PENDAHULUAN
DAS (Daerah Aliran Sungai) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan
sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
Sub DAS adalah bagian dari DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke
sungai utama. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS – Sub DAS.
Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan
danmengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yangbatas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerahperairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan (UU No 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air).
Pengelolaan DAS Terpadu adalah rangkaian upaya perumusan tujuan, sinkronisasi program,
pelaksanaan dan pengendalian pengelolaan sumberdaya DAS lintas para pemangku kepentingan secara
partisipatif berdasarkan kajian kondisi biofisik, ekonomi, sosial, politik dan kelembagaan guna
mewujudkan tujuan pengelolaan DAS.
DAS Prioritas adalah DAS yang berdasarkan kondisi lahan, hidrologi, sosek, investasi dan
kebijaksanaan pembangunan wilayah tersebut perlu diberikan prioritas dalam penanganannya. Tata Air
DAS adalah hubungan kesatuan individual unsur-unsur hidrologis yang meliputi hujan, aliran sungai,
peresapan dan evapotranspirasi dan unsur lainnya yang mempengaruhi neraca air suatu DAS.
Pengelolaan DAS adalah upaya dalam mengelola hubungan timbal balik antar sumberdaya alam
terutama vegetasi, tanah dan air dengan sumberdaya manusia di DAS dan segala aktivitasnya untuk
mendapatkan manfaat ekonomi dan jasa lingkungan bagi kepentingan pembangunan dan kelestarian
ekosistem DAS. Pengelolaan DAS pada prinsipnya adalah pengaturan tata guna lahan atau optimalisasi
penggunaan lahan untuk berbagai kepentingan secara rasional serta praktek lainnya yang ramah
lingkungan sehingga dapat dinilai dengan indikator kunci ( ultimate indicator) kuantitas, kualitas dan
kontinuitas aliran sungai pada titik pengeluaran ( outlet) DAS. Jadi salah satu karakteristik suatu DAS
adalah adanya keterkaitan biofisik antara daerah hulu dengan daerah hilir melalui daur hidrologi. Berikut
ini adalah daftar nama – nama DAS dan prioritasnya.
RITAS
Keterangan :
Berdasarkan Permen PU No.11A Tahun 2006, wilayah kerja balai wilayah sungai Papua mencakup
5 (lima). Wilayah sungai (WS) yaitu WS Mamberamo-Tami-Apauvar, WS Einlanden-Digul- Bikuma,WS
Omba, WS Kamundan-Sebyar, dan WS Wapoga- Mimika. Wilayah sungai yang dikelola Pemerintah Pusat,
pelaksanaan pengelolaannya berada pada Balai wilayah sungai Papua adalah WS Mamberamo-Tami-
Apauvar (Lintas Negara), WS Einlanden- Digul-Bikuma (Lintas Negara) dan WS Omba (Lintas Provinsi).
Papua
Nugini
Papua
Nugini)
(Papua-
IJB)
4 B-50 Kamundan- Kamundan; Kais; Karabra; Kladuk; Warsamson; Mega; Koor; Lintas
Sebyar Se- Kabu-
upiori;Kemabu
Daerah Aliran Sungai di Indonesia semakin mengalami kerusakan lingkungan dari tahun ke tahun.
Kerusakan lingkungan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi kerusakan pada aspek biofisik ataupun
kualitas air. Indonesia memiliki sedikitnya 5.590 sungai utama dan 65.017 anak sungai. Dari 5,5 ribu sungai
utama panjang totalnya mencapai 94.573 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 1.512.466
km2. Selain mempunyai fungsi hidrologis, sungai juga mempunyai peran dalam menjagakeanekaragaman
hayati, nilai ekonomi, budaya, transportasi, pariwisata dan lainnya.
Saat ini sebagian Daerah Aliran Sungai di Indonesia mengalami kerusakan sebagai akibat dari
perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap pelestarian lingkungan DAS. Gejala Kerusakan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat
dilihat dari penyusutan luas hutan dan kerusakan lahan terutama kawasan lindung di sekitar Daerah Aliran
Sungai.Oleh karena itu, kita harus mulai mengelola DAS kita yang dimulai dengan langkah yang sederhana
yakni tidak membuang sampah sembarangan, melainkan membuang sampah pada tempatnya. Mari kita
jaga lingkungan.