Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LIMBONG
Desa Aek Sipitudai, Onan Limbong Kec. Sianjur Mula-Mula
Email : pusk.limbong@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYULUHAN OBAT GENERIK

I. PENDAHULUAN
Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang
merupakan unit pelaksaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan
makin kompleksnya upaya pelayanan kesehatan khususnya masalah terapi
obat, telah menuntut kita memberikan perhatian dan orientasi pelayanan
Farmasi kepada pasien.

II. LATAR BELAKANG


a. Obat generik adalah : Nama obat yang sama dengan zat aktif berkhasiat
yang dikandungnya sesuai nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope
Indonesia, contohnya Amoxicillin, Paracetamol.
b. Pada umumnya masyarakat tetap menganggap bahwa obat generik adalah
obat kelas bawah dan bermutu rendah, sebaliknya mereka berpendapat
bahwa obat paten adalah obat yang sangat bagus mutunya dibanding obat
generik tersebur. Pandangan masyarakat yang memandang obat paten
sebagai obat bagus tentu tidaklah sepenuhnya salah, tetapi menganggap
obat generik sebagai obat kelas bawah dan bermutu rendah inilah yang
tidak benar. Pandangan rendah terhadap obat generik jelas menimbulkan
masalah dalam pelayanan kesehatan di tanah air.
c. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan istilah “obat paten” yang
salah dimasyarakat, serta telah mengalami pergeseran makna istilah “obat
paten” dimasyarakat langsung dikaitkan dengan kualitasnya. Karena kata
“paten” dalam keseharian masyarakat bermakna paling bagus
sehinggasecara langsung memandang obat paten obat paling bagus dan
obat generik obat yang berkualitas rendah.
d. Sebenarnya yang dimaksud dengan obat paten adalah “ obat bermerek
(Branded Name Medicine). Obat bermerek ini merupakan obat yang
dipasarkan dengan nama dagang tertentu yang didaftarkan oleh
perusahaan produsennya. Sedangkan obat generik dipasarkan dengan
nama aslinya yang dapat diproduksi oleh setiap perusahaan produsen
obat. Contohnya : obat generiknya adalah Paracetamol dan nama dagang
lainnya adalah Panadol, Sanmol dan sebagainya.
e. Pandangan rendah masyarakat terhadap obat generik ini diperparah oleh
para dokter praktek pribadi dan pelayanan swasta yang hampir tidak
pernah memberikan informasi apalagi memberikan resep obat generik.
Akhirnya menjadi asumsi umum bahwa obat generik adalah obat murahan.
Dengan memandang rendah mutu obat generik, masyarakat atau pasien
merasa tidak puas terhadap pelayanan bila mendapat obat generik.
Masyarakat menganggap pengobatan yang diberikan bukanlah pelayanan
maksimal.
f. Pandangan rendah ini juga berimbas kepada pandangan masyarakat pada
pengobatan di Puskesmas. Puskesmas yang menyediakan pelayanan
kesehatan
g. terdepan dengan memberikan obat generik dianggap sebagai tempat
berobat masyarakat kelas bawah. Sedangkan masyarakat yang
mempunyai biaya yang cukup untuk berobat lebih cenderung untuk
berobat langsung ke dokter spesialis atau kerumah sakit besar, meskipun
penyakitnya hanya penyakit biasa seperti pegal-pegal atau batuk biasa.
Pada sebagian masyarakat perilaku dan gaya berobat seperti ini
merupakan “ prestise “ dan sebaliknya mereka gengsi untuk berobat ke
Puskesmas.
h. Dalam hal ini bahwa Puskesmas Limbong adalah salah satu unit
Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang menyediakan obat generik pada
pelayanan kefarmasiannya, sehingga perlu dilaksanakan kegiatan
Penyuluhan Obat Generik kepada masyarakat.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


Tujuan Umum :.
Tujuan Khusus : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat generik
serta meningkatkan pemakaian obat generik.

IV. OUT PUT


Masyarakat mengerti tentang obat generik dan lebih mendahulukan pemakaian
obat generik daripada obat paten ketika sakit.

V. SASARAN
Masyarakat di 12 Desa Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir.

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Kegiatan dilaksanakan oleh Dokter Puskesmas dan Petugas Farmasi
Puskesmas.
b. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada Bulan Mei s/d Desember 2017.

VII. PEMBIAYAAN
Pembiayaan penyuluhan pemakaian obat generik sebesar Rp. 1.810.000,-
yang dibebankan pada dana BOK Puskesmas Limbong Tahun Anggaran 2017.

VIII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan ini.

Diketahui, Pengelola Farmasi


Kepala Puskesmas Limbong Puskesmas Limbong

drg. Rawaty Simarmata Herlina P. Hutagaol


NIP. 19760831 200904 2 003 NIP. 19830119 201001 2 023

Anda mungkin juga menyukai