Anatomi Dan Fungsi Kelenjar Tiroid-USU PDF
Anatomi Dan Fungsi Kelenjar Tiroid-USU PDF
2.1 Anatomi
Tiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar tiroid merupakan
organ yang bentuknya seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian bawah di
sebelah anterior trakea (Gambar 1). Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang
paling banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh kapsula yang berasal dari lamina
pretracheal fascia profunda. Kapsula ini melekatkan tiroid ke laring dan trakea.
Kelenjar ini terdiri atas dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh suatu jembatan
jaringan isthmus tiroid yang tipis dibawah kartilago krikoidea di leher, dan kadang-
kadang terdapat lobus piramidalis yang muncul dari isthmus di depan laring.6-9
thoracalis 1, terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. Setiap
lobus berbentuk seperti buah pear, dengan apeks di atas sejauh linea oblique lamina
cartilage thyroidea, dengan basis di bawah cincin trakea 5 atau 6.9 Kelenjar tiroid
mempunyai panjang ± 5 cm, lebar 3 cm, dan dalam keadaan normal kelenjar tiroid
pada orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20 gram. Aliran darah kedalam tiroid
dipisahkan satu dengan lainnya oleh suatu jaringan ikat. Setiap folikel dibatasi oleh
epitel kubus dan diisi oleh bahan proteinaseosa berwarna merah muda yang disebut
koloid. 7,8
tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya disimpan.7 Dua hormon tiroid
utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).
Sel pensekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel parafolikular yang terdapat
pada dasar folikel dan berhubungan dengan membran folikel, sel ini mensekresi
hormon kalsitonin, suatu hormon yang dapat merendahkan kadar kalsium serum dan
2.2 Fungsi
metabolik seluler. Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum dengan
dalam konsumsi oksigen, dan oleh perubahan sifat responsif jaringan terhadap
perkembangan otak. Adanya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat juga
metabolisme seluler, hormon tiroid mempengaruhi setiap sistem organ yang penting.6
jaringan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang
lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal.8
dan metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat genomic, melalui pengaturan ekspresi
gen, dan yang tidak bersifat genomic, melalui efek langsung pada sitosol sel,
membran sel, dan mitokondria. Hormon tiroid juga merangsang pertumbuhan somatis
dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat.7 Hormon ini tidak
perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap dingin,
serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme). Sebaliknya,
sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardia,
Dua jenis hormon berbeda yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid membentuk
hormon tiroid yaitu tiroksin dan triiodotironin. Kedua hormon ini merupakan asam
asam amino.6,8
molekulnya.6,7 Hormon ini disintesis dan disimpan dalam keadaan terikat dengan
protein di dalam sel-sel kelenjar tiriod; pelepasannya ke dalam aliran darah terjadi
ketika diperlukan. Kurang lebih 75% hormon tiroid terikat dengan globulin pengikat-
protein (TBG; thyroid-binding globulin). Hormon tiroid yang lain berada dalam
keadaan terikat dengan albumin dan prealbumin pengikat tiroid.6 Bentuk T4 yang
terdapat secara alami dan turunannya dengan atom karbon asimetrik adalah isomer L.
Hormon tiroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein plasma,
diantaranya :7
Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG mengikat tiroksin yang paling
spesifik. Selain itu, tiroksin mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein
plasma terikat atau sekitar 8 µg/dL (103 nmol/L); kadar T4 bebas hanya sekitar 2
panjang (6-7 hari), dan volume distribusinya lebih kecil jka dibandingkan dengan
cairan ekstra seluler (CES) sebesar 10L, atau sekitar 15% berat tubuh.8
Tiroid Hipofisis
T4 TSH
T4 bebas
(0,002 µg/dL)
T4 T4
Hormon yang merupakan asam amino dengan sifat unik yang mengandung
molekul iodium yang terikat pada asam amino ini hanya mengandung tiga atom
iodium saja dalam setiap molekulnya.6,7 Hormon tiroksin juga di bentuk di jaringan
perifer melalui deiodinasi T4. Hormon triiodotironin (T3) lebih aktif daripada hormon
tiroksin (T4). T4 dan T3 disintesis di dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi
molekul-molekul tirosin yang terikat pada linkage peptida dalam triglobulin. Kedua
hormon ini tetap terikat pada triglobulin sampai disekresikan. Sewaktu disekresi,
berpindah ke jaringan sasaran. Faktor ini yang merupakan alasan mengapa aktivitas
nmol) T3. Kadar T3 plasma adalah sekitar 0,15 µg/dL (2,3 nmol/L), dari 0,15 µg/dL
yang secara normal terdapat dalam plasma, 0,2% (0,3 ng/dL) berada dalam keadaan
bebas. Sisa 99,8% terikat pada protein, 46% pada TBG dan sebagian besar sisanya