PROSES SEDIMENTASI
1.1 Pengertian Siklus Milankovitch
Siklus Milankovitch adalah suatu teori yang memberikan penjelasan
mengenai variasi siklus pergerakan yang dialami bumi selama 100.000 dan
400.000 tahun. Konsep siklus ini dikembangkan pada 1930-an oleh
matematikawan Serbia Milutin Milankovic. Dalam teorinya, Milankovitch
memaparkan mengenai tiga hal yang dialami oleh bumi sehingga
menghasilkan perubahan iklim akibat perbedaan intensitas radiasi matahari di
permukaan bumi. Ketiga teori tersebut adalah eksentrisitas, obliquity, dan
presisi.
Eksentrinitas
Eksentrisitas (Eccentricity) yaitu perubahan bentuk dari orbit imajiner
bumi yang mengelilingi matahari. Orbit bumi berubah dari yang hampir
melingkar untuk sedikit elips ( eksentrisitas ) . Siklus ini dipengaruhi oleh
planet-planet lain di tata surya dan memiliki jangka waktu sekitar 100.000
tahun . Tentu bentuk orbit itu tidak bulat, tetapi memiliki nilai
eksentrisitas, sehinggal bentuknya menjadi sedikit elips dan tidak bulat
sempurna. Nilai eksentrisitas suatu orbit berada diantara 0 (bulat
sempurna) hingga 1 (parabola yang tidak memiliki ujung). Saat ini nilai
eksentrisitas bumi adalah 0,0167, sementara ribuan tahun yang lalu
nilainya 0.0034 hingga 0.058. Nilai eksentrisitas itu akan terus berubah
membentuk suatu siklus yang bervariasi dalam 413.000 tahun. Seandainya
bumi hanyalah satu-satunya planet yang mengelilingi matahari, maka
eksentrisitasnya tidak akan begitu bervariasi dalam kurun waktu yang
sangat lama. Nilainya akan lebih lambat bertambah, akan tetapi karena
nilai eksentrisitas bumi dipengaruhi oleh gaya gravitasi dari Jupiter dan
Saturnus, maka pertambahan itu terjadi lebih cepat.
Akibat dari bentuk orbit bumi yang seperti itu, muncul istilah perihelion
dan aphelion. Saat ketika matahari berada dalam titik atau jarak terdekat
dengan bumi disebut perihelion, dimana bumi menerima radiasi paling
tinggi dari matahari sehingga suhu menjadi lebih panas. Untuk titik
terjauhnya disebut aphelion, dimana bumi menerima radiasi matahari
terendah sehingga mengalami penurunan suhu.
Obliquilty
Obliquity adalah kemiringan bumi ketika berotasi. Kemiringan itu
bervariasi dalam kurun waktu 40.000 tahun, dan bergerser antara 22,1
derajat hingga 24,5 derajat. Jika kemiringan bumi bertambah maka musim
panas akan lebih panas dan musim dingin akan lebih dingin. Sebaliknya,
jika terjadi pengurangan kemiringan berarti musim panas akan menjadi
lebih dingin dan musim dingin akan menjadi lebih panas. Saat ini
kemiringan bumi berkurang, sehingga suhu bumi menjadi semakin panas.
Seperti yang kita tahu kemiringan bumi saat ini adalah 23,4 derajat, dan
saat ini sedang setengah jalann bergerak menuju nilai minimunya, yaitu
22,1 derajat.
Presisi
Presisi yaitu perubahan arah rotasi karena bergesernya sumbu
bumi. Arah kemiringan perubahan sumbu ( presesi ) pada siklus 26.000
tahun Siklus ini bervariasi selama 19.000-23.000 tahun. Matahari dan
bulan sangat berpengaruh terhadap perubahan ini. Dampak perubahan arah
rotasi bumi ini bisa mengubah tanggal perihelion yang jatuh pada bulan
Januari dan aphelion yang jatuh bulan Juli. Hal ini akan meningkatkan
kontras musim pada salah satu belahan bumi dan sementara pada bagian
lainnya penurunan, sebagai contoh saat ini posisi bumi sangat dekat
dengan matahari pada saat musim dingin pada bumi belahan utara
sehingga musim dingin akan lebih panas dan sebaliknya. Dampak lain
yang juga terjadi adalah perubahan utara dan selatan bumi sehingga kutub
utara sudah tidak sedingin dulu dan semakin lama suhunya semakin panas.
Dari ketiga siklus yang dijelaskan oleh milankovitch tadi menyebabkan
Dalam
kasus
terakhir
nilai
yang
kosinus
tertimbang
untuk
memungkinkan fakta lintang mencakup wilayah yang lebih kecil yang lebih
lanjut adalah dari khatulistiwa .
Dalam hal ini waktu perubahan suhu adalah " disetel " untuk siklus
Milankovitch yaitu, untuk mengkompensasi ketidakpastian dalam hubungan
mendalam/usia inti es, penyesuaian kecil dilakukan pada waktu suhu setuju
dengan siklus. Seperti dapat dilihat ada kesepakatan yang baik antara waktu siklus
Milankovitch dan waktu perubahan suhu. Secara umum, meskipun tidak selalu,
ada kesepakatan antara amplitudo radiasi dari siklus Milankovitch dan perubahan
suhu.
Pada bagian ini, menunjukkan bahwa perubahan global dalam cahaya
karena siklus Milankovitch adalah proporsionalitas lebih kecil dari perubahan di
65N pada bulan Juli. Angka 0,7 %, untuk perubahan radiasi global, yang
diberikan diatas, sebenarnya agak menyesatkan karena mengacu pada perbedaan
antara maksimum dan minimum tertinggi terendah dalam 800.000 tahun terakhir.
Gambar 3 menunjukkan variasi bumi seluruh tahun dalam total cahaya matahari
karena siklus Milankovitch. Hal ini dapat dilihat bahwa untuk siklus perubahan
antara maksimum dan minimum jauh lebih sedikit yang 0,7 % . Siklus
Milankovitch, yang memiliki minimal sekitar 50.000 tahun yang lalu dan
maksimal sekitar 20.000 tahun yang lalu adalah salah satu yang paling menarik .
Minimum adalah 340 545 W m - 2 dan maksimal adalah 304 780 W m - 2,
perbedaan 00:07 % yang yang merupakan urutan besarnya kurang kisaran
keseluruhan. Apa yang membuat siklus ini begitu menarik adalah bahwa
sementara perubahan radiasi global yang begitu kecil, perubahan pada 65N bulan
Juli sudah cukup untuk membawa kita keluar dari zaman terakhir ke interglasial
hangat saat ini.
yang mungkin mungkin bahwa di lintang ini ada proporsi yang lebih tinggi
dari tanah yang memanas lebih cepat dari laut daripada di tempat lain.
Teori Milankovitch pada awalnya tidak begitu baik diterima di
masyarakat, akan tetapi seiring berjalannya waktu, para ahli menemukan
bahwa teori ini memiliki nilai kebenaran dan pada akhirnya semakin banyak
dikenal orang.
Meskipun begitu, para ahli memprediksi bahwa kejadian yang saat ini
sedang terjadi di muka bumi (perubahan iklim yang terlampau cepat, kenaikan
suhu yang terlalu cepat, dll.) seharusnya terjadi sekitar 50.000 tahun lagi.
Aktivitas manusia-lah yang telah mempercepat proses perubahan iklim.
Alasannya karena eksentrisitas dari bumi akan lebih minimum dan orbit bumi
yang mengelilingi matahari akan menjadi lebih bulat.
Meskipun Siklus Milankovitch dapat menjelaskan mengenai perubahan
iklim, tetap saja aktivitas manusia turut serta dalam mempercepat laju
perubahan iklim. Global Warming adalah penyebab utama dari kenaikan suhu
yang semakin lama semakin cepat semenjak setelah tahun 1930-1940. Selain
karena telah terjadi revolusi industri, kemajuan zaman dan arus globalisasi
terus menerus berkembang dan menyebar ke seluruh permukaan bumi. Gas-gas
hasil efek rumah kaca seperti CO2, aerosol jumlahnya pun semakin lama
semakin banyak di atmosfer. Sehingga energi panas yang diberikan matahari
kepada bumi, setelah dipantulkan kembali dalam bentuk cahaya infra red oleh
bumi, tidak dapat menembus keluar atmosfer. Lapisan gas-gas efek rumah kaca
seperti CO2, aerosol, dll menghalangi arus pemantulan kembali energi panas
matahari oleh bumi. Akibatnya, sinar innfra red itu dipantulkan kembali ke
bumi, dan terus-menerus terjadi seperti itu. Mau tak mau, suhu bumi akan terus
meningkat. Temperatur permukaan bumi secara global meningkat sebesar
kurang lebih 0.6C (kurang atau lebih 0.2C) sejak akhir abad 19, dan sekitar
0.4F (0.2 hingga 0.3C) sepanjang 25 tahun terakhir.
Hal tesebut menunjukkan bahwa efek rumah kaca membuat kondisi
perubahan iklim di bumi semakin ekstrim. Dan akan terus menerus bertambah
ekstrim, laju perubahan itu tidak bisa dihentikan, yang bisa dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_Milankovitch (diakses pada 18 Desember
2014 pukul 00.01 WIB)
https://www.mail-archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg21358.html
(diakses