Anda di halaman 1dari 4

THE ROAD TO HELL IS PAVED WITH GOOD

INTENTIONS

Arti dari Frasa di atas adalah “Jalan Menuju Neraka Diaspali Oleh Niatan yang Baik”. Maksudnya,
tidak semua niatan baik memiliki dampak yang baik pula .Ada orang yang memiliki niatan baik
dan tujuan yang baikpula namun untuk mencapai tujuan yang baik itu dilakukan dengan cara-
cara yang terlarang dan melanggar norma-norma sosial.

Dalam pembahasan kali ini saya akan memfokuskan Jalan Menuju Neraka dengan Diaspali oleh
Niatan-niatan Baik dalam hal Pemberian Bantuan Subsidi BBM oleh Pemerintah. Secara
gramatikal subsidi adalah bantuan keuangan dan sebagainya kepada yayasan, perkumpulan, dan
sebagainya yang biasanya diberikan oleh pemerintah. Masyarakat sering ternina bobo oleh
nikmatnya pemberian subsidi BBM sehingga ketika R-APBN untuk subsidi dikurangi maka banyak
masyarakat dijalan yang menyuarakan aspirasinya ini juga tentunya menjadi suatu peluang bagi
pihak oposisi untuk mengangkat isu tentang penderitaan rakyat bilamana subsidi dikurangi tanpa
tahu bagaimana dampak positif dan negatif dari subsidi.

Pemberian subsidi BBM telah diatur dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2001 tentang Migas.
Dimana kebijakan pemerintah memberikan subsidi kepada hampir semua elemen masyarakat.
Hal ini tentunya bertentanag dengan UUD 1945 pasal 34 ayat 1 yang menyantunyi anak-anak
terlantar dan fakir miskin. Dengan kata lain subsidi buaknlah untuk semua masyarakat tetapi
hanya untuk sebagian masyarakat yang berhak untuk menerima subsidi tsb. Dengan memilah-
milah pihak yang berhak mendapatkan subsidi BBM maka secara tidak langsung pemerintah telah
meningkatkan APBN karena pemerintah mendapat keuntungan dari desposible income
masyarakat yang berkurang karena harus menyisihkan uangnya untuk membeli BBM non-subsidi.

BBM adalah salah satu faktor produksi yang terbilang amatlah penting. Karena, semua element
pasar menggunakan BBM sebagai pelancaran produksi suatu produk. Maka bila mana harga BBM
naik maka kurva permintaan akan barang dan jasa akan bergeser ke kanan atas (Terjadi
penigkatan Demand)
Peningkatan demand mempunyai dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari peningkatan demand adalah siklus ekonomi menjadi ekspansif. Jika siklus
ekonomi menjadi ekspansif, maka banyak orang yang investasi diperusahaan tersebut. Lalu
perusahaan itu membuat suatu produk baru dan tentunya juga pabrik bari yang membutuhkan
tenaga kerja. Sehingga, secara implisit siklus ekonomi yang ekspansif bisa mengurangi angka
pengangguran.
Dampak negatif dari peningkatan demand yang berkepanjangan akan mengakibatkan inflasi.
Inflasi adalah peningkatan harga-harga dengan jumlah kuantitas yang didapatkan sama sebelum
harga-harga meningkat dalam suatu periode tertentu. Inflasi ini merupakan Demand Pull
Inflation yaitu melonjaknya permintaan dari masyarakat sehingga purchasing power of money
menjadi lemah.

Jika uang beredar naik sebesar 5% maka harga-harga juga akan naik sebesar 5%

Ada beberapa negara yang dulunya kaya dan sekarang menjadi miskin karena memberikan
subsidi berlebihan contohnya Venezuela. Venezuela adalah kaya akan minyak namum mengalami
krisis karena memberikan subsidi berlebihan. Nyatanya, jika pemerintah Venezuela paham akan
teori ekonomi Supplay and Demand yang dilakukan dengan memberikan subsidi berlebihan
nyatanya salah karena minyak merupakan salah satu faktor produksi maka murahnya minyak
akan melesukan ekonomi suatu negara. Venezuela mensubsidikan harga-harga minyak hingga 1
sen dolar/liter yang artinya lebih murah dari air mineral. Dan pemerintahan Hugo Chavez
menasionalisasikan dan mempekerjakan orang banyak sehingga banyak yang yang menjadi PNS
dengan harapan pengangguran menjadi berkurang. Tentunya dengan kebijakan ini banyak
perusahaan-perusahaan swasta menjadi BUMN yang dimana pegawainya digaji oleh APBN.
Pemerintah Venezuela menjadikan penghasilan utamanya dari minyak yang di ekspor ke luar
negeri. Mereka berspekulasi harga minyak ke depannya akan naik. Namun yang terjadi adalah
penurunan harga minyak secara global sehingga APBNnya pun bisa dikatakan defisit.

Untuk mengatasi ekonomi yang defisit Venezuela meminjam uang ke negara-negara lain atau di
IMF. Mulanya IMF dan negara lainnya memeberikan pinjaman dengan bunga tertentu dengan
perhitungan harga minyak bisa saja akan naik. Yang terjadi malah sebaliknya. Dan Venezuela
tidak bisa membayar utang dengan bunga yang ditentukan dan tidak bisa pula meminjam uang
karena dianggap negaranya tidak akan bisa membayar ditengah harga minyak yang melemah.
Akhirnya yang terjadi adalah pemerintah Venezuela mencetak banyak sekali uang. Namun, lagi
lagi Venezuela tidak paham akan ekonomi bermahzab klasik tentang kecepatan uang beredar
sama dengan cepatnya harga-harga naik. Yang terjadi seteilah pemerintah mencetak banyak
uang adalah inflasi. Dan inflasi yang dialami oleh Venezuela adalah hyper inflation (>100%)
Nah, dari niatan baik pemerintah Venezuela menjadikan Venezuela menjadi negara yang nyaris
hancur karena subsidi minyak sehingga negaranya mengalami hyper inflasi. Dimana harga-harga
barang bisa berubah tiap jamnya dan tabungan yang ditabung selama ini bisa saja menjadi tidak
berarti. Dari sejarah Venezuela lah patutnya Indonesia belajar bahwa kenaikan harga BBM dan
pengurangan subsidi dengan segala perhitungan dapat memperbaiki ekonomi dan mampu
meningkatkan kwalitas hidup (PDB meningkat). Maka janganlah marah tanpa tau asbabun nuzul
jika pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.

Anda mungkin juga menyukai