Anda di halaman 1dari 10

PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DIRUANGAN

KEPERAWATAN UMUM

Klasifikasi derajat ketergantungan


1. Self Care adalah menggambarkan pasien yang tidak memerlukan bantuan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
Pasien masih bisa menangani sendiri, kecuali makan obat harus tetap ditunggui, agar tidak salah
obat. Pasien masih bisa makan sendiri, jadi tidak terlalu berat melayaninya.
2. Partial Care adalah pasien memerlukan bantuan perawat sebagian dan membutuhkan bantuan
untuk mandi atau makan atau berjalan. Membutuhkan bantuan untuk prosedur Tolieting.
Pasien masih dapat melakukan kegiatan pribadi tetapi membutuhkan pelayanan asuhan
keperawatan untuk kegiatan yang membutuhkan kegiatan fisik karena pasien relatif masih
lemah atau tidak diperbolehkan meninggalkan tempat tidur sehingga membutuhkan keahlian
keperawatan selama 3-4 jam / 24 jam
3. Total Care adalah pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan membutuhkan bantuan
untuk mandi, makan dan berjalan serta perawatan diri terbatas.
Pasien membutuhkan asuhan keperawatan dan kebutuhan personel lainnya total bergantung
kepada perawat.

KLASIFIKASI TINGKAT KETERGANTUNGAN


( Berdasarkan teori D.Orem : self – care deficit)

NO KLASIFIKASI DAN KRITERIA YA TIDAK KET


I MINIMAL CARE

Pasien bisa mandiri /hampir tidak memerlukan


bantuan :
a. Mampu naik-turun tempat tidur
b. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
c. Mampu makan dan minum sendiri
d. Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian
dengan bantuan
e. Mampu membersihkan mulut (sikat gigi
sendiri)
f. Mampu berpakaian dan berdandan dengan
sedikit bantuan
g. Mampu BAB dan BAK dengan sedikit
bantuan
h. Status psikologis stabil
i. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
j. Operasi ringan

II PARTIAL CARE

Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian :


a. Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik –
turun tempat tidur
b. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi /
berjalan
c. Membutuhkan bantuan menyiapkan
makanan
d. Membutuhkan bantuan untuk makan
(disuap)
e. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan
mulut
f. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian
dan berdandan
g. Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK
(tempat tidur / kamar mandi)
h. Pasca operasi minor (24 jam
i. Perlu Perawatan luka yang intensif
j. Perlu bantuan dalam mengganti kantong
feces
k. Melewati fase akut dari pascaoperasi mayor
l. Fase awal dari penyembuhan
m. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
n. Gangguan emosional ringan

III TOTAL CARE

Pasien memerlukan bantuan perawat


sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat
yang lebih lama :
a. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk
mobilisasi dari tempat tidur kebrancar /
restole
b. Membutuhkan latihan pasif
c. Kebutuhan nutrisi dan cairan terpenuhi
melalui terapi intravena (infus) atau NGT
tube (sonde)
d. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan
mulut
e. Membutukan bantuan penuh untuk
berpakaian dan berdandan
f. Dimandikan perawat
g. Dalam keadaan inkontinensia , pasien
menggunakan kateter
h. Setelah 24 jam pasca operasi mayor
i. Pasien dalam keadaan tidak sadar
j. Keadaan pasien tidak stabil
k. Observasi TTV setiap kurang dari 2 jam
l. Perawatan luka bakar
m. Perawatan colostomi
n. Menggunakan alat bantu pernafasan
(respirator)
o. Menggunakan WSD
p. Irigasi kandung kemih secara terus menerus
q. Menggunakan alat traksi (skletal traksi)
r. Fraktur atau pasca operasi tulang
belakang / leher
s. Gangguan emosional berat , bingung dan
disorientasi.
t. Pasien gagal napas, gagal jantung dan
penurunan kesadaran
u. Bayi berat badan < 1500 gram

METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT


1. Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhanTenaga perawat

Klasifikasi ketergantungan pasien dibagi menjadi 3 kategori :


1. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam / 24 jam
2. Perawatan intermediet waktu 3-4 jam / 24 jam
3. Perawatan total memerlukan 5-6 jam / 24 jam

Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan


Tk. ketergtg Jmlh. Pasien Pagi Sore Malam
Minimal 3 3 x 0,17 = 0,51 3 x 0,14 = 0,42 3 x 0,07 = 0,21
Parsial 6 6 x 0,27 = 1,62 6 x 0,15 = 0,9 6 x 0,10 = 0,6
Total 3 3 x 0,36 = 1,08 3 x 0,36 = 0,9 3 x 0,20 = 0,6
Jumlah 12 3,21 2,22 1,41
3 2 1

Total Tenaga Perawat :


Pagi : 3 orang
Sore : 2 orang
Malam : : 1 orang +
6 orang
Jumlah tenaga lepas dinas perhari :
86 x 6 / 297 = 516/297 = dibulatkan 2 orang
Jadi, jumlah perawat

2. Metode Gillies
a. Perawatan langsung
Perawatan langsung adalah bentuk pelayanan yang diberikan oleh perawat yang ada
hubungannya dengan kebutuhan fisik, psikologis dan spiritual. Berdasarkan derajat
ketergantungan pasien pada perawat maka dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok
yaitu:
1. Self care dibutuhkan ½ X 4 jam = 2 jam
2. Partial care dibutuhkan ¾ X 4 jam = 3 jam
3. Total care dibutuhkan 1-1 ½ X 4 jam = 4-6 jam
4. Intensive care dibutuhkan 2 X 4 jam = 8 jam
b. Perawatan tak langsung
Meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana keperawatan, menyiapkan dan memasang alat,
konsultasi dengan tim, menulis dan membaca catatan kesehatan klien, melaporkan kondisi
pasien. Dari hasil penelitian di rumah sakit Detroit dibutuhkan waktu 38 menit / pasien
(Gillies, 1989), sedangkan di rumah sakit Jhon Hopkin dibutuhkan 60 menit / pasien (Gillies,
1994), menurut Young (Gillies, 1989) dibutuhkan 60 menit / pasien.
c. Pendidikan kesehatan
Meliputi aktivitas pengobatan serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Meyer dalam Gillies
(1994) waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit/hari/pasien. Dengan menggunakan system
klasifikasi pasien.

Rumusnya adalah sebagai berikut :


AXBXC
Jumlah tenaga perawat =
( C – D) X jam kerja / hari)

A = Jumlah jam perawatan yang diperlukan setiap pasien/hari.


B = Rata-rata sensus harian pasien.
D = Hari libur (128 hari)
C = Jumlah hari kerja selama setahun (365 hari)
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah faktor koreksi 20 % (untuk
antisipasi kekurangan/cadangan)

Rumus kebutuhan tenaga perawatan diruangan menurut Gillies


Rumus : A x B x C = F =H
(C-D) E G

Ket :
A = Rata - r ata jumlah jam perawatan /klien/hari
B = Rata - rata jumlah klien perhar
C = Jumlah hai pertahun
D = Hari libur masing-masing perawat
E = Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = Jumlah jam perawatan yang diberikan pertahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan unit tersebut

a. Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan klien perhari


 Keperawatan langsung
Self care : 3 X 2 Jam = 6 Jam
Partialcare : 7 X 3 Jam = 21 Jam
Total care : 0 X 4 Jam = 0 Jam
Jumlah = 27 Jam
 Keperawatan tidak langsung
1 Jam X 10 = 10 Jam
 Pendidikan kesehatan
¼ X 10 = 25 Jam
Keperawatan langsung + pendidikan kesehatan
27 jam + 25 jam = 39.5 Jam
b. Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan klien / hari
39.5 jam : 10 orang = 3.95 Jam
c. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan di ruangan
3.95 X 10 X 365 = 14417.5 = 10.138 = 10 Orang Perawat
(365-128) 7 1422
d. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per 24 jam, yaitu
Jumlah klien x Rata-rata jam perawatan = 10 x 3.9 = 5.57 = 6 orang
Jumlah jam kerja per hari 7 Jam

Faktor koreksi
= Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan + 20 %
= 6 orang + 1.2 orang = 7.2 ( 7 orang)

e. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan per shift


Sesuai dengan aturan Warstel (1999)
- Proporsi shift pagi : 47 % x 6 = 2. 82 ( 3 orang )
- Proporsi shift sore : 35 % x 6 = 2.16 ( 2 orang )
- Proporsi shift malam : 17 % x 6 = 1.02 ( 1 orang )

Komposisi kualifikasi perawat


- Perawat SPK : 45 % x 6 orang = 5,85 (6 orang )
- Perawat D 3 : 55 % x 6 orang = 7,15 (7 orang )
- Perawat S 1 : 56 % x 6 orang = 3.36 (3 orang)

3. Metode hasil lokakarya keperawatan PPNI dalam Ilyas (2000)


Sebenarnya formula ini berasal dari formula yang dikembangkan oleh Gillies, hanya saja satuan
hari diubah menjadi minggu. Jumlah hari kerja efektif juga dihitung dalam minggu sebanyak 41
minggu, dan jumlah jam kerja per hari selama 40 jam per minggu.
A x 52 (Mg) x 7 Hr (TT x BOR) + 25 %
TP =
41 (Mg) x 40 jam / mg
Keterangan
TP = Tempat Tidur.
A = Jumlah Perawatan / 24 jam.
BOR = Bed Occupancy Rate.

4. Metode Douglas
Kebutuhan tenaga perawat
Sistem klasifikasi pasien menurut Metode Douglas
Klasifikasi Shift
Pagi Sore Malam
Self care 0,17 0,14 0,10
Intermediate care 0,27 0,15 0,07
Total care 0,36 0,30 0,20

1. Untuk shift pagi


 Self Care : 3 klien x 0,17 = 0.51 orang
 Partial Care : 7 klien x 0.27 = 1.89 orang
 Total Care : 0 klien x 0.36 = 0 orang
Jumlah = 2.4 orang

2. Untuk shift sore


 Self Care : 3 klien x 0,14 = 0.42 orang
 Partial Care : 7 klien x 0.15 = 1.05 orang
 Total Care : 0 klien x 0.30 = 0 orang
Jumlah = 1.47 orang
3. Untuk shift malam
 Self Care : 3 klien x 0,17 = 0.21 orang
 Partial Care : 7 klien x 0.27 = 0.7 orang
 Total Care : 0 klien x 0.36 = 0 orang
Jumlah = 0.91 orang

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah : 2.4 + 1.47 + 0.91 = 4.78 orang
= 5 orang

3. Metode Depkes
Sistem kalsifikasi pasien menurut standar ketenagaan keperawatan
Kategori Rata-rata jumlah jam perawatan
Askep minimal 2
Askep sedang 3,08
Askep agak berat 4,15
Askep maksimal 6, 16

Rumus :

Rumus : Jumlah jam perawatan ruangan / hari = Jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jam efektif perawat

Untuk penghitungan jumlah tenaga harus ditambah (faktor koreksi)


1. Loss day.
2. Non nursing jobs.

Kategori Rata-rata Rata-rata jam Jumlah perawat / ruangan/


jumlah pasien perawat hari
Askep minimal 3 2 6
Askep sedang 7 3.08 21.56
Askep berat 0 4.15 0
Jumlah 27.56

Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan

Jumlah jam perawatan ruangan / hari = 27.56 = 3.93 orang


Jam efektif perawat 7

Loss day dan faktor koreksi


1. Los day : ∑ hari/tahun + cuti + hari besar x jumlah perawat

Jumlah jamkerja efektif

: 52 + 12 + 14 x 3.93 = 306, 54 = 1.07


286 286
2. Faktor koreksi = (Jumlah tenaga keperawatan + loss day ) x 25 %
= 3.93 + 1.07) x 25 %
= 5 x 25 5
= 1.25

∑ Tenaga yang dibutuhkan : Tenaga tersedia + Faktor koreksi + Loss day


= 3.93 + 1.25 + 1.07
= 6.25 orang
= 6 orang

Perbandingan hasil pehitungan ketenagaan


No Metode Hasil perhitungan
1. Gillies 7 orang
2. Douglas 5 orang
3. Depkes 6 orang

Alos (Average long of stay) Bulan Januari - Juni

Rumus = ∑ hari rawat


∑ Pasien Pulang (Sembuh / Mati)

= 1953 hari
367
= 5.32 hari ( 5 hari)

BOR Bulan Januari – Juni

BOR = ∑ Hari perawatan di RS selama 6 bulan x 100 %


∑ Tempat tidur x ∑ Hari dalam 6 bulan

= 1953 hari x 100 %


25 tempat tidur x 181 hari

= 1953 hari x 100 %

4525
= 0.43 %

5. Metode Rasio (Peraturan Menkes RI . No. 262 / Menkes Per / VII / 1979) dalam Ilyas (2000)
Menggunakan jumlah tempat tidur dengan tenaga yang diperlukan. Metode ini hanya dapat
diketahui jumlah tenaga secara total, tidak dapat mengetahui jumlah kebutuhan dan kualifikasi
dan setiap bagian yang dibutuhkan.
Tabel 1.1
Metode rasio tempat tidur dan personel rumah sakit
Tipe RS TM : TT TPP : TT TNP : TT T.non : TT
A dan B 1 : (4-7) (3-4) : 2 1 :3 1:1
C 1:9 1:1 1:5 3:4
D 1 : 15 1:2 1:6 2:3
Khusus Disesuaikan

Keterangan
TM = Tenaga Medis
TPP = Tenaga Paramedis Perawatan
TNPP = Tenaga Non Paramedis Perawatan
T NON P = Tenaga Non Perawatan
TT = Tempat Tidur

6. Standar ketenagaan keperawatan (perawat dan bidan) menurut Direktorat pelayanan


keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001) dengan memperhatikan unit kerja yang
ada pada masing-masing Rumah Sakit.
Model pendekatan yang digunakan untuk rawat inap adalah
a. Berdasarkan klasifikasi klien, cara penghitungan :
a. Tingkat ketergantungan klien berdasarkan jenis kasus.
b. Rata-rata jumlah klien / hari.
c. Jam perawatan yang diperlukan / hari / klien.
d. Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari.
e. Jam kerja efektif setiap perawat / 7 jam / hari.
Rumus
Jumlah jam perawatan = Tenaga yang dibutuhkan
Jam kerja efektif / shift
perhitungan jumlah tenaga yang dibutuhkan perlu ditambah (faktor koreksi) dengan :
a.Hari libur / cuti / hari besar (loss day)
Loss day : jumlah hari minggu / tahun + cuti + hari besar X jumlah perawat
jumlah hari kerja efektif
b. Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non profesi keperawatan (Non
Nursing Jobs) diperkirakan 25 % dari jam pelayanan keperawatan.
Rumus
(jumlah tenaga keperawatan + loss day) X 25 = Non Nursing Jobs
100
Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + faktor koreksi (loss day + Non nursing jobs)
7. Berdasarkan derajat ketergantungan klien.
Klien dikategorikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap
asuhan keperawatan meliputi :
a. Asuhan keperawatan minimal.
b. Asuhan keperawatan sedang.
c. Asuhan keperawatan agak berat.
d. Asuhan keperawatan maksimal.
Tabel 3.1
Sistem klasifikasi pasien menurut standar ketenaga keperawatan Depkes RI
Kategori Rata-rata jumlah jam perawatan

Askep minimal 2
Askep sedang 3,08
Askep agak berat 4,15
Askep maksimal 6, 16

Rumus
Jumlah jam perawatan ruangan / hari = jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jam efektif perawat
Untuk penghitungan jumlah tenaga harus ditambah (faktor koreksi)
2. Loss day.
3. Non nursing jobs.
Rumus sama seperti pada perhitungan klasifikasi klien.

8. Cara Demand
Adalah perhitungan jumlah tenaga menurut kegiatan yang memang nyata dilakukan oleh perawat.
Menurut Tutuko (1992) dalam Ilyas (2000) setiap klien yang masuk gawat darurat dibutuhkan
waktu sebagai berikut :
a. Kasus gawat darurat : 86,31 menit
b. Kasus mendesak : 71,28 menit
c. Kasus tidak mendesak : 33,09 menit

7. Metode Nina
Untuk menerapkan metode Nina diperlukan lima tahap berikut :
a. Tahap I – hitung A, yaitu jumlah rata-rata jam perawatan pasien selama 24 jam.
b. Tahap II – hitung B, yaitu jumlah rata-rata jam perawatan pasien seluruh bangsal di rumah
sakit
B = A X TT
c. Tahap III – hitung C, yaitu jumlah rata-rata jam perawatan pasien seluruh rumah sakit dalam
setahun.
C = B X 365 hari
d. Tahap IV – hitung D, yaitu perkiraan rata-rata jam perawatan seluruh pasien rumah sakit
selama setahun dihubungkan dengan BOR.
D = C X BOR / 80
e. Tahap V – hasilnya adalah E, yaitu jumlah perawat yang dibutuhkan.
D
E=
Jam kerja/tahun
Jam kerja pertahun diperoleh dari hasil kerja efektif per tahun, (365 – 52 – 12 – 12) = 289 hari,
dikalikan jam kerja efektif perhari (8 – 2 jam) = 6 jam per hari. Jadi, jam kerja pertahu adalah 1.734
jam
Angka 80 adalah konstanta yang menyatakan bahwa jumlah tenaga perawat mencukupi apabila
mancapai 80 % dari kebutuhan rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai