Anda di halaman 1dari 2

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)

a. Defenisi
Numbered Heads Together (NHT) adalah Suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas peserta didik dalam mencari, mengolah dan melaporkan
informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasekan depan kelas (Isjoni,
2010). Model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dikembangkan oleh
SPENCER KAGAN pada tahun 1992 (Darmadi, 2017)

b. Kelebihan model pembelajaran numbered head together (Lie, 2010) & (Warsono, 2013)
1. Saling Ketergantungan Positif.
Mahasiswa aktif dalam bekerja melakukan sesuatu bersama-sama dan saling
membutuhkan antar sesama lainnya. Hubungan saling membutuhkan antara
mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain disebut saling ketergantungan
positif. setiap anggota kelompok sadar bahwa mereka perlu bekerja sama dalam
mencapai tujuan.
2. Tatap Muka dan interaksi pribadi
Dalam setiap kelompok diberikan kesempatan yang sama untuk
bertemu dan mendiskusikan setiap tugas yang diberikan. Kegiatan berdiskusi secara
bersama-sama akan lebih menigkatkan hasil pemikiran dibandingkan secara individu
Di dalam kelompok, para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling
mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi
pribadi
3. Komunikasi Antar Anggota.
Keberhasilan suatu kelompok juga ditentukan oleh kesediaan setiap anggota dalam
mengemukakan pendapatnya dengan berkomunikasi secara tepat. Di dalam
komunikasi anatar anggota ini, setiap mahasiswa diajarkan cara berkomunikasi yang
baik antar sesama kelompok, cara memberi tanggapan, memberi jawaban, dan
menghargai orang lain. Proses tersebut tentunya sangat bermanfaat untuk
memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan
emosional para mahasiswa.
4. Evaluasi Proses Kelompok.
Setiap dosen mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama lebih
efektif.

c. Kelemahan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)


Model Pembelajaran NHT ini tidak terlalu cocok untuk jumlah mahasiswa yang banyak
karena membutuhkan waktu yang lama dan tidak semua anggota kelompok dipanggil
oleh dosen dalam praktik (Barkley, E. E., Cross, P. K., Howell, 2012)
DAFTAR PUSTAKA

Barkley, E. E., Cross, P. K., Howell, C. (2012). Collaborative Learning Techniques (2nd ed.).
bandung: Nusa Medianya.
Darmadi. (2017). Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar
Siswa. yogyakarta: CV. Budi Utama.
Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta
Didik. yogyakarta: Pustaka Belajar.
Lie, A. (2010). Cooperative Learning (7th ed.). Jakarta: Gramedia.
Warsono, H. (2013). Pembelajaran Aktif Teori dan Assement (2nd ed.). bandung: Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai