KS DENGAN OD KSI +
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 20 November 2017 pada pukul 13.00 wita di
ruang rawat inap RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali. Data pasien diperoleh dari
anamnesa kepada pasien, observasi dan rekam medik
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. KS
Umur : 70 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Alamat : Lingkungan Tambak Sari, Kapal, Mengwi, Kab. Badung
DX medis : OD KSI + Vitroeus Oppocity
No. RM : 14-85-56
a) KELUHAN UTAMA
Keluhan utama MRS : Pasien datang dengan keluhan penglihatan
kabur (seakan-akan melihat asap atau kabut) pada mata
kanan.
Keluhan utama saat pengkajian : Pasca operasi pasien mengatakan mata
kanannya terasa nyeri dan perih.
b) Riwayat Penyakit
Ny. KS datang ke rumah sakit mata Bali Mandara tepatnya ke ruang rawat inap pada
tanggal 19 November 2017 pukul 14.00 WITA karena sudah dijadwalkan untuk
operasi berdasarkan pada pemeriksaan tanggal 13 November 2017. Adapun keluhan
yang dirasakan pasien adalah penglihatan kabur (seperti melihat kabut atau asap) pada
mata kanan dan kirinya yang dirasakan semakin parah lebih dari 1 bulan belakangan
ini. Sebelumnya pasien pernah memeriksakan penglihatannya di klinik di daerah
Kediri, Tabanan dan juga sempat memeriksakan penglihatannya di RS Mangusada,
dokter disana telah mendiagnosa kedua mata Ny. KS mengalami katarak dan dokter
disana sempat menawarkan pilihan kepada Ny. KS dan keluarganya bahwa pasien
dapat dilakukan pemeriksaan kembali, dilakukan tindakan operasi dan perawatan
yang intensif di RS Mata Bali Mandara. Awal kedatangan Ny. KS adalah tanggal 7
November 2017 ketika itu dia melakukan kontrol mata, sempat dijadwalkan dua kali
operasi namun keduanya gagal karena TD pasien tinggi. Ny. KS memiliki riwayat
hipertensi dan diabetes militus tipe II. Ny. KS dengan diagnosa OD KSI+
VITROEUS OPPOCITY menjalani operasi dengan triple procedure, yaitu phaco + Iol
+ trabeulotomy OD pada tanggal 20 November 2017 yang dimulai pukul 10.50 WITA
dan selesai pukul 11.10 WITA dengan lama operasi 20 menit. Dokter hanya
menyarankan operasi untuk mata kanannya terlebih dulu karena lebih parah dari mata
kiri pasien.
3. pemeriksaan fisik
Inspeksi :
a. Posisi dan kesejajaran mata : posisi mata sejajar dan bentuk mata simetris
b. Alis
OD : kedudukan sejajar, tersebar merata, warna hitam,tidak ada ketombe
OS : kedudukan sejajar, tersebar merata, warna hitam,tidak ada ketombe
c. Kelopak mata
OD : tidak edema, tidak ada lesi
OS : tidak edema, tidak ada lesi
d. Aparatus laktrimal
OD : tidak ada inflamasi, tidak ada air mata lebih, tidak bengkak
OS : tidak ada inflamasi, tidak ada air mata lebih, tidak bengkak
e. Konjungtiva
OD : tidak anemis,tidak ada pendarahan,tidak bengkak
OS : tidak anemis,tidak ada pendarahan,tidak bengkak
f. Sklera
OD : tampak kemerahaan
OS : putih ,tidak ikterik
g. Pupil
OD : reflek pupil (+) ,isokor (-),midriasis
OS : reflek pupil (+) ,isokor (-)
h. Iris
OD : bulat, reguler
OS : bulat, reguler
i. Kornea
OD : normal
OS : normal
j. Lensa
OD : jernih
OS : keruh
Palpasi :
Nyeri tekan dibagian mata sebelah kanan dengan skala nyeri 5 dari (1-10) skala nyeri yang
diberikan
4. pemeriksaan penunjang
Tanggal pemeriksaan Nama pemeriksaan Hasill pemeriksaan
Senin, 20 november 2017 Visus OD = CF 1 m
Pukul 08.40 OS =CF 1m
Senin, 20 november 2017 TIO OD =23
Pukul 08.40 OS =23
Senin , 20 november 2017 TD = 166/86 mmhg
Pukul 08.40 MAP = 113 mmhg
N= 99 x/menit
Senin, 20 november 2017 RR = 16 x/menit
Pukul 08.40 SPO2 = 99
GDS = 117 mg/dL
Program terapi
setelah menjalani
operasi katarak
- Mata pasien Proses inflamasi
tampak kemerahan.
- Pasien tampak
memegangi bagian Risiko Infeksi
- Pasien tampak
kebingungan pada Defisit pengetahuan
saat ditanya
mengenai tanda
gejala infeksi dan
cara perawatan luka
post operasi.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis
dan frekuensi obat analgesic yang diresepkan
Cek adanya riwayat alergi obat
Pilih rute IV dibandingkan IM untuk
pemberian analgesic secara teratur melalui
injeksi jika diperlukan
Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pada pemberian dosis
pertama kali atau jika ditemukan tanda-tanda
yang tidak biasanya.
3. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan NIC Label :
Definisi: mengalami peningkatan resiko keperawatan 1x24 jam diharapkan Infection control (control infeksi)
terserang organisme patogenik Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
nyeri akut dapat berkurang dengan
Faktor-faktor risiko: lain
Pengetahuan yang tidak cukup untuk criteria : Batasi pengunjung bila perlu
menghindari pemajanan pathogen NOC Label : Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
- Immune status tangan saat berkunjung dan setelah
- Knowledge ; infection control berkunjung meninggalkan pasien
- Risk control Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
tangan
Kriteria Hasil:
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
Klien bebas dari tanda dan gejala tindakan keperawatan
infeksi Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
Mendeskripsikan proses pelindung
penularan penyakit, faktor yang Pertahankan lingkungan aseptic selama
mempengaruhi penularan serta pemasangan alat
penatalaksanaannya Tingkatkan intake nutrisi
Menunjukkan kemampuan untuk Berikan terapi antibiotic bila perlu infection
mencegah timbulnya infeksi protection (proteksi terhadap infeksi)
Jumlah leukosit dalam batas Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
normal lokal
Menunjukkan perilaku hidup Monitor hitung granulosit, WBC
sehat Monitor kerentanan terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Inspeksi kulit dan membrane mukosa
terhadap kemerahan, panas drainase
Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
Dorong masukan nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum antibiotic
sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
4. Difisiensi Pengetahuan Setelah dilakukan asuhan NIC :
keperawatan selama … x 24 jam Teaching : disease Process
Definisi : □ Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
Tidak adanya atau kurangnya informasi tentang proses penyakit yang spesifik
kognitif sehubungan dengan topic spesifik. NOC : □ Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
Kowlwdge : disease process
Batasan karakteristik : cara yang tepat.
□ Kurang pengetahuan □ Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
Kriteria Hasil :
penyakit, dengan cara yang tepat
□ Karakter spesifik
□ Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
penyakit
Faktor yang berhubungan : □ Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang
□ Faktor-faktor penyebsb
□ keterbatasan kognitif tepat
dsn faktor konstribusi
□ Kurang sumber pengetahuan □ Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
□ Faktor resiko
cara yang tepat
□ Tanda dan gejala
□ Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan
komplikasi penyakit
pasien dengan cara yang tepat
□ Efek psikologis individu
□ Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
□ Efek psikologis keluarga
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
□ Strategi untuk
akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
meminimalkan penyakit
□ Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
□ Manajemen sumber
□ Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
penyakit
second opinion dengan cara yang tepat atau
Kowledge : health Behavior diindikasikan
□ Praktik gizi yang sehat □ Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan
□ Strategi mengelola stress cara yang tepat
□ Pola tidur-bangun yang □ Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
normal melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan
□ Strategi untuk cara yang tepat
menghindarii paparan
bahaya lingkungan
□ Layannan peningkatan
kesehatan
□ Layanan perlindungan
kesehatan
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF
Dx
1,2,3,4 20 November - Mengobservasi KU dan tanda- DS : Pasien mengatakan ia
2017 tanda vital pasien. merasa nyeri pada bagian mata
10.30 Wita sebelah kanannya.
DO : Pasien tampak ekspresi
wajahnya meringis dengan TD
: 160/90 mmHg, S : 36,0oC, N :
87 x/menit, RR : 20 x/menit.