Anda di halaman 1dari 12

SYAIR RĀ᾿IYYAH IMAM SYAFI‛I

(SUATU ANALISIS ‘ILM AL-QAWĀFY)

Zulya Hamida

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Syair Rā’iyyah Imam Syafi‛i (Suatu Analisis ‘Ilm al-
Qawāfy)” . Masalah yang diangkat adalah sulitnya menentukan huruf, ḥarakat, dan
jenis qāfiyah yang digunakan Imam Syafí΄i dalam syairnya, karena banyaknya
karakteristik tersebut dalam ‘Ilm al-Qawāfy. Tujuan dari penelitian ini adalah
memenggal syair Imam Syafi΄i untuk menentukan qāfiyahnya, menjelaskan huruf,
menentukan ḥarakat dan menganalisis jenis qāfiyah yang digunakan Imam Syafi΄i
dalam syairnya.
Penelitian ini menggunakan metode pustaka dengan membaca syair
rā’iyyah’. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dan dianalisis dengan
metode analisis deskriptif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa syair Imam Syafi‛i
menggunakan bentuk qāfiyah satu kata dan qāfiyah lebih dari satu kata sedangkan
karakteristik dari segi huruf qāfiyah menggunakan rawiy muṭlaq dan rawiy
muqayyad, masing-masing rawiy terdiri atas huruf al-Waṣal, al-Khurūj, al-Ridf, al-
Ta’sīs, dan al-Dakhīl . Untuk Ḥarakāt qāfiyah menggunakan al-Majra, al-Ḥadhw, al-
Nafādh, al-Tawjīh, dan al-Rass sedangkan untuk jenis qāfiyah menggunakan al-
Mutadārik, al-Mutawātir, dan al-Mutarādif.
Dalam dunia kesusastraan Arab pada zaman Jahiliyah syair sangat diminati

oleh orang-orang Arab, karena syair dianggap sebagai bentuk gubahan yang

dihasilkan dari kehalusan perasaan dan keindahan daya khayal dari seorang penyair.

Syair diartikan sebagai kata-kata berirama dan berqāfiyah yang mengungkapkan

imajinasi dalam bentuk ungkapan mengesankan dan mendalam, sedangkan qawāfy

jamak dari kata qāfiyah diartikan sebagai rima dalam bahasa Indonesia, yang

membahas ujung kata dalam sebuah bayt syair. Rima yang dimaksudkan di sini

adalah rima yang ditinjau dari segi huruf, ḥarakat dan jenis qāfiyah.

Munculnya syair tidak terlepas dari penciptanya, dalam hal ini dikenal sebagai

penyair. Penyair pada zaman Jahiliyah dikenal sebagai kaum intelektual. Mereka

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 1


dianggap golongan orang yang paling tahu berbagai macam ilmu. Hadirnya penyair

memberi sumbangsih besar bagi bangsa Arab di antaranya sebagai pemberi semangat

kepada pasukan yang akan berperang, dan menjadi penyatu qabīlah yang melakukan

pertikaian. Oleh karena itu, penyair dianggap sebagai tokoh yang dihormati dan

memiliki kedudukan tinggi dalam kehidupan masyarakat Arab.

Peran penyair tidak berhenti pada zaman Jahiliyah, akan tetapi setelah

datangnya Islam kehadiran seorang penyairpun sangat dibutuhkan sebagai media

dakwah dan senjata dalam menyerang bangsa Quraisy, karena pada masa itu bangsa

Quraisy menggunakan lidah penyair untuk menjelek-jelekkan Islam. Rasulullah saw

tidak tinggal diam. Ia pun mempersiapkan penyair Islam seperti Abdullah bin

Ruwaihah, Ka'ab bin Mālik, dan Hasan bin Tsābit untuk menghadapi ejekan dari

bangsa Quraisy. Kedudukan penyair pada masa datangnya Islampun dihormati

terbukti dengan adanya surah Syu‘arā dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang

penyair (al-Muqsith: 2009).

Salah satu penyair Islam yang lahir pada masa dinasti Abbasiyah adalah Imam

Syafí΄i. Beliau bernama asli Muhammad Abu Abdillah yang lahir pada tahun 150 H

di Gaza Palestina (al-Sharqāwy, 1987:148). Masyarakat awam hanya mengenal

beliau sebagai pemilik mazhab, tanpa tahu bahwa beliau juga seorang yang ahli

dalam membuat syair dan ahli dalam bahasa Arab. Sebagaimana disebutkan Hasan

(1996: 206) dalam buku Perbandingan Mazhab bahwa:

Imam Syafí΄i adalah seorang ahli dalam bahasa Arab, kesusastraan, syair dan
sajak. Ketika berusia 15 tahun beliau sudah diakui oleh para ulama ahli syair.
Kepandaiannya dalam mengarang dan menyusun kata yang indah dan
menarik serta nilai isinya yang tinggi, menguggah hati para ahli kesusastraan
bahasa Arab untuk belajar syair kepada beliau.

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 2


Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji beberapa

syair dalam syair rā’iyyah karya Imam Syafí΄i melalui analisis ilm al-qawāfy. Hal ini

disebabkan karena banyaknya karakteristik al-qawāfy dari segi huruf, ḥarakat dan

jenis qāfiyah, sehingga sulit untuk menentukan karakteristik yang digunakan Imam

Syafí΄i dalam syairnya. Syair rā’iyyah adalah salah satu kumpulan syair Imam Syafiʽi

yang huruf akhir (rima) terdiri atas qāfiyah rā’ yang dalam pemilihannya penulis

menggunakan teknik simple random sampling. “Simple random sampling adalah cara

mengambil sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada di dalam anggota populasi tersebut” Hikmat (2011:

63). Oleh karena itu, penulis akan mengkaji syair rā’iyyah dari segi karakteristik

al-qawāfy bukan dari segi makna.

Metode penelitian adalah cara kerja untuk dapat memahami objek penelitian.

Bila dipandang dari segi pelaksanaannya metode sebagai cara kerja pikiran dalam

rangka memahami objek yang diteliti. Metode penelitian dianggap paling penting

dalam menilai kualitas hasil penelitian. Oleh karena itu, keabsahan suatu penelitian

ditentukan oleh metode penelitian (Ali, 2011: 43). Metode yang digunakan penulis

adalah metode analisis deskriptif yaitu memberikan gambaran yang jelas tentang

permasalahan sesuai data yang ada, dengan cara memperhatikan huruf, ḥarakat, dan

jenis qāfiyah melalui pendekatan ‘ilm al-qawāfy.

1. ‘Ilm al-qawāfy

‘Ilm al-qawāfy adalah ilmu yang membahas ujung kata di dalam bayt syair

yang terdiri dari huruf akhir yang mati di ujung bayt sampai dengan huruf hidup

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 3


sebelum huruf mati (Zaenuddin, 2007: 2). Bentuk Qāfiyah dapat terjadi pada

sebagian kata, satu kata, dan lebih dari satu kata.

Karakteristik qāfiyah terdiri atas huruf, ḥarakat dan jenis qāfiyah. Huruf

qāfiyah terbagi atas 6 jenis yaitu: al-Rawiy (‫)ال للروى‬, al-Waṣal (‫)الوص للل‬, al-Khurūj (

‫)الروج‬, al-Ridf (‫)الرردّف‬, al-Ta’sīs (‫ )التأسيس‬dan al-Dakhīl (‫ )الردخّيل‬Ma′rūf (1993: 184).


Ḥarakat qāfiyah terbagi atas 6 jenis yaitu: al-Rass (ّ‫)الل لرس‬, al-Ishbā‘ (‫)الشإللباع‬, al-
‫ر‬
Ḥadhw (‫)الذحو‬, al-Nafādh (‫)النفاذ‬, al-Majra (‫)الرى‬, dan al-Tawjīh (‫ )التوجيه‬al-Hāshimīy

(tth: 118). Jenis qāfiyah terbagi atas 5 macam yaitu: al-Mutakāwis (ّ‫)التك للاوس‬, al-

Mutarākib (‫)اللتماكب‬, al-Mutadārik (‫)التللدارك‬, al-Mutawātir (‫ )التلواتر‬dan al-Mutarādif (

‫ )التمادّف‬al-Hāshimiy (tth: 122).


2. Bentuk qāfiyah dalam syair rā’iyyah karya Imam Syafi΄i

a. Qāfiyah satu kata

‫أونن يِورفر رمون الوووى ر ين ريِيلرر‬ ‫س ووالردنَيلويا وونَوليفرسيي ووالوووى‬ ‫رر‬


‫إبيليي ر‬
‫ نروحرريِويرروو‬// ‫ رررمنوليلوهوويى‬// ‫أونَيل و ين يِورفير‬ ‫ر‬
‫سيلوويلووويى‬
‫ ي‬// ‫ف‬
‫ر‬
‫ ردّنَيليوايوونَو ي‬// ّ‫إربيلييرسوويد‬
qāfiyah satu kata terletak pada kata ‫ن ريِيلر‬ ‫ر‬
Pada bayt di atas
‫ي ر‬
b. Qāfiyah lebih dari satu kata

‫ أويو ف يِرس رهر‬، ‫رف عرس رره إرين وكاون‬ ‫ومين وذا الورذحيِ قويد ونَاول راوحةو رسرهر‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫و‬
‫ ر وفيييروسرررهوي‬// ‫ إرنَيوكاينَوأويو‬// ‫ريفيلعريس ررهيي‬
‫ وحةورسيرررهيي‬// ‫ قويدنَوايلووراي‬// ِ‫ومينوذحليلورذحيي‬
Pada bayt di atas qāfiyah lebih dari satu kata terletak pada kata ‫س رهر‬ ‫ف يِر ي‬
3. Huruf qāfiyah dalam syair rā’iyyah karya Imam Syafi΄i

a. al-Rawiy (‫)الروى‬

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 4


al-Rawiy adalah huruf yang dijadikan sebutan dari suatu qashīdah, misalnya

qashīdah lāmiyah, qashīdah mīmiyah, qashīdah nūniyah dan seterusnya.

Menurut Zaenuddin (2007: 125) al-Rawiy terbagi atas dua jenis yaitu:

1) Rawiy muṭlaq (‫ )روى مطلقة‬adalah rawiy yang terdiri dari huruf hidup (ber

ḥarakat).

ِ‫لا ريي‬ ‫ر‬ ‫ت برره‬ ‫ر ر‬


‫ووالورم آخّرر وهوذحاي الرديروهرم ا و‬ ‫والننارر آخّرر دّيِيلونارر نَوطويق و‬
‫ ججاو روي‬// ‫ ذويدّردّيروهريل‬// ‫ رخّرروهاي‬// ‫وويلويمرمآاي‬ ‫ توبررهيي‬// ‫ نَواي رنَيلنوطويق‬// ِ‫ رخّررردّيي‬// ‫اونَيلنوايررآاي‬
Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata ِ‫ي‬ ‫ وجلاي ر ي‬menggunakan huruf:
Rawiy muṭlaq =‫ر‬

2) Rawiy muqayyad (‫ )روى مقييييدّة‬adalah rawiy yang terdiri dari huruf mati

(sukun).

‫ف الوووائرلر ووالوووايرخّير‬
‫وبا ايخّتوللو و‬
‫ر‬ ‫ضرل وورعيلرم‬ ‫إروذاوما ركين و‬
‫ت وذافو ي‬
‫ أججواورخور‬// ‫ أوووايئرلروويل‬// ‫ربويختوللووفيل‬
‫ وورعيلرمين‬// ‫ضلرين‬ ‫ تووذحايفو ي‬// ‫إروذايوماي ركين‬
Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata ‫ أوووايرخّير‬menggunakan huruf:

Rawiy muqayyad =‫ر‬

b. al-Waṣal (‫)الوصل‬

al-Waṣal adalah huruf mad ( ‫ و‬، ‫ ي‬، ‫ )ا‬yang timbul karena mengishba‘kan

ḥarakat rawiy muṭlaq atau hā’ ( ‫ )ه‬yang mendampingi al-Rawiy.

‫ي الورم ووالننارر‬‫ب بول ي و‬ ‫ب الوقيل ر‬ ‫وواليرءر بويليلنولرهوماي وماولي يِوركين وورععا‬


‫رموعنذح ر‬
‫ نجاو روي‬// ‫ نَوليلوهيمرمووين‬// ‫ قوليلبر و يب‬// ‫رموعيذحوذبريل‬
‫ ووروعين‬// ‫ ومايلويميوركين‬// ‫ نَولرهوماي‬// ‫وويلميرءر و يب‬
Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata ِ‫ي‬ ‫ نَواي ر ي‬menggunakan huruf:
al-Waṣal = ِ‫ي‬

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 5


‫)الروج( ‪c. al-Khurūj‬‬

‫‪) yang timbul karena mengishba‘kan‬ا ‪ ،‬ي ‪ ،‬و ( ‪al-Khurūj adalah huruf mad‬‬

‫‪) waṣal.‬ه ( ’‪huruf hā‬‬


‫ر نما يِلروقارسي رمين نَولوائر ر‬
‫ب ودّيه رهر‬ ‫ووأورخّو الوووزاوررة وحائررر رمتولوفركرر‬
‫و‬ ‫ي‬
‫رميوماييِلروقاي ‪ //‬سييمينلنولوواي ‪ //‬ئبجدوهرهوي‬
‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ووأورخّيووووزاي ‪ //‬ورةروحايئرررين ‪ //‬رمتولوفيكركررين‬
‫‪ menggunakan huruf:‬ئربروديه ررهي ‪Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata‬‬
‫ي‬
‫‪al-Khurūj‬‬ ‫يِ =‬

‫)الردّف( ‪d. al-Ridf‬‬


‫ر‬
‫‪ ) yang terletak sebelum al-Rawiy tanpa‬ا ‪ ،‬ي ‪ ،‬و( ‪al-Ridf adalah huruf mad‬‬

‫‪pemisah.‬‬
‫ر‬
‫ربالنيبرل وعين قوليورسّ ولرنن و‬
‫ص ريِيلرر‬ ‫ت برأويربورع يِوليرو يميلنور ين‬
‫إررني برليي ر‬
‫ر‬ ‫ر‬‫إرنَينرييبرلريي ‪ //‬تربرأويربوعرين ‪ //‬يِوليرو يميلنور ين‬
‫برينلنويبلوعين ‪ //‬قوليوسينللورهين ‪ //‬نج ج‬
‫صرريِويرروو‬
‫ص ريِيلريو ‪Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata‬‬
‫‪ menggunakan huruf:‬نَو و ر‬
‫‪al-Ridf‬‬ ‫يِ =‬

‫)التأسيس( ‪e. al-Ta’sīs‬‬

‫‪) yang terhalang satu huruf dari al-Rawiy.‬ا ( ‪al-Ta’sīs adalah alif‬‬

‫وحلرييعما ولترلرنج ووولتروكابرير‬ ‫فولنوايرظير ومين ترلونارظير رف رسركيورن‬


‫وحلرييومينولي ‪ //‬ترلريجوجووولي ‪ //‬ترجكاوبرور‬ ‫فولنوايرظيرومين ‪ //‬ترلنوايرظيرر يف ‪ //‬رسركيونَرين‬
‫‪Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata‬‬ ‫‪ menggunakan huruf:‬تروكايبرير‬
‫‪al-Ta’sīs‬‬ ‫ا=‬

‫‪Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i‬‬ ‫‪6‬‬


f. al-Dakhīl (‫)الردخّيل‬

al-Dakhīl adalah huruf hidup yang terletak antara al-ta’sīs dan al-Rawiy.

‫طيلوفرة ووالنلوواردّير‬
‫ر ر‬ ‫ر‬
‫مون النروكت اليلو ي‬ ‫يِررفييردوك وما ايستولوفاودّ برول ايمترونارن‬
‫ نجيجواوردور‬// ‫طيلوفرةووين‬ ‫ر‬ ‫ر ر‬ ‫ ترنواينَرين‬// ‫ تولوفايودّبرلويم‬// ‫س‬ ‫ر‬
‫ لو ي‬// ‫منولينلنروكتيل‬ ‫يِرفييردوكوم ي‬
Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata ‫ نَولووايردّير‬menggunakan huruf:
al-Dakhīl = ّ‫د‬

4. Ḥarakat qāfiyah dalam syair rā’iyyah karya Imam Syafi΄i

a. al-Rass (ّ‫)الرس‬
‫ر‬
al-Rass adalah ḥarakat huruf sebelum ta’sīs. Berhubung huruf ta’sīs hanya

terdiri dari huruf alif, maka ḥarakat huruf yang sebelum ta’sīs hanya terdiri

dari ḥarakat fatḥah.

‫وحلرييعما ولترلرنج ووولتروكابرير‬ ‫فولنوايرظير ومين ترلونارظير رف رسركيورن‬


‫ ترجكاوبرور‬// ‫ ترلريجوجووولي‬// ‫وحلرييومينولي‬ ‫ رسركيونَرين‬// ‫ ترلنوايرظيرر يف‬// ‫فولنوايرظيرومين‬
Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata ‫ تروكايبرير‬menggunakan ḥarakat:
al-Rass fatḥah = ‫وك‬

b. al-Ḥadhw (‫)الذحو‬

al-Ḥadhw adalah ḥarakat huruf yang sebelum ridf.

‫ورييوانَلررهيم وووررق الرسرديوير‬ ‫س ريفتليورة‬


‫أويك ريم ربويجلر ر‬
‫رر ر‬
‫سردووور‬
‫ جوجرقروس ر‬// ‫ورييواينَلررهيم‬ ‫ لس يفتليور ي‬// ‫أويك ريمبروميج‬
‫ت‬
Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata ‫ ووورقريسرسرديوير‬menggunakan ḥarakat:
al-Ḥadhw ḍammah = ّ‫رد‬

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 7


‫لا رييِ‬ ‫ر‬ ‫ت برره‬ ‫ر ر‬
‫ووالورم آخّرر وهوذحاي الرديروهرم ا و‬ ‫والننارر آخّرر دّيِيلونارر نَوطويق و‬
‫وويلويمرمآاي ‪ //‬رخّرروهاي ‪ //‬وذيدّردّيروهريل ‪ //‬ججاوروي‬ ‫اونَيلنوايررآاي ‪ //‬رخّررردّييِ ‪ //‬نَواي رنَيلنوطويق ‪ //‬توبررهيي‬
‫‪Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata‬‬ ‫‪ menggunakan ḥarakat:‬وجاي رييِ‬
‫‪al-Ḥadhw fatḥah‬‬ ‫وج =‬

‫)النفاذ( ‪c. al-Nafādh‬‬

‫‪) washal.‬ه( ’‪al-Nafādh adalah ḥarakat hā‬‬


‫ومين وذا الورذحيِ قويد ونَاول راوحةو رسرهر‬
‫رف عرس رره إرين وكاون أويو ف يِرس رهر‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫و‬
‫ريفيلعريس ررهيي ‪ //‬إرنَيوكاينَوأويو ‪ //‬ر وفيييروسرررهوي‬
‫ومينوذحليلورذحييِ ‪ //‬قويدنَوايلووراي ‪ //‬وحةورسيرررهيي‬
‫س ررهي ‪Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata‬‬ ‫ر‬
‫‪ menggunakan ḥarakat:‬يفيلير ي ي‬
‫‪al-Nafādh kasrah‬‬ ‫ره =‬

‫)الرى( ‪d. al-Majra‬‬

‫‪al-Majra adalah ḥarakat Rawiy muṭlaq.‬‬

‫صيورن روبا رعيررضيي ووأويجوعلروهاي ذريخّورا‬ ‫ر‬ ‫ر‬


‫أو ر‬ ‫صيلنوةع‬
‫ت ثوليوعبا ليلوقنرليورع وح ي‬
‫تووديروريع ر‬
‫صيونَلريو ‪ //‬ربوايرعيررضيي ‪ //‬ووأويجوعاي ‪ //‬لرجهاوذروخجراو‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫أو ر‬
‫ت‬
‫صيلنو و ي‬
‫تووديروريع ‪ //‬ترلثُوليوبولينليل ‪ //‬قولنرليوعيي ‪ //‬وح ي‬
‫خّراي ‪qāfiyah terletak pada kata‬‬
‫‪Pada bayt di atas‬‬
‫‪ menggunakan ḥarakat:‬رلوايذر ي و‬
‫‪al-Majra fatḥah‬‬ ‫ور =‬

‫أونَيل و ين يِورفير ‪ //‬رررمنوليلوهوويى ‪ //‬نروحرريِويرروو‬ ‫ر‬ ‫ر‬


‫سيلوويلووويى‬‫ف ‪ //‬ي‬‫إربيلييرسوويدّ ‪ //‬ردّنَيليوايوونَو ي‬
‫‪Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata‬‬ ‫‪ menggunakan ḥarakat:‬ر ينريِيلرريو‬
‫‪al-Majra ḍammah‬‬ ‫رر =‬

‫ف وما يِوليلوقىَ الوف ر يقيلرر بروفيقرره‬ ‫أو ي‬


‫ضوعا و‬ ‫ن ر وبالرره‬
‫فوللوررنوبا يِوليلوقىَ الغور ر‬

‫‪Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i‬‬ ‫‪8‬‬


‫ضوعافووماي ‪ //‬يِوليلوقايفورقيي ‪ //‬رربرجفوقرررهوي‬
‫أو ي‬ ‫فوللورربيلبووماي ‪ //‬يِوليلوقايوغ ر ين ‪ //‬يِربرومايرلريي‬
‫‪Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata‬‬ ‫‪ menggunakan ḥarakat:‬رربروفيق ررهيي‬
‫‪al-Majra kasrah‬‬ ‫رر =‬

‫)التوجيه( ‪e. al-Tawjīh‬‬

‫‪al-Tawjīh adalah ḥarakat huruf yang sebelum rawiy muqayyad.‬‬

‫ف الوووائرلر ووالوووايرخّير‬
‫وبا ايخّتوللو و‬
‫ر‬ ‫ضرل وورعيلرم‬ ‫إروذاوما ركين و‬
‫ت وذافو ي‬
‫ربويختوللووفيل ‪ //‬أوووايئرلروويل ‪ //‬أججواورخور‬ ‫ضلرين ‪ //‬وورعيلرمين‬ ‫إروذايوماي ركين ‪ //‬تووذحايفو ي‬
‫‪Pada bayt di atas qāfiyah terletak pada kata‬‬ ‫‪ menggunakan ḥarakat:‬أوووايرخّير‬
‫‪al-Tawjīh kasrah‬‬ ‫=‬ ‫رخ‬

‫‪5. Jenis qāfiyah dalam syair rā’iyyah karya Imam Syafi΄i‬‬

‫)التدارك( ‪a. al-Mutadārik‬‬

‫‪al-Mutadārik adalah setiap qāfiyah yang di antara kedua huruf matinya terdapat‬‬

‫‪2 huruf hidup‬‬

‫رف عريسرره إرين وكاون أويو ف يِريسرره‬ ‫ومين وذا الورذحيِ قويد ونَاول وراوحةو رسرره‬
‫ريفيلعريسررهيي ‪ //‬إرنَيوكاينَوأويو ‪ //‬ر وفيييروسرررهوي‬ ‫ومينوذحليلورذحييِ ‪ //‬قويدنَوايلووراي ‪ //‬وحةورسيرررهيي‬
‫يِ ‪dan‬سّ ‪ diperantarai oleh huruf sukun‬ه ‪ dan‬ر ‪Huruf‬‬

‫)التواتر( ‪b. al-Mutawātir‬‬

‫‪al-Mutawātir adalah setiap qāfiyah yang di antara kedua huruf matinya terdapat‬‬

‫‪1 huruf hidup‬‬

‫لا رييِ‬ ‫ر‬ ‫ت برره‬ ‫ر ر‬


‫ووالورم آخّرر وهوذحاي الرديروهرم ا و‬ ‫والننارر آخّرر دّيِيلونارر نَوطويق و‬

‫‪Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i‬‬ ‫‪9‬‬


‫ ججاو روي‬// ‫ وذيدّردّيروهريل‬// ‫ رخّرروهاي‬// ‫وويلويمرمآاي‬ ‫ توبررهيي‬// ‫ نَواي رنَيلنوطويق‬// ِ‫ رخّررردّيي‬// ‫اونَيلنوايررآاي‬
Huruf ‫ ر‬diperantarai oleh huruf sukun ِ‫ ي‬dan ‫ا‬

c. al-Mutarādif (‫)التمادّف‬

al-Mutarādif adalah setiap qāfiyah yang di antara kedua huruf matinya

bertemu (tidak terhalang oleh huruf hidup)

‫ورييوانَلررهيم وووررق الرسرديوير‬ ‫س ريفتليورة‬


‫أويك ريم ربويجلر ر‬
‫رر ر‬
‫سردووور‬
‫ جوجرقروس ر‬// ‫ورييواينَلررهيم‬ ‫ لس يفتليور ي‬// ‫أويك ريمبروميج‬
‫ت‬
Huruf ‫ ير‬bertemu ‫وو‬

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka yang dapat penulis simpulkan adalah:

1. Bentuk qāfiyah yang digunakan dalam syair rā’iyyah Imam Syafiʽi adalah

qāfiyah satu kata dan qāfiyah lebih dari satu kata.

2. Huruf qāfiyah yang digunakan dalam syair rā’iyyah Imam Syafiʽi adalah

Rawiy muṭlaq dan rawiy muqayyad, masing-masing rawiy terdiri atas huruf

al-Waṣal, al-Khurūj, al-Ridf, al-Ta’sīs, dan al-Dakhīl.

3. Ḥarakat qāfiyah yang digunakan dalam syair rā’iyyah Imam Syafiʽi adalah

al-Rass , al-Ḥadhw, al-Nafādh, al-Majra, dan al-Tawjīh.

4. Jenis qāfiyah yang digunakan dalam syair rā’iyyah Imam Syafiʽi adalah al-

Mutadārik, al-Mutawātir, dan al-Mutarādif.

DAFTAR PUSTAKA
Abādah. Muhammad Ibrāhim. Tth. Mu’jam Muṣṭlahāt. al-Nahw wa al-Ṣarf wa
al-‘Arūḍ wa al-Qāfiyah. Miṣr: Dār al-Ma‛ārif.

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 10


Abbas, Sirajuddin. 1983. Sejarah dan Keagungan Madzhab Syafi‘i. Jakarta: Penerbit
Tarbiyah.

Abdullah, Taufik. 2002. Ensiklopedia Tematis Dunia Islam Jilid I. Jakarta: PT Ichtiar
Baru Van Hoeven

Ali, Hasan, dkk. 2011. Pedoman Penulisan dan Pelaksanaan Ujian Skripsi. Makassar

Asy-Syurbasi, Ahmad.1991. Sejarah dan Biografi Empat Imam Mazhab. Jakarta:


Bumi Karsa.

al-Batawy, Mufid. 2010. Shi’r al-‘Arabī. http://99computer-syiirarab.blogspot.com/,


(diakses 5 Februari 2012)

al-Buuthi, Muhammad Said Ramadhan.2001. Bahaya Bebas Madzhab dalam


Keagungan Syariat Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Chalil, Moenawar. 1995. Biografi Empat Serangkai Imam Mazhab. Jakarta: Bulan
Bintang.

Dzulmani. 2008. Mengenal Kitab-Kitab Hadis. Yogyakarta: Insan Madani.

Hasan, Muhammad Ali. 1996. Perbandingan Mazhab. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

al-Hāshimīy, al-Sayyid Ahmad. Tth. Mīzan al-Dhahab Fī Sinā‛at Shi‛r al-‛Arabī.


Miṣr: Maktabah al-Tijāriyyah al-Kubrā.

Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian dalam Prespektif Ilmu Komunikasi dan
Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kamil, Sukron. 2009. Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Ma′ruf Nāif, ′Umar As′ad. 1993. ′Ilmu ′Aruḍ al-Taṭbīqy. Darul Nafāis

al-Muqsith. 2009. Kedudukan Penyair dalam Masyarakat Arab Jahiliyah.


http://bahrudinonline.netne.net/index.php?
pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=92 (diakses 5 Februari 2012)

Musyarof, Ibtihadj. 2010. Biografi Tokoh Islam. Jakarta: Tugu Publisher.

al-Muṣṭāwiy,‘Abdul Rahmān. 2005. Syair Imam Syafí΄i. Lebanon: Dar El-Marefah.

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 11


Safa, Najmuddin H. Abd. 2000. Shifā al-‘Alil fi ‘Ilm al-Khalīl. Malaysia: Kuliah Dār
al-Ihsān al-Islāmiyah.

al-Sayyid, Shāhīn Kāmil. 2004. Allubāb Fī al-‘Arūd wa al-Qāfiyah. Qiṭāʽ al-Maʽhad


al-Azharīyah

al-Sharqāwy, ‘Abdul Rahman.1987.al-Imam al Fiqh Tis‘ah. al-Qahirah

Soeharto, Bohar. 1993. Pengertian, Fungsi-Format Bimbingan dan Cara Penulisan


Karya Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Wargadinata, Wildana dan Fitriani, Laily. 2008. Sastra Arab dan Lintas Budaya.
Malang: UIN Malang Pers.

Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yanggo, Huzaemah Tahido. 1997. Pengantar Perbandingan Mazhab. Jakarta: Logos.

Zaenuddin, Mamat. 2007. Karakteristik Syi’ir Arab. Bandung: Zein Al-Bayan.

Syair Rā’iyyah karya Imam Syafi‛i 12

Anda mungkin juga menyukai