Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN PEMULANGAN PASIEN

RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG

RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG

Jalan Kyai Muksin 19 Lumajang, 67312

Kecamatan Lumajang

i
RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG
Jalan Kyai Muksin 19 Lumajang 67312
Telp : 0334-887999, 893535 (hunting), Fax : 0334-890425 e-mail : rsi_lmj@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG


KABUPATEN MALANG
NOMOR 188.4/ /KEP/35.07.216/2016

TENTANG

PANDUAN PEMULANGAN PASIEN


RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah


Sakit Islam Lumajang, diperlukan suatu proses pelayanan yang
professional, cepat dan tepat;
b. bahwa untuk melancarkan tugas dan pelayanan di Rumah Sakit Islam
Lumajang dipandang perlu untuk membuat Panduan Pemulangan Pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam
Lumajang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang – Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang- Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medik nomor: HK.00.06.3.5.1866
tentang Pedoman Pelaksanaan Persetujuan tindakan kedokteran.

ii
6. Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Lumajang Nomor
800/1015.2/KEP/421.127/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan Rumah
Sakit Islam Lumajang;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG TENTANG


PANDUAN PEMULANGAN PASIEN RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG
Kesatu : Panduan Pemulangan Pasien Rumah Sakit Islam Lumajang sebagaimana
terlampir dalam lampiran keputusan ini.
Kedua : Perubahan panduan harus dibahas sekurang – kurangnya setiap 3 (tiga) tahun
sekali dan apabila diperlukan, sewaktu waktu akan dilakukan perubahan sesuai
dengan perkembangan yang ada.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Lumajang
Pada tanggal : 24 Jumadil Akhir 1439H
12 Maret 2018M

DIREKTUR,

dr. R. ELYUNAR DWI NUGROHO, MMRS


NIK. 01.71.0008

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagi salah satu sarana kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang penting dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. oleh
karena itu rumah sakit dituntut memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standart yang
sudah ditentukan.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Islam Lumajang
bertanggung jawab terhadap peningkatkan derajat kesehatan pasien, pencegahan terjadinya
penyakit, mengurangi dan menghilangkan terjadinya penderitaan serta memulihkan kesehatan yang
dilaksanakan atas dasar pelayanan paripurna. oleh karena itu dalam melaksanakan tanggung
jawab tersebut perlu kesadaran setiap Pelayan kesehatan di lingkungan Rumah Sakit Islam
Lumajang bahwa pelayanan yang diberikan merupakan bagian dari upaya kesehatan menyeluruh
yang kontinuitas berfokus pada pasien.
Menurut data rekam medik masih sering ditemukan pasien MRS dengan keluhan dan penyakit
yang sama dengan riwayat MRS pasien sebelumya, hal ini diakibatkan kurangnya koordinasi
pelayanan tindaklanjut diluar rumah sakit ketika pemulangan pasien yang tepat dan diterimakan
pada keluarga atau rujukan kepelayanan lain baik didalam maupun keluar rumah sakit yang tepat,
oleh karena itu perlu di susun pedoman/panduan pemulangan pasien, rujukan dan tindak lanjut
pasien Rumah Sakit Islam Lumajang.

B. DEFINISI OPERASIONAL
1. Pemulangan pasien dan merujuk ke pelayanan kesehatan dari mana pasien berasal adalah
suatu langkah medik mengijinkan pasien pulang dari dirawat dirumah sakit dalam satu waktu
tertentu karena menurut ketentuan rumah sakit kondisi kesehatan pasien sudah layak ditindak
lanjuti di rumah dan merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan, praktisi kesehatan atau
pelayanan penunjang lainya yang ada di komunitas dari mana pasien berasal sebagai
kontinuitas tindak lanjut pelayanan pengobatan pasien.
2. Rujukan Pasien atau merujukan dari RS rendah ke RS lebih tinggiadalah suatu langkah medik
yang terencana untuk merujuk pasien ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi karena adanya
keterbatasan sarana, prasarana, SDM atau penunjang lainya agar pasien segera mendapatkan

1
pelayanan atau perawatan kesehatan sesuai kondisi kesehatan dan kebutuhanya dengan baik
dan tepat waktu sebagai bentuk kelanjutan pelayanan pasien.

C. TUJUAN
1. Dengan perencanaan pulang yang terkoordinasi dengan baik dan tepat waktu diharapkan
pencegahan terjadinya penyakit berulang terhindari, mengurangi dan menghilangkan terjadinya
penderitaan lebih lama serta memulihkan kesehatan lebih cepat sehingga mengrangi biaya
perawatan.
2. Pasien yang dipulangkan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bekelanjutan sampai pasien
mendapatkan kondisi derajad kesehatan yang lebih baik dari sebelumya secara terus menerus.
3. Pasien yang dirujuk segera mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhanya yang baik
dan tepat waktu
4. Menurunkan morbiditas dan mortilitas
5. Meningkatkan pelayanan di rumah sakit dan kepuasan pasien

2
BAB II
RUANG LINGKUP

A. PEMULANGAN PASIEN KE PELAYANAN KESEHATAN DARI MANA PASIEN BERASAL


Kriteria pemulangan pasien dan merujuk ke pelayanan kesehatan dari mana pasien berasal
dilakukan berdasarkan :
1. Keputusan dokter DPJP berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan medik
lainya pasien telah layak untuk pulang dan dapat ditindak lanjuti di luar rumak sakit.
2. Semua gejala yang muncul pada saat pasien MRS telah hilang atau sekurang kurangnya
terdapat gejala sisa yang minimal/ringan yang dimungkinkan pasien mampu merawat dirinya
sendiri dengan bantuan minimal.
3. Keluarga dan pasien memahami kondisi kesehatan dan kebutuhannya sehingga setuju KRS
4. Adanya pelayanan tindak lanjut pasien berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhanya baik di
poliklinik rawat jalan RS atau pelayanan kesehatan, praktisi atau penunjang lainya di komunitas
dari mana pasien berasal
Beberapa ketentuan Pemulangan Pasien
1. Pemulangan Pasien Rawat Inap
a. Semua pasien rawat inap dipulangkan sesuai rencana pemulangan pasien (discharge
plan) yang dibuat oleh DPJP.
b. Rencana pemulangan pasien (discharge plan) dibuat sesuai diagnosis, tindakan
yang dilaksanakan terhadap pasien, kondisi dan perkembangan pasien, serta
mempertimbangkan kehendak pasien dan keluarga serta berbagai aspek sosio-ekonomi
terkait.
c. DPJP menginformasikan rencana pemulangan kepada pasien dan keluarganya sedini
mungkin.
d. Sehari sebelum tanggal rencana pemulangan pasien, DPJP menuliskan di rekam medik
pasien bahwa pasien akan pulang keesokan harinya, agar staf lain dapat memulai
menyelesaikan kelengkapan administratif pasien pulang.
e. Obat retur dan rencana obat yang dibawa pulang dipersiapkan oleh petugas di ruangan
yang dinas sore / malam, sehari sebelum pasien pulang, berdasarkan instruksi tertulis
dari DPJP.
f. Pada hari pasien pulang, maka sejak pukul 08.00 petugas administrasi ruangan
memulai menyelesaikan administrasi.

3
g. Resume pasien pulang (Discharge summary) pulang dilengkapi oleh DPJP pada hari
terakhir saat pasien pulang setelah melakukan visite terakhir, dan sesaat sebelum pasien
pulang.
h. Resume pasien pulang (Discharge summary) dibuat sedikitnya berisi :
 Alasan di rawat inap.
 Pemeriksaan fisik dan penunjang lain yang penting.
 Diagnosis dan Komorbiditas yang penting.
 Prosedur diagnostik dan terapi yang diberikan.
 Pengobatan dan perawatan yang penting.
 Kondisi pasien pada saat dipulangkan.
 Obat-obatan pulang, semua obat yang di bawa pulang.
 Instruksi tindak lanjut, termasuk kapan dan ke mana harus kontrol, instruksi
perawatan dirumah, dan lain sebagainya yang relevan dengan kondisi pasien.
i. Salinan dari Resume pasien pulang diberikan kepada pasien untuk dibawa saat kontrol,
baik ke dokter rumah sakit, maupun ke dokter keluarga / dokter perujuk pasien tersebut,
sementara aslinya disimpan di berkas rekam medik pasien.
j. Penyelesaian administrasi pasien pulang berlangsung tidak lebih dari 2 jam bilamana
tidak ada permasalahan lain secara administratif.

2. Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri


a. Pasien yang pulang atas permintaan sendiri / keluarganya tidak sesuai dengan
rencana pemulangan (discharge plan) yang dibuat oleh DPJP dinyatakan sebagai
pulang paksa.
b. Pasien pulang paksa harus menandatangani surat pernyataan, dan bila pasien tidak
mampu menandatangani, maka pernyataan tersebut ditanda tangani oleh wali yang
berhak secara hukum, setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai resiko
pulang paksa tersebut, dan penjelasan ini terdokumentasi.
c. Setelah pasien / walinya menandatangani surat pernyataan, maka proses pemulangan
pasien dilakukan sesuai dengan prosedur pasien pulang.
d. Durasi penyelesaian administratif pada pasien pulang paksa disesuaikan dengan
kondisi pelayanan saat itu, dan maksimal 5 jam.
e. DPJP tidak wajib datang pada keadaan pasien pulang paksa, dan pemberitahuan /
persetujuan dapat diberikan per telepon.

4
f. Discharge summary dapat dibuat pada hari kerja berikut sesudah pasien pulang paksa,
dan dapat diambil oleh pasien / wali sesudahnya.(Maksimal 2 hari kerja sesudah pasien
pulang paksa)
3. Pasien Menolak Rawat
Pasien dari unit – unit ambulatory dan unit gawat darurat yang memiliki indikasi rawat
namun menolak untuk dirawat diminta menanda tangani pernyataan tertulis penolakan rawat
inap.
4. Pengaturan rencana / ijin pemulangan pasien, sementara masih dalam asuhan

5
BAB III
TATA LAKSANA

A. PEMULANGAN PASIEN KE PELAYANAN KESEHATAN DARI MANA PASIEN BERASAL


Prosedur pemulangan pasien :
I. Persiapan
1. Meneliti ulang Formulir Discharge Planning yang di isi dalam waktu 24 jam setelah
pasien rawat inap
2. Melengkapi Formulir Discharge Planning yang harus diisi satu hari sebelum pasien
diperbolehkan pulang atau keluar rumah sakit
3. Surat kontrol atau surat rujukan yang ditujukan ke poliklinik RS atau sarana
kesehatan, praktisi atau penunjang lainya dari pasien berasal dari dokter
penanggung jawab pelayanan pasien / DPJP.
4. Pasien dan keluarga telah memenuhi persyaratan administrasi pasien pulang
5. Tempat tidur atau kursi beroda
6. Discharge planning :
Agar pada hari kepulangan pasien dapat pulang dengan cepat, maka perlu
direncanakan segala hal yang dapat diselesaikan sehari sebelum kepulangan. Hal-
hal itu diantaranya adalah:
• Retur obat
• Resep obat yang akan dibawa pulang
• Discharge summary
• Surat Keterangan Sakit
• Rencana pemeriksaan penunjang terakhir (lab, radiologi, dll)
• Klaim asuransi
II. Pelaksanaan
1. Cek kelengkapan dokumen rekam medik, administrasi pasien pulang, discharge
planing yang terisi lengkap dan benar.
2. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga bahwa pasien boleh pulang, kontrol
dan pengobatan selanjutnya dimana dan kapan, bawakan hasil hasil pemeriksaan
penunjang yang dimiliki pasien, obat obatan yang dilanjutkan dirumah, jelaskan
bagaimana diit dan cara cara perawatan seperti rawat luka dll saat dirumah sesuai
discharge planning yang diberikan ke pasien.

6
3. Berikan surat kontrol atau surat rujukan ke pelayanan kesehatan setempat, pesankan
untuk senantiasa ditunjukan petugas kesehatan saat kontrol selanjutnya.dan jelaskan
bila ada yang kurang dipahami pasien atau keluarga dapat menghubungi rumah sakit
kembali.
4. Lepaskan dan Bersihkan pasien dari alat kesehatan yang terpakai, ajarkan prosedur
dan cara perawatan pada alat tertentu yang dibawakan kerumah
5. Berikan lembar angket kepuasan pasien dan mintalah pasien dan keluarga untuk
mengisi sesuai pengalaman pasien dan keluarga selama dirawat secara jujur sebagai
bentuk evaluasi pelayanan rumah sakit.
6. Pindahkan pasien ke tempat tidur atau kursi beroda dan antarkan pasien dan
keluarga sesuai kebutuhan untuk pulang
7. Bersikan dan rapikan kembali tempat tidur pasien dan kondisikan siap pakai pada
pasien baru.
8. Dokumentasikan pada rekam medik tanggal dan jam pasien telah pulang

7
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua pelaksanaan kegiatan pelayanan harus dicatat dan didokumentasikan berdasarkan


pelaksana kegiatannya jika pelaksana kegiatan oleh dokter maka pendokumentasian pasien dilakukan
oleh dokter dicatatan dokter. Jika pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh perawat maka
pendokumentasian dilakukan oleh perawat di catatan laporan perawat dan di masing masing kolom
satatus pasien.
Pelaksanaan Pemulangan dan Rujukan Pasien di catat sesuai dengan isian pada Formulir
Discharge Planning serta Formulir Rujukan Pasien yang disertakan dalam Rekam Medik Pasien / Status
Pasien
Untuk selanjutnya dibuat laporan dan evaluasi kegiatan dilakukan oleh bagian rekam medik,
apakah dari buku pedoman tersebut telah dapat semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar atau
terdapat kendala kendala untuk dievaluasi sebagai penyempurnaan pedoman pemulangan pasien,
rujukan pasien dan tindak lanjut pengobatan pasien yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai