Anda di halaman 1dari 31

MATERI KULIAH

TEKNIK PELEDAKAN

REAKSI & KLASIFIKASI HANDAK

NOVERIADY, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
REFERENSI BACAAN
 Barlian Dwinagara. “Bahan Peledak”, Materi Kuliah Peledakan, UPN “Veteran”
Yogyakarta.
 Materi Basic Training For Mining Operation Supervisor (BT-MOS)-3 SIS – Adaro April
2007.
 Sjaepadin, 1998. Pengantar Teknik Peledakan, Pusat Pengembangan Tenaga
Pertambangan, Direktorat jendral Pertambangan Umum, Departemen
Pertambangan dan Energi.
BAHAN PELEDAK :

 BERGUNA SEBAGAI ALAT LOSSENING

 BARANG YANG BERBAHAYA

 SANGAT PEKA/SENSITIF

 TIDAK ADA PILIHAN LAIN

 PENANGANANNYA HARUS HATI-HATI

 DITUNTUT SUATU KETERAMPILAN TERSENDIRI

 HARUS TERHINDAR DARI PENGARUH EKSTRIM DARI LUAR


HANDAK
Bahan peledak (handak) adalah suatu bahan kimia yang berupa
senyawa tunggal atau campurannya yang berbentuk padat atau cair,
yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan
awal, akan berubah menjadi bahan-bahan yang lebih stabil yang
sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai dengan panas dan
tekanan yang sangat tinggi.

LEDAKAN  P = 10.000 Mpa =  100.000 atm


T =  4.000 C
STEEL BARREL  • Kuat sampai dengan 5.000 atm
• Titik leleh steel = 1500 °C
• Titik didih steel = 3000 °C
Detonator adalah suatu benda (selongsong) yang mengandung isian
bahan peledak (petn) sebagai penyala awal ledakan (penggalak)

Bahan peledak peka detonator adalah bahan peledak yang dapat


meledak dengan detonator nomor 8

Bahan peledak peka primer adalah bahan peledak yang hanya dapat
meledak dengan menggunakan booster bersama detonator nomor 8

Bahan ramuan bahan peledak adalah bahan baku yang apabila dicampur
dengan bahan tertentu (solar) akan menjadi bahan peledak peka primer

Gudang adalah suatu bangunan atau kontainer yang secara teknis


mampu menyimpan bahan peledak secara aman
Gudang bahan peledak utama adalah gudang yang digunakan sebagai
tempat penyimpanan atau penimbunan bahan peledak yang letaknya
dilokasi tambang

Gudang bahan peledak transit adalah gudang yang digunakan sebagai


tempat penyimpanan sementara bahan peledak sebelum diangkut ke
gudang utama

Gudang bahan peledak sementara adalah gudang yang digunakan untuk


kegiatan pertambangan tahap eksplorasi atau untuk penimbunan
sementara menunggu gudang utama selesai dibangun

Juru ledak adalah seseorang yang diangkat oleh perusahaan


pertambangan atau ktt untuk melaksanakan pekerjaan peledakan dan
orang tersebut harus memiliki kartu izin meledakkan (kim)
REAKSI PELEDAKAN

Pembakaran
Ledakan
Deflagrasi
Detonasi
PEMBAKARAN

Disebut juga Combustion = Burning=Pembakaran

Yaitu reaksi permukaan yang eksotermis yang dijaga


keberlangsungannya oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri,
disertai dengan pelepasan gas-gas hasil pembakaran.

Contoh : Solar (diesel oil) yang terbakar.


CH3(CH2)10CH3 + xsO2  12CO2 + 13H2O

 Melibatkan reaksi kimia


 Oksigen tersedia berlebih di udara
 Motor bakar (bensin maupun solar) – tidak perlu tangki oksigen
 Metoda pemadaman kebakaran – isolasi benda terbakar dari oksigen
LEDAKAN

Disebut juga Letusan = Explosion

Yaitu ekspansi yang cepat dari suatu bahan menjadi bervolume lebih
besar.

Contoh : - Tangki bertekanan meledak


- Balon karet meletus

 Tidak melibatkan rekasi kimia


 Transfer energi ke gerakan massa
 Disertai bunyi dan panas
DETONASI

Disebut juga Detonation

Yaitu reaksi kimia yang sangat cepat yang diawali dengan panas,
disertai oleh shock compression (tekanan kejut) dan membebaskan
energi yang mempertahankan shock wave (gelombang kejut) serta
berakhir dengan ekspansi (pengembangan) hasil reaksinya.

Contoh : # TNT yang meledak


4C7H5N3O6  7 CO2 + 10H2O + 6N2 + 21C

# ANFO yang meledak


37NH4NO3 + CH3(CH2)10CH3  12CO2 + 87H2O + 37N2
DETONASI (lanjutan)

• Melibatkan reaksi kimia.


• Oksigen untuk reaksi tersedia dalam bahan itu sendiri (tanpa
oksigen dari udara)
~ Handak bisa digunakan didalam lubang tembak.
~ Reaksi ledakan tidak bisa dipadamkan.
• Reaksi sangat cepat ( Kecepatan suara = supersonic),
VOD (kecepatan ledakan) Anfo = 4500 m/s.
• Shock compression (kompresi kejut) – daya hancur
• Shock wave (gelombang kejut) - bahaya symphatetic detonation
- menentukan safety distance (jarak aman)
• Ada ledakan (gerakan massa, bunyi, dan panas)
• Detonasi = Ledakan + Reaksi Kimia (Internal Burning/pembakaran
sendiri)
DEFLAGRASI

Disebut juga Deflagration

Sama dengan Detonasi tetapi dengan kecepatan reaksi di bawah kecepatan


suara (sub sonic).

Contoh : ~ Gun Powder pada peluru.


~ Rocket propellant pada sistem roket.

 Reaksi cepat, VOD (kecepatan ledakan) Gun Powder = 100 m/s.


 Deflagrasi = ledakan tanpa bunyi + reaksi kimia
= pembakaran yang cepat dengan oksigen dari
bahan itu sendiri
 Arah aliran produk hasil reaksi berlawanan dengan arah propagasi
reaksi  kebalikan dari detonasi.

 Bahan kimia yang bisa terdetonasi atau terdeflagrasi = bahan


peledak = chemical explosives = explosives.
DETONASI
Arah produk hasil reaksi

Arah propagasi reaksi

DEFLAGRASI
Arah produk hasil reaksi

Arah propagasi reaksi


3 KUNCI HASIL PELEDAKAN YANG BAIK

HASIL
PELEDAKAN
YANG BAIK

TINGKATAN ENERGI BAHAN PELEDAK


PERBANDINGAN TINGKAT KEPEKAAN
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
KLASIFIKASI DALAM PEMAKAIAN

 Untuk keperluan militer :


Dalam hal ini komposisi bahan peledak tidak begitu menjadi persoalan,
terutama tentang “oxygen balance”, yang penting bahan peledak dapat
menghancurkan.

 Untuk keperluan komersil :


Dalam hal pemekaian bahan peledak untuk perdagangan, bahan
peledak yang akan digunakan di sesuaikan dengan sifat-sifat atau
karakteristik batuan.

Keppres No. 5/1988 juga SK Menhankam No. SKEP/974/VI/1988


membagi bahan peledak (explosives) menjadi dua golongan besar
yaitu: Bahan Peledak Industri (Komersial) & Bahan Peledak Militer.
Menurut JJ. Manon, 1978
Menurut R. L. Ash (1967) bahan peledak kimia
dibagi menjadi :
Bahan peledak kuat (high explosive), yang
memiliki sifat detonation dengan kecepatan
detonasi 5.000 - 24.000 feet per second (fps).
Bahan peledak lemah (low explosive), yang
memiliki sifat deflagration dengan kecepatan
reaksi < 5.000 fps.
Menurut Anon (1977) bahan peledak kimia
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
a. bahan peledak kuat (high explosives)
b. bahan peledak lemah (low explosives)
c. blasting agents
Menurut Mike Smith (Mining Magazine, Feb.
1988) bahan peledak dibagi menjadi:
a. bahan peledak kuat (high explosives)
b. blasting agents
c. speciality explosives
d. explosive substitutes
BAGAN KLASIFIKASI

EXPLOSIVES MATERIALS

HIGH EXPLOSIVES LOW EXPLOSIVES

PRIMARY SECONDARY TERTIARY PYROTECHNICS PROPELLANT

Pb Azide NG Dynamite AN Thermite


Pb Styphnate TNT Emulsion AP Delay composition
Hg Fulminate PETN ANFO DNT Ignition Charge
1
Single Component Composite

Crystal Liquid Dough Solid Solid


Crystal Solid Paste Solid Solid
Crystal Solid Prill Free Flow Liquid Solid
BAGAN KLASIFIKASI (lanjutan)

PROPELLANT

LIQUID SOLID

MONO COMPOSITE SINGLE DOUBLE TRIPLE COMPOSITE


BASE BASE BASE

NM LOx/Fuel NC NC/NG NC/NG/ NC/NG/AP/


Hydrazine NQ AI/RDX
Bahan Peledak Industri
• Bahan peledak industri adalah bahan peledak
yang dirancang dan dibuat khusus untuk
keperluan industri, misalnya industri
pertambangan, sipil, dan industri lainnya, di
luar keperluan militer
BAHAN PELEDAK
INDUSTRI (Mike Smith, 1988)

BAHAN AGEN BAHAN PELEDAK PENGGANTI


PELEDAK KUAT PELEDAKAN KHUSUS BAHAN PELEDAK

Seismik Compressed air/ gas


TNT ANFO
Trimming
Dinamit Expansion agents
Slurries
Permissible
Gelatine
Emulsi Mechanical methods
Shaped charges
Hybrid ANFO Jet piercing
Binary
Slurry
mixtures LOX Water jets

Liquid
BERDASAR KECEPATAN RAMBAT REAKSI

 HIGH EXPLOSIVES

~ Kecepatan rambat reaksi  kecepatan suara (300 m/s)


Contoh : ANFO = 4500 m/s (Supersonic)

~ Tekanan yang ditimbulkan sangat tinggi

~ Reaksinya disebut Detonasi

~ Berdasar kepekaan (sensitivity) nya digolongkan lebih lanjut :


A. Primary - sangat sensitive
B. Secondary - kurang sensitive
C. Tertiary - tidak sensitive
 LOW EXPLOSIVES

~ Kecepatan rambat reaksi  kecepatan suara


Contoh : Gun Powder = 100 m/s (Sub sonic)

~ Tekanan yang ditimbulkan tinggi

~ Reaksinya disebut Deflagrasi

~ Berdasar penggunaannya digolongkan lebih lanjut :

A. Pyrotechnics - untuk penghasil panas, asap/kabut


berwarna, sinar, delay, suara, api.

B. Propellants - untuk melontarkan obyek/projectile


(pelor, hulu ledak).
BERDASAR JUMLAH KOMPONEN

# SINGLE COMPONENT
Merupakan senyawa kimia tunggal.
Contoh : Lead Azide, TNT, RDX
# COMPOSITE
Merupakan campuran beberapa senyawa (majemuk)
Contoh : AN + FO = ANFO
NG + Kieselguhr = Dynamite

BERDASAR LAPANGAN PEMAKAIAN

# HANDAK INDUSTRIAL
Contoh : Dynamite, ANFO, DLL
# HANDAK MILITER
Contoh : TNT, Amatol
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai