1
mengukur kurva panas radiasi matahari di lintang utara tinggi, dimana gletser es umur
berasal, menghubungkan titik-titik rendah tertentu dengan empat sebelumnya zaman
es Pleistocene Eropa. Pada akhirnya, matematikawan tiba pada teori astronomi
lengkap glasiasi. Menurut teori Milankovitch, faktor-faktor ini menyebabkan
pendinginan periodik Bumi, dengan bagian terdingin dalam siklus yang terjadi sekitar
setiap 40.000 tahun. Efek utama dari siklus Milankovitch adalah untuk mengubah
kontras antara musim, bukan jumlah panas matahari bumi menerima. Siklus dalam
siklus ini memperkirakan bahwa selama maksimum glasial kemajuan, musim dingin
dan musim panas suhu lebih rendah. Hasilnya kurang es yang mencair dari
mengumpulkan, dan gletser membangun. Milankovitch bekerja di luar ide-ide dari
siklus iklim di tahun 1920-an dan 1930-an, namun tidak sampai tahun 1970-an yang
cukup panjang dan kronologi rinci dari perubahan suhu dimana Kuarter adalah
bekerja untuk menguji teori memadai. Studi core laut , dan fosil yang terkandung di
dalamnya menunjukkan bahwa fluktuasi iklim selama beberapa ratus ribu tahun
terakhir adalah sangat dekat dengan yang diperkirakan oleh Milankovitch. Sebuah
masalah dengan teori adalah bahwa siklus astronomi telah ada selama miliaran tahun,
tetapi glasiasi adalah kejadian langka. Sebenarnya, siklus astronomi sempurna
menjelaskan periode glasial dan interglasial, dan transisi mereka, di dalam zaman es.
Faktor-faktor lain juga harus terlibat yang menyebabkan suhu bumi turun di bawah
ambang kritis. Setelah itu terjadi, siklus Milankovitch akan bertindak untuk memaksa
planet dalam dan keluar dari periode glacial.
2
satu kontribusi utama Milankovitch dalam kajian tentang periode glasial adalah
kurva radiasi yang menunjukkan perubahan insolasi di lintang tinggi BBU.
Milankovitch meramalkan bahwa nilai kurva minimum adalah penyebab zaman
es. Dengan membandingkan kurva Milankovitch dengan kurva Penck – Brückner,
Köppen dan Wegener menyimpulkan bahwa teori Milankovitch cocok dengan
fakta yang terjadi. Walaupun, terjadi ketidaksesuaian detail waktu kejadian zaman
es dengan ketika radiasi yang diterima minimal, tetapi secara keseluruhan pola – pola
umum kejadian zaman es dengan kurva radiasi minimum Milankovitch dapat
dikatakan sangat cocok. Tahun 1955, teori Milankovitch ditolak oleh para ahli
geologi. Ketika itu dengan menggunakan teknik baru untuk menghitung umur fosil
pleistosen (metode radiokarbon), para ahli geologi menyimpulkan, bahwa terdapat
lebih dari satu periode glasial pasca 80000 tahun yang lalu, pada setidaknya interval
80000 tahun yang dijelaskan sebagai periodisasi zaman es oleh Milankovitch.
Meskipun demikian, terjadi kemajuan pengetahuan yang cukup signifikan tentang
zaman es, khususnya pada kala pleistosen. Teknik penghitungan umur, dan
interpretasi proxy paleoklimat dari data-data geologi, seperti variasi isotop
oksigen yang terekam di foraminifera pada endapan laut dalam, atau pada sikuen
sedimen lainnya mengalami kemajuan pesat, dan memberikan pengertian yang cukup
untuk menginterpretasi iklim purba. Bukti – bukti baru mengemukakan, bahwa
kendali utama perubahan iklim selama 500000 tahun terakhir adalah obliquity dan
precession (perubahan arah rotasi karena bergesernya sumbu bumi).
3
DAFTAR PUSTAKA
Peranan_Siklus_Milankovitch_pdf