Pokok-pokok Materi
1. Mizan Sharfi
2. Bina al-Kalimah
PETA KONSEP
• Mîzân sharfî ( )الميزان الصرفيatau wazn sharfî ( )الوزن الصرفيadalah alat
timbang atau acuan untuk menentukan bangunan/konstruksi sebuah
kalimah (kata; morfem bebas). Mîzân sharfî dilambangkan dengan tiga
harf: ف, ع, dan لyang membentuk wazn ( فـــعـــلfa-‘a-la); artinya berbuat.
Suatu kalimah terdiri dari huruf-huruf asli/akar ( ;الحروف األصليةkonsonan
dasar) yang menjadi unsur pembentuknya. Mayoritas kalimah bahasa
Arab memiliki 3 (tiga) huruf asli/konsonan dasar yang dapat
diperbandingkan dengan wazn ( فـــعـــلfa-‘a-la) tersebut. Dalam linguistik
umum, huruf-huruf asli ini dipadankan dengan morfem akar.
• Binâ’ shahîh ( )البناء الصحيحsecara umum dibagi menjadi tiga, yaitu: binâ’
sâlim ()السالم, binâ’ mahmûz ()المهموز, dan binâ’ mudha‘‘af ()المضعف.
Sedangkan, binâ’ mu‘tall ( )البناء المعتلdibagi menjadi lima, yaitu: binâ’ mitsâl
()المثال, binâ’ ajwaf ()األجوف, binâ’ nâqish ()الناقص, binâ’ lafîf mafrûq ( اللفيف
)المفروق, dan binâ’ lafîf maqrûn ()اللفيف المقرون.
• Binâ’ shahîh sâlim ( )الصحيح السالمialah konstruksi kalimah yang tiga huruf
aslinya (akar) shahîh atau tidak cacat salah satunya, tidak ada hamzah,
dan tidak sejenis huruf kedua (‘ain fi‘il) dan ketiganya (lâm fi‘il). Binâ’
shahîh mahmûz ( )الصحيح المهموزialah konstruksi kalimah yang salah satu
dari tiga huruf aslinya (akar) berupa hamzah, tidak sejenis huruf kedua
dan ketiganya, dan tidak ada huruf ‘illat di dalamnya. Sedangkan, Binâ’
shahîh mudha‘‘af ( )الصحيح المضعفialah konstruksi kalimah yang sejenis
huruf kedua (‘ain fi‘il) dan ketiganya (lâm fi‘il), serta tidak ada hamzah dan
huruf ‘illat di dalamnya.
• Binâ’ mu‘tall ( )البناء المعتلsecara umum dibagi dua, yaitu yang huruf ‘illat-
nya satu dan yang huruf ‘illat-nya dua. Yang huruf ‘illatnya satu, yaitu:
binâ’ mitsâl ()المثال, binâ’ ajwaf ()األجوف, dan binâ’ nâqish ()الناقص.
Sedangkan, yang huruf ‘illat-nya dua, yaitu: binâ’ lafîf mafrûq ()اللفيف المفروق,
dan binâ’ lafîf maqrûn ()اللفيف المقرون.
• Binâ’ mitsâl ( )المثالialah konstruksi kalimah yang huruf pertama (fâ’ fi‘il)
dari tiga huruf aslinya berupa huruf ‘illat, disebut juga mu‘tall al-fâ’ ( معتل
)الفاء. Binâ’ ajwaf ( )األجوفialah konstruksi kalimah yang huruf kedua (‘ain
fi‘il) dari tiga huruf aslinya berupa huruf ‘illat, disebut juga mu‘tall al-‘ain
()معتل العين. Binâ’ nâqish ( )الناقصialah konstruksi kalimah yang huruf ketiga
(lâm fi‘il) dari tiga huruf aslinya berupa huruf ‘illat, disebut juga mu‘tall al-
lâm ()معتل الالم.
مضعف َالبناء/الفعل
َ َالصحيح
سالم
َالفعلَبالنظرَإلىَبناء
حروف َه
Klasifikasi Fi'il
معتل الفاء/مثال Berdasarkan Konstruksi Hurufnya
معتل/أجوف
العين
معتل الالم/ناقص البناءَالمعت َل/الفعل
لفيف مفروق
لفيف مقرون
URAIAN MATERI
احلروف األصلية الكلمة الفعل الم الفعل عين الفعل فاء = املِْي َزان/الو ْزن
َ
Kata
Huruf ل َع ف TIMBANGAN
Asli/Akar
َم رد د د م د د م
فَ رر ر ر ف ر ر ف
َو َع َد د ع و د ع و
س َر
َ َي ر س ي ر س ي
ال
َ َق ل و ق ل ا ق
= املَْوُزْون
ام
َص َ م و ص م ا ص
TERTIMBANG
ار
َ َس ر ي س ر ا س
ال
َ َس ل ي س ل ا س
َوقَ ى ى ق و ى ق و
َش َوى ى و ش ى و ش
Ditinjau dari linguistik struktural yang memandang kata dari segi konstruksi
huruf, morfem akar untuk fi‘il (verba) adalah morfem-terbagi yang terdiri atas tiga
huruf (konsonan) yang dipisahkan oleh harakah al-harf (vokal pada konsonan).
Misalnya, morfem akar-terbagi ب، ت،( كk-t-b) yang artinya ‘tulis’ merupakan
ْ كـتـب
dasar untuk kata-kata seperti: ( كـتـبkataba): ‘ia [laki-laki/lk] menulis’, ت
(katabat): ‘ia [perempuan/pr] menulis’, ( كـتـبْتkatabta): ‘kamu [lk] menulis’, كـتـبْت
(katabti): ‘kamu [pr] menulis’, ( كـتـبْتkatabtu): ‘aku [lk/pr] menulis’. Begitu juga
mofem akar untuk isim yang dibentuk/diturunkan (musytaqq) dari mashdar
()المصدر, seperti ( كاتبkâtib[un]): ‘penulis, pencatat’, ( م ْكت ْوبmaktûb[un]): ‘yang
ditulis atau dicatat’, dan ( م ْكتبmaktab[un]): ‘kantor, perpustakaan, toko buku’.
Begitu juga morfem akar-terbagi ح، ت،( فf-t-h) ‘buka’ merupakan dasar
ْ فتح
untuk pembentukan kata-kata seperti: ( فتحfataha): ‘ia [lk] membuka’, ت
(fatahat): ‘ia [pr] membuka’, ( فتحْتfatahta): ‘kamu [lk] membuka’, ( فتحْتfatahti):
‘kamu [pr] membuka’, ( فتحْتfatahtu): ‘aku [lk/pr] membuka’, ( فاتحةfâtihah):
‘pembukaan’, ( م ْفت ْوحmaftûh): ‘yang terbuka’, ( م ْفتاحmiftâh): ‘kunci’, dan
sebagainya.
َ َح ِف
ظ َعلِ َم َِمس َع فَـتَ َح َقَـَرأ بَ ََكت
ت ِ ِ ِ
ْ ََحفظ ت
ْ ت َعل َم ْ َمس َع ت
ْ فَـتَ َح َت
ْ قَـَرأ ت
ْ ََكتَـب
ِ ِ ِ
ت
َ َْحفظ ت
َ ت َعل ْم َ َمس ْع ت
َ فَـتَ ْح تَ ْقَـَرأ ت
َ َكتَـْب
= الكلمات املشتقة
ِ ْح ِفظ
ت ت ِ ِ ِ ِ فَـتَح قَـَرأْ ِت ِ َكتَـب
َ َ َمس ْعت َعل ْم ت ْ ت ْ Kata-kata yang
ِ ِ ِ
ت
ُ َْحفظ ت
َ ت َعل ْم ُ َمس ْع ت
ُ فَـتَ ْح ُ ْقَـَرأ
ت ت
ُ َكتَـْب
terbentuk
Alir ال
َ َس ل ل س ي ا س
Jaga َوقَى ي ق ى و ق و
Panggang َش َوى ي و ى ش و ش
َ -ف-ح
ظ م-ل-ع
-م-س -ت-ف
أ-ر-ب ق-ت-ك /حروف الكلمة
ع ح
َ Huruf-Akar Kata
فَ ِع ََل فَ ِع ََل فَ ِع ََل فَعَ ََل فَعَ ََل فَعَ ََل Acuan /الوزن
َ َح ِف
ظ َعلِ َم َِمس َع فَـتَ َح َقَـَرأ بَ ََكت
ظ
ُ َْحي َف يـَ ْعلَ ُم يَ ْس َم ُع يـَ ْفتَ ُح ُيـَ ْقَرأ ب
ُ ُيَكْت األفعال
اِ ْح َف ْظ اِ ْعلَ ْم اِ ْمسَ ْع اِفْـتَ ْح ْاِقْـَرأ ب
ْ ُاُ ْكت
ِح ْفظ ِع ْلم ِمسَاع فَـْتح قَِراءَة كِتَابَة
ٌ َِحاف
ظ ِ َس ِام ٌع فَاتِ ٌح ٌ قَا ِر ِ
ٌَعامل ئ بٌ َكات األْساء
ظ
ٌ َْحم ُف ْو وم
ٌ ُمس ُموعٌ َم ْعل ْ َم ْفتُـ ْو ٌح م ْق ُروء ب
ٌ َم ْكتٌـ ْو
َْحم َفظَة َم ْفتَح َم ْس َمع َم ْعلَ َمة َم ْقَرأ َمكْتَب
Dari dua tabel di atas, dapat dipahami bahwa mîzân/wazn sharfî untuk
semua kalimah bahasa Arab pada akhirnya kembali atau mengacu ke kata akar
( فعلfa-‘a-la). Dari kata akar ( فعلfa-‘a-la) ini, berkembanglah wazn-wazn lain yang
menjadi acuan setiap kata bahasa Arab. Wazn-wazn ini berfungsi sebagai acuan
atau standar untuk menjaga kalimah atau kosakata bahasa Arab dari kesalahan
dalam mengucapkan dan menuliskannya. Mengetahui wazn-wazn ini bertujuan
untuk menemukan kepastian acuan atau standar penulisan dan pengucapan
kosakata bahasa Arab tersebut sehingga terhindar dari kesalahan berbahasa,
baik tulis maupun lisan. Selain itu, dengan mengetahui wazan-wazan ini, kita
dapat memahami perubahan-perubahan kalimah dari kata akarnya dan mampu
menggunakan ragam bentuk dan aneka jenis kalimah bahasa Arab dengan baik.
Adapun wazan-wazan untuk kalimah tsulâtsî mujarrad (jumlah huruf aslinya
3) dapat diuraikan dalam tabel berikut:
Keterangan: Semua huruf yang menjadi konstruksi fi‘il mâdhi di atas adalah
huruf sahih (sehat), tidak ada satu pun yang berupa huruf ‘illat (cacat).
Binâ’ Shahîh dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Binâ’ Sâlim ()سالم, yaitu konstruksi yang tiga huruf aslinya berupa huruf
shahîh (sehat), tidak berupa hamzah, dan tidak ada yang sejenis (sama)
sehingga harus disatukan/di-idghâm-kan lalu ditambah syiddah ( َ_ ).
Keterangan: Semua huruf yang menjadi konstruksi fi‘il mâdhi di atas adalah
huruf sahih (sehat), tidak ada yang berupa hamzah, dan tidak ada pula yang
sejenis sehingga harus disatukan lalu ditambah syiddah ( َ_ ).
b. Binâ’ Mahmûz ()مهموز, yaitu konstruksi yang salah satu dari tiga huruf aslinya
(morfem akar) berupa hamzah (أ, ء, )ئ. Apabila hamzah menjadi huruf pertama
disebut Mahmûz al-Fâ’ ()مهموز الفاء, apabila hamzah menjadi huruf kedua
disebut Mahmûz al-‘Ain ()مهموز العين, dan apabila hamzah menjadi huruf ketiga
disebut Mahmûz al-lâm ()مهموز الالم.
مسي، إذا وقعت اهلمزة يف أوله. ما كان أحد حروفه األصلية مهزة:(البناء املهموز
مسي، وإذا وقعت يف اثلثه، مسي مهموز الفاء، وإذا وقعت يف اثنيه،البناء مهموز الفاء
رأس [مهموز، دأب، سأل،] َأمل [مهموز الفاء، أ َكل،أخذ َ : مثل.مهموز الالم
.)] قرأ [مهموز الالم، صدأ، بدأ،]العني
Contoh binâ’ shahîh mahmûz dapat Anda perhatikan dalam tabel berikut:
الصحيح املهموز
Keterangan: Salah satu dari tiga huruf yang menjadi konstruksi fi‘il mâdhi di
atas berupa hamzah.
c. Binâ’ Mudha‘‘af ()مضعف, yaitu konstruksi yang huruf kedua dan ketiga-nya
sejenis (sama) sehingga harus disatukan lalu ditambah syiddah ( َ_ ). Hal ini
terjadi pada bentuk tsulâtsî mujarrad (jumlah huruf aslinya tiga). Apabila
bentuknya rubâ‘î mujarrad (jumlah huruf aslinya empat), konstruksi huruf
pertama dan ketiga-nya sejenis serta huruf kedua dan keempat-nya juga
sejenis. Pada rubâ‘î mujarrad, tidak terjadi penyatuan huruf atau idghâm.
وينقسم. يعين الواو أو الياء، ما كان ّأول حروفه األصلية حرف العلة:(بناء املثال
: مثل، ما كان أول حروفه األصلية واوا: فاملثال الواوي.إىل مثال واوي و مثال ايئي
ما كان أول حروفه: ومق؛ واملثال اليائي، وجل، وسع، وقع، وجد، وصف،وعد
.) يقن، يقظ، ُين، يسر: مثل،األصلية ايء
Contoh binâ’ mitsâl dapat Anda perhatikan dalam tabel berikut:
2. Binâ’ ajwaf ()البناء األجوف, yaitu konstruksi kalimah yang huruf asli (akar)
yang kedua atau huruf tengah berupa huruf ‘illat. Binâ’ ajwaf dibagi dua,
yaitu: ajwaf wâwî ( )األجوف الواويdan ajwaf ya’î ()األجوف اليائي.
، يعين الواو أو الياء، ما كان اثين حروفه األصلية حرف العلة:(البناء األجوف
) طاب، بن، بع، سار، ساد، قام، قال، صان:مثل
Contoh binâ’ ajwaf dapat Anda lihat dalam tabel berikut:
Keterangan: Pada binâ’ ajwaf wâwî (kolom sebelah kanan), huruf asli kedua
berupa huruf ‘illat wawu ( ) و, sedangkan pada binâ’ ajwaf yâ’î (kolom sebelah
kiri), huruf asli kedua adalah huruf ‘illat ya’ ( ) ي.
3. Binâ’ nâqish ()البناء الناقص, yaitu konstruksi kalimah yang huruf asli (akar)
yang terakhir berupa huruf ‘illat, yaitu: alif, wawu, dan ya’ (ا, و, )ي. Binâ’
nâqish dibagi dua, yaitu: nâqish wâwî ( )الناقص الواويdan nâqish ya’î ( الناقص
)اليائي.
. يعين الواو أو الياء، ما كان آخر حروفه األصلية حرف العلة:(البناء الناقص
) لقي، رمى، صفا، دان: مثل
Keterangan: Pada binâ’ nâqish wâwî (kolom sebelah kanan), huruf asli ketiga
atau terakhir berupa huruf ‘illat wawu ( ) و, sedangkan pada binâ’ nâqish yâ’î
(kolom sebelah kiri), huruf asli terakhir adalah huruf ‘illat ya’ ( ) ي.
4. Binâ' lafîf mafrûq ()البناء اللفيف المفروق, yaitu konstruksi kalimah yang huruf
pertama (fâ’ fi‘il) dan huruf ketiganya (lâm fi‘il) berupa huruf ‘illat.
أو ما، ما كان أول حروفه األصلية وآخرها حريف العلة:(البناء اللفيف املفروق
) ويل، وصى، وعى، وىف، وقى: مثل،كانت فاء الفعل والمه حريف العلة
Contoh binâ' lafîf mafrûq dapat Anda perhatikan dalam tabel berikut:
أو ما، ما كان اثين حروفه األصلية وآخرها حريف العلة:(البناء اللفيف املقرون
) سوي، قوي، روى: مثل،كانت عني الفعل والمه حريف العلة
Contoh Binâ’ lafîf maqrûn dapat Anda perhatikan dalam tabel berikut:
Contoh-contoh fi‘il shahîh dan fi‘il mu‘tall di atas, ditinjau dari ada atau
tidaknya huruf sahih dan huruf ‘illat disebut dengan binâ’ al-kalimah (konstruksi
kata) atau binâ’ al-af‘âl (konstruksi fi‘il). Apabila di dalam suatu kata terdapat dua
bentuk binâ’ (konstruksi), seperti kata رأىdan وأد, maka binâ’-nya disebut secara
lengkap. Misalnya, kata رأىdisebut binâ’ mahmûz ‘ain ( (مهموز العينdan binâ’
nâqish yâ’î ()الناقص اليائي. Sedangkan kata وأدdisebut binâ’ mahmûz ‘ain ( (مهموز
العينdan mistâl wâwî ()المثال الواوي.
RANGKUMAN
1. Mîzân sharfî ( )الميزان الصرفيatau wazn sharfî ( )الوزن الصرفيadalah alat
timbang atau acuan untuk menentukan sebuah bangunan/konstruksi
kalimah (kata). Mîzân sharfî dilambangkan dengan tiga harf: ف, ع, dan ل
yang membentuk wazn ( فـــعـــلfa-‘a-la); artinya berbuat. Suatu kalimah
terdiri atas huruf-huruf asli/akar ( )الحروف األصليةyang menjadi unsur
pembentuknya. Mayoritas kalimah bahasa Arab memiliki 3 (tiga) huruf
asli/konsonan dasar yang dapat diperbandingkan dengan wazn ( فـــعـــلfa-
‘a-la) tersebut.
2. Binâ’ al-kalimah ( )بناء الكلمةadalah bentuk dasar konstruksi kalimah
(bangunan kata). Bentuk dasar konstruksi kalimah berkaitan erat dengan
harf ‘illat (semi vokal), yaitu: alif ()ا, wawu ()و, dan ya’ ( )يyang menjadi
unsur pembentuknya. Binâ’ al-kalimah secara umum dibagi menjadi 2
(dua): binâ’ shahîh ()البناء الصحيح, yaitu konstruksi yang tidak memiliki harf
‘illat; dan binâ’ mu‘tall ()البناء المعتل, yaitu konstruksi yang memiliki harf ‘illat.
Kalimah fi‘il jika ditinjau dari ada atau tidaknya huruf ‘illat di dalam
konstruksinya dibagi dua, yaitu: fi‘il shahîh ( )الفعل الصحيحdan fi‘il mu‘tall