FORMAT RPP
A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prose
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan huma
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait peny
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untukmemecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait de
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan t
spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.12 menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan s
budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia
4.12 menalar peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, bud
ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejara
4. 12. 1 Menyajikan peristiwa kekalahan Jepamng oleh Sekutu dengan terjadinya peristiwa proklama
4. 12. 2 Menyajikan peristiwa proklamasi
4. 12. 3 Menyajikan dampak terjadinya peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bagi bangsa
Indonesia
4. 12. 4 Menyajikan makna proklamasi kemerdekaan Indonesia bagi bangsa Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
1. Mengaitkan peristiwa pemboman kota Hiroshima-Nagasaki dengan kekalahan Jepang oleh Se
dengan benar
2. Mengaitkan kekalahan Jepang oleh Sekutu dengan terjadinya peristiwa proklamasi kemerdeka
Indonesia dengan benar
3. Menguraikan terbentuknya BPUPKI dengan benar
4. Menguraikan terbentuknya PPKI dengan benar
5. Menguraikan terjadinya peristiwa Rengasdengklok dengan benar
6. Menguraikan terjadinya peristiwa perumusan naskah proklamasi dengan benar
7. Menguraikan terjadinya peristiwa proklamasi dengan benar
8. Menguraikan dampak kemerdekaan Indonesia dalam bidang sosial-budaya dengan benar
9. Menguraikan dampak kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi dengan benar
10. Menguraikan dampak kemrdekaan Indonesia dalam bidang politik dengan benar
11. Menguraikan makna kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
E. Materi Pembelajaran
1. Peristiwa pemboman kota Hiroshima-Nagasaki dengan kekalahan Jepang oleh Sekutu
2. Kekalahan Jepang oleh Sekutu dengan terjadinya peristiwa proklamasi kemerdekaan Indone
3. BPUPKI dengan benar
4. Terbentuknya PPKI dengan
5. Terjadinya peristiwa Rengasdengklok
6. Terjadinya peristiwa perumusan naskah proklamasi
7. Terjadinya peristiwa proklamasi
8. Dampak kemerdekaan Indonesia dalam bidang sosial-budaya
9. Dampak kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi
10. Dampak kemrdekaan Indonesia dalam bidang politik
11. Makna kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
G. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
2. Identiikasi Masalah
- Guru membagi kelompok menjadi 4
kelompok kemudian menugaskan siswa
dalam kelompok menulis dan
mengidentifikasi masalah sekitar proklamasi
penyebab terjadinya peristiwa
Rengasdengklok sampai dengan terjadinya
proklamasi berdasarkan tampilan dari bahan
ajar yang ditayangkan
- Siswa mengidentifikasi masalah penyebab
terjadinya peristiwa Rengasdengklok
- Siswa mendiskusikan untuk
menguraikan terjadinya perumusan
naskah proklamasi
- Siswa menyampaikan kepada kelompok
lain dan menanggapinya berkaitan
tentang peristiwa proklamasi
Pertemuan kedua
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
BENTUK
KD IPK INDIKATOR SOAL
SOAL
2) Soal :
JATUHNYA
PERISTIWA
JEPANG
RENGAS
ATAS
DENGKLOK
SEKUTU
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
3) Kunci Jawaban :
1. Penyebab utama kekalahan Jepang adalah Dibom atomnya kota Hiroshima pada tanggal 6 Ag
1945 dan Kota Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945
2. Adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dibawah pimpinan Ir. Soekarno dan golongan m
Pimpinan Harsono Cokroaminoto , dimana pihak golongan muda ingin secepatnya memproklama
kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu arahan dari pihak Jepang, sedangkan golongan
sebaliknya untuk tidak terburu-buru supaya tidak terjadi pertumpahan darah
3. Setelah berpindah kembali ke Jakarta dari Rengasdengklok, pada 16 Agustus 1945 dilakuka
penyusunan naskah proklamasi di rumah laksama Maeda. Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta
Ahmad Subardjo merumuskan teks proklamasi dengan disaksikan Sukarni, Sayuti Meli,k dan BM
Secara pribadi, Ir. Soekarno langsung mengetik rumusan teks proklamasi. Ahmad Sub
merumuskan kalimat pertama teks proklamasi, “Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyat
Kemerdekaan Indonesia.” Kalimat kedua dari teks proklamasi, “Hal-hal yang mengenai pemind
kekuasaan dan lain lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesin
singkatnya” berasal dari pemikiran Drs. Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno. Revisi pada
proklamasi dilakukan oleh Drs. Mohammad Hatta sekaligus memberikan kalimat penutup untuk
proklamasi. Setelah penyempurnaan disetujui para tokoh nasional, teks proklamasi lantas diketik
Sayuti Melik. Naskah ini kemudian ditandatangani oleh Soekarno-Hatta
4. Setelah teks selesai diketik, disepakati juga bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilak
pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat pelaksanaan dipindah dari se
direncanakan di Lapangan Ikada ke rumah Ir. Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jak
Perubahan lokasi proklamasi didasarkan pada pertimbangan keamanan karena masih berlangsun
patroli Jepang di sekitar lapangan Ikada. Dalam proklamasi kemerdekaan yang dilakukan,
Walikota Jakarta Suwiryo. Bendera merah putih yang dipersiapkan untuk dikibarkan adalah
jahitan dari istri Ir. Soekarno, Fatmawati. Pada pukul 10.00 WIB, sesuai jadwal, dilakukanlah Prokla
Kemerdekaan Indoesia. Bertindak sebagai pengibar bendera adalah mantan komandan PETA, L
Hendraningrat dan S. Suhud. Bersamaan dengan pengibaran bendera, seluruh peserta upacara se
spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman
5. Dampak Proklamasi
1. Sosial-budaya
- Terciptanya tatanan system social kemasyarakatan dan tata pemerintahan
2. Ekonomi
- Terjadinya ketidakstabilan ekonomi
- Banyaknya mata uang yang beredar
3. Politik
- Terbentuknya pemerintahan beserta kelengkapannya
- Pegakuan kedaulatn dari negara lain
6. Makna Proklamasi ;
a. Awal dari penghentian segala bentuk penjajahan di Indon
b. Puncak dari perjuangan pergerakan kemerdekaan setelah dimulai pada tanggal 20 Mei 1908,
ditandai berdirinya organisasi pergerakan nasional Indonesia pertama Budi Ut
d. Dunia mengetahui bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang merdeka dengan hak u
mengatur dan menentukan nasibnya se
4) Penskoran
BENTUK
KD IPK INDIKATOR SOAL
SOAL
No. Nama Siswa Aspek Sikap Yang Dinilai Jml Nilai Predikat
1 2
Skor
Lampiran
Materi
Sejak kekalahannya dalam Pertempuran Laut Karang (Mei 1942), pasukan Jepang makin tersudut. Pasukan AS
Serikat (Sekutu) di bawah Jendral MacArthur melancarkan serangan balik menggunakan siasat “Island Hoping”
merebut pulau-pulau yang berada dalam satu garis dari Australia menuju Jepang. Pertempuran terjadi di
berbagai tempat, paling hebat di Pulau Iwojima.
Dalam kondisi terdesak, PM Jepang Kuniai Koiso pada 7 September 1944 mengeluarkan janji memberikan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di kelak kemudian hari (dikenal sebagai “Janji September”). Tujuannya
Sebagai realisasinya, dibentuklah Dokuritsu Junbi Coosakai atau BPUPKI, yang kelak diganti Dokuritsu Junbi
Ketua BPUPKI adalah dr. Rajiman Wediodiningrat. Hasil kerja BPUPKI antara lain (1) rumusan dasar Negara
(Pancasila), (2) dokumen historis Piagam Djakarta, dan (3) rumusan UUD Negara Indonesia merdeka. Piagam
Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Tiga tokoh pergerakan
nasional (Soekarno, Moh. Hatta, Rajiman Wediodiningrat) dipanggil ke Dalat oleh Jendral Terauchi. Mereka
diberi tahu bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. PPKI dibentuk untuk
Tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Jepang ditugasi Sekutu memelihara statusquo
Indonesia. Peristiwa penyerahan ini tidak diberitakan kepada bangsa Indonesia. Para pemuda mengetahuinya
dari siaran radio luar negeri. Mereka mendesak Soekarno – Hatta agar segera memproklamasikan
kemerdekaan, tetapi ditolak karena Jepang belum memberitahu secara resmi tentang penyerahannya kepada
Sekutu. Selain itu Soekarno – Hatta selaku ketua dan wakil ketua PPKI akan bersidang lebih dulu, karena PPKI
lah yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan kemerdekaan. Golongan pemuda bersikeras agar
proklamasi diselenggarakan secepatnya tanpa disangkutkan dengan Jepang (karena PPKI dibentuk oleh Jepang,
Perang di kawasan Asia Pasifik telah mengubah keadaan secara global, baik di kawasan Asia atau pun Eropa.
Jepang sebagai wakil dari negara Asia yang terlibat dalam perang tersebut tentu mempengaruhi keadaan di
Menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanpa syarat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk segera
memproklamasikan kemerdekaannya. Kekalahan Jepang telah diketahui oleh Indonesia yaitu pada tanggal 10
Agustus 1945. Sutan Syahrir mendengar berita lewat radio bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu, sehingga
para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI dan menolak bentuk
kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Mereka pun segera mengadakan rapat di salah satu
ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.30. Hadir
pada rapat, antara lain, Chaerul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Wikana, dan
Alamsyah. Rapat itu dipimpin oleh Chaerul Saleh dan menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan
pemuda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat Indonesia sendiri.
Yang mendapat kepercayaan dari golongan muda untuk menemui Soekarno adalah Wikana dan Darwis.
Pada waktu itu, Soekarno dan Moh. Hatta lebih memilih agar proklamasi dilakukan melalui Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan
secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Akibat adanya perbedaan
pandangan tersebut, maka golongan pemuda memutuskan untuk mengasingkan Soekarno-Hatta yang dianggap
sebagai ’golongan tua’ ke suatu daerah yaitu Rengasdengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Moh. Hatta
tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya
merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, seolah-olah akan menjadi pemberian dari Jepang.
Golongan muda gigih berusaha meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah
siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Di Jakarta, golongan muda (Wikana) dan golongan tua (Mr.
Ahmad Soebardjo) melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke
Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad
Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.
Mengingat bahwa Hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk
pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya
(sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi), sebagai tempat rapat PPKI, diterima oleh para tokoh
Indonesia.
Selanjutnya, perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00-04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan rumah
Laksamana Tadashi Maeda, Jl. Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan,
hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks
proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Perumusan naskah proklamasi dilakukan di ruang makan keluarga Laksamana Maeda. Ir. Soekarno, Drs.
Mohammad Hatta, dan Ahmad Subardjo merumuskan teks proklamasi dengan disaksikan Sukarni, Sayuti Meli,k
dan BM Diah.
Secara pribadi, Ir. Soekarno langsung mengetik rumusan teks proklamasi. Ahmad Subardjo merumuskan
kalimat pertama teks proklamasi, “Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.” Ide
kalimat pertama ini diambil dari rumusanDokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI.
Kalimat kedua dari teks proklamasi, “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain lain
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” berasal dari pemikiran Drs.
Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno. Mereka merasa bahwa pemindahan kekuasaan adalah bagian yang paling
penting sebagai upaya untuk menghindari konflik yang kemungkinan bisa terjadi jika tidak dilakukan dalam
waktu singkat dan dengan pengaturan baik. Revisi pada teks proklamasi dilakukan oleh Drs. Mohammad Hatta
Rumusan ini kemudian dibawa ke ruangan utama rumah Laksamana Maeda, tempat para tokoh pergerakan
nasional menunggu. Setelah dibaca, Sukarni memberikan usulan tambahan untuk penyempurnaan teks
proklamasi. Kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” diubah menjadi “atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-
Hatta”. Selain itu, kata “tempoh” diubah menjadi “tempo” dan penulisan tanggal menjadi “17 bulan 8 tahun
45”.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 telah hadir, antara lain,
Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan
pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah
Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan serta disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, Wakil
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan
bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu, ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang
prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa
nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari
Berita tentang proklamasi Indonesia mendapat pertentangan dari pasukan Jepang yamg ada di Indonesia.
Mereka, misalnya, melakukan penyegelan pemancar pada Kantor Radio Domei dengan tujuan agar berita
proklamasi tersebut tidak dapat disebarluaskan kepada rakyat Indonesia. Tapi, dengan jiwa nasionalisme yang
tinggi, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata mampu
membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, di antaranya, Sukarman, Sutanto, Susilahardja, dan
Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1.
Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita proklamasi juga dilakukan melalui media
pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam terbitan tanggal 20 Agustus 1945 memuat
berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di
Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang
melalui media pers, antara lain, B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang.
Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster,
maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan ’Respect Our
Melalui berbagai cara dan media tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar
Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah
yang menghadiri sidang PPKI. Para utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi, yaitu Teuku
Mohammad Hassan (Aceh), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Pudja (Bali), dan A. A. Hamidan
Proklamasi Indonesia adalah perwujudan dari cita-cita setiap rakyat Indonesia untuk memperoleh hak
menentukan nasibnya sendiri tanpa ada campur tangan dari bangsa lain. Cita-cita ini sesuai dengan harapan
dari Presiden AS, Woodrow Wilson, pasca Perang Dunia I yang mendambakan independensi dari berbagai
negara yang saat itu didominasi oleh negara lain yang lebih besar sebagai bagian dari koloninya.
Puncak dari perjuangan pergerakan kemerdekaan setelah dimulai pada tanggal 20 Mei 1908,
yang ditandai berdirinya organisasi pergerakan nasional Indonesia pertama Budi Utomo.
Dunia mengetahui bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang merdeka dengan hak untuk
Sama halnya dengan upaya proklamasi kemerdekaan yang terbantu oleh berita radio terkait menyerahnya
Jepang tanpa syarat kepada Sekutu yang dideklarasikan oleh Kaisar Hirohito sehingga memungkinkan
Proklamasi kemerdekaan dilakukan tanpa harus menunggu jadwal yang ditentukan oleh Pemerintahan Jepang,
maka rakyat Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan juga menganggap bahwa berita ini harus disebarluaskan
kepada dunia.
Penyebarluasan ini penting karena akan mempengaruhi banyak hal. Di dalam negeri, berita proklamasi akan
mengangkat semangat nasionalisme dari masyarakat. Sedangkan bagi pihak luar akan berguna untuk
mendapatkan pengakuan de facto dari negara-negara lain. Pengakuan de facto lazimnya mensyaratkan
Memiliki wilayah,
Memiliki rakyat,
Untuk mencapai hal tersebut di atas, maka berbagai upaya ditempuh, baik melalui media (seperti radio, koran),
pamflet, coretan-coretan di dinding dan gerbong-gerbong kerata api (grafiti) maupun melalui lisan dari mulut
ke mulut. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh BPUPKI atau PPKI, tetapi oleh setiap lapisan
masyarakat di Indonesia, terutama dari kalangan pemuda. Penyebaran berita proklamasi diawali pesan dari
Drs. Mohammad Hatta kepada B.M Diah, seorang wartawan yang ikut hadir dalam perumusan teks proklamasi.
Beliau menugaskan untuk memperbanyak teks proklamasi sekaligus menyebarluaskannya ke segenap lapisan
masyarakat.
Upaya penyebaran pertama dilakukan pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah proklamasi diumumkan, melalui
sebuah Kantor Berita Domei, yang sekarang dikenal dengan Kantor Berita Antara. Teks Proklamasi diserahkan
kepada seorang penyiar radio untuk disiarkan tanpa jeda selama 30 menit. Siaran ini kemudian diteruskan oleh
Radio Hoso Kanri Kyoku(sekarang menjadi Radio Republik Indonesia). Upaya ini dihalangi oleh pemerintah
Peranan surat kabar-surat kabar juga sama pentingnya dalam persebaran berita proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali dimuat dalam surat kabar Tjahaja yang terbit
di Bandung dan Soeara Asia yang terbit di Surabaya. Para pemuda yang berperan dalam penyebaran berita
melalui media cetak adalah Adam Malik, Sajoeti Melik, Sutan Syahrir, B.M Diah, Ki Hajar Dewantara, Otto
Beragamnya reaksi masyarakat tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kemudian disikapi Pemerintah
Republik Indonesia yang baru terbentuk dengan memberi tugas kepada pejabat-pejabat yang telah ditunjuk di
daerah untuk menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh tesebut, antara lain:
Sebagian besar masyarakat menyambut antusias peristiwa proklamasi, namun ada juga anggota masyarakat
yang memilih untuk waspada karena kekhawatiran akan munculnya agresi dari pihak militer Jepang atau
a. Kunci Jawaban :
i. Penyebab utama kekalahan Jepang adalah Dibom atomnya kota Hiroshima
pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Kota Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945
ii. Adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dibawah pimpinan Ir.
Soekarno dan golongan muda Pimpinan Harsono Cokroaminoto , dimana pihak
golongan muda ingin secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
tanpa menunggu arahan dari pihak Jepang, sedangkan golongan tua sebaliknya
untuk tidak terburu-buru supaya tidak terjadi pertumpahan darah
iv. Setelah teks selesai diketik, disepakati juga bahwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia akan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Tempat pelaksanaan dipindah dari semula direncanakan di Lapangan Ikada ke
rumah Ir. Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Perubahan lokasi
proklamasi didasarkan pada pertimbangan keamanan karena masih
berlangsungnya patroli Jepang di sekitar lapangan Ikada. Dalam proklamasi
kemerdekaan yang dilakukan, hadir Walikota Jakarta Suwiryo. Bendera merah
putih yang dipersiapkan untuk dikibarkan adalah hasil jahitan dari istri Ir.
Soekarno, Fatmawati. Pada pukul 10.00 WIB, sesuai jadwal, dilakukanlah
Proklamasi Kemerdekaan Indoesia. Bertindak sebagai pengibar bendera adalah
mantan komandan PETA, Latief Hendraningrat dan S. Suhud. Bersamaan dengan
pengibaran bendera, seluruh peserta upacara secara spontan menyanyikan lagu
Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman
v. Dampak Proklamasi
4. Sosial-budaya
- Terciptanya tatanan system social kemasyarakatan dan tata
pemerintahan
5. Ekonomi
- Terjadinya ketidakstabilan ekonomi
- Banyaknya mata uang yang beredar
6. Politik
- Terbentuknya pemerintahan beserta kelengkapannya
- Pegakuan kedaulatn dari negara lain
b. Penskoran
Skor seluruhnya = 20
Nilai Akhir = Skor perolehan/20 x 100
Penilaian keterampilan
a. Selalu memberi 4
masukan/tanggapan 3
b. Sering memberi 2
Kemampuan memberi masukan/tanggapan
3
masukan/menanggapi c. Kadang-kadang memberi 1
masukan/tanggapan
d. Tidak pernah memberi
masukan/tanggapan
e. Sangat baik dan benar 4
f. Baik dan benar 3
4 Penggunaan bahasa
g. cukup baik dan benar 2
h. tidak baik dan tidak benar 1