INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
NAMA : AFDAL AQZAMI, S.Pd
INSTITUSI : SMAN 7 PADANG
TAHUN : 2022
JENJANG SEKOLAH : SMA
KELAS : 11.F
ALOKASI WAKTU : 10 X 45 MENIT (5 X PERTEMUAN)
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu menganalisis kondisi Indonesia pasca pergerakan nasional
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan mempelajari masa pendudukan Jepang di Indonesia peserta didik
mampu menjadikan peristiwa masa lampau untuk dijadikan pelajaran di masa
sekarang dan masa yang akan datang.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Perang Dunia II merupakan pintu masuknya Jepang ke Indonesia, Apa latar
belakang masuknya Jepang ke Indonesia ? Apa saja dampak dari masa
pendudukan Jepang di Indonesia? apa manfaat yang bisa diambil dari
mempelajari masa pendudukan Jepang di Indonesia ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Tahap Pendahuluan (10 menit)
1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa, absensi, menyiapkan buku pelajaran, bahan teks multimedia,
memasangkan LCD pada laptop.
2. Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat
pembelajaran.
3. Memberikan beberapa gambar yang menunjukan peninggalan-peninggalan
sejarah sekaligus menghubungkan dengan ayat-ayat Al Quran: surat
Muhammad ayat 10 tentang mengambil hikmah atas peristiwa masa lampau)
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang
harus dicapai.
5. Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
PERTEMUAN 2
Tahap Pendahuluan (10 menit)
1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa, absensi, menyiapkan buku pelajaran, bahan teks multimedia,
memasangkan LCD pada laptop.
2. Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat
pembelajaran.
3. Memberikan beberapa gambar yang menunjukan peninggalan-peninggalan
sejarah sekaligus menghubungkan dengan ayat-ayat Al Quran: surat
Muhammad ayat 10 tentang mengambil hikmah atas peristiwa masa lampau)
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang
harus dicapai.
5. Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
PERTEMUAN 3
Tahap Pendahuluan (10 menit)
1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa, absensi, menyiapkan buku pelajaran, bahan teks multimedia,
memasangkan LCD pada laptop.
2. Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat
pembelajaran.
3. Memberikan beberapa gambar yang menunjukan peninggalan-peninggalan
sejarah sekaligus menghubungkan dengan ayat-ayat Al Quran: surat
Muhammad ayat 10 tentang mengambil hikmah atas peristiwa masa lampau)
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang
harus dicapai.
5. Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
PERTEMUAN 4
Tahap Pendahuluan (10 menit)
1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa, absensi, menyiapkan buku pelajaran, bahan teks multimedia,
memasangkan LCD pada laptop.
2. Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat
pembelajaran.
3. Memberikan beberapa gambar yang menunjukan peninggalan-peninggalan
sejarah sekaligus menghubungkan dengan ayat-ayat Al Quran: surat
Muhammad ayat 10 tentang mengambil hikmah atas peristiwa masa lampau)
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang
harus dicapai.
5. Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
PERTEMUAN 5
Tahap Pendahuluan (10 menit)
1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa, absensi, menyiapkan buku pelajaran, bahan teks multimoda,
memasangkan LCD pada laptop.
2. Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat
pembelajaran.
3. Memberikan beberapa gambar yang menunjukan peninggalan-peninggalan
sejarah sekaligus menghubungkan dengan ayat-ayat Al Quran: surat
Muhammad ayat 10 tentang mengambil hikmah atas peristiwa masa lampau)
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang
harus dicapai.
5. Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
E. ASESMEN
Asesmen Sikap Profil Pelajar Pancasila
No Profil Pelajar Pancasila BT MT MB MK Keterangan
1. Beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlaq mulia
2. Berkebhinekaan global
3. Bernalar kritis
Keterangan
BT : Belum Terlihat MT : Mulai terlihat
MB : Mulai Berkembang MK : Membudaya
G. REFLEKSI
- Apakah guru sudah memberikan pembelajaran terbaik untuk siswa?
- Dibutuhkan penanaman karakter dari guru untuk diimplementasikan bagi
para siswa
- Kesulitan apa yang dialami guru selama proses pembelajaran?
- Perlu adanya langkah nyata dari guru untuk memperbaiki proses belajar.
- Apakah menurut guru seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Restorasi Meiji
Paham Hakko-Ichi-U
Aliansi Axis
Politik
Ekonomi
Sosial
Budaya
Pendidikan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (PERTEMUAN 2 & 3)
Nama :
Kelas :
Aceh
Singaparna
Indramayu
Pemberontakan PETA
(Blitar)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (PERTEMUAN 5)
Nama :
Kelas :
Pada abad ke-19 (1854), kebijakan Sakoku mulai surut. Tahun 1854, kapal
perang Amerika Serikat (kapal hitam) yang dipimpin oleh Komodor Matthew
C. Perry menyerang Jepang sehingga memaksa pemerintahan Shogun
Tokugawa menandatangani Konvensi Kanagawa pada tahun 1854. Konvensi
itu pada intinya menyebutkan bahwa Jepang harus membuka diri dengan bangsa
asing sehingga mengakhiri kebijakan tertutup Jepang yang telah berlangsung 200
tahun.
Meskipun demikian, hasil Konvensi Kanagawa dianggap menjatuhkan
harga diri dan martabat mereka sehingga tersebar sentimen anti-Barat, bahkan
terjadi peperangan yang kemudian dimenangkan oleh Barat. Karena adanya
konflik dan rasa tidak puas tersebut, Barat menganggap Tokugawa adalah pihak
yang paling bertanggung jawab. Untuk itu, ke-shogun-an Tokugawa dihapus dan
kekuasaan Jepang sepenuhnya di tangan kaisar, yaitu Kaisar Komei.
a. Bidang Perindustrian
d. Bidang Pendidikan
e. Bidang Sosial
Menghapus sistem kasta di Jepang. Saat itu, Jepang mempunyai empat kasta.
Kasta pertama adalah kelas kaum terpelajar, kasta kedua adalah petani,
kasta ketiga adalah seniman, dan kasta keempat adalah pedagang. Selain
itu, pemerintah juga melarang adat istiadat yang bersifat feodalis seperti
laki-laki memperlihatkan dan memakai kimono, laki-laki memanjangkan dan
mengucir rambut serta ke mana-mana membawa pedang panjang dan pedang
pendek yang menjadi ciri khas kelas samurai.
f. Bidang Hukum
Sistem hukum dan konstitusi mengikuti model Jerman. Sebagai akibat dari
industrialisasi itu, Jepang kemudian menjadi satu-satunya kekuatan besar
negara non-Barat di dunia sekaligus kekuatan utama di Asia Timur dan Asia
Tengara dalam waktu 40 tahun.
Embargo baja dan besi tua ini sungguh memukul telak Jepang karena
peralatan militernya semua terbuat dari baja dan besi tua. Seperti belum cukup,
Amerika segera mengembargo minyak bumi terhadap Jepang. Minyak bumi
merupakan penopang utama industri-industri militer Jepang. Embargo minyak
bumi ini membuat industri militer Jepang menjadi kesulitan sehingga Jepang
dihadapkan pada dua pilihan, hidup atau mati. Jepang bukannya menyerah
dengan situasi, tetapi semakin berambisi menguasai minyak bumi Asia Selatan
(India, Bangladesh, Pakistan, dan lain-lain) serta Asia Tenggara (Vietnam,
Filipina, Indonesia, dan lain-lain) untuk mengatasi embargo minyak bumi
Amerika Serikat.
C. Spionase Jepang
Shizukino Yamachi menulis dengan detail segala hal yang ada dan
terjadi di Yogyakarta. Kemudian, segala hasil data pengamatannya dikirimkan
ke Jepang, agar mudah melakukan ekspansi. Data tersebut dikirimkan melalui
radio komunikasi dari kamarnya sehingga pintu kamarnya yang berada di
lantai atas selalu tertutup rapat. Shizukino Yamachi sering berkeliling
menggunakan sepeda, berbusana putih dan mengenakan topi bulat. Semua
orang tidak mengenal siapa sesungguhnya Shizukino Yamachi. Dia hanya
dikenal sebagai seorang pengusaha yang baik dan ramah kepada setiap
orang.
1. Bidang
Politik
2. Bidang Ekonomi
c. Kebijakan Self-sufficiency
3. Bidang Sosial
a. Romusha
Ada sisi positif dalam diri Jepang. Pertama, dalam bidang bahasa, karena
bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar. Bahasa
Indonesia juga dijadikan sebagai pelajaran wajib. Kedua, dalam penjajahan
Jepang ini, stratifikasi sosial golongan bumiputra (inlander, zaman Belanda)
ditempatkan di atas golongan Eropa dan golongan Timur Asing kecuali
Jepang. Jepang ingin mengambil hati rakyat dalam usaha menghadapi
Sekutu dalam Perang Pasifik.
4. Bidang Kebudayaan
1. Organisasi sosial
kemasyarakatan
a. Gerakan 3A
Masyumi diketuai oleh Hasyim Asy’ari dan wakil ketuanya dijabat oleh
Mas Mansur dan Wahid Hasyim, sedangkan penasihatnya adalah Ki Bagus
Hadikusumo. Masyumi sebagai Gambar 4.d. K.H. Hasyim Asy’ari.
Seorang ulama yang diberi kepercayaan Jepang memimpin Masyumi. 140
organisasi induk umat Islam, anggotanya sebagian besar dari para
ulama. Dengan kata lain, ulama dilibatkan dalam kegiatan pergerakan
politik.
Pada tahun 1944, dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang terus
mengalami kekalahan di mana-mana sehingga kondisi ini sangat
mengkhawatirkan keberadaan Jepang di Indonesia. Untuk itu, panglima
ke-16, Jenderal Kumakici Harada membentuk oganisasi baru yang
bernama Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa).
Organisasi ini dibentuk karena Jepang membutuhkan bantuan segenap
rakyat secara lahir batin, yakni rakyat memberikan darmanya kepada
pemerintah Jepang demi kemenangan perang.
a. Organisasi Semimiliter
1) Seinendan
2) Keibodan
3) Barisan Pelopor
Organisasi ini dipimpin oleh Sukarno yang dibantu oleh R.P. Suroso,
Otto Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo. Barisan pelopor
berkembang pesat hanya di perkotaan. Organisasi ini mengadakan
pelatihan militer bagi angotanya meskipun hanya menggunakan senapan
dari kayu dan bambu runcing. Anggotanya sangat heterogen karena ada
yang terpelajar, berpendidikan rendah, bahkan tidak pernah mengenyam
pendidikan sekalipun. Tokoh yang pernah menjadi anggotanya adalah
Supeno, D.N. Aidit, Johar Nur, dan Asmara Hadi. Dengan adanya
organisasi ini, nasionalisme dan rasa persaudaran di lingkungan rakyat
Indonesia semakin berkobar. Organisasi ini di bawah naungan Jawa
Hokokai.
4) Hizbullah
b. Organisasi Militer
1) Heiho
Sukarno dengan tidak ragu-ragu juga bekerja sama dengan Jepang agar
perjuangan untuk Indonesia merdeka segera terwujud. Sikap Sukarno ini
dimanfaatkan oleh pemerintah Jepang sebagai alat untuk memobilisasi rakyat
karena Sukarno dianggap Jepang sebagai tokoh yang paling berpengaruh
terhadap rakyat. Akhirnya, antara Sukarno dengan Jepang saling
memanfaatkan.
Sikap Sukarno itu pernah dikecam keras oleh tokoh nasionalis lainnya,
misalnya ketika Sukarno mendukung penerapan romusha dan bahkan ikut
terlibat memobilisasi rakyat agar ikut romusha yang mengakibatkan mereka
mati kelaparan, menderita penyakit dan meninggal, serta ditembak Jepang
karena lari dari romusha. Karena kecaman keras dari beberapa pihak, Sukarno
pernah berujar, “Aku telah mengorbankan hidupku untuk tanah ini … tidak
jadi soal kalau ada yang menyebutku kolaborator Jepang … halamanhalaman
dari revolusi Indonesia akan ditulis dengan darah Sukarno …. Sejarahlah yang
akan membersihkan namaku ….”
Sutan Syahrir sangat yakin bahwa Jepang tidak akan menang perang
melawan Sekutu. Untuk itu, menurut Syahrir, Indonesia harus segera
merebut kemerdekaan pada saat yang paling tepat. Syahrir membuat
jaringan-jaringan para pemuda yang mempunyai semangat nasionalisme
tinggi, yakni para mahasiswa progresif. Ketika mendengar lewat radio
bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Syahrir beserta
pemuda lainnya mendesak kepada Sukarno dan Hatta untuk
memproklamasikan pada 15 Agustus 1945. Karena Sukarno belum
mendengar secara langsung penyerahan Jepang, maka Sukarno belum
merespons secara positif. Lagi pula, Sukarno yang saat itu sebagai ketua
PPKI dalam membuat keputusan harus sesuai prosedur, yakni adanya
kesepakatan dari para anggota untuk Indonesia merdeka.
Sebaliknya, jika Supriyadi berhasil melarikan diri dan selamat, juga tidak
seorang pun mengetahui di mana Supriyadi berada sehingga sampai sekarang
keberadaan Supriyadi masih misterius.
1. Kebangsaan Indonesia.
4. Kesejahteraan sosial.
Badan ini berangotakan 21 orang yang terdiri dari 12 orang wakil dari Jawa,
3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang
dari Sunda Kecil, 1 orang dari Maluku, dan 1 orang dari perwakilan Tionghoa.
Anggota tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang di antaranya Sukarno
(ketua), Moh. Hatta (wakil ketua), Soepomo (anggota), dan Radjiman
Wedyodiningrat (anggota).
C. GLOSARIUM
Dokuritsu Junbi Coosakai : Badan penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.
Daimyo : Tuan tanah atau raja lokal
Kaigun : Angkatan laut Jepang.
Rikugun : Angkatan darat Jepang.
Tonarigumi : Struktur kemasyarakatan yang dibuat oleh tentara pendudukan
kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II
Hakko-Ichi-U : Slogan persaudaran universal yang digunakan Jepang untuk
menciptakan Kawasan Kemakmuran bersama Asia Timur Raya dalam Perang
Dunia II.
D. DAFTAR PUSTAKA