70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Jika telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Namun jika masih kurang dari 80%, Anda
dipersilakan mempelajari kembali Kegiatan Belajar 2, terutama pada bagian yang
kurang Anda kuasai.
Pokok-pokok Materi
PETA KONSEP
• Kalimah isim ditinjau dari jenisnya dibagi menjadi dua, yaitu:
mudzakkar ( )المذكرdan mu’annats ()المؤنث, ditinjau dari arti umum dan
arti khusus, dibagi menjadi dua, yaitu: nakirah ) )النكرةdan ma‘rifah
()المعرفة, dan ditinjau dari bilangan artinya dibagi menjadi tiga, yaitu:
mufrad ()المفرد, mutsannâ ()المثنى, dan jama‘ ()الجمع.
• Kalimah isim ditinjau dari huruf terakhir dalam konstruksinya dibagi
menjadi dua, yaitu: shahîh al-âkhir ( )صحيح اآلخرdan ghair shahîh al-
âkhir ()اآلخر غير صحيح. Isim ghair shahîh al-âkhir dibagi menjadi tiga,
yaitu: isim maqshûr ()المقصور, isim manqûsh ()المنقوص, dan isim mamdûd
()الممدود.
• Kalimah fi‘il ditinjau dari huruf shahîh atau ‘illat yang terdapat di dalam
konstruksinya dibagi menjadi dua, yaitu: fi‘il shahîh ( )الفعل الصحيحdan fi‘il
mu‘tall ()الفعل المعتل. Fi‘il shahîh ( )الصحيح الفعلdibagi menjadi tiga, yaitu:
sâlim ()سالم, mahmûz ()مهموز, dan mudhâ‘af ( ;)مضاعفsedangkan fi‘il
mu‘tall dibagi menjadi 5 (lima), yaitu: mitsâl ()مثال, ajwaf ()أجوف, nâqish
()ناقص, lafîf mafrûq ()لفيف مفروق, dan lafîf maqrûn ()لفيف مقرون.
• Kalimah fi‘il ditinjau dari jumlah huruf di dalam konstruksinya dibagi
menjadi dua, yaitu: fi‘il mujarrad ( )الفعل المجردdan fi‘il mazîd ()الفعل المزيد.
Fi‘il mujarrad dibagi dua, yaitu: fi‘il tsulâtsî mujarrad ()الفعل الثالثي المجرد
dan fi‘il rubâ‘î mujarrad ()الفعل الرباعي المجرد. Begitu juga fi‘il mazîd ( الفعل
)المزيدdibagi dua, yaitu: fi‘il tsulâtsî mazîd ( )الفعل الثالثي المزيدdan fi‘il rubâ‘î
mazîd ()الفعل الرباعي المزيد. Fi‘il tsulâtsî mazîd dibagi tiga, yaitu: yang
ditambah satu huruf ( ٍ)الثالثي المزيد بح ْرف, dua huruf ()بح ْرفين الثالثي المزيد, dan
tiga huruf ( ٍ)الثالثي المزيد بثالثة أحْ رف. Sedangkan, fi‘il rubâ‘î mazîd dibagi
menjadi dua, yaitu fi‘il rubâ‘î yang ditambah satu huruf ( الرباعي المزيد
)بحرفdan dua huruf ()الرباعي المزيد بحرفين.
• Kalimah fi‘il ditinjau dari kala/waktu yang menyertai situasinya dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu: fi‘il mâdhi ()فعل ماض, fi‘il mudhâri‘ ()فعل مضارع,
dan fi‘il amr ()فعل أمر. Jenis fi‘il mâdhi memiliki 14 (empat belas) bentuk
sesuai dengan dhamîr yang berfungsi sebagai pelakunya (fâ‘il). Jenis
fi‘il mudhâri‘ juga memiliki 14 (empat belas) bentuk sesuai dengan
dhamîr yang berfungsi sebagai pelakunya (fâ‘il). Sedangkan jenis fi‘il
amr memiliki 6 (enam) bentuk sesuai dengan dhamîr yang berfungsi
sebagai pelakunya (fâ‘il).
• Kalimah fi‘il ditinjau dari kebutuhannya pada objek dibagi menjadi
dua, yaitu: fi‘il lâzim ( )فعل الزمdan fi‘il muta‘adî ()فعل متعدي. Fi‘il lâzim
ialah fi‘il yang tidak membutuhkan maf‘ûl bih (objek/penderita).
Sedangkan, fi‘il muta‘adî ialah fi‘il yang membutuhkan maf‘ûl bih
(objek/penderita).
• Kalimah harf dibagi menjadi tiga macam, yaitu: harf yang masuk pada
kalimah fi‘il, harf yang masuk pada kalimah isim, dan harf yang bisa
masuk pada kalimah isim dan fi‘il.
Uraian Materi
A. Klasifikasi Isim Berdasarkan Jenisnya
Salah satu keistimewaan dan keunikan bahasa Arab ialah semua kalimah
isim diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, yaitu mudzakkar (jenis laki-laki) dan
mu’annas (jenis perempuan):
1. Isim Mudzakar
Isim mudzakar ialah isim yang menunjukkan arti laki-laki atau yang
dianggap laki-laki menurut penutur/ahli bahasa Arab. Contohnya: محمد
(Muhammad), ( حصانkuda jantan), ( قمرrembulan), ( رجلlaki-laki), ( كتابbuku),
( مسجدmasjid). Cirinya: bisa ditunjuk dengan bantuan kata ( هذاini) dan ( ذلكitu),
sebagaimana dalam kalimat berikut:
Contohnya:
RANGKUMAN
1. Kalimah isim ditinjau dari jenisnya dibagi menjadi dua, yaitu: mudzakkar
( )المذكرdan mu’annats ()المؤنث.
2. Kalimah isim ditinjau dari arti umum dan khusus, dibagi menjadi dua,
yaitu: nakirah ) )النكرةdan ma‘rifah ()المعرفة.
3. Kalimah isim ditinjau dari bilangan artinya dibagi menjadi tiga, yaitu:
mufrad ()المفرد, mutsannâ ()المثنى, dan jama‘ ()الجمع
4. Kalimah isim dilihat dari bentuk akhirnya, dibagi menjadi dua, yaitu:
shahîh al-âkhir ( )صحيح اآلخرdan ghair shahîh al-âkhir ()اآلخر غير صحيح.
5. Isim ghair shahîh al-âkhir dibagi menjadi tiga, yaitu: isim maqshûr ( اسم
)المقصور, isim manqûsh ()اسم المنقوص, dan isim mamdûd ()اسم الممدود.
6. Kalimah fi‘il ditinjau dari huruf shahîh dan huruf ‘illat yang menjadi
konstruksinya dibagi menjadi dua, yaitu: fi‘il shahîh ( )الفعل الصحيحdan fi‘il
mu‘tall ()الفعل المعتل. Fi‘il shahîh ( )الفعل الصحيحdibagi menjadi tiga, yaitu:
sâlim ()سالم, mahmûz ()مهموز, dan mudhâ‘af ( ;)مضاعفsedangkan fi‘il
mu‘tall dibagi menjadi 5 (lima), yaitu: mitsâl ()مثال, ajwaf ()أجوف, nâqish
()ناقص, lafîf mafrûq ()لفيف مفروق, dan lafîf maqrûn ()لفيف مقرون.
6. Kalimah fi‘il ditinjau dari jumlah huruf dalam konstruksinya dibagi
menjadi dua, yaitu: fi‘il mujarrad ( )المجرد الفعلdan fi‘il mazîd ()الفعل المزيد.
Fi‘il mujarrad dibagi dua, yaitu: fi‘il tsulâtsî mujarrad ()الفعل الثالثي المجرد
dan fi‘il rubâ‘î mujarrad ()المجرد الفعل الرباعي.
7. Fi‘il mazîd ( )الفعل المزيدdibagi menjadi dua, yaitu: fi‘il tsulâtsî mazîd ( الفعل