Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DINI ISTIQOMAH

NIM : 11160163000039

KELAS : 5B PENDIDIKAN FISIKA

TUGAS 2 PERENCANAAN DAN PEMBELAJARAN FISIKA

MEBUAT SINTAKS SKENARIO PEMBELAJARAN DENGAN MODEL


PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

1. Pengertian Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)


Numbered Head Together adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang
menggunakan angka yang diletakkan diatas kepala dengan tujuan untuk
memudahkan guru dalam mengeksplor aktifitas siswa dalam mencari, mengolah,
dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas. Strategi ini pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan pada tahun
1992 dalam Suprijono (2009:92).
Menurut Arends (2008:15) pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together ini menggunakan pendekatan struktural yang telah dikembangkan oleh
spencer kagan (1992), yang menekankan penggunaan struktur tertentu yang
dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa yang dimaksudkan sebagai
alternatif untuk struktur kelas tradisional, seperti resitasi, yaitu guru mengajukan
pertanyaan kepada seluruh kelas dan siswa memberikan jawaban setelah
mengangkat tangan dan dipanggil namanya. Struktur Kagan mengharuskan siswa
untuk bekerja secara interindependen (saling bergantung) dikelompok-kelompok
kecil dan ditandai oleh reward kooperatif dan bukan reward individual.
Berdasarkan pengertian diatas, model pembelajaran NHT (numbered head
together) yaitu, pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan melibatkan para
siswa untuk saling berinteraksi serta berfikir bersama, sehingga setiap siswa dapat
aktif dalam penguasaan materi dengan cara menggunakan nomor pada kepala
masing-masing siswa sebagai identitas yang memudahkan guru untuk mengeksplor
aktifitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai
sumber yang akhirnya dapat dpresentasikan di depan kelas.

2. Sintaks dalam pembelajaran NHT


Menurut Kagen dalam Arends (2008:16) guru menggunakan empat fase sebagai sintaks
NHT sebagai berikut :

Fase-fase Perilaku Guru Perilaku Siswa


Fase 1. Guru membagi siswa Setiap siswa dalam tim
Penomoran menjadi beberapa mempunyai nomor berbeda-
(Numbering) kelompok atau tim beda,sesuai dengan jumlah
yang beranggotakan 3- siswa di dalam kelompok.
5 orang dan memberi
siswa nomor
Fase 2. Guru mengajukan Siswa menyimak dan
Pengajuan pertanyaan kepada menjawab pertanyaan
Pertanyaan siswa sesuai dengan
(Questioning) materi yang sedang
dipelajari yang
bervariasi dari yang
spesifik hingga bersifat
umum dan dengan
tingkat kesulitan yang
bervariasi. Misalnya
“berapa jumlah gigi
orang dewasa?”
Fase3. Guru memberikan Siswa berpikir bersama
Berpikir bimbingan bagi untuk menemukan jawaban
Bersama kelompok siswa yang dan menjelaskan jawaban
(Heads membutuhkan. kepada anggota dalam timnya
Together) sehingga semua anggota
mengetahui jawaban dari
masing-masing pertanyaan.
Fase 4. -Guru menyebut salah -Setiap siswa dari tiap
Pemberian satu nomor tertentu . kelompok yang bernomor
Jawaban sama mengangkat tangan dan
(Answering) menyiapkan jawaban untuk
seluruh kelas

Siswa yang nomornya disebut


guru dari kelompok tersebut
mengangkat tangan dan berdiri
-Guru secara random untuk menjawab pertanyaan
memilih kelompok
yang harus menjawab
pertanyan tersebut

Dari sintaks diatas kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000:29) menjadi enam
langkah yaitu:

Langkah 1. Persiapan

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario
Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Langkah 2. Pembentukan kelompok

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif


tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan
3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan
nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran
yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan
belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test)
sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.

Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku
panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang
diberikan oleh guru.

Langkah 4. Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan
yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari
pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok
dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa
di kelas.

Langkah 6. Memberi kesimpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang disajikan.

3. Evaluasi Pembelajaran NHT


Merujuk pada buku Suprijono (2009) penilaian berdasarkan pembelajaran NHT
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Penilaian proses
Penilaian proses dilakukan selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung
untuk menilai sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan lembar penilaian sikap yang terdiri dari aspek kedisiplinan,
minat, kerja sama, keaktifan dan tanggung jawab.
2. Penilaian hasil
Penilaian hasil dilakukan berdasarkan kerja yang dilakukan siswa ketika
memaparkan hasil diskusi kelompok.

Anda mungkin juga menyukai