Anda di halaman 1dari 144

KEMENTERIAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

PETUNJUK TEKNIS
PETUNJUK
Pengelolaandan
Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
BantuanPemerintah
Pemerintah
LingkupDirektorat
Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman
TanamanPangan
Pangan
TahunAnggaran
Tahun Anggaran 2018

KEMENTERIAN PERTANIAN
Direktorat Jenderal Tanaman
KEMENTERIAN Pangan / Kementerian Pertanian
PERTANIAN 1
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR

Pada Tahun Anggaran 2018, Kementerian Pertanian, Direktorat

P
Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan Program Peningkatan Produksi,
ada Tahun Anggaran
Produktivitas dan Mutu 2018, Hasil
Kementerian Pertanian,
Tanaman Direktorat
Pangan. UntukJenderal Tanaman
mendukung
Pangan melaksanakan Program Peningkatan Produksi,
pelaksanaan Program tersebut, pemerintah memberikan Bantuan Produktivitas dan Mutu
Hasil Tanaman
Pemerintah denganPangan. Untuk
fokus pada mendukung
komoditas padi,pelaksanaan
jagung dan Program
kedelai. tersebut,
pemerintahAlokasi anggaran Bantuan Pemerintah digunakan untukkomoditas
memberikan Bantuan Pemerintah dengan fokus pada padi,
memfasilitasi
jagung dan kedelai.
kelompok tani dan penerima bantuan untuk melakukan budidaya padi,
Alokasi anggarankedelai.
jagung dan Bantuan Fasilitasi
Pemerintahtersebut
digunakanberupa bantuan benih,
untuk memfasilitasi pupuk,
kelompok tani
pestisida, unit pengolahan pupuk organik, peralatan dan mesin pascapanen,
dan penerima bantuan untuk melakukan budidaya padi, jagung dan kedelai. Fasilitasi
penerapan pengendalian hama terpadu, penerapan pengelolaan dampak
tersebut berupa bantuan benih, pupuk, pestisida, unit pengolahan pupuk organik,
perubahan iklim, dan Desa Mandiri Benih
peralatan dan mesin pascapanen, penerapan pengendalian hama terpadu, penerapan
Untuk menjamin pemberian atau penyaluran Bantuan Pemerintah
pengelolaan dampak
tepat waktu, perubahan
tepat sasaran,iklim, dan Desa
tepat Mandiri
jumlah, Benih
tepat penerima serta sesuai
Untuk menjamin pemberian atau penyaluran Bantuan Pemerintah Petunjuk
dengan kebijakan yang telah ditetapkan, maka disusun tepat waktu,Teknis
tepat
Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
sasaran, tepat jumlah, tepat penerimaan serta sesuai dengan kebijakan yang telah Direktorat
Jenderal maka
ditetapkan, Tanaman Pangan
disusun TahunTeknis
Petunjuk 2018. Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Petunjuk Teknis Pengelolaan
Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman dan Penyaluran
Pangan Tahun Bantuan
2018. Pemerintah
Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018 ini
Petunjuk Teknis Pengelolaan
dimaksudkan dan Penyaluran
untuk memberikan Bantuan
panduan Pemerintah
kepada Lingkup
Satuan KerjaDirektorat
Pusat,
Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018 ini dimaksudkan
Provinsi dan Kabupaten/Kota lingkup Direktorat Jenderal Tanam untuk memberikan
Pangan,
panduan
dalam kepada Satuan Kerja
melaksanakan Pusat, Provinsi
program dan Kabupaten/Kota
dan kegiatan peningkatanlingkup Direktorat
produksi dan
Jenderal Tanam Pangan, dalam melaksanakan
peningkatan mutu tanaman pangan tahun 2018. program dan kegiatan peningkatan
produksi Petunjuk
dan peningkatan
Teknismutuinitanaman
agar pangan tahun
dijadikan 2018. bagi pengelola dan
acuan
pelaksana kegiatan Bantuan Pemerintah melalui DIPA Direktorat Jenderal
Petunjuk Teknis ini agar dijadikan acuan bagi pengelola dan pelaksana kegiatan Bantuan
Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018, baik di tingkat Pusat maupun di
Pemerintah melalui DIPA
tingkat daerah, Direktorat Jenderal
dan diharapkan Tanamanprogram
pelaksanaan Pangan Tahun Anggarandapat
dan kegiatan 2018,
baik di tingkat
berjalan Pusatefisien,
secara maupun di tingkat
efektif, daerah, dan
transparan, dandiharapkan
akuntabel. pelaksanaan program
dan kegiatan dapat berjalan secara efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.

Jakarta,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Jakarta,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian i


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan | Kementerian Pertanian iii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................ 1


1.1. Latar Belakang ..................................... 1
1.2. Dasar Hukum ....................................... 2
1.3. Tujuan .................................................. 8
1.4. Sasaran ................................................ 9
1.5. Ruang Lingkup ..................................... 9
1.6. Pemberi Bantuan dan Sumber
Pendanaan ........................................... 10
1.7. Indikator Keberhasilan ......................... 10
1.8. Pengertian ............................................ 11

BAB II. Bantuan Pemerintah Pengelolaan


Produksi Kedelai Aneka dan Kacang dan
Umbi Lain ..................................................... 23
2.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah ....... 23
2.2. Penerima Bantuan Pemerintah ............... 23
2.3. Bentuk Bantuan Pemerintah ................. 23
2.4. Persyaratan Penerima Bantuan
Pemerintah ............................................ 23
2.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah 24

BAB III. Bantuan Pemerintah Pengelolaan Produksi Padi,


Jagung dan Serealia Lainnya ......................... 27
3.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah ....... 27
3.2. Penerima Bantuan Pemerintah .............. 27
3.3. Bentuk Bantuan Pemerintah ................. 27
3.4. Persyaratan Penerima Bantuan
Pemerintah ............................................ 27
3.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah 28

iii
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian iii
BAB IV. Bantuan Pemerintah Pengelolaan Sistem
Penyediaan Benih Tanaman Pangan ............. 31
4.1 Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah ....... 31
4.2. Penerima Bantuan Pemerintah .............. 31
4.3. Bentuk Bantuan Pemerintah ................. 31
4.4. Persyaratan Penerima Bantuan
Pemerintah ............................................ 31
4.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah 32

BAB V. Bantuan Pemerintah Penguatan


Perlindungan Tanaman Pangan Dari
Gangguan OPT dan DPI .................................. 35
5.1 Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah ....... 35
5.2. Penerima Bantuan Pemerintah .............. 35
5.3. Bentuk Bantuan Pemerintah ................. 35
5.4. Persyaratan Penerima Bantuan
Pemerintah ............................................ 35
5.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah 37

BAB VI. Bantuan Pemerintah Pada Dukungan


Manajemen dan Teknis Lainnya ..................... 41
6.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah ....... 41
6.2. Penerima Bantuan Pemerintah .............. 41
6.3. Bentuk Bantuan Pemerintah ................. 41
6.4. Persyaratan Penerima Bantuan
Pemerintah ............................................ 42
6.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah 43

BAB VII. Bantuan Pemerintah Pengolahan dan


Pemasaran Hasil Tanaman Pangan ............... 47
7.1 Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah ........ 47
7.2. Penerima Bantuan Pemerintah .............. 47
7.3. Bentuk Bantuan Pemerintah ................. 47
7.4. Persyaratan Penerima Bantuan
Pemerintah ............................................ 47
7.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah 52

iv
iv Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
BAB VIII. Tata Kelola Pencairan, Penyaluran Dan Pertanggung
Jawaban Dana Bantuan Pemerintah Dalam Bentuk
Uang ............................................................... 55
8.1. Bantuan Pemberian Penghargaan ......... 55
8.2. Bantuan Operasional ............................ 55
8.3. Bantuan Sarana/Prasarana ................... 56
8.4. Bantuan Rehabilitasi dan/atau
Pembangunan Gedung/Pembangunan ... 59
8.5. Bantuan Lainnya Yang Memiliki
Karakteristik Bantuan Pemerintah Yang
Ditetapkan Oleh Pengguna Anggaran ..... 63
8.6. Penyaluran Bantuan Pemerintah Melalui
Bank Penyalur ....................................... 65
8.7. Ketentuan Perpajakan ........................... 65
8.8. Sanksi ................................................... 65

BAB IX. Tata Kelola Pencairan, Penyaluran Dan Pertanggung


Jawaban Dana Bantuan Pemerintah Dalam Bentuk
Barang ............................................................ 69
9.1. Jenis Bantuan Pemerintah Dalam
Bentuk Barang ..................................... 69
9.2. Penyaluran, Pencairan dan Penyelesaian
Tagihan ................................................. 69
9.3. Ketentuan Perpajakan ........................... 71
9.4. Sanksi ................................................... 71

BAB X. Pembinaan, Pengendalian, Evaluasi Dan Pelaporan 73


10.1. Pembinaan dan Pengendalian ............ 73
10.2. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan .. 77
10.3. Pelaporan Hibah Barang Milik Negara
(BMN) .................................................. 79
10.4. Pencatatan Dan Penyelesaian
Tunggakan ........................................... 80

BAB XI. PENUTUP ..................................................... 83


LAMPIRAN .................................................................. 85
v
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian v
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Kegiatan dan Output Kegiatan
Bantuan Pemerintah Tahun
Anggaran 2018 ..................................... 87

Lampiran 2. Satuan Biaya Bantuan Pemerintah


Lingkup Ditjen Tanaman Pangan
Tahun 2018 ......................................... 93

Lampiran 3. Format Surat Pernyataan Tanggung


Jawab Belanja ..................................... 99

Lampiran 4. Format Lampiran Pertanggung


Jawaban Bantuan Operasional ............ 100

Lampiran 5. Format Laporan Kemajuan


Penyelesaian Pekerjaan ....................... 101

Lampiran 6. Format Berita Acara Serah Terima ....... 102

Lampiran 7. Contoh Surat Perjanjian Kerjasama ..... 103

Lampiran 8. Contoh Surat Pernyataan Bersedia


Menerima Hibah BMN ......................... 111

Lampiran 9. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN.. 112

Lampiran 10. Contoh Berita Acara Serah Terima


Barang Milik Negara (526 DIPA PUSAT) .. 117

vii
vi Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
Lampiran 11. Contoh Berita Acara Serah Terima
Barang Milik Negara Pengadaan
Satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota .. 120

Lampiran 12. Contoh Lampiran Berita Acara


Serah Terima Barang Milik Negara ...... 123

Lampiran 13. Matrik Laporan Pelaksanaan Kegiatan


Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian TA 2018 ......... 124

viii
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian vii
viii Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan tanaman pangan pada dasarnya merupakan
rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya
usaha-usaha tanaman pangan yang mampu menghasilkan produk
tanaman pangan mulai dari hulu sampai hilir. Pembangunan
tanaman pangan berorientasi pada peningkatan produksi
(ketersediaan) dan peningkatan pendapatan. Untuk itu, faktor
optimalisasi, efisiensi usaha, peningkatan produktivitas,
peningkatan kapasitas usaha, serta peningkatan nilai tambah dan
daya saing menjadi indikator penting dalam mewujudkan kedua
orientasi tersebut.
Program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2018 adalah
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman
pangan. Program tersebut merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan visi dan misi Kementerian Pertanian.
Arah dan kebijakan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas,
dan Mutu Hasil Tanaman Pangan diprioritaskan pada padi, jagung,
dan kedelai. Peningkatan produksi komoditas strategis menjadi
pilihan kebijakan nasional subsektor tanaman pangan. Sasaran
produksi sesuai Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Tahun 2018 ditetapkan Padi 82,5 Juta Ton,
Jagung 30 Juta Ton dan Kedelai 2,2 Juta Ton.
Keberhasilan pencapaian peningkatan produksi dapat diupayakan
dengan menggerakkan semua sumber daya yang dimiliki
khususnya sumber daya lahan dengan mengutamakan
penambahan
pengembanganareallahan
tanambaru
baru(PATB),
(PATB), memanfaatkan lahan ladang,
lahan dibawah tegakan pohon perkebunan/lahan tahunan, lahan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 1


tidak dan/atau belum dimanfaatkan, lahan eks tambang, lahan
kebun pekarangan dan sejenisnya .
Dalam upaya mencapai sasaran produksi komoditas tanaman
pangan, pada tahun 2018 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
menyalurkan Bantuan Pemerintah untuk mendukung kedaulatan
pangan dan kesejahteraan petani.
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Keuangan nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga, telah disebutkan bahwa Pengguna Anggaran
(PA) menyusun Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis dalam
rangka penyaluran Bantuan Pemerintah, kemudian PA menunjuk
Pejabat Eselon I yang bertanggung jawab terhadap program
Bantuan Pemerintah dalam rangka menyusun Petunjuk Teknis
penyaluran Bantuan Pemerintah.
Atas dasar tersebut maka diterbitkan Petunjuk Teknis Pengelolaan
dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Tahun 2018 sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan agar tertib, efisien, efektif, transparan dan akuntabel
(dapat dipertanggungjawabkan).
1.2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Tahun 192 Nomor 46, Tambahan Lembaran negara Nomor
3478);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara

2 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5360);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran
Negara RI Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5433);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2018 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 233, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang
Perbenihan Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3616);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 3


11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423);
15. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden no
4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 nomor 5);
16. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);
17. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2018 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 184);
18. Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2017 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2018
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
244);

4 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


19. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;
20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Budidaya
Tanaman Pangan Yang Baik dan Benar (Good Agriculture
Practices);
21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
22. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 171/KMK.05 /2007
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat;
23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008
tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 660);
24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK. 02/2011
tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan
Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 938);
25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK. 05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 no 1191);
26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
64/Permentan/OT.130/12/2013 Sistem Pertanian Organik;

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 5


27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
19/Permentan/OT.140/3/2013 tentang Pedoman Administrasi
Keuangan Kementerian Pertanian
28. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/
OT.140/3/2014 Pedoman Perencanaan Pembangunan
Pertanian Berbasis E-Planning;
29. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian;
30. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK. 05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK. 05/2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
31. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
56/Permentan/RC.040/11/2016 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian;
32. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/
RC.020/3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pertanian Tahun 2015-2019 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
42/Permentan/RC.020/11/2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
09/Permentan/RC.020/3/2016 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019;
33. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016
tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang
Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1018);

6 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


34. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 63/Permentan/
RC.120/12/2016 tentang Pelimpahan Wewenang kepada
Gubernur dalam Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung
Jawab Pengelolaan Dana Dekonsentrasi Kementerian
Pertanian;
35. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/
RC.130/12/2016 tentang Penugasan kepada Gubernur
dalam Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung Jawab
Pengelolaan Dana Tugas Pembantuan Provinsi;
36. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/
RC.130/12/2016 tentang Penugasan kepada Bupati/Walikota
dalam Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung Jawab
Pengelolaan Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota;
37. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
830/Kpts/RC.040/12/2016 tentang Lokasi Pengembangan Kawasan
Pertanian Nasional.
38. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2017
tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL dan
Pengesahan DIPA
39. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2017
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2017
40. Peraturan Menteri Peranian RI No,33/PER/SM.060/1/7/2017 tenatng
penumbuhan dan pengembangan kelompok Usaha Bersama Petani
Muda
41. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-
187/PB/2017 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun
Standar
42. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
46/Permentan/RC.110/12/2017 Tentang Pedoman Umum
Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2018;
43. Daftar Isian Pelaksanaan dan Anggaran (DIPA) Induk
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor SP-DIPA-
018.03.1.238251/2018 tanggal 5 Desember 2017.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 7


1.3. Tujuan
Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman perencana, pelaksana dan
evaluator dalam menjalankan tugasnya;
2. Memberikan pemahaman kepada semua pihak tentang
pengelolaan anggaran Bantuan Pemerintah
3. Sebagai acuan pelaksanaan pencairan, penyaluran,
pertanggungjawaban anggaran Bantuan Pemerintah
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas, ketertiban,
transparansi serta akuntabilitas pengelolaan Bantuan
Pemerintah lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;
5. Menjabarkan program pembangunan tanaman pangan ke
dalam kegiatan operasional yang dapat dibiayai dari
Bantuan Pemerintah.
Tujuan Pemberian Anggaran Bantuan Pemerintah
1. Memberikan bantuan berupa benih, sarana produksi,
alsintan dan bantuan lainnya untuk pengembangan
budidaya padi, jagung, kedelai, aneka kacang dan umbi
serta serealia lainnya kepada Poktan/Gapoktan/ LMDH/
Koperasi/Asosiasi/Kelompok Usaha Bersama (KUB)/
Kelompok Masyarakat/ Lembaga Pemerintah/ Lembaga Non
Pemerintah;
2. Memperluas areal tanam untuk meningkatkan luas panen
dan produksi serta mendorong petani menerapkan teknologi
rekomendasi;
3. Mempercepat peningkatan produksi untuk mencapai
sasaran dalam upaya swasembada dan swasembada
berkelanjutan;
4. Meningkatkan minat dan motivasi petani dalam berusaha
tani
5. Meringankan beban biaya usaha tani dan
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani;

8 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


1.4. Sasaran
1. Meningkatnya kualitas perencana, pelaksana, evaluasi
program dan kegiatan;
2. Meningkatnya pemahaman pelaksana dan pihak terkait
tentang pengelolaan anggaran Bantuan Pemerintah
3. Meningkatnya koordinasi dan keterpaduan dalam
pelaksanaan pembangunan tanaman pangan;
4. Meningkatnya efisiensi, efektivitas, ketertiban, transparansi
serta akuntabilitas pelaksanaan bantuan pemerintah
5. Terlaksananya pengelolaan dan penyaluran bantuan
pemerintah secara tepat waktu dan tepat sasaran.
1.5. Ruang Lingkup
Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah
Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran
2018 mengatur mengenai pengalokasian, pencairan, penyaluran
dan pertanggungjawaban Anggaran Bantuan Pemerintah yang
bersumber dari APBN.
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah meliputi :
1. dasar hukum pemberian bantuan pemerintah;
2. tujuan penggunaan bantuan pemerintah;
3. pemberi bantuan pemerintah;
4. persyaratan penerima bantuan pemerintah;
5. bentuk bantuan pemerintah;
6. rincian jumlah bantuan pemerintah;
7. tata kelola pencairan dan penyaluran bantuan pemerintah;
8. penyaluran dana bantuan pemerintah;
9. pertanggungjawaban bantuan pemerintah;
10. ketentuan perpajakan; dan
11. sanksi.
Bantuan Pemerintah didalam Petunjuk Teknis ini meliputi:
Bantuan Penghargaan, Bantuan Operasional, Bantuan Sarana/
Prasarana, Bantuan Rehabilitasi/Pembangunan Gedung/

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 9


Bangunan, Bantuan Lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA)
1.6. Pemberi Bantuan dan Sumber Pendanaan
Pemberi bantuan pemerintah adalah Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Kementerian Pertanian melalui program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman
Pangan.
Sumber dana berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) TA 2018 Satker Lingkup Ditjen Tanaman Pangan baik
Pusat, maupun Daerah.
Bantuan Pemerintah dalam bentuk pemberian penghargaan,
bantuan operasional dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja
Barang Non Operasional (akun 5212xx).
Bantuan Pemerintah dalam bentuk sarana/prasarana, bantuan
rehabilitasi/ pembangunan gedung/ bangunan dialokasikan pada
Kelompok Akun Belanja Barang untuk diserahkan kepada
Masyarakat/Pemerintah Daerah (akun 5261xx).
Bantuan Pemerintah dalam bentuk Bantuan Lainnya yang
memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh
PA dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja Barang Lainnya
untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah (akun
5263xx).
Belanja Barang Penunjang Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan untuk diserahkan kepada Pemerintah Daerah
dialokasikan pada Kelompok Akun 5262xx.
1.7. Indikator Keberhasilan
Tersalurnya bantuan pemerintah berupa benih, pupuk, pestisida,
sarana produksi, alat dan mesin pascapanen, sarana prasarana,
bantuan penghargaan, bantuan operasional serta bantuan

10 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


lainnya dalam rangka pencapaian sasaran produksi Padi 82,50
Juta Ton, Jagung 30 Juta Ton dan Kedelai 2,2 Juta Ton.
1.8. Pengertian
Beberapa pengertian yang perlu dijelaskan sebagai berikut:
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah
kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
Pemerintah/Non Pemerintah;
2. Bentuk Bantuan Pemerintah meliputi Pemberian
penghargaan; Beasiswa; Tunjangan profesi guru dan
tunjangan lainnya; Bantuan Operasional; Bantuan Sarana
Prasarana; Bantuan rehabilitasi/pembangunan
gedung/bangunan; dan bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh
pengguna Anggaran (PA).
3. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat
kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat, kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada
gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab
urusan pemerintahan umum;
4. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah
Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi
kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah provinsi;
5. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga yang
selanjutnya disingkat RKA-KL adalah dokumen
perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 11


kegiatan suatu Kementerian/Lembaga yang merupakan
penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dalam
satu tahun anggaran, serta anggaran yang diperlukan untuk
melaksanakannya;
6. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya
disingkat DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan DIPA adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran
yang dibuat oleh menteri/pimpinan lembaga serta disahkan
oleh Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen
pelaksanaan pendanaan kegiatan serta dokumen
pendukung kegiatan akutansi Pemerintah;
7. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan instansi
Pemerintah/Lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan
serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi Pemerintah;
8. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan
oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pasa suatu program yang terdiri
dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik
yang bersifat personil (sumber daya manusia), barang
modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya
tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran
dalam bentuk barang/jasa;
9. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan;

12 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


10. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan;
11. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN;
12. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar yang
selanjutnya disingkat PP-SPM adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas
Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan menandatangani
Surat Perintah Membayar (SPM);
13. Bendahara adalah orang atau badan yang diberi tugas untuk
dan atas nama negara, menerima, menyimpan, dan
membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau
barang-barang negara;
14. Pembukuan adalah kegiatan pencatatan baik penerimaan
maupun pengeluaran uang atau barang;
15. Verifikasi adalah kegiatan pengujian terhadap suatu
dokumen untuk memperoleh kebenaran sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan;
16. Surat Perintah Pembayaran yang selanjutnya disingkat
SPP adalah suatu dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh
pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan
kegiatan/PPK dan disampaikan kepada PP-SPM;
17. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM
adalah dokumen yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat
lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber
dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 13


dokumen lain yang dipersamakan;
18. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut
SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN
selaku Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) untuk
pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan
SPM;
19. Bank Penyalur adalah bank/pos mitra kerja sebagai tempat
dibukanya rekening atas nama satuan kerja untuk
menampung Dana Bantuan Pemerintah yang akan
disalurkan kepada penerima Bantuan Pemerintah;
20. Barang Milik Negara yang selanjutnya disebut BMN adalah
semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah;
21. Hibah BMN adalah pengalihan kepemilikan barang dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dari
pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, antar
pemerintah daerah, atau dari pemerintah pusat/ pemerintah
daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh pergantian;
22. Akun adalah daftar perkiraan/kodefikasi yang disusun dan
ditetapkan secara sistematis untuk memudahkan
perencanaan, pelaksanaan anggaran, serta
pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan pemerintah
pusat;
23. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat;
24. Pemberdayaan Masyarakat adalah kegiatan yang
menyertakan partisipasi masyarakat dalam

14 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


penyelenggaraan pada setiap tahapan proses
perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan;
25. Kontraktual adalah ikatan kontrak yang dilakukan antara
pengelola bantuan pemerintah lingkup Kementerian
Pertanian baik ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota
dengan penyedia barang/jasa;
26. Swakelola adalah kegiatan pengadaan barang/jasa dimana
pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi
sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat;
27. Calon Petani dan Calon Lokasi yang selanjutnya disebut
CPCL adalah calon petani penerima bantuan dan calon
lokasi lahan yang akan menerima bantuan pemerintah tahun
2018;
28. Petani adalah perorangan warga negara Indoneseia beserta
keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang
pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran
satwa dan tumbuhan, didalam dan sekitar hutan, yang
meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran,
dan jasa penunjang;
29. Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah
kumpulan petani/peternak/pekebun/LMDH yang dibentuk
atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi
lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya; kesamaan
komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta
mengembangkan usaha anggota;
30. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut
Gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang
bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala
ekonomi dan efisiensi usaha;
31. Unit Pengelola Jasa Alsintan yang selanjutnya disebut UPJA

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 15


adalah lembaga ekonomi perdesaan yang bergerak
dibidang pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi
penggunaan alat dan mesin pertanian untuk mendapatkan
keuntungan usaha baik di dalam maupun di luar kelompok
tani/gapoktan;
32. Brigade Alsintan adalah satuan mobilisasi sarana/alat mesin
pertanian prapanen dan pascapanen yang dikelola dalam
struktur organisasi yang jelas dan berfungsi mengkoordinir
kegiatan prapanen dan pascapanen di wilayahnya;
33. Penambahan Areal Tanam Baru yang selanjutnya disebut
PATB adalah penanaman padi, jagung, kedelai pada lahan
yang belum pernah ditanami komoditas tersebut;
34. Intensifikasi Pertanian adalah pola penerapan teknologi
usahatani budidaya komoditas, yang dititikberatkan pada
peningkatan kualitas dan kuantitas serta produktivitas per
hektar, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas
sumberdaya alam per satuan luas melalui penerapan
teknologi tepat guna, peningkatan pemanfaatan semua
sarana dan prasarana seperti air, benih unggul, bahan
organik .
35. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media
tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara
yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi
dengan baik.
36. Pupuk Urea adalah pupuk kimia tunggal yang mengandung
Nitrogen (N) berkadar tinggi minimal 45%. Unsur Nitrogen
merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman untuk
dapat tumbuh dan berproduksi baik.
37. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan
mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah
organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

16 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


berbentuk padat atau cair dapat diperkaya dengan bahan
mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk
meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah
serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
38. Pupuk Anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa
secara kimia, fisik dan atau biologis dan merupakan hasil
industri atau pabrik pembuat pupuk
39. Bahan organik adalah bahan-bahan yang dapat
diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri
tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman
tanpa mencemari tanah dan air. Merupakan semua bahan
yang berasal dari jaringan tanaman dan
40. Benih Varietas Unggul Bersertifikat, adalah benih varietas
unggul yang dalam proses produksinya dilaksanakan
sesuai peraturan sertifikasi benih.
41. Benih Jagung Hibrida adalah jagung yang benihnya
merupakan keturunan pertama dari persilangan dua galur
atau lebih yang sifat-sifat individunya heterozigot dan
homogen.
42. Benih Jagung Hibrida Umum adalah benih jagung Hibrida
hasil produksi perusahaan nasional dan multinasional.
43. Benih Jagung Hibrida Badan Litbang adalah benih jagung
hibrida hasil penelitian Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
44. Benih Jagung Komposit adalah jagung yang benihnya
campuran dari beberapa varietas sehingga individunya
heterozigot dan heterogen.
45. Padi Gogo adalah tanaman pertanian yang diusahakan di
lahan kering pada di daerah yang bercurah hujan rendah
atau pada bagian teratas dari suatu daerah berlereng yang

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 17


tidak/kurang mampu menampung air relatif lama.
46. Budidaya Padi Khusus adalah upaya budidaya padi
dengan memanfaatkan varietas tertentu/khusus, antara lain
padi/beras Japonica, Basmati, Thai Hom Mali, Ketan
Hitam, Beras Kukus, Taiken, Tarabas, dll yang setara
dengan beras khusus tersebut diatas guna memenuhi
kebutuhan/segmen pasar beras tertentu melalui produksi
dalam negeri.
47. Budidaya Mina Padi adalah budidaya terpadu ikan dan padi
dalam satu hamparan sawah yang dapat meningkatkan
produktivitas lahan sawah, yaitu selain tidak mengurangi
hasil padi juga dapat menghasilkan ikan.
48. Decomposer Hayati adalah sejenis pupuk yang dibuat dari
bahan-bahan alami ramah lingkungan yang mengandung
mikroorganisme bermanfaat untuk mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta
meningkatkan hasil panen
49. Dolomit adalah mineral yang mengandung unsur hara
Kalsium (CaO) dan juga Magnesium (MgO) dengan kadar
yang cukup tinggi sehingga dapat menetralkan pH tanah.
50. Pestisida atau pembasmi hama adalah bahan yang
digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi
organisme pengganggu. Sasarannya bermacam-macam,
seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau
mikrobia.
51. Insektisida Biologi adalah pengendali hama pengganggu
tanaman, antara lain ngengat, larva, ulat, wereng, belalang,
uret, trips, aphis dll yang ramah lingkungan
52. Produk Rekayasa Genetik (PRG) adalah organisme hidup,
bagian-bagiannya dan/atau hasil olahannya yang
mempunyai sususnan genetik baru dari hasil penerapan

18 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


bioteknologi modern;
53. Pangan Non Produk Rekayasa Genetik (Non PRG) adalah
pangan yang diproduksi atau yang menggunakan bahan
baku, bahan tambahan pangan, dan atau bahan lain yang
dihasilkan bukan dari proses rekayasa genetik (UU Tentang
Pangan No. 18 Tahun 2012);
54. Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang selanjutnya disebut
LMDH adalah satu lembaga yang dibentuk oleh masyarakat
desa yang berada didalam atau disekitar hutan untuk
mengatur dan memenuhi kebutuhannya melalui interaksi
terhadap hutan dalam konteks sosial, ekonomi, politik dan
budaya.
55. Kelompok Tani Hutan yang selanjutnya disebut KHI adalah
kumpulan petani atau perorangan warga negara Indonesia
beserta keluarganya yang mengelola usaha di bidang
kehutanan di dalam dan diluar kawasan hutan yang
meliputi usaha hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu
dan jasa lingkungan, baik di hulu maupun di hilir.
56. Kelompok Petani Kebun adalah kumpulan petani atau
perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya
yang mengelola usaha di bidang perkebunan.
57. Kelompok Usaha Bersama yang selanjutnya disebut (KUB)
adalah kelompok yang dibentuk oleh beberapa orang
anggota masyarakat untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan.
58. Kelompok Usaha Bersama Petani Muda adalah Kumpulan
Pemuda/ Petani Muda yang bergabung dan bekerjasama
mengelola usaha pertanian bersama untuk meningkatkan
skala ekonomi dan efisiensi usaha
59. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang -
seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 19


kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
60. Pembinaan adalah proses, pembuatan, pembaharuan,
usaha dan tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara
berdaya guna dan berhasil guna;
61. Pengendalian adalah proses memantau kegiatan untuk
memastikan bahwa kegiatan tersebut diselesaikan sesuai
yang direncanakan;
62. Pemantauan adalah kegiatan memantau perkembangan
pelaksanaan rencana kegiatan, mengidentifikasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/ atau akan
timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin;
63. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan
realisasi masukan (input), keluaran (output) dan hasil
(outcome) terhadap rencana dan standar yang ditetapkan;
64. Laporan adalah penyajian data dan informasi suatu
kegiatan yang telah, sedang atau akan dilaksanakan
sebagai indikator pelaksanaan kegiatan sesuai yang
direncanakan.

20 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


BAB II
BANTUAN PEMERINTAH PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI DAN
ANEKA KACANG DAN UMBI LAIN

2.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah


1. Fasilitas Penerapan Budidaya Kedelai
2. Fasilitas Penerapan Budidaya Ubi kayu
3. Fasilitas Penerapan Budidaya Kacang Hijau
4. Fasilitas Penerapan Budidaya Ubi Jalar
5. Fasilitas Penerapan Budidaya Aneka Kacang Umbi Lainnya.
Rincian fasilitas penerapan budidaya aneka kacang dan umbi
dapat dilihat pada lampiran 1.
2.2. Penerima Bantuan Pemerintah
Penerima bantuan pemerintah adalah Poktan/ Gapoktan/
Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)/ Koperasi/ Asosiasi/
Kelompok Usaha Bersama (KUB)/ Kelompok Masyarakat/
Lembaga Pemerintah/ Lembaga Non Pemerintah.
2.3. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah pada kegiatan Pengelolaan
Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi adalah Bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang
ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA). Bantuan ini
disalurkan dalam bentuk transfer uang dan/atau barang, yang
secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2.
2.4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah:
1. Penerima bantuan pemerintah memiliki keabsahan dari
instansi yang berwenang;

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 23


2. Penerima Bantuan harus mampu mengelola dana Bantuan
Pemerintah dan memenuhi kewajiban untuk melengkapi
administrasi sesuai aturan yang berlaku serta berkewajiban
untuk melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dan
hasil Bantuan Pemerintah;
3. Bersedia melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya
dan bersedia menambah biaya sarana produksi dan sarana
pendukung lainnya apabila bantuan yang diberikan tidak
mencukupi; dan
4. Membuat surat pernyataan bersedia dan sanggup
menggunakan dana bantuan sesuai peruntukannya dan
sanggup mengembalikan dana tersebut apabila tidak sesuai
dengan peruntukannya sesuai peraturan berlaku atau
terdapat sisa dana yang tidak terserap.
2.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Tahapan penetapan penerima Bantuan Pemerintah pada
kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan
Umbi sebagai berikut:
1. Calon Penerima Bantuan Pemerintah diseleksi dan
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui
Surat Keputusan penerima Bantuan Pemerintah dan
disahkan oleh KPA sebagai dasar untuk pemberian bantuan
pemerintah.
2. Kriteria Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) diatur lebih
lanjut di dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan
Kedelai dan Aneka Kacang Umbi Lain Tahun 2018
3. Surat Keputusan Penerima bantuan paling sedikit memuat
sebagai berikut:
a. Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang/jasa paling
sedikit memuat :
- Identitas penerima bantuan

24 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


- Jumlah barang
- Nilai nominal barang
b. Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang paling sedikit
memuat :
- Identitas penerima bantuan;
- Nominal uang; dan
- Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang yang disalurkan
melalui mekanisme transfer.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 25


BAB III
BANTUAN PEMERINTAH PENGELOLAAN PRODUKSI PADI, JAGUNG
DAN SEREALIA LAINNYA

3.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah


1. Fasilitas Penerapan Budidaya Padi;
2. Fasilitas Penerapan Budidaya Padi Organik (budidaya padi
organik dan bantuan UPPO);
3. Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung dan Serealia Lainnya.
Rincian fasilitas penerapan budidaya padi, jagung dan serealia
lainnya dapat dilihat pada lampiran 1.
3.2. Penerima Bantuan Pemerintah
Penerima bantuan pemerintah adalah Poktan/ Gapoktan/
Lembaga Masyarakat Desa Hutan/ Koperasi/ Asosiasi/
Kelompok Usaha Bersama/ Lembaga Masyarakat Lainnya/
Lembaga Pemerintah/ Lembaga Non Pemerintah.
3.3. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah pada kegiatan Pengelolaan
Produksi Tanaman Serealia adalah, Bantuan Lainnya yang
Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh
PA, Bantuan Sarana/Prasarana. Bantuan ini dapat disalurkan
dalam bentuk uang dan/atau barang jasa, yang secara rinci
dapat dilihat pada lampiran 2.
3.4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
1. Penerima bantuan memiliki keabsahan dari instansi yang
berwenang dan direkomendasikan oleh Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota;
2. Penerima Bantuan harus mampu mengelola dana Bantuan
Pemerintah dan memenuhi kewajiban untuk melengkapi

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 27


administrasi sesuai aturan yang berlaku serta berkewajiban
untuk melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dan
hasil Bantuan Pemerintah;
3. Bersedia melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya
dan bersedia menambah biaya sarana produksi dan sarana
pendukung lainnya apabila bantuan yang diberikan tidak
mencukupi;
4. Membuat surat pernyataan bersedia dan sanggup
menggunakan dana bantuan sesuai peruntukannya dan
sanggup mengembalikan dana tersebut apabila tidak sesuai
dengan peruntukannya atau terdapat sisa dana yang tidak
direalisasikan.
5. Penerima bantuan UPPO harus menyediakan lahan sebagai
tempat bangunan/rumah kompos dan kandang yang
dikukuhkan dengan surat pernyataan hibah tanah/hak guna
pakai atau dengan perjanjian lainnya.
3.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Tahapan penetapan penerima Bantuan Pemerintah pada
kegiatan Pengelolaan Produksi Padi, Jagung dan Serealia
lainnya sebagai berikut:
1. Calon Penerima Bantuan Pemerintah diseleksi dan
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui
Surat Keputusan penerima Bantuan Pemerintah dan
disahkan oleh KPA sebagai dasar untuk pemberian bantuan.
2. Kriteria Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) diatur lebih
lanjut di dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padi
Tahun 2018 dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan
Jagung Tahun 2018
3. Surat Keputusan Penerima bantuan paling sedikit memuat
sebagai berikut:

28 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


a. Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang/jasa paling
sedikit memuat :
- Identitas penerima bantuan
- Jumlah barang
- Nilai nominal barang
b. Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang paling sedikit
memuat :
- Identitas penerima bantuan;
- Nominal uang; dan
- Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang yang disalurkan
melalui mekanisme transfer.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 29


BAB IV
BANTUAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN
BENIH TANAMAN PANGAN

4.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah


1. Fasilitas Desa Mandiri Benih.
2. Fasilitas Bantuan Benih Padi
Rincian fasilitas Desa Mandiri Benih dan bantuan benih padi
dapat dilihat pada lampiran 1.
4.2. Penerima Bantuan Pemerintah
a. Fasilitas Desa Mandiri Benih adalah kelompok tani atau
kelompok penangkar atau gabungan kelompok tani atau
gabungan kelompok penangkar.
b. Fasilitas Bantuan Benih Padi adalah Poktan/ Gapoktan/
Lembaga Masyarakat Desa Hutan/ Koperasi/ Asosiasi/
Kelompok Usaha Bersama/ Kelompok Masyarakat/
Lembaga Pemerintah/ Lembaga Non Pemerintah.
4.3. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah pada kegiatan Pengelolaan Sistem
Penyediaan Benih Tanaman Pangan adalah sarana/prasarana,
rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, bantuan lainnya
yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan
oleh PA. Bantuan ini disalurkan dalam bentuk barang dan/atau
uang, secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2.
4.4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
1. Penerima bantuan memiliki keabsahan dari instansi yang
berwenang dan direkomendasikan oleh Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota;

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 31


2. Penerima Bantuan harus mampu mengelola dana Bantuan
Pemerintah dan memenuhi kewajiban untuk melengkapi
administrasi sesuai aturan yang berlaku serta berkewajiban
untuk melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dan
hasil Bantuan Pemerintah;
3. Bersedia melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-
baiknya dan bersedia menambah biaya sarana produksi
dan sarana pendukung lainnya apabila bantuan yang
diberikan tidak mencukupi.
4. Membuat surat pernyataan bersedia dan sanggup
menggunakan dana bantuan sesuai peruntukannya dan
sanggup mengembalikan dana tersebut apabila tidak
sesuai dengan peruntukannya sesuai peraturan berlaku
atau terdapat sisa dana yang tidak terserap..
5. Penerima bantuan fasilitas Desa Mandiri Benih belum
pernah mendapatkan bantuan pemerintah fasiltas
pemberdayaan penangkar benih dan Desa Mandiri Benih
tahun sebelumnya;
6. Penerima bantuan fasilitas Desa Mandiri Benih bersedia
menyediakan lahan untuk tempat membangun gudang dan
lantai jemur dan lahan tersebut bukan lahan sengketa;
7. Hasil bantuan fasilitas Desa Mandiri Benih dimanfaatkan
oleh petani/kelompok tani setempat sehingga desa yang
bersangkutan dapat memenuhi kebutuhan benihnya
secara mandiri.
4.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
1. Calon Penerima Bantuan Pemerintah diseleksi dan
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui
Surat Keputusan penerima Bantuan Pemerintah dan
disahkan oleh KPA sebagai dasar untuk pemberian bantuan.

32 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


2. Kriteria Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) diatur lebih
lanjut dalam Petunjuk Teknis Pengembangan Perbenihan
Tahun 2018
3. Surat Keputusan Penerima bantuan paling sedikit memuat
sebagai berikut:
a. Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang/jasa paling
sedikit memuat :
- Identitas penerima bantuan
- Jumlah barang
- Nilai nominal barang
b. Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang paling sedikit
memuat :
- Identitas penerima bantuan;
- Nominal uang; dan
- Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang yang disalurkan melalui
mekanisme transfer.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 33


BAB V
BANTUAN PEMERINTAH PENGUATAN PERLINDUNGAN
TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI

5.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah


1. Fasilitas penguatan perlindungan tanaman pangan dari
gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT);
2. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI);
3. Sarana dan Bahan Pengendalian OPT.
Rincian Fasilitas Bantuan Pemerintah dapat dilihat pada
lampiran 1.
5.2. Penerima Bantuan Pemerintah
Penerima bantuan pemerintah adalah Poktan/Gapoktan/
Lembaga Masyarakat Desa Hutan/ Koperasi/ Kelompok Usaha
Bersama/Kelompok Masyarakat/ Lembaga Pemerintah/
Lembaga Non Pemerintah/ Lembaga Lainnya
5.3. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah pada kegiatan penguatan
perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan
Penerapan Penanganan DPI adalah bantuan lainnya yang
memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh
Pengguna Anggaran (PA), bantuan sarana/prasarana dan.
Bantuan ini disalurkan dalam bentuk transfer uang dan/atau
barang, yang secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2.
5.4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
5.4.1. Persyaratan penerima bantuan penerapan penanganan DPI

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 35


1. Poktan/ Gapoktan yang memiliki keabsahan dari instansi
berwenang yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian
dan memiliki motivasi di bidang penanganan DPI;
2. Poktan/Gapoktan diprioritaskan di lokasi hamparan sawah
yang rawan terjadi banjir/kekeringan sebagai akibat DPI.
5.4.2. Persyaratan penerima bantuan penerapan Pengendalian
Hama terpadu (PHT)
1. Poktan/Gapoktan yang memiliki keabsahan (pengukuhan)
dari instansi berwenang yang direkomendasikan oleh Dinas
Pertanian dan memiliki motivasi di bidang penerapan PHT;
2. Poktan/Gapoktan penerima berada di lokasi endemis dan
atau potensi serangan OPT dengan luasan minimal 25 Ha
untuk padi, 15 Ha untuk jagung dan 10 Ha untuk kedelai;
5.4.3. Persyaratan penerima bantuan Dem Area Budidaya Tanaman
Sehat Terhadap OPT
1. Poktan/Gapoktan yang memiliki keabsahan dan
direkomendasikan oleh Dinas Pertanian;
2. Poktan/Gapoktan penerima berada di lokasi endemis dan
atau potensi serangan OPT dengan luasan tertentu yang
memiliki dampak yang signifikan;
3. Lokasi penerima tersebut direkomendasikan oleh Dinas
Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota.
5.4.4. Persyaratan penerima bantuan Dem Area Budidaya Tanaman
Sehat Terhadap DPI (Adaptasi Banjir dan Kekeringan)
1. Poktan/Gapoktan yang melakukan budidaya tanaman padi
dalam satu kawasan/hamparan yang sering mengalami
dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan)
2. Lokasi tersebut direkomendasikan oleh Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota.

36 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


5.4.5. Persyaratan penerima bantuan Mobil Operasional LPHP
1. Penerima bantuan adalah Dinas Pertanian Provinsi yang
peruntukannya untuk operasional LPHP UPTD-BPTH;
2. Bersedia mengalokasikan anggaran eksploitasi/
pemeliharan melalui APBD.
5.4.6. Persyaratan penerima bantuan Kendaraan roda dua
Operasional Pengamatan POPT
1. Penerima bantuan adalah Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota yang peruntukkannya untuk
operasional Petugas POPT (PNS/Non PNS) yang memiliki
wilayah kerja pengamatan (Kab/Kec);
2. Bersedia mengalokasikan anggaran
eksploitasi/pemeliharan melalui APBD.
5.4.7. Persyaratan Penerima Bantuan Pestisida
1. Penerima Bantuan Pestisida adalah a) Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota, b) Poktan/Gapoktan yang
membutuhkan melalui rekomendasi Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota;
2. Penerima Bantuan Pestisida Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota harus memiliki gudang/tempat
yang memadai dan memeliharanya sesuai aturan.
5.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Tahapan penetapan penerima Bantuan Pemerintah pada
kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari
Gangguan OPT dan DPI sebagai berikut:
1. Calon penerima Bantuan Pemerintah diseleksi dan ditetapkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui Surat
Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah dan disahkan oleh
KPA sebagai dasar untuk pemberian bantuan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 37


2. Surat Keputusan Penerima bantuan paling sedikit memuat
sebagai berikut:
a. Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang/jasa paling
sedikit memuat :
- Identitas penerima bantuan
- Jumlah barang/jasa
- Nilai nominal barang/jasa
b. Untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang paling sedikit
memuat :
- Identitas penerima bantuan;
- Nominal uang; dan
- Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang yang disalurkan melalui
mekanisme transfer uang.

38 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 39
BAB VI
BANTUAN PEMERINTAH PADA KEGIATAN DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA

6.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah pada kegiatan Dukungan Manajemen Dan
Teknis Lainnya Pada Ditjen Tanaman Pangan adalah
Penghargaan Kelompok Tani Berprestasi dan Pelaku Bidang
Pertanian, Bantuan Pemerintah Dukungan teknis menunjang
peningkatan produksi padi, jagung, kedelai serta bantuan
operasional gerakan padi, jagung, kedelai. Rincian Bantuan
Pemerintah dapat dilihat pada lampiran 1.
6.2. Penerima Bantuan Pemerintah
Penerima Bantuan Pemerintah Penghargaan diberikan kepada
Poktan/Gapoktan/Pelaku bidang pertanian baik perseorangan
maupun kelompok yang menunjukkan prestasi kerja,
pengabdian, dedikasi sebagai penggerak/ pemrakarsa/ pelopor/
pelaksana dibidang pertanian.
Penerima bantuan pemerintah dukungan manajeman/teknis
menunjang peningkatan produksi padi, jagung, kedelai adalah
Poktan/ Gapoktan/ Lembaga Masyarakat Desa Hutan/ Koperasi/
Asosiasi/ Kelompok Usaha Bersama/Kelompok Masyarakat/
Lembaga Pemerintah/ Lembaga Non Pemerintah.
6.3. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah pada kegiatan Dukungan
Manajemen Dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Tanaman Pangan
adalah pemberian penghargaan, bantuan operasional, bantuan
sarana/prasarana, bantuan lainnya yang memiliki karakteristik
bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 41


(PA). Bantuan ini di salurkan dalam bentuk barang dan/atau
uang, yang secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2.
6.4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
6.4.1 Persyaratan penerima penghargaan kelompoktani berprestasi
sebagai berikut:
1. Mempunyai susunan kepengurusan yang lengkap dan aktif
minimal 3 tahun terakhir di bidang tanaman pangan;
2. Berprestasi ditingkat provinsi untuk komoditas padi, jagung,
dan kedelai;
3. Tidak dicalonkan dalam lomba lainnya lingkup Kementerian
Pertanian pada tahun yang sama;
4. Belum pernah menerima penghargaan yang sama/sejenis
di tingkat nasional;
6.4.2 Persyaratan penerima penghargaan pelaku bidang pertanian:
1. Penghargaan diberikan kepada perseorangan atau
kelompok (Poktan/Gapoktan), Kelompok Masyarakat,
Kelompok Lainnya, Lembaga Pemerintah, Non Pemerintah,
Lembaga Lainnya
2. Menunjukan prestasi kerja, pengabdian, dedikasi sebagai
penggerak/ pemrakarsa/ pelopor/ pelaksana dibidang
pertanian.

6.4.3 Persyaratan penerima bantuan Dukungan manajeman dan


teknis menunjang peningkatan produksi padi, jagung, kedelai
sebagai berikut:
1. Penerima bantuan memiliki keabsahan dari instansi yang
berwenang;
2. Bersedia melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya
dan bersedia menambah biaya sarana produksi dan sarana

42 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


pendukung lainnya apabila bantuan yang diberikan tidak
mencukupi.
3. Penerima Bantuan harus mampu mengelola dana Bantuan
Pemerintah dan memenuhi kewajiban untuk melengkapi
administrasi sesuai aturan yang berlaku serta berkewajiban
untuk melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dan
hasil Bantuan Pemerintah;
4. Membuat surat pernyataan bersedia dan sanggup
menggunakan dana bantuan sesuai peruntukannya dan
sanggup mengembalikan dana tersebut apabila tidak sesuai
dengan peruntukannya sesuai peraturan berlaku atau
terdapat sisa dana yang tidak terserap.
6.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
1. Penetapan kategori serta penerima Penghargaan
kelompoktani berprestasi dan pelaku bidang pertanian
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) menetapkan Surat Keputusan
Penerima Bantuan dan disahkan oleh KPA.
2. Penetapan Calon Penerima Bantuan Pemerintah dalam
rangka dukungan manajeman dan teknis menunjang
peningkatan produksi padi, jagung, kedelai melalui tahapan
seleksi dan penetapan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) melalui Surat Keputusan penerima Bantuan
Pemerintah dan disahkan oleh KPA sebagai dasar untuk
pemberian bantuan
3. Surat Keputusan Penerima bantuan paling sedikit memuat
sebagai berikut:
a. Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang/jasa paling
sedikit memuat :
- Identitas penerima bantuan;
- Jumlah barang/jasa;
- Nilai nominal barang/jasa

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 43


b. Untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang paling sedikit
memuat :
- Identitas penerima bantuan;
- Nominal uang;
- Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang yang disalurkan melalui
mekanisme transfer uang

44 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 45
BAB VII
BANTUAN PEMERINTAH PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
HASIL TANAMAN PANGAN

7.1. Jenis Kegiatan Bantuan Pemerintah


1. Fasilitas sarana pascapanen tanaman pangan;
2. Fasilitas RMU/Revitalisasi RMU;
3. Fasilitas sarana pengolahan hasil tanaman pangan;
4. Fasilitas penerapan standardisasi dan mutu hasil tanaman
pangan.
Rincian fasilitas Bantuan Pemerintah tersebut dapat dilihat pada
lampiran 1.
7.2. Penerima Bantuan Pemerintah
Penerima bantuan Pemerintah pada kegiatan ini adalah
Poktan/Gapoktan/ UPJA/Pemerintah Daerah/ Brigade Alsintan/
Kelompok Usaha Bersama/Lembaga Pemerintah/Lembaga non
Pemerintah/Lembaga Lainnya.
7.3. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah pada kegiatan Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Tanaman Pangan adalah sarana/prasarana,
rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, dan bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik yang ditetapkan PA. Bantuan
ini disalurkan dalam bentuk barang dan/atau uang, yang secara
rinci dapat dilihat pada lampiran 2.
7.4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
7.4.1. Sarana Pasca Panen Tanaman Pangan
Penerima bantuan sarana pascapanen adalah Kelompok
Tani/Gapoktan/UPJA /KUB/ Lembaga Pemerintah/
Lembaga non Pemerintah/Lembaga Lainnya dan
Pemerintah Daerah.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 47


1. Kelompok Tani/Gapoktan/UPJA /KUB/ Lembaga
Pemerintah/Lembaga non Pemerintah/Lembaga
Lainnya.
a. Penerima bantuan memiliki keabsahan dari instansi
yang berwenang dan direkomendasikan oleh Dinas
Pertanian Provinsi /Kabupaten;
b. Bersedia memanfaatkan, mengelola dan mampu
mengoptimalkan bantuan, serta bertanggungjawab
dalam memanfaatkan dan merawat bantuan sarana
pascapanen yang diterimanya dengan baik;
c. Kelompok penerima dalam memanfaatkan bantuan
harus berintegrasi dengan unit pengelola
alsintan/UPJA dalam atau di luar kelompok dan
bersedia memobilisasi sarana yang diterima secara
bersama untuk mendukung panen secara serentak;
dan
d. Penerima bantuan sarana pengering (dryer) harus
menyediakan lahan untuk menempatkan dryer yang
dikukuhkan dengan surat pernyataan hibah atau hak
guna pakai.

2. Pemerintah Daerah
a. Dinas Pertanian Provinsi/ Kabupaten/Kota harus
menetapkan pengelola sarana pascapanen dalam
bentuk brigade dan harus dilengkapi struktur
organisasi pengelolaan brigade;
b. Dalam pengelolaan bantuan alsintan, pemanfaatan
dan pelayanan diatur oleh masing-masing Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam Petunjuk
Pelaksanaan mengacu Petunjuk Teknis pusat;
dan

48 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


c. Bersedia menyediakan fasilitas sarana prasarana
Brigade Alsintan antara lain gudang/garasi
penyimpanan, perawatan alsintan dan sarana
mobilisasi alsintan.

7.4.2. Sarana RMU/Revitalisasi RMU


Penerima bantuan Pemerintah pada kegiatan ini adalah
Poktan/Gapoktan/ UPJA/Pemerintah Daerah/ Brigade
Alsintan/ Kelompok Usaha Bersama/Lembaga
Pemerintah/Lembaga non Pemerintah/Lembaga Lainnya.
a. Penerima bantuan RMU adalah poktan/gapoktan
yang memiliki keabsahan dari instansi berwenang
dan direkomendasikan oleh Dinas Pertanian Provinsi
/Kabupaten;
b. Penerima bantuan harus menyediakan lahan untuk
menempatkan RMU yang dikukuhkan dengan surat
pernyataan hibah atau hak guna pakai;
c. Khusus penerima RMU beras organik harus sudah
mendapatkan sertifikat organik dan menghasilkan
beras organik dalam jumlah yang memadai;
d. Bersedia menandatangani Pakta Integritas dalam
rangka penggunaan dan pertanggungjawaban hibah
dari Pemerintah;
e. Bantuan revitalisasi RMU hanya diberikan kepada
penerima RMU yang belum memiliki fasilitas grading
dan/atau packing.

7.4.3. Sarana Unit Pengolahan Hasil Tanaman Pangan


a. Penerima Bantuan adalah 1) Kelompok
Tani/Gapoktan yang memiliki keabsahan dari instansi
yang berwenang atau 2) Lembaga Lainnya yang
bermitra dengan poktan/gapoktan. Penerima bantuan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 49


tersebut harus direkomendasikan oleh Dinas
Pertanian Provinsi/Kabupaten;
b. Bersedia menyusun RUK yang disahkan oleh
petugas pendamping dan diketahui oleh Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota;
c. Apabila bantuan yang diberikan tidak mencukupi,
penerima bantuan bersedia menambah biaya;
d. Penerima bantuan UPH Jagung dan Kedelai tahun
2016 tidak boleh memperoleh bantuan UPH tahun
2018;
e. Bagi penerima UPH Kedelai harus menggunakan
bahan baku kedelai lokal non GMO (non Produk
Rekayasa Genetik).

7.4.4. Sertifikasi Organik


a. Penerima bantuan sertifikasi organik adalah
Poktan/Gapoktan/Lembaga lainnya yang memiliki
keabsahan (pengukuhan) dari instansi yang
berwenang dan direkomendasikan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota dan/atau Provinsi;
b. Bersedia menerapkan sistem pertanian organik dan
sistem pengawasan internal yang terdokumentasi;
c. Bersedia dan mampu mendorong akses pasar, baik
domestik maupun ekspor;
d. Memiliki komitmen untuk mengembangkan sistem
pertanian organik di wilayah sekitarnya;

Kriteria calon lokasi bantuan pemerintah meliputi :


 Sarana Pasca Panen Tanaman Pangan
a. Memenuhi persyaratan teknis untuk operasional
sarana pascapanen disesuaikan kondisi spesifikasi
lokasi;

50 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


b. Mendukung program dan kegiatan pengembangan
budidaya padi, jagung dan kedelai di daerah sentra
produksi dan atau wilayah pengembangan kawasan
tanaman pangan;
c. Memperhatikan ketersediaan dan kebutuhan sarana
di wilayah tersebut dengan prioritas tingkat kejenuhan
sarana pascapanen tanaman pangan yang masih
rendah (< 80%);
d. Revitalisasi dryer diutamakan di lokasi penerima
dryer yang mengalami kerusakan/kurang berfungsi
secara optimal;
e. Dryer padi diutamakan di lokasi penerima RMU
bantuan tahun sebelumnya;
f. Dryer jagung diprioritaskan di daerah sentra jagung.

 Persyaratan Lokasi :
a. Lokasi RMU non organik diutamakan di lokasi yang
terintegrasi dengan unit pengering (dryer) yang sudah
ada, memiliki cakupan pelayanan dengan luas
pertanaman yang memadai (skala ekonomi) dan tidak
berdekatan dengan lokasi RMU yang sudah ada.
b. RMU korporasi dialokasikan di 9 Kabupaten/Kota
yang menjadi Pilot Project korporatisasi petani.
c. RMU Beras Organik berlokasi di daerah potensi
beras organik untuk meningkatkan mutu dalam
rangka mendukung ekspor beras organik;
d. RMU wilayah perbatasan berlokasi di daerah
perbatasan untuk mendukung kemandirian pangan di
wilayahnya dan ekspor beras ke negara tetangga
yang berbatasan dengan wilayah tersebut;
e. Revitalisasi RMU dialokasikan di lokasi penerima
RMU bantuan Pemerintah melalui APBN atau APBD
tahun sebelumnya.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 51


 Sarana Unit Pengolahan Hasil Tanaman Pangan:
a. Lokasi bangunan atau tempat proses pengolahan
harus berada pada lokasi yang tidak tercemar dan
tempat yang layak
b. Bangunan unit pengolahan harus terpisah dari rumah

 Sertifikasi Organik :
Lahan budidaya organik harus sudah memenuhi
persyaratan konversi minimal 2 tahun (tidak
menggunakan input kimia sintetis).
7.5. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Tahapan penetapan penerima Bantuan Pemerintah pada
kegiatan ini sebagai berikut:
1. Poktan/ Gapoktan/ UPJA/ Pemda/ Kelompok Usaha Bersama/
Lembaga Lainnya/ Lembaga Pemerintah penerima Bantuan
diusulkan ke Dinas Pertanian untuk selanjutnya diseleksi dan
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui
Surat Keputusan penerima Bantuan Pemerintah dan disahkan
oleh KPA sebagai dasar untuk pemberian bantuan.
2. Surat Keputusan Penerima bantuan paling sedikit memuat
sebagai berikut:
a. Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang/jasa paling
sedikit memuat :
- Identitas penerima bantuan;
- Jumlah barang/jasa; dan
- Nilai nominal barang/jasa.
b. Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang paling sedikit
memuat :
- Identitas penerima bantuan;
- Nominal uang; dan

52 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


- Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang yang disalurkan melalui
mekanisme transfer uang.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 53


BAB VIII
TATA KELOLA PENCAIRAN, PENYALURAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH
DALAM BENTUK UANG

8.1 Bantuan Pemberian Penghargaan


1. Bantuan Pemerintah berupa pemberian penghargaan kepada
penerima penghargaan diberikan dalam bentuk uang, barang
dan/atau jasa. Pemberian penghargaan dilaksanakan
berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan
disahkan oleh KPA.
2. Pemberian penghargaan dalam bentuk uang dapat diberikan
melalui mekanisme:
a. Pembayaran langsung (LS) ke rekening penerima
penghargaan atau ke rekening bendahara pengeluaran;
b. Uang Persediaan (UP).
8.2 Bantuan Operasional
1. Pemberian bantuan operasional dilaksanakan berdasarkan
Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan
oleh KPA.
2. Pemberian bantuan operasional dilaksanakan berdasarkan
perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima
bantuan operasional yang ditetapkan dalam Surat
Keputusan.
3. Pencairan dana dilakukan melalui LS ke rekening penerima
atau melalui Uang Persediaan (UP), dapat dilakukan
secara sekaligus atau bertahap maksimal 4 tahap.
4. Pencairan dana bantuan operasional pada tahap
selanjutnya dilakukan setelah seluruh jumlah dana bantuan
operasional yang diterima pada tahap sebelumnya telah
digunakan paling kurang 80%

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 55


5. Penerima bantuan operasional mengajukan permohonan
pencairan dana bantuan operasional kepada PPK, baik
sekaligus maupun bertahap.
6. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan
pencairan dana
7. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan
mengesahkan kuitansi serta menerbitkan SPP untuk
disampaikan kepada PP-SPM
8. PP-SPM melakukan pengujian terhadap SPP dan dokumen
tagihan, jika sudah sesuai dengan persyaratan maka
diterbitkan SPM untuk diajukan ke KPPN
9. Penerima Bantuan Pemerintah menyampaikan laporan
kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir
Tahun Anggaran, berupa: laporan jumlah dana yang
diterima, dipergunakan, sisa dana, serta pernyataan bahwa
pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan bukti-bukti
pengeluaran telah disimpan.
10. Dalam hal terdapat sisa dana Bantuan Pemerintah, harus
menyampaikan bukti surat setoran ke rekening Kas Negara
kepada PPK
8.3. Bantuan sarana/prasarana
1. Pemberian bantuan sarana/prasarana dilakukan secara
langsung dari rekening Kas Negara ke rekening penerima
2. Poktan/Gapoktan/Penerima Bantuan memiliki rekening
yang masih berlaku/masih aktif di Bank, dapat pula
rekening gabungan kelompok tani (Gapoktan).
3. Pemberian bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang
dilaksanakan:
a. Untuk barang yang diproduksi/dihasilkan sendiri
dengan nilai sampai dengan Rp100.000.000, (seratus
juta rupiah) dilakukan sekaligus. Untuk nilai diatas

56 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) dilakukan
bertahap.
Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari
keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana setelah
perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima
bantuan dan PPK, dengan tahapan sebagai berikut:
• Penerima bantuan mengajukan permohonan
pembayaran dilampirkan perjanjian kerjasama dan
kuitansi yang sudah ditandatangani
• PPK melakukan pengujian permohonan
pembayaran tahap I
• PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan
mengesahkan bukti penerimaan uang serta
menerbitkan SPP
• SPP disampaikan kepada PP-SPM dilampiri:
perjanjian kerjasama dan kuitansi yang telah
ditandatangani
Tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari
keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana, apabila
prestasi pekerjaan telah mencapai 50% (lima puluh
persen), dengan tahapan sebagai berikut:
• Penerima bantuan mengajukan permohonan
pembayaran dilampirkan kuitansi bukti penerimaan
uang dan laporan kemajuan penyelesaian
pekerjaan.
• PPK melakukan pengujian permohonan
pembayaran tahap II
• PPK mengesahkan bukti penerimaan uang serta
menerbitkan SPP
• SPP disampaikan kepada PP-SPM dilampirkan:
kuitansi bukti penerimaan uang dan laporan
kemajuan penyelesaian pekerjaan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 57


b. Bantuan sarana/prasarana untuk jenis barang yang
dilakukan pembelian dengan nilai Rp 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) kebawah per jenis barang, dapat
dilaksanakan secara sekaligus, dengan tahapan sebagai
berikut:
• Penerima bantuan mengajukan permohonan
pembayaran dilampirkan perjanjian kerjasama dan
kuitansi yang sudah ditandatangani
• PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran
• PPK menandatangani perjanjian kerja sama,
mengesahkan bukti penerimaan uang serta
menerbitkan SPP
• SPP disampaikan kepada PP-SPM dilampirkan
perjanjian kerjasama dan kuitansi bukti penerimaan
uang yang telah ditandatangani
4. Isi perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima
bantuan yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan
(Lampiran 7), memuat:
a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b. jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/ dibeli;
c. Jenis & spesifikasi barang yang akan dihasilkan/dibeli;
d. jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
e. tata cara dan syarat penyaluran;
f. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis
dan spesifikasi;
g. pengadaan akan dilakukan secara transparan dan
akuntabel;
h. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas
Negara;
i. sanksi; dan

58 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


j. penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan
kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun
anggaran.
5. Penerima bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang
harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada
PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun
anggaran, meliputi:
a. Berita Acara Serah Terima, memuat
• jumlah dana awal, dana yang dipergunakan dan sisa
dana
• pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan
Perjanjian Kerja Sama; dan
• Pernyataan bahwa bukti pengeluaran telah disimpan
b. Foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan.
7. PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban
bantuan pemerintah (seperti bukti pembelian, berita acara
serah terima antara kelompok/ penerima bantuan dengan
distributor/suplier/toko, dokumen lainnya)
8. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil
verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerja sama (Format
BAST Lampiran 6)
9. Dalam hal terdapat sisa dana, wajib disetor ke kas negara
8.4. Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan
Gedung/Bangunan
1. Pemberian bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan
gedung/bangunan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan
yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA;
2. Dalam hal pembangunan bantuan rehabilitasi gedung/
bangunan dapat dilaksanakan sendiri oleh penerima
bantuan, maka diberikan dalam bentuk uang.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 59


3. Pencairan dana bantuan rehabilitasi dan/atau
pembangunan gedung/bangunan dalam bentuk uang dapat
dilakukan sekaligus dalam hal Bantuan Pemerintah yang
diberikan kepada penerima bantuan nilainya di bawah
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Diatas nilai
tersebut dilakukan secara bertahap
4. Bantuan tersebut antara lain diberikan kepada penerima
bantuan pada Kegiatan Pengelolaan Budidaya padi
(misalnya rumah kompos), Kegiatan PPHTP (misalnya
rumah dryer), Kegiatan pengelolaan perbenihan tanaman
pangan (misalnya DMB)
5. Penyaluran bantuan ini dilaksanakan secara langsung dari
rekening Kas Negara melalui mekanisme LS kepada
rekening penerima bantuan;
6. Poktan/Gapoktan/Penerima Bantuan harus memiliki
rekening yang masih berlaku/masih aktif di Bank, dapat
pula rekening gabungan kelompok tani (Gapoktan).
7. Pencairan dana dilakukan berdasarkan perjanjian kerja
sama antara PPK dengan penerima. Perjanjian kerjasama
memuat :
a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b. jumlah dan nilai rehabilitasi dan/ atau pembangunan
gedung/ bangunan;
c. jenis dan spesifikasi rehabilitasi dan/ atau
pembangunan gedung/bangunan;
d. jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
e. tata cara dan syarat penyaluran dana;
f. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan
Pemerintah untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jenis dan spesifikasi yang telah ditetapkan;

60 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


g. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan
Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak
digunakan ke Kas Negara;
h. sanksi; dan
i. penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan
kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun
anggaran.
8. Pencairan bantuan secara bertahap, dilakukan sebagai
berikut:
a. Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari
keseluruhan dana bantuan setelah perjanjian
kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dan
PPK, dengan tahapan sebagai berikut:
• Penerima bantuan mengajukan permohonan
pembayaran dilampirkan perjanjian kerjasama dan
kuitansi yang sudah ditandatangani
• PPK melakukan pengujian permohonan
pembayaran tahap I
• PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan
mengesahkan bukti penerimaan uang serta
menerbitkan SPP
• SPP disampaikan kepada PP-SPM dilampiri:
perjanjian kerjasama dan kuitansi bukti penerimaan
uang yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan dan disahkan oleh PPK.
• PPSPM menerbitkan SPM

b. Tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari


keseluruhan dana bantuan, apabila prestasi pekerjaan
telah mencapai 50% (lima puluh persen), dengan
tahapan sebagai berikut:

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 61


• Penerima bantuan mengajukan permohonan
pembayaran dilampirkan kuitansi bukti penerimaan
uang dan laporan kemajuan penyelesaian
pekerjaan.
• PPK melakukan pengujian permohonan
pembayaran tahap II
• PPK mengesahkan bukti penerimaan uang serta
menerbitkan SPP
• SPP disampaikan kepada PP-SPM dilampirkan:
kuitansi bukti penerimaan uang dan laporan
kemajuan penyelesaian pekerjaan.
• PPSPM menerbitkan SPM
9. Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan (lampiran 5).
10. Penerima bantuan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan kepada PPK setelah
pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran, meliputi:
a. Berita Acara Serah Terima, memuat
• jumlah dana awal, dana yang dipergunakan dan sisa
dana
• pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan
Perjanjian Kerja Sama; dan
• Pernyataan bahwa bukti pengeluaran telah disimpan
b. foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan.
9. PPK melakukan verifikasi atas laporan
pertanggungjawaban bantuan pemerintah
10. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah
hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerja sama
(Format BAST Lampiran 6)
11. Dalam hal terdapat sisa dana, wajib disetor ke kas negara

62 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


8.5. Bantuan Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan
Pemerintah yang Ditetapkan Oleh Pengguna Anggaran
1. Penetapan Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik
bantuan pemerintah oleh Pengguna Anggaran dituangkan
dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 46/Permentan/RC.110/12/2017 Tentang Pedoman
Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah
Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2018;
2. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan oleh PA diberikan kepada:.
Perseorangan, Kelompok Masyarakat; Lembaga
Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah
3. Pemberian bantuan diberikan berdasarkan Surat
Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh
KPA.
4. Pencairan Bantuan dalam bentuk uang dapat dilakukan
secara sekaligus atau bertahap (dari rekening kas negara
ke rekening penerima bantuan melalui mekanisme LS),
berdasarkan Surat keputusan dan surat perjanjian antara
penerima bantuan yang ditetapkan oleh PPK. Perjanjian
kerjasama memuat :
a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b. jumlah bantuan yang diberikan;
c. tata cara dan syarat penyaluran;
d. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan
Pemerintah untuk menggunakan bantuan sesuai
rencana yang telah disepakati;
e. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan
Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak
digunakan ke Kas Negara;
f. sanksi; dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 63


g. penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan
kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun
anggaran.
5. Pengajuan permohonan pembayaran secara sekaligus atau
Tahap I dilampirkan perjanjian kerjasama dan kuitansi bukti
penerimaan uang
6. Pengajuan permohonan pembayaran Tahap II dilampirkan
kuitansi dan laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan.
7. PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran
8. PPK menandatangani perjanjian kerja sama, mengesahkan
bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP;
9. SPP disampaikan kepada PP-SPM dilampiri: perjanjian
kerjasama dan kuitansi bukti penerimaan uang yang telah
ditandatangani
10. Penerima bantuan harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan
selesai atau pada akhir tahun anggaran, meliputi:
a. Berita Acara Serah Terima, yang memuat:
• jumlah dana awal, dana yang dipergunakan dan sisa
dana
• pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan
Perjanjian Kerja Sama; dan
• Pernyataan bahwa bukti pengeluaran telah disimpan
b. foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan.
12. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan wajib
menyetor ke kas negara
13. PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban
bantuan pemerintah

64 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


14. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil
verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerja sama.
15. Berita Acara Serah Terima sebagaimana Lampiran 6
8.6. Penyaluran Bantuan Pemerintah melalui Bank Penyalur
Dalam rangka efisiensi dan efektifitas penyaluran Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang dengan mekanisme LS, apabila
terdapat lebih dari 100 Penerima dalam satu DIPA, transfer uang
dapat melalui rekening Satker/KPA (penampungan) melalui
kerjasama dengan Bank penyalur.
KPA mengusulkan kepada Kuasa Bendahara Umum Negara
(BUN) Kantor Perbendaharaan untuk mendapatkan Rekening
Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah (melalui rekening giro).
Penyaluran kembali kepada penerima Bantuan Pemerintah
dengan cara pemindahbukuan dari rekening Bank Penyalur ke
rekening penerima Bantuan Pemerintah.
Ketentuan lebih lanjut diatur melalui Peraturan Menteri
Keuangan No.252/PMK.05/2014.
8.7. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan dalam penggunaan dana bantuan
pemerintah tahun anggaran 2018 dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait perpajakan.
8.8. Sanksi
1. Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat
merugikan Negara dan/atau Kementerian dan/atau kelompok
tani/Gapoktan akan diberikan oleh aparat/pejabat yang
berwenang atau penanggungjawab kegiatan. Sanksi kepada
oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam
berbagai bentuk sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 65


2. Dana bantuan pemerintah yang diterima Poktan/Gapoktan
atau lembaga lainnya apabila tidak digunakan sesuai
peruntukannya dan tidak mengembalikan sisa dana bantuan
tersebut, maka kelompok penerima tersebut akan
dipertimbangkan untuk tidak mendapatkan bantuan
pemerintah pada tahun berikutnya dan atau sanksi lainnya
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Apabila dalam pelaksanaannya terdapat sarana yang tidak
dimanfaatkan oleh penerima bantuan, maka Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dapat merealokasi sarana tersebut ke
kelompok lainnya di wilayah kecamatan yang sama/antar
kecamatan. Apabila diperlukan realokasi antar
Kabupaten/Kota, maka menjadi kewenangan Kepala Dinas
Pertanian Provinsi. Kelompok penerima bantuan dapat
dikenakan sanksi apabila melanggar pakta integritas yang
sudah ditandatangani.
4. Kinerja pelaksanaan Bantuan Pemerintah oleh Dinas
Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota akan berpengaruh pada
pengalokasian anggaran berikutnya melalui pemberian reward
dan punishment)

66 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


68 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
BAB IX
TATA KELOLA PENCAIRAN, PENYALURAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN PEMERINTAH
DALAM BENTUK BARANG

9.1 Jenis Bantuan Pemerintah dalam Bentuk Barang


Jenis Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang yang
dituangkan dalam Petunjuk Teknis ini meliputi: Pemberian
penghargaan, Bantuan operasional, Bantuan sarana/prasarana,
Bantuan rehabilitasi/ pembangunan gedung/bangunan; dan
Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah
yang ditetapkan oleh PA.
Proses Pengadaan barang dapat termasuk pelaksanaan
penyaluran barang sampai dengan diterima oleh penerima
Bantuan Pemerintah berpedoman pada Peraturan Perundang-
Undangan yang mengatur mengenai pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah dalam hal ini Peraturan Presiden Nomor 45
Tahun 2010 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden no 4 tahun 2015
9.2. Penyaluran, Pencairan dan Penyelesaian Tagihan
Proses pencairan, penyaluran dan pertanggungjawaban
Bantuan Pemerintah dalam Bentuk Barang, diatur sebagi
berikut:
1. Pemberian bantuan pemerintah dalam bentuk barang
dilaksanakan melalui mekanisme kontraktual, kecuali untuk
pemberian penghargaan dapat dilakukan melalui swakelola.
2. Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah dilakukan oleh
Penyedia barang dan/atau jasa berdasarkan perjanjian/
kontrak, kecuali untuk Pemberian Penghargaan dapat
dilakukan oleh PPK

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 69


3. Perjanjian/kontrak pengadaan barang/jasa hanya dapat
dibebankan pada DIPA tahun anggaran berkenaan.
4. Perjanjian/kontrak yang pembayarannya akan dilakukan
melalui SPM-LS, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
mendaftarkannya pada sistem yang disediakan oleh
KPPN/Direktorat Jenderal Perbendaharaan, selanjutnya
disampaikan kepada KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah ditandatanganinya perjanjian/kontrak untuk
dicatatkan dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN.
5. Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah kepada
Poktan/Gapoktan/Penerima Bantuan dilakukan sesuai
kontrak dan berdasarkan SK Penetapan Penerima Bantuan.
6. Pada saat penyaluran bantuan atau pelaksanan, dilakukan
pemeriksaan jumlah dan spesifikasi barang serta dilakukan
serah terima yang dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima Barang (BASTB).
7. Untuk beberapa jenis barang tertentu, pemeriksaan dan
serah terima barang dilakukan setelah
konstruksi/instalasi/perakitan barang selesai dikerjakan.
8. Tatacara penyerahan Barang Milik Negara (BMN) yang
berasal dari belanja Bantuan Pemerintah dalam bentuk
Barang mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dalam hal ini Peraturan Menteri Keuangan
No.111/PMK.06/2016 tentang tatacara pelaksanaan
pemindahtanganan BMN
9. Proses pengajuan tagihan pembayaran oleh Penyedia
Barang diajukan kepada PPK berdasarkan bukti-bukti yang
sah untuk memperoleh pembayaran antara lain:
Perjanjian/Kontrak; Referensi Bank (nama dan nomor
rekening penyedia barang/jasa), Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan, Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang
(BASTB), Berita Acara Pembayaran, Kuitansi, Faktur pajak
beserta Surat Setoran Pajak (SSP), Dokumen lain yang
dipersyaratkan.

70 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


10. PPK melakukan pengujian dokumen tagihan, apabila telah
memenuhi persyaratan, PPK mengesahkan dokumen
tagihan dan menerbitkan SPP untuk selanjutnya disampaikan
kepada PPSPM untuk diterbitkan SPM dan disampaikan ke
KPPN
9.3. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan dalam penggunaan dana bantuan
pemerintah tahun anggaran 2018 dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait perpajakan.
9.4. Sanksi
1. Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat
merugikan Negara dan/atau Kementerian dan/atau kelompok
tani/Gapoktan/penerima bantuan akan diberikan oleh
aparat/pejabat yang berwenang atau penanggungjawab
kegiatan. Sanksi kepada oknum yang melakukan
pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Apabila dalam pelaksanaannya terdapat sarana yang tidak
dimanfaatkan oleh penerima bantuan, maka Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dapat merealokasi sarana tersebut ke
kelompok lainnya di wilayah kecamatan yang sama/antar
kecamatan. Apabila diperlukan realokasi antar
Kabupaten/Kota, maka menjadi kewenangan Kepala Dinas
Pertanian Provinsi. Kelompok penerima bantuan dapat
dikenakan sanksi apabila melanggar pakta integritas yang
sudah ditandatangani.
3. Kinerja pelaksanaan Bantuan Pemerintah oleh Dinas
Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota akan berpengaruh pada
pengalokasian anggaran berikutnya melalui pemberian
reward dan punishment)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 71


72 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
BAB X
PEMBINAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

10.1.Pembinaan dan Pengendalian


Pembinaan kepada penerima bantuan harus dilakukan secara
berjenjang dan berkelanjutan sehingga penerima bantuan
mampu mengembangkan usahanya atau fungsi yang dimiliki
secara mandiri. Untuk mengoptimalkan keberhasilan
pembinaan tersebut, diperlukan komitmen dan dukungan
dana pembinaan lanjutan yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah pengelolaan
sesuai prinsip pelaksanaan pemerintahan yang baik (good
governance) dan pemerintah yang bersih (clean government),
maka dalam pelaksanaan pelaksanaan kegiatan harus: 1)
Mentaati ketentuan peraturan dan perundang-undangan;
2)Membebaskan diri dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme; 3)Menjunjung tinggi keterbukaan informasi,
transparansi dan demokratisasi; 4) Memenuhi asas efisiensi,
efektivitas, dan akuntabilitas; 5) Penerapan Sistem Pengendalian
Internal yang handal diseluruh unit kerja instansi masing-masing.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku Penanggung Jawab
Program melalui Direktur sebagai penanggung jawab kegiatan,
mempunyai melakukan: 1) menyusun petunjuk teknis Bantuan
Pemerintah; 2) melakukan pengawalan dan pendampingan
program dengan dibantu pihak terkait dari mulai CPCL,
pemberkasan, pencairan, penyaluran sampai dengan
pelaksanaan kegiatan dilapangan; 3) melakukan pemantauan,
pengendalian, evaluasi kegiatan; 4)Koordinasi dengan pihak dan
instansi terkait dalam rangka pelaksanan Bantuan Pemerintah;
5) Melaporkan perkembangan fisik dan keuangan serta kendala

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 73


pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pemerintah; 6)Mengambil
langkah-langkah cepat untuk menyelesaikan kendala dan
permasalahan dilapangan
Dinas Pertanian provinsi yang menyelenggarakan urusan
pertanian atas nama Gubernur bertanggung jawab melakukan
koordinasi, pembinaan Program dan Kegiatan Bantuan
Pemerintah lintas daerah kabupaten/kota.
Dinas Pertanian Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
urusan pertanian atas nama Bupati/Wali kota bertanggung
jawab melakukan koordinasi teknis operasional Program dan
Kegiatan Bantuan Pemerintah.
Untuk kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan Bantuan
Pemerintah, Dinas Pertanian Provinsi dapat membentuk Tim
Pembina dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dapat
membentuk Tim Teknis. Bila diperlukan Dinas Pertanian
Provinsi dapat menyusun petunjuk pelaksanaan (juklak)
mengacu pada Petunjuk Teknis Pusat, Pedoman Umum
Kementerian Pertanian serta Peraturan Perundang-undangan
terkait lainnya.
Tim Pembina Provinsi terdiri atas unsur dinas/badan/
kantor daerah provinsi yang menyelenggarakan urusan
pertanian, kehutanan, perkebunan dan Unit PelaksanaTeknis
(UPT) lingkup Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian(BPTP), Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura (BPTPH), Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang (BPSMB), perguruan tinggi, asosiasi profesi, serta
organisasi petani dan masyarakat sesuai kebutuhan dan
ketersediaan anggaran.
Tim Pembina mempunyai tugas: 1) melakukan koordinasi
dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota dalam pemantauan dan
pengendalian, serta membantu mengatasi permasalahan di
lapangan; 2) menyusun laporan Bulanan hasil pemantauan

74 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


dan pengendalian berupa laporan perkembangan realisasi
fisik, realisasi anggaran serta kendala dilapangan. Laporan
disampaikan kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan u.p
Sekretariat Direktorat Jenderal paling lambat diterima sebelum
tanggal 10 setiap bulan.
Tim Teknis Kabupaten/Kota beranggotakan dinas/badan/kantor
daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan urusan
pertanian, kehutanan, perkebunan, instansi terkait, lembaga
penyuluhan pertanian kabupaten/kota, perguruan tinggi,
organisasi petani/petani ahli/asosiasi petani, dan lainnya sesuai
kebutuhan dan ketersediaan anggaran. Tim Teknis
Kabupaten/Kota mempunyai tugas: 1) melakukan sosialisasi
dan seleksi calon kelompok sasaran; 2) melakukan bimbingan
teknis, 3) melakukan pemantauan/pengendalian dan evaluasi;
4) Membuat laporan bulanan hasil pemantauan/pengendalian
disampaikan ke Dinas Pertanian Provinsi, paling lambat tanggal
5 setiap awal bulan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pengelolaan
anggaran dan penerima manfaat dapat berjalan secara
transparan, akuntabel, terbuka, efektif dan efisien. Untuk
mencari solusi kendala dan permasalahan yang muncul, maka
perlu dilakukan pengendalian intern sebagai berikut:
1. Mengetahui sejauh mana perkembangan pelaksanaan
kegiatan dan anggaran serta efektivitas pemanfaatan
anggaran sesuai dengan tujuan dan sasaran yang sudah
ditetapkan.
2. Antisipasi secara dini permasalahan dan kendala yang
dihadapi sehingga dapat dicari solusi pemecahannya
3. Mencegah dan mengurangi terjadinya penyalahgunaan
anggaran yang tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 75


4. Memanfaatkan tahapan pelaksanaan kegiatan untuk
dijadikan bahan masukan dalam penyempurnaan dan
evaluasi kegiatan.
5. Pengendalian intern dilakukan berkaitan dengan aspek
program dan anggaran, termasuk proses pengambilan
keputusan, keefektifan sumber daya, dan berbagai hal
lainnya.
Identifikasi Resiko yang akan berpengaruh pada keberhasilan
pelaksanaan kegiatan bantuan pemerintah yang harus
diantisipasi antara lain:

1. Ketepatan waktu penerbitan dan sosialisasi Pedoman


Umum, Petunjuk Teknis
2. Kesiapan Perangkat pengelola keuangan/Satker dan
jumlah serta kapasitas SDM
3. Ketepatan dan kelengkapan pemberkasan Calon Penerima
dan Calon Lokasi (CPCL) sesuai kriteria serta ketepatan
Penetapan Penerima Bantuan.
4. Intensitas dan kualitas pembinaan dan pengawalan baik
dari Pusat, Provinsi, Kabupaten maupun instansi terkait.
Harus dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat
sampai tuntas
5. Kendala dalam proses pengadaan baik melalui kontraktual
maupun transfer uang harus diantisipasi.
6. Kendala dalam proses penyaluran/ transfer dana ke
Poktan/Gapoktan serta kesesuaian NPWP, akibat fungsi
verifikasi belum optimal
7. Kendala keterlambatan dalam proses pengajuan SPP,
SPM, harus diantisipasi sehingga tidak terjadi penolakan
SPM
8. Terdapat sisa dana Bantuan Pemerintah pada rekening
Poktan melewati batas akhir tahun belum dilakukan
penyetoran, sehingga harus dimonitor secara intensif.

76 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


9. Penyampaian laporan perkembangan fisik dan keungan
harus konsisten dan tepat waktu
10. Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang, agar dilengkapi
Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa (BASTB)
dan Surat Pernyataan bersedia menerima hibah dari
penerima bantuan.
11. Penyeleaian Hibah Barang Milik Negara yang berasal dari
Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang harus segera
diproses setelah BASTB terbit
10.2. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala dan
berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pengembangan
usaha kelompok/lembaga, yang dilakukan sebelum dimulai
kegiatan (ex-ante), sedang dilakukan kegiatan (on-going),
dan setelah dilakukan kegiatan (ex-post).
Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk dapat mengetahui
dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala
yang dijumpai dalam pelaksanaan rencana pembangunan
dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan pelaksanaan
rencana pembangunan di masa yang akan datang.
Di dalam pelaksanaannya, kegiatan evaluasi dapat dilakukan
pada berbagai tahapan yang berbeda, yaitu;
1. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu
evaluasi dilakukan sebelum ditetapkannya rencana
pembangunan dengan tujuan untuk memilih dan
menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan
kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya;
2. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu
evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan rencana
pembangunan untuk menentukan tingkat kemajuan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 77


pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya, dan
3. Evaluasi pada Tahap Pasca Pelaksanaan (ex-post), yaitu
evaluasi yang dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana
berakhir, yang diarahkan untuk melihat apakah pencapaian
(keluaran/hasil/dampak) program mampu mengatasi
masalah pembangunan yang ingin dipecahkan. Evaluasi
ini digunakan untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil
dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan dampak
terhadap sasaran), ataupun manfaat (dampak terhadap
kebutuhan) dari suatu program.
Terkait dengan pemberian bantuan pemerintah, mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2015, pasal 43
diamanatkan agar KPA bertanggung jawab atas hal-hal sebagai
berikut:
1. Pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran
bantuan pemerintah.
2. Transparansi pelaksanaan dan penyaluran bantuan
pemerintah.
3. Akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran bantuan
pemerintah.
Dalam menjamin pelaksanaan tanggung jawab di atas, KPA
melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan menitik
beratkan pada:
1. Kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran bantuan
pemerintah dengan pedoman umum dan petunjuk teknis
yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait
lainnya.
2. Kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.
3. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut sebagai acuan bagi

78 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


KPA untuk mengambil langkah-langkah tindak lanjut untuk
memperbaiki penyaluran bantuan pemerintah. Dalam hal ini,
terkait dengan pelaksanaan kegiatan, unit kerja pusat dan
pimpinan SKPD perlu melakukan evaluasi kinerja.
Mengingat kebutuhan saat ini dan perkembangan teknologi saat
ini, pelaksanaan kegiatan pelaporan dilakukan secara berkala
dan berjenjang
Penerima bantuan  Dinas Kabupaten/Kota  Dinas Provinsi 
Pemerintah Pusat
Beberapa hal yang perlu dilaporkan antara lain pelaksanaan fisik
dan keuangan (realisasi anggaran), permasalahan yang dihadapi
dan penyelesaian yang dibutuhkan, serta kemajuan pencapaian
indikator kinerja.
Pelaporan dilakukan rutin sesuai jadwal waktu yang telah
ditetapkan dan dilaksanakan secara berjenjang. Provinsi
melaporkan laporan perkembangan kegiatan setiap bulan,
triwulan dan tahunan ke unit kerja Eselon I, laporan triwulan dan
tahunan dari unit kerja Eselon I ke Menteri Pertanian c.q Biro
Perencanaan Kementerian Pertanian, dan disamping itu terdapat
laporan perkembangan kegiatan triwulan dan tahunan dari
Kementerian Pertanian kepada Kantor Staf Presiden (KSP)
setiap triwulan dan tahunan.
10.3. Pelaporan Hibah Barang Milik Negara (BMN)
Sesuai Bagan Akun Standar (BAS), bahwa penggunaan Akun
526 (Belanja yang diserahkan kepada Masyarakat/Pemda)
dalam bentuk transfer barang/kontraktual, harus dicatat sebagai
aset persediaan pada Neraca Laporan Keuangan. Selanjutnya
dilakukan proses hibah serah terima barang maksimal 6 bulan
setelah barang diserahterimakan.
Terkait pemberian Bantuan Pemerintah, sesuai PMK Nomor
173/PMK.05/2016 pasal 53A bahwa Tata Cara Penyerahan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 79


Barang Milik Negara (BMN) dari pemberi bantuan kepada
penerima bantuan berpedoman pada Peraturan Menteri
Keuangan yang mengatur mengenai tata cara
pemindahtanganan Barang Milik Negara, dalam hal ini
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017.
Form terkait Hibah BMN pada Lampiran 8 s.d 12
10.4. Pencatatan dan Penyelesaian Tunggakan
Pada tahun anggaran 2017 terdapat kegiatan Bantuan
Pemerintah yang sudah dikontrakkan/dilakukan perjanjian dan
sudah dilaksanakan di lapangan, namun pada saat batas akhir
penyampaian SPM LS Non Kontraktual belum/tidak terbit SP2D
sehingga menjadi tunggakan di tahun 2017. Atas beban
tunggakan tahun 2017 tersebut, dialokasikan pada anggaran
tahun berikutnya tanpa mengurangi output kegiatan yang sudah
ada.
Tahapan penyelesaian tunggakan sebagai berikut:
1. PPK melakukan Identifikasi dan inventarisasi tagihan yang
menjadi tunggakan, dilengkapi dengan dokumen
pendukung (seperti dokumen perjanjian, penetapan
Penerima Bantuan, RUK, BASTB, bukti pembelian , SPP,
SPM dan dokumen lainnya)
2. Pekerjaan sudah selesai dilaksanakan pada tahun 2017,
atau sudah dilakukan pembelian/ penyaluran/ penanaman,
namun belum dilakukan pembayaran
3. PPK mengusulkan pengalokasian tunggakan kepada KPA
4. Penyelesaian tunggakan melalui revisi DIPA Tahun 2018
disampaikan ke Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan
dan tercatat pada Halaman IV DIPA.
5. Mencatat nilai tunggakan pada Neraca Laporan Keuangan
Semester II (Desember 2017) sebagai Hutang dengan

80 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


menggunakan akun “Belanja yang Masih Harus Dibayar”
menggunakan Jurnal Manual.
6. Mengacu PMK Nomor 10/PMK.02/2017 tentang tatacara
revisi anggaran dan peraturan terkait lainnya, setelah DIPA
revisi terbit, dilakukan verifikasi dokumen sesuai
kewenangan berdasarkan nilai tunggakan per Satker/per
DIPA: (a) sampai dengan Rp200.000.000 (dua ratus juta
rupiah) dilampirkan Surat Pernyataan KPA; (b) diatas
Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan
Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah) verifikasi oleh
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (APIP); (c)
diatas Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah) verifikasi oleh
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
7. Hasil verifikasi BPKP/Itjen/pernyataan KPA diusulkan ke
Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan untuk pembukaan
blokir tunggakan.
8. Berdasarkan DIPA TA 2018, KPA/PPK melalui PPSPM
mengajukan tagihan SPM Non Kontraktual kepada KPPN.
9. Setelah dilakukan pembayaran, KPA menghapus
pencatatan hutang akun belanja yang masih harus dibayar
pada neraca Laporan Keuangan Semester I Tahun
Anggaran 2018 dengan membuat jurnal manual.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 81


82 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
BAB XI
PENUTUP

Peningkatan produksi komoditas strategis menjadi pilihan kebijakan


nasional subsektor tanaman pangan. Sasaran produksi sesuai
Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun 2018 ditetapkan Padi 82,5 Juta Ton, Jagung 30 Juta Ton dan
Kedelai 2,2 Juta Ton.
Dalam upaya mencapai sasaran produksi komoditas tanaman pangan
tersebut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyalurkan Bantuan
Pemerintah untuk mendukung kedaulatan pangan dan kesejahteraan
petani. Pemberian Bantuan Pemerintah merupakan fasilitasi bagi
pelaku usaha tanaman pangan dalam meningkatkan kemampuan
produksi dan mendorong usahatani yang mandiri. Hal ini menjadi
kekuatan ekonomi di pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan
petani, mengurangi kemiskinan, dan dapat meningkatkan
perekonomian secara nasional.
Dengan diterbitkannya Petunjuk Teknis ini, maka pemberian bantuan
pemerintah agar dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat sasaran, tepat
output, dan mengacu pada petunjuk teknis serta Peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 83


84 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
Lampiran

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 85


LAMPIRAN 1

KEGIATAN DAN OUTPUT KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2018

Jenis Bantuan Pemerintah Mekanisme


Sarana Rehab/ Bantuan yang Penghar- Bantuan Transfer Barang /
Prasarana bangunan memiliki gaan Operasional Uang Jasa
No Kegiatan Output Kegiatan Penerima Manfaat Nama Bantuan Pemerintah Lokasi Prioritas
karakteristik
lainnya yang
ditetapkan PA
1 Pengelolaan Fasilitas Penerapan Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Peningkatan Produksi v v v 19 Provinsi
Produksi Tanaman Budidaya Kedelai Asosiasi / Kelompok Usaha Kedelai
Aneka Kacang dan Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga
Umbi Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah

Fasilitas Penerapan Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Peningkatan Produksi v v 8 Provinsi


Budidaya Ubikayu Asosiasi / Kelompok Usaha Ubikayu
Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga
Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah

Fasilitas Penerapan Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Peningkatan Produksi v v 5 Provinsi


Budidaya Kacang Hijau Asosiasi / Kelompok Usaha Kacang Hijau
Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga
Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah

Fasilitas Penerapan Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Peningkatan Produksi Ubi v v 4 Provinsi
Budidaya Ubi Jalar Asosiasi / Kelompok Usaha Jalar
Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga
Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian


Fasilitas Penerapan Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Peningkatan Produksi Ubi v v 1 Provinsi
Budidaya Aneka Kacang Asosiasi / Kelompok Usaha Talas
dan Umbi Lainnya Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga

87
Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah
88
LANJUTAN LAMPIRAN 1

KEGIATAN DAN OUTPUT KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2018

Jenis Bantuan Pemerintah Mekanisme


Sarana Rehab/ Bantuan yang Penghar- Bantuan Transfer Barang /
Prasarana bangunan memiliki gaan Operasional Uang Jasa
No Kegiatan Output Kegiatan Penerima Manfaat Nama Bantuan Pemerintah Lokasi Prioritas
karakteristik
lainnya yang
ditetapkan PA
2 Pengelolaan Fasilitas Penerapan Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Bantuan Saprodi Budidaya v v 33 Provinsi
Produksi Tanaman Budidaya Padi Asosiasi / Kelompok Usaha Padi Gogo/lahan kering
Serealia Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga
Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah
Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Bantuan Saprodi Budidaya v v 33 Provinsi
Asosiasi / Kelompok Usaha Padi (Inbrida Eks Cetak
Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga Sawah, Padi Koorporasi,
Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah Padi Khusus Lainnya, Pada
Lahan Sub Optimal Wil
Kalimantan, Inbrida, Mina
Padi, Padi VUB)

Fasilitas Penerapan Poktan / Gapoktan Bantuan Saprodi Budidaya v v 10 Provinsi


Budidaya Padi Organik Padi Organik /Budidaya
Padi Organik Wilayah
Perbatasan
Unit Pengolahan Pupuk v v 30 Provinsi
Organik/UPPO
Fasilitas Penerapan Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Bantuan Saprodi Budidaya v v (Non v (Benih) 32 Provinsi
Budidaya Jagung dan Asosiasi / Kelompok Usaha Jagung Hibrida (, Varietas Benih)
Seralia Lainnya Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga Umum 2, Varietas
Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah Litbang/Umum 3, Pilot
Project Berbasis Korporasi
utk Mendukung
Peningkatan Produksi
Jagung melalui
Pemanfaatan VUB dan
Populasi, jagung hibrida eks
tambang)
Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Bantuan Saprodi Budidaya v v 1 Provinsi
Asosiasi / Kelompok Usaha Gandum
Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga

Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah

Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Bantuan Saprodi Budidaya v v 1 Provinsi


Asosiasi / Kelompok Usaha Sorghum 3
Bersama/Kelompok Masyarakat /Lembaga
Pemerintah / Lembaga Non Pemerintah
LANJUTAN LAMPIRAN 1

KEGIATAN DAN OUTPUT KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2018

Jenis Bantuan Pemerintah Mekanisme


Sarana Rehab/ Bantuan yang Penghar- Bantuan Transfer Barang /
Prasarana bangunan memiliki gaan Operasional Uang Jasa
No Kegiatan Output Kegiatan Penerima Manfaat Nama Bantuan Pemerintah Lokasi Prioritas
karakteristik
lainnya yang
ditetapkan PA
3 Pengelolaan Sistem Fasilitas Desa Kelompok Tani/Kelompok Penangkar atau Pengembangan Desa Mandiri v v v v 21 Provinsi
Penyediaan Benih Mandiri Benih Gabungan Kelompok Tani dengan Benih Kedelai
Tanaman Pangan Kelompok Penangkar

Kelompok Tani/Kelompok Penangkar atau Pengembangan Desa Mandiri v v v v 5 Provinsi


Gabungan Kelompok Tani dengan Benih Jagung
Kelompok Penangkar
Gapoktan/Poktan/ LMDH/Lembaga Bantuan Saprodi Budidaya Padi v v v 32 Provinsi
Pemerintah/ Lembaga Non Pemerintah/ (Bantuan Benih)
Kelompok Masyarakat
4 Penguatan Fasilitas Petani/Poktan/Gapoktan yang wilayahnya Bahan dan/atau Alat Pendukung v v 31 Provinsi
Perlindungan penguatan berpotensi terkena serangan OPT Penerapan PHT Padi
Tanaman Pangan perlindungan
Petani/Poktan/Gapoktan yang wilayahnya Bahan dan/atau Alat Pendukung v v 27 Provinsi
dari Gangguan OPT tanaman pangan
berpotensi terkena serangan OPT Penerapan PHT Jagung
dan DPI dari gangguan
OPT
Petani/Poktan/Gapoktan yang wilayahnya Bahan dan/atau Alat Pendukung v v 21 Provinsi
berpotensi terkena serangan OPT Penerapan PHT Kedelai

Penerapan Petani/Poktan/Gapoktan yang wilayahnya Bahan dan/atau Alat Pembuatan v v 16 Provinsi


Penanganan DPI di daerah rawan DPI (banjir/kekeringan) Sumur Pantek (Remote/Non
Remote)

Petani/Poktan/Gapoktan yang wilayahnya Bahan dan/atau Alat Pembuatan v v 3 Provinsi


di daerah rawan DPI (banjir/kekeringan) Biopori
Sarana dan Bahan Petani/Poktan/Gapoktan yang wilayahnya Dem Area/Budidaya Tanaman v v v 13 Provinsi
Pengendalian OPT di lokasi endemis dan/atau potensi Sehat
serangan OPT

Petani/Poktan/Gapoktan yang wilayahnya Dem Area/Budidaya Tanaman v v v 5 Provinsi


sering mengalami DPI (banjir/kekeringan) Sehat (Adaptasi Banjir dan
Kekeringan)

LPHP/LAH/Instalasi Pengamatan dan Mobil Operasional LPHP v v 31 Provinsi


Pengendalian OPT (IP3OPT)/Sub Unit
PPTPH
Petugas THL POPT dan POPT di Bidang Motor Operasional Pengamatan v v 33 Provinsi
Tanaman Pangan POPT
Petani/Poktan/Gapoktan yang wilayahnya Pestisida v v 32 Provinsi
4
berpotensi serangan atau terserang OPT

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian


89
90
LANJUTAN LAMPIRAN 1

KEGIATAN DAN OUTPUT KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2018

Jenis Bantuan Pemerintah Mekanisme


Sarana Rehab/ Bantuan yang Penghar- Bantuan Transfer Barang /
Prasarana bangunan memiliki gaan Operasional Uang Jasa
No Kegiatan Output Kegiatan Penerima Manfaat Nama Bantuan Pemerintah Lokasi Prioritas
karakteristik
lainnya yang
ditetapkan PA
5 Dukungan Layanan Perseorangan atau Kelompok Tani/ Pelaku Penghargaan Kelompok Tani v v v 10 Provinsi
Manajemen dan Dukungan bidang pertanian Berprestasi dan Pelaku bidang
Teknis Lainnya Pada Manajemen Pertanian
Ditjen Tanaman Eselon I
Perseorangan atau kelompok Operasional Gerakan mendukung v v v 32 Provinsi
Pangan
peningkatan padi, jagung, kedelai

Poktan / Gapoktan / LMDH / Koperasi / Dukungan Teknis menunjang v v v 10 Provinsi


Asosiasi / UPJA/ Brigade Alsintan/ produksi padi, jagung dan kedelai
Kelompok Usaha Bersama/Kelompok
Masyarakat /Lembaga Pemerintah /
Lembaga Non Pemerintah

6 Pengolahan dan Fasilitas sarana Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Combine Harvester Besar v v Provinsi


Pemasaran Hasil pascapanen Usaha Bersama/Lembaga Lainnya
Tanaman Pangan tanaman pangan
Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Combine Harvester Sedang v v Provinsi
Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Combine Harvester Kecil v v Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Corn Combine Harvester Besar v v Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Corn Combine Harvester Sedang v v Provinsi

Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Corn Sheller v v 27 Provinsi 5


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya
LANJUTAN LAMPIRAN 1

KEGIATAN DAN OUTPUT KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2018

Jenis Bantuan Pemerintah Mekanisme


Sarana Rehab/ Bantuan yang Penghar- Bantuan Transfer Barang /
Prasarana bangunan memiliki gaan Operasional Uang Jasa
No Kegiatan Output Kegiatan Penerima Manfaat Nama Bantuan Pemerintah Lokasi Prioritas
karakteristik
lainnya yang
ditetapkan PA
Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Power Thresher Multiguna / v v 16 Provinsi
Usaha Bersama/Lembaga Lainnya Power Threser Kedelai

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Power Threser v v 23 Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Vertical Dryer Padi (Kap 6 Ton) v v Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Bangunan Vertical Dryer Padi (Kap v v Provinsi


6 Ton)

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Vertical Dryer Padi (Kap 10 Ton) v v Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Bangunan Vertical Dryer Padi (Kap v v Provinsi


10 Ton)

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Vertical Dryer Padi (Kap 30 Ton) v v Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Bangunan Vertical Dryer Padi (Kap v v Provinsi


30 Ton)

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Moisture Tester v v 25 Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Vertical Dryer Jagung (Kap 6 Ton) v v Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Bangunan Vertical Dryer Jagung v v Provinsi


(Kap 6 Ton)

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Combine Harvester Besar v v Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya Multifungsi
6
Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Revitalisasi Dryer v v Provinsi
Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian


91
92
LANJUTAN LAMPIRAN 1

KEGIATAN DAN OUTPUT KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2018

Jenis Bantuan Pemerintah Mekanisme


Sarana Rehab/ Bantuan yang Penghar- Bantuan Transfer Barang /
Prasarana bangunan memiliki gaan Operasional Uang Jasa
No Kegiatan Output Kegiatan Penerima Manfaat Nama Bantuan Pemerintah Lokasi Prioritas
karakteristik
lainnya yang
ditetapkan PA
Fasilitas Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok RMU Non Organik v v 5 Provinsi
RMU/Revitalisasi Usaha Bersama/Lembaga Lainnya
RMU
Bangunan RMU Non Organik v v 5 Provinsi

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok RMU Koorporasi v v Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Bangunan RMU Koorporasi v v Provinsi

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok RMU + Packing Daerah Perbatasan v v 5 Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Bangunan RMU + Packing Daerah v v 5 Provinsi


Perbatasan

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok RMU Organik v v 6 Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya

Bangunan RMU Organik v v 6 Provinsi

Poktan/Gapoktan/UPJA/Pemda/Kelompok Revitalisasi RMU (Grading / v v 28 Provinsi


Usaha Bersama/Lembaga Lainnya Packing)

Fasilitas Sarana Poktan/Gapoktan UPH Jagung v v 16 Provinsi


Pengolahan Hasil
Tanaman Pangan
Poktan/Gapoktan UPH Kedelai v v 16 Provinsi

Fasilitas Poktan/Gapoktan Sertifikasi Organik v v 16 Provinsi

Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


penerapan
standardisasi dan
mutu hasil
7
tanaman pangan
LAMPIRAN 2.
SATUAN BIAYA BANTUAN PEMERINTAH LINGKUP DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

No Komponen Kegiatan Bantuan Pemerintah Volume/Ha Satuan Biaya (Rp) Biaya (Rp) Jumlah Volume
Peningkatan Produksi Kedelai Lahan Kering/tadah
1 1 ha 952.000 952.000 1.000.000 Ha
hujan
a. Benih 50 kg 10.320 516.000
b. Urea subsidi 75 kg 1.800 135.000
c. Rhizobium 250 gr 226 56.500
d. Dolomit/Bahan Organik 300 kg 815 244.500

2 Peningkatan Produksi Ubi Kayu 1 Ha 600.000 600.000 1.500 Ha


a. Pupuk Organik 1.000 kg 600 600.000

3 Peningkatan Produksi Kacang Hijau 1 ha 880.000 880.000 5.000 Ha


a. Benih 25 kg 17.000 425.000
b. Urea subsidi 50 kg 1.800 90.000
c. SP-36 50 gr 2.000 100.000
d. KCL 50 kg 2.300 115.000
e. Bahan Organik 250 kg 600 150.000

4 Peningkatan Produksi Ubi Jalar 1 Ha 600.000 600.000 500 Ha


a. Pupuk Organik 1.000 kg 600 600.000

5 Peningkatan Produksi Talas 1 Ha 600 600.000 500 Ha


a. Pupuk Organik 1.000 kg 600 600.000

6 Budidaya Padi Inbrida sawah 1 Ha 257.500 257.500 254.500 Ha


a. Bantuan Benih 25 kg 10.300 257.500

7 Bantuan Padi Inbrida Eks Cetak Sawah 1 Ha 597.500 597.500 5.000 Ha


a. Bantuan Benih 25 Kg 10.300 257.500
b. Pupuk Urea Subsidi 50 Kg 1.800 90.000
c. Pupuk Organik subsidi 500 kg 500 250.000
-
8 Budidaya padi khusus lainnya 1 Ha 840.000 840.000 3.000 Ha
a. Benih beras khusus 25 kg 20.000 500.000
b. Pupuk Organik subsidi 500 kg 500 250.000
c. Urea Subsidi 50 kg 1.800 90.000

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 93


LANJUTAN LAMPIRAN 2.
SATUAN BIAYA BANTUAN PEMERINTAH LINGKUP DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

No Komponen Kegiatan Bantuan Pemerintah Volume/Ha Satuan Biaya (Rp) Biaya (Rp) Jumlah Volume
9 Budidaya Padi Organik/Wilayah perbatasan 1 Ha 493.000 493.000 20.000 Ha
a. Benih 10 kg 10.300 103.000
b. Pupuk Organik subsidi 500 kg 500 250.000
c. Pestisida Nabati 10 lt 5.000 50.000
d. MOL 30 lt 3.000 90.000
-
Budidaya Padi Lahan Sub Optimal Pulau
10 1 Ha 3.465.000 3.465.000 50.000 Ha
Kalimantan
a. Benih 40 kg 10.300 412.000
b. Pupuk organik 100 kg/padat 2.870 287.000
c. POC 6 Lt 85.000 510.000
d. BioDecomposer hayati 14 Sc 40.000 560.000
e. Agens hayati majemuk endofil padi 48 tablet 9.000 432.000
d. Pembenah tanah organik 4 Sc 65.000 260.000
g. Asam humat 65% 4 kg 98.000 392.000
h. Seed treatment Kalium Nitrat 6 kg 26.000 156.000
i. Starter padi MKP/mono Kalium posfor 6 kg 36.000 216.000
j. Insektisida biologi 6 sc 40.000 240.000

11 Budidaya Mina Padi 1 Ha 2.162.500 2.162.500 1.500 Ha


a. Benih Padi 25 kg 10.300 257.500
b. Bibit Ikan Nila Uk 5-7 cm 3.000 ekor 250 750.000
c. Pakan Ikan 200 kg 3.000 600.000
d. Urea Subsidi 50 kg 1.800 90.000
e. Insektisida 2 Lt 120.000 240.000
f. Pupuk Organik subsidi 450 kg 500 225.000
-
12 Budidaya Padi Gogo/lahan kering 1 Ha 412.000 412.000 900.000 Ha
a. Benih Padi 40 kg 10.300 412.000
-
Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan
13 1 Ha 2.375.500 2.375.500 12.000 Ha
Berbasis Korporasi
a. Benih sumber 25 kg 14.500 362.500
b. SP 36 subsidi 100 kg 2.000 200.000
c. Urea subsidi 50 kg 1.800 90.000
d. NPK subsidi 100 kg 2.300 230.000
e. Dekomposer aerob 4 sc 40.000 160.000
f. Asam humat 3 kg 99.000 297.000
g. Pupuk Hayati Endofit 7 sc 40.000 280.000
h. Pupuk Kalium Silica 400 gr 290 116.000
i. Bioinsekstisida untuk wereng 8 sc 40.000 320.000
j. Bioinsekstisida untuk ulat penggerek batang 8 sc 40.000 320.000

11

94 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


LANJUTAN LAMPIRAN 2.
SATUAN BIAYA BANTUAN PEMERINTAH LINGKUP DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

No Komponen Kegiatan Bantuan Pemerintah Volume/Ha Satuan Biaya (Rp) Biaya (Rp) Jumlah Volume
14 Peningkatan Produksi Padi Melalui VUB 1 3.993.000 3.993.000 4.000 Ha
a. Benih padi 30 Kg 10.300 309.000
b. Pupuk organik remah 1.200 Kg 1.400 1.680.000
c. Pupuk hayati penyubur tanah 6 Ltr 84.000 504.000
d. Pupuk hayati pertumbuhan tanaman 8 Ltr 77.500 620.000
e. Pupuk hayati PGPR 8 Ltr 70.000 560.000
f. Media biakan agensia hayati 8 Ltr 40.000 320.000

BAntuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) -


rumah kompos, alat pengolah pupuk organik,
15 sapi (10 ekor), kandang komunal, bak 1 Unit 200.000.000 200.000.000 1.500 Unit
fermentasi,kendaraan R-3 dan atau disesuaikan
dengan kebutuhan di lapangan

16 Budidaya Jagung Hibrida Varietas Umum-2 1 Ha 780.000 780.000 1.387.400 Ha


a. Benih 15 kg 46.000 690.000
b. Urea subsidi 50 kg 1.800 90.000

Budidaya Jagung Hibrida Varietas Litbang/Umum


17 1 Ha 660.000 660.000 2.576.600 Ha
3
a. Benih 15 kg 38.000 570.000
b. Urea subsidi 50 kg 1.800 90.000

18 Budidaya Jagung Komposit 1 Ha 302.500 302.500 25.000 Ha


a. Benih 25 kg 8.500 212.500
b. Urea subsidi 50 kg 1.800 90.000

19 Budidaya Jagung Eks Tambang 1 Ha 1.437.500 1.437.500 6.000 Ha


a. Benih 15 Kg 46.000 690.000
b. Urea subsidi 50 Kg 1.800 90.000
c. Pupuk Organik subsidi 500 Kg 500 250.000
d. Dolomit 500 Kg 815 407.500 12

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 95


LANJUTAN LAMPIRAN 2.
SATUAN BIAYA BANTUAN PEMERINTAH LINGKUP DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

No Komponen Kegiatan Bantuan Pemerintah Volume/Ha Satuan Biaya (Rp) Biaya (Rp) Jumlah Volume
Pilot Project Berbasis Korporasi utk Mendukung
20 Peningkatan Produksi Jagung melalui 1 Ha 1.055.000 1.055.000 5.000 Ha
Pemanfaatan VUB dan Populasi
a. Benih 15 kg 38.000 570.000
b. Urea Subsidi 50 kg 1.800 90.000
c. Decomposer Hayati 3 Sc 65.000 195.000
d. Insektisida biologi 5 sc 40.000 200.000

21 Pengembangan Gandum 1 Ha 2.765.000 2.765.000 250 Ha


a. Benih 75 Kg 25.000 1.875.000
b. Urea Subsidi 100 Kg 1.800 180.000
c. NPK Subsidi 200 Kg 2.300 460.000
d. Pupuk Organik subsidi 500 Kg 500 250.000

22 Pengembangan Sorgum 1 Ha 1.190.000 1.190.000 250 Ha


a. Benih 20 Kg 15.000 300.000
b. Urea Subsidi 100 Kg 1.800 180.000
c. NPK Subsidi 200 Kg 2.300 460.000
d. Pupuk Organik subsidi 500 Kg 500 250.000

23 Pengembangan DMB Jagung 1 unit 289.500.000 289.500.000 8 Unit


a. Sarana produksi, biaya sertifikasi, upah tenaga
10 ha 4.350.000 43.500.000
kerja
b. sarana peralatan pengolahan & pengemasan 1 pkt 126.000.000 126.000.000
c. Pembangunan gudang minimal 40 M2 1 unit 80.000.000 80.000.000
d. Pembangunanlantai jemur minimal 80 M2 1 unit 40.000.000 40.000.000

24 Pengembangan DMB Kedelai 1 unit 164.500.000 164.500.000 200 Unit


a. Sarana produksi, biaya sertifikasi, upah tenaga
10 ha 1.750.000 17.500.000
kerja
b. sarana peralatan pengolahan & pengemasan 1 pkt 27.000.000 27.000.000
c. Pembangunan gudang minimal 40 M2 1 unit 80.000.000 80.000.000
d. Pembangunanlantai jemur minimal 80 M2 1 unit 40.000.000 40.000.000

13

96 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


LANJUTAN LAMPIRAN 2.
SATUAN BIAYA BANTUAN PEMERINTAH LINGKUP DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

No Komponen Kegiatan Bantuan Pemerintah Volume/Ha Satuan Biaya (Rp) Biaya (Rp) Jumlah Volume
25 Bantuan Benih Padi Inbrida sawah 1 Ha 257.500 257.500 400.000 Ha
a. Benih 25 kg 10.300 257.500

26 Bantuan benih Padi Gogo/lahan kering 1 Ha 412.000 412.000 100.000 Ha


a. Benih 40 kg 10.300 412.000

27 Combine Harvester Besar 1 Unit 454.640.000 454.640.000 528 Unit


28 Combine Harvester Sedang 1 Unit 170.000.000 170.000.000 458 Unit
29 Combine Harvester Kecil 1 Unit 133.000.000 133.000.000 200 Unit
30 Corn Combine Harvester Besar 1 Unit 405.000.000 405.000.000 191 Unit
31 Corn Combine Harvester Sedang 1 Unit 195.500.000 195.500.000 250 Unit
22.600.000 s/d 22.600.000 s/d
32 Corn Sheller 1 Unit 2.000 Unit
39.400.000 39.400.000
20.100.000 s/d 20.100.000 s/d
33 Power Thresher Multiguna 1 Unit 1.872 Unit
38.200.000 38.200.000
17.000.000 s/d 17.000.000 s/d
34 Power Threser 1 Unit 2.801 Unit
33.800.000 33.800.000
35 Vertical Dryer Padi + Bangunan (Kap 6 Ton) 1 Unit 803.000.000 803.000.000 43 Unit
36 Vertical Dryer Padi + Bangunan (Kap 10 Ton) 1 Unit 930.000.000 930.000.000 22 Unit
37 Vertical Dryer Padi + Bangunan (Kap 30 Ton) 1 Unit 2.847.543.000 2.847.543.000 3 Unit
38 Moisture Tester 1 Unit 10.000.000 10.000.000 600 Unit
831.600.000 s/d 831.600.000 s/d
39 Vertical Dryer Jagung + Bangunan (Kap 6 Ton) 1 Unit 29 Paket
915.000.000 915.000.000
40 Combine Harvester Besar Multifungsi 1 Unit 431.667.000 431.667.000 20 Unit
41 Revitalisasi Dryer 1 Unit 20.000.000 20.000.000 30 Unit
480.000.000 s/d 480.000.000 s/d
42 RMU Non Organik + Bangunan 1 Unit 19 Paket
500.000.000 500.000.000
43 RMU Koorporasi + Bangunan 1 Unit 630.000.000 630.000.000 9 Paket
626.200.000 s/d 626.200.000 s/d
44 RMU + Packing Daerah Perbatasan + Bangunan 1 Unit 6 Paket
730.000.000 730.000.000
480.000.000 s/d 480.000.000 s/d
45 RMU Organik + Bangunan 1 Unit 15 Paket
500.000.000 500.000.000
46 Revitalisasi RMU (Grading / Packing) 1 Unit 160.000.000 160.000.000 43 Unit
47 UPH Jagung 1 Unit 92.000.000 92.000.000 33 Unit
48 UPH Kedelai 1 Unit 91.500.000 91.500.000 50 Unit 14
49 Sertifikasi Organik 1 Unit 30.000.000 30.000.000 30 Srtf

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 97


LANJUTAN LAMPIRAN 2.
SATUAN BIAYA BANTUAN PEMERINTAH LINGKUP DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

No Komponen Kegiatan Bantuan Pemerintah Volume/Ha Satuan Biaya (Rp) Biaya (Rp) Jumlah Volume
50 PPHT Padi 1 Pkt/25 Ha 23.416.000 23.416.000 341 Paket
(Wil Non Remote dan Remote)

51 PPHT Jagung 1 Pkt/15 Ha 15.400.000 15.400.000 104 Paket


(Wil Non Remote dan Remote)

52 PPHT Kedelai 1 Pkt/10 Ha 9.100.000 9.100.000 76 Paket


(Wil Non Remote dan Remote)

53 PPDPI
a. Lobang Biopori Wil Non Remote 1 Pkt/10 Ha 18.100.000 18.100.000 6 Paket
b. Lobang Biopori Wil Remote 1 Pkt/10 Ha 18.850.000 18.850.000
c. Sumur Pantek Wil Non Remote 1 Pkt/10 Ha 12.535.000 12.535.000 33 Paket
b. Sumur Pantek Wil Remote 1 Pkt/10 Ha 15.145.000 15.145.000 1 Paket

54 Dem Area Budidaya Tanaman sehat 25.000 Ha


a. Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi 1 Ha 1.700.000 1.700.000
b. Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Kedelai 1 Ha 1.700.000 1.700.000
c. Dem Area Penanganan DPI 1 Ha 2.000.000 2.000.000

55 Pestisida 1 Pkt 9.267.000.000 9.267.000.000 1 Paket


Mobil Fungsional Laboratorium Pengamat Hama
56 1 Unit 173.821.500 173.821.500 85 Unit
Penyakit
57 Motor Fungsional Petugas Pengamatan POPT 1 Unit 16.403.000 16.403.000 1.500 Unit
Penghargaan kelompok tani berprestasi/ pelaku
58 1 Unit 1.000.000.000 16.000.000 1 Tahun
bidang pertanian
Dukungan Teknis/Operasional menunjang
59 1 Paket 9.781.818.182 16.000.000 11 Paket 15
produksi padi, jagung dan kedela

98 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Lampiran 3. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja

< KOP SURAT>

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama Lembaga : ................................................
2. Nama Pimpinan Lembaga : ................................................
3. Alamat Lembaga : ................................................
4. Nama Bantuan : Bantuan Operasional ..............

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor .................. dan Perjanjian


Kerjasama Nomor ........................... mendapatkan Bantuan
Operasional ........................ sebesar ...........................
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Sampai dengan bulan ................. telah menerima pencairan Tahap Ke -
.................. dengan nilai nominal sebesar Rp. ......... ( ....... ), dengan
rincian penggunaan sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah di terima : Rp ....................... ( ...... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp ....................... ( ...... )
c. Jumlah total sisa dana : Rp ....................... ( ...... )
2. Persentase jumlah dana bantuan operasional .................. yang telah
digunakan adalah sebesar................ ( ............. ).
3. Bertanggungjawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas
kepada pihak yang berhak menerima.
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja
yang telah dilaksanakan.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti
pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan
kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian
negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Demikian surat penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

.........................................
.........................................

Materai
Rp. 6.000
.........................................

114
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 99
Lampiran 4. Format Lampiran Pertanggung Jawaban Bantuan Operasional

<KOP SURAT>

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama Lembaga : ................................................
2. Nama Pimpinan Lembaga : ................................................
3. Alamat Lembaga : ................................................
4. Nama Bantuan : Bantuan Operasional ..............
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor .................. dan Perjanjian Kerja
Sama Nomor ..........................., telah menerima Bantuan
Operasional ........................ dengan nilai nominal sebesar
Rp ...........................
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini saya menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut:
1. Laporan Penggunaan Jumlah Dana
a. Jumlah total dana yang telah di terima : Rp ....................... ( ...... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp ....................... ( ...... )
c. Jumlah total sisa dana : Rp ....................... ( ...... )
2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) Bantuan
Operasional ......................... berdasarkan Perjanjian Kerjasama
tersebut di atas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, saya dengan ini menyatakan dengan
sebenar-benarnya bahwa:
1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan
Operasional .......................... sebesar Rp .................. ( ..... ) telah kami
simpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan
keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara
sebesar ................... ( .......... ) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara
(BPN).
3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan
Operasional .................. mengakibatkan kerugian Negara maka saya
bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan Operasional ini kami buat
dengan sesungguhnya dan penuh tanggungjawab.
.........................................
.........................................
Materai
Rp. 6.000
.........................................

115
100 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
Lampiran 5. Format Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan

<KOP SURAT>

LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN


NOMOR...............................

Pada hari ini ....................... tanggal ....................... bulan ...............


tahun................, yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ..................................................
Jabatan : Pimpinan Lembaga ....................
Alamat : ..................................................

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ..................... dan Perjanjian


Kerjasama nomor ...................... mendapatkan bantuan ................
berupa .............. dengan nilai bantuan sebesar ............. ( ...... ).
1. Sampai dengan tanggal ........................, kemajuan penyelesaian
pekerjaan ............... sebesar.................%.
2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang
telah dibuat mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia untuk
dituntut penggantian kerugian negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan
sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

.........................................
Pimpinan/Ketua Lembaga .......
Materai
Rp. 6.000
.........................................

116
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 101
Lampiran 6. Format Berita Acara Serah Terima

<KOP SURAT>

BERITA ACARA SERAH TERIMA


NOMOR..................................

Pada hari ini ...................... tanggal ................... bulan .................


Tahun................. yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ........................................................................
Jabatan : Pimpinan/Ketua .............................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Jabatan : PPK Satker ......................................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:


1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan
berupa ............................. sesuai dengan Surat Keputusan
Nomor ............... dan Perjanjian Kerjasama Nomor .................
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan
telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan Perjanjian Kerjasama, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : .................... ( ..... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : .................... ( ..... )
c. Jumlah total sisa dana : .................... ( ..... )
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana
bantuan ................. sebesar ................ ( ..... ) telah disimpan sesuai
dengan ketentuan untuk kelengkapan adminitrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK
KEDUA menerima dari PIHAK KESATU berupa .................. dengan
nilai ........................
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara
sebesar................... sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) *).

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas,
untuk dipergunakan sebagaiman mestinya.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
............................. PPK Satker................

............................. .................................
NIP ...........................
Keterangan : *) angka nomor 5 dicoret apabila tidak terdapat sisa dana

117
102 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018
Lampiran 7. Contoh Surat Perjanjian Kerjasama

PERJANJIAN KERJASAMA
BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI
................. TAHUN ANGGARAN 2018

NOMOR : ..............(nomor surat dari Dinas Pertanian)


NOMOR :...............(nomor surat Kelompok Tani/Gapoktan)

Pada hari ini,......... tanggal ........bulan .......... tahun dua ribu delapan belas
kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama :------------------------ (nama)


NIP :------------------------ (NIP)
Jabatan :------------------------ (jabatan pada satuan kerja Dinas
Pertanian)
Alamat :------------------------ (alamat kantor tempat kerja)

Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas


nama -----------(institusi tempat kerja), berkedudukan di ---- alamat).
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama :------------------------ (nama Ketua kelompoktani )


Jabatan :------------------------ (Ketua Kelompoktani)
Alamat :------------------------ (alamat)

Selaku Ketua kelompok tani ---------- yang bertindak untuk dan atas
nama -------(nama kelompok tani), alamat ------(alamat). Selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 103


Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian
Kerjasama, dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pemerintah
program/Kegiatan …...... tahun 2018 dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

1. Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian


dimana Pihak Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah
sepakat untuk pelaksanakan ketentuan - ketentuan dalam perjanjian
kerjasama ini dengan mengacu pada petunjuk teknis Pengelolaan dan
penyaluran Bantuan Pemerintah kegiatan ……………………… ...........
tahun 2018;
2. Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan
Pihak Pertama dan Pihak Kedua tanpa ada unsur paksaan.
Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA
a. Berhak membuat ketentuan penggunaan bantuan untuk
pelaksanaan Bantuan Pemerintah program/Kegiatan
……………............ tahun 2018 serta menyampaikannya kepada
PIHAK KEDUA ;
b. Berhak menerima laporan penggunaan dana Bantuan
Pemerintah program/Kegiatan pengelolaan produksi ..............
tahun 2018 dari PIHAK KEDUA;
c. Berhak melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan
penggunaan dana Bantuan Pemerintah program/Kegiatan
program pengelolaan produksi ........... tahun 2018 yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;
d. Berhak menolak atau mengembalikan laporan penggunaan dana
Pemerintah program/Kegiatan ….......... tahun 2018 kepada
PIHAK KEDUA apabila ternyata kegiatan bantuan tersebut tidak
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan;

104 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


e. Berkewajiban membayar nilai bantuan yang telah ditetapkan
apabila PIHAK KEDUA telah memenuhi semua persyaratan
pencairan.
2. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA
a. Berkewajiban mengelola Bantuan Pemerintah program/Kegiatan
……….. .......... tahun 2018 yang diterima dari Pihak Pertama
secara efisien, efektif dan akuntabel serta sesuai dengan
ketentuan dalam Petunjuk Teknis penggunaan bantuan dan
peraturan perundang - undangan yang berlaku;
b. Berkewajiban melaksanakan Bantuan Pemerintah
program/Kegiatan ….. ............. tahun 2018 dalam waktu
selambat - lambatnya ………………. (dalam huruf) hari, setelah
Perjanjian ini ditandatangani; (disesuaikan berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak)
c. Jika tidak dapat mempertanggung jawabkan dana bantuan
sebagaimana dimaksud pada poin (a) bersedia mengembalikan
dana bantuan tersebut ke Kas Negara dan menerima sanksi
yuridis berdasarkan ketentuan dan perundang - undangan yang
berlaku;
d. Berkewajiban melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Pihak
Pertama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran
Pasal 3
NILAI BANTUAN

1. Nilai Bantuan Pemerintah program/Kegiatan program … ............ tahun


2018 tersebut dalam pasal 1 sebesar Rp. -------(nominal),-(-----------
rupiah);

2. Bantuan Pemerintah program/Kegiatan ….................. tahun 2018


sebagaimana tercantum dalam ayat (1) merupakan nilai yang telah
ditetapkan dan pasti sepanjang tidak terjadi perubahan kebijakan
Pemerintah yang mengakibatkan adanya perubahan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Kementerian Pertanian/Dinas Pertanian
Propinsi/ Pertanian Dinas Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 105


Pasal 4
JENIS DAN SPESIFIKASI BANTUAN

1. Jenis bantuan Pemerintah program/Kegiatan…............ tahun 2018


adalah: (pilih salah satu sesuai alokasinya). Contoh:
a. Kegiatan Peningkatan Produksi Kedelai
• Benih kedelai bersetifikat
• Rhizobium
• Pupuk Urea
• Bahan Organik/Dolomit
b. Kegiatan Peningkatan Produksi Kacang Hijau
• Benih kedelai bersetifikat
• Pupuk Urea
• Pupuk SP-36
• Pupuk KCL
• Bahan Organik.

2. Spesifikasi bantuan paket sarana produksi kegiatan …............


program pengelolaan produksi ............. tahun 2018 sebagaimana
diatur dalam petunjuk teknis.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Pekerjaan bantuan Pemerintah program/Kegiatan …................ tahun


2018 dilaksanakan dalam jangka waktu -------- (dalam huruf) hari
kalender dimulai sejak ditanda tanganinya perjanjian ini;
2. Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan
Pihak Pertama, didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari
Pihak Kedua dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

106 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Pasal 6
TATACARA DAN SYARAT PENCAIRAN

1. Pencairan bantuan dilakukan secara langsung dari rekening Kas


Negara ke rekening Pihak Kedua melalui mekanisme Pembayaran
Langsung (LS);
2. Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada Pihak Kedua
dilakukan dengan 2 (dua) tahap;
3. Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap pertama sebesar 70%
dari keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Surat Perjanjian Kerjasama telah ditandatangani oleh Pihak
Pertama dan Pihak Kedua;
b. Pihak Kedua telah menandatangani kuitansi bukti penerimaan
uang bantuan dan disahkan oleh Pihak Pertama.
4. Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap kedua sebesar 30%
dari keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pihak Kedua telah menandatangani kuitansi bukti penerimaan
uang bantuan dan disahkan oleh Pihak Pertama;
b. Pihak Kedua telah melaporkan dan menandatangani kemajuan
penyelesaian pekerjaan minimal telah mencapai prestasi
pekerjaan 50%.
Pasal 7
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN

1. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan bantuan Pemerintah


program/Kegiatan ……................tahun 2018 sesuai petunjuk teknis
pengelolaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah kegiatan
pengelolaan produksi ............ 2018.
2. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan bantuan Pemerintah
program/Kegiatan ….............. tahun 2018 sesuai dengan nilai bantuan
sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Teknis

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 107


Pasal 8
SISA DANA BANTUAN

1. Pihak Kedua diperbolehkan menggunakan sisa dana bantuan untuk


perluasan areal tanam, jika pengadaan sarana prasarana telah
dilaksanakan sesuai dengan volume dan spesifikasi sebagaimana
telah diatur dalam petunjuk teknis;
2. Penggunaan sisa dana bantuan oleh Pihak Kedua harus
mendapatkan persetujuan Pihak Pertama;
3. Pihak Kedua siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke
Kas Negara jika sudah tidak digunakan.

Pasal 9
SANKSI

1. Pihak Kedua siap menerima sanksi hukum sesuai dengan ketentuan


hukum yang berlaku jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau
perdata, jika pelanggarannya bersifat administratif, Pihak Kedua siap
dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan
pada tahun yang akan datang;
2. Pihak Kedua siap menggembalikan dana bantuan jika tidak dapat
mempertanggungjawabkan sesuai dengan petunjuk teknis.

Pasal 10
LAPORAN
1. Pihak Kedua siap dan sanggup memberikan laporan penyelesaian
pekerjaan secara berkala (sesuai dengan tahapan pembayaran)
kepada Pihak Pertama sebagaimana telah diatur dalam Petunjuk
Teknis;
2. Pihak Kedua siap dan sanggup laporan pertanggungjawaban kepada
Pihak Pertama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

108 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Pasal 11
FORCE MAJEURE

1. PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan


atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam
perjanjian ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar
kekuasaan PARA PIHAK yang digolongkan sebagai force majeure;
2. Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain
adanya bencana alam seperti: gempa bumi, taufan, banjir atau hujan
terus menerus, wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase,
revolusi, pemberontakan, huru-hara, adanya tindakan Pemerintahan
dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata berpengaruh
terhadap pelaksanaan perjanjian ini;
3. Apabila terjadi force majeure maka pihak yang lebih dahulu
mengetahui wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat -
lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force
majeure;
4. Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal 10
perjanjian ini tidak menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini.
Setelah keadaan force majeure berakhir dan kondisi fasilitas
penunjang kegiatan masih dapat dipergunakan, PARA PIHAK akan
melanjutkan kerjasama sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
perjanjian ini
Pasal 12
KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Perubahan pada Perjanjian Kerjasama ini hanya dapat dibuat setelah


melalui konsultasi dan mendapat persetujuan secara tertulis dari
PARA PIHAK, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini.
2. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai
cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan
diselesaikan secara musyawarah diantara PARA PIHAK.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 109


PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
Pejabat Pembuat Komitmen, Ketua Kelompok Tani
Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten /Gapoktan

Materai 6000 Materai 6000


-------------------- (nama jelas) --------------------(nama jelas)

110 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Lampiran 8. Contoh Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN (526
DIPA Pusat)

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA
Nomor :……………………..

Yang bertanda Tangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………….
Jabatan : ………………………………………….
Alamat : ………………………………………….

Dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah Barang Milik Negara


yang berasal dari kegiatan …………………….. Tanaman Pangan APBN Pusat
TA. 2018 dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berupa …………………..
dengan nilai Rp ………………...… -( ………………………… ) sebagaimana
tercantum dalam lampiran surat ini untuk digunakan sebagai sarana
keperluan poktan dibidang pertanian, dengan rincian sebagai berikut :

MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BAIK

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

………….., .……..… 2018


Ketua …………..

Materai
Rp. 6.000
……………………………….

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 111


Lampiran 9. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN (526 DIPA Pusat)

NASKAH PERJANJIAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA


BERUPA …………………………………………………..
ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN
PENERIMA ………………………………………..
Nomor : ……………………………….

Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ....................,


kami yang bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian Republik Indonesia

Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian


berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama :
Jabatan :

Yang bertandatangan untuk dan atas nama …………………………


berkedudukan di Jalan ………………………………….…. selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

dengan memperhatikan :
1. Surat Permohonan ………………..… Kabupaten …………………… Nomor :
………………… tanggal …………………. hal Permohonan Persetujuan
hibah berupa ………………….. Kepada Penerima ……………………………

112 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Barang Milik Negara yang
berasal dari Kegiatan Pengadaan……………………………………. APBN TA.
2017 dari Kelompok Tani/Gapoktan Nomor : …………………………………
3. Surat Menteri Pertanian Nomor : ………………….. tanggal …………… hal
Persetujuan Hibah Barang Milik Negara berupa Peralatan dan Mesin
Pada Kementerian Pertanian R.I. Kepada Dalam rangka menindaklanjuti
persetujuan Hibah Barang Milik Negara dari Menteri Pertanian Nomor
:………………………….…….. tanggal ……………..……. dan Sesuai
ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan, Pemanfaatan Penghapusan dan Pemindahtanganan
Barang Milik Negara serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor
50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang
Milik Negara, PIHAK KESATU menerangkan dengan ini menghibahkan
kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini
menerima hibah dari PIHAK KESATU, Barang Milik Negara Kementerian
Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(081.03.0199.238251.000.KP) Kegiatan ………………………….. APBN
Pusat TA. 2017 berupa …………………………. Senilai Rp ………………….-
(………………………. ) sebagaimana terlampir.

Kedua belah pihak menerangkan bahwa hibah ini dilakukan dengan


ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH

1) PIHAK KESATU menghibahkan Barang Milik Negara Kementerian


Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(018.03.0199.238251.000.KP) sebagaimana daftar terlampir kepada
PIHAK KEDUA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah
Perjanjian Hibah ini, dengan nilai sebesar Rp …………………………,-
(………………………………..) Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mendukung penyelenggaraan
tugas dan fungsi.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

1) Menyerahkan Objek Hibah Kepada PIHAK KEDUA;

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 113


2) Mengeluarkan Catatan Barang Milik Negara tersebut dari Laporan
SIMAK - BMN Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan (018.03.0199.238251.000.KP)
3) Melakukan monitoring atas pelaksanaan Naskah Perjanjian Hibah ini
menjamin difungsikannya aset sesuai dengan Permohonan Hibah, baik
secara berkala maupun sewaktu-waktu;
4) Meminta keterangan, tanggapan atas penjelasan dari PIHAK KESATU
terhadap hal-hal yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan
monitoring tersebut pada ayat (3).

PASAL 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1) Menerima Objek dari PIHAK KESATU;


2) Menggunakan dan memelihara Objek Hibah dengan baik sesuai dengan
tujuan hibah;
3) Melakukan pengamanan Objek Hibah yang meliputi pengamanan
adminitrasi, fisik dan pengamanan hukum.

PASAL 4
SERAH TERIMA

Penyerahan Barang Milik Negara dituangkan dalam Berita Acara Serah


Terima dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan atas nama Menteri
Pertanian Kepada Kelompok Tani/Gapoktan……………………………………
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah perjanjian
Hibah ini.

PASAL 5
LAIN-LAIN

1) Segala Ketentuan dan persyaratan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini


berlaku serta mengikuti bagi PARA PIHAK yang menandatangani;
2) Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-
masing satu rangkap untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Sekretaris
Jenderal Kementerian Pertanian dan Kepala KPKNL Jakarta II
Demikian Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dan ditandatangani oleh
PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut
diatas.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

114 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

…………..………… ………….…………………
NIP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 115


Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara
Nomor :
Tanggal :

MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BAIK

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

…………..………… ………….…………………
NIP.

116 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Lampiran 10. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara (526
DIPA PUSAT)

BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA


ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN
PENERIMA ………………………………………..
Nomor : ……………………………….

Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ....................,


kami yang bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian Republik Indonesia
Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian
berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama :
Jabatan :
Yang bertandatangan untuk dan atas nama …………………………
berkedudukan di Jalan ………………………………….…. selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

dengan ini menyatakan sebagai berikut :


1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima penyerahan dari PIHAK PERTAMA Barang Milik
Negara berupa ………………………………….. dengan nilai sebesar Rp
…………………………. ( ……………………………………………………………… )
yang terletak di …………………………………………. sebagaimana
tercantum dalam lampiran Berita Acara Serah Terima ini.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 117


2. Penyerahan ini dilakukan dalam rangka hibah dari Kementerian
Pertanian Cq. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kepada
………………………………. sesuai persetujuan Nomor
………………………………… tanggal …………………….. bulan
…………………………… tahun 2017
3. Nilai Barang Milik Negara yang akan dihibahkan seluruhnya
…………………………… berdasarkan ……………………………….
4. Terhitung sejak penandatanganan Berita Acara Serah Terima ini, maka
seluruh hak dan kewajiban, tanggung jawab, dan kepemilikan terhadap
BMN berupa …………………………………….. sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 beralih dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah
Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

…………..………… ………….…………………
NIP.

118 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara
Nomor :
Tanggal :

MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BAIK

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

…………..………… ………….…………………
NIP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 119


Lampiran 11. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara
Pengadaan Satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota (526
DIPA DEKON TP)

BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA


PENGADAAN SATKER DINAS PERTANIAN ……………..
KABUPATEN/KOTA ……………. (KODE SATKER)

DARI

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN


ATAS NAMA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

KEPADA

BUPATI KABUPATEN/KOTA …………………..


C.Q KEPALA DINAS PERTANIAN …………………
KABUPATEN/KOTA …………………… (KODE SATKER)

NOMOR :

Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ....................,


kami masing-masing yang bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk dan atas nama
Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3
Pasar Minggu Jakarta Selatan selanjutnya selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama :
NIP :

120 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Jabatan : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ………….…
bertindak untuk dan atas nama Bupati ……………..
berkedudukan di Jalan ……………………… selanjutnya
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Selanjutnya dengan mengingat:


1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan
2. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 5089/Kpts/PL.140/12/2011
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Direktur Jenderal/Kepala
Badan Dilingkungan Kementerian Pertanian Untuk dan Atas Nama
Menteri Pertanian Menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang
Milik Negara Yang Berasal Dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan

Sehubungan dengan apa yang telah diuraikan diatas, PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA telah saling setuju untuk melaksanakan serah terima
Barang Milik Negara pengadaan Dinas ………………………………. yang
diperoleh dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA TA. 2017 dengan
syarat-syarat dan ketentuan seperti diuraikan pada pasal-pasal berikut :

PASAL 1
PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA Barang Milik Negara
Pengadaan Satker Dinas ……………….... Kabupaten/Kota ………………….
(kode satker) yang dihasilkan dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA
TA. 2017 sebagaimana tersebut dalam lampiran Berita Acara ini

PASAL 2
PIHAK KEDUA menerima penyerahan Barang Milik Negara Pengadaan
Satker Dinas Dinas ……………….... Kabupaten/Kota ……………………. (kode
satker) yang dihasilkan dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA TA.
2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dari PIHAK KESATU untuk
digunakan bagi kepentingan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
………………………….

PASAL 3
(1) Kementerian Pertanian melalui Satker Dinas Dinas …………....
Kabupaten/Kota …………………. (kode satker) selaku Kuasa Pengguna
Barang Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengeluarkan barang
tersebut dari Aplikasi Persediaan serta melaporkan mutasi kurang
kepada Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian 121


(2) Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota …………………
menatausahakan barang tersebut dan melaporkan pada neraca
Kabupaten/Kota ……………………..

PASAL 4
Dengan ditandatangani Berita Acara Serah Terima ini oleh kedua belah
pihak, maka tanggung jawab penggunaan dan pengelolaan barang tersebut
beralih dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 5
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 4 (Empat), masing-
masing 1 (Satu) rangkap untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Kepala Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ………………………….

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


a.n. Gubernur/Bupati/Walikota Asal a.n Menteri Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota ……… Direktur Jenderal Tanaman Pangan
Kepala Dinas Nama Satker

Nama Kepala Dinas ……..………… Nama Direktur Jenderal TP …………


NIP. NIP

122 Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Lampiran 12 Contoh Lampiran Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan / Kementerian Pertanian


123
124
Lampiran 13

MATRIK LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TA 2018

OUTPUT NAMA TARGET REALISASI ANGGARAN LOKASI BANTUAN PEMERINTAH PERMASA TINDAK
NO PROGRAM KEGIATAN SATUAN KET
KEGIATAN BANTUAN VOLUME VOLUME PAGU REALISASI PROV KAB/KOTA KEC DESA LAHAN LANJUT

Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah 2018


Ket. Penanggungjawab program di pusat dalam melakukan dan evaluasi secara berkala dapat mengisi dan menyampaikan ke Biro Perencanaan, dan email : monevroren@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai