KELAS: A
NIM: 1804111638
JAWAB
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air,
angin, es atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah
hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan
bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari
material-material yang diangkut oleh angin.
a. Sedimentasi Akuatis
Squad, sedimentasi akuatis juga sering disebut sedimentasi air sungai. Yang dimaksud
dengan sedimentasi akuatis adalah pengendapan materi yang terbawa oleh air. Sedimentasi
akuatis biasanya terjadi di dataran rendah dan sungai. Hasil dari sedimentasi akuatis adalah
kipas alluvial atau dataran banjir.
b. Sedimentasi Aeolis
Squad, sedimentasi aeolis sering disebut sebagai sedimentasi karena angin, lho. Sesuai
dengan namanya, sedimentasi ini terjadi karena angin membawa bahan-bahan yang kemudian
mengalami pengendapan. Dataran yang terbentuk dari proses sedimentasi aeolis adalah
gumuk pasir.
c. Sedimentasi Marine
Squad, dari namanya, kamu bisa menebak nggak sih, apa yang dimaksud dengan sedimentasi
marine? Yap, sedimentasi marine, atau yang juga sering disebut sebagai sedimentasi air laut,
merupakan proses pengendapan material yang terjadi karena adanya material yang terbawa
oleh gelombang air laut. Oleh karena itu, hasil dari sedimentasi marine antara lain adalah
tumpukan karang dan tombolo.
Pentingnya sedimentologi bagi geologi sama pentingnya pengetahuan tentang lautan bagi
sedimentologi
Sejarah tentang pemahaman kelautan dapat dibagi dalam empat periode yaitu:
Radioaktiv
Penemuan radiaktiv oleh Marie Curie pada akhir abad ke 19 memuka jalan untuk
melakukan pengujian stratigrafi, merupakan suatu perkembangan yang sangat berarti bagi
geologi. Perkembangan ini ditimbulkan oleh satu reorientasi pemikiran geologi tentang
masalah waktu geologi.
Spektrum elektromagnektik
Banyak pendeteksian dilakukan oleh satelit dan pesawat terhadap bumi dengan
menggunakan bagian-bagian dari spektrum elektromagnektik ini.
Isotops
Spektrometer ditemukan oleh seorang ahli fisika, A. O. Nier tahun 1939, berarti bahwa
satu subdisiplin ilmu baru yaitu isotop geologi mulai dikembangkan. Penelitian tentang isotop
oksigen, karbon, sulfur berguna untuk berbagai aspek kimia sedimentologi.
Perlunya menetapkan hubungan antara curah hujan dan aliran air untuk meprediksi
banjir,
Data ini telah memberikan suatu dasar pengertian yang baru tentang pola arus sungai,
suplai aliran, transpor sedimen dan mekanisme banjir.
Data hidrologi yang baru juga penting penting utuk 2 aspek polusi yaitu: 1) data
hidrologi menunjukan kapan dan berapa lama untuk meminimalkan bahan buangan
atau untuk melarutkan bahan buangan pada level yang diinginkan, 2) bahan buangan
maksimum yang berhubungan dengan kondisi polusi lain.
• Hubungan antara ilmu tanah dan sedimentologi sangat dekat sekali; bagaimanapun
juga tanah membentuk lapisan regolith yang ditransport, jadi melalui pengertian ini, terdiri
dari sedimen.
• Proses kimia dan biokimia yang terjadi pada tanah mampu melepaskan partikel-
partikel dari batuan dasarnya, dan ini akan menambah supplai sedimen.
Studi tentang endapan sedimen dapat melengkapi data penting yang berhubungan dengan
pengaruh manusia terhadap siklus geologi-merupakan masalah dasar dari krisis lingkungan
kita.
Aktivitas manuasia seperti percobaan senjata nuklir yang dimulai pada tahun 1963,
telah menyebarkan isotop radioaktif dalam level rendah pada atmosfera dan
hidrosfera, dan kemudian diendapkan dalam sedimen.
Pada tahun 1963 radioaktive dalam sedimen ditandai dengan adanya sinar gamma
tinggi yang merupakan hasil kerusakan radioaktive dari Cesium-37.
Polusi industri berhubungan dengan jumlah logam berat, Sedimen sebagai wadah
alami yang penting, banyak menerima bahan-bahan pencemar yang dipindahkan dari
perairan sungai, danau, waduk atau laut.
Berdasarkan hal diatas maka sifat-sifat bahan pencemar dan sedimen merupakan
bagian penting dalam penelitian lingkungan.
Jadi siklus geologi yang membentuk hubungan antara masa sekarang dan lampau, dan
dapatmembuat ekstrapolasi dari masa sekarang ke masa mendatang.
Kurva ini pertama kali diterbitkan dalam desertasi doktornya Filip pada tahun 1935 yang
berjudul ” The River Fyris “. Grafik pada Hjulstrom diagram menunjuk hubunganperhitungan
ukuran partikel sedimen dan kecepatan air (Gambar 1). Seiring dengan perkembangan zaman
dan teknologi, diagram ini dikembangkan lagi pada tahun 1956 oleh murid Filip yaitu Ake
Sundborg yang menggantikannya sebagai professor. Sundborg berusaha mengembangkan
secara signifikan mengenai tingkat kedetailan kohesifitas sedimen dan menambahkan moda
transportasi yang berbeda.