Anda di halaman 1dari 6

Melakukan Identifikasi Komoditi Ekspor

A. Mempersiapkan Ekspor
Ekspor merupakan bagian yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.
Kegiatan ekspor memberikan lapangan kerja bagi banyak orang serta menghasilkan
devisa yang sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan.
Pemulihan ekonomi berdasarkan pengalaman beberapa negara dapat dipercepat
melalui dua faktor, yaitu peningkatan konsumen dalam negeri dan meningkatkan
ekspor. Melalui peningkatan dan pengembangan ekspor, diharapkan disamping
memperoleh devisa juga dapat meningkatkan investasi yang pada gilirannya dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Identifikasi Komoditi Ekspor mencakup berbagai kegiatan antara lain:

1. Diversifikasi produk, agar jenis barang yang diekspor menjadi semakin


beragam.
2. Diversifikasi pasar, yaitu perluasan pasar tujuan ekspor dan dukungan
promosi ekspor yang memadai.

1. Menjual Lokal vs Ekspor


Menjual barang baik untuk pasar lokal maupun ekspor ada persamaandan
perbedaannya. Persamaannya ialah dalam hal serah terima barang, membuat kontrak,
pembayaran tunai atau kredit, dan penerimaan uang. Pihak yang mengadakan
transaksi bisa dua orang atau lebih.
Ditinjau lebih jauh, menjual untuk ekspor ternyata lebih rumit, antara lain:

o Jarak antara penjual dan pembeli


o lama perjalanan dalam perpindahan barang
o alat transportasi
o negeri yang berbeda
o bahasa yang berbeda
o mata uang yang berbeda
o perbedaan hukum yang berlaku
o dan faktor-faktor lain.

Semua perbedaan tersebut mengakibatkan perbedaan prosedur, persyaratan teknis,


pelaksanaan dokumentasi, dan komunikasi. Sehingga resiko ekspor jauh lebih besar
dibandingkan menjual lokal. Kegiatan ekspor membutuhkan sejumlah pekerjaan
tambahan bidang administrasi, pengurusan dokumen serta kerepotan lain yang
membutuhkan waktu, biaya dan pemikiran tersendiri.
2. Kemampuan Teknis Perusahaan
Mengelola perusahaan agar berjalan dengan baik, menguntungkan dan mampu
berkembang, membutuhkan keterampilan yang memadai. Seorang pengusaha akan
dapat bertahan dan berkembang apabila berhasil menciptakan daya saing berjangka
panjang secara memadai bagi produk yang dijualnya. Daya saing tersebut meliputi
harga, mutu produk dan pelayanan kepada pembeli.
3. Kemampuan manajemen perusahaan dalam mempersiapkan ekspor

o Seberapa jauh pandangan, orientasi dan pengetahuan tentang pasar


yang berarti di negara lain dengan segala data, informasi, permasalahan,
hukum, demand, supply dari pesaing, dan lain sebagainya.
o Kemampuan untuk menyusun dan melaksanakan strategi pemasaran
yang sesuai.
o Kemampuan untuk mengusai (mengontrol), melakukan pengembangan
serta melakukan koreksi atas strategi pemasaran.
o Tingkat pengetahuan atas Internasional Trade Practice and
Law/Regulation.
o Kemampuan teknik dalam produksi barang.
4. Kemampuan Keuangan Perusahaan
Sangat sedikit atau dapat dikatakan tidak ada eksportir yang melaksanakan usahanya
hanya dengan mengandalkan modal sendiri. Apa yang sering terjadi adalah eksportir
selalu memanfaatkan dana perbankan untuk melaksanakan dan meningkatkan
usahanya.
Hal tersebut menyangkut tiga macam cara pembiayaan yang sering kali dibutuhkan
eksportir, antara lain: pembiayaan atas export marketing plan, pembiayaan sebelum
pengapalan, pembiayaan sesudah pengapalan.
5. Adaptasi/Modifikasi terhadap barang/komoditi
Adaptasi atau modifikasi terhadap barang adalah tindakan yang bersifat menyesuaikan
atau mengubah apa yang telah dilakukan sebelumnya sesuai dengan kehendak atau
persyaratan pasar.
6. Adaptasi/Modifikasi dalam ketentuan penjualan
Perubahan dalam ketentuan penjualan dalam rangka menyesuaikan dengan ketentuan
atau kelaziman pasar antara lain terdiri dari: mata uang, ketentuan penyerahan, dan
ketentuan pembayaran.

B. Menentukan komoditi yang akan diekspor


Langkah awal dalam menentukan komoditi yang akan diekspor adalah mengetahui
berbagai informasi yang berkaitan dengan prospek, komoditi dan peraturan serta
ketentuan tentang komoditi tersebut baik didalam negeri maupun dinegeri importir.
Kemudian harus diketahui tentang kode komoditi yang diekspor antara lain mengenai
Harmonized Code System.
C. Menunjukkan Keunggulan
Kemampuan suatu produk yang diproduksi di Indonesia bersaing di pasar global
(ekspor) menjadi faktor yang signifikasi untuk ditelaah secara seksama. Pemilihan
terutama ditujukan pada produk-produk yang memiliki potensi dalam negeri dan
berdaya saing tinggi di pasar internasional. Gambaran dari produk-produk tersebut dan
yang perlu dikembangkan ekspornya disusun dalam satu buku yang kemudian disebut
profil produk. Kemudian produk-produk tersebut diidentifikasi dan diteliti secara
seksama.
D. Menunjukkan Prospek Pasar
Penyusunan prospek pasar (negara) dilakukan karena pada umumnya pasar sangat
luas dan bervariasi baik dari segi kuantitas maupun kualitas produk yang diinginkan
konsumen/pembeli. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan sumber daya (modal,
teknologi, keahlian) maka suatu produk tidak akan mampu melayani secara efektif
untuk keseluruhan pasar yang ada. Perumusan prospek pasar (negara) bertujuan agar
pemanfaatan sumber-sumber daya menjadi lebih efisien.
Melakukan Identifikasi Negara Tujuan Ekspor

A. Melakukan Penelitian Pasar Luar Negeri


Permasalahan dalam penelitian pasar luar negeri yang pertama adalah berkaitan
dengan banyaknya jumlah pasar atau negara yang harus diteliti. Kedua adalah berkaitan
dengan kurang lengkapnya data atau informasi yang dibutuhkan untuk analisis.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan memodifikasi teknik analisis yang ada agar sesuai untuk digunakan menganalisis
pasar internasional. Untuk mengestimasi permintaan dengan data atau informasi yang
terbatas misalnya dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan hubungan antar indikator
ekonomi dan demografi.
Pola penelitian pasar yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Permintaan
2. Elastisitas
3. Multiple Factor Indexes
4. Estimasi Analogi
5. Analisis Regresi
6. Analisis Input – Output

B. Menetapkan Sasaran Pasar Potensial


Aspek penting yang perlu dilakukan dalam pemasaran internasional adalah
mengindentifikasi peluang yang ada bagi produk ekspor yang perlu di pasarkan. Untuk
itu, setiap kali eksportir Indonesia ingin melakukan ekspansi pasar ke luar negeri, ia harus
secara sistematis melakukan evaluasi tentang sasaran pasar untuk menentukan
kesempatan di suatu Negara. Proses mengevakuasi kesempatan pasar yang potensial
di seluruh dunia merupakan hal yang sulit di lakukan karena beberapa hal :

 Terdapat 200 negara di dunia, belum termasuk negara – negara eks uni soviet
yang baru merdeka. Hal ini jelas menyulitkan kita menganalisa pasar yang ada.
 Karena terbatasnya sumber informasi yang tersedia dari beberapa negara, maka
analisa hanya terbatas dari data – data publikasi yang tersedia.
 Pasar suatu negara terlalu kecil, sehingga tidak tersedia data – data spesifik
mengenai konsumen, potensi suplai dan lain-lain.

Pengkajian mengenai sasaran pasar yang ada di pasaran dunia, sebenarnya


menyangkut proses seleksi yang dimulai dari pengumpulan informasi yang relavan dari
suatu Negara untuk menyaring Negara – Negara yang potensial. Sebelum proses
pengumpulan di mulai, maka tentu harus di tetapkan criteria yang dapat membatasi ruang
lingkup penelitian sehingga pengumpulan informasi dapat lebih terarah dan efisien.
Kriteria ini menyangkut penetapan produk – produk apa saja yang siap untuk di ekspor,
kawasan mana saja yang dapat prioritas. Suatu model teoristis untuk menyeleksi pasar
yang potensial mencakup 4 tahapan :

 Pertama, perlu di kumpulkan data – data ekonomi makro guna membedakan


Negara – Negara potensial, kurang potensial atau memiliki resiko besar. Data
ekonomi makro ini menggambarkan potensi pasar dalam aktifitas ekonomi,
kekuatan sosial dan struktur politik. Data makro statistik ini dapat menunjukkan
bahwa suatu negara terlalu kecil potensinya, yang di tunjukkan oleh Gross
National Product-nya (GNP). Kemungkinan GNP suatu menunjukkan angka
besar, namun sisa pendapatan setelah dipotong pajak perkeluarga rendah, hal ini
menunjukkan potensi pasar yang kurang baik.
 Kedua, dalam tahap ini perlu di kumpulkan informasi mengenai besarnya potensi
pasar, tingkat konsumsi atau penerimaan pasar dari produk yang ingin di
pasarkan. Jika data tersebut tidak di peroleh, maka kita dapat menggunakan proxy
variableyaitu permintaan dari produk yang menyerupai atau produk yang berkaitan
dengan produk ekspor yang ingin di pasar kan sehingga dapat di gunakan untuk
memproyeksikan potensi permintaan. Misalnya jika ingin memasarkan video
tape kesuatu negara kita dapat menggunakan permintaan televisi sebagai proxy
variable guna memproyeksikan potensi pasar video tape yang ingin dijual.
 Ketiga, dalam tahap seleksi ini difokuskan perhatian kepada pertimbangan mikro
seperti persaingan, kemudahan untuk entri pasar, biaya untuk entri, dan
keuntungan potensial. Dalam tahap ini perhatian kita ditujukan tidak lagi besarnya
pada potensi pasar secara keseluruhan namun sudah berganti kepada beberapa
besar keuntungan yang dapat diperoleh.
 Keempat, mengevakuasi dan menentukan rangking atau prioritas dari negara
sasaran pasar ekspor yang di sesuaikan dengan kemampuan perusahaan, tujuan
serta strategi perusahaan. Sebagai contoh jika Afrika Selatan mendapatkan
rangking yang sama dengan Meksiko. Meksiko dapat diberikan prioritas utama
karena sukses di Meksiko dapat memberikan peluang untuk mengembangkan
pasaran ekspor ke Amerika Utara dan Amerika Latin

Proses seleksi sasaran pasar ekspor melalui empat tahapan, mengharuskan pengusaha
untuk menetapkan terlebih dahulu kriteria yang akan di gunakan untuk membedakan
sasaran pasar ekpor yang potensial dan tidak. Kriteria – kriteria ini paling tidak mencakup
besarnya pasar dan pertumbuhannya, situasi politik, persaingan dan persamaan pasar.
Yang dimaksud dengan pasar potensial adalah pasaran suatu produk tertentu. Pemilihan
pasar-pasar potensial dapat dilakukan melalui 2 cara pendekatan, yakni
melalui pendekatan pasar dan pendekatan produk.
C. Menentukan teknik-teknik pengambilan keputusan dalam proses menyeleksi
negara sasaran pasar ekpor.
Ada beberapa teknik yang dapat di gunakan untuk pengambilan keputusan dalam
menentukan negara – negara sasaran pasar ekspor. Teknik – teknik ini terdiri dari yang
paling mudah dengan membuat kriteria – kriteria pemilihan yang harus di penuhi supaya
suatu negara dapat di pilih sasaran pasar ekspor sampai dengan teknik – teknik yang
sangat komplek. Teknik – teknik ini mencakup :

1. Membuat seperangkat kriteria pasar potensial


2. Index pasar
3. Teknik multivariable tertimbang
4. Resiko politik
5. Persaingan
6. Kesamaan pasar

D. Mengkaji berbagai kecenderungan yang terjadi di pasar dunia


Ketika memeriksa lingkungan atau iklim bisnis di sebuah Negara, manajemen perlu
mengumpulkan informasi untuk menilai favoritabilitas lingkungan dan resiko terkait dalam
memasuki atau beroperasi di sebuah Negara. Hal ini memerlukan telaah terhadap
rentang aspek – aspek seperti lingkungan politis, iklim finansial, dan lingkungan regulatori
dan hukum. Unsur – unsur ini acap kali disingkapi sebagai pembentuk resiko, namun
dapat pula menawarkan intensif untuk jalan masuk pasar, sebagai contoh, keringanan
pajak untuk investor asing atau regulasi lingkungan atau produk yang tidak begitu ketat
ketimbang di Negara asal. Beberapa contoh tipe dan sumber informasi yang digunakan
untuk mengkaji iklim bisnis.
Pengumpulan informasi yang terkait dengan iklim politis, seperti stabilitas pemerintah,
sikap terhadap investasi asing dan sifat rezim politis, membantu penilaian favoritabilitas
iklim politis untuk pertumbuhan dan perkembangan pasar serta kemungkinan jalan
masuk atau isu – isu investasi yang di hadapi oleh perusahaan. Beberapa sumber yang
dapat menyediakan pemeringkatan resiko politis atau negara adalah frost dan
sulivan, The Economist Intelegence Unit, atau BERI (Businnes Evironment Risk
Index). Di samping menggunakan sumber seperti itu, beberapa perusahaan
melaksanakan sendiri evaluasi iklim politis dengan berstandar pada opini pakar atau
penilaian atas indikator seperti frekuensi perubahan pemerintah, serangan teroris,
frekuensi kericuhan, pembersihan atau kudeta militer, frekuensi pemogokan dan
keresahan sosial, dan kekuatan pihak ekstrimis. Pengumpulan informasi politik meliputi
data berikut ini :
 Struktur politik ideologi. Negara dengan kepemimpinan politis apa yang dicari?
Apa peran yang dimainkan oleh institusi seperti bisnis, pekerja, sektor pendidikan,
dan agama dalam menerapkan tujuan nasional.
 Tujuan Nasional. Apa sasaran negara untuk sektor pertahanan, fiskal, moneter,
kebijakan investasi, dan sektor perdagangan luar negeri? Apa kebijakan teknologi
dan industrialnya untuk kebangkitan dan perkembangan industri dan kebijakan
sosialnya (sebagai contoh, bagaimana mereka mempengaruhi distribusi
pendapatan dan konsumsi yang menyolok)? Otonomikah tujuannya? Apakah
negara berusaha untuk mengurangi ketergantungan impor dan perkembangan
kampiun nasional dalam industri yang dianggap kristis

Pencermatan / eksaminasi terhadap faktor – faktor keuangan dan valuta asing seperti
laju inflasi, depresiasi mata uang, restriksi arus modal, repatriasi laba usaha penting
karena faktor tersebut mempunyai dampak kritis atas keseluruhan tingkat profitabilitas
dan prakiraan imbalan atas investasi. Faktor – faktor semacam itu biasanya kritis di mana
produksi berbasis asing menjadi sorotan dan dimana barang dan jasa akan bergerak
melewati batas nasional. Contoh sebuah perusahaan yang membuat TV yang
merencanakan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan atau mendirikan sebuah pabrik
di Indonesia untuk memasok pasar
Eropa akan perlu mengevakuasi dengan cermat prediksi perubahan mata uang rupiah
relatif terhadap valuta Eropa lainnya. Demikian pula, inflasi dan tingkat suku bunga
merupakan faktor penting bagi perusahaan dengan eksposur kredit yang tinggi seperti
perusahaan kartu kredit konsumen.
Ada banyak lembaga yang menyediakan jasa penilaian dan prediksi resiko valuta asing
maupun investasi untuk Negara – negara yang berbeda. Beberapa institusi yang
memasok data tersebut adalah J.P. Morhgan dan Credit Suisse, atau oleh organisasi
prakiraan ekonomi seperti Wharton Econometics. Perusahaan dapat pula mengadakan
penilaian sendiri. Data yang relavan dapat digali dari sumber seperti Internasional
Financial Statistics.
E. Mengidentifikasi dan mengatasi masalah negara importir
Tiga kelompok umum dari semua informasi untuk indentifikasi masalah pada negara
importir :

 Informasi umum mengenai :


o Kondisi tipe komunitas (sebagai contoh, kejadian-kampanye pemilihan ,
kejadian kultural perayaan etnik dan keagamaan tahunan khusus; hari –
hari nasional – olahraga, kejuaraan, liburan)
o Kondisi bisnis (contoh, etika bisnis dan asosiasi tradisional)
o Gaya hidup dan kondisi kehidupan, yakni kebiasaan sosial dan kultural dan
tabu (sebagai misal, usia laik nikah untuk laki-laki dan perempuan serta
peran wanita dalam masyarakat).
o Kondisi ekonomi umum (umpamanya, standar kehidupan dari berbagai
kelompok orang dan infrastruktur ekonomi transportasi, suplai listrik, dan
komunikasi).
 Informasi industri mengenai keputusan pemerintah yang mempengaruhi industri;
ketersediaan sumberdaya (contohnya : tenaga kerja dan tanah); pesaing kini atau
potensial (yaitu, informasi umum mengenai pasar mereka dan masalahnya);
kompetisi perusahaan lainnya, perusahaan lokal dan/atau perusahaan negara
ketiga; kebijakan industri, tindakan bersama – sama dalam industri dan
seterusnya.
 Informasi yang bekaitan dengan penelitian data kolateral (jaminan) yang di
hasilkan untuk melengkapi suatu riset pasar spesifik. Sebagai contoh, penelitian
mengenai potensi pasar memerlukan informasi seputar suplai dan permintaan di
wilayah pasar yang di minati saat ini dan potensial (misalnya kapasitas, konsumsi,
impor, ekspor). Di lain pihak suatu penelitian mengenai pengenalan sebuah
produk baru memerlukan informasi mengenai produk – produk yang ada,
pengetahuan ketrampilan teknis yang tersedia di negara tersebut, sumber bahan
baku. Dan petunjuk usaha patungan.
Yang sering di lupakan dalam riset pemasaran adalah peran sistem informasi internal
perusahaan. Riset pemasaran kerap kali dapat dipermudah oleh bagan basis data yang
dibutuhkan dan memakai koleksi data internal; hal ini terutama perlu untuk pasar
internasional karena banyak informasi yang dapat dihasilkan dari perusahaan ternyata
terabaikan atau hilang.
Data yang bermanfaat meliputi riwayat penjualan berdasarkan produk dari lini produk,
pelanggan dan wiraniaga, dan saluran distribusi di sebuah negara atau semua negara;
analisis data historis seperti itu untuk tren di semua negara dan wilayah; delivasi dan
analisis kontribusi berdasarkan produk; lini produk, pelanggan dan wilayah dan
perkembangan fungsi respon pasar untuk semua negara agar memungkinkan
perbandingan keputusan bauran pemasaran masa lalu dan menyarankan keputusan
berbauran di masa depan yang mungkin berbeda dari satu negara kenegara lainnya, di
sebuah negara atau semua wilayah.
Manakala riset pemasaran telah dirampungkan, informasi yang di hasilkan harus di
analisis sehingga pertanyaan mengenai rencana dan langkah pemasaran berikutnya
dapat dijawab. Pertanyaan – pertanyaan utama yang relavan dalam pemasaran
internasional jatuh kedalan dua kategori; keputusan kompetensi dan pasar serta
keputusan bauran pemasaran dan produk. Dalam hubungannya dengan pasar dan
kompetisi, perusahaan harus :

 Memahami bagaimana para pelanggan menilainya dalam perbandingan dengan


kompetitor.
 Menentukan perubahannya untuk memikat para pelanggan.
 Menerapkan apakah akan bersaing atau bekerja sama dengan kompetitor.

Mengenai produk dan bauran pemasaran, perusahaan harus menyingkapi hal – hal
berikut :

 Memilih produk mana yang akan di perkenalkan, saluran distribusi mana yang
akan digunakan, dan bagaimana mengiklankan dan mempromosikan produk.
 Mengidentifikasikan rintangan kepasar yang menarik dan mencari kiat untuk
mengatasinya.

Anda mungkin juga menyukai