Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BIAYA

Analisi Cost Volome Profit (CVP)


Kasus Prestige Telephone Service

Oleh Kelompok 4

Andre Pratama 1710246053

Gunawan Hutomo 17102460

Mhd. Rahman 1710246062

Raja Reno S 17102460

Rizki Afrika 1710246074

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
2017

1
COST VOLUME PROFIT ANALYSIS
(ANALISIS BIAYA VOLUME LABA)

1. PENGERTIAN CVP
Analisis biaya volume laba merupakan alat analisis bagi manajemen dalam hubungan
antara biaya, volume penjualan, dan laba. Dengan melakukan analisis CVP dapat diketahui
hubungan antara perubahan volume penjualan dan perubahan terhadap harga jual dan jumlah
biaya (biaya tetap dan variabel). Jadi, manajemen dapat menentukan volume penjualan dan
bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan dengan sumber
daya yang dimiliki.
Analisis CVP tidak hanya bermanfaat untuk organisasi yang berorientasi pada laba, tetapi
juga dapat digunakan untuk organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Organisasi tersebut
perlu memahami bagaimana biaya dapat dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan untuk
membantu organisasi dalam mengendalikan biaya. Dalam melakukan analsis CVP didasarkan
pada suatu asumsi bahwa:
 Semua biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
 Jumlah biaya tetap tidak berubah dalam kisaran tertentu dari data yang dianalisis.
 Biaya variabel berubah seiring dengan perubahan dalam volume produk atau kegiatan
dalam kisaran tertentu dari volume yang dianalisis.
2. Titik Impas (Break Event Point)

Titik impas (break event point - BEP) adalah suatu titik dimana jumlah pendapatan sama
dengan jumlah biaya, dengan kata lain laba sama dengan nol. Tujuan dari perusahaan pada
umumnya untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan. Dengan adanya analisis titik impas
ini perusahaan dapat merencanakan tingkat volume produksi dan atau penjualan yang akan
menghasilkan laba.
Titik impas dapat dihitung dalam volume penjualan (unit) atau dalam nilai moneter
(rupiah). Untuk menghitung titik impas dalam unit dapat menggunakan persamaan berikut:
BEP (Unit) = FC/(P-VC)
Keterangan:
 BEP (unit) = titik impas dalam unit.
 FC = jumlah biaya tetap (fixed cost).
 P = harga jual per unit (price)
 VC = biaya variabel per unit (variable cost)

2
Sementara untuk menghitung titik impas dalam nilai moneter dapat menggunakan
persamaan berikut:
BEP (Rupiah) = FC / (1-(VC/p))
Keterangan:
 BEP (rupiah) = titik impas dalam rupiah.
 FC = jumlah biaya tetap.
 1 = konstanta.
 VC = biaya variabel per unit.
 P = harga jual per unit.

Ketika perusahaan memiliki lebih dari satu produk, manajemen akan dihadapkan pada
pilihan komposisi produk yang akan dijual untuk mendapatkan laba maksimum. Dalam
menghitung titik impas untuk lebih dari satu produk diperlukan suatu asumsi komposisi
penjualan setiap produk adalah konstan. Sehingga dengan asumsi ini dapat dihitung
kontribusi margin rata-rata tertimbangnya. Ketika terjadi perubahan komposisi produk, maka
titik impas perlu dihitung ulang.untuk komposisi produk yang baru.

3. Margin Kontribusi

Margin Kontribusi atau batas aman merupakan selisih penjualan yang dianggarkan
dengan penjualan pada titik impas. Margin Kontribusi biasanya dinyatakan dalam rasio atau
persentase yang digambarkan sebagai berikut:

Margin Kontribusi (%) = (Penjualan yang dianggarkan - Penjualan titik impas) / Penjualan
yang dianggarkan

Perusahaan perlu menghitung Margin Kontribusi untuk mengetahui berapa penjualan bisa
turun dari rencana ke tingkat yang dapat ditoleransi sebelum perusahaan menderita kerugian.
Margin Kontribusi merupakan kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kecukupan
rencana penjualan.

KASUS

3
PRESTIGE TELEPHONE COMPANY

Pada bulan April 1997, Daniel Rowe, presiden Prestige Telephone Company, sedang
mempersiapkan pertemuan dengan Susan Bradley, Manager Prestise Data Services yang
merupakan anak perusahaan. Deregulasi parsial dan perjanjian dengan Komisi Pelayanan
Publik Negera telah memberikan izin kepada PTC untuk mendirikan anak perusahaan
layanan data komputer untuk melakukan pengolahan data untuk perusahaan telepone dan
menjual layanan komputer untuk perusahaan dan organisasi lain. Mr. Rowe telah mengatakan
kepada komisi pada tahun 1994 bahwa layanan komputer perusahaan anak yang
menguntungkan akan menekan peningkatan tarif telepon. Namun, pada akhir tahun 1996
anak perusahaan belum juga mengalami keuntungan. Ms Bradley merasa membutuhkan
sedikit waktu lagi, namun Rowe beranggapan bahwa perlu ada tindakan untuk mengurangi
pengurasan sumber daya perusahaan.

Prestige Data Services muncul dari kebutuhan PTC akan layanan komputer dalam
merencanakan, mengendalikan, dan melaporkan operasional di region metropolitan tempat
layanan ditawarkan. Kesadaran Prestige bahwa bisnis lain di wilayah metropolitan
memerlukan layanan serupa dan layanan terpusat yang dapat disediakan melalui sirkuit
telepon menunjukkan bahwa Prestige bisa menjual waktu penggunaan komputer tidak
dibutuhkan oleh operasi telepon. Selain itu, Komisi Pelayanan Publik telah mendorong semua
penyedia fasilitas publik di bawah yurisdiksinya untuk mencari sumber-sumber pendapatan
dan keuntungan baru sebagai langkah menuju deregulasi dan untuk mengurangi kebutuhan
akan kenaikan tarif yang mana justru akan memakan biaya tinggi.

Karena dioperasikan sebagai fasilitas publik, tarif yang dikenakan oleh Prestige
Telephone Company untuk layanan telepon tidak bisa diubah tanpa persetujuan dari Komisi
Pelayanan Publik. Dalam menyajikan proposal untuk anak perusahaan baru, Mr. Rowe
berdebat bahwa entitas yang dimiliki sepenuhnya ini harganya tidak diregulasi. Dengan
begitu, Prestige bisa bersaing dengan organisasi layanan komputer lain dalam bidang yang
dinamis; Selain itu, pendapatan untuk penggunaan layanan telepon mungkin juga meningkat.
Komisi menerima proposal ini dengan syarat bahwa biaya rata-rata bulanan untuk Jasa oleh
anak perusahaan kepada perusahaan induk, tidak melebihi $82.000, setara dengan estimasi
biaya Jasa yang digunakan oleh Prestige Telephone Company pada tahun 1994. Semua
rekening Prestige Data Services dipisahkan dari Prestige Telephone, dan masing-masing
menanggung biaya pelayanan yang diterima dari pihak lain.

4
Dari awal beroperasi pada tahun 1995, Prestige Data Services telah mengalami
banyak masalah. Pengiriman peralatan tertunda. Karyawan menginginkan gaji yang lebih
tinggi dari yang diharapkan. Dan yang paling penting, pelanggan lebih sulit didapatkan
daripada perkiraan ekspektasi sebelumnya. Di akhir tahun 1996, ketika pendapatan dari
Prestige Telephone cukup rendah hingga mengharuskan untuk dilaporkan kepada pemegang
saham bahwa ROI tahun ini terendah di tujuh tahun terakhir, Rowe merasa sudah waktunya
untuk menilai kembali Prestige Data Services. Susan Bradley meminta lebih banyak waktu,
karena dia merasa anak perusahaan akan meraup untung pada bulan Maret. Tapi ketika
laporan tiga bulanan terbit (exhibit 1 dan 2), Rowe memanggil Bradley untuk bertemu.

Rowe menerima dua laporan tentang operasi Prestige Data Services. Ringkasan
Pemanfaatan Komputer (lampiran 1) meringkas penggunaan waktu komputer yang tersedia
dalam jam. Layanan ditawarkan kepada pelanggan komersial 24 jam sehari pada hari kerja
dan delapan jam pada hari Sabtu. Pemeliharaan rutin komputer disediakan oleh kontraktor
luar yang menyebabkan komputer off line selama delapan jam setiap minggu untuk pengujian
dan pemeliharaan. Laporan untuk kuartal mengungkapkan masalah besar; tingginya jam yang
yang tersedia, yang mana tidak meberikan pendapatan.

Data pendapatan dan biaya yang dirangkum dalam laporan kuartalan berdasarakan
pada hasil operasi (Bagan 2). Tagihan pekerjaan untuk intra company adalah $400 per jam,
tarif berdasarkan estimasi penggunaan pada 1997 dan Syarat Komisi Pelayanan Publik yang
biaya untuk Prestige Telepon tidak boleh melebihi rata-rata $82.000 per bulan. Penjualan
komersial yang ditagih $800 per jam.

Saat sebagian besar beban diringkas dalam laporan sudah jelas, Rowe mengingat
beberapa karakteristik. Biaya sewa gedung semua dibayar kepada Prestige Telephone.
Prestige Data Services menyewa lantai dasar gedung central exchange yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut sebesar $ 8.000 per bulan. Selain itu, biaya untuk layanan kustodian
berdasarkan perkiraan biaya tahunan per meter dibayar oleh Pristige Data Services, sebagai
layanan yang disediakan Telephone.

Peralatan komputer diperoleh dengan penyewaan dan pembelian; sewa telah berjalan
selama empat tahun dan tidak bisa dibatalkan. Peralatan yang dimiliki semua bisa dijual tapi
mungkin tidak bisa melebihi dari nilai buku peralatan bekas.

Upah dan gaji dipisahkan dalam laporan untuk menunjukkan empat jenis beban dalam
kegiatan yang berbeda. Gaji operasi sudah termasuk enaam karyawan yang dibutuhkan untuk

5
menjalankan pusat di sekitar jam dan juga jumlah yang dibayarkan per jam bantuan yang
diperlukan saat komputer sedang beroperasi. Gaji staf pemrograman yang memberikan
layanan kepada klien dan memelihara sistem operasi dilaporkan sebagai pengembangan
sistem dan pemeliharaan. Karyawan Sales, yang bertugas untuk melayani klien dan calon
klien komersial, juga digaji.

Karena hubungan antar PDS dengan Prestige Telepon, Prestige Data Services mampu
menghindari banyak biaya yang ditanggung perusahaan independen ini. Sebagai contoh,
semua gaji, penagihan, dan akuntansi dilakukan oleh personil PTC. Untuk jasa perusahaan,
Prestige Data Services membayar Prestige Telephone dengan jumlah berdasarkan upah dan
gaji setiap bulan.

Meskipun Rowe berkecil hati oleh hasil saat ini, ia enggan menyarankan Bradley agar
Prestige Data Service ditutup atau dijual. Ide dibalik anak perusahaan sepertinya terlalu bagus
untuk begitu saja menyerah dengan mudah. Selain itu, ia tidak yakin bahwa laporan akuntansi
benar-benar mengungkapkan kontribusi Prestige Data Services ke Prestige Telephone. Dalam
kasus lain, ia merasa bahwa prosedur yang digunakan dalam akuntansi untuk kegiatan
terpisah dalam perusahaan cenderung mengaburkan biaya dan manfaat yang mereka berikan.

Setelah memeriksa laporan singkat, Rowe memutuskan untuk mempelajari laporan


dalam persiapan untuk meminta Bradley untuk memperkirakan kemungkinan efek atas
keuntungan peningkatan harga untuk pelanggan selain Prestige Telephone, mengurangi harga,
meningkatkan upaya penjualan dan promosi, dan pergi ke dua shift daripada operasi 24 jam.

Pertanyaan:

1. Menilai hasil usaha Prestige Data Services. Apakah anak perusahaan benar-benar
masalah untuk Prestige Telephone Company? Pertimbangkan dengan hati-hati
perbedaan antara biaya yang dilaporkan dan biaya relevan.
2. Dengan asumsi permintaan perusahaan atas layanan rata-rata 205 jam per bulan,
berapa tingkat penjualan komersial penggunaan komputer yang diperlukan untuk
mencapai Break Event setiap bulan?
3. Estimasilah pendapatan dari masing-masing pilihan yang Rowe sarankan pada
Bradley jika:
a. Peningkatan harga jual komersial $ 1.000 per jam akan mengurangi permintaan
sebesar 30%.
b. Penurunan harga jual komersial menjadi $ 600 per jam akan meningkatkan
permintaan sebesar 30%.

6
c. Peningkatan promosi akan meningkatkan penjualan hingga 30%. Bradley tidak
yakin berapa banyak promosi ini akan dilakukan. (berapa banyak bisa dihabiskan
dan masih meninggalkan Prestige Data Services tanpa kehilangan dilaporkan setiap
bulan jika jam komersial meningkat 30%?)
d. Penurunan jam operasional menjadi 16 jam pada hari kerja dan delapan jam pada
hari Sabtu akan mengakibatkan hilangnya 20% jam pendapatan komersial.
4. Dapatkah Anda sarankan perubahan pada akuntansi dan sistem pelaporan yang
digunakan Prestige Layanan Data sehingga menghasilkan informasi yang lebih
berguna untuk Rowe dan Bradley?

Anda mungkin juga menyukai