Anda di halaman 1dari 18

GE O M ORFO LO G I

Bentang Alam
Bentang Alam
Delta
Delta
Disampaikan oleh Kelompok 2
Istilah "delta" berasal dari bahasa Yunani kuno. Pada abad ke-5 SM,

Definisi Herodotus menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan Delta Nil


di Mesir, karena memiliki bentuk segitiga yang mirip dengan huruf Yunani
delta yang berkaitan sekali dengan bencana banjir di pesisir, gelombang
Delta air laut, erosi gelombang air laut dan badai angin menuju ke laut. 

Delta adalah bentuk daratan yang dibuat di atau dekat muara sungai.
Mereka disebabkan oleh sedimen, biasanya lumpur, yang terkikis ke
sungai dan terbawa ke mulut sungai, tempat sedimen diendapkan. Ada
dua jenis aksi yang diciptakan oleh sistem aliran - erosi dan pengendapan.
Bentang alam delta dibuat oleh kedua tindakan tersebut. Sedimen aluvial
terkikis di hulu dan terbawa ke mulut sungai, di mana endapan tersebut
disimpan. Kecepatan air diperlambat di dekat muara sungai saat
memasuki dataran datar, terutama di sungai yang besar. Kecepatan
lambat tersebut menyebabkan sedimen mengendap dan membentuk
lapisan sedimen. Ketika sedimen berlebih, seperti saat banjir, material
tersebut akan menyumbat aliran air dan akhirnya membentuk delta.
PENGERTIAN PENGERTIAN P E N G E RT I A N
DELTA MENURUT DELTA MENURUT D E LTA
COLEMAN, 1968; ELLIOT, 1986 MENURUT
SCOTT & FISCHER, DALAM ALLEN, BOGGS (1987):
1969: 1997:
delta adalah pengendapan delta adalah bagian dari
delta dikatakan
yang terbentuk karena pantai yang lebih
diakibatkan adanya menjorok ke laut. Bagian merupakan endapan
aktivitas sungai maupun ini terbentuk dari adanya tang dibentuk oleh
muara sungai, aktivitas endapan sedimentasi adanya proses
ini berakibat pada sungai yang memasuki
munculnya endapan laut, danau laguna, serta sedimentasi fluvial

DELTA
sedimentasi yang sedimentasi ini memiliki memasuki kawasan air
menghasilkan progradasi volume yang lebih besar yang tenang.
yang tidak teratur dan dari kemampuan
terjadi pada garis pantai. pendistribusian kembali
oleh proses yang ada.
SUNGAI D I S T R I B U TA R I
Sebagai sarana pengangkut material.
ES
Unsur Delta
Saluran-saluran kecil di delta
Sedimen yang diangkut dalam saluran plain yang mengangkut sedimen
sungai akan diendapkan dan akhirnya dari saluran sungai yang besar
membentuk delta yang tersusun dari dan didistribusikan melalui
akumulasi lumpur dan pasir yang tebal. saluran-saluran yang berada di
delta

D E LTA D E LTA P L A I N PRO


FRONT / ( D ATA R A N D E LTA
D E LTA
D E LTA )
SLOPE
Bagian delta yang bagian delta yang
berada di depan delta beradadidataran, umumnya
plain, dan merupakan merupakan rawa – rawa dan
laut dangkal payau dengan drainase yang
buruk dan di dalamnya sungai
mengalir yang akhirnya
Bentang Alam Delta | Kelompok 2
mencapai lautan.
Syarat-syarat Terbentuknya Suatu Delta

1. A d a s u n g a i y a n g m e n u j u k e l a u t a t a u 7. T i d a k t e r d a p a t g e r a k a n t e k t o n i k y a n g
danau menyebabkan penurunan dasar laut atau juga
2. L a u t n y a d a n g k a l danau di tempat muara sungai tersebut
3. D a r i w a k t u k e w a k t u m a t e r i a l b a t u a n 8. J u m l a h b a h a n y a n g d i b a w a s u n g a i s e b a g a i h a s i l
yang diendapkan di dalam laut atau juga erosi cukup banyak
d a n a u c u k u p b e s a r. 9. L a u t p a d a d a e r a h m u a r a s u n g a i c u k u p t e n a n g
4. G e l o m b a n g a t a u j u g a a r u s l a u t y a n g a d a 10. P a n t a i n y a r e l a ti v e l a n d a u
sangat kecil 11. B a h a n - b a h a n h a s i l s e d i m e n t a s i ti d a k t e r g a n g g u
5. A r u s p a s a n g s u r u t ti d a k k u a t o l e h a k ti fi t a s a i r l a u t
6. A r u s s u n g a i p a d a b a g i a n m u a r a 12. T i d a k a d a g a n g g u a n t e k t o n i k ( k e c u a l i p e n u r u n a n
me mp unya i ke c e p ata n ya n g m i n i m u m dasar laut seimbang dengan pengendapan sungai,
misal Delta Missisipi.
Pengertian Klasifikasi
Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi merupakan suatu usaha
pengelompokan berdasarkan kesamaan sifat,
fisik yang dapat teramati. Dalam hal
klasifikasi delta, ada beberapa klasifikasi
yang sering digunakan. Klasifikasi delta
yang sering digunakan adalah klasifikasi
m e n u r u t G a l l o w a y, 1 9 7 5 d a n k l a s i f i k a s i
m e n u r u t F i s h e r, 1 9 6 9 .
Menurut Fisher, dkk. (1969)
Dalam klasifikasi ini, Fisher menyimpulkan bahwa proses pembentukan delta
dipengaruhi oleh dua faktor pengontrol utama yaitu proses fluvial dan pasokan sedimen,
K L A SI FI K A SI D E LTA

serta proses asal laut (marine processes). Berdasarkan dominasi salah satu faktor tersebut,
Fisher dalam klasifikasinya membagi delta menjadi dua kelompok yaitu delta yang
bersifat high constructive, apabila proses fluvial dan pasokan sedimen yang dominan
mengontrol pembentukan delta dan delta yang bersifat high desctructive apabila proses
asal laut yang lebih dominan. Pada gambar klasifikasi Fisher dapat dilihat beberapa
geometri delta berdasarkan proses dominan yang mengontrolnya menurut Fisher et al.,
(1969)
DASAR KLASIFIKASI
DASAR KLASIFIKASI
• Proses fluvial dan influks
sedimen.
• Proses laut (gelombang dan
arus bawah permukaan).
Delta Cuspate Delta Elongate
(Delta Ebro) (Sungai Mississippi)

Dibagi menjadi 3 kelas,


yaitu :
• Delta Cuspate
• Delta Lobate
• Delta Elongate / Bird Food
Delta Lobate
Delta (Sungai Danube)
Menurut Galloway (1975)
Dalam klasifikasi Galloway (1975) ditampilkan beberapa contoh delta di dunia yang
mewakili tipikal proses yang relatif dominan bekerja membentuk setiap tipikal delta,
sebagai contoh fluvial dominated delta akan membentuk delta yang berbentuk elongate
K L A SI FI K A SI D E LTA

contohnya adalah Delta Missisipi, kemudian tide dominated delta akan membentuk delta
yang berbentuk estuarine contohnya Delta Gangga- Brahmaputra, selanjutnya wave
dominated delta akan menghasilkan delta yang berbentuk cuspate contohnya Delta San
Fransisco.
Namun, pada dasarnya setiap delta yang terdapat di dunia tidaklah murni dihasilkan
oleh dominasi salah satu faktor pengontrol di atas, namun lebih merupakan hasil interaksi
antara dua atau bahkan tiga faktor pengontrol, sebagai contoh Delta Mahakam dan Delta
Ebro yang berbentuk lobate yang dihasilkan utamanya dari proses fluvial dan tidal dengan
sedikit pengaruh gelombang (wave).
Fluvial Dominated Delta Wave Dominated Delta Tide-Influence Delta

Merupakan area dimana tingkat pasang surut tinggi, sehingga


Bentuk delta ini terjadi jika gelombang, arus Delta yang didominasi gelombang dan biasanya
aliran balik kemungkinan akan terjadi sumber energi utama yang
pasang surut, dan arus sepanjang pantai terdiri dari rangkaian fasies yang saling
memisah sedimen. Lingkungan ini menunjukkan kombinasi
lemah, volume sedimen yang dibawa dari berhubungan dan mengkasar ke atas secara
pengaruh dari sungai, gelombang dan proses pasang-surut.
sungai tinggi, maka akan terjadi progradasi menerus yang merupakan karakteristik dari
Lingkungan ini mempunyai bentuk geometri channel dan ridge
yang cepat ke arah laut dan akan berkembang pantai yang dipengaruhi gelombang. Struktur
dengan kenampakan kontinuitas batupasir jelek sampai sedang
suatu variasi karakteristik dari lingkungan sedimen yang umum dijumpai antara lain ripple
dengan penyebaran tegak garis pantai.
pengendapan yang didominasi sungai. dan humocky yang merupakan indikator

. pengendapan yang tinggi.


PROSES-PROSES
PEMBENTUKAN DELTA

Hehanusa et al. (1975) mengemukakan bahwa delta merupakan hasil


interaksi proses fluvial dan marin sehingga dinamika delta tidak terlepas dari dua

hal di atas. Hal ini ditunjukan oleh maju atau mundurnya garis pantai delta,

yakni maju pada bagian yang mendapatkan imbuhan sedimen dan mundur pada

bagian yang mengalami abrasi. Kuat lemahnya pengaruh proses marin dan

proses fluvial mempengaruhi jenis delta yang terjadi. Proses fluvial terjadi akibat

aliran air dari aktivitas erosi, transportasi, dan sedimentasi. Sedangkan proses

marin adalah proses yang terjadi akibat dari aktifitas gelombang laut (marin).
ANGIN
Angin termasuk tenaga yang secara tidak langsung mempengaruhi bentukan delta Bretschneider menyatakan bahwa
kecepatan angin lebih dari 10 knot atau lebih dari 19 km/jam atau lebih dari 5 m/detik adalah suatu kecepatan angin yang
dianggap mampu membangkitkan gelombang (Sunarto, 2004).

GELOMBANG LAUT
FAKTOR-
FAKTOR

tiupan angin di permukaan air laut menyebabkan permukaan air laut itu menjadi gelombang, Gelombang laut memiliki
bentuk dan dimensi. Bentuk gelombang secara ideal adalah bentuk sinus, Gelombang penting untuk dipelajari, karena
gelombang memiliki energi, maka gelombang mampu menentukan bentuk pantai, tipe pantai, memilahkan sedimen di
permukaan pantai, serta mampu mengangkut sedimen (Kasim,1993). Perkembangan suatu garis pantai pada muara sungai
sangat dipengaruhi oleh energi gelombang sepanjang pantai tersebut. Energi gelombang merupakan mekanisme penting
dalam merubah dan mencetak sediment delta yang berada dilaut menjadi suatu bentuk tubuh pasir didaerah pantai

ARUS LAUT
Arus laut merupakan tenaga marin yang berpengaruh terhadap daerah pesisir. Menurut Duxbury et al. (2002) arus laut yang
berpengaruh terhadap perkembangan pantai adalah arus pasang surut (tidal current), arus menuju pantai (onshore current),
arus susur pantai (longshore current), dan arus balik (rip current). Arus pasut berlangsung ketika air laut bergerak ke arah
daerah pesisir pada saat pasang dan berbalik mengalir ke arah laut pada saat surut
PASANG SURUT
ANGIN
Pasang surut air laut
Angin termasuk merupakan
tenaga fluktuasi
yang secara ritmik muka
tidak langsung air laut yangbentukan
mempengaruhi diakibatkan oleh
delta pengaruh gaya
Bretschneider tarik benda-benda
menyatakan bahwa
angkasa,
kecepatanterutama bulan
angin lebih dan
dari 10matahari,
knot atauterhadap
lebih darimassa air lautatau
19 km/jam di bumi.
lebih Pengaruh gayaadalah
dari 5 m/detik tarik bulan
suatuterhadap
kecepatanmuka airyang
angin laut di
bumi lebihmampu
dianggap besar 2,34 kali daripadagelombang
membangkitkan pengaruh gaya tarik 2004).
(Sunarto, matahari (Duxbury et al., 2002)

IKLIM
GELOMBANG LAUT
FAKTOR-

Iklim berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi dalam semua komponen dari system sungai. Pada daerah tropis,
FAKTOR-
FAKTOR

penyediaan volume air permukaan besar. Pelapukan fisika dan kimia berpengaruh terhadap tingkat sedimentasi. Pada
FAKTOR

tiupan anginpengendapan
lingkungan di permukaanberiklim
air laut tropis
menyebabkan permukaan
juga dijumpai air lautmaterial
pengawetan itu menjadi gelombang,
organic Gelombang
seperti gambut yang laut memiliki
terdapat didaerah
bentuk
delta dan dimensi. Bentuk gelombang secara ideal adalah bentuk sinus, Gelombang penting untuk dipelajari, karena
gelombang memiliki energi, maka gelombang mampu menentukan bentuk pantai, tipe pantai, memilahkan sedimen di
permukaan pantai, serta mampu mengangkut sedimen (Kasim,1993). Perkembangan suatu garis pantai pada muara sungai
sangat dipengaruhi oleh energi gelombang sepanjang pantai tersebut. Energi gelombang merupakan mekanisme penting
DEBIT AIR
dalam merubah dan mencetak sediment delta yang berada dilaut menjadi suatu bentuk tubuh pasir didaerah pantai

ARUS LAUT
Debit sungai tergantung dari faktor iklim yang dapat mempengaruhi bentuk geometri dari delta. Kecenderungan air sangat
penting terhadap kecepatan dan pola pertumbuhan suatu delta. Delta dengan debit air dan sedimennya tinggi serta konstan
tiap tahunnya (Delta Missisipi), menghasilkan suatu tubuh pasir yang panjang dan lurus serta umumnya membentuk sudut
Arus
yang laut
besarmerupakan tenaga
terhadap garis marinSebaliknya
pantai. yang berpengaruh terhadap
bila produk daerah
sediment pesisir.
serta variasiMenurut
debit airDuxbury et al. (2002)
tiap tahunnya arus
berbeda, laut yang
maka
berpengaruh terhadap perkembangan
terjadinya perombakan pantai
tubuh-tubuh pasir adalah
yang arusdiendapkan,
tadinya pasang surutoleh
(tidal current), arus
proses-proses menuju
laut pantai (onshore
dan cenderung current),
membentuk tubuh
arus
deltasusur
yang pantai
sejajar(longshore current),
dengan garis pantai dan arus balik (rip current). Arus pasut berlangsung ketika air laut bergerak ke arah
daerah pesisir pada saat pasang dan berbalik mengalir ke arah laut pada saat surut
Jika Anda tidak suka bakteri, Anda
berada di planet yang salah.

S T E WA RT B R A N D
STUDI KASUS
DINAMIKA MORFOLOGI DAERAH
:

SISI LUAR (OUTER) DELTA


MAHAKAM KALIMANTAN TIMUR,
INDONESIA
STUDI
KASUS

Proses progradasi dari delta Mahakam teramati dengan jelas di mana kontur kedalaman 5 m sampai 20 m telah bergeser ke arah laut
atau ke tenggara. Hal tersebut akibat penimbunan sedimen dalam jumlah yang cukup berarti di kawasan muara Pegah (delta Mahakam);
Pada musim peralihan, dengan debit menengah (bukan tertinggi), pengaruh massa air tawar yang berasal dari sungai Mahakam
berpengaruh pada perairan muara hingga pada kedalaman 10 m pada saat kondisi surut. Massa air laut berpengaruh pada perairan sungai
hingga hulu Muara Pegah, Handil dan muaramuara sekitarnya pada saat pasang. Pada saat pasang naik, air laut mendorong massa air
menuju hulu (ke utara), dan sebaliknya pada kondisi menuju surut, massa air dari sungai Mahakam mendorong massa air menuju muara
(ke selatan).

.
ST U D I K A SU S

Proses erosi secara kontinu terjadi di Perairan Muara


Pegah sebagai pengaruh dari besarnya debit sungai yang
mengalir melalui muara menuju laut lepas, di mana debit
tersebut cukup kuat untuk menggerus dasar perairan;
Proses erosi sebagai akibat kondisi arus pasang surut
juga terlihat di luar muara Pantai Muara Pegah, akan
tetapi besarnya sangat bergantung terhadap kondisi arus;
Interaksi antara arus sungai, debit, kandungan
sedimen terlarut dengan pasang surut laut dan arah
gelombang laut sangat berpengaruh terhadap
pembentukan morfologi bagian luar delta Mahakam
(outer delta), khususny
 

.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai