Analisis Fundamental Dan Teknikal
Analisis Fundamental Dan Teknikal
Setiap pelaku pasar modal memerlukan suatu alat analisis untuk membantu dalam
mengambil keputusan membeli atau menjual suatu saham. Ada dua tipe dasar analisis saham
ANALISIS FUNDAMENTAL
landasan yang kuat yaitu nilai instrinsik yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang
sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat sekarang dan prospeknya di masa yang akan
datang. Ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja
perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dapat dibedakan menjadi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi harga saham adalah
keputusan dividen, struktur permodalan, risiko dan pertumbuhan laba. Sedangkan faktor
eksternal yang mempengaruhi harga saham adalah peraturan yang ada, resesi ekonomi,
Analisis Fundamenal membutuhkan data untuk bisa dianalisis. Data bisa didapatkan
dari berbagai berita, data ekonomi, dan laporan keuangan yang dirilis oleh emiten yang
Data ekonomi bisa didapatkan dari rilis Badan Pusat Statistik atau Bank Indonesia.
Data laporan keuangan perusahaan dirilis oleh emiten setiap 3 bulan sekali
Di dalam Analisis Fundamental kita dapat melakukan analisis top-down mulai dari
kondisi ekonomi negara secara makro sampai kondisi perusahaan secara mikro.
1
Analisis Makro untuk mengetahui kondisi ekonomi negara secara keseluruhan. Kita
pertumbuhan perusahaan-perusahaan.
perlu mengetahui apa saja sektor industri yang paling memiliki peluang untuk
bertumbuh.
Analisis Fundamental memiliki beberapa kegunaan di dalam investasi saham, antara lain:
1. Mendeteksi saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar saham
Dengan mengetahui bagaimana kondisi ekonomi negara, kita dapat mengetahui kapan
Dengan analisis industri dan keuangan perusahaan kita dapat terhindar dari memiliki
Analisis Fundamental dapat digunakan untuk mengetahui valuasi saham, yaitu berapa
nominal rupiah saham itu layak dihargai. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk
2
Metode Discounted Cash Flow (DCF)
Analisis Industri
Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor baik untuk
meminimalkan risiko maupun untuk mengidentifikasi industri yang mempunyai prospek yang
menguntungkan. Analisis industri perlu diikuti analisis perusahaan agar investor dapat
menentukan saham perusahaan mana saja dalam suatu kelompok industri yang mempunyai
Tahap permulaan merupakan masa-masa awal perkembangan sebuah industri. Pada tahap
ini, pertumbuhan penjualan sangat kecil dan profit yang dihasilkan kemungkinan akan
menunjukkan angka negatif karena perusahaan harus mengeluarkan dana yang cukup
pertumbuhan industri.
3
Pada tahap pertumbuhan, penjualan tumbuh sangat cepat. Permintaan semakin
meningkat sedangkan persaingan belum begitu ketat sehingga profit pada tahap
pertumbuhan akan tumbuh tinggi. Pertumbuhan industri pada tahap ini akan cenderung
Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan mulai menurun, karena banyaknya pesaing yang
mulai masuk dan permintaan yang sudah relatif stabil. Oleh karena itu, profit pada tahap
mature akan mengalami pertumbuhan yang mulai menurun dan menuju tingkat
keuntungan yang normal. Pertumbuhan industri pada tahap ini sedikit lebih besar dari
4. Tahap stabil.
Tahap stabil mungkin merupakan tahap yang paling panjang dalam daur hidup industri.
keseluruhan atau segmen ekonomi di mana industri tersebut berada. Meskipun penjualan
terkait erat dengan kondisi ekonomi, tetapi besarnya pertumbuhan penjualan masing-
masing perusahaan secara individual dalam suatu industri akan berbeda-beda satu dengan
5. Tahap penurunan.
Pada tahap penurunan, tingkat penjualan dan profit industri semakin menurun. Pada
tahap ini ada perusahaan yang mulai keluar dari industri dan investor pun mulai berpikir
untuk mencari alternatif industri lain yang lebih menguntungkan. Pertumbuhan industri
pada tahap ini akan jauh di bawah pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
4
Untuk memudahkan penilaian laporan keuangan, analis mengunakan berbagai rasio
finansial. Untungnya sekarang sudah banyak media dan koran bisnis yang juga menyediakan
data rasio-rasio ini. Selain itu Anda juga bisa mencari rasio-rasio ini di platform online
trading, atau dari internet. Contoh rasio finansial yang sering digunakan adalah:
PER (Price Earning Ratio) atau rasio harga saham dibanding laba perusahaan
PBV (Price to Book Value Ratio) atau rasio harga saham dibanding nilai akunting
perusahaan
DER (Debt Equity Ratio) atau rasio utang perusahaan dibanding modalnya
Rasio Likuiditas
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan,
karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah perusahaan. Laporan
1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut neraca.
dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu. Laporan keuangan ini disebut
laporan L / R. Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan
jangka pendek.
5
Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relatif lebih likuid).
Rasio Profitabilitas
a. Gross profit margin: mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih
c. Net profit margin: mengukur presentase laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan
bersih perusahaan. Net Profit Margin = Laba Bersih setelah Pajak / Penjualan Bersih
Rasio Pengungkit
6
Rasio pengungkit: mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal
dari pinjaman.
b. Debt ratio : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan aktiva
c. Debt equity ratio: membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari modal
d. Leverage ratio: mengukur jumlah dari aktiva perusahaan terhadap modal pemegang
Rasio Pasar
a. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinvestasikan. EPS= Laba Bersih setelah Pajak – Dividen Saham Preferen Total
b. Dividen yield : mengukur jumlah dividen per saham relatif terhadap harga pasar yang
dinyatakan dalam bentuk persentase. Dividen Yield = Dividen per Saham / Harga
Pasar Saham
c. Price earning ratio (P / E ) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan
perusahaan. P / E = Harga Pasar per Lembar Saham Biasa / Earning per Share
d. Dividen per saham : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinvestasikan. Dividen per Saham = Total dividen dalam Satu Tahun / Total
7
ANALISIS TEKNIKAL
mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu, volume perdagangan dan indeks harga
gabungan. Perubahan harga saham cenderung bergerak pada satu arah tertentu (trend). Pola
tertentu pada masa yang lampau akan terulang kembali pada masa yang akan datang. Analisis
teknikal lebih memperhatikan pada apa yang telah terjadi di pasar, daripada apa yang
seharusnya terjadi. Para pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan
informasi tersebut untuk meraih keuntungan dari investasi mereka. Pada intinya analisis
teknikal adalah studi harga dengan menggunakan grafik sebagai alat utama.
fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan. Analisis Teknikal bisa digunakan pada
semua produk keuangan yang memiliki data harga. Mulai dari saham, forex, komoditas,
1. Mendeteksi trend atau pola yang sedang terjadi. Analisis Teknikal digunakan
untuk menganalisis harga berdasar data harga masa lalu. Dengan data tersebut analis
mencoba untuk melihat adanya suatu trend atau pola harga yang terjadi. Biasanya
trader mengikuti pola yang terjadi. Misalnya saat harga cenderung naik, trader
membuka posisi beli. Atau sebaliknya saat harga cenderung turun, trader membuka
posisi jual. Untuk menentukan trend, bisa dengan menggunakan tools atau indikator.
2. Membantu memberikan sinyal beli atau jual. Analisis Teknikal dapat membantu
trader untuk menentukan keputusan jual atau beli. Biasanya menggunakan bantuan
indikator.
Indikator Teknikal:
8
Indikator Tren ialah sebuah indikator yang dapat menggambarkan adanya pergerakan
harga dalam satu arah kuat untuk beberapa waktu ke depan. Tren bergerak dalam 3
arah: naik, turun, dan menyamping. Indikator tren menghaluskan data harga yang
Indikator Kekuatan Pasar: Indikator ini menggambarkan intensitas dari opini pasar
yang berhubungan dengan sebuah harga dengan melihat posisi pasar yang diambil
oleh beragam pelaku pasar. Volume atau open interest adalah bahan dasar untuk
indikator ini. Sinyal yang diberikan sifatnya coincident atau leading. (contoh:
Volume).
Indikator Volatilitas: Indikator volatilitas adalah istilah umum yang digunakan untuk
pergerakan pasar, khusus untuk peristiwa berulang seperti musim, pemilihan umum,
dan lainnya. Banyak pasar memiliki kecenderungan bergerak dalam pola siklus.
kenaikan dan penurunan berulang dalam range-range atas dan bawah tertentu.
periode tertentu, juga menentukan kekuatan atau kelemahan dari sebuah tren. Jika
terjadi pergerakan harga ekstrim dengan momentum yang lemah, hal itu merupakan
sinyal dari akhir pergerakan di arah tersebut. (contoh: RSI, Stochastic, MACD).
9
Analisis teknikal mengikuti tren yang sedang terjadi di pasar, analisis teknikal
mempercayai bahwa harga bergerak terus sehingga terjadi perubahan permintaan dan
penawaran.
Contrarian
Acap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu perusahaan pengguna analisis
teknikal melakukan trading pada saham yang dianggap bagus secara teknikal.
Support Level
Tingkat harga di mana minat beli yang muncul mampu menahan tekanan jual
Batasan suatu harga di mana analisis teknikal mempercayai bahwa di level harga
tersebut permintaaan saham atau komoditi itu akan dibeli (biasanya pemilihan support
dilakukan dengan menarik garis horisontal pada titik harga saham terendah).
Resistance Level
Tingkat harga di mana tekanan jual yang muncul mampu menahan minat beli
Kebalikan dari support, yaitu batasan di mana analisis teknikal mempercayai bahwa jika
harga mencapai level tersebut maka investor akan menjual sahamnya (garis horizontal dibuat
Metode analisa teknikal adalah suatu metode yang dipergunakan untuk menganalisa
data-data masa lalu dari suatu sekuritas yang meliputi data: harga, volume, dan interest.
Analisa dilakukan untuk memprediksi arah kecenderungan harga di masa mendatang. Data-
data disajikan dan dianalisa secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bentuk grafis
(charting).
10
GRAFIK
Grafik Garis:
Grafik Batang:
Grafik Candlesticks
11
Grafik Point dan Figure:
12
DAFTAR PUSTAKA
Birgham E,& Huston J. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (edisi ke sebelas). Jakarta:
Salemba Empat.
13