Kausa Materialis : Pancasila yang sekarang menjadi ideologi negara bersumber pada
bangsa Indonesia. Artinya, bangsa Indonesia sebagai Kausa Materialis.
2. Susunan sila Pancasila bersifat organis.
Susunan sila-sila Pancasila merupakan kesatuan yang organis yakni satu sama lain membentuk
suatu sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal. Majemuk tunggal artinya Pancasila
terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri secara utuh.
3.
9. Moral knowing adalah hal yang penting untuk diajarkan, terdiri dari enam hal, yaitu: moral
awareness (kesadaran moral), knowing moral values (mengetahui nilai-nilai moral), perspective
taking, moral reasoning, decision makingdan self knowledge.
Moral feeling adalah aspek yang lain yang harus ditanamkan kepada anak yang merupakan
sumber energi dari diri manusia untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral. Terdapat 6
hal yang merupakan aspek emosi yang harus mampu dirasakan oleh seseorang untuk menjadi
manusia berkarakter, yakni conscience (nurani), self esteempercaya diri), empathy (merasakan
penderitaan orang lain), loving the good (mencintai kebenaran), self control(mampu mengontrol
diri) dan humility (kerendahan hati).
Moral action adalah bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan
nyata. Perbuatan tindakan moral ini merupakan hasil (outcome) dari dua komponen karakter
lainya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act
morally) maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter, yaitu kompetensi (competence),
keinginan (will) dan kebiasaan (habit).
10. Definisi geopolitik. Geopolitik adalah system politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas)
suatu Negara yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system
politik suatu Negara.
Definisi geostrategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan
kondisi dan konstelasi geografi sebagai factor utamanya. Disamping itu dalam merumuskan
strategi perlu memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan
regional maupun internasional.
11. -faktor pendidikan
-faktor ekonomi
-faktor kemanusiaan
12.
13. Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang
dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi
negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya, Sedangkan wawasan nusantara
mempunyai arti cara pandang. Mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Dengan demikian, wawasan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi
kemerdekaannya. Wawasan nusantara sebagai cara pandangan juga mengajarkan bagaimana
pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan Negara
dalam mencapai tujuan dan cita-cita.
14. Pengertian nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,
sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Primodialisme adalah pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada h
al-hal yang semula melekat pada diri individu, seperti suku bangsa, ras dan agama.
15.
16.
17. Sumber Daya Alam. Faktor ini melingkupi ketersediaan pangan, potensi
minyak bumi, bahan mentah, dll. Dalam kasus ketersediaan pangan, negara
yang menikmati sumber pangan yang besar tidak perlu mengalihkan politik
luar negeri dari kepentingan nasionalnya, dengan menjamin penduduknya
tidak akan mengalami kelaparan. Bahan mentah pada zaman perang hingga
zaman industri modern menjadi bahan utama pengolahan industri.
Kesiagaan Militer. Ketergantungan kekuatan nasional atas kesiapan militer
sangat jelas, dengan memerlukan pranata militer yang ampuh mendukung
politik luar negeri yang ditempuh oleh negara. Unsur kesiagaan militer di sini
melingkupi penguasaan teknologi, kualitas kepemimpinan militer yang
berpengaruh atas kekuatan nasional, dengan memiliki pemikiran baru pada
siasat dan taktik. Namun negara dengan pemimpin yang tangkas akan
menjadi negara yang lemah apabila tidak memiliki jumlah pasukan yang
besar dan berkualitas.
18. dimensi realita sudah terkandung dalam ideologi Pancasila karena nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila sesuai dengan kenyataan yang berlaku dalam masyarakat
Indonesia, bahkan nilai-nilai tersebut berasal dari kepribadian bangsa Indonesia.
Dimensi idealisme mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut
mengandung idealisme, bukan hanya lambungan angan-angan (utopia) yang
memberikan harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui perwujudan atau
pengalamannya dalam praktik kehidupan bersama mereka sehari-hari dengan berbagai
dimensinya.
Dimensi fleksibilitas mengandung makna bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan
yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran
baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat (jati
diri) yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya. Ideologi Pancasila memungkinkan
untuk menerima pemikiran-pemikiran baru tanpa mengingkari yang hakiki/nilai dasar
Pancasila
19.
20.
21.
22.
23.
24. RES NULLIUS adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu dapat diambil dan dimiliki
oleh masing masing Negara.konsepsi ini dikembangkan oleh John Sheldon(1584-
1654)dari Inggris dalam buku Mare Clausum atau The right and Dominion of the sea.
RES COMMUNIS adalah konsepsi yang beranggapan bahwa laut itu adalah milik
masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing
Negara.konsepsi ini kemudian dikembangkan oleh Hugo de Groot(Grotius)dari Belanda
pada tahun 1608 dalam buku Mare liberum (laut Bebas).karena konsepsi inilah,
kemudian Grotius dianggap sebagai bapak Hukum Internasional.
Salah satu perbedaan pendapat yang paling terkenal adalah yang terjadi antara
penganut doktrin bebas (Mare Liberium) yang dikemukakan oleh seorang ahli hukum
Belanda yaitu Hugo De Groot dan penganut dokrtin laut tertutup (Mare Clausum) yang
dikemukakan oleh John Shelden. Hugu De Groot dalam bukunya yang berjudul Mare
Liberum mengatakan bahwa laut tidak dapat dimiliki oleh bangsa manapu karena itu
semua orang dapat dengan bebas mengakses dan memanfaatkan sumber daya laut.
Sedangkan Shelden berpendapat bahwa laut dapat dimiliki. Shelden menunjuk pada
praktek negara- negara yang menerapkan kedaulatan perairan mereka seperti Swedia,
Rusia, Jerman, Genoa dan Venetina.
25. Wadah (Contour) Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta
aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah
berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.
Tata laku (Conduct) Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari : -Tata laku
Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. -
Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah
air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
26.
27. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi
bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin
menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau
pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan
manusia.
Konsumerisme merupakan paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau
kelompok yang menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil
produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan.
Ekstremisme secara harfiah artinya "kualitas atau keadaan yang menjadi ekstrem" atau
"advokasi ukuran atau pandangan ekstrem".
Chauvinisme: Pengertian Chauvinisme, Contoh Sikap, Dampak & Menurut Para Ahli.
Pengertian Chauvinisime adalah paham yang menganggap suku bangsa sendiri atau
bentuk perasaan cinta, bangsa, royalitas yang tinggi, fanatisme ataupun kesetiaan
terhadap negara tanpa mempertimbangkan pandangan dari orang lain.
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat
dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi
dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya
substansi. Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologi monistik.
Elitisme adalah keyakinan atau sikap yang beberapa individu, yang merupakan-elit
kelompok memilih orang dengan keturunan tertentu, kualitas intrinsik atau nilai,
kecerdasan yang lebih tinggi, kekayaan, pelatihan atau pengalaman khusus, atau khusus
lainnya atribut-adalah mereka yang mempengaruhi atau otoritas lebih ...8 Feb 2017
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah
sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri
terpisah dari agama atau kepercayaan.
Individualisme merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial
yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan
kebebasan sendiri. Seorang individualis akan melanjutkan percapaian dan kehendak
pribadi.
28.
29. Hubungan antar Trigatra dengan Pancagatra
a. Kekuatan dan kelemahan aspek Trigatra sangat berpengaruh terhadap kehidupan pada aspek
Pancagatra dan sebaliknya.
b. Ketahanan nasional yang bulat dan utuh didalamnya terkandung hubungan erat antar gatra
dalam seluruh kehidupan Nasional.
c. Aspek Trigatra dan Aspek Pancagatra berhubungan secara holistic-sinergistik, artinya kedua
aspek tersebut saling bergantung, saling mengisi dan saling mengikat secara terpadu.
30.