Anda di halaman 1dari 57

MENINGIOMA

INTRACRANIAL
Pembimbing :

dr.Junus Baan,Sp. Rad


dr. Nurlaily Idris,Sp. Rad (K)
Prof.Dr.dr. Muhammad Ilyas,Sp. Rad(K)
dr.H. Hasanuddin, ,Sp. Rad (K).Onk Rad
dr. M. Abduh,Sp. Rad
dr.Sofiyah Latief ,Sp. Rad
Pendahuluan
• Meningioma intracranial merupakan tumor
extraaxial, umumnya jinak
• Berasal dari sel meningothelial dari sel arachnoid
yang ditemukan di vili arachnoid, yang menonjol
ke durameter
• Merupakan tumor primer non-glial yang paling
sering pada CNS, sekitar 14% - 20 % dari
semua tumor primer intracranial
Insidens
• Insidens sekitar 2.3/100. 000 orang, pada
usia 30-70 tahun dengan puncaknya
pada usia 45 tahun
• Perempuan > laki-laki
• Insidens pada anak-anak dilaporkan
0,4-0,6 % dari neoplasma intracranial
ANATOMI MENINGS
KLASIFIKASI WHO (Grading)
• Typical meningioma: lesi jinak.
• Atypical: hiperselularitas intermediate
dan aktifitas mitosis.
• Anaplastic (malignan ): Ditandai dengan
nekrosis, mitosis, jenis tumor agresif
yang cenderung menginvasi otak
LOKASI dan VARIAN
Lokasi meningioma

Konveksitas Parasagittal Intraventricular


Meningioma
Sphenoid Wing M

Olfactory Groove M

Cerebellopontine angle
Meningioma
Petrous Meningioma
Suprasellar
• Tuberculum sella meningioma.

• Optic nerve sheath meningioma

• Intraosseous Meningioma
Atypical meningioma

• "En plaque" meningioma

• Intradiploic meningioma
• Cystic meningioma

• High grade meningioma.

• Radiasi induced
Meningioma
Atypical meningioma

• Intraventricular meningioma.

• Lipoblastic meningioma.
ETIOPATOGENESIS

• Kelainan kromosom
• Faktor hormonal
• Radiasi induced meningioma
GAMBARAN KLINIK
Lokasi Gejala dan simptom
Frontal- Kejang, defisit neurologi lokal, hipertensi intracranial, sakit kepala,
parietal kelemahan extremitas, perubahan perilaku, demensia, incontinensia
urin, kesulitan berkomunikasi, defisit lapangan pandang

Midline Kejang, defisit neurologi lokal, hipertensi intracranial, kelemahan


(Parafalcine) ekstremitas bawah, kejang sensorik, sakit kepala, perubahan perilaku,
demensia, apathy, afek datar, gangguan keseimbangan, tremor.

Sphenoid Ridge Bola mata menonjol, penurunan ketajaman penglihatan, kelemahan


nervus cranial (III, IV, V, VI) , kejang, kelemahan daya ingat/memori,
perubahan perilaku, sakit kepala,
Posterior Fossa Gangguan keseimbangan dan inkordinasi, hydrocephalus
(peningkatan TIK), kesukaran berbicara dan menelan
GAMBARAN KLINIK…
Pituitary Gland Defisit lapangan pandang lateral
Olfactory Groove Anosmia, perubahan perilaku ringan, kesukaran
mengingat yang ringan, euphoria, berkurang
konsentrasi, incontinensia urin, gangguan
penglihatan

Optic Sheath Penurunan ketajaman penglihatan pada satu


mata

Other Bervariasi tergantung lokasi tumor


RADIOLOGI
• FOTO KEPALA
Computed Tomography Scan
• Isodens, slight hyperdense dibandingkan
parenkim otak sekitarnya
• Kalsifikasi (20-30%)
• Penyangatan yang homogen (72%)
• Hiperostosis
• Osteolitik
Computed Tomography Scan

• Gambar : CT kepala Massa extra axial, slight hiperintens


terhadap parenkim otak pada non kontras, menyangat homogen
setelah pemberian kontras
Computed Tomography Scan

• Gambar : CT kepala potongan axial non kontras dan


kontras memperlihatkan meningioma pada regio
occipital dengan sentral hipoatenuasi
Magnetic Resonance Imaging
• T1WI : Isointens, kadang hypointense
• T1 C+ (Gd) : Menyangat homogen
• Pada T2WI
– Isointens : ~ 50%
– Hyperintens : ~ 35-40% ,berkaitan dengan
tekstur yang halus dan tumor hipervaskular
– Hypointens : ~ 10-15 %
Tanda-tanda radiologik (MRI)

• A. CSF cleft sign, rim tipis CSF sekitarnya tumor


• B. Pergeseran pembuluh darah subarachnoid
• C Dural tail (60-70 %)
Magnetic Resonance Imaging

• T1WI dan T2WI memperlihatkan massa parietal kanan yang relatif


isointens terhadap grey matter. Post kontras gadolinium, tampak
penyangatan yang homogen . MRI kepala FLAIR dan T2WI dengan
edema peritumoral (pada kasus yang berbeda)
MR Spectroscopy (MRS)
• Peningkatan alanine ( 1.3 – 1.5 ppm)
• Peningkatan glutamin/glutamate
• Peningkatan choline (Cho) : tumor cellular
• N-acetylaaspartat (NAA) hilang atau
menurun drastis : berasal non-neuronal
• Creatinin hilang atau menurun drastis
ANGIOGRAFI

• Angiografi Meningoma, Spokewheel sign. Beberapa arteri kecil


radial didistribusikan dari feeding artery dominan
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI

Meningioma terlihat lobulated dengan perlekatan pada dasar dural yang luas,
Tergantung pada subtipe histologis dominan, tumor dapat mempunyai daerah
kistik, konsistensi gelatin , atau dengan kalsifikasi.
DIAGNOSA BANDING
• Pituitary Adenoma
DIAGNOSA BANDING
• Schwannoma vestibular
DIAGNOSA BANDING
Meningeal Haemangiopericytoma
(a),(b)T1WI kontras axial dan coronal,
penyangatan homogen
(c) T1WI nonkontras axial,
massa extraaxial isointens
(d) T2WI slight hiperintens dengan
gambaran multipel flow void
DIAGNOSA BANDING
• Low grade astrocytoma
Tumor intraaxial. Hiperintens pada T2WI, tidak menyangat kontras
PENATALAKSANAAN
• Reseksi total
• Terapi Radiasi
• Radiosurgery / stereotactic
radiosurgery
PROGNOSIS

Data dari American Society of Clinical Oncology


• Meningioma jinak memiliki tingkat
kelangsungan hidup lima tahun adalah 70 %
• Meningioma ganas memiliki tingkat
kelangsungan hidup lima tahun adalah 55 %
LAPORAN KASUS

• Nama : Ny. R
• Umur : 28 tahun / Perempuan
• No RM : 65 09 80

Keluhan utama : Nyeri kepala dirasakan


sebulan sebelum masuk RS, rasa berat
dikepala, tidak dipengaruhi aktifitas. Disertai
kelemahan pada sisi tubuh kiri sejak dua
minggu terakhir. Riwayat sakit kepala sejak 5
tahun lalu. Riwayat trauma/ KLL tidak ada.
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
• GCS 15, tanda vital dBN
Pemeriksaan Reflex Neurologis :
• Fungsi Kortikal Luhur : dBN
• Nervus cranialis lainnya dalam batas normal

• Motorik P N K 5 4 T N N
N N 5 4 N N
• Refleks fisiologis : N
N
• Refleks patologis : _ +
_ _
• Sensorik : hipestesis sinistra
• Sistem saraf Otonom : BAB normal, BAK lancar
• Diagnosis sementara : Hemiparese sinistra, cephalgia kronik
ec Susp SOL IC
Pemeriksaan Radiologik

• CT scan kepala tanpa dan dengan kontras


potongan aksial, sagital dan coronal :
Pemeriksaan Radiologik
• Hasil pemeiksaan CT scan kepala dengan kontras
( tgl 12/2/2014)
Massa hipodens batas relatif tegas pada daerah
parietalis kanan yang pada pemberian kontras
menyangat inhomogen dengan ukuran 6 cm x 5 cm
disertai perifokal edema disekitarnya ,
mendesak dan menyempitkan ventrikel lateralis dan
menyebabkan midline shift ke kiri sejauh ± 0,8 cm
• Kesan : Suspek Meningioma DD / Low grade
astrocytoma
• Usul : MRI kepala dengan kontras
Magnetic resonance imaging

T1WI tanpa kontras


Magnetic resonance imaging

• T2WI dan FLAIR


Magnetic resonance imaging
T1WI C + (Gd) potongan aksial dan sagital
Magnetic resonance imaging
• Hasil pemeiksaan MRI dengan kontras
( tgl 14/2/2014 )
Tampak massa ekstraaxial yang hipointens pada
T1WI, menyangat homogen dengan dural tail pada
post pemberian kontras, hiperintens pada T2WI dan
FLAIR, pada regio parietalis kanan, batas tegas,
bentuk bulat lonjong,tepi reguler, berukuran 5,9 cm x
3,8 cm menyebabkan pendesakan dan penyempitan
ventrikel lateralis dengan midline shift yang minimal
• Kesan : Meningioma regio parietalis kanan
Pemeriksaan Histopatologik
Tanggal 25/2/2014
Kesimpulan : Meningioma (Microcystic
type) WHO grade I
Diskusi
• Pada kasus ini penderita mengeluh adanya
Nyeri kepala dirasakan sebulan sebelum masuk
RS, rasa berat dikepala,yang disertai keluhan
hemiparese kiri,nyeri kepala tidak dipengaruhi
aktifitas yang mungkin menandakan adanya
pendesakan tumor pada struktur peka nyeri
intracranial, edema serebral ataupun tanda-
tanda peningkatan tekanan intrakranial.
Diskusi

• Pada pemeriksaan CT scan dan MRI pasien ini


didapatkan tanda karakteristik sehingga
didiagnosis sebagai Meningioma.
• Setelah operasi removal tumor, hasil sampel
jaringan pada pemeriksaan histopatologi
dibuktikan sebagai Meningioma, Microcystic
type WHO gr I.
• Prognosis pada kasus ini baik,karena jinak dan
lokasi yang mudah dilakukan reseksi total.
Tanda radiologik tumor ekstra-aksial (MRI)

• CSF cleft sign


• Bergesernya pembuluh darah subarachnoid
• Gray matter antara lesi dan white matter
• Ruang subarachnoid melebar
• Perluasan dural atau penyangatan dural tail
MC. MC: Meckel’s cave, TG: Trigeminal ganglion, TP: Trigeminal porus, GPN:
Great petrosal nerve, HF : Facial nerve hiatus, FS Foramen spinosum, FO:
Foramen ovale, FR: Foramen rotundum, ACP: Anterior clinoid process, ICA:
Internal carotid artery, SS: Sigmoid sinus, ZR: Posterior root of zygomatic arch,
IPS: Inferior petrosal sinus, IAM: Internal acoustic meatus,
Schwannoma
• VS berbentuk kerucut es krim sepanjang saraf vestibular (VIII)
menonjol dari internal auditory canal. Mengerosi dinding porus
acousticus, dilatasi IAC. 70-80%.
• Trigeminal (V) schwannoma melibatkan Meckel’s cave,
• Nervus facialis (VII) schwannoma melibatkan fossa geniculate
• Campuran saraf (IX, X, XI) schwannoma biasanya melibatkan
foramen jugularis.
DWI

• Reduced diffusion is seen within this left parafalcine meningioma.


First image (a) demonstrate high signal on the DWI, with
corresponding low signal on the ADC maps (b)
MR perfusion of left frontal meningioma demonstrates
significantly elevated relative cerebral blood volume (area under
the curve is large) (purple curve in b), compared with contralateral
normal matter (green curve). The less than 50% return to baseline
(b) is typical of the lack of blood brain barrier of the external
carotid artery
Large ethmoid groove meningioma (a) with perfusion characteristics
suggesting internal carotid artery supply—intact blood–brain barrier/no
permeable vessels. ROI placed in the menignioma (1 in c) is compared to
normal white matter. A large area under the curve (d) represents elevated
cerebral blood volume
MR Spectroscopy (MRS)

Anda mungkin juga menyukai