A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD3 KD4
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan 4.8 Membedakan daya hantar
daya hantar listriknya listrik berbagai larutan melalui
perancangan dan pelaksanaan
percobaan
IPK IPK
3.8.1 Menjelaskan definisi dari larutan elektrolit 4.8.1 Merancang percobaan larutan
dan non elektrolit. elektrolit dan nonelektrolit
3.8.2 Membedakan sifat-sifat larutan berdasarkan 4.8.2 Melakukan percobaan untuk
kekuatan daya hantar listrik membedakan larutan elektrolit dan
3.8.3 Menuliskan contoh larutan elektrolit non elektrolit, berdasarkan daya
(elektrolit kuat, elektrolit lemah) dan larutan hantar listrik berbagai larutan
non elektrolit 4.8.1 Mempresentasikan hasil
3.8.4 Menjelaskan mekanisme hantaran listrik percobaan terkait larutan
dalam suatu larutan elektrolit. elektrolit dan non elektrolit
3.8.5 Mengelompokkan larutan yang bersifat
elektrolit berdasarkan jenis ikatan kimia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar
listriknya serta membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui perancangan dan
pelaksanaan percobaan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Konduktor
Isolator
Pelarut
Terlarut
Konsep
Larutan
Larutan elektrolit
Larutan nonelektrolit
Reaksi ionisasi
Prinsip
Peran ion dalam hantaran listrik larutan (teori archenius)
Kekuatan elektrolit
Prosedr
Langkah percobaan penghantaran daya listrik dalam larutan
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery learning
3. Metode : Diskusi , tanya jawab, dan penugasan
F. MEDIA/ALAT/BAHAN
1. White board dan spidol
2. Laptop
3. PPT
G. SUMBER BELAJAR
Watoni, A. H., Kurniawati, D., & Juniastri, M. (2016). Kimia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Bandung: Yrama Widya.
Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
b. Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan yang berkaitan dari gambar diatas. (rasa
ingin tahu)
c. Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari
membaca literatur, internet dan mengamati objek
tentang pengantar mengenai faktor penentu daya
hantar listrik larutan (literasi).
d. Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi),
mengerjakan soal yang berkaitan dengan pengantar
mengenai faktor penentu daya hantar listrik larutan.
e. Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai
pengantar mengenai faktor penentu daya hantar listrik
larutan.
f. Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang pengantar mengenai faktor penentu daya
hantar listrik larutan.
3 Penutup 1. Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik 20’
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
2. Evaluasi
3. Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu
larutan elektrolit dan non elektrolit, senyawa-senyawa
pembentuk elektrolit dan nonelektrolit
4. Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Kedua
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menanyakan yang berkaitan dari gambar-gambar yang
ditayangkan (rasa ingin tahu)
Pengumpulan data :
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang
larutan elektrolit, larutan non elektrolit, aliran listrik
dalam sirkuit, dan senyawa-senyawa pembentuk
elektrolit dan nonelektrolit (literasi)
Pengolahan data
Peserta didik menuliskan hasil kerja tentang larutan
elektrolit, larutan non elektrolit, aliran listrik dalam
sirkuit, dan senyawa-senyawa pembentuk elektrolit
dan nonelektrolit
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai
larutan elektrolit, larutan non elektrolit, aliran listrik
dalam sirkuit, dan senyawa-senyawa pembentuk
elektrolit dan nonelektrolit (kreatif).
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang larutan elektrolit, larutan non elektrolit, aliran
listrik dalam sirkuit, dan senyawa-senyawa pembentuk
elektrolit dan nonelektrolit
3 Penutup a. Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik 20’
tentang kejelasan materi yang telah dipelajari.
b. Evaluasi
c. Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu
reaksi reduksi dan oksidasi
d. Berdoa dan memberi salam
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan
Mengetahui :
Kepala Sekolah,
BAHAN AJAR
LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT
A. LARUTAN ELEKTROLIT
1. Pengertian Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam larutan
elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan listrik positif
dan negatif yang disebut ion (ion positif-ion negatif). Ion positif yang dihasilkan dinamakan kation
dan ion negatif yang dihasilkan dinamakan anion. Jumlah dari muatan ion positif dan ion negatif akan
sama sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang kemudian menghantarkan
arus listrik. Perubahan kimia larutan ini ditandai dengan perubahan warna, timbulnya gelembung gas
dan adanya endapan, serta bila diuji dengan alat uji elektrolit larutan ini dapat menyalakan sebuah
lampu. Semakin banyak ion yang terbentuk, maka semakin kuat sifat elektrolit larutan tersebut.
Jika diuji dengan alat uji elektrolit larutan ini akan menghasilkan nyala lampu yang
terang dan muncul gelembung gas yang banyak.
Biasanya berupa asam kuat, basa kuat dan garam yang kation dan anionnya dari asam
dan basa kuat
Contohnya :
Garam (NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3),
Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3), dan
Basa Kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)
Reaksi penguraian elektrolit kuat ditulis dengan tanda anak panah tunggal ke kanan.
Contoh reaksi elektrolit kuat :
Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi
tidak sempurna), sehingga hanya sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan listrik.
Ciri-ciri dan contoh dari elektrolit lemah yaitu sebagai berikut :
Terionisasi sebagian
Mempunyai daya hantar listrik yang kurang baik atau lemah
Derajat ionisasi (α) 0 < α < 1
Jika diuji dengan alat uji elektrolit, larutan ini akan menghasilkan nyala lampu redup dan
muncul gelembung gas sedikit
Biasanya berupa asam lemah dan basa lemah
Contohnya :
Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH dan H2CO3), dan
Basa Lemah (NH4OH, Al(OH)3 dan Fe(OH)3)
Reaksi penguraian elektrolit lemah ditulis dengan tanda panah ganda. Contoh reaksi
elektrolit lemah :
3. Manfaat Larutan Elektrolit
Dalam kehidupan sehari-hari larutan ini dapat dimanfaatkan dalam beberapa hal seperti :
Akumulator (aki) berfungsi menyimpan energi (listrik) dalam bentuk energi kimia. Seperti baterai
dan kapasitor. Larutan elektrolit yang tergantung pada aki berupa asam sulfat (H2SO4).
Cairan tubuh, cairan tubuh manusia mengandung larutan elektrolit dimana berfungsi sebagai
penghantar daya listrik untuk kerja impuls saraf.
Garam dapur, bumbu yang sangat penting untuk memasak. Secara kimia garam tersusun dari unsur
natrium dan klorin yang bergabung membentuk senyawa natrium klorida (NaCl) yang merupakan
elektrolit kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari larutan ini dapat dimanfaatkan dalam beberapa hal seperti :
Glukosa, sumber energi yang bersifat manis dan bisa larut dalam makanan dan minuman.
Biasanya terdapat pada gula, nasi, gandum, jagung dan sebagainya.
Urea, senyawa ini biasanya digunakan sebagai pupuk di bidang pertanian.
Alkohol, termasuk dalam larutan non-elektrolit yang digunakan sebagai disinfektan dan obat
luka.
Mengetahui :
Kepala Sekolah,
2. Jelaskan perbedaan sifat larutan elektrolit (kuat, lemah dan non elektrolit).
3. Tuliskan contoh larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan larutan non elektrolit
4. Jelaskan, mengapa larutan garam (NaCl) bersifat elektrolit, sedangkan larutan gula bersifat non
elektrolit
5. Diketahui larutan NaCl, larutan NH3 dan larutan CCl4
a. Apakah larutan tersebut bersifat elektrolit,jika ditinjau berdasarkan jenis ikatan kimianya.
Jelaskan!
b. Kelompokkanlah larutan tersebut berdasarkan jenis ikatan kimianya.
Tabel Pedoman Penskoran.
No Jawaban Skor
1. a.Larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik 5
5
b. Larutan nonelektrolit yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik
2. Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit :
Larutan elektrolit kuat :
- Lampu menyala terang 10
- Pada elektroda terdapat banyak gelembung gas
- Terionisasi sempurna (α = 1)
Larutan elektrolit lemah :
- Lampu menyala/tidak menyala 10
- Pada elektroda terdapat banyak/sedikit gelembung gas
- Terionisasi sebagian (0<α<1)
Larutan non elektrolit : 10
- Lampu tidak menyala
- Pada elektroda tidak terdapat gelembung gas
- Tidak terionisasi
3. Contoh larutan elektrolit kuat : Larutan (NaCl), larutan NaOH, larutan HCl, 5
larutan KI
Contoh larutan elektrolit lemah : lar. Asam cuka (CH3COOH), larutan ammonia 5
(NH3)
Contoh larutan non elektrolit : larutan gula, larutan urea CO(NH2)2, larutan 5
alkohol (C2H5OH)
4.
Larutan NaCl bersifat elektrolit karena di dalam air zat terlarut (NaCl)
15
mengalami ionisasi sehingga ion-ionnya dapat bergerak bebas. Sedangkan
larutan gula (C12H22O11) dalam air zat terlarutnya tidak terionisasi sehingga
ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas.
5. a.
LarutanNaCl bersifat elektrolit, karena NaCl partikelnya berupa ion, dan
didalam air partikel tersebut mengalami ionisasi sehingga ion-ionnya dapat 5
bergerak bebas
Larutan HCl bersifat elektrolit, karena HCl meskipum partikelnya berupa 5
molekul namun dalam air molekul tersebut dalam terionisasi sehingga ion-
ionnya dapat bergerak bebas
Larutan CCl4 bersifat non elektrolit, karena partikel berupa molekul dan 5
didalam air tidak mengalami ionisasi sehingga ion-ionnya tidak dapat
bergerak bebas
b.
Senyawa Ion : larutan NaCl
Senyawa kovalen polar : larutan NH3 15
Senyawa kovalen nonpolar : larutan CCl4