Anda di halaman 1dari 2

RESUME KAJIAN

Jum'at, 21 September 2018


"Kuatkan Imanmu!"

🎤 Ustadz Dr. Asrori Mukhtarom, MA

Iman mencakup 3 hal: meyakini dalam hati, mengucap dengan lisan, mengamalkan
dengan anggota tubuh kita.
Iman itu kadang bertambah (dengan ketaatan kepada Allah) namun kadang berkurang
(dengan bermaksiat kepada Allah).
Iman tidak sama antara seseorang dengan yang lainnya, juga bertingkat-tingkat.
Sederhananya begini: Berbeda, orang yang mengetahui sesuatu melalui pendengarannya
dengan orang yang melihat secara langsung. Orang bisa sama-sama beriman, tapi
kekuatannya tidak sama.

Contoh kisah pada QS Al Baqarah: 260


Nabi Ibrahim a.s berdo'a kepada Allah, "Ya Allah tunjukkan kepadaku bagaimana Engkau
menghidupkan yang telah mati..."
Lalu Allah menjawab, "Apakah engkau tidak beriman kepada-Ku sehingga meminta
demikian?"
"Aku beriman, tapi aku ingin menjadikan hatiku lebih tenang..."

〰〰〰〰〰〰

Tidak sama, keimanan seseorang yang melakukan sholat fardhu saja, sementara yang
satunya melengkapi dengan sholat sunnah.
Tidak sama, keimanan seseorang yang berpuasa Daud, dengan orang lain yang berpuasa
senin kamis.
Tidak sama, keimanan orang yang sholatnya disempurnakan, dengan orang yang
melamun saat sholat.
Kita butuh terus menguatkan iman kita
...Allah menurunkan sakinah ke dalam hati orang-orang yang beriman, dari keimanan yang
sudah ada pada mereka.. (QS Al Fatih: 4)
Hati yang dibuka oleh Allah, ada keinginan untuk mengerjakan kebaikan dan melakukan
amal shalih, sehingga Allah tambahakan terus kebaikan pada hatinya...
Iman bukanlah sesuatu yang tetap, bisa bertambah dan berkurang; dapat dilihat dari
semangat kita dalam menjalankan ibadah, apakah makin dekat kepada sunnah/tidak.
"...orang-orang yang beriman, bertambah imannya ketika diturunkan satu ayat, dan
mereka menerima dengan keadaan yang sangat bahagia, sementara mereka yang di
dalam hatinya ada penyakit, maka Allah tambahkan kotoran juga pada hatinya..."
(QS At Taubah: 124-125)

Para wanita itu lemah akal dan agamanya (pensifatan ini dari Rasul, disebabkan
wanita memiliki masa haid dimana mereka tidak melakukan sholat dan puasa, sehingga
keimanan mereka pun berbeda dengan laki-laki)
Keimanan ada 70 cabang, yang paling tinggi adalah laa ila ha illallah (amalan lisan),
yang paling rendah yaitu menyingkirkan cabang dari jalan (amalan perbuatan) dan rasa
malu adalah salah satu cabangnya (amalan hati). Ketiganya merupakan aspek yang
tercakup dalam keimanan.

Keimanan di Hadapan para Shahabat


Mereka senantiasa berdo'a kepada Allah agar imannya bertambah (meminta
keyakinan, keimanan, dan kepahaman); serta berkumpul dalam majelis ilmu untuk
meningkatkan ketaatan.
Ada 3 perkara ketika ada pada seorang, sungguh imannya akan bertambah:
1) Seorang yang senantiasa muhasabah diri
2) Seorang yang berinfaq walaupun sedang faqir
3) Seorang yang mengucapkan salam kepada orang yang alim

Beberapa hal agar iman bisa bertambah:

 Ketika kita benar-benar mencari ilmu yang syar'i dan sunnah (akan memberikan
manfaat dalam urusan ibadah dan muamalah)
 Membaca, memahami, dan mempelajari Al Qur'an (tadabbur dan tafakur)
 Membaca sirah nabawiyah
 Membaca kisah shalafush shalih
 Tadabbur ayat kauniyah
 Memperbanyak ketaatan kepada Allah
Jiwa kita, ketika kita bawa kepada ketaatan, mungkin akan menangis karena beratnya.
Namun jangan lelah mendidik jiwa, hingga ia menemukan nikmatnya beribadah.
Bersungguh-sungguh dalam meninggalkan maksiat, sehingga hati kita menjadi semakin
bersih karenanya, akan mempermudah kita meningkatkan ketaqwaan.

Anda mungkin juga menyukai