Bab 15 Ekspor Impor Dan Imbal Dagang
Bab 15 Ekspor Impor Dan Imbal Dagang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring besarnya manfaat besar yang didapatkan dari kegiatan ekspor, beberapa usaha
kecil juga melakukan hal serupa. Penurunan hambatan perdagangan di bawah paying
GATT dan WTO, bersama dengan perjanjian ekonomi regional seperti Uni Eropa dan
North American Free Trade Area (NAFTA) membuat kegiatan ekspor lebih mudah dan
meningkatkan peluang ekspor secara signifikan. Komunikasi modern dan teknologi
transportasi telah meringankan masalah logistik yang terkait dengan pengeksporan. Oleh
karena itu, adanya perusahaan-perusahaan kecil yang berkembang sebagai eksportir tidak
lagi menjadi suatu hal yang luar biasa.
Meskipun ada berbagai kemudahan untuk mendukung kegiatan ekspor, perusahaan
tetap menganggap ekspor adalah suatu tantangan dan proses ekspor masih terkesan
menakutkan. Perusahaan yang mengekspor harus mengidentifikasi peluang pasar asing,
menghindari sejumlah masalah tak terduga yang sering dikaitkan dengan melakukan bisnis
di pasar asing, membiasakan diri dengan mekanisme pembiayaan ekspor dan impor,
belajar di mana bisa mendapatkan pembiayaan dan asuransi kredit ekspor, dan belajar
bagaimana harus berurusan dengan risiko nilai tukar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulisan makalah bertujuan untuk
menjawab pertanyaan penelitian berikut:
1. Apakah harapan-harapan dan risiko yang terkait dengan pengeksporan?
2. Bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan manajer dalam meningkatkan
kinerja ekspor perusahaannya?
3. Apa sajakah sumber informasi dan program-program pemerintah yang digunakan
dalam membantu kegiatan eksportir?
4. Bagaimana langkah-langkah dasar yang terlibat dalam pembiayaan ekspor?
5. Bagaiamana hubungan antara perdagangan dengan pengeksporan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan harapan-harapan dan risiko yang terkait dengan pengeksporan.
2. Menguraikan lagkah-langkah yang dapat digunakan manajer untuk meningkatkan
kinerja ekspor perusahaan mereka.
3. Mengidentifikasi sumber-sumber informasi dan program-program pemerintah yang
ada untuk membantu eksportir.
4. Menguasai langkah-langkah dasar yang terlibat dalam pembiayaan ekspor.
5. Mengartikulasikan bagaimana perdagangan dapat digunakan untuk memfasilitasi
pengeksporan.
BAB II
PEMBAHASAN
Harapan besar bagi pengeksporan adalah peluang pendapatan besar dan keuntungan
dapat ditemukan di pasar asing untuk kebanyakan perusahaan di sebagian besar industri.
Pasar internasional biasanya jauh lebih besar daripada pasar domestik sehingga pengeksporan
hampir selalu menjadi cara untuk meningkatkan pendapatan dan basis keuntungan
perusahaan.
1. Perbandingan Internasional
2. Sumber Informasi
Banyak negara tetap aktif di organisasi pemerintahan atau komisi perdagangan, yang
tujuannya adalah untuk mempromosikan ekspor. Sejumlah organisasi swasta juga mulai
memberikan bantuan lebih untuk calon eksportir. Bank-bank komersial dan perusahaan
akuntansi besar sudah lebih bersedia untuk membantu perusahaan kecil dalam memulai
operasi ekspor daripada satu dekade lalu. Selain itu, perusahaan multinasional besar telah
berhasil di arena global biasanya bersedia untuk membantu peluang di luar negeri dengan
pemilik atau manajer perusahaan kecil.
a. Memulai ekspor untuk sebuah perusahaan dengan pengertian bahwa perusahaan akan
mengambil alih operasi setelah mereka mapan
4. Strategi Ekspor
1. Kurangnya Kepercayaan
Oleh karena kurangnya kepercayaan di antara kedua pihak yang terlibat dalam
perdagangan internasional (alasan yang logis), masing-masing pihak mempunyai
preferensi tentang bagaimana transaksi dapat dilakukan.
L/C diterbitkan oleh bank atas permintaan importir dan menyatakan bahwa bank
akan membayar sejumlah tertentu uang kepada penerima, biasanya eksportir, dalam
pemberian dokumen yang khusus dan terspesifikasi.
Keuntungan :
Baik importir maupun eksportir cenderung memercayai bank terkemuka, bahkan jika
mereka tidak percaya satu sama lain.
Setelah ekportir melihat L/C, ia tahu bahwa ia dijamin akan dibayar dan akan
mengirimkan barang.
Eksportir mungkin menemukan bahwa memiliki L/C akan memudahkan memeroleh
biaya praekspor.
Importir tidak harus membayar untuk barang tersebut sampai dokumen telah tiba dan
setidaknya semua ketentuan yang tercantum dalam L/C telah terpenuhi.
Kelemahan :
Importir harus membayar biaya untuk menerbitkan L/C
Karena L/C merupakan sebuah liabilitas keuangan bagi importir, mungkin Bank akan
mengurangi kemampuan importir meminjam dana untuk tujuan lain.
3. Draf
Draf biasanya disebut juga wesel (bill of exchange), merupakan instrumen yang
biasanya digunakan dalam perdagangan internasional untuk melakukan pembayaran.
Draf (draft) adalah sebuah perintah tertulis eksportir menginstruksikan importir, atau
agen importif, untuk membayar uang sejumlah tertentu pada waktu tertentu. Dalam
contoh eksportir AS dan importir Perancis, eksportir menulis rancangan yang
menginstruksikan Bank of Paris, agen importir Prancis, untuk membayar barang yang
dikirim ke Prancis. Seseorang atau bisnis yang memulai rancangan ini disebut sebagai
pembuat (dalam hal ini, eksportir AS). Pihak kepada siapa draf disajikan disebut sebagai
drawee (penarik – dalam hal ini, Bank of Paris).
Draf dibagi dalam dua katagori, sight draft dan time draft. Sebuah sight draft
(wesel bank atas unjuk) dapat dicairkan ke penarik saat sudah disampaikan. Sebuah time
draft (wesel berjangka) memungkinkan untuk keterlambatan pembayaran- biasanya 30,
60, 90, atau 120 hari. Hal ini disampaikan kepada penarik yang menandakan penerimaan
dengan menulis atau memberi stampel pada draf. Setelah diterima, rancangan waktu
menjadi janji untuk membayar bagi pihak penerima. Ketika bank menerima dan mengatur
konsep waktu, itu disebut banker’s acceptance. Ketika sebuah perusahaan bisnis
menerimanya dan mengacu padanya, itu disebut trade acceptance (penerimaan
perdagangan).
Time draft adalah surat berharga yang bisa dinegosiasikan yaitu adalah draf
tersebut dicap oleh penerima, pembuat dapat menjual draf ke investor dengan diskon dari
nilai nominalnya. Bayangkan bahwa kesepakatan antara eksportir AS dan importir
Perancis membuat eksportir harus menyajikan kepada Bank of Paris (melalui Bank of
New York)dengan konsep waktu pembayaran selama 120 hari setelah presentasi. Bank of
Paris menyetujui draf waktu dengan penerimaan. Bayangkan lebih lanjut jika wesel
tersebut seharga $100,000. Eksportir dapat memegang time draft yang diterima dan
menerima $100,000 dalam 120 hari atau dia bisa menjualnya kepada investor, misalkan
saja Bank of New York, dengan harga diskon dari nilai nominal. Jika tingkat diskonto
yang berlaku adalah 7% per tahun untuk 120 hari seharga $97,700 dengan menjual segera
(tingkat diskonto 7% per tahun untuk 120 hari seharga $100,000 sama dengan $2,300 dan
$100,000-$23,000 = $97,700). The Bank of New York kemudian akan mengumpukan
uang sejumlah genap $100,000 dari Bank of Paris pada hari ke 120. Eksportir mungkin
menjual draf waktu yang diterim dengan segera jika ia membutuhkan dana untuk
membiayai barang dalam transit dan/atau untuk menutup kekurangan arus kas.
4. Konosemen
Dokumen kunci untuk pembiayaan perdagangan internasional adalah konosemen.
Kurir umum mengangkut barang dagangan yang disebut dalam konosemen (bill of
lading) kepada eksportir. Konosemen melayani tiga tujuan, yaitu sebuah tanda terima,
kontrak, dan dokumen kepemilikan.
Banyak negara memiliki bentuk dari bank eksspor – impor (Export – Import
Bank) – sering disebut sebagai Eximbank (Bank Exim). Bank tersebut dapat berupa
instansi pemerintah ataupun lembaga swasta. Biasanya misi dari Bank Exim adalah untuk
menyediakan pembiayaan yang akan memfasilitasi ekspor, impor, dan bursa komoditas.
Contoh bank tersebut adalah Korea EXIM Bank, EXIM Bank of India, dan Japan Bank
for International Coorporation.
D. Imbal Dagang
Imbal dagang adalah memperdagangkan barag dan jasa untuk barang dan jasa lain
ketika mereka tidak dapat diperdagangkan menggunakan uang. Contoh imbal dagang
antara lain ketika philip morris mengirimkan rokok ke Rusia, dimana ia akan menerima
bahan kimia yang dapat digunakan untuk membuat pupuk sebagai gantinya. Philip Morris
mengirimkan bahan kimia ke China, dan sebagai imbalannya, Cina mengirimkan produk
berbahan gelas ke Amerika Utara untuk dijual secara ritel oleh Philip Morris.
Dengan berakar pada pertukaran sederhana antara barang dan jasa untuk barang
dan jasa lainnya, imbal dagang telah berkembang menjadi beragam kegiatan yang dapat
dikategorikan menjadi:
1. Barter, yaitu pertukaran langsung antara barang dan/atau jasa antara dua pihak tanpa
transaksi tunai.
2. Imbal beli, yaitu perjanjian pembelian timbal balik. Hal ini terjadi ketika perusahaan
setuju untuk membeli sejumlah bahan kembali dari negara yang membuat penjualan.
3. Offset, adalah mirip dengan imbal beli sejauh satu pihak setuju untuk membeli barang
dan jasa dengan persentase tertentu dari hasil penjualan salinya. Perbedaanya adalah
bahwa pihak ini bisa memenuhi kewajiban dengan perusahaan manasaja di negara
yang membuat penjualan.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dalam melakukan perdagangan internasional, salah satu halangan besar yang dihadapi
oleh eksportir adalah minimnya informasi mengenai adanya peluang pasar asing. Selain
itu, eksportir pemula juga menghadapi rintangan lain seperti penundaan dan perangkap
dalam perdagangan. Cara untuk mengatasi ketidaktahuan peluang pasar adalah dengan
mengumpulkan informasi yang dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga
pihak ketiga. Sedangkan untuk menghindari perangkap dalam perdagangan internasional,
perusahaan dapat mempekerjakan sebuah perusahaan manajemen ekspor yang
berpengalaman, atau konsultan ekspor yang berpengalaman, atau dengan mengadopsi
strategi ekspor yang tepat.
Kurangnya kepercayaan antara eksportir dan importir dapat diatasi dengan
menggunakan pihak ketiga yang dipercaya oleh kedua belah pihak, biasanya sebuah bank
terkemuka. Hal ini terkait dengan penerbitan letter of credit, yaitu dokumen yang
dikeluarkan oleh bank atas permintaan importir. Isi dari letter of credit menyatakan
bahwa bank menjanjikan untuk membayar penerima manfaat, biasanya eksportir, pada
presentasi dokumen yang ditentukan dalam surat dokumen tersebut. Sedangkan terkait
dengan pembayarannya, dikenal instrumen yang biasa disebut draft. Draft berisi perintah
tertulis oleh eksportir yang menginstruksikan importir, atau agen importir, untuk
membayar jumlah tertentu pada waktu tertentu.
Imbal dagang merupakan salah satu alternatif pembayaran dalam perdagangan
internasional ketika cara konvensional pembayaran menjadi sulit, mahal, atau tidak
tersedia. Imbal dagang (countertrade) mencakup berbagai kesepakatan yang menyerupai
barter. Biasanya, imbal dagang dilakukan oleh suatu negara untuk menjaga cadangan
devisanya. Dengan demikian, volume imbal dagang yang meningkat pesat dapat
mengindikasikan bahwa negara tersebut tengah mengalami krisis. Hal ini karena para
pelaku perdagangan internasional kesulitan untuk mendapatkan akses pembiayaan.