Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sehat menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik

fiisik, mental dan social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat

menurut Pender (1982) adalah mewujudkan indevidu yang diperoleh melalui

kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain. Sehat menurut Paune (1983)

adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri yang menjamin tindakan

untuk perawatan diri secara adekuat.

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk kebersihan

pembangunan bangsa. Pembangunan adalah bagian dari pembangunan nasional

yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hudup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensial

bangsa Indonesia, baik masyarakat swasta maupun pemerintah. (Depkes,2004)

Personal hygiene adalah perawatan diri dimana indevidu mempertahankan

kesehatannya, ddan dipengaruhi oleh nilai serta keterampilan (Mosby, 1994). Di

dalam dunia keperawatan personal hygiene merupakan kebutuhan dasar manusia

yang harus senamtiasa terpenuhi. Personal hygiene termasuk kedalam tindakan

pencegahan primer yang spesifik. Personal hygiene menjadi penting karena


personal hygiene yang baik akan meminimalkan pinti masuk mikro organisme

yang ada di mana-mana dan pada akhirnya mencegah seseorang terkana

penyakit. (Mosby, 1994).

Personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh terserang

berbagai penyakit, seperti penyakit kulit penyakit infeksi, penyakit mulut dan

penyakit saluran cerna atau bahkan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh

tertentu, seperti halnya kulit. ( Sudarto, 1996)

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran,diantaranya debu,sampah dan

bau. Dizaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan

pnyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba,kebersihan juga berarti bebas dari

virus,bakteri pathogen dan bahan kimia berbahaya. Kebersihsn adalah salah satu

tanda dari keadaan hygiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan

lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,tidak bau, tidak malu, tidak menyebar

kotoran atau menularkan kuman penyakit bagi dir sendiri maupun orang lain,

kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi,

mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.

Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap indevidu dan

mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan

menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan

perawatan kesehatan diri, karena dari pengalaman dan penelitian terhadap

praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada praktek

yang tidak didasari oleh pengetahuan.( Notoatmojo, 1997 )


Kesehatan perorangan adalah cara perawatan diri seseorang untuk

memelihara kesehatan . Seseorang yang tidak dapat melakukan perawatan diri

sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan emosional klien. Olek karena itu

perlu bantuan orang lain. Salah satu keompok yang menjadi sasaran penyuluhan

kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit kulit dengan melaksanakan

personal hygiene adalah di Pondok Pesantren Luqmanul Hakim.

Menurut data dinas kesehatan Kabupatan Ogan Komering Ulu penderita

penyakit kulit dari tahun ketahun bervariasi jumblahnya, pada tahun 2007 yang

terkena penyakit kulit adalah 9.285 penderita, terbagi atas 5.671 penderita

penyakit kulit karena infeksi dan 3.617 penderita penyakit kulit karena alergi

pada tahun 2007 yang terkena penyakit kulit infeksi adalah 6.685 penderita dari

5,45 proporsi. ( Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu )

Berdasarkan laporan bulanan data kesakitan penderita penyakit kulit di

Pondok Pesantren Luqmanul Hakim Wilayah Kerja Puskesmas Batumarta II dari

bulan Januari – Desember 2008 tercatat penderita 173 jiwa atau 56,35% Dari 307

jumlah siswa / siswi. Pada tahun 2009 dari bulan Januari-Maret tercatat 70 Jiwa

atau 22,80% dari 307 jumlah siswa/siswi Pondok Pesantren Luqmanul Hakim

Desa Batumarta II

Berdasarkan data diatas maka peulis tertarik untuk meneliti Gambaran

Pengetahuan Personal Hygiene bagi Siswa / siswi Pondok Pesantren Luqmqnul

hakim di desa Batumarta II Wilayak Kerja Puskesmas Batumarta II. Keecamatan

Lubuk Raja Kabupaten Ogan KOmering Ulu Tahun 2009.


B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan penelitian sebagai

berikut. Belum diketahuinya Gambaran Pengetahuan Personal Hygiene Bagi

Siswa / siswi Pondok Pesantren Luqmanul Hakim DI Desa Batuumarta II

Wilayah Kerja Puskesmas Poskestren Batumarta II Kecamatan Lubuk Raja

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009.

C.Pertanyaan Penelitian

Bagaimana Gambaran pengetahuan personal hygiene bagi siswa / siswi

pondok pesanten Luqmanul Hakim di Desa Batumarta II Wilayah Kerja

Poskestren Puskesmas Batumarta II Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2009.

D.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai meliputi tujuan umum dan tujuan

khusus.

1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagai mana Gambaran Pengetahuan Personal Hygiene

bagi siswa siswi Pondok Pesantren Luqmanul Hakim di Desa Batumarta II

Wilayah Kerja Puskestren Puskesmas Batumarta II Kecamatan Lubik Raja

Kabupaten Ogan Komerng Ulu Tahun 2009.


2.Tujuan Khusus

a. Diketahuinya Pengetahuan tentang pengertian personal hygiene bagi

siswa / siswi Pondok Pesantren Luqmanul Hakim di Desa Batumarta II

Wilayah Kerja Poskestren Pusksemas Batumarta II Kecamatan Lubuk

Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009.

b. Diketehuinya Pengetahuan tentang tujuan Personal Hygiene bagi siswa /

siswi Pondik Pesantren Luqmanul Hakim di Desa Batumarta II Wilayah

Kerja Poskestren Puskesmas Batumarta IIKecamatan Lubuk Raja

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009.

c. Diketahuinya pengetahuan tentang ruang lingkup personal hygiene bagi

siswa / siswi Pondok Pesantren Luqmanaul Hakim di Desa Batumarta II

Wilayah Kerja Poskestren Puskesmas Batumarta II Kecamatan Lubuk

Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009.

E.Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian ini adalah.

1.Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan pengalanam dan proses belajar yang beharga bagi

penulis serta untuk mengembangkan pengetahuan penelitian tentang

pentingnya personal hygiene.

2.Bagi Poskestren Puskesmas Batumarta II

Hasil penelitian ini memberikan gambaran pengetahuan personal hygiene

siswa / siswi Pondok Pesantren Luqmanul Hakim yang dapat dimanfaatkan


untuk masukan informasi bagi petugas kesehatan Poskestren Puskesmas

Batumarta II.

3. Bagi jurusan keperawatan Baturaja

Hasil penelitian ini fapat menambah ilmu, wawasan dan pengetahuan

dibidang kesehatan khususnya tentang pentingnya personal hygiene dan

dapat di jadikan tambahan dalam proses belajar mengajar.

4.Bagi Siswa / siswi Pondok Pesantren

Sebagai bahan masukan bagi siswa / siswi Pondok Pesantren tentang

pentingnya personsl hygiene bagi diri sendiri.

F.Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Luqmanul

Hakim Desa Batumarta II, subjek Penelitian yaitu seluruh siswa / siswi

Pondk Pesantren Luqmanul Hakim Desa Batumarta II Kecamatan Lubbuk

Raja kabupaten Ogan Komering Ulu.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Personal Hygiene

1.Definisi

Personal Hygiene / kebersihan diri adalah upaya indevidu dalam

memelihara kebersihan diri., meliputi kebersihan rambut, kuku, mulut, dan gigi,

mata, hidung,telinga, kebersihan alat kelamin dan kebersihan dalam berpakaian

dalam meningkatkan kesehatan yang optimal.( Efendy,1997)

Pentingnya kebersihan perorangan dalam keadaan sehat dan sakit, jauh

sebelum kemajuan diperleh dalam dunia kedokteran rang sudah menyadari

pentingnya kebersihan sehingga sampai sekarang kita selalu akrab dengan slogan

“kebersihan pangkal kesehatan” bahkan islam mengatakan “bersih sebagian dari

iman”

Benda-benda yang kotor dapat menjadi tempat / media yang baik untuk

pertumbuhan suatu mikro organisme tertentu dan dapat menyebabkan suatu

penyakit atau ganguan kesehatan kita.Masuknya mikro organisme tersebut dapat

secara langsung melalui pintu masuk (part of enter ) bai melalui makanan

ataupun minuman juga perantara seperti binatang dan lain-lain.

Orang sehat biasanya dapat menjaga kebersihan dirinya melalui cara-cara

yang jelas dianjurkan kepadanya (baik dari keluarga, sekolah dan informasi

lainnya). Hanya saja jika pengetahuannya masih minim tentang hal ini tentunya
dapat kita informasikan melalui suatu program penyuluhan ataupun pada

kesempatan yang kita amggap cepat.

Untuk orang untuk orang yang dedang sakit (mengalami gangguan

kesehatan) mungkin perlu mendapatkan bantuan dalam upaya menjaga

kebersihan dirinya dikarenakan ketidak mampuan dan kita sebagai perawat yang

banyak / lama kontak dengan pasien bertangun jawab akan hal ini. (Gunardi

Pome,81-83)

2.Jenis-Jenis Personal Hygiene

a.Kebersihan Kulit

Kondisi kulit tergantung pada praktek hygiene dan paparan iritan lingkungan,

sejalan dengan usia, kulit kehilangan layak kenyal di kelembapan.Pada kelenjar

sebasea dan keringat menjadi kurang aktif. Epitalium menipis dan serabut

kalogen elastis, menyusut, sehiingga kulit mudah pecah.Perubahan ini

merupakan peringatanketika bergerak dan mengatur posisi pada manusia. Tujuan

dari memberikan kulit dengan mandi yaitu membersihkan kulit, stimulasi

sirkulasi, citra diri, pengurangan bau badan dan peningkatan rentang gerak.

(Potter dan Perry,2005)

1.Perubahan pada kulit

Faktor ini mmegang peranan penting dalam memelihara kulit, kulit bayi

mudah terlika dan terkena infeksi, mereka harus di[erlakukan dan di mandikan

dengan hati-hati mencegah luka.


Pada sia aqil baliq (remaja) kulit hendaknya dibersihkan dengan rapid an

jangan sampai ada rasa perih untuk membantu mencegah terjadinya peradangan

kulit selama aqil baliq sampai kira-kira umur 50 tahun buangan dari kelenjar

kulit mencapai maksimum karena itu perlu sering mandi agar badan tidak baud

an jangan sampai pemuh daki dan kotoran.

Bertambahnya usia, menbuat kulit makin tipis kurang galastis dan lemas,

mulai mincul keriput yang sebagian besar terjdi di dalam dermis karena

berkurangnya minyak yang keluar dari kelenjar sebacius.kulit menjadi kusam,

bersisik, dannampak kasar namun perubahan kulit karena usia dan alamiah.

2.Membersihkan Kulit

Pada kenyataannya banyak cara untuk membersihkan kulit, namun cara

yang paling banyak adalah dipakai untuk membersihkan kulit adalah dengn

sabun / detergen dan air, banyak jenis sabun yang beredar di pasaran dan di

iklankan dengan begitu menarik.

Anak kecil atau orang-orang lanjut usia memerlukan bantuan khusus untuk

memilih sabun / detergen yang cocok, karena kulit mereka lebih muda terluka

dan terasa perih, walaupun Ia bukan lanjut usia jika kulitnya kering ia bisa

memakai krim.

b.Kebersihan Kuku

Kuku adalah struktur pelengkap kulit, kuku terdiri atas jaringan epithelial.

Badan kuku adalah bagian dari yang tampak luar, akarnya terletak dalam kulit
dalam lekat (alur) dimana kuku tumbuh dan mendapat makanan, kuku sehat

berwarna merah muda dan cembung serta garis lengkungnya rata.

Kuku jari tangan dapat di potong dengan mengikirnya atau dengan batu oval

(bujur), memotong kuku jangan sampai terlalu pendek karena dapat melukai kulit

selaput dan kulit sekitar kuku. Sewaktu memotong kuku hendaknya direndam

terlebih dahulu karena akan memidahkan dalam pemotongan dan mengurangi

resiko cidera.(Gunardi Pome, 1997)

Kuku juga sering kali memerlukan perawatan khusus untuk mencegah

infeksi, baud an cidera pada jaringan. Perawatan dapat digabungkan pada saat

mandi atau pada watu yang terpisah. Masalah yang timbul bukan karena

perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan seperti menggigit

kuku atau memotong yang tidak tepat. Pemaparan dengan zat-zat kimia yang

tajan dan rangkaian sepatu yang tidak pas, ketidak nyamanan dapat berpengaruh

pada stress fisik dan emosional.(Potter dan Perry,2005)

c.Kebersihan Rambut

Rambut merupakan struktur kulit, biasanya rambut mengkilap, tapi tidak

berminyak secara berlebihan,kering ataupun rapuh.

Kesehatan yang baik secara menyeluruh penting artinya bagi rambut yang

menarik dan seperti halnya kulit. Kebersihan membantu kita utuk memelihara

badan supaya menarik,sisir digunakan untuk mengatur rambut tidak sama dengan

manfaatnya sikat, sisir yang digunakan janganlah yang tajam karena dapat

melukai kulit kepala.


Penampilan dan kesejahteraan seseoramg sering kali tergantung dari cara

penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidak mampuan

mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari.Menyikat,

menyisir bersampho adalah cara-cara dasar hygienes untuk semua usia.

Pertumbuhan , distribusi rambut dapat menjadi indicator status kesehatan umum,

perubahan hormonal, stress emsional maupun fisik, penuaan, infeksi dan

penyakit tertentu atau obat-obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut.

Rambut normal adalah bersih, bercahaya dan tidak kusut,untuk kulit kepala harus

bebas dari lesi kehilangan disebabkan karena praktik keperawatan yang tidak

tepat atau penggunaan medikasi kemoterpi.

Potter dn Perry (2005), menjelaskan mengenai masalah rambut dan kulit

kepala yang sering terjadi , yaitu :

1. Ketombe

2. Pediculosis (kutu)

3. Pediculosis capitis (kutu kepla)

4. Pediculosis corposis (kutu badan)

5. Pediculosis pubis (kutu kepiting)

6. Kehilangan rambut (alopesia)


Potter dan Perry (2005) menjelaskan perawatan rambut dengan beberapa cara

yaitu sebagai berikut :

1. Penyikatan dan Penyisiran

Penyikatan yang sering membantu mempertahankan kebersihan rambut denngan

mendistribusikan minyak secara merata sepanjang helai rambut. Penyingkatan

dan penyisiran yang menjaga rambut panjang terawatt dan rapi.

2. Bersampho

Frekuensi bersampho tergantung rutinitas pribadi sehari-hari dan kondisi rambut.

3. Pencukuran

Pencukuran rambut yang berada dibagian wajah dapat dilakukan setelah mandi

atau bersanpho. Penggunaan krim cukur atau busa sabun akan memperhalus kulit

secara efektif.

d. Kebersihan Mulut Dan Gigi

Kesehatan umun yang baik sama pentingnya dengan kebersihan untuk

memelihara mulut dan gigi yang sehat, misalya hubungan antara gigi yang baik

dan cukup makanan yang mengandung kalsium dan fospor disamping vitamin D

yang perlu bagi tubuh.

Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi,

dan bibir. Mengusut membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan, plak, dan

bakteri, memasase gusi dan mengurangi ketidak nyamanan yang dihasilkan dari

baud an rasa yang tidak nyaman. Masalah yang besar adalah karies gigi

(lubang)dan penyakit periodontal. Karies gigi merupakan masalah mulut paling


umum, perkembangan lubang merupakan proses patologi yang melibatkan

kerusakan email gigi pada akhirnya melalui kekurangan kalsium.

Kekurangan kalsium adalah hasil dari akumulasi musim, karbohidrat, basilus

asam laktat pada saliva yang secara normal ditemukan pada mulut yang

membentuk lapisan gigi yang disebut plak. (Potter dan Perry, 2005)

Kesehatan dan kebersihan mulut pula penting artinya bagi orang yang bergigi

palsu. Mulut harus dibersihkan sesering mungkin sesuai dengan petunjuk

kesehatan dan kebersihan.

e.Kebersihan Mata

Mata sering kali mencerminkan kesehatan seseorang. Mata yang sehat akan

tampak jernih dan bersih dari kotoran mata yang mengandung Lysonyme, yaitu

suatu enzim yang melindungi mata dari mikro organisme tertentu, kotoran mata

dapat menempel pada bulu mata (mongering dan menjadi keras) disudut mata.

Cairan yang dapat dipakai untuk membersihkan mata yaitu air bersih / saline.

f. kebersihan Hidung

Cara yang paling baik untuk membersihkan hidung adalah dengan

mendenguskan (meniupkan udara keluar lubang hidung) secara pelan-pelan.

Waktu mendenguskannya kedua lubang hidung harus terbuka. Biila salah satu

lubang hidung tertutup ada bahaya masuknya kotoran kedalam pipa eustacmius

telinga.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membersihkan hidung adalah tidak boleh

memasukan air kedalam lubang hidung, hal ini dapat mendorong kotoran benda
lain kedalam serambi jantung, supaya tidak terisap-isap, mencegah terjadinya

lika pada selaput.

Hidumg memberikan temperature dan kelembapan udara yang pernafasan

dihirup serta mencegah masuknya partikel asing kedalam system kumulasi

sekresi yang mengeras didalam nares merusak sensasi alfaktori dan pernafasan.

(Potter dan Perry,2005)

g. Kebersihan Telinga

Kecuali membersihkan telinga telinga bagian luar , diperlikan juga upaya untuk

menjaga telinga bagian dalam dengan memakaipembersih telinga khusus seperti

kapas dan semacamnya. Membersihkan kotoran telinga dengan mempergunakan

peniti atau jepit rambut sangat berbahaya karena dapat menusuk gendang telinga.

h. Kebersihan Alat Kelamin

Kebersihan kulit kemaluan dan perineum hal yang harus diperhatikan bagi

kesehatan bila kebersihan diperhatikan dapat mengakibatkan gangguan fisik

maupun psychis bagi pasien karena dapat mengakibatkan bau yang tidak sedap.

Daerah sekitar kemaluan dan perineum sering kali kurang kena cahaya, hangat

dan lembab sehingga sangat baik untuk berkembangnya bakteri terutama pada

pasien yang di pasang kateter, mikro organisme dari daerah yang dipasang

kateter dapat menjalar ke kandung kemih.

Pada wanita bukalah bibir kemaluannya dengan hati-hati dan daerah yang

berbulu dibersihkan, kotoran yang terdapat pada klitoris dan labia minora

hendaklah dibersihkan, karena kotoran itu dapat menimbulkan bau. Pada laki-
laki yang tidak disunat pada saat membersihkan kemaluannya, kulit kepala

zakarnya harus ditarik kebelakang, kemudin dibersihkan secara hati-hati dibilas

dengan air, lalu menutup kembali kepada zakarnya untuk mencegah terjadinya

busung dan lika pada jaringan.

2. Ttujuan Personal Hygiene

Menghilangkan minyak yang menumpuk, keringat, sel-sel kulit yang mati dan

bakteri, menghilangkan bau badan yang berlebihan. Memelihara integritas

permukaan kulit, memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kulit

pasien.

Prinsip dalam melakukan perawatan personal hygiene adalah gunakan

komunikasi terapeutik dalam perawatan personal hygiene selama dalam

perawatan hygiene, perawat dapat melakukan tindakan keperawatan yang lain,

misalnya latihan

3. Manfaat Personal Hygiene

Menjaga kebersihan bukan hanya untuk terlihat bagus dan menarik tetapi juga

untuk menjaga kesehatan kita serta mencegah timbulnya penyakit seperti diare

dan kudis (gatal-gatal / penyakit kulit) misalnya

a. Mencuci Tangan

Mencuci tangan penting untuk menjaga kebersihan tangan, cuci tangan dengan

banyak air bersih dan sabun akan menghilangkan kuman, juga kebersihan kuku

dan potong pendek.

b. Makanan
Memasak makanan sampai mattang untuk membunuh kuman-kuman. Cuci

tangan sebelum memasak dan sebelum makan.

c. Pakaian

Mencuci pakaian secara teratur dengan sabun dan keringkan di sinar matahari.

d. Tempat tinggal

Penting untuk menaruh sampah di tong sampah yang tertutup, jauh dari rumah,

pakai WC untuk buang air besar dan kecil.

B. Konsep Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. (Notoatmojo, 2007:139)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang ( overt beharvior). ( Notoattmojo,

Soekidjo,2003)

Ahmadi (2003) juga berpendapat bahwa pengetahuan adalah suatu unsur yang

merupakan bagian yang tergabung dalam suatu kebulatan yang tersusun dengan

sistematis menggunakan kekuatan pemikiran pengetahuan mana yang selalu

dapat di periksa dan di telaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain

yang ingin mengetahuinya. Atau yang dimaksud dengan pengetahuan adalah

kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil dari panca indranya yyang berbeda
sekali dengan kepercayaan, tahayul, dan perangan-perangan yang keliru, tidak

semua pengetahuan merupakan suatu ukuran, hanyalah pengetahuan yang

tersusun secara sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan.

Menurut Pranaka (1987) pengetahuan adalah suatu kegiatan yang sifatnya

mengembangkan, menanbah kesempurnaan. Dengan pengetahuan sabjek yang

tadinya tidak mengetahui menjadi mengetahui, objek yang tadinya ttidak

diketahui menjadi diketahui. Selanjutnya Pranaka (1987) Menambahkan

pengetahuan adalah kemanunggalan antara subjek dan objek. Maka pengetahuan

dikatakan benar apabila didalam kemanunggalan yang sifatnya insting,

intensional, pasif, aktif itu terdapat kesesuaian antara apa yang ada di dalam

pengetahuan subjek dan apa yang ada di dalam objek. Maka dari itu puncak dari

proses koqnitif manusia itu adalah budi dan pemikirannya (intelektual) maka

pengetahuan adalah benar apabila apa yang terdapat di dalam budi pikiran subjek

itu sesuai dengan apa yang ada pada objek.Pengetahuan yang baik selalu diikuti

prilaku yang sesuai ataupun sebaliknya.

Menurut kodratnya pengetahuan adalah wahana dimana manusia mencapai

kebenaran. Maka tujuan dari pengetahuan itupun adalah tercapainya kebenaran.

Hal ini bukan kodrat dari pengetahuan itu sendiri, sebab kalau menurut kodratnya

pengetahuan ditunjukan pada keadaan kesalahan dan kekeliruan, dimana manusia

menbedakan mana yang benar,dan mana yang salah.

Sarwono (1993) juga menyebuttkan bahwa pengetahuan merupakan pengenalan

suatu hal secara subjektif. Pengetahuan berhubungan dengan bbanyaknya


informasi yang dimiliki seseorang dapat diperoleh dari pengalaman, baik dari diri

sendiri maupun orang lain.

Weber (1993) dalam teori aksinya berpendapat bahwa indevidu melakukan suatu

tindakan berdasarkkan atas pengalaman, persepsii, pemahaman dari

penafsirannya atas suatu subjek atau stimulus. Pengutaran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau kusioner yang menanyakan tentang isi materi

yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau responden.

1. Tingkat Pengetahuan

Notoatmodjo (2003) mengungkapkan 6 tingkatan pengetahuan yang

terdiri dari :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.Termasuk kedalam Pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall), terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap Objek atau Materi harus menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap Objek yang

telah dipelajari.
3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini

dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisa (Analysis)

Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu Objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru, dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau Objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang ini materi yang ingin diukur dan sebagai subjek penelitian
atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat

kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menyatakan tentang isi materi yang ingin di ukur dan subjek penelitian atau

responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.

2. faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Sadulla (2003) dalam Setiabudi 2004 mengatakan bahwa pengetahuan

seseorang dapat diperoleh sebagai berikut.

a. Pengalaman

Apa yang telah dan sedang kita ataupun orang lain ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus tanggapan akan

menjadi salah satu dasar terbentuknya pengetahuan dan sikap.

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pemdidikan adalah level / tingkat suatu proses yang berkaitan

dalam mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang

mencangkup pengetahuan, nilai, sikapnya serta keterampilannya.

c. Keyakinan

Keyakinan adalah kepercayaan yang dipegang seseorang terhadap sesuatu

tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu, biasanya keyakinan ini

diperoleh secara turun temurun.

d. Fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang bertujuan untuk kemudahan-

kemudahan dalam mencapai tujuan, yakni sarana dan prasarana kesehatan

serta sumber-sumber informasi yang berpengaruh terhadap pembentukan

sikap dan pengetahuan seseorang.

e. Penghasilan

Penghasilan adalah apa yang telah didapat sebagai hasil dari

segipenyediaan sumber-sumber informasi dan watu yang dibutuhkan

untuk menggunakan sarana dann prasarana yang ada.

f. Social Budaya

Sosial budaya adalah suatu kehidupan bermasyarakat dimana seseorang

hidup dan dibesarkan dilingkungan masyarakat, hal tersebut berpengaruh

besar terhadap pembentukan prilaku dan pengetahuan.

C. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini teori yang di gunakan adalah lawrence green dalam

Noto atmojo (2003) yang menyatakan bahwa perilaku individu atau masyarakat

tentang kesehatan ada tiga faktor predisposisi yang yang terwujud dalam

pengetahuan, perilaku, sikap, kepercayaan, lingkungan, nilai dan sebagainya.

Dan menurut teori lawrence green mencoba menganalisa perilaku manusia

berangkat dari tingkat kesehatan, bahwa kesehatan masyarakat atau seseorang di

pengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku (behavior cause) dan

faktor di luar perilaku (non behavior cause) selanjutnya perilaku itu sendiri di

tentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:


- Faktor Predisposisi meliputi : Pengetahuan, Keyakinan, Nilai, Sikap,

Variabel Demografi tertentu.

- Faktor Pendukung meliputi : Ketersediaan Sumber Daya Kesehatan,

Keterjangkauan Sumber Daya Kesehatan, Prioritas dan Komitmen

masyarakat/pemerintah terhadap Kesehatan, Ketrampilan yang berkaitan

dengan Kesehatan.

- Faktor Pendorong meliputi : Keluarga, Teman sebaya, Guru, Petugas

Kesehatan.

Seperti yang digambarkan dalam Kerangka berikut ini :


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi status kesehatan Seseorang

Faktor Predisposisi :
- Pengetahuan
- Keyakinan nilai
- Sikap
- Geografi tertentu

6 1

Faktor Pemungkin :
- Ketersediaan sumber dana
kesehatan
- Keterjangkauan sumber
dana kesehatan
- Prioritas dan komitmen Masalah
masyarakat atau perilaku
pemerintah terhadap 2
spesifik
kesehatan
- Keterampilan yang
berkaitan dengan
kesehatan

4 5

Faktor Penguat : 3
- Keluarga
- Teman sebaya
- Guru
- Majikan
- Petugas Kesehatan

Keterangan :

Garis langsung untuk menunjukkan pengaruh langsung

Garis putus menunjukkan akibat sekunder


BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASINAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori yang telah disusun maka kerangka konsep penelitian

adalah sebagai berikut :

Pengetahuan
- Pegertian Personal Hygiene
- Tujuan Personal hygiene
- Ruang lingkup personal
hygiene

B.Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur Ukur
Personal
Hygiene Kebersihan kuisioner -Baik : apabila responden Ordinal
yang terdapat dapat menjawab
pada diri pertanyaan secara benar >
sendiri atau mean kode
perorangan (2)

Tidak baik apabila


responden tidak dapat
menjawab pertanyaan
secara benar ≤ mean kode
(1)

TTujuan
pPersonal Penyataan Kuisioner -Baik : apabila responden Ordinal
HHygiene yang berisi dapat menjawab
untuk pertanyaan secara benar >
menjaga mean kode
kebersihan (2)
diri sendiri Tidak baik apabila
dan terhindar responden tidak dapat
dari gangguan menjawab pertanyaan
kesehatan / secara benar ≤ mean kode
penyakit (1)

Ruang Hal-hal yang Kuisioner Ordinal


lingkup harus -Baik : apabila responden
personal diperhatikan dapat menjawab
hygiene dan dilakukan pertanyaan secara benar >
dalam mean kode
kebersihan (2)
perorangan
meliputi Tidak baik apabila
seluruh tubuh responden tidak dapat
misal : badan, menjawab pertanyaan
mulut, telinga, secara benar ≤ mean kode
alat kelamin, (1)
rambut kuku
dll.
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitain

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian secara deskriptif dengan

metide kuantitatif yitu dilakukan dengan tujuan utama mengetahui gambaran

pengetahuan personal hygiene bagi siswa / I Pondok Pesantren.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Luqmanul Hakim di Desa

Batumarta II Wilayah Kerja Poskestren Puskesmas Batumarta II Kecamatan

Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juni 2009

C. Etika Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian, responden akan menandatangani format

persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini, hal ini dilakukan

sebelum peneliti menyerahkan kuesioner untuk dilakukan pengumpulan data.


D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i yang tinggal di

Pondok Pesantren Luqmanul Hakim di desa Batumarta II Wilayah Kerja

Puskesmas Batumarta II Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu

dengan jumlah populasi sebanyak 307 siswa.

2. Sampel Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2005) bahwa sampel adalah sebagian dari

populasi yang dianggap mewakili populasinya, sampel penelitian ini adalah

sebagian yang tinggal di Pondok Pesantren Luqmanul Hakim di desa Batumarta

II Wilayah Kerja Puskesmas Batumarta II Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten

Ogan Komering Ulu dengan menggunakan metode Simple Random Sampling,

3. Jumlah Sampel

Besarnya sampel ditentukan berdasarkan rumusniwan Ariawan yaitu :

n= (Z21 – α/2)P (1-P) N

d2 (N-1) + Z2 1 - α/2)P (1-P)

Keterangan :

n : Sampel yang akan diambil.

Z21 – α/2 : Derajat kepercayaan dari seluruh proporsi yaitu 95% (1,96).

P : Proporsi pada populasi yaitu 0,5.

d : Simpangan dari proporsi yaitu presisi, digunakan 0,1.

N : Jumlah seluruh populasi yaitu 2.728 orang.


Jadi, besar penghitungan sample adalah :

n= (Z21 – α/2) . P . (1-P) . N

d2 . (N-1) + Z2 1 - α/2) . P . (1-P)

n= (1,96 )2. (0,5) (1-0,5). 307


(0,01) (307-1)+(1,962) (0,5). (1-0,5)

n= 3,8416. (0,25). 307


0,01 (306) + (3,8416). 0,25

n= 294,8428
3,06 + 0,9604

n= 294,8428
4,0204
n= 73,33

Dibulatkan menjadi 74 sampel

Keterangan :

N : Jumlah seluruh populasi 307

P : Proporsi pada populasi 0,5

D : derajat ketetapan,digunakan 0,1

Z2-1-α/Z : Derajat kepercayaan dari deluruh proporsi 95% (1,96)

N : sampel yang akan diambil dari hasil perhitungan rumus tersebut

diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 74 sampel.

Dari hasil perhitungan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel yang

dibutuhkan adalah 74 siswa


E.Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Instumen

1. Teknik Pengumpulan Data

Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner

yang telah disediakan. Data sekunder adlah data yang diperoleh dari Poskestren

Puskesmas batumarta II kecamatan lubuk Raja kabupaten OKU. kantor dinas

kesehatan KAB, OKU. Data dikumpulkan melalui kueisioner yang telah

disediakan oleh penelitian dan di isi langsung oleh responden.

2.Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang dipakai dalam pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner di

susun atas dasar definisi operasional variabel-variabel yang telah dijelaskan

dimuka. Dengan menggunakan pertanyaan sebagai berikut : pengertian tentang

pengertian personal hygiene, pengetahuan tentang tujuan personal hygiene,

Pengetahuan tentang ruang lingkup personal hygiene.

3.TeknikPengolahan Data

Menurut Hartono (2001) pengolahan data dapat dilakukan dengan tahap – tahap

barikut :

a. editing (pengeditan)

Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan terhadap lembar kuesioner apakah sudah

teliti semua apa belum, langkah ini sangat penting untuk mengetahui kesalahan

yang ada sehingga dapat diperbaiki dengan segera.

b. coding (pengkodean)
Pada tahap ini. Kuesioner yang diajukan kepada responden diberi tanda atau

kode, atas pertanyaan yang ada pada kueioner

c. Entry (pemasukan data)

Pada tahap ini, data yang telah diberikan kode dimasukan kedalam table,

kemudian dianalisa dengan computer.

d. Cleaning data (pemberian data)

Pada tahap ini, data yang telah dimasukan kedalam table serta diperiksa kembali

untuk mengoreksi kemungkinan kesalahan.

F. Metode Analisa data

Analisa data dilakukan dengan analisa univariat yaitu untuk memperoleh

gambaran distribusi frekuensi dari variable yang akan diteliti dengan

menggunakan rumus :

X = ∑xi
n
Keterangan :

X = rata – rata hitung sampel

xi = Nilai dalam suatu sampel

n = Total banyaknya pengamatan dalam satu sampel


BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Luqmanul Hakim di Desa Batumarta II

1. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Luqmanul Hakim

Gagasan awal berdirinya Pondok Pesantren ini muncul dari seorang

Da’i dan juga Transmigran yang bernama Mansyur Suryadi pada tahun 1984.

Setelah mengikuti pelatihan Da’i di Jakarta, Mansyur Suryadi mengemukakan

gagasan itu kepada teman seperjuangannya di Yayasan Pendidikan Islam

Batumarta, gagasan itu lahir dari bergulir seiring dengan beberapa masalah

yang sangat mendasar di kompleks Pemukiman Transmigrasi Batumarta yang

terjadi antara tahun 1978-1984.

Merebak kemusyrikan, sepinya kegiatan keagamaan, kelangkaan khotib

dan guru ngaji, serta kebutuhan akan lembaga Pendidikan Islam dikalangan

masyarakat Batumarta. Faktor-faktor tersebaut mendorong Mansyur Suryadi,

Ahmad Ramadhan, Zuhdi Safari, Sugujatmo, Suwardi, Amir Hamzah dan

Sodirin mendirikan Pondok Pesantren. Para pendiri tersebaut memberikan

nama Luqmanul Hakim, sebuah nama yang diambil dari seoarang yang

diahadkan oleh Al Qur’an sebagai pendidik handal mempunyai perhatian besar

terhadap masa depan anak-anaknya. Hal itu pula yang menjadi motivasi

mendasar tujuh serngkai ini mendirikan Pondok Pesantren.


2. Letak Pondok Pesantren Luqmanul Hakim

Pondok Pesantren Luqmanul Hakim terletak dikompleks

Pemukiman Transmigrasi Batumarta. Daerah ini cukup jauh dikota besar

seperti Baturaja (±32 km), Prabumulih (±150 km), di Palembang (±267

km).

3. Pengelolaan Pondok Pesantren

Secara kelembagaan, Pondok Pesantren Luqmanul Hakim berada

dibawah yayasan Pendidikan Islam Batumarta dan dibawah Direktur

Pendidikan keagamaan dan Pondk Pesantren Departemen Agama RI,

yayasan ini mengelola lembaga seperti : TK Bahagia, MI Islamiyah, dan

SLTP YPI Batumarta.

4. Kegiatan Pendidikan

Pondok Pesantren Luqmanul Hakim sebagai pesantren modern yang

berusaha mendidik santrinya pada aspek spiritual, moral, intelektual, dan

profesional. Kegiatan pendidikan yang ada merupakan perpaduan antara

kurikulum Departemen Agama dan Kurikulum Ma’had (Diniyah).


5. Sarana dan Prasarana

Pondok Pesantren Luqmanul Hakim memiliki sarana prasarana

yang berupa : 16 lokal ruang belajar, 16 ruang asrama,1 ruangan

pimpinan/mudir, 4 ruang kamad, 3 ruang Tata Usaha, 1 ruang Guru, 1

ruang Workshop pertanian, dan listrik, 2 masjid, 1 ruang koperasi, 2 ruang

kantin santri, 2 ruang tamu, 1 ruang Aula, 2 lapangan bulu tangkis, 2

lapangan sepak takraw 2 meja tennis, 16 buh WC dan Kamar Mandi Santri.

6. Jumlah Siswa siswi

Jumlah Santri Pondok Pesantren Luqmanul Hakim ajaran 2008-

2009, tingkat MA kelas I 45 siswa, kelas II 48 siswa, dan kelas III 45 siswa.

Tingkat MTS Kelas I 64 siswa, kelas II 55 Siswa,dan kelas III 50 siswa,

sedangkan tingkat MII/TPA berjumlah 115 siswa.

7. Jumlah Karyawan dan Guru di Pondok Pesantren

Jumlah Kyai/Pengurus, Guru/karyawan Pondok Pesantren

Luqmanul Hakim berjumlah 78 orang yang terdiri dari kyai I orang,

pengurus 4 orang, guru 66 orang, dan karyawan 7 orang.

8. Luas tanah Pondok Pesantren

Luas tanah Pondok Pesantren Luqmanul Hakim yaitu 75.000 m²,

tanah ini adalah milik yayasan. Jumlah gedung yaitu terdiri dari lokal
belajar berjumlah 16 lokal permanen, Masjid 2 unit permanen, Asrama

putri 10 kamar, Asrama putra 5 kamar dan kantor terdapat 10 ruang.

B. Analisa Univariat

1. Pengetahuan Siswa/i tentang pengertian personal Hygiene.

Tabel 1
Distribusi Frekuensi dan Persentasi berdasarkan Pengetahuan siswa/i
tentang Pengertian Personal Hygiene di Pondok Pesantren Luqmanul
Hakim di Desa Batumarta II.

NO Tingkat Pengetahuan Siswa/i Frekuensi Persentase


1 Baik 70 94,5

2 Tidak baik 4 5,5


Total 74 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan

siswa/i tentang pengertian personal hygine adalah pengetahuan baik dengan

jumlah 70 orang (94,5%),sedangkan pengetahuan tidak baik dengan jumlah 4

orang (5,5%)

2. Pengetahuan Siswa/I Tentang Tujuan Personal Hygine


tabel 2
Distribusi Frekuensi dan Persentasi berdasarkan Pengetahuan siswa/i
tentang tujuan Personal Hygiene di Pondok Pesantren Luqmanul Hakim di
Desa Batumarta II.

NO Tingkat Pengetahuan Siswa/i Frekuensi Persentase


1 Baik 58 78,4

2 Tidak baik 16 21,7


Total 74 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan siswa/i

tentang tujuan personal hygiene memiliki pengetahuan baik dengan jumlah 58

orang (78,4%),sedangkan pengetahuan tidak baik dengan jumlah 16 orang

(21,7%)

3. Pengetahuan Siswa/I Tentang Ruang Lingkup Personal Hygine

Tabel III
Distribusi Frekuensi dan Persentasi berdasarkan Pengetahuan siswa/i tentang
Pengertian Personal Hygiene di Pondok Pesantren Luqmanul Hakim di Desa
Batumarta II.

NO Tingkat Pengetahuan Siswa/i Frekuensi Persentase


1 Baik 52 70,3

2 Tidak baik 22 29,7


Total 74 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan siswa/i

tentang ruang lingkup personal hygine amemiliki pengetahuan baik dengan

jumlah 52 orang (70,3%),sedangkan pengetahuan tidak baik dengan jumlah 22

orang (29,7%)
BAB VI

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan siswa / siswi Tentang Pengertian Hygiene


Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan siswa / siswi tentang pengertian

personal hygiene didapatkan untuk kategori baik sejumlah 70 responden

(94,5%), kategori tidak baik berjumlah 4 responden (5,5%) artinya dapat

disimpulkan bahwa pengetahuan siswa / siswi tentang pengertian personal

hygiene sudah baik bahwa personal hygiene adalah upaya indevidu dalam

memelihara kebersihan diri, meliputi kebersihan rambut, kulit, kepala, kuku,

mulut, gigi, mata, hidung, telinga, kebersihan alat kelamin, dan kebersihan dalam

berpakaian untuk meningkatkan kesehatan yang optimal, hal ini dinyatakan oleh

Effendy (1997)

B. Pengetahuan siswa / siswi Tentang Tujuan Personal Hygiene

Brdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa / siswi tentang

tujuan personal hygiene didapatkan untuk kategori baik berjumlah 58 responden

(78,4%), kategori tidak baik berjumlah 16 responden (21,7%). Hal ini berarti

bahwa, mayoritas responden sudah mengetahui tujuan dari personal hygiene,

yang bertujuan untuk menghilangkan minyak yang menumpuk, keringat, sel-sel

kulit mati dan bakteri, menstimulasi sirkulasi peredaran darah. Hal ini sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) yang menyatakan

konferhensif (memahami) merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara lancar.

Hal ini berarti bahwa pengetahuan siswa / siswi tentang pentingnya dari

tujuan personal hygiene sudah baik, dimana mereka sudah mengetahui bahwa

tujuan personal hygiene sangat penting, artinya kurang personal hygiene


(kebersihan diri) dapat terjadi penyakit kulit, ini disebabkan karena kurangnya

personal hygiene (kebersihan diri) seperti gatal-gatal,gatal-gatal disebabkan leh

air yang digunakankurang bersih.

C. Pengetahuan Siswa / siswi Tentang Ruang Lingkup Oersonal Hygiene

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan siswa / siswi tentang ruang

lingkup personal hygiene didapatkan kategori baik berjumlah 53 responden

(70,3%) sedangkan kategori tidak baik berjumlah 22 responden (29,7%)

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan siswa / siswi tentang ruang

lingkup personal hygiene mayoritas sudah baik yang mana dapat dilihat dari hasil

jawaban responden yang banyak dimengerti bahwa kebersihan perorangan

meliputi kebersihan seluruh tubuh, misal mulut, badan, gigi, tellinga, alat

kelamin, rambut, kuku, kepala, kulit.Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa ruanng

lingkup pendidikan kesehatan itu dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain

dimensi sarana pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan, dan dimensi tingkat

pelayanan kesehatan.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian gambaran pengetahuan personal hygiene bagi

siswa / siswi Pondok Pesantren Luqmanul Hakim yang berlokasi di desa

Batumarta II Kecamatan Lubuk Raja OKU,dengan populasi seluruh siswa / siswi

Pondok Pesantren Luqmanul Hakim adalah :

1. Pengethuan siswa / siswi tentang pengertian personal hygiene sudah baik,

yang berjumlah 70 orang (94,6%), sedangkan yang kurang baik

berjumlah 4 orang (5,5%).

2. Pengetahuan siswa / siswi tentang tujuan personal hygiene sudah baik,

yang berjumlah 58 orang (78,9%), sedangkan yang tidak baik 16 orang

(21,7%).

3. Pengetahuan siswa / siswi tentang ruang lingkup personal hygiene suddah

baik, yang berjumlah 52 orang (20,3%), sedangkan yang tidak baik

berjumlah 22 orang (29,7%).

B. Saran

1. Karena sebagian besar pengetahuan siswa / siswi tentang personal

hygiene baik, maka sebaiknya di ikuti dengan sikap yang positif sehingga

dapat diterapkan perilaku yang baik khususnya personal hygiene.


KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE BAGI


SISWA / I PONDOK PESANTREN LUQMANUL HAKIM
DI DESA BATUMARTA II WILAYAH KERJA
POSKESTREN PUSKESMAS BATUMARTA II
KECAMATAN LUBUK RAJA KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU
TAHUN 2009

Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Sebagai


Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
AHLI MADYA KEPERAWATAN

OLEH :

CATUR WAHYUNI
PO.71.20.2.06.009

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2009
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE BAGI


SISWA / I PONDOK PESANTREN LUQMANUL HAKIM
DI DESA BATUMARTA II WILAYAH KERJA
POSKESTREN PUSKESMAS BATUMARTA II
KECAMATANLUBUK RAJA KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU
TAHUN 2009

OLEH :

CATUR WAHYUNI
PO.71.20.2.06.009

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2009

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN BATURAJA
KARYA TULIS ILMIAH, Agustus 2009

CATUR WAHYUNI
PO.71.20.2.06.009

GAMBARAN PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE BAGI SISWA /


SISWI PONDOK PESANTREN LUQMANUL HAKIM DI DESA
BATUMARTA II WILAYAH KERJA POSKESTREN PUSKESMAS
BATUMARTA II KECAMATAN LUBUK RAJA KABUPATEN OGAN
KOMERING ULU TAHUN 2009

(xiii + 37 halaman + 3 tabel)

ABSTRAK

Personal Hygiene / kebersihan diri adalah upaya indevidu dalam


memelihara kebersihan diri., meliputi kebersihan rambut, kuku, mulut, dan gigi,
mata, hidung,telinga, kebersihan alat kelamin dan kebersihan dalam berpakaian.
Berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan penyakit kulit di Pondok Pesantren
Luqmanul Hakim Wilayah Kerja Puskesmas Batumarta II dari bulan Januari –
Desember 2008 tercatat penderita 173 jiwa dari 307 jumlah siswa.
Penelitian ini dilakukan secara diskriptip yang metode kuantitatif. Metode
pengambilan sampel menggunakan metode simple rondom sampling,
berdasarkan sampel ditentukan berdasarkan rumus iwan ariawan,dengan jumlah
sampel 74 yaitu siswa / siswi pondok pesantren.
Adapun tujuan dari penelitian ini secara umum adalanh mengetahui
bagaimana gambaran pengetahuan personal hygiene bagi siswa / siswi pondok
Pesantren Luqmanul Hakim didesa batumarta II kecamatan lubuk raja kabupaten
Ogan Komering Ulu,sedangkan tujuan khusus yaitu diketahuinya pengetahuan
tentang personal hygiene bagi siswa / siswi pondok pesantren.
Data yang diperoleh dari responden dengan menyebarkan kueisioner yang
dilaksanakan pada bulan mei sampai bulan juni 2009. dari hasil penelitian
menunjukan bahwa pengetahuan siswa / siswi tentang pengertian personal
hygiene yang baik 94,5%,tidak baik5,5%. Pengetahuan siswa / siswi tenteng
tujuan personal hygiene yang baik 78,4%, tidak baik 21,7%,dan pengetahuan
siswa / siswi tenteng ruang lingkup personsl hygiene yang baik 70,3%, tidak baik
29,7%.
Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang hendaknya petugas
kesehatan harus lebih giat dalam pemberian informasi maupun penyuluhan
mengenai penyakit kulit dan personal hygiene.
Refrensi : 10 (1998-2008)
HEALTH DEPARTEMENT OF INDONESIAN REPUBLIC
POLYTECHNIC OF HEALTH PALEMBANG
THE FIELD OF NURSING IN BATURAJA

Scientific Writing Task, Agustus 2009-08-05


Catur Wahyuni

The knowledge deskriptif of personal hygiene for LuqmanulHakim marsonette’s


pesantren of students in the of Batumartadents in II from working area
poskestren puskesmas in the of Batunarta II subdistrict off king hollow ogan
komering ulu regency in 2009-08-05

(xiii + 37pages + 3 tables + 5 appendixs)

ABSTRACT

Personal hygiene is individual effort in looking after hygiene is self, sunc


as hair hygiene, husk, nall, mounth, tooth, eye, nose, ear, hygiene of genitals and
hygiene in dreesing. Basic reporting skin disease in naisonette of pesantren
Luqmanul Hkim of level poskestren puskesmas Batumarta II in 2009 is noted a
mounth 173 students from 307 students.
This research in done by deskriptif which using the kuantitative method,
the samples area taken by using the method of romdom sampling, samples level
area determined by using the formula of iwan Ariawan, it amount 74 samples
from students if maisonette pesantren.
As for target of this research is knowing how the deskriptif knowledg of
personal hygiene for sudents maisonette pesantren’s Luqmanul Hakim students
in countryside of Batumarta II subdistrict of king deep hollow about congeniality
personal hygiene target of personal hygiene ,scope of personal hygiene for
student of maisonette pesantren.
Optaining data from responden with apreading of kuisioner are executed
in Mei-June 2009, from resuulf of this researct shaving that the knowledge of
students about good definition of personal hygiene are 94,5% isn’t good 5.5%
about target of personal hygiene are 78,4% isn’t good 21,7%. The knowledge of
students about good ruan scope of personal hygiene are 20,3% isn’t good 29,7%.
From this research result there are some suggestion that ia health worker
shall have to be more be inpetrans in giving information phatological counseling
and personalhygiene.

Literatur : 10 (1998-2008)

MOTTO DAM PERSEMBH

MOTTO
► Jadilah pengalaman sebagai modal ilmu sebagai
senjata, sabar sebagai pakaian, zuhud sebagai
pekerjaan, keyakinan sebagai kekuatan dalam lemah
lembut sebagai kebanggaan. (hadis Rosulullah SAW)

► Kabagiaan adalah ketika kita bisa membahagiakan


orang lain.

Dengan segala kerendahan hati, kupersenbahkan


kepad :

 ayahanda dan ibunda ku tercinta yang telah


bersusah payah mendidik membimbing dan
membesarkan aku, hingga aku jadi seperti
ini.

 Dosen pembimbingku bapak Umar Hasan


Marta Dinata, SKM, M.kes terimakasih atas
bimbingannya selama ini.

 Rekan– rekan SeAlmamater ku tercinta


angkatan v (lima)
is the best...!!!
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah berjudul”Gambaran Pengetahuan Personal Hygiene bagi

Siswa / i Pondok Pesantren Luqmanul Hakim Di Desa Batumarta II Wilayah

Kerja Poskestren Puskesmas Batumarta II Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten

Ogan Komerng Ulu Thun 2009” Ini Telah Di setujui, Diperiksa dan Aakan

Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Jurusan Keperawatan

Baturaja Politeknik Kesehatan Depkes Palembang.

Baturaja, Agusus 2009

Pembimbing

Umar Hasan MartaDinata, SKM.M.Kes


NIP.1966 51201989 301 002

Mengetahi,

Ketua Perwakilan Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Palembang

Zanzibar,S.PD.M.Kes
NIP. 19600205 19800 32001

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

Nama : Catur Wahyuni.

Tempat, tanggal lahir : Tambak Boyo, 14 Desember 1988

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Tambak Boyo BK IX Belitang OKU


Timur

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1994 - 2000 : SD Negeri Totomargomulyo Belitang

Tahun 2000 - 2003 : SLTP NU Bumirahayu Belitang

Tahun 2003 - 2006 : SMA YPPI Wonorejo Belitang

Tahun 2006 - 2009 : POLITEHNIK KESEHATAN

POLTEKES SUMSEL JURUSAN KEPERAWATAN BATURAJA

• Tahun 2006-2007 : Tingkat I

• Tahun 2007-2008 : Tingkat II

• Tahun 2008-2009 : Tingkat III


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr, Wb

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan ridhoNya jualah, maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

berjudul “Gambaran Pengetahuan personal hygiene bagi Siswa –Siswi Pondok

Pesantren Luqmanul Hakim di Desa Batumarta II Wilayah Kerja poskestren

Puskesmas Batumarta II Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2009”

Penulis menyadari dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini

masih banyak terdapat kekurangan baik dari tehnik penulisan maupun isinya. Hal

ini karena keterbatasan Kemampuan dan Pengetahuan yang penulis miliki. Untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna

perbaikan, kesempurnaan kualitas yang lebih baik dimasa mendatang.

Dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan dan saran secara tertulis. Maka pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drg. Rusdiansyah, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Palembang.


2. Bapak Sulaiman, S.Pd, M.Pid. selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Palembang.

3. Bapak Suharmasto, SKM, M.EPid ,selaku Kepala Dinas Kesehatan Baturaja.

4. Ibu Zanzibar, S.Pd, M.Kes selaku wakil Ketua Jurusan Keperawatan

Baturaja.

5. Bapak Umar Hasan Marta Dinata, SKM.M.Kes selaku Dosen pembimbing

Kepala UPTD puskesmas Batumarta II yang telah memberikan kesempatan

dalam mengambil data-data selama penelitian.

6. KH. Mansyur suryadi selaku pimpinan pondok pesantren Luqmanul Hakim

Drs. Ishak. Selaku kepala kasubbag Departemen Agama,Baturaja.

7. Staf dan Dosen, Karyawan dan Karyawati Jurusan Keperawatan Baturaja

Rekan-rekan seperjuangan terima kasih atas Doa dan bantuan serta semua

pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Proposal Karya Tulis

Ilmiah ini baik secara langsung maupun maupun tidak langsung.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Allah SWT melimpahkan

karuniaNya kepada kita semua Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amien

Wassalamu’alaikum, Wr, Wb

Baturaja,
Agustus 2009
Penulis

DAFTAR ISI
Hala
man

HALAMAN SAMPU……………………………………………. i
HALAMAN JUDU ………………………………………………. ii
ABSTRAK…………………………………………………………. iii
LEMBAR PERSEMBAHAN……………………………………… iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………… v
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………..... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………….. vii
KATA PENGANTAR...…………………………………………… viii
DAFTAR ISI………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL………………………………………………….. x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah…………..……................................... 4
C. Pertanyan Penelitian………………………….….…...….. 4
D. Tujuan penelitian…………………………………………. 4
E. Manfaat Peneliti………………………....…....................... 5
F. Ruang Lingkup Penelitian……………………………….. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Personal Hygiene…………………………………....…....... 7
B. Konsep Pengetahuan……………………………………… 16
C. Kerangka Teori………… …….……………………....... 22

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL DAN


HIPOTESA

A Kerangka Konsep……………………………………..…… 24
B Definisi Operasional…………………………...………..… 24
BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian…………………………….……………. 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………….…….. 26
C. Etika Penelitian…………………………………….……… 26
D. Populasi dan Sampel……………………………. 27
E. Tehnik Pengolahan data dan Metode Analisa data…..…… 28
F. Metode Analisa data……………………………….. 30
BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum Pondok Pesantren Luqmanul Hakim…. 31


B. Hasil Penelitian Unifariat…………………..……..……… 34

BAB VI PEMBAHASAN

A. Pengetahuan siswa / siswi


tentang pengertian personal hygiene ………………… 36
B. Pengetahuan siswa / siswi
tentang tujuan personal hygiene …………………….. 36
C. Pengetahuan siswa / siswi
tentang ruang lingkup personal hygiene……………… 37
BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………….………..…….. 38
B. Saran………………………………………………........... 38

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1Distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan


pemgetahuan siswa / siswi tentang pengetian
personal hygiene Di Pondok Pesantren Liqmanul Hakim
Desa batumarta II……………………………………….. 34

Tabel 2Distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan


pemgetahuan siswa / siswi tentang tujuan
personal hygiene Di Pondok Pesantren Liqmanul Hakim
Desa batumarta II……………………………………… 34

Tabel 3 Distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan


pemgetahuan siswa / siswi tentang ruang lingkup
personal hygiene Di Pondok Pesantren Liqmanul Hakim
Desa batumarta II………………………………………. 34
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar persetujuan sebagai responden

Lampiran 2 Lembar Kuisioner

Lempiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Lembar hasil analisa data penelitian

Lampiran 5 Lembar Konsul Tasi


DAFTAR PUSTAKA

Arief Mansjoer, dkk..2000.


Buku Ajar Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid Pertama: Media
Aesculapius

A. Aziz alimul.2006
Kebutuhan Dasar Manusia. Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, Suhar simi.2003


Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.2008


Laporan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Hidayat alimul Aziz. 2007


Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta:Salemba
Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul.2002


Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data.
Jakarta:Salemba Medika.

Iwan Ariawan.1998.
Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan. Jakarta: Jurusan
Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.

Lawrence W.Green,dkk.
Perencanaan Pendidikan Kesehatan. Jakarta:Proyek {engembangan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI.

Notoatmodjo, soekidjo. 2007.


Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta:Rineka Cipta.
Notoatmodjo, soekidjo. 2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, soekidjo.2008.
Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai