Anda di halaman 1dari 76

NEUROIMAGING

dr. Abdul Waris, Sp.Rad


Pendahuluan
Alat atau pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk mendeteksi
penyakit/kelainan di bidang neuropsikiatri:
• Foto Polos Kepala, Servikal, Vertebra Thorakal, dan Foto Lumbosakral
• CT – Scan
• MRI
• Ultrasonografi (Intracranial Doppler)
• Angiografi
• Myelografi
Pendahuluan
Indikasi pemeriksaan radiologi pada neuro-psikiatri yaitu:
• Sakit kepala berat dan terus menerus
• Vertigo
• Papil edema tersembunyi atau kombinasi
• Gangguan bicara
• Gangguan penglihatan dan ingatan
• Epilepsi
• dll.
Foto Polos Kepala
• Tidak semua kelainan intracranial dapat terdeteksi melalui pemeriksaan
ini.
• Proyeksi yang rutin dibuat adalah AP & Lateral
• Aspek yang dinilai pada foto polos kepala yaitu:
− Bentuk danukuran tulang calvaria
− Ada tidaknya kalsfikasi, erosi/sklerotik lokal
− Bentuk dan ukuran sella tursica
− Sutura-sutura
− Vaskularisasi
Foto kepala lateral : Normal
Foto kepala AP/Lat: Kalsifikasi normal
di kepala
Foto Servikal AP/Lat

Foto Servikal Oblique


Foto Vertebra Thorakal Posisi AP-Lat
Kelainan-kelainan
Perubahan pada calvaria akibat peningkatan tekanan intra kranial, yaitu:
• Diestasis sutura (pada anak-anak)
• Erosi / penipisan dorsum sella
• Erosi / hiperostosis setempat
• Impressio digitatac (thumb printing)
TUMOR PRIMER
Gambaran umum tumor primer pada foto polos kepala, yaitu:
• Kalsifikasi abnormal
• Erosi / sklerotik lokal
• Perubahanpada sella tursica (penipisan)
• Dilatasi vena akibat vaskularisasi abnormal tumor
• Pergeseran glandula pinealis
• Tanda-tanda peningkatan TIK
Tumor Metastasis

• Multiple coin lession appereance


• Tanda-tanda peningkatan TIK
Hydrocephalus
Gambarannya pada foto polos kepala:
• Perubahan bentuk dan ukuran kepala
• Diastasis sutura
• Penipisan tulang kepala
Foto Polos Kepala: Hydrocephalus
MRI Kepala:Hydrocephalus
CT Scan Kepala

Densitas lesi dibagi atas:


• High density (hiperdens). Bila densitas lesi lebih tinggi dari jaringan
normal sekitarnya.
• Isodensity. Bila densitas lesi sama dengan jaringan sekitarnya
• Low density (hipodens). Bila densitas lesi lebih rendah dari jaringan
sekitarnya.
Closed Head Trauma
• 1. Epidural Hematoma
• 2. Subdural Hematoma
• 3. Cerebral Contusio
4. Subarachnoid Hemorrhages
Open Head Trauma
Kelainan yang dapat ditemukan pada CT scan
kepala
• Tumor Otak
• Kelainan Cerebrovaskular
• Anomali
• Penyakit Infeksi
• Atrofi serebral / penyakit degeneratif
Klasifikasi Tumor Kepala
• Tumor Intra Axial
• Supra-tentorial : Astrocitoma, glioma, oligodendro-glioma, ependimoma, choroid plexus
papiloma, tumor metastase, lymfoma.
• Infra-tentorial : Glioma batang otak, hemangio-blastoma
• Tumor Ekstra Axial
• Meningioma, schwanoma, lipoma, adenoma hipofise, craniopharingioma, chordoma, colloid
cyst, dermoid dan epidermoid.
Gambaran umum tumor kepala pada CT Scan :

• Adanya effect massa (penekanan / pergeseran / obstruksi)


• Edema perifokal
• Kalsifikasi
Astrositoma
Tampak sebagai area hipodens, batas agak tegas, dengan edema
ringan dan efek massa.
Pada pemberian kontras, tak tampak enhancement atau hanya sedikit
enhancement
Glioblastoma Multiforme

• Derajat keganasan sangat tinggi


• Pada CT scan tampak sebagai gambaran densitas campuran disertai
edema dan efek massa yang luas.
• Pada pemberian kontras tampak enancement bentuk cincin dengan
area hipodens di sentral
Oligodendroglioma

• Kalsifikasi pada daerah lesi sangat sering ditemukan


• Pada plain CT tampak area hiperdens oleh kalsifikasi dikelilingi area
hipodens. Kebanyakan tidak tampak enhancement pada pemberian
kontras.
Meningioma

• Insidens tinggi terutama pada orang dewasa


• Pada plain CT tampak area hiperdens homogen berbatas tegas, tepi
smooth melekat pada dura, kadnag disertai kalsifikasi dan destruksi
tulang.
Adenoma hipofise

• Pada plain CT tampak sebagai area hiperdens atau iodens berbatas


tegas di daerah sella, jika tumor cukup besar akan mengakibatkan
destruksi sella tursic.
• Enhancement kuat pada pemberian kontras.
Metastasis Tumor

• Bisa soliter atau multipel


• Tampak sebagian area hiperdens dengan edema disekelilingnya.
• Pada pemberian kontras tampak enhancement bentuk nodul atau
ring like
Meduloblastoma

• Insidens tinggi pada anak-anak


• Banyak terdapat di fossa posterior bagian medial berupa area
hiperdens / isodens bentuk noduler, batas tegas sedikit berbenjol
• Sering disertai hidrosefalus internus.
• Pada pemberian kontras tampak enhanceent homogen
Kelainan Cerebrovasculas

Kelainan cerebrovascular terbagi atas:


• Hemoragi intracerebral oleh hipertensi
• Infark
• Aneurisma
• Malformasi arteriovenous
Hemoragi Intraserebral oleh Hipertensi
• Terjadi akibat pecahnya mikroaneurisma arteri-arteri kecil
• Pada fase akut, perdarahan akan terlihat sebagai lesi
hiperdens/isodens, bentuk oval / bulat / ireguler.
• Lesi dikelilingi edema perifokal yang biasa disertai efek massa
berupa kompresi atau herniasi
• Pada fase kronik hematoma menjadi isodens atau
hipodens,ventrikel sistem dan sulcus akan melebar akibat
atrofi.
• Pada pemberian kontras: terjadi penyengatan homogen atau
berbentuk cincin
Infark Cerebri

• Terjadi akibat oklusi pembuluh darah cerebral hingga


terbentuk nekrosis iskemik jaringan otak yang
disebabkan oleh:
• Trombosis
• Emboli

• Pada stadium akut biasanya tak tampak kelainan pada


CT Scan kepala
• Sesudah 4 hari akan memperlihatlan area hipodens,
batas tegas, bentuk oval/bulat/ireguler
Aneurisma

• Sebagai kelainanj vaskuler, maka pemeriksaan angiografi lebih tepat


untuk diagnosis.
• CT berperan dala mendeteksi komplikasi akibat lesi seperti: hematom
intraserebral, infark, dan edema
Malformasi Arteriovenous
• Pada AVM darah mengalir dari arteri langsung ke vena tanpa melewati
kapiler.
• Pada plain CT terlihat area kalsifikasi, hiperdens kadang disertai
intraparenkim dan hidrosefalus.
• Pada pemberian kontras tampakenhancement bentuk tubuler /berkelok-
kelok.
Anomali Susunan Saraf Pusat

• Anomali SSP terdiri atas:


• Hidrosefalus Kongenital
• Agenesis Corpus Callosum
• Sindrom Sturge-Webber
• Sklerosis Tuberous (Penyakit Bournevile)
Hidrosefalus Kongenital

• Disebabkan stenosis aquaductus / foramen-foramen magendie dan


luschka serta anomali struktur fossa cerebri posterior.
• Pada Ct scan tampak dilatasi ventrikel lateralis dan ventrikel III pada
stenosis aquaduct sylvii sedangkan ventrikel IV normal.
• Sindrom Dandy-walker, tampak pelebaran ventrikel laterali, ventrikel
III dan IV.
Agenesis Corpus Callosum

• Disebabkan tidak tumbuhnya corpus callosum pada kehamilan oleh


trauma trisemester I graviditas.
• Pada CT tampak : agenesis corpus callosum, agenesis septum
pellucidum, dengan letak ventrikel III tinggi dan ventrikel lateralis
kanan kiri terpisah.
Abses Cerebri

• Disebabkan terutama oleh penyebaran infeksi telinga tengah


mastoiditis.
• Bisa soliter atau multipel.
• Pada CT tampak area hipodens di korteks atau persambungan kortiko
meduler.
• Pada CT kontras tampak enhancement berbentuk cincin disekeliling
daerah hipodens diluar daerah enhancement tampak edema
perifokal.
Atrofi cerebri

• Pada CT tampak jarak antara tabula interna dan tepi luar korteks
serebri menjadi lebih lebar.
• Sulkus, fisura lateralis sylvii, sistem ventrikel dan sisterna basalis juga
melebar.
MRI

• Salah satu cara pemeriksaan diagnostik dalam ilmu kedokteran


khususnya radiologi, yang menghasilkan gambaran potongan tubuh
manusia dengan menggunakan medan magnet tanpa menggunakan
sinar x.
Keuntungan MRI

1. Tidak memakai sinar X


2. Tidak merusak kesehatan pada pengguna yang tepat
3. Banyak pemeriksaan yang dapat dilakukan tanpa memerlukan zat
kontras
4. MR dapat menunjukkan parameterbiologik (spektroskopo)
5. Potongan dapat 3D
Kerugian MRI

• Alat mahal
• Waktu pemeriksaan cukup lama
• Pasien yang mengandung metal tidak dapat diperiksa (alat pacu
jantung dll)
• Claustrophobia
Indikasi MRI kepala

• Tumor
• Infark perdarahan dan tidak perdarahan
• Penyakit demyelinisasi (multiple sklerotik)
• Penyakit vaskuler
• Infeksi
• Metastasis
Myelografi

• Myelografi adalah suatu pemeriksaan radiologis dengan tujuan


melihat struktur kanalis spinalis dengan memakai kontras.
• Secara garis besar terbagi atas:
• Kontras negatif : udara
• Kontras positif : water soluable, oil soluable
Kelainan yang dapat ditemukan pada
Myelografi
• Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
• Tumor, terbagi atas:
• Tumor ekstradural
• Tumor intradural, terdiri atas:
• Intramedular
• Ekstramedular
• Kelainan kongenital (malformasi):
• Meningokel
• Meningomielokel
• Arachnoiditis
Hernia Nucleus Pulposus (HNP)

• HNP: keadaan dimana terjadi penonjolan discus intervertebrae ke


arah posterior yang dapat menimbulan penekanan/penyempitan
syaraf, penekanan medula spinalis dengan akibat timbulnya gejala
neurologis.
• HNP dapat terjadi pada usia muda maupun tua.
• Pada usia muda biasanya disebabkan oleh karena trauma atau
gravitasi dari kolumna vertebrae yang mendapat beban berat
sehingga menyebabkan penonjolan discus intervertebrae.
• Pada usia tua disebabkan proses degeneratif discus intervertebrae.
Dimulai dengan kekakuan discus, diikuti kehilangan elastisitas nukleus
pulposus dan degenerasi tulang rawan sendi.
Menurut Gradasinya, HNP dibagi atas:

• Protruded Intervertebral Disk


• Nucleus menonjol ke satu arah tanpa kerusakan anulus fibrosus
• Prolaps Intervertebral Disk
• Nucleus berpindah tapi masih dalam lingkaran anulus
• Extruded Intervertebral Disk
• Nucleus keluar dari anulus dan berada dibawah ligamentum longitudinal
posterior.
• Sequestrated Intervertebral Disk
• Nucleus telah menembus ligamentum longitudinal posterior
Spondilitis TB
Tumor

• Tumor Ekstradural
• Lesi yang mengelilingi dural sac seperti suatu manset dan menimbulkan
penyempitan yang konsentris terhadap kontras sekeliling medula spinalis.
• Lesi asimetris atau lateralis akan menimbulkan pelebaran jarak antara
medula spinalis atau duramater dengan pedikel.
• Lesi ini memberikan gambaran indentasi yang jelas pada terminal sac atau
bahkan blok total / amputasi terminal sac tersebut.
• Tumor Intradural Intramedular
• Dural sac berbentuk oval dengan diameter AP yang kecil sehingga pada lesi kecil
posisi AP yang lebih dulu menyempit.
• Bila lesi besar maka terjadi obliterasi total akibat pelebaran medula spinalis.
• Tumor Intradural Ekstramedular
• Lesi ini memberikan gambaran filling defect yang jelas dan berbatas tegas
didalam dural sac. Terjadi penekanan dan pendesakan spinal cord.
• Lesi dibawah conus medularis akan menyebabkan displacement radiks. Jika lesi
menyebabkan obliterasi kanalis spinalis maka kontras akan berbentuk dome
shape.
Meningokel

• Bukan merupakan simpel prolaps sejati dari menings tapi ikut juga
soft tissue termasuk kulit dan otot, tulang columna spinal, iga serta
spinal cord.
• Lokasi terbanyak di lumbal, lumbosacral, sacral, dan kadang di
thoracal dan servical.
Angiografi Serebral

I. Tujuan
• Untuk menunjang diagnosis kelainan-kelainan serebral tertentu bilamana
secara klinis dan CT Scan belum jelas keberadaannya.
• Untuk keperluan alternatif (radiologi intervensional)
II. Indikasi
• Dugaan adanya perdarah subarachnoid akibat AVM atau aneurisma serebral.
• Dugaan adanya AVM
• Tumor tertentu, untuk keperluan embolisasi
• Untuk keperluan embolisasi pada AVM dan AVF.
III. Teknik Pemeriksaan
• Kateter transfemoral atau transbrakial, lalu dilakukan:
• Aortografi arcus aortae untuk melihat cabang-cabang ke serebral.
• Arteriografi selektif arteri carotis comunis, arteri carotis interna et externa, arteri vertebralis
kanan kiri.
• Teknik dan Alat
• Jarum seldinger, abocath
• Kateter : pig tail, head hunter, simons, yashiro, cobra head. Ukuran FR 3,5,6,7
• Guide wire
• Transducer
IV. Penilaian dan Tindakan
a. Angiogram normal dari:
• Arteri carotis comunis, arteri carotis interna et externa, arteri cerebri anterior dan cerebri
media dan cabang-cabangnya, masing-masing kanan dan kiri.
• Arteri ventrikuli kanan dan kiri, arteri basilaris, arteri cerebri posterior dan cabang-
cabangnya
b. Angiogram patologik
• Tumor Jinak : hipervaskularisasi
• Tumor Ganas : hipervaskularisasi dan neovaskularisasi
• AVM (Arterious Venous Malformation)
• Kongenital : hubungan langsung antara arteri dan vena ditandai dengan adanya nidus yaitu
vaskuler yang berkelok-kelok dan bergerombol dengan satu atau lebih feeding arteri
• AVF (Arterious Venous Fistula), post trauma misalnya: karotiko kavernosis fistula
• Ateroskeloris

c. Tindakan Terapi (Alternatif/Radiologi Intervensional)


• Embolisasi: menutup hubungan langsung arteri dan vena dengan gel foam, coiled, balloon
detachable.

Anda mungkin juga menyukai