KARYA ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia
JurusanTeknik Perminyakan konsentrasi Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas
DISUSUN OLEH
ANDI APRIANA DEWI (1601079)
EDWIN GRACIANO PAEMBONAN (1601031)
THIO KRISTANTO (1601008)
WISNU EKO HARTONO (1601092)
Segala puji bagi Allah SWT penulis panjatkan atas limpahan rahmat, karunia, dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul :
“kontrak kerjasama bidang minyak dan gas bumi antar pihak asing dan
pemerintah”
Berbagai banyak kendala yang penulis hadapi dalam rangka penyusunan skripsi
ini namun Alhamdulilah mendapat banyak bantuan dari :
2. Ibunda tercinta yang selalu sabar mengingatkan untuk selalu belajar dan
berusaha dan Ayahanda yang selalu mendukung setiap langkah yang penulis
ambil.
3. Teman teman angkatan 2016 yang namanya tak dapat di sebut satu persatu.
Terimakasih baanyak atas bantuannya yang tak terhitung.
Penulis
ABSTRAKSI
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tata cara kontrak
serta peranan perusahaan migas asing terhadap ketersediaan energi Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada dua pokok permasalahan, yaitu:
(1). Kemanan pasokan energi Indonesia, (2). Peranan Perusahan migas asing.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif.
Metode ini bertujuan untuk menggambarkan secara umum mengenai keamanan
pasokan energi Indoensia dan peranan perusahaan migas asing terhadap
ketersediaan energi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa library
research dari berbagai literatur yang relevan dengan pokok permasalahan dalam
objek penelitian, baik berupa buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel yang bersumber
dari internet atau surat kabar dan interview dengan narasumber yang ahli
dibidangnya. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa yang bersifat
kualitatif. Data yang relevan dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualiatif,
yakni dengan menghubungkan fenomena-fenomena yang satu dengan yang
lainnya untuk menarik kesimpulan akhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi migas Indonesia berada pada titik
yang cukup mengkhwatirkan. Selain itu, perusahaan migas asing yang dibahas
yaitu Total E&P dan Chevron yang beroperasi di Indonesia memiliki peranan
yang sangat penting dalam pengelolaan energi di Indonesia. Dominasi mereka di
bidang hulu migas sangat berpengaruh terhadap ketersediaan energi Indonesia
karena hasil dari produksi mereka kebanyakan di ekspor ke negara lain sehingga
Indonesia sendiri harus mengimpor minyak. Hal ini tentu menunjukan bahwa
perusahaan migas asing ini telah membuat ketersediaan energi Indonesia menjadi
sedikit.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern ini kita dihadapakan dengan berbagai macam isu-isu yang
berkembang, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini
yang membuat saya dan teman-teman kelompok untuk mengambil tema dengan
isu-isu yang berasal dari dalam negeri. Salah satunya isu dibidang energi
elektronik, dan militer. Jenis energi yang menjadi konsumsi terbesar adalah
minyak, gas alam dan batubara. Bahan bakar tersebut merupakan bahan bakar tak
Tidak semua negara memiliki jumlah energi yang sama sehingga pergerakan
lintas batas negara terjadi untuk memasok energi ke berbagai belahan dunia.
Interaksi inilah yang menciptakan hubungan antar negara maupun antara aktor
berkaitan erat dengan ketersediaan energi yang memadai, akses dan jalur ditribusi
manusia terhadap energi akan terus meningkat. Kebutuhan yang sangat besar akan
energi berasal dari negara-negara industri maju yang memerlukan bahan bakar
tersebut untuk menggerakan roda perekonomiannya. Kebanyakan negara ini tidak
memiliki energi yang cukup sehingga memerlukan pasokan energi dari luar
negeri. Perusahaan energi (minyak dan gas) multinasional pun hadir di Negara-
negara yang kaya akan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kita tahu Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak bumi
Indonesia adalah salah satu negeri dengan kekayaan migas yang berlimpah.
Cadangan minyak bumi Indonesia yang telah terbukti berjumlah 4,23 MMSTB
(Million Stock Tank Barrel) dan cadangan gas Indonesia yang telah terbukti ialah
108 TSCF (Trillion Standard Cubic Feet). Apabila dilihat dalam lingkup global,
cadangan terbukti minyak bumi Indonesia menyumbang sekitar 0,4 persen dari
seluruh cadangan terbukti minyak bumi dunia dan cadangan terbukti gas alam
Indonesia menyumbang 1,6 persen dari seluruh cadangan terbukti gas alam
dunia.1
Mulai awal abad ke 20 hingga kemungkinan sampai akhir abad 21, minyak
dan gas bumi diperkirakan merupakan sumber energi yang sangat strategis. Hal
ini dikarenakan sebagian besar industri yang ada di bumi, dari tingkatan industri
1
Cadangan dapat diklasifikasikan menjadi cadangan terbukti dan cadangan potensial. Cadangan
terbukti adalah cadangan minyak atau gas alam yang jumlahnya sudah di buktikan dengan derajat
kepastian tinggi melalui analisis kuantitatif log sumur yang dapat dipercaya, serta melalui penelitian
dan pengujian kandungan lapisan dan kandungan hidrokarbon dari reservoir yang sudah
menghasilkan pada tingkat produksi komersil.
kecil kelas rumah tangga hingga industri raksasa dunia, ternyata masih
mempergunakan minyak dan gas bumi sebagai sumber eneginya. Oleh karenanya
bumi masih merupakan andalan penghasil devisa utama Negara sampai diatas
60%.
No.22 tahun 2001 tentang minyak dan gas Bumi, kewenangan pembuatan
kebijakan di bidang minyak dan gas bumi berada di dalam kementerian Energi
yang akan diterapkan dalam bidang minyak dan gas bumi seyogyanya didasarkan
pada kenyataannya bahwa minyak dan gas bumi tersebut adalah mineral yang
Para investor baik dari dalam negeri yang berbentuk Badan Usaha ataupun
dari luar negeri yang berbentuk Badan Usaha Tetap yang bergerak dalam bidang
apabila bisa mendapatkan minyak dan gas bumi secara komersial, walaupun
kuasa pertambangan minyak dan gas akan melakukan kontrak kerja bersama
dengan para investor melalui Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap dalam bentuk
Kontrak Bagi Hasil atau disingkat KKS atau “Production Sharing Contract” atau
disingkat PSC.
kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika, kimia dan elektromanika.12
Sumber energi tidak hanya berasal dari bahan bakar fosil yang tidak dapat
terbaharui namun juga dapat berasal sumber terbaharukan lain seperti angin, air,
sinar matahari, biofuel dan lainnya. Namun karena penggunaannya yang hingga
saat ini masih terbatas dan belum terintegrasi oleh kondisi masyarakat, maka tak
Dalam penelitian ini sumber energi primer yang akan dibahas berfokus pada
minyak dan gas. Minyak bumi atau emas hitam (black gold) adalah senyawa yang
terbentuk dari bahan bahan organik makhluk purbakala (sel-sel dan jaringan
tergantung lokasi, umur lapangan minyak, dan kedalaman sumur. Gas alam (gas
bumi) adalah bahan bakar fosil yang terbentuk dari renik-renik binatang dan
tanaman kecil laut 200-400 juta tahun silam. Gas alam berbentuk gas dengan
Dalam penelitian ini pembahasan akan di batasi hanya pada dua perusahaan
migas asing yang beroperasi di Indonesia yaitu Chevron dan Total E&P
Indonesie. Kedua perusahaan migas asing tersebut memiliki dominasi yang sangat
siginifikan dalam produksi minyak bumi dan gas Indonesia. Fokus pembahasan
energi Indonesia?
energi Indonesia?
energi Indonesia.
LANDASAN TEORI
lebih sering disebut MNC telah tumbuh dan berkembang dalam skala besar
dan artinya di kehidupan masyarakat merupakan fakta tak terbantahkan. Saat ini
banyak MNC yang merupakan institusi yang kuat dan memiliki sumber daya lebih
merupakan dua hal yang membuat MNC sebagai kekuatan penting dalam
MNC pada dasarnya adalah sebuah perusahaan yang menjual produk, dan
karena tidak semua perusahaan bisa dikatakan sebagai MNC maka para ahli
FDI) dan memiliki atau mengontrol aktivitas yang menambahkan nilai di lebih
dari satu negara. Hal yang serupa dipaparkan pula oleh Gooderham yang
menjelaskan MNC sebagai sebagai investasi langsung yang dikelola secara aktif
yang dibuat oleh perusahaan yang memiliki komitmen jangka panjang untuk
di sebutkan bahwa MNC adalah suatu organisasi bisnis yang aktivitasnya terlokasi
di lebih dari dua negara dan berbentuk organisasi yang menjalankan investasi
asing secara langsung, Definisi ini hampir sama dengan penjelasan dalam
markas besar atau pusat operasinya di satu negara dan memiliki serta
Perusahaan lain atau anak perusahaan ini biasa disebut sebagai cabang
nasional.
memiliki andil yang cukup besar dalam masyarakat global, maka di tahun 1973
ini menjelaskan bahwa MNC adalah perusahaan yang menguasai aset‘ berupa
lainnya di lebih dari dua negara. Perumusan ini cukup luas sehingga dapat
meliputi hampir semua investasi langsung dari luar negeri. Padahal dalam
dirumuskan kembali bahwa MNC pada umumnya merupakan suatu usaha yang
secara global dalam suatu manajemen terpusat tunggal. Selain menguasai sumber
daya alam, MNC juga memiliki modal yang sangat besar. Menurut laporan
yang berasal dari MNC lebih besar daripada modal yang datang dari negara maju
dan modal domestik. Pada umumnya modal ini mengarah ke sektor manufacturing
dampak yang dirasakan di berbagai level dan bagian dari masyarakat global.
“pihak MNC mengklaim diri mereka memiliki keahlian dan sumber daya
untuk membangun sebuah dunia yang lebih efisien secara produktif, dan
oleh karena itu meningkatkan standar kehidupan global. Pihak MNC juga
terbelakang. MNC juga secara alami membuat perang tak lagi terpakai
atau kuno. Karena dalam dunia masa depan dimana semua negara bangsa
dan regional saling ketergantungan satu sama lain, tak akan ada orang
a t a u p u n p e m e r i n t a h a n ya n g w a r a s ya n g a k a n m e m u l a i p e r a n g . ”
dari kehadiran MNC dalam suatu negara. Keuntungan tersebut antara lain MNC
menambah stock nasional jika modal berasal dari negara induk dan dapat apabila
adanya transfer teknologi dan tenaga kerja local yang telah terlatih dan
negara belum tentu positif terhadap masalah kesempatan kerja, karena harus
dilihat tipe investasi yang masuk. Jika berbentuk padat modal dan bukan padat
kerja maka hal ini mungkin dapat melumpuhkan industri nasional sehingga justru
Richard J. Barnet and Ronald E.Muller dalam bukunya yang berjudul Global
memiliki kemampuan produksi dengan modal intensif yang besar, hal ini
dianggap mampu membuat saingan lokal di pasar domestik tersingkir dari bisnis
negara penerima selalu tergantung pada negara induk. Ditambah lagi, untuk
memiliki teknologi dan pengetahuan yang dimiliki oleh MNC, negara penerima
harus memberikan harga untuk transfer pricing dan royalty. Oleh karena itu
negara berkembang susah untuk bisa lepas MNC dan mandiri mengelola
perekonomiannya.
dapat menimbulkan ketegangan dan konflik. Fakta yang tak dapat di elakkan
adalah bahwa ukuran yang sangat besar dari MNC bermakna bahwa mereka
langsung ataupun tidak langsung. Jika operasi ekonomi dari MNC itu kritikal
tak bisa dihindari akan tertekan. Hal ini tentu membuat negara berada dalam
posisi ‗ketergantungan‖ terhadap MNC baik itu secara ekonomi maupun politik.
Penguasaan MNC akan sumber daya alam di suatu negara dalam jumlah
sumber daya alam tersebut. Disebutkan pula dalam laporan ECOSOC PBB
bahwa penguasaan MNC pada sektor kunci (sektor yang melibatkan hajat hidup
investasi langsung ke negaranya. Hal ini merupakan suatu kompromi untung rugi
(cost and benefits) yang bersifat politis, ekonomis, dan sosio kulutural.
Dalam prakteknya terdapat suatu perbedaan tujuan dan scope kegiatan
antara negara dan MNC. MNC jelas berorientasi laba sedangkan negara memiliki
nation state memiliki sovereign power. Sovereign power ini sebenarnya dapat
dengan menerima kekuatan MNC, Negara dapat bekerjasama dengan MNC dalam
Inggris dari batu bara ke minyak agar dapat menandingi kekuatan kapal perang
German yang cepat. Keputusan Winston Churcill ini membuat Inggris bergantung
akan impor minyak dari Timur Tengah. Menyadari bahwa bahan bakar krusial ini
keamanan energi harus menjadi salah satu perhatian para pembuat kebijakan.
Negara tak hanya di bidang militer namun juga ekonomi. Ketika pasokan energi
dihentikan di tahun 1973 oleh Embargo Timur tengah, negara negara maju harus
memikirkan kembali cara untuk melindungi pasokan energi. Sejak saat itu,
kemanan energi menjadi hal yang mulai serius dipikirkan oleh para pembuat
energi memadai.
dalam UU no. 30 tahun 2007 menyatakan bahwa energi memiliki peranan yang
waktu. Di periode pasca oil shock di 1970-an, definisi dari energy security
minyak dari pasokan minyak mentah di timur tengah. Di abad ini, faktor lain yang
minyak turut ditambahkan ketika menelaah energy security. Faktor faktor ini
termasuk konflik politik, bencana alam, hal terkait terorisme, dan tantangan energi
sumber persediaan energi dalam keadaan yang berkelanjutan dengan harga energi
yang berada pada suatu level yang tidak akan berefek buruk terhadap
secara eksternal
2. Kemampuan sebuah ekonomi untuk mendapatkan persediaan yang dapat
penyedia minyak
energi.
ge o p o l i t i k. Af f or d ab i l i t y (k e t e rj a n gk a ua n ) a t au el e m en e ko n om i .
internasional yang dibangun pasca oil shock, keamanan energi adalah ketersediaan
energi yang tak terganggu dalam rentang harga yang terjangkau. Daniel Yergin
juga memiliki pendapat yang sama bahwa tujuan dari energy security adalah
menjamin adanya pasokan energi yang memadai dan dapat diandalkan dalam
rentang harga yang terjangkau. Hal senada pun dikemukakan oleh UNDP
(United Nations Development Program) bahwa keamanan energi adalah suatu
kondisi ketersediaan pasokan sumber energi dengan kuantitas yang cukup dengan
tiba-tiba dan signifikan. Keamananan pasokan energi merupakan hal yang paling
Kapasitas energi yang terbatas akan berdampak pada potensi produksi yang pada
jangka panjang. Dengan kata lain bahwa pasokan energi atau ketersediaan
Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada ketersediaan energi di
Indonesia.
C. Kepentingan Nasional
yang kemudian menjadi tolak ukur atau kriteria pokok bagi para pengambil
merupakan unsur yang menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi suatu negara.
o l e h b e r b a g a i n e g a r a ya n g m e n g h a d a p i k o n d i s i ya n g b e r l a i n a n .
merupakan unsur vital yang harus diamankan oleh suatu negara demi
untuk melindungi dan mempertahankan negaranya dari berbagai hal yang dapat
nasional. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya energi yang
cukup melimpah memiliki tujuan yang hampir sama negara lain yaitu memberi
sebagai entitas politik harus mampu menjalankan tujuan itu disaat bekerjasama
dengan perusahaan asing dalam mengelola migas. Perusahaan migas asing pun
security dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan energi asing
di suatu negara.
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu Penelitian
1. Minggu pertama
Pengumpulan data.
2. Minggu kedua
3. Minggu ketiga
4. Minggu keempat
5. Minggu Kelima
6. Minggu Keenam
B. Subjek Penelitian
1. Metode Deskriptif
sebab, data yang di dapat tidak hanya dalam bentuk verbal saja
dapat.
b. Jurnal, digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam
PEMBAHASAN
A. Sistem Pembagian
Mulai awal abad ke 20 hingga kemungkinan sampai akhir abad 21, minyak
dan gas bumi diperkirakan merupakan sumber energi yang sangat strategis. Hal
ini dikarenakan sebagian besar industri yang ada di bumi, dari tingkatan industri
kecil kelas rumah tangga hingga industri raksasa dunia, ternyata masih
mempergunakan minyak dan gas bumi sebagai sumber eneginya. Oleh karenanya
bumi masih merupakan andalan penghasil devisa utama Negara sampai diatas
60%.
No.22 tahun 2001 tentang minyak dan gas Bumi, kewenangan pembuatan
kebijakan di bidang minyak dan gas bumi berada di dalam kementerian Energi
yang akan diterapkan dalam bidang minyak dan gas bumi seyogyanya didasarkan
pada kenyataannya bahwa minyak dan gas bumi tersebut adalah mineral yang
dari luar negeri yang berbentuk Badan Usaha Tetap yang bergerak dalam bidang
apabila bisa mendapatkan minyak dan gas bumi secara komersial, walaupun
kuasa pertambangan minyak dan gas akan melakukan kontrak kerja bersama
dengan para investor melalui Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap dalam bentuk
Kontrak Bagi Hasil atau disingkat KKS atau “Production Sharing Contract” atau
disingkat PSC.
eksploitasi.
Liaison merupakan penghubunga atara KKS dengan pemerintah dalam hal ini
pekerjaan yang berhubungan dengan kondisi bawah tanah baik itu kegiatan
lapangan maupun.
2) Non Technical (Legal, Finance, etc), dalam hal ini kami tidak akan
membahasnya.
Proses perijinan atau persetujuan dari setiap rencana kerja yang harus
government liaison guna mencapai proses bisnis yang efisien baik dari segi teknis,
kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui direktorat Jendral Minyak dan
dan MIGAS merupakan tugas pokok yang harus dilaksanakan guna untuk:
akan timbul.
pimpinan regu.
Sampai saat ini peranan minyak dan gas bumi masih dominan bagi
pembangunan nasional, yaitu sebagai pemberi kontribusi yang cukup besar dalam
penyedia energi dalam negeri dan sebagai penyedia bahan baku industri. Industri
minyak dan gas bumi itu sendiri meliputi usaha pencarian (exploration),
Secara garis besar kegiatan tersebut dibagi atas dua bagian yaitu pertama,
yang disebut dengan upstream industry atau industri hulu , yang dikelola oleh
yang artinya adalah revenue (yang diterima oleh perusahaan perminyakan) untuk
menutupi pengeluaran biaya kapital dan biaya operasi dalam suatu tahun tertentu
dengan harga. Karena pada dasarnya perusahaan tersebut tidak memiliki minyak,
dan mereka memperoleh upah (fee) yang antara lain berupa cost recovery dan
dikurangi recoverable cost disebut profit oil yang harus dibagi antara pemerintah
mengusahakan migas yaitu dari cost recovery dan split of profit oil sedangkan
Gross Revenue
1,000 barrel
$ 100 juta
Net Of Income
750 barrel
$ 75 juta NOI Pemerintah 80 % NOI Perusahaan 20 %
600 barrel 150 barrel
$ 60 juta $ 15 juta
gross revenue berjumlah 1,000 barrel dengan cost recovery sejumlah 250 barrel.
Artinya, pada titik revenue yang diterima perusahaan adalah sebanyak 1.000
barrel. Net Of Income yang tersedia untuk pemerintah dan perusahaan adalah
perusahaan adalah 80:20, maka pemerintah akan memperoleh 600 barrel minyak
mentah dan perusahaan akan memperoleh 150 barrel minyak mentah. Apabila
adalah $100 juta dengan cost recovery $25 juta. Artinya, pada titik revenue yang
diterima perusahaan adalah sebesar US$ 100 juta. Net Of Income yang tersedia
untuk pemerintah dan perusahaan adalah sebesar US$ 75 juta. Apabila
pemerintah akan memperoleh US$ 60 juta dan perusahaan sebesar US$ 15 juta.
PT CPI dalam besar, yang dikeluarkan jauh sebelum revenue pertama diperoleh.
Biaya Kapital ini sering disebut capital expenditure atau development expenditure
terdiri dari biaya pemboran, tanker, anjungan lepas pantai, kepala sumur dan flow
line dan lain-lain yang berkaitan dengan pengembangan lapangan dan proses
produksi.
perusahaan tersebut. Cost Recovery timbul karena adanya biaya operasi dan biaya
kapital yang sangat besar sebelum perusahaan tersebut memperoleh laba atau
keuntungan. Berdasarkan fenomena di atas bahwa ada hubungan yang kuat antara
berdasarkan kontrak bagi hasil menjadi equity to be split dan bagian pemerintah
dan Bagian Pemerintah (Government Take) (2) Untuk mengetahui berapa besar
B. Kerangka Pemikiran
lainnya Salah satu aspek kunci yang tidak pernah ditinggalkan adalah
Analysis). Dari fenomena di atas dapat dibuat suatu kerangka atau model
sebagaimana gambar 3.
PENDAPATAN
PERUSAHAAN
Cost Recovery
EQUITY TO BE SPLIT
CONTRACTOR
INDONESIA SHARE
SHARE
Gambar 2.
Y1 = pX1Y1*X1 + e1?, R²
di mana:
X1 : Pendapatan Perusahan
Pendapatan Perusahan (X1) diuji melalui uji signifikansi koefisien jalur pX1Y1.
Perusahan dalam data sampel yang dapat dijelaskan oleh Cost Recovery. Sisa
93,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Mengkaji nilai
statistik-t yang dihasilkan tampak bahwa nilai thitung = -1,189 lebih besar
daripada tabel = -2,093 (nilai ttabel pada taraf kesalahan 5% dan derajat bebas db
= n-2 = 19 untuk tipe uji dua sisi) yang menunjukkan bahwa Cost Recovery (Y1)
Tabel 1
(X1) menunjukkan bahwa Cost Recovery yang lebih tinggi tidak cenderung
menghasilkan Pendapatan Perusahan yang lebih rendah atau lebih tinggi. Ada-
tidaknya pengaruh Cost Recovery (Y1) dan Pendapatan Perusahan (X1) secara
simultan terhadap Government Take (X2) diuji melalui uji signifikansi koefisien
determinasi multipel R2. Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien determinasi
sampel ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh Cost Recovery (Y1) dan
Government Take dalam data sampel yang dapat dijelaskan oleh Cost Recovery
Ftabel = 3,555 (nilai Ftabel pada taraf kesalahan 5% dan derajat bebas db1 = k = 2,
db2 = n-k-1 = 18) yang menunjukkan bahwa Cost Recovery (Y1) dan Pendapatan
Take (X2) pada taraf kesalahan 5%. Secara deskriptif, merujuk kepada nilai
pengaruh kedua variabel penyebab tersebut secara simultan tergolong sangat kuat
(Guilford, 1956:145).
(X1) secara parsial terhadap Government Take (X2) diuji melalui uji signifikansi
koefisien jalur pX2Y1 dan pX2X1. Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien
jalur pX2Y1= 0,920 dengan nilaistatistik-t = 9,018 dan koefisien jalur pX2X1=
0,049 dengan nilai statistik-t = 0,479. Hasil deskripsi atas sampel menunjukkan
bahwa besarnya pengaruh langsung Cost Recovery (Y1) secara parsial terhadap
x 100% = 0,2%.
Dari hasil uji signifikansi diperoleh bahwa terhitung untuk Cost Recovery
(Y1) lebih besar daripada ttabel= 2,101 (nilai ttabel pada taraf kesalahan 5% dan
derajat bebas n-k-1 = 18 untuk tipe uji dua sisi) yang menunjukkan bahwa Cost
Take(X2) pada taraf kesalahan 5%. Hasil yang berbeda ditunjukkan untuk
Pendapatan Perusahan (X1) dimana nilai thitung lebih kecil daripada ttabel =
2,101 yang menunjukkan bahwa Pendapatan Perusahan (X1) tidak berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap Government Take (X2) pada taraf kesalahan 5%.
terhadap Pendapatan Perusahan (X1) dan Government Take (X2), baik secara
simultan maupun parsial disajikan dalam Tabel 2. deskriptif hanya sebesar -1,2%
yang jauh lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung Cost Recovery terhadap
bahwa pada kondisi Pendapatan Perusahan yang sama, Cost Recovery yang lebih
tinggi cenderung menghasilkan Government Take yang lebih rendah atau lebih
Recovery yang sama. Pendapatan Perusahan yang lebih tinggi tidak cenderung
menghasilkan Government Take yang lebih rendah atau lebih tinggi. Dari hasil
analisis jalur ini dapat disimpulkan bahwa Cost Recovery secara dominan
Tabel 2
BAB V
PENDAHULUAN
A. Kesimpulan
itu, sumber impor minyak kebanyakan berasal dari Timur Tengah, hal
ladang migas baru. Namun pada proses produksi sayangnya hasil dari
juaal ke luar negeri. Hal ini membuat kebutuhan dalam negeri tidak
bisa menjadi patner yang kuat untuk menemukan cadangan energi baru
B. Saran
Barnet, Richard J. and Ronald E. (1974). Global Reach: The power of the
United Nations.
Khong, Cho Oon. (1990). The Polotics of Oil in Indonesia. 1986. New
PT Tiara Wacana.
Yokyakarta.hal. 56
International Studies.
Aditama. hal. 16
Sanusi, Bachrawi. (2002). Peranan Migas dalam Perekonomian
Indonesia.
Hasanuddin.