Musliar Kasim PDF
Musliar Kasim PDF
2
Kita Ingin Menghasilkan Generasi Yang Bisa
Membawa Indonesia Menjadi Negara Maju
Sesuai Prediksi Banyak Lembaga Dunia
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 4
Daya Saing Indonesia
di Antara 148 Negara Dunia
rangking rangking
50 38
kenaikan
+12
Indonesia nomor
3 di dunia
dengan kenaikan
tertinggi.
5
Rekapitulasi Perubahan Ranking Daya Saing
2012-2013 vs 2013/2014
Perubahan Ranking GCI
Jumlah
No 2012/2013 vs Daftar Negara (Contoh)
Negara
2013/2014
A Naik 57
1-5 Peringkat 37 New Zealand (5), Emirat Arab (5), USA (2), Jerman (2), Jepang (1)
6-10 Peringkat 16 Kenya (10), Mauritius (9), Suriname (8), Azerbaijan (7), Malta (6)
11-15 Peringkat 4 Ekuador (15), Lesotho (14), Indonesia (12), Swaziland (11)
C Turun 72
1-5 Peringkat 38 Yaman (-5), Yordania (-4), Denmark (-3), Inggris (-2), Polandia (-1)
6-10 Peringkat 22 Argentina (-10), Pakistan (-9), Brasil (-8), Italia (-7), Korsel (-6)
11-21 Peringkat 12 Honduras (-21), Iran (-16), Mongolia (-14), Lebanon (-12),
Uruguay (-11)
Jumlah 148
Sumber: Global Competitiveness Report 2013/2014 (World Economic Forum, 2013)
6
Global Competitiveness Index 2013/2014: Indonesia
........ daya saing Indonesia lebih tinggi dari rata-rata daya saing
negara-negara kategori efficieny-driven economy (GDP per capita US$ 3,000 - 8,999) ......... 7
Global Competitiveness Index Indonesia:
2012/2013 vs 2013/2014
Health and Primary Education
Indeks 5,69 5,71
4,53 0,37%
4,40
3,08%
2012/2013 2013/2014
4,17 4,30
Ranking
3,03%
50
38 2012/2013 2013/2014
12
Innovation
Pering-
kat
3,82
3,61 5,75%
2012/2013 2013/2014
(144 Negara) (148 Negara)
2012/2013 2013/2014
8
Indikator Daya Saing yang Berkaitan Dengan Bidang Pendidikan
Skor Skor Perubahan
Pilar dan Indikator
2013/2014 2012/2013 (%)
Pilar 4. Health and primary education 5,71 5,69 0,37
Primary education 5,32 5,30 0,48
Quality of primary education 4,27 4,08 4,82
11
12
13
Kita optimis mencapai kemajuan tersebut,
karena kita punya MODAL DASAR
14
3 Modal Utama Pembangunan Nasional
3. Sumberdaya Manusia
Jumlah banyak, maka dari itu perlu ditingkatkan kualitasnya
15
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
"Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan
Modal
Kompeten -Kurikulum
SDM Pembangunan - PTK
8 SNP
Usia Produktif Transformasi Melalui Pendidikan -Sarpras
Melimpah -Pendanaan
Tidak Kompeten
Beban -Pengelolaan
Pembangunan 16
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Strukutur Penduduk Indonesia Periode Bonus Demografi Generasi 100 thn Merdeka
Tahun 2010 2010-2035 (Usia pada tahun 2045)
Generasi yang
cerdas komprehensif: a.l
Sasaran Kelompok produktif, inovatif, damai dlm
Strategi interaksi sosialnya, sehat dan
Strategis Pembangunan
menyehatkan dalam
Pendidikan
interaksi alamnya, dan
berperadaban unggul
17
Pendidikan S-1 bertujuan memberikan
kemampuan kepada mahasiswanya,
agar punya kompetensi yang dibutuhkan
masa depan.
18
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi
19
Kompetensi Masa Depan
20
Kompetensi Masa Depan
21
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013
Sedang Dikerjakan
23
4 Perubahan besar dalam Kurikulum 2013
25
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Standar Isi
STRUKTUR KURIKULUM
PEDOMAN
SILABUS
27
Kerah Saku
28
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN
STRUKTUR KURIKULUM
KI KELAS & KD
STANDAR
STANDARPROSES MAPEL
PENILAIAN
(STANDAR ISI)
SILABUS
PANDUAN GURU BUKU TEKS SISWA
38 cm
saku 58 cm
92 cm
83 cm
86 cm
kerah
Lengan Kiri Muka Kiri Belakang Muka Kanan Lengan Kanan
30
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan Standar Kompetensi Lulusan
dari Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Standar Isi diturunkan dari
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan
Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci melalui Kompetensi Inti yang
menjadi Standar Kompetensi dan bebas mata pelajaran
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran Semua mata pelajaran harus
pembentuk sikap, pembentuk berkontribusi terhadap
keterampilan, dan pembentuk pengetahuan pembentukan sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang Semua mata pelajaran diikat
lain, seperti sekumpulan mata pelajaran oleh kompetensi inti (tiap kelas)
terpisah 31
2. BUKU
32
BUKU SISWA : TEMA 1 DIRIKU
33
34
35
3. PROSES PEMBELAJARAN
36
Langkah Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati,
menanya, menalar, mencoba, ....
37
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan
dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
41
Langkah Penguatan Proses
42
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can
we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait
pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif
43
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disusun untuk Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap,
memberikan pengetahuan pengetahuan, dan keterampilan
kepada siswa
2 Pendekatan pembelajaran Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan,
adalah siswa diberitahu pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian
tentang materi yang harus hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber
dihafal [siswa diberi tahu]. belajar [siswa mencari tahu]
3 Penilaian pada pengetahuan Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap,
melalui ulangan dan ujian pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
44
Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
menjadi Geografi, Sejarah, Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Ekonomi, Sosiologi
2 Tidak ada platform, semua Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan
kajian berdiri sejajar pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya
konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian
sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk
mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
(team teaching) dengan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga
sertifikasi berdasarkan mata siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar
kajian mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
45
Ilmu Pengetahuan Alam
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
antara Fisika, Kimia, dan Fisika, Kimia, Biologi
Biologi
2 Tidak ada platform, semua Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan
kajian berdiri sejajar pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait
dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda
tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya
interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam
membentuk ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta- Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai
riksa masih belum memadai dengan standar internasional
[sebagian dibahas di IPS]
4 Materi kurang mendalam Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir
dan cenderung hafalan kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
(team teaching) dengan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga
sertifikasi berdasarkan mata siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar
kajian mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya 46
Matematika
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Langsung masuk ke materi Mulai dari pengamatan permasalahan konkret,
abstrak kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi
permasalahan
2 Banyak rumus yang harus Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang
dihafal untuk menyelesaikan diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan
permasalahan (hanya bisa rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa
menggunakan) mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan matematika Perimbangan antara matematika dengan angka dan
selalu diasosiasikan dengan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]
[direduksi menjadi] angka
4 Tidak membiasakan siswa untuk Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk
berfikir kritis [hanya mekanistis] menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian masalah Membiasakan siswa berfikir algoritmis
yang tidak terstruktur
6 Data dan statistik dikenalkan di Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan
kelas IX saja data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain
sesuai dengan standar internasional
7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
47
Bahasa Indonesia/Inggris
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi yang diajarkan Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi
ditekankan pada berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan
tatabahasa/struktur bahasa gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks
membaca dan memahami serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa
makna teks yang disajikan sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis,
menyusun teks yang dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
sistematis, logis, dan efektif
4 Siswa tidak dikenalkan Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai
tentang aturan-aturan teks sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks
yang sesuai dengan (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
kebutuhan
5 Kurang menekankan pada Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya
pentingnya ekspresi dan dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan
spontanitas dalam secara spontan
berbahasa
48
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan berdasarkan Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan
empat pilar dengan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan
pembahasan yang terpisah- keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter
pisah bangsa
2 Materi disajikan berdasarkan Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi
pasokan yang ada pada warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas,
empat pilar kebangsaan dan aturan)
3 Tidak ada penekanan pada Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk
tindakan nyata sebagai melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
warga negara yang baik
4 Pancasila dan Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya
Kewarganegaraan disajikan pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata
sebagai pengetahuan yang dan sikap keseharian.
harus dihafal
49
Alhamdulillah, walaupun dalam skala
terbatas, pelaksanaan Kurikulum 2013
mendapat apresiasi dari para guru.
Testimoni Guru
51
SDN 03 MENTENG JAKARTA
52
Guru Kurikulum 2013
1) Denny H.S – Guru Kelas I SDN Menteng 03
Pagi, Jakarta Pusat
Saya suka kurikulum ini, karena sudah
disediakan silabus, buku guru dan murid
sehingga lebih meringankan.
Menurut saya kurikulum ini lebih mudah.
Saya mengajar sejak tahun 1975, sudah
mengalami beberapa pergantian kurikulum.
Kurikulum 2013 ini saya suka. Untuk
menerapkan kurikulum baru saya sudah siap,
tadi sudah dilaksanakan simulasi mengajar,
sehingga kita tahu mengajar sesuai dengan
kurikulum baru. Selama megikuti pelatihan,
alhamdulilah tidak mengalami banyak
halangan.
53
IBU DENNY SIMORANGKIR (GURU KELAS I)
54
SUASANA PEMBELAJARAN DI KELAS
55
GURU MELATIH ANAK MENULIS
56
DISKUSI KELOMPOK
57
Testimoni
58
Testimoni
60
Testimoni
61
Testimoni Petrus Kase, guru kelas 1 SDG Oenunutono-
Kab. Kupang, NTT: "Dengan kurikulum 2013, murid-murid
saya lebih banyak kegiatan di kelas. Mereka belajar dengan
ceria, saya juga mengajar dengan senang hati."
• Siswa cukup antusias dalam
mengikuti KBM yang menggunakan
Kurikulum 2013.
• Situasi KBM berjalan aktif dan
kondusif sehingga suasana
pembelajaran lebih hidup.
• Fokus pembelajaran menitik beratkan
Kepala SMA N 1 Pekalongan pada aktivitas siswa, sehingga
Nama :
TTL :
Sulikin, S. Pd
Pati, 02 Januari 1969
mendorong siswa lebih termotivasi
Alamat: Jl. Airlangga No. 11
Perum. Gama
untuk lebih aktif dalam KBM.
Permai Pekalongan
Guru SMAN 4 Banda Aceh
"Dengan Kurikulum 2013 siswa dan guru sama-sama aktif. Si anak aktif mencari di jejaring
internet sehingga memudahkan guru dalam mengajar. Buku Siswa dan Guru telah disiapkan
dari pusat sehingga tidak perlu lagi membeli buku yang dapat memberatkan siswa seperti
sebelumnya. Dan juga pada kurikulum yang lalu memberikan nilai hanya berdasarkan apa
yang dicapai siswa saja, namun dengan Kurikulum 2013 penilaian juga mencakup proses
belajar serta sikap siswa.”
SD NO. 103 INPRES HASANUDIN
69
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
70
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
71
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
72
AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD 178 MAROS
73
AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD 178 MAROS
74
KEGEMBIRAAN ANAK-ANAK SD 178 MAROS
75
Terima Kasih