Anda di halaman 1dari 3

A.

Isim / Ismun ‫اِ ْس ٌم‬

Isim adalah setiap kata yang merujuk ke orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau
makna lainnya yang tidak terkait dengan waktu. Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja dan
"huruf" maka ia adalah isim.
Contoh: ٌ‫أ َسد‬ (singa), ‫شهر‬ (bulan) dan ‫اِستِقالَل‬ (kemerdekaan)
Ciri-ciri isim
1. Tanwin, artinya setiap kata yang memiliki atau memungkinkan untuk di-tanwin (harakat akhirnya)
maka ia adalah isim. Contoh: ‫رج ٌل‬ (rajulun = seorang laki-laki).

2. Adanya alif-lam, contoh: ‫الكتاب‬ (al-kitabu = buku).


3. Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil). Contoh: ‫يا محمد‬ (wahai/ya Muhammad). Setiap kata yang
terletak setelah ‫يا‬ (wahai) maka ia adalah isim. Dalam Bahasa Indonesia pun demikian, setiap kata yang muncul
setelah 'wahai' biasanya adalah kata benda (nama orang misalnya). Dan kata benda termasuk bagian dari isim.

4. Majrur, yang di antara tandanya adalah harakat kasrah. Majrur merupakan salah satu kekhususan yang dimiliki
oleh isim. Majrur-nya isim bisa karena didahului oleh huruf jar, atau karena merupakan bentuk idhafah.

Contoh: ‫الشج َر ِة‬
َ ‫َلى‬
َ ‫ع‬ (di atas pohon) merupakan bentuk jar-majrur, ‫عَل َى‬ adalah huruf jar, sedangkan ‫الش َج َر ِة‬ (asy-
syajarati) adalah isim yang karena didahului oleh huruf jar sehingga dibaca majrur dengan kasrah.
Untuk bentuk idhafah, misalnya ‫الشج َر ِة‬
َ ‫غصْ ن‬ (ghushnusy-syajarati = ranting pohon). Kata ‫غصْ ن‬ adalah mudhaf,
sedangkan ‫الشج َر ِة‬ mudhaf
َ ilaih. Perlu diingat, mudhaf ilaih selalu majrur. Jika ada satu kata yang berfungsi
sebagai mudhaf ilaih dan kata tersebut dapat langsung dimajrurkan (contoh: ‫الش َج َر ِة‬ yang majrur dengan kasrah)
maka iaadalah isim. Mudhaf (dalam hal ini ‫غصْ ن‬ )sebenarnya pun adalah isim. Sehingga dapat kita katakan bahwa
bentuk idhafah dalam kasus di atas, baik itu mudhaf maupun mudhaf ilaih, keduanya adalah isim.

5. Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan. Misalnya, ٌ‫ال ِكتابُ ُمفِ ْيد‬ (buku itu bermanfaat). Yang menjadi
pokok pembicaraan dalam kalimat tersebut adalah kata  ُ‫ال ِكتاب‬, sehingga  ُ‫ال ِكتاب‬ adalah isim.
Tanwin dan alif-lam tidak mungkin bersatu pada satu kata. Sebagai contoh untuk kata ‫شجرة‬ (pohon).

Salah: ٌ‫الش\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ج َرة‬ (asy-syajaratun)
َ
Benar: ٌ‫شج َرة‬ (syajaratun)
َ atau ‫الش َج َرة‬ (asy-syajaratu)

Pembagian Isim  menurut jenis kelamin JENIS KELAMIN nya, Isim itu hanya dibagi menjadi 2 (dua) saja
yaitu:

1. ISIM MUDZAKKAR
2. ISIM MUANNATS
ISIM MUDZAKKAR adalah isim-isim yang menunjukkan jenis LAKI-LAKI atau memang oleh
orang arab dianggap/dikategorikan sebagai JENIS LAKI-LAKI yang dalam Bahasa Arab disebut
dengan MUDZAKKAR
ISIM MUANNATS adalah sebaliknya, yaitu isim-isim yang menunjukkan jenis PEREMPUAN atau memang oleh
orang arab dianggap/dikategorikan sebagai JENIS PEREMPUAN yang dalam Bahasa Arab disebut
dengan MUANNAT
Sebagaimana juga telah dijelaskan pada materi sebelumnya, cara terbaik belajar suatu ilmu adalah MENGHAFAL
dan kita tidak akan lepas dari kegiatan MENGHAFAL ini
Maka cara terbaik menentukan JENIS dari suatu isim adalah MENGHAFALNYA

Namun, ada beberapa ciri-ciri yang memang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan apakah ISIM tersebut
masuk sebagai ISIM MUDZAKKAR atau MUANNATS yaitu perhatikan bagan berikut:

Semua yang termasuk ke dalam ISIM YANG BERAKAL dan juga KATA SIFAT, maka UMUMNYA memiliki
LAWAN JENIS (ingat, yang perlu digarisbawahi adalah pada bagian kata UMUMNYA, berarti adalah
SEBAGIAN BESAR alias tidak semuanya. Jadi jangan dipukul rata/digeneralisir)
dMaksudnya yaitu ISIM tersebut bisa dilakukan perubahan dari jenis MUDZAKKAR menjadi lawan jenis nya
yaitu MUANNATS dan sebaliknya dari jenis MUANNATS menjadi lawan jenis nya yaitu MUDZAKKAR (kaidah
cara mengubah mudzakkar menjadi muannats akan dibahas di bawah setelah ini)

Misalkan:

‫ ُم ْسلِ ٌم‬artinya muslim (laki-laki alias jenis Mudzakkar)

Karena “muslim” ini termasuk ISIM YANG BERAKAL, maka termasuk kategori ISIM yang memiliki LAWAN
JENIS alias bisa dilakukan perubahan menjadi bentuk lawan jenisnya yaitu bentuk MUANNATS (jenis
perempuan) yaitu menjadi(kaidah cara mengubah mudzakkar menjadi muannats akan dibahas di bawah setelah
ini) :

ٌ‫ ُم ْس ِل َمة‬artinya muslimah (perempuan alias jenis Muannats)

Begitu juga sebaliknya, misalkan ٌ‫ ُمهَ ْن ِد َسة‬artinya insinyur (perempuan alias jenis Muannats)

Maka karena “muhandisatun alias insinyur” ini termasuk ISIM YANG BERAKAL, maka termasuk kategori
ISIM yang memiliki LAWAN JENIS alias bisa dilakukan perubahan menjadi bentuk lawan jenisnya yaitu bentuk
MUDZAKKAR (jenis laki-laki) yaitu menjadi (kaidah cara mengubah mudzakkar menjadi muannats akan
dibahas di bawah setelah ini) :

ٌ‫ ُمهَ ْن ِدس‬artinya insinyur (laki-laki alias jenis Mudzakkar)

Karena “muslim” ini termasuk ISIM YANG BERAKAL, maka termasuk kategori ISIM yang memiliki LAWAN
JENIS alias bisa dilakukan perubahan menjadi bentuk lawan jenisnya yaitu bentuk MUANNATS (jenis
perempuan) yaitu menjadi(kaidah cara mengubah mudzakkar menjadi muannats akan dibahas di bawah setelah
ini) :

ٌ‫ ُم ْسلِ َمة‬artinya muslimah (perempuan alias jenis Muannats)

Begitu juga sebaliknya, misalkan ٌ‫ ُمهَ ْن ِد َسة‬artinya insinyur (perempuan alias jenis Muannats)

Maka karena “muhandisatun alias insinyur” ini termasuk ISIM YANG BERAKAL, maka termasuk kategori
ISIM yang memiliki LAWAN JENIS alias bisa dilakukan perubahan menjadi bentuk lawan jenisnya yaitu bentuk
MUDZAKKAR (jenis laki-laki) yaitu menjadi (kaidah cara mengubah mudzakkar menjadi muannats akan
dibahas di bawah setelah ini) :

ٌ‫ ُمهَ ْن ِدس‬artinya insinyur (laki-laki alias jenis Mudzakkar)

Misalkan lagi kita ambil contoh dari kategori KATA SIFAT:

‫ َك ِب ْي ٌر‬artinya BESAR (jenis mudzakkar) memiliki lawan jenis yaitu ٌ‫ َك ِب ْي َرة‬artinya BESAR (jenis muannats)

Anda mungkin juga menyukai