Anda di halaman 1dari 2

System otot 1

7. Jelaskan kontraksi sel otot mengikuti fenomena “all or none” sedangkan kontraksi otot rangka
tidak demikian!
Jawaban : konraksi sel otot mengikuti prinsip all or none jadi apabila suatu sel otot diberikan
stimulus ambang atau di atas ambang, maka sel otot akan memberikan kontraksi yang penuh.
Sedangkan terhadap stimulus bawah ambang, sel otot tersebut tidak akan merespon apapun
kecuali stimulus terjadi secara terus menerus. Pada otot rangka dia memiliki serabut otot yang
banyak jadi tidak bisa terjadi all or none

System otot 2
2. a. Prinsip “all or none “selain dikenal pada pembentukan potensial aksi sel saraf juga juga
pada kontraksi sel otot. Jelaskan prinsip “all or none disertai grafik pada sel otot lurik.
Jawaban :

Semua sel otot berkontraksi menurut prinsip “all or none”, artinya apabila suatu sel otot rangka
atau serabut otot diberikan stimulus yang kuat (stimulus ambang/minimal atau atas ambang /
superminimal) maka sel otot akan berkontraksi dengan kekuatan kontraksi yang penuh akan
tetapi, jika sel otot diberi stimulus bawah ambang (subminimal) tidak akan menghasilkan
kontraksi sama sekali.
b. Jaringan otot (biasa disebut otot) tidak mengikuti prinsip “all or none tetapi mengikuti kontraksi
bertingkat. Jelaskan disertai gambar
jawaban:

Otot akan berkontraksi lebih kuat apabila stimulus yang mengenainya kuat, dan
berkontraksi lebih lemah apabila stimulus yang mengenainya lebih lemah. Keadaan ini
dijelaskan sebagai berikut : tiap jaringan otot disarafi oleh beberapa saraf motor. Setiap
serabut saraf motor tunggal akan bercabang – cabang menjadi kurang lebih 100 cabang kecil
– kecil. Masing – masing cabang kecil ini akan berakhir pada satu sel otot. Ujung saraf yang
melekat pada sel otot ini dikenal dengan nama motor end plate atau myoneural junction.
Jadi satu serabut saraf motor akan mensarafi kurang lebih 100 sel otot.
Bila suatu saraf motor diaktifkan, maka semua sel – sel otot yang disarafi akan
berkontraksi secara simultan. Makin banyak saraf motor yang diaktifkan, maka makin
banyak sel –sel otot yang berkontraksi. Dengan kata lain, bahwa makin kuat stimulus yang
mengenai saraf motor, maka makin banyak unit mototr yang diaktifkan, sehingga otot akan
berkontraksi semakin kuat. Kontraksi otot demikian disebut kontraksi otot bertingkat.

Anda mungkin juga menyukai