Anda di halaman 1dari 22

Tugas 5

FORMAT RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 12 Garut


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 4x45 menit (2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prose
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan huma
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait peny
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untukmemecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait de
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan t
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.12 menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan s
budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia
4.12 menalar peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, bud
ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejara

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.12.1 Mengaitkan peristiwa kekalahan Jepang oleh Sekutu dengan peristiwa Proklamasi kemerde
Indonesia
3.12.2 Menguraikan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia
3.12.3 Menguraikan dampak Peristiwa proklamsi kemerdekaan Indonesia bagi masyarakat
3.12.4 Menguraikan makna proklamasi bagi bangsa Indonesia

4. 12. 1 Menyajikan peristiwa kekalahan Jepamng oleh Sekutu dengan terjadinya peristiwa proklama
4. 12. 2 Menyajikan peristiwa proklamasi
4. 12. 3 Menyajikan dampak terjadinya peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bagi bangsa
Indonesia
4. 12. 4 Menyajikan makna proklamasi kemerdekaan Indonesia bagi bangsa Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran
 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
1. Mengaitkan peristiwa pemboman kota Hiroshima-Nagasaki dengan kekalahan Jepang oleh Se
dengan benar
2. Mengaitkan kekalahan Jepang oleh Sekutu dengan terjadinya peristiwa proklamasi kemerdeka
Indonesia dengan benar
3. Menguraikan terbentuknya BPUPKI dengan benar
4. Menguraikan terbentuknya PPKI dengan benar
5. Menguraikan terjadinya peristiwa Rengasdengklok dengan benar
6. Menguraikan terjadinya peristiwa perumusan naskah proklamasi dengan benar
7. Menguraikan terjadinya peristiwa proklamasi dengan benar
8. Menguraikan dampak kemerdekaan Indonesia dalam bidang sosial-budaya dengan benar
9. Menguraikan dampak kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi dengan benar
10. Menguraikan dampak kemrdekaan Indonesia dalam bidang politik dengan benar
11. Menguraikan makna kemerdekaan bagi bangsa Indonesia

E. Materi Pembelajaran
1. Peristiwa pemboman kota Hiroshima-Nagasaki dengan kekalahan Jepang oleh Sekutu
2. Kekalahan Jepang oleh Sekutu dengan terjadinya peristiwa proklamasi kemerdekaan Indone
3. BPUPKI dengan benar
4. Terbentuknya PPKI dengan
5. Terjadinya peristiwa Rengasdengklok
6. Terjadinya peristiwa perumusan naskah proklamasi
7. Terjadinya peristiwa proklamasi
8. Dampak kemerdekaan Indonesia dalam bidang sosial-budaya
9. Dampak kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi
10. Dampak kemrdekaan Indonesia dalam bidang politik
11. Makna kemerdekaan bagi bangsa Indonesia

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Diskusi,tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan peserta didik untuk 10 menit


memulai proses belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas, )
2. Guru mempersilahkan KM untuk memimpin doa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
(sambil menyiapkan media dan alat serta buku
yang diperlukan).
4. Peserta didik diminta memberikan ulasan materi
minggu lalu sebagai apersepsi.
5. Guru menyampaikan topik tentang “Berita
Kekalahan Jepang terhadap sekutu dikaitkan
dengan terjadinya peristiwa proklamasi “,
6. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi
yang harus dikuasai para peserta didik. Guru
menekankan pemaknaan dan kemampuan
menerapkan bukan hafalan.
7. Guru membagi Peserta didik dibagi menjadi 4
kelompok (kelompok I, II, III, IV,

Inti 1. Stimulus 60 menit


- Guru meminta siswa untuk melihat
tayangan tentang peristiwa pemboman
kota Hiroshima-Nagasaki
- Siswa melihat bahan tayang yang
disajikan guru dan disuruh untuk
menuliskan kata-kata yang muncul
dalam setiap buah dalam pohon/
tayangan power point

2. Identiikasi Masalah
- Guru membagi kelompok menjadi 4
kelompok kemudian menugaskan siswa
dalam kelompok menulis dan
mengidentifikasi masalah sekitar proklamasi
penyebab terjadinya peristiwa
Rengasdengklok sampai dengan terjadinya
proklamasi berdasarkan tampilan dari bahan
ajar yang ditayangkan
- Siswa mengidentifikasi masalah penyebab
terjadinya peristiwa Rengasdengklok
- Siswa mendiskusikan untuk
menguraikan terjadinya perumusan
naskah proklamasi
- Siswa menyampaikan kepada kelompok
lain dan menanggapinya berkaitan
tentang peristiwa proklamasi

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang 20 menit


materi yang baru saja didiskusikan
2. Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara
acak untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran minggu ini dan minggu
sebelumnya dengan mengacu pada pertanyaan
uji kompetensi
4. Sebagai refleksi guru memberikan kesimpulan
tentang pelajaran yang baru saja berlangsung
serta menanyakan kepada peserta didik apa
manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar
topic ini.
5. Guru menugaskan rangkuman tentang materi
Peristiwa proklamasi

Pertemuan kedua
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Pendahuluan 3. Guru menyiapkan kelas agar lebih kondusif 10 menit


untuk proses belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi,
4. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
menyiapkan temanya dan memimpin doa
5. Guru mengecek kehadiran siswa
6. menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).
7. Peserta didik ditanyakan tentang materi minggu
lalu sebagai apersepsi.
8. Guru menyampaikan topik tentang Peristiwa
sekitar proklamasi “,
9. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi
yang harus dikuasai para peserta didik. Guru
menekankan pemaknaan dan kemampuan
menerapkan bukan hafalan.
10. Guru membagi Peserta didik dibagi menjadi 4
kelompok (kelompok I, II, III, IV,

Inti 1. Peserta didik dipaparkan secara singkat tentang 60 menit


peristiwa proklamasi.
2. Setiap kelompok ditugaskan untuk mengamati
tayangan video berita kekalahan jepang
terhadap sekutu Penelusuran dilakukan dalam
waktu 30 menit. Peserta didik diberikan
pertanyaan-pertanyaan dengan masalah yang
dikaji.
3. Peserta didik ditunjuk secara acak untuk
mempresentasikan hasil kajiannya.

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang 20 menit


materi yang baru saja didiskusikan
2. Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara
acak untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran minggu ini dan minggu
sebelumnya dengan mengacu pada pertanyaan
uji kompetensi
4. Sebagai refleksi guru memberikan kesimpulan
tentang pelajaran yang baru saja berlangsung
serta menanyakan kepada peserta didik apa
manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar
topic ini.
5. Guru menberikan tugas latihan soal
H. Penilaian
a. Teknik Penilaian dan instrumen:
1. Tes Tertulis
2. Penugasan
Instrumen:
1. Soal tes Tertulis
Kisi-kisi Soal Untuk Pengetahuan

BENTUK
KD IPK INDIKATOR SOAL
SOAL

3.12  Mengaitkan Menjelaskan Uraian 1. Jelaskan facto


peristiwa kekalahan persistiwa penyebab uta
menganalisis Jepang oleh Sekutu kekalahan jepang kekalahan jep
peristiwa dengan peristiwa atas sekutu oleh sekutu
proklamasi Proklamasi
kemerdekaan kemerdekaan
dan maknanya Indonesia
bagi kehidupan
sosial, budaya,
ekonomi,
politik, dan
pendidikan
bangsa
Indonesia

 Menguraikan Menguraikan Uraian 2. Jelaskan latar belak


peristiwa peristiwa detik2 terjadinya peristiwa r
proklamasi proklamasi dengklok
kemerdekaan 3.Jelaskan pihak-piha
Indonesia yang terlibat dalam
penyusunan teks
proklamasi
4.Uraikan peristiwa p
pembacaan teks
proklamasi
 Menguraikan Menjelaskan Uraian 5.Jelaskan dampak
dampak Peristiwa dampak peristiwa peristiwa proklamasi
proklamsi proklamasi bagi kemerdekaan bagi
kemerdekaan masyarakat masyarakat Indonesia
Indonesia bagi Indonesia
masyarakat

Menguraikan Menjelaskan Uraian 6.Menurut Anda, apa


makna proklamasi makna penting makna penting atas
bagi bangsa peristiwa peristiwa proklamasi
Indonesia proklamasi kemerdekaan
kemerdekaan

2) Soal :

JATUHNYA
PERISTIWA
JEPANG
RENGAS
ATAS
DENGKLOK
SEKUTU

PROKLAMASI KEMERDEKAAN

DAMPAK BAGI MASYARAKAT INDONESIA

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan benar !


SOAL SKOR
1. Jelaskan factor penyebab utama kekalahan jepang oleh sekutu 5

2. Jelaskan latar belakang terjadinya peristiwa rengas dengklok 15


3. Jelaskan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan teks
proklamasi 15
4. Uraikan peristiwa proses pembacaan teks proklamasi
5. Jelaskan dampak peristiwa proklamasi kemerdekaan bagi 25
20
masyarakat Indonesia
6. Menurut Anda, apa makna penting atas peristiwa proklamasi
kemerdekaan 20

3) Kunci Jawaban :

1. Penyebab utama kekalahan Jepang adalah Dibom atomnya kota Hiroshima pada tanggal 6 Ag
1945 dan Kota Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945

2. Adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dibawah pimpinan Ir. Soekarno dan golongan m
Pimpinan Harsono Cokroaminoto , dimana pihak golongan muda ingin secepatnya memproklama
kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu arahan dari pihak Jepang, sedangkan golongan
sebaliknya untuk tidak terburu-buru supaya tidak terjadi pertumpahan darah

3. Setelah berpindah kembali ke Jakarta dari Rengasdengklok, pada 16 Agustus 1945 dilakuka
penyusunan naskah proklamasi di rumah laksama Maeda. Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta
Ahmad Subardjo merumuskan teks proklamasi dengan disaksikan Sukarni, Sayuti Meli,k dan BM
Secara pribadi, Ir. Soekarno langsung mengetik rumusan teks proklamasi. Ahmad Sub
merumuskan kalimat pertama teks proklamasi, “Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyat
Kemerdekaan Indonesia.” Kalimat kedua dari teks proklamasi, “Hal-hal yang mengenai pemind
kekuasaan dan lain lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesin
singkatnya” berasal dari pemikiran Drs. Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno. Revisi pada
proklamasi dilakukan oleh Drs. Mohammad Hatta sekaligus memberikan kalimat penutup untuk
proklamasi. Setelah penyempurnaan disetujui para tokoh nasional, teks proklamasi lantas diketik
Sayuti Melik. Naskah ini kemudian ditandatangani oleh Soekarno-Hatta

4. Setelah teks selesai diketik, disepakati juga bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilak
pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat pelaksanaan dipindah dari se
direncanakan di Lapangan Ikada ke rumah Ir. Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jak
Perubahan lokasi proklamasi didasarkan pada pertimbangan keamanan karena masih berlangsun
patroli Jepang di sekitar lapangan Ikada. Dalam proklamasi kemerdekaan yang dilakukan,
Walikota Jakarta Suwiryo. Bendera merah putih yang dipersiapkan untuk dikibarkan adalah
jahitan dari istri Ir. Soekarno, Fatmawati. Pada pukul 10.00 WIB, sesuai jadwal, dilakukanlah Prokla
Kemerdekaan Indoesia. Bertindak sebagai pengibar bendera adalah mantan komandan PETA, L
Hendraningrat dan S. Suhud. Bersamaan dengan pengibaran bendera, seluruh peserta upacara se
spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman

5. Dampak Proklamasi

1. Sosial-budaya
- Terciptanya tatanan system social kemasyarakatan dan tata pemerintahan
2. Ekonomi
- Terjadinya ketidakstabilan ekonomi
- Banyaknya mata uang yang beredar
3. Politik
- Terbentuknya pemerintahan beserta kelengkapannya
- Pegakuan kedaulatn dari negara lain

6. Makna Proklamasi ;
a. Awal dari penghentian segala bentuk penjajahan di Indon

b. Puncak dari perjuangan pergerakan kemerdekaan setelah dimulai pada tanggal 20 Mei 1908,
ditandai berdirinya organisasi pergerakan nasional Indonesia pertama Budi Ut

c. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indon

d. Dunia mengetahui bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang merdeka dengan hak u
mengatur dan menentukan nasibnya se

e. Kedaulatan penuh di seluruh wilayah Indonesia.


-

4) Penskoran

Untuk soal nomor 1 (skor maks : 5)


 Jawaban benar dan lengkap skor 5
 Jawaban benar tapi kurang lengkap skor 3
 Jawaban salah skor 0
 Tidak ada jawaban skor 0

Untuk soal nomor 2, 3 (skor maks : 15)


 Jawaban benar dan lengkap skor 15
 Jawaban benar cukup lengkap skor 10
 Jawaban benar kurang lengkap skor 5
 Jawaban salah skor 0
 Tidak ada jawaban skor 0

Untuk soal nomor 4 (skor maks 25)


 Jawaban benar dan lengkap skor 25
 Jawaban benar dan cukup lengkap skor 20
 Jawaban benar dan kurang lengkap skor 15
 Jawaban salah skor 0
 Tidak ada jawaban skor 0
2. Lembar tugas dan lembar penilaian tugas
Kisi-kisi Soal Untuk keterampilan

BENTUK
KD IPK INDIKATOR SOAL
SOAL

 Menyajikan Kekalahan Jepang 1. Coba ceritakan


4.12 menalar
peristiwa oleh sekutu kembali peristiw
peristiwa
kekalahan Jepang Proklamasi
proklama
oleh Sekutu kemerdekaan
si
dengan terjadinya Indonesia!
kemerde
peristiwa
kaan
proklamasi
dan
maknany
 Menyajikan
a bagi
peristiwa Peristiwa
kehidupa
proklamasi Proklamasi
n sosial,
budaya,
 Menyajikan
ekonomi,
dampak
politik,
terjadinya
dan
peristiwa Dampak
pendidik
proklamasi Proklamasi
an
Kemerdekaan
bangsa
Indonesia bagi
Indonesi
bangsa Indonesia
a dan
menyajik
 Menyajikan
annya
makna proklamasi
dalam
kemerdekaan
bentuk
Indonesia bagi
cerita
bangsa Indonesia Makna Proklamasi
sejarah

Format Penilaian Keterampilan

No. Nama Siswa Aspek Sikap Yang Dinilai Jml Nilai Predikat
1 2
Skor

Rubrik Penilaian Keterampilan :

No. Aspek Yang Dinilai Indikator Skor


a. Materi benar, rasional dan jelas 4
b. Materi cukup benar, rasional tapi 3
tidak jelas
Kesesuaian dengan c. Materi benar, tapi tidak rasional 2
1
materi dan tidak jelas
d. Materi tidak benar, tidak rasional 1
dan tidak jelas

a. Sangat baik dan benar 4


Penggunaan bahasa b. Baik dan benar 3
2
dan Intonasi c. cukup baik dan benar 2
d. tidak baik dan tidak benar 1

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Remedial tes diberikan kesempatan pada peserta didik sebanyak 3 kali

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : video ,gambar, power point
2. Alat dan Bahan : LCD , White Board, Spidol
3. Sumber Belajar : Buku sejarah kls X dan internet

Mengetahui Garut, 15 Juli 2016


Kepala SMKN 12 GARUT Guru Mata Pelajaran,

Bejo Siswoyo, S.TP.,M.Pd Dra. Suziana


NIP. 196804202008012005
NIP.196409191987031007

Lampiran

Materi

Sejak kekalahannya dalam Pertempuran Laut Karang (Mei 1942), pasukan Jepang makin tersudut. Pasukan AS
Serikat (Sekutu) di bawah Jendral MacArthur melancarkan serangan balik menggunakan siasat “Island Hoping”
merebut pulau-pulau yang berada dalam satu garis dari Australia menuju Jepang. Pertempuran terjadi di
berbagai tempat, paling hebat di Pulau Iwojima.

Dalam kondisi terdesak, PM Jepang Kuniai Koiso pada 7 September 1944 mengeluarkan janji memberikan

kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di kelak kemudian hari (dikenal sebagai “Janji September”). Tujuannya

agar rakyat Indonesia mendukung usaha perang Jepang.

Sebagai realisasinya, dibentuklah Dokuritsu Junbi Coosakai atau BPUPKI, yang kelak diganti Dokuritsu Junbi

Iinkai atau PPKI.

Ketua BPUPKI adalah dr. Rajiman Wediodiningrat. Hasil kerja BPUPKI antara lain (1) rumusan dasar Negara

(Pancasila), (2) dokumen historis Piagam Djakarta, dan (3) rumusan UUD Negara Indonesia merdeka. Piagam

Djakarta dimaksudkan sebagai Pembukaan UUD.

Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Tiga tokoh pergerakan

nasional (Soekarno, Moh. Hatta, Rajiman Wediodiningrat) dipanggil ke Dalat oleh Jendral Terauchi. Mereka

diberi tahu bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. PPKI dibentuk untuk

menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia. Soekarno percaya bahwa kemerdekaan telah dekat.

Tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Jepang ditugasi Sekutu memelihara statusquo
Indonesia. Peristiwa penyerahan ini tidak diberitakan kepada bangsa Indonesia. Para pemuda mengetahuinya

dari siaran radio luar negeri. Mereka mendesak Soekarno – Hatta agar segera memproklamasikan

kemerdekaan, tetapi ditolak karena Jepang belum memberitahu secara resmi tentang penyerahannya kepada

Sekutu. Selain itu Soekarno – Hatta selaku ketua dan wakil ketua PPKI akan bersidang lebih dulu, karena PPKI

lah yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan kemerdekaan. Golongan pemuda bersikeras agar

proklamasi diselenggarakan secepatnya tanpa disangkutkan dengan Jepang (karena PPKI dibentuk oleh Jepang,

maka pemuda menganggap kemerdekaan yang diselenggarakan PPKI berbau Jepang).

Perang di kawasan Asia Pasifik telah mengubah keadaan secara global, baik di kawasan Asia atau pun Eropa.

Jepang sebagai wakil dari negara Asia yang terlibat dalam perang tersebut tentu mempengaruhi keadaan di

kawasan Asia lainnya, termasuk Indonesia.

Menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanpa syarat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk segera

memproklamasikan kemerdekaannya. Kekalahan Jepang telah diketahui oleh Indonesia yaitu pada tanggal 10

Agustus 1945. Sutan Syahrir mendengar berita lewat radio bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu, sehingga

para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI dan menolak bentuk

kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Mereka pun segera mengadakan rapat di salah satu

ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.30. Hadir

pada rapat, antara lain, Chaerul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Wikana, dan

Alamsyah. Rapat itu dipimpin oleh Chaerul Saleh dan menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan

pemuda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat Indonesia sendiri.

Yang mendapat kepercayaan dari golongan muda untuk menemui Soekarno adalah Wikana dan Darwis.

Pada waktu itu, Soekarno dan Moh. Hatta lebih memilih agar proklamasi dilakukan melalui Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI), sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan

secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Akibat adanya perbedaan

pandangan tersebut, maka golongan pemuda memutuskan untuk mengasingkan Soekarno-Hatta yang dianggap

sebagai ’golongan tua’ ke suatu daerah yaitu Rengasdengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Moh. Hatta

tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya

merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, seolah-olah akan menjadi pemberian dari Jepang.

Golongan muda gigih berusaha meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah

siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Di Jakarta, golongan muda (Wikana) dan golongan tua (Mr.

Ahmad Soebardjo) melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke

Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad
Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.

Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang ke rumah masing-masing.

Mengingat bahwa Hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk

pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya

(sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi), sebagai tempat rapat PPKI, diterima oleh para tokoh

Indonesia.

Selanjutnya, perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00-04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan rumah

Laksamana Tadashi Maeda, Jl. Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs.

Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan,

hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks

proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Adapun teks Proklamasi Indonesia diketik oleh Sayuti Melik.

Perumusan naskah proklamasi dilakukan di ruang makan keluarga Laksamana Maeda. Ir. Soekarno, Drs.

Mohammad Hatta, dan Ahmad Subardjo merumuskan teks proklamasi dengan disaksikan Sukarni, Sayuti Meli,k

dan BM Diah.

Secara pribadi, Ir. Soekarno langsung mengetik rumusan teks proklamasi. Ahmad Subardjo merumuskan

kalimat pertama teks proklamasi, “Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.” Ide

kalimat pertama ini diambil dari rumusanDokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI.

Kalimat kedua dari teks proklamasi, “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain lain

diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” berasal dari pemikiran Drs.

Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno. Mereka merasa bahwa pemindahan kekuasaan adalah bagian yang paling

penting sebagai upaya untuk menghindari konflik yang kemungkinan bisa terjadi jika tidak dilakukan dalam

waktu singkat dan dengan pengaturan baik. Revisi pada teks proklamasi dilakukan oleh Drs. Mohammad Hatta

sekaligus memberikan kalimat penutup untuk teks proklamasi.

Rumusan ini kemudian dibawa ke ruangan utama rumah Laksamana Maeda, tempat para tokoh pergerakan

nasional menunggu. Setelah dibaca, Sukarni memberikan usulan tambahan untuk penyempurnaan teks

proklamasi. Kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” diubah menjadi “atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-

Hatta”. Selain itu, kata “tempoh” diubah menjadi “tempo” dan penulisan tanggal menjadi “17 bulan 8 tahun

45”.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 telah hadir, antara lain,

Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan

pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah

Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan serta disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, Wakil

Walikota Jakarta dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan

bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu, ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang

prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa

nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari

sebelumnya. Kemudian dikibarkanlah bendera dengan diiringi lagu Indonesia Raya.

Berita tentang proklamasi Indonesia mendapat pertentangan dari pasukan Jepang yamg ada di Indonesia.

Mereka, misalnya, melakukan penyegelan pemancar pada Kantor Radio Domei dengan tujuan agar berita

proklamasi tersebut tidak dapat disebarluaskan kepada rakyat Indonesia. Tapi, dengan jiwa nasionalisme yang

tinggi, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata mampu

membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, di antaranya, Sukarman, Sutanto, Susilahardja, dan

Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1.

Dari sinilah selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.

Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita proklamasi juga dilakukan melalui media

pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam terbitan tanggal 20 Agustus 1945 memuat

berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di

Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang

melalui media pers, antara lain, B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang.

Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster,

maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan ’Respect Our

Constitution, August 17!!!’ (Hormatilah Konstitusi Kami, 17 Agustus!!!).

Melalui berbagai cara dan media tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar

luas di wilayah Indonesia dan hingga mancanegara.

Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah

yang menghadiri sidang PPKI. Para utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi, yaitu Teuku

Mohammad Hassan (Aceh), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Pudja (Bali), dan A. A. Hamidan
Proklamasi Indonesia adalah perwujudan dari cita-cita setiap rakyat Indonesia untuk memperoleh hak

menentukan nasibnya sendiri tanpa ada campur tangan dari bangsa lain. Cita-cita ini sesuai dengan harapan

dari Presiden AS, Woodrow Wilson, pasca Perang Dunia I yang mendambakan independensi dari berbagai

negara yang saat itu didominasi oleh negara lain yang lebih besar sebagai bagian dari koloninya.

Secara garis besar, Proklamasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut:

 Awal dari penghentian segala bentuk penjajahan di Indonesia.

 Puncak dari perjuangan pergerakan kemerdekaan setelah dimulai pada tanggal 20 Mei 1908,

yang ditandai berdirinya organisasi pergerakan nasional Indonesia pertama Budi Utomo.

 Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Dunia mengetahui bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang merdeka dengan hak untuk

mengatur dan menentukan nasibnya sendiri.

 Kedaulatan penuh di seluruh wilayah Indonesia.

Sama halnya dengan upaya proklamasi kemerdekaan yang terbantu oleh berita radio terkait menyerahnya

Jepang tanpa syarat kepada Sekutu yang dideklarasikan oleh Kaisar Hirohito sehingga memungkinkan

Proklamasi kemerdekaan dilakukan tanpa harus menunggu jadwal yang ditentukan oleh Pemerintahan Jepang,

maka rakyat Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan juga menganggap bahwa berita ini harus disebarluaskan

kepada dunia.

Penyebarluasan ini penting karena akan mempengaruhi banyak hal. Di dalam negeri, berita proklamasi akan

mengangkat semangat nasionalisme dari masyarakat. Sedangkan bagi pihak luar akan berguna untuk

mendapatkan pengakuan de facto dari negara-negara lain. Pengakuan de facto lazimnya mensyaratkan

beberapa hal, yakni:

 Memiliki wilayah,

 Memiliki rakyat,

 Pemerintahan yang berdaulat dengan penyelenggara pemerintahan yang lengkap (eksekutif,

legislatif dan yudikatif), serta

 Pengakuan dari negara lain.

Untuk mencapai hal tersebut di atas, maka berbagai upaya ditempuh, baik melalui media (seperti radio, koran),

pamflet, coretan-coretan di dinding dan gerbong-gerbong kerata api (grafiti) maupun melalui lisan dari mulut

ke mulut. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh BPUPKI atau PPKI, tetapi oleh setiap lapisan

masyarakat di Indonesia, terutama dari kalangan pemuda. Penyebaran berita proklamasi diawali pesan dari
Drs. Mohammad Hatta kepada B.M Diah, seorang wartawan yang ikut hadir dalam perumusan teks proklamasi.

Beliau menugaskan untuk memperbanyak teks proklamasi sekaligus menyebarluaskannya ke segenap lapisan

masyarakat.

Upaya penyebaran pertama dilakukan pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah proklamasi diumumkan, melalui

sebuah Kantor Berita Domei, yang sekarang dikenal dengan Kantor Berita Antara. Teks Proklamasi diserahkan

kepada seorang penyiar radio untuk disiarkan tanpa jeda selama 30 menit. Siaran ini kemudian diteruskan oleh

Radio Hoso Kanri Kyoku(sekarang menjadi Radio Republik Indonesia). Upaya ini dihalangi oleh pemerintah

Jepang dengan menyegel kantor berita tersebut pada 20 Agustus 1945.

Peranan surat kabar-surat kabar juga sama pentingnya dalam persebaran berita proklamasi kemerdekaan

Indonesia. Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali dimuat dalam surat kabar Tjahaja yang terbit

di Bandung dan Soeara Asia yang terbit di Surabaya. Para pemuda yang berperan dalam penyebaran berita

melalui media cetak adalah Adam Malik, Sajoeti Melik, Sutan Syahrir, B.M Diah, Ki Hajar Dewantara, Otto

Iskandardinata, G.S.S.J Ratulangi, Iwa Kusuma Sumantri, dan Ali Hasyim.

Beragamnya reaksi masyarakat tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kemudian disikapi Pemerintah

Republik Indonesia yang baru terbentuk dengan memberi tugas kepada pejabat-pejabat yang telah ditunjuk di

daerah untuk menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh tesebut, antara lain:

 Teuku Muhammad Hasan untuk wilayah Sumatera,

 Sam Ratulangi untuk daerah Sulawesi,

 Ktut Pudja untuk daerah Nusa Tenggara, serta

 Ir. Mohammad Nur untuk daerah Kalimantan.

Sebagian besar masyarakat menyambut antusias peristiwa proklamasi, namun ada juga anggota masyarakat

yang memilih untuk waspada karena kekhawatiran akan munculnya agresi dari pihak militer Jepang atau

Belanda yang masih menempatkan beberapa unit tentaranya di wilayah Indonesia.


Penilaian Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan benar !
SOAL SKOR
1. Jelaskan factor penyebab utama kekalahan 5
jepang oleh sekutu
2. Jelaskan latar belakang terjadinya peristiwa 15
rengas dengklok
3. Jelaskan pihak-pihak yang terlibat dalam 15
penyusunan teks proklamasi
25
4. Uraikan peristiwa proses pembacaan teks
20
proklamasi
5. Jelaskan dampak peristiwa proklamasi 20
kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia
6. Menurut Anda, apa makna penting atas peristiwa
proklamasi kemerdekaan

a. Kunci Jawaban :
i. Penyebab utama kekalahan Jepang adalah Dibom atomnya kota Hiroshima
pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Kota Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945

ii. Adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dibawah pimpinan Ir.
Soekarno dan golongan muda Pimpinan Harsono Cokroaminoto , dimana pihak
golongan muda ingin secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
tanpa menunggu arahan dari pihak Jepang, sedangkan golongan tua sebaliknya
untuk tidak terburu-buru supaya tidak terjadi pertumpahan darah

iii. Setelah berpindah kembali ke Jakarta dari Rengasdengklok, pada 16 Agustus


1945 dilakukanlah penyusunan naskah proklamasi di rumah laksama Maeda. Ir.
Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Ahmad Subardjo merumuskan teks
proklamasi dengan disaksikan Sukarni, Sayuti Meli,k dan BM Diah. Secara
pribadi, Ir. Soekarno langsung mengetik rumusan teks proklamasi. Ahmad
Subardjo merumuskan kalimat pertama teks proklamasi, “Kami Bangsa Indonesia
dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.” Kalimat kedua dari teks
proklamasi, “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain lain
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-
singkatnya” berasal dari pemikiran Drs. Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno.
Revisi pada teks proklamasi dilakukan oleh Drs. Mohammad Hatta sekaligus
memberikan kalimat penutup untuk teks proklamasi. Setelah penyempurnaan
disetujui para tokoh nasional, teks proklamasi lantas diketik oleh Sayuti Melik.
Naskah ini kemudian ditandatangani oleh Soekarno-Hatta

iv. Setelah teks selesai diketik, disepakati juga bahwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia akan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Tempat pelaksanaan dipindah dari semula direncanakan di Lapangan Ikada ke
rumah Ir. Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Perubahan lokasi
proklamasi didasarkan pada pertimbangan keamanan karena masih
berlangsungnya patroli Jepang di sekitar lapangan Ikada. Dalam proklamasi
kemerdekaan yang dilakukan, hadir Walikota Jakarta Suwiryo. Bendera merah
putih yang dipersiapkan untuk dikibarkan adalah hasil jahitan dari istri Ir.
Soekarno, Fatmawati. Pada pukul 10.00 WIB, sesuai jadwal, dilakukanlah
Proklamasi Kemerdekaan Indoesia. Bertindak sebagai pengibar bendera adalah
mantan komandan PETA, Latief Hendraningrat dan S. Suhud. Bersamaan dengan
pengibaran bendera, seluruh peserta upacara secara spontan menyanyikan lagu
Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman

v. Dampak Proklamasi

4. Sosial-budaya
- Terciptanya tatanan system social kemasyarakatan dan tata
pemerintahan
5. Ekonomi
- Terjadinya ketidakstabilan ekonomi
- Banyaknya mata uang yang beredar
6. Politik
- Terbentuknya pemerintahan beserta kelengkapannya
- Pegakuan kedaulatn dari negara lain

vi. Makna Proklamasi ;


f. Awal dari penghentian segala bentuk penjajahan di Indonesia.

g. Puncak dari perjuangan pergerakan kemerdekaan setelah dimulai


pada tanggal 20 Mei 1908, yang ditandai berdirinya organisasi pergerakan
nasional Indonesia pertama Budi Utomo.

h. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

i. Dunia mengetahui bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang


merdeka dengan hak untuk mengatur dan menentukan nasibnya sendiri.

j. Kedaulatan penuh di seluruh wilayah Indonesia.


-

b. Penskoran

Untuk soal nomor 1 (skor maks : 5)


 Jawaban benar dan lengkap skor 5
 Jawaban benar tapi kurang lengkap skor 3
 Jawaban salah skor 0
 Tidak ada jawaban skor 0

Untuk soal nomor 2, 3 (skor maks : 15)


 Jawaban benar dan lengkap skor 15
 Jawaban benar cukup lengkap skor 10
 Jawaban benar kurang lengkap skor 5
 Jawaban salah skor 0
 Tidak ada jawaban skor 0

Untuk soal nomor 4 (skor maks 25)


 Jawaban benar dan lengkap skor 25
 Jawaban benar dan cukup lengkap skor 20
 Jawaban benar dan kurang lengkap skor 15
 Jawaban salah skor 0
 Tidak ada jawaban skor 0

Untuk soal nomor 5, 6 (skor maks : 20)


 Jawaban benar dan lengkap skor 20
 Jawaban benar cukup lengkap skor 15
 Jawaban benar kurang lengkap skor 10
 Jawaban salah skor 0
 Tidak ada jawaban skor 0

Skor seluruhnya = 20
Nilai Akhir = Skor perolehan/20 x 100

Penilaian keterampilan

Format Penilaian Diskusi

Aspek Sikap Yang Dinilai Jml


No. Nama Siswa Nilai Predikat
1 2 3 4 5 Skor

Rubrik Penilaian Diskusi :

No. Aspek Yang Dinilai Indikator Skor


a. Selalu bertanya 4
b. Sering bertanya 3
1 Kemampuan bertanya
c. Kadang-kadang bertanya 2
d. Tidak pernah bertanya 1
2 Kemampuan e. Jawaban benar, rasional dan jelas 4
menjawab/argumentasi f. Jawaban cukup benar, rasional 3
tapi tidak jelas
g. Jawaban benar, tapi tidak rasional 2
dan tidak jelas
h. Jawaban tidak benar, tidak 1
rasional dan tidak jelas

a. Selalu memberi 4
masukan/tanggapan 3
b. Sering memberi 2
Kemampuan memberi masukan/tanggapan
3
masukan/menanggapi c. Kadang-kadang memberi 1
masukan/tanggapan
d. Tidak pernah memberi
masukan/tanggapan
e. Sangat baik dan benar 4
f. Baik dan benar 3
4 Penggunaan bahasa
g. cukup baik dan benar 2
h. tidak baik dan tidak benar 1

Anda mungkin juga menyukai