Laporan Iut II Polygon
Laporan Iut II Polygon
PENGUKURAN POLYGON
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah
IIpada Semester III
Dosen pengampu : Totok Yulianto, ST.,MT.
2
Jombang, 02
Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................iii
BAB I............................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................2
1.3 Tujuan Praktikum.................................................2
1.4 Manfaat Praktikum..............................................2
1.5 Sistematika Laporan............................................2
1.6 Waktu dan Tempat Praktikum...............................2
BAB II...........................................................................3
LANDASAN TEORI..........................................................3
2.1 Pengertian Polygon.............................................3
2.2 Theodolit............................................................4
2.3 Pengoperasian Theodolit......................................5
2.4 Kesalahan dalam Pengukuran Menggunakan
Theodolit....................................................................6
2.5 Pengolahan Data Hail Pengukuran........................7
BAB III........................................................................10
PENGOLAHAN DATA.....................................................10
3
3.1 Tahapan Pengambilan Data Pengukuran..............10
5.1 Lembar Asistensi...............................................13
BAB VI........................................................................14
PENUTUP....................................................................14
6.1 Kesimpulan.......................................................14
6.2 Saran................................................................14
DOKUMENTASI.............................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................17
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
pengukuran tegak guna mendapat hubungan tegak antara
titik-titik yang diukur.
2
2. Untuk mengetahui sudut sautu titik dengan alat ukur
Theodolith.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Terikat sempurna
4
yang bisa mengunakan ini karena tingakat
ketelitian dan kesalahan sudutnya hanya kecil.
2.2 Theodolit
5
bangunan gedung theodolit sering digunakan untuk
menentukan sudut siku-siku pada perencanaan/pekerjaan
pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur
ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Bagian-bagian Theodolit :
No. Nama Bagian
1 Teropong
2 Nivo tabung
3 Sekrup okuler & obyektif
4 Sekrup gerak vertikal
5 Sekrup gerak horizontal
6 Sekrup pengunci teropong
7 Sekrup pengunci sudut vertikal
8 Sekrup pengunci sudut horizontal
9 Nivo kotak
6
Bagian Bawah terdiri dari :
No Nama Bagian
.
1. Statip / Tripod
2. Tiga sekrup penyetel nivo kotak
3. Unting – unting
4. Sekrup repetisi
5. Sekrup pengunci pesawat dengan statip
7
10. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-
benar mendatar dengan menggerakkan secara beraturan
sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
1. Kesalahan pengukur :
c. Salah catat.
8
c. Garis bidik tidak tegak lurus sumbu mendatar
3. Kesalahan alam:
a. Deklinasi magnet
b. Atraksi lokal
( R−R ) +( L−L)
β=
2
β : sudut dalam
9
Kesalahan pengukuran setiap titik dihitung dengan,
fβ
K=
n
Keterangan :
fβ : kesalahan pengukuran
β 2=β 1−K
Keterangan:
β 2 : β terkoreksi
β 2 : β sebelum terkoreksi
X b− X a
φAB=arc tg
Y b−Y a
10
Karena apabila kita menghitunng harga φAB selalu
didapatkan harga φAB 90 ° sedangkan azimuth
berharga antara 0° sampai dengan 360 ° maka
untuk mencari besarnya azimuth dipakai cara sebagai
berikut:
Kwadran X b −X a Y b−Y a Azimuth (φ)
I + + AB
II + - 180−φAB
III - - 180+φAB
IV - + 360−φAB
11
β berada disebelah kanan arah jurusan. (searah
jarum jam)
D
∆ y= .Cfy /Cfx
∑D
5. Menghitung koordinat
Keterangan:
X1 = koordinat x titik 1
Y1 = koordinat y titik 1
12
DB 1 = jarak antara titik B dengan titik 1
13
BAB III
PENGOLAHAN DATA
14
Gambar 3.1 Tahapan Pengambilan Data Pengukuran
15
16
17
5.1 Lembar Asistensi
18
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Jadi, untuk mencari azimuth titik awal maka data 2 titik harus sudah
diketahui koordinatnya. Dan untuk mencari azimuth titik selanjutnya
maka azimuth titik awal dijadikan sebagai acuan.
2. Jadi, untuk mencari koordinat suatu titik maka koordinat suatu titik
harus sudah diketahui yang kemudian ditambahkan dengan data absis
& koordinat sebelum terkoreksi dan sesudah terkoreksi.
3. Jadi, untuk mencari jarak optis antar titik maka data tiap koordinat
harus sudah diketahui semuanya.
6.2 Saran
19
DOKUMENTASI
20
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23