Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

KS DENGAN OD KSI +

VITROEUS OPPOCITY POST OP PHACO + IOL +

TRABECULOTOMY OD HARI KE-0

DI RUANG RAWAT INAP RS MATA BALI MANDARA

TANGGAL 20 NOVEMBER 2017

OLEH KELOMPOK VIII :

I Gde Aryya Astawa Putrayana P07120216076

Ni Luh Komang Mega Ratnasari P07120216077

Ida Ayu Putu Apsari Dewi P07120216078

I Gusti Ari Purnamawati P07120216079

Ni Made Rai Widyastuti P07120216080

I Dewa Ayu Dwi Apriani P07120216081

KELAS 3B SEMESTER V D-IV KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. KS DENGAN OD KSI +
VITROEUS OPPOCITY POST OP PHACO + IOL +

TRABECULOTOMY OD HARI KE-0

DI RUANG RAWAT INAP RS MATA BALI MANDARA

TANGGAL 20 NOVEMBER 2017

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 20 November 2017 pada pukul 13.00 wita di
ruang rawat inap RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali. Data pasien diperoleh dari
anamnesa kepada pasien, observasi dan rekam medik
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. KS
Umur : 70 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Alamat : Lingkungan Tambak Sari, Kapal, Mengwi, Kab. Badung
DX medis : OD KSI + Vitroeus Oppocity
No. RM : 14-85-56

PENANGGUNG JAWAB PASIEN :


Nama : Tn. PP
Umur : 43 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Suku Bangsa : Bali
Alamat : Lingkungan Tambak Sari, Kapal, Mengwi, Kab. Badung
Hubungan : Anak
2. Riwayat Kesehatan

a) KELUHAN UTAMA
Keluhan utama MRS : Pasien datang dengan keluhan penglihatan
kabur (seakan-akan melihat asap atau kabut) pada mata
kanan.
Keluhan utama saat pengkajian : Pasca operasi pasien mengatakan mata
kanannya terasa nyeri dan perih.
b) Riwayat Penyakit
Ny. KS datang ke rumah sakit mata Bali Mandara tepatnya ke ruang rawat inap pada
tanggal 19 November 2017 pukul 14.00 WITA karena sudah dijadwalkan untuk
operasi berdasarkan pada pemeriksaan tanggal 13 November 2017. Adapun keluhan
yang dirasakan pasien adalah penglihatan kabur (seperti melihat kabut atau asap) pada
mata kanan dan kirinya yang dirasakan semakin parah lebih dari 1 bulan belakangan
ini. Sebelumnya pasien pernah memeriksakan penglihatannya di klinik di daerah
Kediri, Tabanan dan juga sempat memeriksakan penglihatannya di RS Mangusada,
dokter disana telah mendiagnosa kedua mata Ny. KS mengalami katarak dan dokter
disana sempat menawarkan pilihan kepada Ny. KS dan keluarganya bahwa pasien
dapat dilakukan pemeriksaan kembali, dilakukan tindakan operasi dan perawatan
yang intensif di RS Mata Bali Mandara. Awal kedatangan Ny. KS adalah tanggal 7
November 2017 ketika itu dia melakukan kontrol mata, sempat dijadwalkan dua kali
operasi namun keduanya gagal karena TD pasien tinggi. Ny. KS memiliki riwayat
hipertensi dan diabetes militus tipe II. Ny. KS dengan diagnosa OD KSI+
VITROEUS OPPOCITY menjalani operasi dengan triple procedure, yaitu phaco + Iol
+ trabeulotomy OD pada tanggal 20 November 2017 yang dimulai pukul 10.50 WITA
dan selesai pukul 11.10 WITA dengan lama operasi 20 menit. Dokter hanya
menyarankan operasi untuk mata kanannya terlebih dulu karena lebih parah dari mata
kiri pasien.

3. pemeriksaan fisik

Inspeksi :

a. Posisi dan kesejajaran mata : posisi mata sejajar dan bentuk mata simetris
b. Alis
OD : kedudukan sejajar, tersebar merata, warna hitam,tidak ada ketombe
OS : kedudukan sejajar, tersebar merata, warna hitam,tidak ada ketombe
c. Kelopak mata
OD : tidak edema, tidak ada lesi
OS : tidak edema, tidak ada lesi
d. Aparatus laktrimal
OD : tidak ada inflamasi, tidak ada air mata lebih, tidak bengkak
OS : tidak ada inflamasi, tidak ada air mata lebih, tidak bengkak
e. Konjungtiva
OD : tidak anemis,tidak ada pendarahan,tidak bengkak
OS : tidak anemis,tidak ada pendarahan,tidak bengkak
f. Sklera
OD : tampak kemerahaan
OS : putih ,tidak ikterik
g. Pupil
OD : reflek pupil (+) ,isokor (-),midriasis
OS : reflek pupil (+) ,isokor (-)
h. Iris
OD : bulat, reguler
OS : bulat, reguler
i. Kornea
OD : normal
OS : normal
j. Lensa
OD : jernih
OS : keruh

Palpasi :

Nyeri tekan dibagian mata sebelah kanan dengan skala nyeri 5 dari (1-10) skala nyeri yang
diberikan

4. pemeriksaan penunjang
Tanggal pemeriksaan Nama pemeriksaan Hasill pemeriksaan
Senin, 20 november 2017 Visus OD = CF 1 m
Pukul 08.40 OS =CF 1m
Senin, 20 november 2017 TIO OD =23
Pukul 08.40 OS =23
Senin , 20 november 2017 TD = 166/86 mmhg
Pukul 08.40 MAP = 113 mmhg
N= 99 x/menit
Senin, 20 november 2017 RR = 16 x/menit
Pukul 08.40 SPO2 = 99
GDS = 117 mg/dL

Program terapi

Nama obat Dosis Rute Indikasi


Ciprofloxacin 2 x 500 mg Oral Sebagai antibiotik
(tab) (untuk penanganan
infeksi akibat
bakteri)
Paracetamol 3 x 500 mg Oral Sebagai analgesik
(tab) (untuk pereda nyeri )
Cendo xitrol 6 x 1 tetes Topikal Tetes mata steril
(topikal) (eye drop oo) untuk mengobati
penyakit mata karena
radang yang disertai
infeksi bakteri
C floxa 6 x 1 tetes Topikal Tetes mata steril
(topikal) (eye drop oo) untuk infeksi dan
iritasi mata
I. ANALISA DATA
DATA FOCUS ANALISIS MASALAH
DS : Kekeruhan pada lensa Gangguan persepsi sensori-
- Pasien mengatakan perseptual: penglihatan.
penglihatannya Blocking sinar yang masuk
berkabut. ke kornea
- Pasien mengatakan
merasa terganggu Bayangan semu yang
untuk melakukan masuk ke retina
aktivitas karena
penglihatannya Otak
tidak jelas. menginterpretasikannya
DO : dengan bayangan berkabut
- Lensa mata pasien
tampak keruh Pandangan kabur
seperti susu.
Gangguan persepsi sensori-
perseptual : Penglihatan.
DS : Kekeruhan pada lensa mata Nyeri Akut
- Pasien mengatakan
setelah operasi
pasien merasa nyeri Proses pembedahan
pada mata bagian
kanannya.
P : Adanya luka bekas Peningkatan tekanan
operasi. intraoculer
Q : Nyeri yang
dirasakan seperti nyeri
tekan. Proses inflamasi
R : Daerah mata
sebelah kanan.
S : Skala 5 dari 0-10 Peningkatan
T : Nyeri yang nociceptor/rangsangaan
dirasakan hampir setiap nyeri (mediator
saat. inflamasi/nyeri seperti
- Pasien mengatakan histamin, serotonin,
merasa perih pada bradikinin maupun
bagian mata prostaglandin terlepas
kanannya. didalam tubuh)
DO :
- Pasien tampak
ekspresi wajahnya Nyeri Akut
meringis.
- Pasien tampak
gelisah.
- Pasien tampak
menarik nafas
untuk
menghilangkan rasa
nyeri yang
dirasakannya.
- Pasien tampak
memegangi bagian
mata kanan dan
tampak hati-hati
dalam melakukan
pergerakkan.
- Tanda-tanda vital :
TD : 166/86 mmHg
RR : 16x/menit
N : 99x/menit
S : 36,50C
DS : Trauma jaringan akibat Risiko Infeksi
- Pasien mengatakan tindakan operasi
merasa perih pada
bagian mata
kanannya. Adanya proses inflamasi
DO : luka post op

- Mata sebelah kanan


pasien tampak
tertutup kasa steril Terpapar organisme luar

setelah menjalani
operasi katarak
- Mata pasien Proses inflamasi

tampak kemerahan.
- Pasien tampak
memegangi bagian Risiko Infeksi

mata kanan dan


tampak hati-hati
dalam melakukan
pergerakkan.
DS : Prosedur invasif (Post Defisit pengetahuan
- Pasien mengatakan Operasi)
tidak mengetahui
tanda gejala infeksi
dan cara perawatan Kurangnya informasi
luka. tentang tanda gejala infeksi
DO :

- Pasien tampak
kebingungan pada Defisit pengetahuan

saat ditanya
mengenai tanda
gejala infeksi dan
cara perawatan luka
post operasi.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan persepsi sensori-perseptual: penglihatan berhubungan dengan gangguan


penerimaan sensori/status organ indra akibat katarak.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (prosedur bedah) yang ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri pada bagian mata sebelah kanannya.
P : Adanya luka bekas operasi.
Q : Nyeri yang dirasakan seperti nyeri tekan.
R : Daerah mata sebelah kanan.
S : Skala 5 dari 0-10
T : Nyeri yang dirasakan hampir setiap saat.
3. Risiko infeksi yang dibuktikan oleh tidak adekuatnya pertahanan primer dan prosedur
invasif (bedah pengangkatan katarak).
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang ditandai dengan
kurang pengetahuan tentang perawatan bekas luka post operasi.
III. RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)

1. Gangguan persepsi sensori-perseptual: Setelah dilakukan tindakan 1. NIC Label:


penglihatan berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam diharapkan Medication Administration: Eye
gangguan penerimaan sensori/status organ nyeri akut dapat berkurang dengan  Perhatikan riwayat kesehatan pasien dan
indra akibat katarak. criteria : riwayat alergi
NOC Label:  Kaji pengetahuan pasien mengenai obat
Sensory Function: Vision dan pemahaman metode administrasi
 Ketajaman visual pusat (kiri  Posisikan pasien terlentang atau duduk di
dan kanan) kursi dengan leher sedikit hyperextended ;
 Ketajaman visual perifer (kiri meminta pasien untuk melihat langit-langit
dan kanan)  Tanamkan obat ke kantung konjungtiva
 Bidang visual central (kiri dan menggunakan teknik aseptik
kanan)  Anjurkan pasien untuk menutup mata
 Bidang visual yang perifer (kiri dengan lembut untuk membantu
dan kanan) mendistribusikan obat
 Mampu menanggapi  Pantau efek lokal, sistemik, dan merugikan
rangsangan visual dari obat
 Tidak mengalami hemianopia 2. NIC Label:
 Tidak mengalami floaters Communication Enhancement: Visual
Deficit
 Pantau implikasi fungsional visi berkurang
(misalnya , risiko cedera , depresi ,
kecemasan , dan kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari dan
kegiatan dihargai )
 Bantu pasien dalam meningkatkan
stimulasi indera lainnya (misalnya ,
menikmati aroma, rasa , dan tekstur
makanan )
 Berikan pencahayaan ruang yang memadai
 Bantu pasien atau keluarga dalam
mengidentifikasi sumber daya yang
tersedia untuk rehabilitasi penglihatan
 Berikan rujukan untuk pasien yang
membutuhkan pengobatan medis bedah
atau lainnya
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Pain Management
Batasan Karakteristik : keperawatan 1x24 jam diharapkan  Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
 Bukti nyeri dengan menggunakan nyeri akut dapat berkurang dengan meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
standar daftar periksa nyeri untuk criteria : frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
pasien yang tidak dapat NOC : nyeri dan factor pencetus
mengungkapkannya (mis., 1. Pain Level  Pastikan perwatan analgesic bagi pasien
Neonatal Infant Pain Scale, Pain Kriteria Hasil : dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Assessment Checklist for Senior  Beristirahat dengan  Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
with Limited Ability to nyaman/tidak gelisah mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
Communicate)  Tidak tampak ekspresi wajah penerimaan pasien terhadap nyeri
 Ekspresi wajah nyeri (mis., mata kesakitan  Gali bersama pasien dan keluarga mengenai
kurang bercahaya, tampak kacau,  Frekuensi dalam batas normal factor-faktor yang dapat menurunkan atau
gerakan mata berpencar atau tetap (dewasa : 16-24 x/menit) memperberat nyeri
pada satu fokus, meringis)  Tekanan darah normal  Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
,Faktor yang berhubungan : (dewasa : 120/80mmHg) penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
 Agens cedera fisik (mis., abses, NOC : dirasakan, dan antisipasi dari
amputasi, luka bakar, terpotong, 2. Pain control ketidaknyamanan akibat prosedur
mengangkat berat, prosedur Kriteria Hasil :  Kendalikan factor lingkungan yang dapat
bedah, trauma, olahraga  Melaporkan perubahan mempengaruhi respon pasien terhadap
berlebihan) terhadap gejala nyeri pada ketidaknyamanan (mis., suhu
 professional kesehatan ruangan,pencahayaan dan suara bising)
 Mengenali apa yang terkait  Kurangi atau eliminasifaktor-faktor yang
dengan gejala nyeri dapat mencetus atau meningkatkan nyeri
 Menggunakan tindakan (mis., ketakutan, kelelahan, keadaan
pengurangan (nyeri) tanpa monoton, dan kurang pengetahuan)
analgesic  Pilih dan implementasikan tindakan yang
beragam (mis., farmakologi, nonfarmakologi,
interpersonal)untuk memfasilitasi penurunan
nyeri sesuai kebutuhan
 Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
menangani nyerinya dengan tepat
 Ajarkan penggunaan teknik non farmaklogi
(seperti,biofeedback,TENS,
hypnosiss,relaksasi,bimbingan antisipasi,
terapi musik, terapi bermain, terapi aktivitas,
akupressur, aplikasi panas/dingin dan pijatan,
sebelum, sesudah dan jika memungkinkan
ketika melakukan aktivitas yang
menimbulkan nyeri sebelum nyeri terjadi atau
meningkat, dan bersamaan dengan tindakan
penurun rasa nyeri lainnya)
 Kolaborasi dengan pasien keluarga dan tim
kesehatan lainnya untuk memilih dan
mengimplementasikan tindakan penurun
nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan
 Berikan individu penurun nyeri yang optimal
dengan peresepan analgesic
 Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri

Analgesic Administration
 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
 Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis
dan frekuensi obat analgesic yang diresepkan
 Cek adanya riwayat alergi obat
 Pilih rute IV dibandingkan IM untuk
pemberian analgesic secara teratur melalui
injeksi jika diperlukan
 Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pada pemberian dosis
pertama kali atau jika ditemukan tanda-tanda
yang tidak biasanya.
3. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan NIC Label :
Definisi: mengalami peningkatan resiko keperawatan 1x24 jam diharapkan Infection control (control infeksi)
terserang organisme patogenik  Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
nyeri akut dapat berkurang dengan
Faktor-faktor risiko: lain
 Pengetahuan yang tidak cukup untuk criteria :  Batasi pengunjung bila perlu
menghindari pemajanan pathogen NOC Label :  Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
- Immune status tangan saat berkunjung dan setelah
- Knowledge ; infection control berkunjung meninggalkan pasien
- Risk control  Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
tangan
Kriteria Hasil:
 Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
 Klien bebas dari tanda dan gejala tindakan keperawatan
infeksi  Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
 Mendeskripsikan proses pelindung
penularan penyakit, faktor yang  Pertahankan lingkungan aseptic selama
mempengaruhi penularan serta pemasangan alat
penatalaksanaannya  Tingkatkan intake nutrisi
 Menunjukkan kemampuan untuk  Berikan terapi antibiotic bila perlu infection
mencegah timbulnya infeksi protection (proteksi terhadap infeksi)
 Jumlah leukosit dalam batas  Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
normal lokal
 Menunjukkan perilaku hidup  Monitor hitung granulosit, WBC
sehat  Monitor kerentanan terhadap infeksi
 Batasi pengunjung
 Inspeksi kulit dan membrane mukosa
terhadap kemerahan, panas drainase
 Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
 Dorong masukan nutrisi yang cukup
 Dorong masukan cairan
 Dorong istirahat
 Instruksikan pasien untuk minum antibiotic
sesuai resep
 Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
 Ajarkan cara menghindari infeksi
 Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
4. Difisiensi Pengetahuan Setelah dilakukan asuhan NIC :
keperawatan selama … x 24 jam Teaching : disease Process
Definisi : □ Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
Tidak adanya atau kurangnya informasi tentang proses penyakit yang spesifik
kognitif sehubungan dengan topic spesifik. NOC : □ Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
Kowlwdge : disease process
Batasan karakteristik : cara yang tepat.
□ Kurang pengetahuan □ Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
Kriteria Hasil :
penyakit, dengan cara yang tepat
□ Karakter spesifik
□ Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
penyakit
Faktor yang berhubungan : □ Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang
□ Faktor-faktor penyebsb
□ keterbatasan kognitif tepat
dsn faktor konstribusi
□ Kurang sumber pengetahuan □ Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
□ Faktor resiko
cara yang tepat
□ Tanda dan gejala
□ Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan
komplikasi penyakit
pasien dengan cara yang tepat
□ Efek psikologis individu
□ Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
□ Efek psikologis keluarga
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
□ Strategi untuk
akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
meminimalkan penyakit
□ Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
□ Manajemen sumber
□ Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
penyakit
second opinion dengan cara yang tepat atau
Kowledge : health Behavior diindikasikan
□ Praktik gizi yang sehat □ Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan
□ Strategi mengelola stress cara yang tepat
□ Pola tidur-bangun yang □ Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
normal melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan
□ Strategi untuk cara yang tepat
menghindarii paparan
bahaya lingkungan
□ Layannan peningkatan
kesehatan
□ Layanan perlindungan
kesehatan
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF
Dx
1,2,3,4 20 November - Mengobservasi KU dan tanda- DS : Pasien mengatakan ia
2017 tanda vital pasien. merasa nyeri pada bagian mata
10.30 Wita sebelah kanannya.
DO : Pasien tampak ekspresi
wajahnya meringis dengan TD
: 160/90 mmHg, S : 36,0oC, N :
87 x/menit, RR : 20 x/menit.

2 10.45 Wita - Mengkaji skala nyeri yang DS : Pasien mengatakan skala


dirasakan pasien dengan PQRST. nyeri yang dirasakannya
dengan skala 5 dari 0-10.
DO : Pasien tampak gelisah dan
menahan nyeri.
P : Adanya luka bekas
operasi.
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti nyeri tekan.
R : Daerah mata sebelah
kanan.
S : Skala 5 dari 0-10
T : Nyeri yang dirasakan
hampir setiap saat.
2 11.00 Wita - Mengajarkan teknik relaksasi DS : Pasein mengatakan
pada pasien dengan merasa lebih nyaman pada saat
menggunakan nafas dalam. diberikan terapi relaksasi oleh
petugas.
DO : Pasien tampak tenang.
1,2,3 11.15 Wita - Memberikan edukasi mengenai DS : Pasien dan keluarga
penyakit, tanda dan gejala dan mampu memahami penjelasan
penyebab terjadinya nyeri. yang diberikan oleh petugas.
DO : Pasien dan keluarga
tampak kooperatif.
2 11.45 Wita - Mengajarkan teknik distraksi DS : Pasien mampu
dengan mengajak pasien memberikan penjelasan tentang
berbincang-bincang tentang harapan sembuhnya.
harapan sembuhnya. DO : Pasien terlihat kooperatif.

3,4 12.15 Wita - Mengajarkan cuci tangan setiap DS : Pasien mengatakan


sebelum dan sesudah melakukan kadang-kadang lupa mencuci
suatu kegiatan seperti ketika tangan sebelum memegang
memegang mata yang selesai matanya.
operasi dan mencuci tangan DO : Pasien tampak sangat
sebelum meneteskan obat ke antusias memperhatikan
pasien agar terhindar dari infeksi. penyuluhan cuci tangan yang
didemonstrasikan oleh perawat.

- Memberikan health education


3,4 12.40 Wita DS : Pasien dan keluarga
kepada pasien dan keluarga
mengatakan belum mengetahui
mengenai tanda dan gejala
tentang tanda dan gejala dari
infeksi dan cara perawatan luka
infeksi.
bekas operasi.
DO : Pasien dan keluarga
pasien tampak memperhatikan
dengan seksama penjelasan
yang diberikan oleh perawat
dan sangat kooperatif.

1,2,3,4 13.30 Wita DS : Pasien mengatakan mau


- Delegatif dalam pemberian
menerima pengobatan yang
analgesic paracetamol tab 3x500 diberikan oleh petugas.
mg untuk mengurangi nyeri yang DO : Pasien tampak tenang
dirasakan pasien. pada saat diberikan obat.
- Delegatif dalam pemberian
antibiotic ciprofloxacin 2x500
mg untuk penanganan infeksi
akibat bakteri serta pemberian
cendo xitrol 6x1 tetes untuk
mengobati penyakit mata karena
radang yang disertai dengan
infeksi bakteri.
DS : Pasien mengatakan
1,2,3,4 14.00 Wita - Mengobservasi KU dan tanda- nyerinya sudah berkurang dan
tanda vital pasien. perih yang dirasakannya sudah
mulai hilang.
DO : Pasien tampak ekspresi
wajahnya sudah tidak meringis
lagi, matanya tidak terlihat
kemerahan dan pasien terlihat
lebih tenang dengan tanda-
tanda vital.
TD : 150/90 mmHg, N :
75x/menit, S : 360C, RR :
20x/menit.
V. EVALUASI KEPERAWATAN
NO TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
1 20 November S : Pasien mengatakan setelah operasi katarak penglihatannya
2017 sudah mulai terlihat jelas kembali dan merasa nyaman.
16.00 Wita O : Pasien tampak senang karena penglihatannya sudah mulai
jelas.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi pasien.
2 20 November S : Pasien mengatakan nyeri pada mata yang di operasi (mata
2017 sebelah kanannya) sudah mulai berkurang dengan skala 2 dari
16.00 Wita 0-10 dan pasien sudah merasa nyaman.
O : Pasien tampak lebih segar, tidak gelisah, tidak menahan
nyeri ataupun meringis, frekuensi nafas normal 20x/menit, N :
77x/menit, S : 360C dan tekanan darah 150/90 mmHg..
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi pasien.
3 20 November S : Pasien mengatakan perih yang dirasakan pada mata
2017 sebelah kanannya sudah berkurang.
16.00 Wita O : Tampak pada mata sebelah kanan pasien sudah tidak
kemerahan dan pasien tampak tidak memegangi matanya
dengan keadaan umum baik, TD : 150/90 mmHg, RR :
20x/menit, N : 77x/menit, S : 360C.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi pasien.
4 20 November S : Pasien mengatakan sudah mengerti tanda gejala infeksi
2017 dan cara merawat luka bekas operasi.
16.00 Wita O : Pasien tampak mampu menjelaskan tanda gejala infeksi
dan bagaimana cara merawat luka bekas operasi.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai