Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KIMIA

PERCOBAAN 5

SIFAT FISIK DAN REAKSI KIMIA HIDROKARBON

Nama : Fahdly Awaluddin


NIM : 105117017
Kelompok :1
Hari/Tanggal Percobaan : Rabu/26 september 2018
Hari/Tanggal Pengumpulan : Rabu/ 17 Oktober 2018
Asisten : Rahmatika Yani

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PERTAMINA
2018
I. TUJUAN PERCOBAAN

Dalam Percobaan Sifat Fisik dan Reaksi Kimia Hidrokarbon ini, ada pun tujuan :

1. Dapat mengetahui reaksi-reaksi pada hidrokarbon


2. Dapat mengidentifikasi hidrokarbon menggunakan reaksi-reaksi yang khas untuk
senyawa hidrokarbon.

II. TEORI DASAR

Hidrokarbon merupakan senyawa yang terdiiri dari unsur utama yaitu karbon dan
hydrogen, seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hydrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari
hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom
karbon dan empat atom hydrogen : CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah
alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-
masing mengikat tiga atom karbon : C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan
seterusnya (CnH2n+2+). (Tiim kimia Organik I, 2014 ).
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang
dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan
hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan
rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh
(Fesenden, 1997)
Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar
yaitu :
1. Hidrokarbon alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun
siklik. Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik.
Contoh hidrokarbon alifatik yaitu:
C2H6 (etana), CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)
2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang
tersusun dalam satu lingkar atau lebih
3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang
biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap
bersilih–ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena
sifat fisika dan kimianya yang khas
III. ALAT DAN BAHAN

Alat Jumlah Bahan Jumlah


Tabung Reaksi 1 buah Heksana Secukupnya
Cawan Penguap 1 buah Toluena 25 mL
Respirator 1 buah Br2 100 mL
Pipet 2 buah Sikloheksana 2 gram
Lampu UV 1 buah KMnO4

IV. CARA KERJA

• Heksana 2 mL
• 2 cawan penguap • dicampurkan 1 mL
Penguapan Kelarutan
• dimasukan 3mL pentana akuades dimurnikan
ke dalam cawan pertama dalam tabung reaksi
• dimasukan heksana • tabung dikocok dengan
kedalam cawan kedua bak dan diamati juga
• dicatat waktu untuk dicatat
menguapkan kedua zat • dicampurkan dengan 1
tersebut mL toluena
• diamati dan dicatat • dikocok
• diamati dan dicatat

Reaksi
dengan • Heksana, Sikloheksana,
Reaksi • 4 cairan heksana, siklo KMnO4
dengan Toluena , zat x
heksana, toluena, dan zat x
Bromin • ditetesi 8 tetes aseton
• diberi label pada tabung reaksi bebas alkohol ke dalam 4
• 1 cairan masing-masing 5 lubang plat tetes
tetes • dimasukan 2 tetes zat
• ditambahkan 3 tetes larutan Br2 yang akan diuji ke dalam
ke masing-masing tabung setiap sumur(cekungan)
• diamati apakah warna oranye • dihomogenkan dengan
brom hilang segera atau tidak batang pengaduk lalu
(jika iya maka positif) batang pengaduk
• jika hasil uji negatif sinari dibersihkan
dengan UV sampai 2 menit dan • ditambahkan 2-3 tetes
catat apakah warna KMnO4 aduk kembali
menghilang • diamati dan dicatat
apakah warna ungu
menjadi coklat
• jika bewarna coklat
artinya positif
V. DATA PENGAMATAN

ZAT DATA
UJI WAKTU +KMnO4
KELARUTAN PENGUAPAN
Heksana + air Tidak larut 1’’ 13’ Merah muda
Heksana + Toluena Larut oranye

Toluene - - Merah muda,


oranye pekat

Pentana - 1’’ 22’ -


Sikloheksana - - Ungu
tua(violet)
Sample 1 + air Larut 4’’40’ Larutan
Sample 1 + Toluena Larut kuning,
dalam oranye

Sample 2 + air Tidak larut 6’’5’ Merah muda


Sample 2 + toluene Larut Agak kuning

VI. PEMBAHASAN

Uji kelarutan senyawa Hidrokarbon

Dilakukan pencampuran antara heksana dan sample 2, ternyata hasil menyatakan


bahwa keduanya tidak bercampur atau heksana dan smaple 2 tidak larut dalam air, hal tersebut
disebabkan oleh sifat kepolaran antara airm heksana, dan sample 2 berbeda, air merupakan
senyawa yang polar, dikarenakan dalam ikatanya H2O mempunyai pasangan elektron bebas
sebanyak 2, yang menyebabkan kepolaran utama pada air, sedangkan untuk heksana dan
sample 2 merupakan senyawa nonpolar, dikarenakan tidak mempunyai pasangan elektron
bebas. Sesuai dengan prinsip like dissolves like, artinya senyawa polar akan melarutkan
senyawa polar lagi, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu air + heksana dan air + sample 2
tidak akan pernah bersatu dengan sendirinya.

Selanjutnya pelarut air digantikan oleh toluene yang bersifat polar, sehingga bisa ,
melarutkan heksana dan sample 2, akan tetapi berbeda dengan dengan sample 1 yang ia larut
dalam air dan toluena. saat campuran tidak larut, terdapat dua bagian(fraksi).
Uji penguapan senyawa Hidrokarbon

Dari data dijelaskan bahwa lamanya penguapan (di urutkan dari yang tercepat menguap)
Heksana-Pentana-sample 1- sample 2, lamanya penguapan dipengaruhi beberapa factor
diantara nya :
1. Berat molekul
2. Karakteristik ikatan
Artinya semakin lama suatu zat menguap artinya semakin berat dan kuat ikatan antara molekul
nya

Uji oksidasi dengan KMnO4

KmnO4 adalah oksidator kuat, jika KMnO4 tereduksi akan berubah warna dari semuala
bewarna magenta pekat(ungu) menjadi bewarna coklat(menjadi Mn2+), dari data percobaan
hanya siklo heksana yang tidak teroksidasi, karena ikatan nya yang siklik dan jenuhnya siklo
heksana tersebut.

Mengidentifikasi sample 1 dan sample 2

Sample 1 direaksikan dengan KMnO4 terjadi warna kuning-oranye pekat hampir


coklat, artinya sample 1 teroksidasi, lalu sample 1 pun cukup lama untuk menguap
dibandingkan heksana dan pentana , ketika dilarutkan dalam air sample 1 tidak terbentuk fasa
larutan, maka dari sifat fisiknya kami simpulkan bahwa sample 1 pentana

Sample 2 direaksi kan dengan KMnO4 terjadi warna kuning-oranye pekat hampir
coklat, Artinya sample 2 seperti sample 1 teroksidasi, dari lamanya penguapan mirip dengan
heksana, maka dari itu dari sifat fisik dan kimia nya kami simpulkan bahwa sample 2 heksana.

VII. KESIMPULAN

1. Urutan cepatnya penguapan diperoleh (dari yang tercepat) heksana-pentana-sample


1- sample 2
2. Hanya siklo heksana saja yang tidak teroksidasi
3. Hasil identifikasi sample 1 adalah pentana dan sample 2 adalah heksana

DAFTAR PUSTAKA :

Anonim. 2012. Identifikasi Hidrokarbon. http://praktikum-


organik.blogspot.com/2012/10/percobaan-3-identifikasi-hidrokarbo.html. diakses
pada tanggal 29 april 2014
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta: Bina
Aksara
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Syukri, S. 1999. KImia Dasar 3. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai