Anda di halaman 1dari 43

PEMANFAATAN POTENSI SDA MELALUI PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DENGAN METODE


PELATIHAN IT DAN PENDIDIKAN”
Pembangunan desa hakekatnya
merupakan basis dari pembangunan
nasional, karena apabila setiap desa telah
mampumelaksanakan pembangunan
secara mandiri maka kemakmuran
masyarakat akan mudah terwujud dan
secara nasional akan meningkatkan indek
kemakmuran masyarakat atau indeks
pembangunan manusia Indonesia. Untuk
bisa mewujudkan semua ini maka
pemerintah desa, masyarakat, swasta dan
segenap lembaga dan tokoh masyarakat
perlu mengenali potensi apa saja yang ada
baik fisik maupun non-fisik dan memahami
bagaimana strategi dan cara mengelolah
dan mengembangkan potensi tersebut
agar bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran masyarakat dengan
menghasilkan suatu nilai tambah bagi
masyarakat. Dalam pengembangan
potensi desa harus diseuaikan dengan
permasalahan kehidupan atau kebutuhan
masyarakat agar hasilnya benar-benar bisa
dirasakan untuk meningkatkan
kesejahteraan secara luas sesuai tujuan
yang telah disepakatibersama. Serta
bersinergi dengan pembangunan nasional.
Dengan ditetapkannya dan diberlakukannya Undang-undang
nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Maka akan menjadi suatu peluang
yang sangat besar bagi setiap desa yang ada di Indonesia untuk bisa
mengelolah dan mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya
secara mandiri. Sesuai kebutuhan masing-masing dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, juga menjadi
penghambat dalam pengembangan desa secara mandiri, karena
rendahnya tingkat kualitas sumber daya manusia. Karena,
pemerintah Desa dan aparatnya di tuntut untuk membuat suatu
dokumen RPJMDes dalam program kerja yang yang akan
dilaksanakan selama masa jabatannya. Dan dalam hal ini harus
bersifat secara sustainable development serta bersinergi dengan
program pembangunan nasional. Dengan penggunaan dan
pengelolaan Dana Desa secara efektif dan efisien terhadap
pembangunan Desa merupakan salah satu penunjang bagi desa
untuk kemajuan dan kemandirian Desa, serta berpengaruh signifikan
terhadap desa dan masyarakatnya.
Pembangunan Desa merupakan bagian dari pembangunan
Nasional yang mempunyai arti strategis. Karena Desa secara
keseluruhan merupakan basis ketahanan pangan, dengan tujuan
untuk meningkatk antaraf hidup masyarakat dengan melalui pola
pendekatan pembangunan secara bertahap dan berkelanjutan.
Prosesnya disesuaikan dengan kultur masyarakat Desa, karena
mempunyai keterkaitan dengan Dana Desa sesuai yang diatur dalam
UUD no.6 2007. Perencanaan pembangunan Desa memberikan
pemahaman tentang berbagai pendekatan dalam perencanaan
pembangunan Desa, dengan memberikan kerangka teori dasar
pembangunan desa. Dan sebagai bentuk untuk mengetahui salah
satu potensi Desa dan permasalahan harus dilihat dari berbagai
aspek.
Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prose
mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat
posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-
kekuatan penekanan di segala bidang dan sektor kehidupan, yang
bertujuan untuk menciptakan iklim yang kodusif, memperkuat daya
saing, melindungi masyarakat terhadap bentuk ancaman dari luar.
(Sutoro Eko Cholisin:2011).

Menurut permendagri RI Nomor 7 tahun 2007 Pasal 1 ayat 8


tentang Kader pemberdayaan masyarakat, dinyatakan bahwa
pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan
dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan
kemampuan Dan kemandiriran dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, Dan bernegara. Inti dalam pebgertian pemberdayaan
masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat.
Hakim (2011:29) dalam bukunya mengartikan bahwa
implementasi kebijakan merupakan suatu tahap ketika kebijakan
yang telah diadopsi tersebut dilaksanakan oleh unit-unit administratif
tertentu, dengan memobilisasi anggaran dana dan sumber daya yang
ada.
Furgani, A. (2010), meneliti tentang pengelolaan keuangan
desa dalam mewujudkan good government, penelitian ini
menunjukkan bahwa transparansi hanya ketika perencanaan saja.
Hampir semua proses tidak memenuhi prinsip tanggung jawab
karena ada beberapa hal dal;am proses yang tidak sesuai dengan
pemendagri No. 37/2007. Akuntabilitas sangat rendah karena
tanggung jawab tidak melibatkan masyarakat Dan BPD (Badan
Permusyawaratan Desa).
Artikulasi kearifan lokal sebagai basis modal social adalah
untuk menegakkan kohesi social. Kearifan lokal merupakan sumber
norma, ia adalah pranata sosial yang kepatuhan atas berbasis
kerelaan. Ia adalah bagian dari unsur yang secara informal
menjadikan anggota tatanan yang dapat mengkoordinasikan diri
untuk mewujudkan tujuan bersama bagi masyarakat desa, dan
karena itu ia adalah bagian dari modal social. (Field, 2010).
Mengintegrasikan perubahan iklim ke dalam pembangunan
pengambilan keputusan untuk mencapai 'pengembangan iklim
kompatibel' (CCD) adalah tantangan mendesak (Mitchell dan
Maxwell, 2010). Pengambil keputusan harus mengidentifikasi
intervensi yang bersamaanmencapai co-manfaat mengurangi
kemiskinan, meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengatasi
iklim saat ini dan masa depan dan guncangan lainnya, dan
mengurangi emisi gas rumah kaca (Ellis et al, 2013;. Butler et al,
2014a;.. Suckall et al, 2015).
Dalam situasi ini pembangunan merupakan prioritas
mendesak, kapasitas di semua tingkatan terbatas, sistem sosial-
ekologi sangat rentan terhadap global yang perubahan lingkungan,
dan faktor sistemik yang unggul di antara penyebab kerentanan.
Akibatnya ada adalah kebutuhan mendesak untuk 'lompatan katak'
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebelum dampak perubahan
iklim berpotensi ekstrim muncul di pertengahan sampai akhir abad
(Butler et al., 2016c).
Sejarah (asal-usul Desa)
Desa Brakas Dajah merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan. Desa Brakas Dajah
memiliki empat dusun yakni dusun Takabuh Barat, Takabuh Tengah,
Takabuh Timur dan
Takabuh Dajah. Awal mula
desa Brakas Dajah ini
menjadi satu dengan desa
Brakas Laok. Sebelum kedua
desa ini mengalami proses
pemekaran, dahulunya
dikenal dengan sebutan
desa Takabuh. Arti dari
takabuh sendiri adalah
senjata asli Madura yakni celurit yang dibuat oleh sesepuh desa yang
pekerjaannya memproduksi senjata tersebut dengan kualitas yang
sangat bagus sehingga terkenal hingga ke beberapa desa. Namun,
pembuatan celurit tersebut sudah tidak dilanjutkan, hal itu
dikarenakan sesepuh yang biasanya membuat celurit telah
meninggal. Anak cucu dari sesepuh tersebut tidak mampu
memproduksi senjata celurit dengan kualitas yang bagus seperti milik
sesepuhnya.
Pembuatan senjata celurit dari desa Takabuh ini memang sangat
bagus. Untuk pembuatannya sendiri tidak dapat dilakukan
sembarangan, harus dengan berpuasa sehingga dalam satu hari
hanya dapat memproduksi satu senjata celurit. Namun kehebatan
senjata tersebut tidak diragukan lagi oleh masyarakat. Tidak sedikit
para masyarakat baik dari desa Takabuh sendiri maupun dari luar
desa Takabuh berbondong-bondong untuk memesan senjata
tersebut dengan tujuan yang berbeda-beda. baik itu untuk
keselamatan pribadi ataupun untuk melawan musuh. Kehebatan
senjata tersebut dapat menjamin yang terkena tidak akan dapat
diselamatkan atau meninggal dunia.
Terjadinya pemekaran desa Takabuh ini terjadi karena kepala
desa yang dahulu-dahulu memiliki teman dekat atau dapat disebut
juga sebagai orang kepercayaan. Kepala desa merasa tidak sanggup
dan kuawalahan untuk memimpin desa dikarenakan desa takabuh
sangat luas yakni terletak dibagian laok atau selatan dan bagian dajah
atau utara. Sehingga kepala desa memutuskan untuk membagi desa
Takabuh menjadi desa Brakas Laok dan Brakas Dajah. Karena asal-
usul adanya takabuh maka di desa Brakas Dajah dibagi menjadi
empat dusun yakni dusun Takabuh barat, Takabuh timur, Takabuh
tengah dan Takabuh Dajah.
Kondisi Geografis

Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu


daerah yang terletak di pulau Madura yang merupakan
wilayah administrasi di propinsi Jawa Timur. Secara
geografis Kabupaten Bangkalan terletak pada titik kordinat
112°40’.06” - 113°08’04” BT dan 6°51’.39” - 7°11’.39” LS.
Kabupaten Bangkalan memiliki batas- batas sebagai
berikut :
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Timur : Kabupaten Sampang
- Sebelah Barat : Selat Madura
- Sebelah Selatan : Selat Madura
Kecamatan Modung terletak diantara 7°12.35” LS
dan 113°02.00” BT. Kantor Kecamatan Modung terletak di
ujung timur bagian selatan
Kabupaten Bangkalan yang
berada di tepi selat Madura
bersebelahan dengan
Kabupaten Sampang.
Kecamatan Modung terletak
pada ketinggian rata-rata 1
meter hingga 50 meter di
atas permukaan laut dengan
beriklim tropis dan
bertemperatur sedang. Luas
wilayah Kecamatan Modung tercatat 7891 Ha dengan 17
desa dan salah satunya Desa Brakas Dajah.
Berdasarkan peta Desa Brakas Dajah terdapat
empat dusun yaitu dusun Takabuh Timur, Takabuh Barat,
Takabuh Dajah, dan Takabuh Tengah.Desa Brakas Dajah
termasuk salah satu Desa yang terletak di kecamatan
Modung kabupaten Bangkalan, yang terletak di Ujung
Barat Pulau Madura. Desa Brakas Dajah memiliki letak
geografis yang sangat strategis sebagai penghubung
antara kabupaten Bangkalan dan Sampang.Karena
termasuk jalur selatan pinggir laut ± 4 km, dan akses jalur
menuju arah Suramadu.Kondisi alam yang di milikinya
daerah daratan yang mempunyai kekayaan sumber daya
alam yang potensial.Diantaranya adalah lahan sawah,
ladang, dan perbukitan.
Desa Brakas Dajah terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun
Takabbuh Barat, Dusun Takabbuh Timur, Dusun
Takabbuh Tengah, dan Dusun Takabbuh Dajah.Terdiri
dari. Desa Brakas Dajah juga merupakan Desa yang
berbatasan dengan:

 Sebelah Barat : Desa Karang Anyar


 Sebelah Selatan : Selat Madura
 Sebelah Timur : Desa Sowa’an
 Sebelah Utara : KecamatanGalis

Jarak Desa Brakas Dajah kantor kecamatan (dari


kantor desa ke kantor kecamatan) adalah dengan lama
perjalanan 13 km. Dan kendaraan bermotor selama 15
menit. Untuk jarak ke kabupaten/kota adalah 40 km
dengan lama perjalanan dengan kendaraan bermotor
selama 1,2 Jam. Sedangkan untuk jarak kota provinsi
adalah 80 km dengan lama perjalanan dengan kendaraan
bermotor selama 2 jam.
Desa Brakas Dajah mempunyai salah satu potensi dari sumber daya alam
yaitu Padi, Jagung, Palawija atau kacang-kacangan, Nangka, Mangga,
dan Bambu.Adapun potensi sumber daya manusia masih kurang karena
rata-rata jenjang pendidikan tingkat SMP dan SMA.

Sumber daya manusia Desa Brakas Dajah lemahnya karena rata-


rata masyarakatnya banyak yang merantau ke Jakarta (Migrasi).Hal
tersebut merupakan salah satu permasalahan SDM dalam mengolah
potensi SDA dan banyak lahan kosong yang tidak ditanami.
Perkonomian

BRAKAS DAJAH
Berdasarkan data administrasi Pemerintah Desa, jumlah
penduduk yang tercatat secara keseluruhan jumlah total
yaitu 2888 orang
Akan, tetapi yang menjadi kelemahan dalam

kependudukan masyarakat yaitu perbandingannya 40%


yang ada di Desa dan 60% rata-rata kerja ke Jakarta dan
rata-rata penjual Sate Madura dan pedagang Besi Tua.
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam
memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan
tingkat perekonomian pada khususnya.Mengapa
pendidikan diaanggap penting?, karena semakin tinggi
tingkat pendidikan maka ilmu dan pengetahua juga akan
semakin berkualitas. Maka hal tersebut akan lebih cepat
dalam mendorong sektor perekonian pembangunan Desa.

Karena dalam jangka penjang sangat penting yaitu salah


satunya untuk kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan
sumber daya alam. Pendidikan biasanya akan dapat
mempertajam sistematika sosial dan pola sosial individu,
selain itu mudah menerima informasi yang lebih
maju.Kalau mengenai potensi sumber daya alam yang
kaya itu biasa.Akan tetapi kekayaan sebuah bangsa yang
lebih besar yaitu Sumber daya manusianya. (Anies
Baswedan).
Ada beberapa instansi lembaga pendidikan di desa
Brakas dajah yaitu mulai dari instansi pendidikan dan
madrasah. Salah satunya yaitu pendidikan SDN 1
Barakas Dajah jumlah79 siwa siswi dan 8 tenaga pengajar
atau guru , SDN 2 Brakas Dajah dengan jumlah 60 siswa
dan siswi dengan jumlah tenaga pengajar 9 guru, dan
SDN 3 Paterreman dengan jumlah siswa 41 laki-laki dan
64 perempuan, dan jumlah tenga pengajar 9 guru, Ra
atau TK Nurul Hidayah yaitu dengan jumlah22 anak
dengan tenaga 3 guru. Sedangkan untuk jumlah
madrasah ada 3 yaitu madrasahNurul Hidayah kurang
lebih 80 santri, Nurul Hadi dengan jumlah 100 santri, Nurul
Asy’ari 40 santri.
Secara Umum mata pencaharian warga masyarakat Desa
Brakas Dajah dapat teridentifikasi ke dalam beberapa
bidang mata pencaharian seperti: Pertanian, Buruh Tani,
Pedagang, Kuli bangunan, dan Wiraswasta. Secara
langsung maupun tidak langsung telah memeberikan
konstruksi terhadap perkembangan perekonomian
masyarakat Desa Brakas Dajah.
Seiring pekembangan
zaman tingkat
kesejahteraan
masyarakat akan
semakin menjadi
beban jika tidak ada
penyeimbang dengan
tingkat kualitas dan
kekreatifan sumber
daya manusianya, serta peran pemerintah Desa dalam
melukukan sebuah kebijakan melalui pemberdayaan
masyarakat. Maka secara tidak langsung masyarakat
dituntut untuk terpenuhinya tingkat kesejahteraan
masyarakat yang terdiri atas kesejahteraan sosial, tenaga
kerja, pemberdayaan masyarakat.Secara umum
kesejahteraan sosial masyarakat melalui program-
program bantuan dan pemberdayaan masyarakat yang
bertujuan untuk kemandirian Desa Brakas Dajah dan
masyarakat dan perempuan.

Program bantuan langsung dari pemerintah daerah


maupun pusat diantaranya program beras untuk keluarga
miskin (Raskin) dan Program Bantuan langsung Tunai
(BLT). Sedangakan program bantuan dari pemerintah
daerah maupun pusat yang berbentuk pemberdayaan
masyarakat dan perempuan, diantaranya: Program
Pengembangan Kcamatan (PKK), Program Nasional
Pemberberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
(PNPM-MP). Kegiatan pemberdayaan masyarakat dan
perempuan di Desa Brakas Dajah, lebih cenderung aktif
dalam kegiatan Muslimatan dan Yasinan, Kelompok PKK
Desa,
Perspektif budaya masyarakat di Desa Brakas
Dajah sangat kental dengan budaya islami.Hal ini dapat
dilihat kegiatan masyarakat dan tingkat pendidikannya
rata-rata lulusan dari pesantren. Karena, Kabupaten
Bangkalan sangat kuat terpengaruh pusat kebudayaan
islam yang terceemin dari keberadaan pondok pesantren
yang ada di Kecamatan Modung, serta yang tersebar di
beberapa daerah. Dari latar belakang budaya, kita bisa
melihat aspek budaya dan sosial yang terpengaruh dalam
kehidupan masyarakat.
Masyarakat Desa Brakas Dajah dalam tradisi dan budaya
kesenian menyesuaikan dengan mayoritas keyakinan
agama islam yang dianutnya. Seperti halnya tradisi
budaya yang sering dilakukan oleh masyarakat yaitu
tradisi peringatan hari-hari dan bulan-bulan yang dianggap
sangat penting, karena dalam setiap ritual peringatan
tersebut tidak lepas dari do’a-do’a khusus, yang bertujuan
untuk kesejahteraan bersama.
Misalnya seperti peringatan tahun baru hijriyah
(bulan Asyuro), bulan Maulid, bulan rasol, bulan
ramadhan, bulan haji, dan bulan di akhir tahun. Karena hal
tersebut masyarakat bersama-sama serentak
mengadakan “Salametan” di setiap Moshalla (Langger) di
rumah masing-masing dengan mengundang tetangga dan
kyai untuk berdo’a dan Setelah itu makan bersama.
Adapun dalam setiap kegiatan tersebut juga dilakukan
sedekah makanan ke tetangga “ter-ater” Hal tersebut
merupakan kegiatan individual. Adapun kegiatan
kelompok yaitu biasanya dilakukan di sebuah lembaga
atau masjid ataupun di pondok pesantren dengan
diadakan pengajian akbar, yang selalu diiringi dengan
hadrah dan banjari dengan pembacaaan sholawat Nabi.
Dalam ritual kegiatan masyarakat biasanya
membuat nasi tumpeng, yang salah satunya seperti hal
yang peling kecil seperti acara muslimatan dan yasinan
yang dilakukan dalam aktifitas mingguan. Tradisi ini
dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini
sekaligus sebagai media perantara untuk bersosialisasi
dan berinterkasi dengan masyarakat, agar iktan emosional
dan kekeluargaan tetap terjaga. Selain digunakan sebagai
media untuk berinteraksi juga sebagai media untuk
mengirim do’a kepada sesepuh dan ulama’ di Desa.
Secara individual dalam keluarga masyarakat Desa
Brakas Dajah, masih tetap di pegang dan dilakukan
secara turun temurun.
Kesenian yang tidak pernah di tinggalkan oleh
masyarakat Desa Brakas Dajah yaitu keseniaan Madura.
Walaupun hal tersebut tidak terlalu islami akan tetapi
kesenian Madura ini sering di tampilkan dalam pentas dan
lomba-lomba, seperti: tari trdisional, pencak silat dan
keseniaan madura lainnya. Kegiatan tersebut sangat
bagus karena seimbang antara kegiatan religius dan
keseniaan Madura.
Seiring dengan dinamika politik dan sistem politik di
Indonesia yang demokratis, memberikan pengaruh
kepada masyarakat untuk penerapan suatu mekanisme
politik yang dipandang lebih demokratis. Maka sangat
berpengaruh terhadap sistem dinamika politik di Desa.
Akan tetapi untuk di Desa Brakas Dajah sangat berbeda
dengan sistem dinamikan politik negara, dan juga rata-
rata untuk di desa biasanya memang ada perbedaan.
Karena dinamika politik desa biasanya dampak sosial
sangat lama dan juga rawan konflik sosial. Seperti halnya
biasanya saat pemilihan kepala desa (PILKADES).
Karena strategi yang dilakukan yaitu modal sosial dan
uang. Karena masih sudah lumrah dan banyak melakukan
berbagai macam cara untuk pemenangan calon kepala
Desa. Dampak sosial yang paling dominan yaitu timses
atau panglima calon kepala desa, apabila tidak sesuai
dengan target keinginannya, maka akan menimbulkan
konflik sosial yang sangat lama, bisa jadi sampai akhir
periode Walaupun, dalam pemilihan sudah demokrasi tapi
terkadang tidak sesuai dengan kondisi yang ada
dilapangan.Karena dalam kondisi saat pemilihan bisa
dikatakan anker dan sangat ketat persaingannya, karena
setiap malam, apalagi ketika sudah mendekati pemilihan
banyak orang-orang Blater yang menjaga ketat dalam titik-
titik tertentu.Sehingga sampai membawa (Nyongkel) Arek
atau Celurit. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang
kurag sadar akan pentingnya bahwa pemerintah desa
sangat berpengaruh terhadap pembangunan desa.
Sehingga pada saat pilkades sangat dibutuhkan hal suara
rakyat untuk menggunakan hak pilihnya, dan memilih
sesuai dengan pilihan hati. Selain masalah konflik sosial
juga masalah untuk menggunakan hak pilihnya, karena
hampir mayoritas dan kisaran 60% penduduk masyarakat
desa Brakas Dajah merantau, sehingga pada saat
pilkades tidak pulang, karena pulangnya hanya satu
tahun, dua tahun dan bahkan ada yang sampai tiga tahun
sekali, yaitu pada saat hari raya idul adha.

Kepala desa merupakan suatu jabatan yang tidak


serta merta dapat diwariskan kepada putra seorang
kepala desa.Karena kepala desa dipilih berdasarkan etos
kerja, kejujuran, serta visioner dan adil.Kepala desa
diganti jika masa jabatannya habis dan juga apabila jika
melanggar sesuatu aturan atau norma-norma yang
berlaku.Karena siapa yang mampu dan sanggup
mengemban amanah untuk menjadi orang tuanya desa
maka dia dapat mencalonkan diri, asalkan sesuai dengan
ketentuan persyaratan.
Adapun sarana dan prasarana yang ada di Desa Brakas
Dajah yaitu terdiri dari seperti Jalan Desa, Lembaga
Pendidikan, Lembaga Madrasah, Masjid, Balai Desa,
Poskesdes, dan irigasi air. Sarana dan prasarana yang
ada di Desa Brakas Dajah sangat mendukung untuk
kesejahteraan masyarakat dan untuk kemajuan dalam
pembangunan Desa kedepannya.
Berdasarkan
pemetaan Dusun
di Desa Brakas
Dajah, terbagi
menjadi 4 dusun
yaitu Dusun
Takabbuh Barat,
Dusun Takabbuh
Timur, Dusun
Takabbuh Tengah,
Dusun Takabbuh
Dajah. Rata-rata
masyarakat tidak
kekurangan Air
bersih dan sumber
air utamanya yaitu
dari Sumur dan
Bor, air tersebut
selain dibuat untuk
mandi juga dibuat
untuk minum dan
masak, serta untuk
mencuci pakaian.
Konsep gotong royong sebenarnya sudah dari dulu
yang tujuannya adalah salah satunya untuk mengatasi
kesenjangan sosial dan untuk kerukunan antar warga
serta untuk keringanan dalam sebuah pekerjaan yang
dikerjakan secara bersama-sama.Misalnya yang
terapakan dan tetap dilakukan di Desa Brakas Dajah
dalam melakukan kegiatan di Desa.Artinya dalam hal ini
melibatkan seluruh stakeholder (Kepala Desa, Perangkat
Desa, dan Tokoh Masyarakat, serta masyarakat).Karena
dalam pembangunan ekonomi desa, partisipasi
masyarakat sangat menentukan sebagai indikator
keberhasilan pembangunan desa.
Pemerintah Desa adalah seseorang yang mempunyai
jabatan dan tanggung jawab untuk memimpin Desa dalam
membanguna desa menjadi kea rah yang lebih baik
kedepannya dan mengayomi masyarakat.Pemerintah
Desa juga bisa disebut sebagai orang tua desa.Jadi harus
mengayomi, bertanggung jawab, dan adil dalam sebuah
kebijakan.Pemerintah Desa sangat dipandang penting
oleh masyarakat Desa Brakas Dajah.Maka harus lebih
bijaksana dan bersikap tegas serta harus memberikan
contoh yang baik kepada masyarakat.Karena pemimpin
adalah sebagai panutan masyarakat desa.

Anda mungkin juga menyukai