Anda di halaman 1dari 41

BAB III

PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Diagram alir di bawah ini untuk memberikan gambaran langkah-langkah


yang dilakukan untuk menjalankan penelitian atas proses yang sedang berjalan.

Mulai

Studi Studi &


Kepustakaan Penelitian
pendahuluan

Identifikasi
Masalah

Analisa
Kebutuhan

Perancangan
Database

Implementasi

Evaluasi

Gambar 3.13 Kerangka Berpikir

39
40

Studi Kepustakaan

Menggali informasi sesuai dengan data yang berkaitan dengan SIG, sistem
basis data, dan pemetaan digital. Sumber pustaka dapat berupa artikel-artikel tertulis
dan sumber-sumber lainnya yang bersangkutan dengan pembuatan skripsi ini.

Studi dan Penelitian Pendahuluan

Melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan skripsi yang


dikerjakan pada P2O-LIPI.

Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh P2O-LIPI pada data


crustacean yang didapat, untuk memudahkan pendataan terhadap spesies yang
ditemukan di setiap stasiun yang ada.

Analisa Kebutuhan

Kualitas sumber daya manusia mencerminkan kinerja dari perusahaan. Untuk


bisa menerapkan sistem tersebut serta mendukung tercapainya tujuan dari P2O-LIPI.
dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menyediakan informasi yang
dibutuhkan P2O-LIPI dalam mencapai sasaran maupun tujuan dari P2O-LIPI.

Perancangan Database

Melakukan pendataan yang bermanfaat untuk mengurangi ketidak efisien


data pada database yang akan dibuat.

Implementasi

Merupakan tahapan pembuatan program sesuai dengan hasil-hasil yang telah


didapatkan pada proses sebelumnya.

Evaluasi

Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari sistem yang telah dibuat.


41

3.2 Sejarah Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O-


LIPI) merupakan salah satu kedeputian bidang ilmu pengetahuan kebumian dari
LIPI.P2O-LIPI salah satu institusi penelitian yang bergerak di bidang kelautan dan
mempunyai sejarah yang cukup panjang. Pada awalnya dibentuk oleh pemerintah
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No: 10 tanggal 22 Januari 1970
dengan nama Lembaga Oseanologi Nasional yang bernaung di bawah LIPI. Sejalan
dengan perkembangannya, pada tanggal 13 Januari 1986 Lembaga Oseanografi
Nasional LIPI berubah nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
OseanologiLIPI. Sehubungan dengan adanya reorgranisasi di lingkungan LIPI dan
berdasarkan Surat Keputusan Kepala LIPI Nomor:1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi berubah menjadi Pusat Penelitian
Oseanografi.

3.3 Visi Dan Misi

Sejalan dengan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan dan


teknologi yang semakin berkembang pesat, begitupula organisasi lembaga-lembaga
ilmiah di Indonesia telah pula mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Oleh
karena itu, untuk mengadakan peninjauan, penyesuaian tugas pokok, fungsi, dan
sususan organisasi LIPI sesusai dengan kedeputian yang telah dibagi oleh LIPI,
yaitu: Pengetahuan kebumian dari LIPI khususnya bidang oseanografi yang sesuai
dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka
ditetapkanlah visi dan misi yang sesuai.
42

3.3.1 Visi

Menguasai ilmu pengetahuan dan teknolgi di bidang oseanografi dan menjadi


acuan nasional dan internasional untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia
dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian oseanografi.

3.3.2 Misi

Misi P2O-LIPI adalah:

1. Meningkatkan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi


oseanografi.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana penelitian oseanografi.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pihak lain di bidang oseanografi.
4. Meningkatkan penelitian oseanografi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

3.4 Kegiatan

Berbagai pengalaman kerja yang telah dijalankan oleh P2O-LIPI terutama dalam
melakukan kegiatan kerjasama penelitian, antara lain:

1. Melakukan penelitian kelautan dan wilayah pesisir dalam bidang dinamika laut
dan sumberdaya laut.
2. Melakukan studi tentang ekosistem estruarin, mangrove, terumbu karang, lamun,
dan rumput laut.
3. Melakukan studi tentang budidaya kepiting, rajungan, ikan, dan titam.
4. Melakukan studi tentang geologi laut dan sedimentologi.
5. Melakukan studi tentang pencemaran laut meliputi parameter kimia, fisika, dan
biologi.
6. Survei dan fotografi bawah laut.
7. Melakukan studi tenang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
8. Perancangan dan pemasangan peralatan oseanografi.
43

3.5 Stuktur Organisasi

Secara struktural P2O-LIPI merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis di


bidang penelitian yang berada di bawah LIPI. P2O-LIPI terdiri atas: Bagian Tata
Usaha, Bidang Dinamika Laut, Bidang Penelitian Sumber Daya Laut, dan Bidang
Sarana Penelitian. Dalam rangka mengoptimalkan kegiatan penelitian di seluruh
wilayah perairan laut di Indonesia dengan berbagai ruang lingkup kegiatan penelitian
di bidang dinamika laut dan sumberdaya laut serta membantu pemerintah daerah,
telah didirikan beberapa Unit Pelaksanaan Teknis (UPT), antara lain: UPT Balai
Konservasi Biota Laut Ambon, Maluku. UPT Loka Konservasi Biota Laut Bitung,
Sulawesi Utara. UPT Loka Konservasi Biota Laut Biak, Papua. UPT Loka
Pengembangan BioIndustri Laut Mataram, Nusa Tenggara Barat. UPT Loka
Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Oseanografi Pulau Pari, DKI
Jakarta.

Struktur Organisasi P2O-LIPI ditampilkan pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi P2O-LIPI


44

3.6 Pelayanan Jasa

Pelayanan jasa P2O-LIPI, antara lain:

1. Kerja sama penelitian di bidang kelautan


P2O-LIPI telah menjalin kerja sama penelitian dengan berbagai pihak, baik di
dalam negeri maupun di luar negeri, terutama dengan instansi dan lembaga yang
berkaitan dengan bidang penelitian, perguruan tinggi, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), dan pihak industry swasta. Kerja sama dengan pihak luar negeri
meliputi penelitian Regional di antara Negara-negara ASEAN, bilateral, dan
multilateral.
2. Pelayanan Jasa Ilmiah dan IPTEK
P2O-LIPI memiliki beberapa tugas pokok, salah satunya adalah memberikan
pelayanan jasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).Jasa diberikan untuk
melayani instansi, baik pemerintah maupun swasta, pelajar, mahasiswa, para
pakar, dan masyarakat luar.Bentuk jasa yang diberikan berupa jasa perpustakaan,
konsultasi ilmiah, jasa penelitian, serta pendidikan. Pelayanan konsultasi
umumnya berupa analisis air laut, konsultasi budidaya rumput laut dan kerang,
penanggulangan erosi pantai, dan studi AMDAL. Para peneliti P2O-LIPI juga
aktif dalam penyusunan berbagai konsep kelautan dan penyusunan kebijaksanaan
pemerintah, seperti PP mengenai Baku Mutu Air Laut yang konsepnya
dirumuskan oleh para peneliti P2O-LIPI. P2O-LIPI mengambil bagian dalam
upaya menyebarkan IPTEK kepada masyarakat, misalnya: Diklat Metodologi
Penelitian Kelautan, Penyuluhan mengenai masalah Red Tide di Indonesia.
Layanan jasa perpustakaan telah memberikan pelayanan kepada para pembaca
sejak tahun 1992 sebanyak 1739 orang, layanan penelusuran literature sebanyak
197 permintaan, silang layan 2, pengiriman publikasi luar negeri 95, dan dalam
negeri sebanyak 283. Layanan jasa pendidikan berupa praktik laboratorium,
karya lapangan, bimbingan skripsi, dan pembuatan karya tulis ilmiah.
3. Pendidikan dan penelitian
4. Rekayasa peralatan penelitian
5. Bantuan teknis dalam bidang perencanaan kelautan
6. Penelusuran informasi tentang penelitian oseanografi
7. Analisa sampel dari beberapa parameter kimia, fisika, biologi, dan geologi
45

8. Jasa sarana kapal penelitian


Sebagai pendukung penelitian maka disediakan fasilitas peralatan yang dimiliki
oleh laboratorium di lingkungan P2O-LIPI, antara lain: GC, GC-MS, HPLC,
AAS, Spectrophometer, Biocounter, Laminar Air Flow, Microscope
Epifluorescene, Microscope Binokuler, Microscope High Power, Microscope
Low Power, Oven, Low Temperature Incubator, Autoclave, Digital Balance,
Grap Sampler, Echosunder, ADCP, CTD, NP Analyzer, Salinometer, Tide Meter,
Wave Meter, Wind Meter, Magnetometer, Refraction Seismic, Aanderaa, pH
Meter, Turbidity Meter, Net Plankton, CHN Analyzer, Autoanalyzer, Wave and
Tide Meter.
Fasilitas penelitian di Kapal Riset (KR) Baruna Jaya VII, di antaranya: CTD SBE
911, Fish Simrad EK 500, Multibeam Echosounder, Simrad EM 950, Coring
Equipment, Spectrophometer, Dive Equipment and Trawl Equipment.
Fasilitas penelitian di KR Baruna Jaya VIII, di antaranya: CTD SBE 911, ADCP,
Seismic Equipment, Fish Finder, Simrad EK 500, Multibeam Echosounder,
Simrad EM 1000, Depth Sonar SD 570, Coring Equipment, Spectrophometer,
Dive Equipment, Trawl Equipment, dan Box Core.

3.7 Bidang-Bidang Penelitian

P2O-LIPI melakukan kegiatan penelitian yang berorientasi pada bidang


kelautan.Penelitian oseanografi tersebut berkaitan erat dengan dinamika laut dan
sumber daya yang ada di dalamnya.

Di bawah ini akan diterangkan beberapa laboratorium penelitian dan sarana


penelitian yang ada di P2O-LIPI yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
penelitian oseanografi, di antaranya:

1. Bidang Dinamika Laut


2. Fisika Oseanografi
a. Laboratorium Fisika Oseanografi
b. Laboratorium Sirkulasi dan Modeling
46

3. Kimia Oseanografi
a. Laboratorium Kimia Oseanografi
b. Laboratorium Organik
c. Laboratorium Pencemaran
4. Biologi Oseanografi
a. Laboratorium Mikrobilogi
b. Laboratorium Plankton dan Produktivitas Primer
5. Oseanografi Terapan
a. Laboratorium Penginderaan Jauh
6. Geologi Laut
7. Bidang Sumber Daya Laut
8. Biodiversitas Sumber Daya Laut
a. Laboratorium Koral dan Sponge
b. Laboratorium Echinodermata
c. Laboratorium Crustacea
d. Laboratorium Moluska dan Polikaeta
e. Laboratorium Ikan
9. Biodiversitas Tumbuhan Laut
a. Laboratorium Mangrove
b. Laboratorium Algae dan Rumput Laut
c. Laboratorium Lamun (Sea Grass)
d. Laboratorium Ekotsoksikologi
e. Laboratorium Marikultur
f. Laboratorium Produk Alam Laut
10. Bidang Sarana Penelitian
Sebagai unsur penunjang di bidang penelitian untuk melakukan tugas dalam
penyimpanan, pengembangan, dan pengelolaan sarana penelitian. Bidang sarana
penelitian meliputi: Sarana Penelitian Dinamika Laut, Sarana Penelitian Sumber
Daya Laut, Sarana Kapal Penelitian, dan Sarana Penelitian yang merupakan
fasilitas pendukung pada penelitian oseanografi, disamping untuk melayani para
peneliti di lingkungan P2O LIPI, dapat juga melayani pihak lain sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan.
47

3.8 Keanggotaan Badan Organisasi Profesi

P2O LIPI terlihat dalam berbagai badan organisasi profesi nasional dan
internasional, di antaranya:

1. Nasional
a. Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI)
b. Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
c. Ikatan Sarjana Periklanan Indonesia (ISPIKANI)
d. Asosiasi Koral Karang Indonesia (PBI)
e. Masyarakat Penginderaan jauh Indonesia (MAPIN)
f. Ikatan Fisikologi Indonesia (IFI)
2. Internasional
a. Association of Southeast Asia Marine Scientist (ASEAMS)
b. American Society Photogrammetry and Remote Sensing (ASPRS)
c. International Association of Meiobenthologists(IAM)
d. International Coral Reef Society (ICRS)

3.9 Publikasi

Melalui beberapa terbitan, beberapa hasil penelitian disebarluaskan. Ada


beberapa metode yang digunakan, di antaranya:

1. Survei

Beberapa survei yang dilakukan oleh P2O-LIPI dikelompokkan ke dalam bagian


besar hidro oseanografi lingkungan laut dan biologi laut.Sebanyak 162 survei ke
berbagai daerah di Indonesia yang terdiri dari survei hidro oseanografi dan
lingkungan 63 survei biologi laut telah berhasil dilaksanakan.

Hasil yang diperoleh, yaitu:

a. Survei Hidro-Oseanografi dan Lingkungan Laut adalah data salinitas, suhu,


meteorology, arus, zat hara, oksigen, terlarut, plankton, klorofil, bahan
pencemar inorganik dan organik.
48

b. Survei Biologi Laut: data kekayaan jenis, sebaran, dll.

2. Publikasi Ilmiah

P2O-LIPI telah melakukan publikasi ilmiah terhadap hasil-hasil penelitian, baik


yang semi popular sebanyak 170 jurnal internasional, 112 jurnal dalam negeri,
296 tulisan semi popular, 100 prosiding, dan 300 terbitan khusus.

Publikasi Ilmiah dapat diperinci lagi sebagai berikut:

a. Marine Research in Indonesia


Untuk edaran internasional, berkala, dan dalam Bahasa Inggris.
b. Oseanologi di Indonesia
Untuk edaran nasional, berkala, dan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.
c. Oseanographical Cruise Report
Memuat hasil pengamatan setiap pelayaran penelitian, dalam Bahasa
Inggris.
d. Oseana (Jakarta) dan Lonawarta(Ambon)
Memuat tulisan-tulisan semi popular dalam Bahasa Indonesia.
e. Beberapa terbitan tak berkala tentang ilmu kelautan, Bahasa Indonesia
dan Inggris.
Misalnya : Atlas Oseanologi Perairan Indonesia, Buku Teluk Jakarta,
Buku Terumbu Karang, Buku Ikan Baronang, Buku Makanan dari Laut,
Buku Rumput Laut (Algae), dan lain-lain.

3. Pertemuan Ilmiah dan Lokakarya


Pada tahun 1992, Pegawai P2O-LIPI telah berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah
dalam negeri sebanyak 30 orang dan dalam pertemuan di luar negeri, seperti:
Perancis, Amerika, Australia, Canada, Jepang, Vietnam, Malaysia, Singapura,
dan Thailand, sebanyak 15 orang.
49

3.10 Permasalah yang Dihadapi

Permasalahan yang menjadi alasan kuat pembuatan sistem informasi berbasis


web SIG yaitu :

1. Belum tersedianya sistem informasi yang memberikan tampilan web


berbasis geografis dengan biaya rendah.
2. Kesulitan dalam mengelola basis data yang kemudian dihubungkan ke
sistem web tersebut yang dilengkapi dengan data spasial dan non spasial
yang terhubung dari stasiun-stasiun penelitian yang telah dilakukan.
3. Kesulitan para peneliti untuk menambahkan informasi terbaru dalam
bentuk digital serta penambahan dalam bentuk tekstual.
4. Kategori crustacea yang banyak mempersulit peneliti dalam melakukan
penelitian.
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap crustacea menyebabkan
kelangkaan jenis-jenis crustacea.

Sehingga dibutuhkan fasilitas berupa SIG berbasis web untuk memberikan


informasi kepada masyarakat tentang jenis-jenis crustacea berupa data spasial, data
non spasial, dan gambar jenis-jenis crustacea.

3.11 Usulan Pemecahan Masalah

Usulan pemecahan masalah dari sistem informasi di P2O-LIPI ini adalah


merancang sistem web dengan menggunakan fasilitas Content Management System
(CMS) yang akan mempermudah pengaturan dan penghubungan database ke website
yang telah dibuat, agar dapat menampilkan peta geografis beserta keterangan pada
umumnya.

Kemudian, digunakan juga aplikasi pendukung yang rendah biaya dan mudah
diaktifkan untuk menghasilkan tampilan peta geografis di dalam web yang telah
dibuat. Aplikasi MapServer merupakan salah satu pilihan yang terbaik untuk
dijadikan sebagai aplikasi pendukung.
50

Setelah fasilitas CMS berhasil disinkronisasikan dengan aplikasi MapServer,


maka akan dihasilkan tampilan web dengan beberapa menu sesuai kebutuhan dan
peta geografis yang berguna untuk mengetahui data geografis crustacea.

Sehingga, pada tampilan web peneliti dapat mengetahui jenis-jenis crustacea,


penyebaran yang berada di wilayah perairan Indonesia, gambar tentang crustacea
yang ingin dilihat serta memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk
keperluan penelitian selanjutnya.

3.12 Analisis dan Definisi Persyaratan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan pengguna yang


ditransformasikan ke kebutuhan sistem.Kebutuhan ini kemudian didefinisikan secara
rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

P2O-LIPI sebagai lembaga yang diberikan tanggung jawab dan memiliki


tugas untuk melakukan kegiatan penelitian kelautan di seluruh wilayah perairan di
Indonesia dan wilayah pesisir dalam bidang dinamika laut dan sumberdaya laut
memberikan alternative solusi atas permasalahan tersebut, yaitu: pembuatan SIG
berbasis web.

3.12.1 Analisis Masalah

Permasalahan yang menjadi alasan kuat pembuatan sistem informasi berbasis


web SIG ini adalah tidak tersedianya sistem informasi yang memberikan
tampilan web berbasis geografis dengan biaya yang rendah, kemudahan dalam
mengelola basis data yang kemudian dihubungkan ke sistem web tersebut,
dilengkapi dengan data spasial dan non spasial yang terhubung dari stasiun-
stasiun penelitian yang dilakukan di setiap WPP di Indonesia, serta memiliki
hak akses yang mudah bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalam maupun
di luar P2O-LIPI.
51

3.12.2 Analisis Kebutuhan Informasi

Kualitas sumber daya manusia mencerminkan kinerja dari perusahaan. Untuk


bisa menerapkan sistem tersebut serta mendukung tercapainya tujuan dari P2O-
LIPI, maka dibutuhkan informasi sebagai berikut:

1. Penyediaan profil P2O-LIPI.


2. Penyediaan Artikel yang diterbitkan oleh P2O-LIPI
3. Penyediaan data non spasial penelitian yang telah dilakukan
4. Penyediaan informasi data non spasial dari data spasial berupa data vector
dalam bentuk titik(point) dari setiap stasiun.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menyediakan
informasi yang dibutuhkan P2O-LIPI dalam mencapai sasaran maupun tujuan dari
P2O-LIPI.

3.12.3 Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang berisikan proses-proses


apapun yang diberikan oleh sistem informasi tersebut.Sistem ini dapat
digunakan oleh pengguna yaitu operator atau karyawan dan pemilik dimana
karyawan dan pemilik memiliki hak akses yang berbeda di dalam sistem
tersebut.

Berikut Fungsional yang akan dijalankan oleh sistem:

1. Menggambarkan fungsionalitas atau layanan sistem.


2. Tergantung pada tipe software, harapan user dan tipe sistem dimana software
digunakan.
3. Kebutuhan fungsional user merupakan pernyataan level tinggi dari apa yang
seharusnya dilakukan sistem tetapi kebutuhan fungsional sistem
menggambarkan layanan sistem secara detail.
52

3.12.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Batasan layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem seperti batasan waktu,
batasan pengembangan proses, standarisasi, dan lain-lain.
Kebutuhan Non Fungsional merupakan kebutuhan di luar kebutuhan
fungsional sistem meliputi:
1. Kebutuhan perangkat keras (hardware)
2. Kebutuhan perangkat lunak (software)
3. Kebutuhan sumber daya manusia (brainware)
4. Kinerja
5. Keamanan
6. Informasi

3.12.5 Karakteristik Pengguna

Pengguna SIG berbasis web pada P2O-LIPI dibedakan menjadi


empat, yaitu: Admin selaku pengguna yang memiliki hak penuh terhadap
sistem, peneliti yang bertugas menambah, mengubah, dan menghapus
berita dan artikel yang peneliti masukan, admin dan peneliti termasuk
dalam administrator, pengunjung khusus yang telah terdaftar dapat men
download file artikel setelah sign in, serta pengunjung umum yang hanya
melihat tampilan web.

3.13 Perancangan Sistem

Dalam merancang sistem informasi yang baik, maka diperlukan sumber data
yang lengkap, tepat, cepat, dan terbaru agar dapat memberikan output informasi yang
sesuai dengan keiinginan pengguna.Pada tahap ini dilakukan perancangan SIG pada
crustacea yang berada di wilayah perairan Indonesia.Perancangan yang dilakukan
53

terdiri dari kerangka berpikir atau diagram aliran data, DFD, rancangan menu dan
STD, rancangan layar.

3.13.1 Diagram Konteks

Diagram konteks memiliki tujuan memberikan gambaran umum sistem


serta menggambarkan input, proses, dan output yang diperlukan sistem. Pada
diagram konteks (Context diagram) SIG berbasis web terdapat tiga entitas,
yaitu: entitas member, non member, dan admin. Administrator dapat
melakukan manipulasi data pada SIG berbasis web dengan terlebih dahulu
melakukan proses login sebagai admin, member hanya dapat melakukan
manipulasi data berita dan artikel yang member tersebut di input kan, non
memberweb dapat melihat informasi mengenai P2O-LIPI, menampilkan data
spasial dan data non spasial, melakukan navigasi dari fitur yang ada, seperti:
zoom in, zoom out, full extent, bounding box coordinates, recenter, indentify,
remove existing query language, pan, map notes, pergeseran peta, nilai
koordinat peta, skala peta, clear points, map size, print, label layers, dan
jarak serta mengisi buku tamu, apabila non member ingin men download data
artikel, non member harus melakukan sign up terlebih dahulu. Apabila telah
terdaftar dapat men download file artikel dengan terlebih dahulu melakukan
sign in.
54

Gambar 3.14 Diagram Konteks

3.13.2 DFD Level 1


55

Pada DFD level 1 ini, sistem melakukan tujuh proses, yaitu:

1. Validasi password: proses ini dilakukan oleh admin dan peneliti


ketika akan melakukan proses manipulasi data.
2. Manipulasi data: proses ini dilakukan oleh admin dan peneliti sesuai
dengan hak aksesnya masing-masing. Admin dan peneliti bisa
melakukan proses ini jika sudah melakukan proses validasi password,
namun untuk pengunjung umum website, proses ini dapat langsung
dilakukan sesuai dengan pemberian hak aksesnya, yaitu memberikan
komentar.
3. Pencarian: semua pengunjung website bisa melakukan proses
pencarian sesuai kriteria yang diinginkan.
4. Download data: proses ini dilakukan oleh pengunjung khusus website
untuk men download materi yang diinginkan.
5. Tampil data: proses ini menampilkan informasi ke semua tipe
pengguna.
56

Gambar 3.15 DFD Level 1

3.13.3 DFD Level 2


57

DFD level 2 merupakan rincian dari DFD level 1. Pada diagram ini
akan dijabarkan semua proses manipulasi data yang terdapat pada level 1.
Penjelasan dari DFD level 2 yang digunakan dalam pembuatan SIG
berbasis web dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.16 DFD Level 2

Tahap selanjutnya setelah tahap analisis adalah tahap perancangan,


terdiri atas: perancangan input, perancangan proses, perancangan output, dan
perancangan layar.

3.14 Perancangan Database Sistem Informasi Geografis


58

Perancangan basis data sangat dibutuhkan dalam pembuatan sistem. Hal ini
dibutuhkan untuk menghindari adanya redudansi data dalam penyimpanan data.
Perancangan basis data ini dibagi menjadi tiga, yaitu : Conceptual, Logical, Physical.

Perancangan yang pertama dibuat adalah perancangan Conceptual, berikut ini


adalah perancangan conceptual dari SIG berbasis web

3.17 Perancangan basis data secara Conceptual


• Conceptual
59

Penentuan entity

Catalog, Spesies, Location, Genus, Famili, Marga, Ordo, Class, Phylum

• Penentuan relationship

Spesies dicatat oleh Catalog dengan relationship one to many

Location dicatat oleh Catalog dengan relationship one to many

Genus memiliki Spesies dengan relationship one to many

Famili memiliki Genus dengan relationship one to many

Marga memiliki Famili dengan relationship one to many

Ordo memiliki Marga dengan relationship one to many

Class memiliki Ordo dengan relationship one to many

Phylum memiliki Class dengan relationship one to many

• Penentuan atribut

Catalog: No. Catalog, Determinator, Date_det, Collector, Date_coll

Location: Location, South, East

Spesies: Spesies, Author_Spesies, Genus

Genus: Genus, Famili

Famili: Famili, Marga

Marga: Marga, Ordo

Ordo: Ordo, Class

Class: Class, Phylum

Phylum: Phylum, Kingdom


60

• Penentuan primary key

Catalog: No. Catalog

Location: Location

Spesies: Spesies

Genus: Genus

Famili: Famili

Marga: Marga

Ordo: Ordo

Class: Class

Phylum: Phylum
61

• Logical

Gambar 3.18 Perancangan basis data secara Logical

• Strong enity & Weak Entity

Untuk setiap strong entity, telah dibuat relasi yang menunjukkan setiap atribut
simple di dalamnya

Dalam model database ini, tidak ditemukan adanya Weak Entity

• One to many relationship


62

Pada tahap ini dibuat hubungan yang menggambarkan relationship One to many.
Pada entity-entity berikut, ditambahkan beberapa foregin key:

1. Spesies dari tabel spesies pada tabel catalog sebagai foreign key.
2. Location dari tabel location pada tabel catalog sebagai foreign key

• One to one

Pada tahap ini dibuat hubungan yang menggambarkan relationship one to


one.Karena dalam model database ini tidak ditemukan adanya relationship one to
one, maka pada tahap ini tidak dilaksanakan apa-apa.

• Many to many

Pada tahap ini dibuat hubungan yang menggambarkan relationship Many to


many. Karena dalam model database ini tidak ditemukan adanya relationship Many
to many, maka pada tahap ini tidak dilaksanakan apa-apa.

• Multi-valued attributes

Pada tahap ini dibuat hubungan yang menggambarkan Multi-valued


attributes.Karena dalam model database ini tidak ditemukan adanya Multi-valued
attributes, maka pada tahap ini tidak dilaksanakan apa-apa.

3.14.1 Kamus Data

“Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan


informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus
data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di
sistem dengan lengkap”. (Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D.Akt, 2000).
63

1. Kamus Entitas

Berikut ini merupakan kamus data dari tabel-tabel entitas yang


digunakan dalam “Analisis dan Perancangan web SIG untuk
penyebaran crustacea di Wilayah Perairan Indonesia pada P2O-
LIPI”.

Tabel 3.5 Tabel Kamus Entitas

Nama Deskripsi Alias Peristiwa


Entitas
Phylum Menjelaskan tentang Phylum Phylum Satu phylum
memiliki
banyak jenis
crustacea
Class Menjelaskan tentang Class Class Satu class
memiliki
banyak jenis
crustacea
Ordo Menjelaskan tentang ordo Ordo Satu ordo
memiliki
banyak jenis
crustacea

Marga Menjelaskan tentang Marga Marga Satu Marga


memiliki
banyak jenis
crustacea
Famili Menjelaskan tentang Famili Famili Satu family
memiliki
banyak jenis
64

crustacean
Genus Menjelaskan tentang Genus Genus Satu Genus
memiliki
banyak jenis
crustacean
Spesies Menjelaskan tentang Spesies, Spesies Satu Spesies
Author_spesies,Genus memiliki
banyak
author_spesies,
dan satu ordo
Catalog Menjelaskan tentang Catalog Satu catalog
No.Catalog, Spesies, Location, memiliki
Collector, beberapa
Date_coll,Determinator,Date_det macam
informasi

Location Menjelaskan tentang lokasi Location Satu location


penyebaran crustacea memiliki
banyak jenis
crustacea

2. Kamus Relationship
Berikut ini merupakan kamus data dari tabel-tabel entitas yang
digunakan dalam “Analisis dan Perancangan web SIG untuk
penyebaran crustacea Wilayah Perairan Indonesia pada P2O-
LIPI”.

Tabel 3.6 Tabel Kamus Relationship

Nama Entitas Multiplicity Hubungan Multiplicity Nama

Entitas

Spesies 1...1 Dicatat oleh 1...* Catalog


65

Location 1...1 Dicatat oleh 1...* Catalog

Spesies 1...* Memiliki 1...1 Genus

Genus 1...* Memiliki 1...1 Famili

Famili 1...* Memiliki 1...1 Marga

Marga 1...* Memiliki 1...1 Ordo

Ordo 1...* Memiliki 1...1 Class

Class 1...* Memiliki 1...1 Phylum

3. Kamus Atribut
Berikut ini merupakan kamus data dari tabel-tabel entitas yang
digunakan dalam “Analisis dan Perancangan web SIG untuk
penyebaran crustacea Wilayah Perairan Indonesia pada P2O-
LIPI”.

Tabel 3.7 Tabel Kamus Atribut

Nama Atribut Deskripsi Tipe data dan Null


Entitas panjang karakter
Catalog No.Catalog Kode lokasi Varchar (100) No
Spesies Spesies Varchar (50) No
Location Lokasi Varchar (50) No
Collector NamaCollector Varchar (50) No
Date_coll TanggalCollector Datetime No
Determinator Penemu Varchar(50) No
Date_det TanggalPenemu Datetime No
Spesies Spesies Spesies Varchar (100) No
Author_spesies PenemuSpesies Varchar (50) No
Genus Genus Varchar(50) No
Genus Genus Genus Varchar (100) No
Famili Famili Varchar (100) No
66

Famili Famili Famili Varchar(100) No


Marga Marga Varchar (100) No
Marga Marga Marga Varchar (100) No
Ordo Ordo Varchar (100) No
Ordo Ordo Ordo Varchar (100) No
Class Class Varchar (100) No

Class Class Class Varchar(100) No


Phylum Phylum Varchar(100) No

Phylum Phylum Phylum Varchar(100) No


Kingdom Kingdom Varchar(100) No

3.14.2 Perancangan Input

Perancangan inputSIG berbasis web dirancang untuk menentukan halaman


yang diperlukan oleh pengunjung untuk memasukan data.

Tabel 3.8 Tabel Perancangan Input

No Input Keterangan Input Tampilan


1 Username and Verifikasi login administrator Gambar
Password (login) (admin dan member) 3.9
2 Admin Input data admin yang Gambar
mempunyai atribut : username, 3.10
password, nama lengkap,
alamat, telepon, dan email
3 Research Input data untuk Gambar
menambah,memperbaharui, 3.19
dan menhapus data pada
database P2O-LIPI
4 Oseanografi Map Input untuk menampilkan Gambar
persebaran crustacea di 3.20
wilayah perairan Indonesia
67

5 Search Input untuk mencari berita atau Gambar


artikel yang berkaitan dengan 3.12
penelitian di P2O-LIPI
6 Contact Me Input untuk memberikan Gambar
informasi yang ingin di 3.21
tanyakan kepada admin

3.14.3 Perancangan Proses

Perancangan proses bertujuan mempermudah dalam menelusuri aliran proses


yang terjadi dalam suatu sistem, yaitu: dari input sampai menghasilkan output.
Perancangan proses SIG berbasis web memiliki keterhubungan dengan
kebutuhan fungsional. Deskripsi dalam pembuatan SIG berbasis web, antara lain:
1. Proses login
2. Proses penambahan data
3. Proses pengubahan data
4. Proses penghapusan data
5. Proses pencarian data
6. Proses sign in

3.14.4 Perancangan Output

Tujuan dari pembuatan SIG berbasis web adalah untuk memberikan informasi
tentang P2O-LIPI secara keseluruhan dan memudahkan para peneliti dari P2O-
LIPI mengetahui data spasial dan data non spasial yang lengkap mengenai
penelitian di setiap WPP.
Tabel 3.9 Tabel Perancangan Output

No Perancangan Keterangan Output Tampilan


Output
1 Home Menampilkan Data Tentang Gambar
Berita 3.14
68

2 Research Menampilkan Data tentang Gambar


Crustacea yang telah di terbitkan 3.19
oleh P2O-LIPI
3 Oseanografi Menampilkan peta wilayah Gambar
Map Perairan Indonesia dan 3.20
persebaran Crustacea
4 Profile Menampilkan tentang Sejarah Gambar
P2O-LIPI serta visi dan misi 3.18
5 Articles Menampilkan tentang artikel Gambar
yang berkaitan tentang kelautan 3.17
6 Private Menampilkan pesan yang -
Messages berkaitan dengan penelitian
ataupun lain pada P2O-LIPI
7 FAQ Menampilkan tentang Pertanyaan Gambar
yang berkaitan dengan penelitian 3.21
yang diadakan P2O-LIPI

8 Members List Menampilkan member yang -


berada pada P2O-LIPI
9 Edit Profile Mengubah profile data pribadi -
pada P2O-LIPI
69

3.14.5 State Transition Diagram (STD)

Gambar 3.19 Perancangan STD

Gambar 3.20 STD Admin


70

Gambar 3.21 STD FAQ

Gambar 3.22 STD Artikel

Gambar 3.23 STD Profile

Gambar 3.24 STD Contact Me

Gambar 3.25 STD Oseanografi

3.14.6 Rancangan Layar


1. Perancangan Menu
Pada tahap ini dijelaskan struktur dari SIGberbasisweb yang
menggunakan struktur web jejaring. Isi dari SIG berbasis webbersifat
statis dan dinamis. Struktur menu SIG berbasis webdikendalikan oleh
halaman utama. Setiap menu SIG berbasis webdikendalikan oleh
halaman utama. Setiap menu yang tingkatannya setara dapat
berpindah secara langsung ke menu yang lain tanpa harus melewati
menu sebelumnya.
71

Gambar 3.26 Sistem Informasi Geografis berbasis web Pada P2O-LIPI

2. Perancangan Halaman Web


Tahap perancangan halaman web bertujuan memberikan
gambaran dari halaman SIG berbasis webdalam bentuk layout. Desain
layout halaman SIG berbasis webini merupakan perpaduan Antara
CMS,teks,dan gambar. Perancangan halaman web SIG berbasis
webterdiri atas:
72

Gambar 3.27 Tampilan Perancangan Halaman Home


73

Gambar 3.28 Tampilan Perancangan Halaman Admin


74

Gambar 3.29 Tampilan Perancangan Halaman Member


75

Gambar 3.30 Tampilan Perancangan Halaman Artikel


76

Gambar 3.31 Tampilan Perancangan Halaman Profile


77

Gambar 3.32 Tampilan Perancangan Halaman Research


78

Gambar 3.33 Tampilan Perancangan Halaman Oseanografi


79

Gambar 3.34 Tampilan Perancangan Halaman FAQ

Anda mungkin juga menyukai