Anda di halaman 1dari 16

Modu

ul 5. Penang
ganan Ketid
dakpastian d
dan Diagram Keputusan

ANALISA
A SISTEM
M DAN PEN
NGAMBILA
AN KEPUT
TUSAN

MODUL
L V: PENAANGANAN KETIDAK
KPASTIAN
N DAN
DIA
AGRAM KE
EPUTUSAN

OLEH
H:

Proff. Dr. Ir. Ma


arimin, M.S
Sc

DEPART
TEMEN TE
EKNOLOG GI INDUST
TRI PERTA
ANIAN
F
FAKULTAS TEKNOL LOGI PER
RTANIAN
INSTIT
TUT PERTAANIAN BO
OGOR
20112

48
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

V. PENANGANAN KETIDAKPASTIAN DAN DIAGRAM


KEPUTUSAN

A. KEPUTUSAN DALAM KETIDAK PASTIAN

Ketidakpastian merupakan hal yang sangat sering terjadi dalam


pengambilan keputusan. Sebagai misal dalam pada kasus industri tertentu
berkeinginan untuk mengevaluasi kinerjanya dalam rangka pengembangan ke
depan. Dalam hal ini ada dua kemungkinan situasi yang akan terjadi pada
masa mendatang (state of nature), yaitu kondisi ekonomi baik dan kondisi
ekonomi kurang baik. Terdapat beberapa alternatif keputusan yang dapat
dipilih yaitu memperluas perusahaan, status quo dan menjual perusahaan.
Tabel Payoff adalah tabel yang menyajikan nilai keuntungan setiap state
of nature pada masing-masing alternatif keputusan. Sebagai misal persoalan
tersebut dapat dinyatakan dalam table payoff sebagai berikut:

Tabel 4.1. Tabel pay off keputusan pengembangan suatu industri.


Decision Making Under Uncertainty Example
Alternatif States Of Nature
Keputusan Kondisi Ekonomi Bagus Kondisi Ekonomi Buruk
Ekspansi $ 800.000 $ 500.000
Tetap 1.300.000 - 150.000
Dijual 320.000 320.000

Persoalan tersebut dapat diselesaiikan dengan metode:

A.1 Maximax
Maximax adalah metode yang optimis dalam pengambilan keputusan
yang sering digunakan oleh kelompok optimis. Mereka beranggapan bahwa
state of nature yang akan terjadi adalah kejadian positif yang memberikan
keuntungan terbesar untuk sebuah keputusan. Kriteria maximax
memungkinkan pengambil keputusan yang optimis untuk memberikan nilai
yang besar dengan memaksimumkan payoff. Rumus Matematika dari
Maximax adalah :

Pj = f(Maks f(P Maks i))

49
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

P = payoff dari alternatif keputusan yang akan diambil


P Maks i = Payoff Maksimum dari state of nature i
i = jumlah dari state of nature (1,2,3, dst)
j = jumlah dari alternative (1,2,3, dst)

Prosedurnya adalah dipilih nilai maksimum dari maksimum payoff pada


setiap alternatif keputusan. Solusi maximax pada persolanan tabel 1 adalah
maximum(800000, 1300000, 320000) atau sama dengan 1300000 yaitu
mempertahankan industri yang ada tanpa melakukan perubahan.

A.2 Maximin
Metode Maximin adalah metode dengan prinsip pesimistik. Tak ada
alasan tertentu untuk berpendapat bahwa pengambil keputusan perlu
seseorang yang optimistik. Abraham Wald berpendapat bahwa mereka harus
mengambil dari yang berpandangan paling pesimistik dan
memperlakukannya sebagai lawan. Dalam memformulasikan kriteria
maksimisasi payoff minimum, Wald beralasan bahwa pengambil keputusan
harus mengikuti asumsi bahwa keadaan sesungguhnya berlawanan
dengannya dan harus bertindak sejalan. Rumus Matematika dari Maximin
adalah :

Pj = f(Maks f(P Min i))


P = payoff dari alternatif keputusan yang akan diambil
P Min i = Payoff minimum dari state of nature ke i
i = jumlah dari state of nature (1,2,3, dst)
j = jumlah dari alternative (1,2,3, dst)

Dengan maximin pilihlah keputusan yang memiliki nilai kemungkinan


terbesar dari keluaran yang paling tidak dikehendaki. Dengan menggunakan
kasus yang sama seperti diatas, dipilih nilai maksimum dari nilai minimum
payoff pada setiap alternatif keputusan. Solusi maximin pada persoalan tabel
3.1 adalah maximum (500000, -150000, 320000) atau sama dengan 500000 yaitu
memperbesar perusahaan.

A.3. Minimax regret.


Minimax regret diformulasikan oleh Leonard Savage. Kriteria ini juga
merupakan criteria keputusan orang-orang pesimis. Premis dalam kasus ini
adalah setelah pilihan keputusan telah dipilih dan keadaan sesungguhnya
terjadi, pengambil keputusan menerima payoff sesuai dengan pilihan yang
dilakukannya. Jika kenyataannya bukan merupakan hal yang paling

50
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

dikehendaki untuk keadaan sesungguhnya yang benar-benar terjadi,


pengambil keputusan akan mengalami penyesalan (regret) untuk tidak
membuat pilihan yang paling diinginkannya. Dengan dasar ini Savage
mengembangkan aturan keputusan berikut Pilih keputusan (Decision
alternative, DA) dimana terdapat perbedaan minimum antara payoff yang
diterma dan payoff yang seharusnya dapat diterima jika keadaan sebenarnya
yang terjadi telah diketahui terlebih dahulu.
Rumus Matematika dari Minimax adalah :
Rj = Min (Maks (P Maks ij – P ij))
Rj = Nilai regret dari setiap alternatif keputusan yang akan diambil
P Maks ij = Payoff maksimum dari state of nature ke i pada alternatif ke j
P ij = Payoff dari state of nature ke i pada alternatif ke j
i = jumlah dari state of nature (1,2,3,dst)
j = jumlah dari alternative (1,2,3,dst)

Tabel 4.2. Tabel Payoff dengan solusi Minimax Regret

Decision Making Under Uncertainty Example


Alternatif States Of Nature
Keputusan Kondisi Ekonomi Bagus Kondisi Ekonomi Buruk
Ekspansi 1.300.000-800.000 = 500.000 500.000-500.000 = 0
Tetap 1.300.000-1.300.000 = 0 500.000-(- 150.000) = 650.000
Dijual 1.300.000-320.000 = 980.000 500.000-320.000 = 180.000

Hasil dari perhitungan di atas adalah dipilih nilai minimum dari maksimum
regret dari payoff pada setiap alternatif keputusan. Solusi minimax regret pada
persoalan tabel 1 adalah minimum (500000, 650000, 980000) atau sama dengan
500000 yaitu ekspansi/memperbesar perusahaan.

A.4. Hurwich
Hurwicz mengembangkan koeffisien optimisme, yang memungkinkan
pengambil keputusan untuk memberikan bobot untuk hal yang paling
mungkin dan paling tidak mungkin disukai. Keputusan didasarkan pada
penjumlahan dari perkalian nilai pay off pada kondisi baik terhadap nilai alpha
(koefisien optimis) (0 <= alpha <= 1) dengan nilai pada kondisi buruk
terhadap (1-alpha). Alpha dalam kasus ini adalah 0,3 sehingga (1-alpha) nya
adalah 0,7. Penilaian metode Huwich adalah sebagai berikut :

51
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

Tabel 4.3 Tabel Payoff Berdasarkan Solusi Hurwich


Decision α= 0.3 1- α = 0.7 Hurwich Solution
Expand $ 800.000 $ 500.000 800.000(0.3) + 500.000(0.7) = 590.000
Mantain
1.300.000 - 150.000 1.300.000(0.3) - 150.000(0.7) = 285.000
Status Quo
Sell now 320.000 320.000 320.000(0.3) + 320.000(0.7) = 320.000

Solusi hurwich pada persolanan tabel 4.3 adalah maximum (590000,


285000, 320000) atau sama dengan 590000 yaitu memperbesar perusahaan.

A.5. Equal likehood


Menurut Laplace Jika peluang akan keadaan sesungguhnya tak diketahui,
asumsikan bahwa kondisi tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk muncul
atau terjadi. Dengan menggunakan konsep nilai harapan, criteria Laplace ini
memilih keputusan yang memilih nilai harapan terbesar.

Tabel 4.4. Tabel Payoff Berdasarkan Solusi Equal Likehood


Alternatif α= 0.5 1- α = 0.5 Solusi Hurwich
Ekspansi $ 800.000 $ 500.000 800.000(0.5) + 500.000(0.5) = 650.000
Tetap 1.300.000 - 150.000 1.300.000(0.5) - 150.000(0.5) = 575.000
Dijual 320.000 320.000 320.000(0.5) + 320.000(0.5) = 320.000

Solusi equal likehood pada persolanan tabel 4.4 adalah maximum (650000,
575000, 320000) atau sama dengan 650000 yaitu ekspansi/memperbesar
perusahaan.

B. DIAGRAM KEPUTUSAN

Bila diperhatikan maka situasi keputusan yang bagaimanapun


kompleksnya pada dasarnya merupakan suatu kumpulan alternatif, dimana
terdapat kumpulan keadaan tak pasti yang melingkupi setiap alternatif
tersebut. Untuk memudahkan penggambaran situasi keputusan tersebut
secara sistematis dan komprehensif maka perlu digunakan suatu diagram
yang pada dasarnya merupakan suatu rangkaian kronologis tentang keadaan
apa yang mungkin terjadi untuk setiap alternatif keputusan. Diagram ini
disebut diagram keputusan.

52
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

Diagram keputusan ini pada dasarnya merupakan suatu diagram pokok


yang sudah dikenal dan sering digunakan dalam statistik. Hanya saja dalam
diagram keputusan ini perlu dibedakan antara saat dimana kita mengambil
keputusan, yaitu saat dimana kita memilih salah satu diantara alternatif-
alternatif yang tersedia; dan saat kemunculan kejadian tak pasti yang akan
menentukan hasil dari alternatif-alternatif tersebut. Dalam hal ini, saat
mengambil keputusan adalah saat dimana kita sepenuhnya memiliki kendali
dalam bertindak; sedangkan saat kejadian tak pasti adalah saat dimana
sesuatu di luar diri kitalah yang menentukan apa yang akan terjadi, dengan
kata lain, situasi di mana kendali berada di luar kemampuan kita.

Notasi yang digunakan :

Sebagai contoh, misalkan pada suatu hari anda pergi ke pasar malan dan
melihat ada dua stand permainan lotere. Stand pertama, lotere dengan
melempar mata uang; sedangkan stand kedua, lotere dengan melempar dadu.
Sebenarnya anda berminat untuk mencoba satu permainan lotere tersebut, tapi
agak ragu-ragu.
Keadaan ini, yaitu kumpulan alternatif dimana anda mempunyai
kekuasaan untuk memilih satu di antara alternatif yang ada, dan kejadian
yang mungkin muncul pada masing-masing lotere, digambarkan pada
Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Kumpulan Alternatif dan Kejadian Tak Pasti

53
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

Diagram keputusan menggabungkan kedua jenis diagram tersebut untuk


menggambarkan setiap kemungkinan hasil yang muncul pada setiap alternatif.
Konsekuensi atau nilai yang akan diperoleh untuk setiap hasil dituliskan pada
ujung setiap cabang.
Misalkan, untuk permainan lotere ini harga kedua jenis lotere adalah
sama, yaitu Rp 100,- sedangkan penerimaan yang mungkin diterima dari
kedua permainan lotere adalah seperti yang dituangkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Hasil Setiap Kejadian

Bila ini semua digabungkan dan semua informasi dipaparkan, maka


sebuah pohon keputusan yang secara lengkap menggambarkan situasi
keputusan ini telah diperoleh. Ini dinyatakan dalam Gambar 4.3.

C. PENETAPAN NILAI

Setiap jalur dalam diagram keputusan, yakni setiap rangkaian alternatif


dan hasil akan menghasilkan suatu nilai yang tersendiri bagi pengambil
keputusan. Dengan demikian, maka untuk menentukan pilihan di antara
alternatif-alternatif yang ada, kita pertama-tama harus menentukan berapakah
nilai dari suatu hasil yang diperoleh, dan ini dituliskan di ujung akhir setiap
cabang pada diagram keputusan. Pada dasarnya, kita boleh menggunakan
ukuran apa saja untuk menyatakan nilai ini, tetapi yang umum digunakan
adalah ukuran moneter, dalam satuan rupiah, dollar dan sebagainya.

Penetapan Nilai pada Kasus Perusahaan Kosmetik

Melalui suatu analisa finansial, dapat diperoleh keterangan bahwa bila


produk baru berhasil dipasarkan dan mencapai tingkat penjualan tinggi, maka
hasil yang akan diperoleh adalah Rp 50 juta. Tetapi sebaliknya, bila produk

54
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

baru hanya mencapai tingkat penjualan yang rendah, maka perusahaan akan
kehilangan sebanyak Rp 15 juta. Kerugian ini disebabkan karena hasil
penjualan tidak dapat menutupi ongkos produksi dan biaya yang telah
dikeluarkan untuk proyek pengembangan dan biaya pemasaran produk. Nilai
dari hasil yang mungkin diperoleh ini kita cantumkan pada akhir cabang yang
bersangkutan.
Apabila hasil pengembangannya positif, tetapi perusahaan memutuskan
untuk tidak memasarkan produk baru, maka hasilnya adalah kerugian sebesar
Rp 5 juta, yang merupakan biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek
pengembangan.
Seandainya dari semula perusahaan telah memutuskan untuk tidak
melakukan proyek pengembangan, melainkan tetap memasarkan produk lama
seperti biasa, maka dapat diharapkan hasil Rp 40 juta apabila tingkat
penjualannya tinggi. Tetapi bila ternyata penjualannya rendah, maka hasilnya
adalah kerugian sebesar Rp 15 juta.

Gambar 4.3. Pohon Keputusan Permainan Lotere

Bila perusahaan memutuskan untuk tetap memasarkan produk lama


setelah mengetahui bahwa hasil proyek pengembangannya adalah negatif,

55
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

maka yang akan diperoleh adalah hasil seperti yang dinyatakan di atas,
dikurangi dengan biaya penelitian. Jadi, apabila tingkat penjualan tinggi maka
akan diperoleh hasil Rp 35 juta sedangkan bila rendah, perusahaan akan
menderita kerugian Rp 20 juta. Tetapi bila perusahaan memutuskan untuk
menghentikan produksi setelah hasil proyek pengembangan ternyata negatif,
maka kerugian yang akan diderita perusahaan adalah Rp 5 juta, yaitu biaya
yang telah dikeluarkan untuk proyek pembangunan.
Seluruh nilai yang telah ditetapkan ini dipaparkan pada ujung akhir
setiap cabang yang sesuai, seperti tampak pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Diagram Keputusan, Nilai dan Kemungkinan Kejadian

D. PENETAPAN NILAI KEMUNGKINAN

Setelah dapat menetapkan semua nilai hasil yang mungkin didapat,


untuk melakukan analisa pemilihan kita masih memerlukan data lain, yaitu
besarnya kemungkinan kemunculan dari setiap kejadian tak-pasti (state of
nature). Pada contoh di depan, misalnya berapa kemungkinan Proyek

56
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

Pengembangan akan menghasilkan hasil yang positif, atau berapa


kemungkinan tingkat penjualan akan tinggi.
Pengambilan keputusan beresiko mempunyai implikasi bahwa walaupun
berbagai macam kondisi yang sebenarnya (state of nature) dapat terjadi,
pengambil keputusan dapat mengestimasi peluang munculnya setiap kondisi
(state of nature) tersebut. Hal ini berarti bahwa kemungkinan payoff (untung)
pada kondisi tertentu dapat diboboti dengan peluang munculnya setiap state of
nature.
Kemunculan kejadian tak pasti berada di luar pengendalian pengambil
keputusan. Nemun demikian, biasanya pengambil keputusan dapat
menetapkan berapa besarnya kemungkinan suatu kejadian akan terjadi,
dengan menggunakan beberapa cara tertentu. Nilai kemungkinan inilah yang
dikenal sebagai nilai kemungkinan subjektif. Hal ini berarti bahwa
kemungkinan payoff (untung) pada kondisi tertentu dapat diboboti dengan
peluang munculnya setiap state of nature.
Untuk memberikan gambaran secara umum, kita lanjutkan contoh kasus
perusahaan kosmetik. Untuk mengetahui seberapa besarnya nilai
kemungkinan bahwa proyek pengembangan akan berhasil mendapatkan
formula baru yang lebih baik, Sudiro melakukan serangkaian tanya jawab
dengan anggota Komisi Pengembangan Perusahaan yang terdiri dari ahli
kimia dan teknik pemasaran. Dari hasil tanya jawab ini, ia kemudian
memperkirakan dan menyimpulkan bahwa nilai kemungkinan berhasilnya
pengembangan tersebut adalah 0,8 sedangkan kemungkinan gagalnya adalah
0,2.
Setelah itu, kemudian Sudiro kemudian mengadakan pertemuan dengan
staff-nya dari Bagian Pemasaran untuk mendiskusikan masalah tingkat
penjualan produk yang mungkin dicapai. Dari diskusi ini diketahui bahwa
bila perusahaan tidak melakukan proyek pengembangan dan tetap menjual
produk lama, maka kemungkinan besar tingkat penjualan akan tetap rendah;
nilai kemungkinan untuk mecapai tingkat penjualan yang tinggi hanya sebesar
0,3. ini berarti bahwa nilai kemungkinan penjualan akan tetap rendah adalah
sebesar 0,7.
Namun apabila setelah diadakan proyek pengembangan, perusahaan
berhasil menampakan produk baru yang lebih baik kualitasnya, nilai
kemungkinan untuk mencapai tingkat penjualan yang tinggi adalah sebesar
0,9 sedangkan nilai kemungkinan penjualan akan rendah hanya sebesar 0,1.
sebaliknya, apabila ternyata proyek pengembangan tidak berhasil
menampilkan produk baru tetapi perusahaan memutuskan untuk tetap
menjual produk lama, maka nilai kemungkinannya adalah sebesar 0,7 dan 0,3,
masing-masing untuk tingkat penjualan rendah dan tingkat penjualan tinggi.

57
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

Hasil penetapan nilai kemungkinan ini kemudian dituliskan pada cabang


kejadian tak-pasti dalam diagram keputusan. Dengan demikian kini diperoleh
diagram keputusan yang lengkap beserta dengan perkiraan nilai untuk setiap
hasil yang mungkin muncul, juga besarnya nilai kemungkinan untuk
kemunculan kejadian tak pasti, seperti tampak pada Gambar 4.4.
Setelah diagram keputusan ini lengkap, maka persoalannya kini adalah
menentukan pilihan terbaik diantara alternatif-alternatif yang ada.

E. REKOMENDASI KEPUTUSAN

Dengan demikian kita dapat menggunakan konsep Expected value atau


Nilai Harapan, untuk menentukan keputusan mana yang akan diambil.
Expected value adalah nilai dari hasil keputusan setiap state of nature yang akan
terjadi.

Expected Value
n
EV (x) = ∑ p(xi)xi
i =1
Dimana :

xi = nilai untung /rugi suatu state of nature pada setiap alternatif


p(xi) = peluang xi

Untuk contoh di atas pada kasus perusahaan kosmetik, EV dihitung


secara bertahap

1. EV (Proyek Penelitian)

a) Proyek Pengembangan Positif (0.8)


Jika pengembangan proyek penelitian positif maka terdapat 2 pilihan lagi
yaitu pasarkan produk baru atau tidak sehingga dihitung EV ke-2 pilihan ini.

EV (Pasarkan Produk Baru) = 50 juta (0.9) – 15 juta (0.1) = 43.5 juta


EV (Tidak Pasarkan Produk Baru) = - 5 juta

Jadi jika pengembangan proyek penelitian positif, maka pasarkan produk


baru tersebut karena akan memberikan untung 43.5 juta

b) Proyek Pengembangan Negatif (0.2)

58
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

Jika pengembangan proyek penelitian negatif maka terdapat 2 pilihan


lagi yaitu pasarkan produk lama atau hentikan produksi sehingga dihitung EV
ke-2 pilihan ini.

EV (Pasarkan Produk Lama) = 35 juta (0.3) – 20 juta (0.7) = - 3.5 juta


EV (Hentikan Produksi) = - 5 juta

Jadi jika pengembangan proyek penelitian ini negatif, maka tetap


pasarkan produk lama karena nilai kerugiannya lebih kecil daripada
menghentikan produksi yaitu nilai ruginya 3.5 juta.

c) Nilai Akhir EV (Proyek Penelitian)

EV (Proyek Penelitian) = 43.5 juta (0.8) – 3.5 juta (0.2) = Rp 34.1 juta

2. EV (Hentikan Produksi) = Rp 0
3. EV (Teruskan Seperti Biasa) = 40 juta (0.3) – 15 juta (0.7) = Rp. 1.5 juta

Kesimpulan : Dari ketiga nilai EV ini, maka dipilih proyek penelitian


dengan EV Rp 34.1 juta

F. NILAI HARAPAN DENGAN INFORMASI YANG SEMPURNA


(EXPECTED VALUE OF PERFECT INFORMATION/EVPI)

Informasi yang sempurna untuk sebuah kejadian yang tak pasti adalah
informasi yang dapat menghilangkan seluruh ketidakpastian yang melingkupi
hasil kejadian tersebut. Jadi setelah menerima informasi tersebut, hasil yang
akan muncul dapat diketahui dengan pasti. Nilai dari informasi dapat
dihitung dengan memasukkan alternative informasi dalam diagram keputusan
dengan rumus :

EVPI : (Nilai ekspektasi bila informasi sempurna dapat diperoleh) – (Nilai


ekspektasi dari alternative terbaik tanpa informasi)

Contoh EVPI

Masih menggunakan contoh kondisi ekonomi keputusan pengembangan


suatu industri dengan alternatif Expand, Mantain Status Quo, Sell now dengan

59
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

kondisi ekonomi baik dan kondisi ekonomi kurang baik dengan peluang
masing-masing adalah 0.7 dan 0.3

Tabel 4.5. Tabel Payoff keputusan pengembangan suatu industri.


α= 0.7 1- α = 0.3
Alternatif
(Kondisi Ekonomi Baik) (Kondisi Ekonomi Kurang Baik)
Ekspansi $ 800.000 $ 500.000
Tetap 1.300.000 - 150.000
Dijual 320.000 320.000

Dengan diperolehnya informasi yang sempurna, dipilih maintain status


quo (Nilai payoff tertinggi) jika kondisi ekonomi baik dan dipilih expand
(Nilai payoff tertinggi) jika kondisi ekonomi kurang baik.

Jadi nilai ekspektasi bila informasi sempurna dapet diperoleh adalah :


= 1.300.000(0.7) + 500.000(0.3) = 1.060.000

Untuk menghitung nilai ekspektasi dari alternative terbaik tanpa


informasi, terlebih dahulu hitung masing-masing EV setiap alternatif
EV (Ekspansi) = 800.000 (0.7) + 500.000 (0.3) = 710.000
EV (Tetap) = 1.300.000 (0.7) – 150.000 (0.3) = 865.000
EV (Dijual) = 320.000 (0.7) + 320.000 (0.3) = 320.000

Dan nilai ekspektasi dari alternative terbaik tanpa informasi adalah Status
Quo karena Status Quo memiliki EV tertinggi dibanding Expand dan Sell now
dengan EV = 865.000. Sehingga hasil dari nilai ekspektasi dengan informasi
sempurna (EVPI) adalah :
= 1.060.000 – 865.000
= 195.000

G. SOAL LATIHAN

G.1 Pilih Jawaban Yang Paling Tepat !

1. Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan disebabkan diantaranya


oleh:
a. Ketidak pastian dari nilai kriteria yang dipertimbangkan
b. Ketidak pastian dalam kebenaran asumsi yang digunakan dasar analisa
c. Keduanya (a dan b) salah

60
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

d. Keduanya (a dan b) benar.


2. Pohon keputusan dapat dipandang sebagai diagram alir dari titik-titik
pertanyaan yang menuju pada sebuah keputusan. Dalam pohon keputusan
terdapat dua simbol utama yaitu bujursangkar yang melambangkan titik
pengambilan keputusan dan lingkaran yang melambangkan:
a. Titik pengambilan keputusan
b. Kemungkinan kejadian yang dipertimbangkan
c. Keduanya salah.
3. Pengambilan keputusan yang mengandung ketidak pastian dengan
memperhatikan kejadian atau status pada masa yang akan datang dalam
memilih alternatif keputusan dapat dilakukan dengan metode:
a. Maximax dan minimax
b. Minimax regret dan maximin
c. Hurwich dan equal likehood
d. Metode pada (a, b, dan c) semuanya dapat dipakai.
4. Pengambilan keputusan dengan metode Maximin berarti:
a. Prioritas alternatif keputusan diurut berdasar nilai keputusan yang
diambil dari nilai maximum dari nilai minimum payoff pada masing-
masing alternatif keputusan.
b. Prioritas alternatif keputusan diurut berdasar nilai keputusan yang
diambil dari nilai maximum dari nilai maximum payoff pada masing-
masing alternatif keputusan.
c. Prioritas alternatif keputusan diurut berdasar nilai keputusan yang
diambil dari nilai minimum dari nilai maximum payoff pada masing-
masing alternatif keputusan.
5. Pengambilan keputusan dengan metode Minimax berarti:
a. Prioritas alternatif keputusan diurut berdasar nilai keputusan yang
diambil dari nilai maximum dari nilai minimum payoff pada masing-
masing alternatif keputusan.
b. Prioritas alternatif keputusan diurut berdasar nilai keputusan yang
diambil dari nilai maximum dari nilai maximum payoff pada masing-
masing alternatif keputusan.
c. Prioritas alternatif keputusan diurut berdasar nilai keputusan yang
diambil dari nilai minimum dari nilai maximum payoff pada masing-
masing alternatif keputusan.

G.2. Jawablah dengan penjelasan yang singkat!

1. Pabrik gelas kristal pernah mengalami ketidakmampuan dalam memenuhi


kebutuhan konsumen karena kapasitas produksi yang kecil, sehingga

61
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

pihak manajemen perlu mencari solusi untuk menangani masalah tersebut.


Tiga alternative keputusan yang dipertimbangkan oleh manajemen adalah :
1. Melakukan subkontrak dengan perusahaan lain
2. Membangun fasilitas baru
3. Tidak melakukan apa-apa

Pemilihan alternative tersebut sangat dipengaruhi oleh permintaan yang


rendah, sedang atau tinggi. Setelah dilakukan diskusi yang mendalam maka
pihak manajemen mengestimasi peluang permintaan 0.1 untuk permintaan
rendah, 0.5 untuk permintaan sedang dan 0.4 untuk permintaan tinggi.

Pihak manajemen juga melakukan estimasi terhadap keuntungan yang akan


diperoleh setiap alternatif pada setiap state of nature. Tabel keuntungan
(payoff) disajikan pada table berikut

0.1 0.5 0.4


Low Medium High
A. Subkontrak $ 10 $ 50 $ 90
B. Fasilitas Baru - $ 120 $ 25 $ 200
C.Tidak Melakukan $ 20 $ 40 $ 60
apa-apa

Berilah rekomendasi keputusan dengan menggunakan maximax, maximin,


minimax regret, hurwicz dan equal likelihood.

2. Seorang retailer harus memutuskan apakah akan membangun fasilitas


kecil atau besar di lokasi yang baru. Prediksi permintaan di lokasi tersebut
adalah rendah dan tinggi dengan peluang masing-masingnya adalah 0.6
dan 0.4. Jika dibangun fasilitas kecil dan permintaannya tinggi dengan
manajer tidak memilih untuk expand maka keuntungannya adalah
$233.000 atau dengan expand maka keuntungannya adalah $280.000. Jika
dibangun fasilitas kecil dengan permintaan rendah maka tidak ada alasan
untuk expand dengan keuntungan yang didapatkan adalah $200.000. Jika
dibangun fasilitas besar dan terbukti permintaan rendah maka pilihannya
adalah tidak melakukan tindakan apa-apa dengan keuntungan yang
diperoleh adalah $ 40.000 atau menstimulasi permintaan dengan promosi
lokal. Peluang promosi itu berhasil adalah 0.6. Jika gagal, maka
keuntungannya hanya $ 20.000 dan jika berhasil, keuntungannya adalah
$220.000. Jika fasilitas besar dibangun dan permintaan tinggi, maka
keuntungannya adalah $800.000. Buatlah pohon keputusan. Kemudian
analisa untuk menentukan nilai ekspektasi di setiap keputusan pada

62
Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan

masing-masing state of nature (kemungkinan kejadian yang


dipertimbangkan). Bagaimana rekomendasi Saudara?

3. Matrix payoff dari suatu sistem pengambilan keputusan terdiri dari


alternatif keputusan state of nature dan nilai yang terkait. Berapa jumlah
kejadian dalam state of nature yang dapat dipertimbangkan?

4. Matrix payoff dari suatu sistem pengambilan keputusan terdiri dari


alternatif keputusan state of nature dan nilai yang terkait. Berapa jumlah
alternatif keputusan yang dapat dipertimbangkan?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan regret pada pegambilan keputusan


dengan minimax regret ?

63

Anda mungkin juga menyukai