Neuroimaging PDF
Neuroimaging PDF
• Pada CT tampak jarak antara tabula interna dan tepi luar korteks
serebri menjadi lebih lebar.
• Sulkus, fisura lateralis sylvii, sistem ventrikel dan sisterna basalis juga
melebar.
MRI
• Alat mahal
• Waktu pemeriksaan cukup lama
• Pasien yang mengandung metal tidak dapat diperiksa (alat pacu
jantung dll)
• Claustrophobia
Indikasi MRI kepala
• Tumor
• Infark perdarahan dan tidak perdarahan
• Penyakit demyelinisasi (multiple sklerotik)
• Penyakit vaskuler
• Infeksi
• Metastasis
Myelografi
• Tumor Ekstradural
• Lesi yang mengelilingi dural sac seperti suatu manset dan menimbulkan
penyempitan yang konsentris terhadap kontras sekeliling medula spinalis.
• Lesi asimetris atau lateralis akan menimbulkan pelebaran jarak antara
medula spinalis atau duramater dengan pedikel.
• Lesi ini memberikan gambaran indentasi yang jelas pada terminal sac atau
bahkan blok total / amputasi terminal sac tersebut.
• Tumor Intradural Intramedular
• Dural sac berbentuk oval dengan diameter AP yang kecil sehingga pada lesi kecil
posisi AP yang lebih dulu menyempit.
• Bila lesi besar maka terjadi obliterasi total akibat pelebaran medula spinalis.
• Tumor Intradural Ekstramedular
• Lesi ini memberikan gambaran filling defect yang jelas dan berbatas tegas
didalam dural sac. Terjadi penekanan dan pendesakan spinal cord.
• Lesi dibawah conus medularis akan menyebabkan displacement radiks. Jika lesi
menyebabkan obliterasi kanalis spinalis maka kontras akan berbentuk dome
shape.
Meningokel
• Bukan merupakan simpel prolaps sejati dari menings tapi ikut juga
soft tissue termasuk kulit dan otot, tulang columna spinal, iga serta
spinal cord.
• Lokasi terbanyak di lumbal, lumbosacral, sacral, dan kadang di
thoracal dan servical.
Angiografi Serebral
I. Tujuan
• Untuk menunjang diagnosis kelainan-kelainan serebral tertentu bilamana
secara klinis dan CT Scan belum jelas keberadaannya.
• Untuk keperluan alternatif (radiologi intervensional)
II. Indikasi
• Dugaan adanya perdarah subarachnoid akibat AVM atau aneurisma serebral.
• Dugaan adanya AVM
• Tumor tertentu, untuk keperluan embolisasi
• Untuk keperluan embolisasi pada AVM dan AVF.
III. Teknik Pemeriksaan
• Kateter transfemoral atau transbrakial, lalu dilakukan:
• Aortografi arcus aortae untuk melihat cabang-cabang ke serebral.
• Arteriografi selektif arteri carotis comunis, arteri carotis interna et externa, arteri vertebralis
kanan kiri.
• Teknik dan Alat
• Jarum seldinger, abocath
• Kateter : pig tail, head hunter, simons, yashiro, cobra head. Ukuran FR 3,5,6,7
• Guide wire
• Transducer
IV. Penilaian dan Tindakan
a. Angiogram normal dari:
• Arteri carotis comunis, arteri carotis interna et externa, arteri cerebri anterior dan cerebri
media dan cabang-cabangnya, masing-masing kanan dan kiri.
• Arteri ventrikuli kanan dan kiri, arteri basilaris, arteri cerebri posterior dan cabang-
cabangnya
b. Angiogram patologik
• Tumor Jinak : hipervaskularisasi
• Tumor Ganas : hipervaskularisasi dan neovaskularisasi
• AVM (Arterious Venous Malformation)
• Kongenital : hubungan langsung antara arteri dan vena ditandai dengan adanya nidus yaitu
vaskuler yang berkelok-kelok dan bergerombol dengan satu atau lebih feeding arteri
• AVF (Arterious Venous Fistula), post trauma misalnya: karotiko kavernosis fistula
• Ateroskeloris