Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROSES PEMBUATAN FORMALDEHIDA

DISUSUN OLEH :

1. Muhammad Rivaldo Hanitama


2. Verdy Anugrah Pratama

KELAS : 3 KIB
DOSEN PENGAJAR : Ir. Erwana Dewi, M.Eng.
MATA KULIAH : Proses Industri Kimia

TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
Tahun 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Proses Pembuatan Formaldehida”.

Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata
kuliah Proses Industri Kimia sebagai salah satu syarat memenuhi kontrak perkuliahan.
Makalah ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan judul diatas. Makalah ini juga
dilengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dari isi makalah kami.

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini dapat


berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait
proses industry dalam pembuatan formaldehida dari senyawa C1.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan.. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan penulis terima dengan senang hati.
Dan kami pun berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Akhir kata semoga keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

Palembang, 12 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………1
1.2. Tujuan Penulisan……………………………………………………2
1.3. Manfaat Penulisan…………………………………………………..2
1.4. Metode Penulisan…………………………………………………...2
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................3
2.1. Pengertian Formaldehida…………………………………………...3
2.2. Karakteristik Bahan dan Produk……………………………………3
2.2.1. Formaldehida……………………………………………………….3
2.2.2. Methanol……………………………………………………………3
2.2.3. Udara……………………………………………………………….4
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................5
3.1. Kegunaan Formaldehida……………………………………………5
3.1.2. Daftar Kegunaan Formalin…………………………………………6
3.1.3. Penggunaan Formalin yang Salah…………….…………………....6
3.1.4. Pengaruh Terhadap Tubuh………………………………...…….....7
3.1.5. Pertolongan Pertama Bila Terjadi Keracunan Akut……….………7
BAB IV PROSES INDUSTRI FORMALDEHIDA…………………………….…8
4.1. Produksi Formaldehida…………………………..…………………8
4.2. Alat yang Digunakan dan Fungsinya……..…………………….....9
4.3. Uraian Proses………………………………………………………10
4.4. Neraca Massa………………………………………………………11
BAB V PENUTUP.................................................................................................13
5.1. Kesimpulan……………………………………………………..…13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan jaman, pembangunan di segala bidang makin


harus diperhatikan. Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah
dengan pembangunan industri, termasuk diantaranya adalah industri kimia, baik
yang menghasilkan suatu produk jadi maupun produk antara untuk diolah lebih
lanjut.
Formaldehida adalah suatu bahan kimia yang penting. Pemakaiannya
terutama untuk bahan industri. Dalam industri, formaldehida merupakan bahan
baku untuk pembuatan bahan kimia turunannya yang dapat dipakai sebagai bahan
dasar atau bahan penolong pada industry lain. Di dalam perindustrian,
Formaldehid sering di gunakan sebagai salah satu bahan pencampur dalam proses
pembuatan Urea, Fenol dan Melamin. Jika Formaldehid di reaksikan dengan
ketiga senyawa itu, maka akan di hasilkan resin termiset yang keras.

Pada umumnya, formaldehida terbentuk akibat reasi oksidasi katalitik


pada metanol. Oleh sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran
bahan yang mengandung karbon dan terkandung dalam asap pada kebakaran
hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau.

Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi


cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di
atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan
sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.

1.2. Tujuan Penulisan


1
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Melengkapi tugas kuliah Peralatan Industri Kimia.
2. Mengetahui lebih jelas mengenai formaldehida.
3. Mengetahui karakteristik dari formaldehida.
4. Mengetahui tahapan proses pembuatan formaldehida.

1.3. Manfaat Penulisan.


Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat berguna dalam hal :
1. Memberikan informasi tentang industri formaldehida
2. Memberikan informasi tentang karakteristik dari formaldehida
3. Memberikan informasi tentang proses pembuatan formaldehida dalam
skala industri
4. Memberikan informasi tentang alat-alat yang digunakan dalam industri
pembuatan formaldehida

1.4. Metode Penulisan.


Metode yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah studi pustaka. Untuk
menunjang penyusunan makalah ini penulis membaca dan memahami berbagai
informasi baik dari buku-buku pengetahuan, artikel, dan internet untuk dijadikan acuan
serta mengambil teori-teori yang relevan dengan tema yang dibahas dalam makalah ini.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Formaldehida

Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin),


merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang
dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal
sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh

2
kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tetapi diidentifikasi oleh Hoffman
tahun 1867.

Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi bisa
larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk dagang
'formalin' atau 'formol' ). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi dan sedikit
sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya, larutan ini mengandung
beberapa persen metanol untuk membatasi polimerisasinya. Formalin adalah larutan
formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.

2.2. Karakteristik Bahan dan Produk.

2.2.1. Formaldehida
 Berat molekul : 30,03 g/mol
 Densitas : 1 kg·m−3, gas
 Penampilan : gas tak berwarna
 Titik lebur : -117 °C (156 K)
 Titik didih : -117 °C (156 K)
 Kelarutan : > 100 g/100 ml (20 °C)

2.2.2. Methanol
 Berat Molekul : 32,04 gr/ml
 Titik Leleh : - 97,80 C
 Titik Didih : 64.70 C
 Density : 0,788 pada 200 C
 Kemurnian : 99, 8 %
 Bentuk : Cair
 Limit Beracun : 200ppm
 Limit Ledakan : 6.0 vol% in air ( Lower )
36.5 vol% in air (Upper )

2.2.3. Udara
3
Terdiri dari N2 79% dan O2 21%
a) Nitrogen (N2)
 Bentuk : Gas
 Berat Molekul : 14,006 gr/mol
 Titik Lebur : 63,15 K
 Titik Didih : 77,36 K
 Densitas : 1,251 g/L
 Warna : Tidak berwarna

b) Oksigen (O2)
 Berat Molekul : 32 gr/ml
 Density : 1,429 gr/ml
 Titik Leleh : - 218,80 C
 Titik Didih : -1830 C
 Grade : High Purity : 99.5%O2, 0.5%Ar
: low Purity : 90-95% O2, 4-5% Ar

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Kegunaan Formaldehida.


Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri,
sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan
pengawet. Sebagai disinfektan, Formaldehida dikenal juga dengan
nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan
pakaian.

4
Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam
bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya
mengangkat kutil. Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem
untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.
Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam
produksi polimer dan rupa-rupa bahan kimia. Jika digabungkan
dengan fenol, urea, atau melamina, formaldehida
menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen,
misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk
busa-nya sebagai insulasi. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan
untuk produksi resin formaldehida.
Untuk mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida dipakai untuk
produksi alkohol polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk
membuat cat bahan peledak. Turunan formaldehida yang lain adalah metilena
difenil diisosianat, komponen penting dalam cat dan busa poliuretana,
serta heksametilena tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-formaldehida
untuk membuat RDX (bahan peledak).
Sebagai formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan
sebagai insektisida serta bahan baku pabrik-pabrik resin plastik dan bahan
peledak.

3.1.2. Daftar kegunaan formalin :


 Pengawet mayat
 Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya
 Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
 Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi
 Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea
 Bahan untuk pembuatan produk parfum
 Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku
 Pencegah korosi untuk sumur minyak
5
 Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan
sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang
rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit,
perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, pasta gigi, dan pembersih karpet

3.1.3. Penggunaan formalin yang salah :

Melalui sejumlah survei dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan


sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktik
yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak
bertanggung jawab. Beberapa contoh prduk yang sering diketahui mengandung
formalin misalnya :

 Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna
merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak
mudah busuk.
 Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak
mudah busuk.

 Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi
dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.

 Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet
beberapa hari dan tidak mudah basi.

3.1.4. Pengaruh Terhadap Tubuh


Karena resin formaldehida dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu
lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan isolasi, serta karena resin ini
melepaskan formaldehida pelan-pelan, formaldehida merupakan salah satu
polutan dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari
0,1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan

6
iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata,
pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.
Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum,
bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi
menjadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan napas
menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai kepada
kematiannya.
Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan
terikatnya DNA oleh protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang
normal. Binatang percobaan yang menghisap formaldehida terus-terusan
terserang kanker dalam hidung dan tenggorokannya, sama juga dengan yang
dialami oleh para pegawai pemotongan papan artikel. Tapi, ada studi yang
menunjukkan apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit, seperti yang
digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik terhadap
makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.

3.1.5. Pertolongan Pertama Bila Terjadi Keracunan Akut

Pertolongan tergantung pada konsentrasi cairan dan gejala yang dialami


korban. Sebelum ke rumah sakit, berikan arang aktif (norit) bila tersedia. Jangan
melakukan rangsangan agar korban muntah, karena akan menimbulkan
risiko trauma korosif pada saluran cerna atas. Di rumah sakit biasanya tim medis
akan melakukan bilas lambung (gastric lavage), memberikan arang aktif
(walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan pada
saat endoskopi). Endoskopi adalah tindakan untuk mendiagnosis
terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna. Untuk meningkatkan eliminasi
formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodialisis (cuci darah). Tindakan ini
diperlukan bila korban menunjukkan tanda-tanda asidosis metabolik berat.

BAB IV
PROSES INDUSTRI FORMALDEHIDA
7
4.1. Produksi Formaldehida

Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol.


Katalis yang paling sering dipakai adalah logam perak atau campuran oksida besi
dan molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering
dipakai (proses Formox), reaksi metanol dan oksigen terjadi pada 250 °C dan
menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan kimia

CH3OH + ½ O2  HCOH + H2O

Katalis yang menggunakan perak biasanya dijalankan dalam temperatur


yang lebih tinggi, kira-kira 650 °C. dalam keadaan ini, akan ada duareaksi kimia
sekaligus yang menghasilkan formaldehida: satu seperti yang di atas, sedangkan
satu lagi adalah reaksi dehidrogenasi

CH3OH → H2CO + H2.

Bila formaldehida ini dioksidasi kembali, akan menghasilkan asam format


yang sering ada dalam larutan formaldehida dalam kadar ppm.

Di dalam skala yang lebih kecil, formalin bisa juga dihasilkan dari konversi
etanol, yang secara komersial tidak menguntungkan.

Dalam proses pembuatan Formaldehid dengan cara Oksidasi Dehdrogenasi


dari Metanol terjadi tiga reaksi, yaitu :

o Reaksi Oksidasi
CH3OH + ½ O2  HCOH + H2O H = -37 kcal

o Reaksi Pyrolisis
CH3OH  HCOH + H2 ∆H = +19,8 Kcal

o Reaksi samping dan Pembakaran Sempurna


CH3OH + ½ O2  2 H2O + CO2 ∆H = -162 Kcal

8
4.2. Alat yang Digunakan dan Fungsinya
Dalam melakukan proses pembuatan Formaldehid, diperlukan alat – alat
sebagai berikut :

o Methanol Evaporator
Alat ini dipergunakan untuk menguapkan Metanol menjadi fase uap
dengan bantuan udar panas.

o Catalytik reaktor
Tempat terjadi reaksi eksoterm dan endoterm dimana Ag atau perak
sebagai katalis di letakkan dalam reaktor berupa sebuk

o Scrubber
Alat ini dipergunakan sebagai tempat terjadinya penyerapan zat – zat
yang tidak diinginkan dengan media air yang disebut water scrubber.

o Light End Stripper


Alat ini dipergunakan sebagai tempat terjadinya pemisahan antara
metanol, oksigen, hidrogen, karbondioksida, dan nitrogen dengan
berdasarkan titik didih dengan bantuan penguapan yaitu steam.

o Alcohol Stripper
Alat ini dipergunakan sebagai tempat terjadinya pemisahan antara
formaldehid dan metanol yang tidak bereaksi dengan pemanas yaitu
steam.

4.3. Uraian Proses

9
Pada proses pembuatan formaldehid dengan menggunakan bahan baku metanol
dan udara, mula-mula udara yang mengandung O 2 dan N2 melalui kompresor pada
tekanan 0,2 atm, kemudian masuk ke Heater untuk dipanaskan. Selanjutnya udara
panas masuk kedalam Metanol Evaporator, Dimana udara panas mengubah metanol
cair menjadi uap panas. Didalam tangki metanol evaporator ini, kondisinya terus
terjaga agar rasio perbandingan antara metanol dan udara yaitu 30% - 50%.

Selanjutnya udara panas yang telah bercampur dengan uap dari metanol keluar
dari tangki. Setelah keluar dari tangki, sebelum masuk kedalam catalytic reactor uap
panas kembali didinginkan pada heat exchanger, selanjutnya dalam catalytik reaktor
terjadi reaksi eksoterm dan endoterem (pada reaksi a dan b). Katalis yang digunakan
adalah perak atau kasa tembaga. Katalis ini berfungsi untuk mempercepat reaksi
yang terjadi direaktor, dan reaksi berlangsung pada suhu 450-600ºC.

Keluaran dari catalytic reaktor kemudian didinginkan sebelum masuk ke Light


Ends Stripper. Dimana pada light ends stripper terjadi proses pemisahan dengan
pemanasan, pada temperatur tertentu fraksi ringan yang temperatur didihnya lebih
rendah dari temperatur top kolom akan menguap dan keluar melalui top kolom.
Diketahui bahwa Metanol memiliki titik didih 64,7 ºC (337,7 K), dan untuk
Nitrogen dengan titik didih 77,36 K, Oksigen titik didihnya 90,20 K,
10
Karbondioksida 195 K, dan Hidrogen 20,28 K, sehingga yang akan menguap keatas
adalah berupa O2, N2, CO2 dan H2, untuk membantu proses penguapan dilakukan
dengan injeksi steam. Selanjutnya akan menuju ke water scrubber yang dilengkapi
dengan pendingin, dimana fungsi scrubber ini untuk menyerap liquid atau sisa
metanol yang masih terkandung dalam gas tersebut dengan bantuan H2O sebagi
media penyerap. Vent gasses berupa O 2, N2, CO2 dan H2 yang bebas dari liquid,
dapat dibuang ke udara bebas dengan aman, sedangkan liquidnya akan kembali ke
light ends stripper. Metanol yang masih bercampur dengan air akan keluar pada
bagian bawah light ends stripper dan kemudian masuk kedalam kolom alkohol
stripper, dimana akan terjadi proses pemisahan antara campuran zat kimia dengan
bantuan pemanasan yaitu steam, untuk metanol yang tidak bereaksi akan di recycle
menuju catalytik reactor dan digunakan sebagai bahan baku, Sedangkan pada bagian
akhir didapatlah formaldehid larutan 37 %.

4.4. Neraca Massa


Hitunglah neraca massa total bila diketahui bahan baku yang tersedia untuk
pembuatan formaldehyd dari CH3OH sintetis dan udara masing masing 100kg dan
170kg. Berapakan berat formaldehyd yang terbentuk?
Jawab :
Metanol : 100kg
Kmol metanol : 100/32,04 = 3,12101 kmol
Udara 170kg x 29g/mol x 10^-3g/kg x 0,21
Kmol O2 = 1,0353 kmol

 Reaksi utama
CH3OH + 0,5O2  CHOH + H2O
CH3OH  CHOH + H2

2CH3OH + 1/2O2 2CHOH + H2O + H2


M:3,12500 1,0353 - - -
B: 2,4968 0,6242 2,4968 1,2484 1,2484

11
S: 0,62819 0,4111 2,4968 1,2484 1,2484

CH3OH + 3/2 O2  CO2 + H2O


M: 0,62819 0,4111 - -
B: 0,27406 0,4111 0,27406 0,54812
S: 0,35413 - 0,27406 0,54812

Tabel neraca massa total


KOMPONEN INPUT OUTPUT

KMOL KG KMOL KG
O2 1,0353 33,1296 - -

H2 - - 1,24840 2,49680

CH3OH 3,12101 100 0,35414 11,33216

H2O - - 1,79652 32,33736

CHOH - - 2,49681 74,90430

CO2 - - 0,27406 12,05864

TOTAL - 133,1296 133,12926

BAB V
PENUTUP

12
5.1. KESIMPULAN

Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

 Formaldehid memiliki nama dagang formalin dan memiliki rumus molekul


CH2O
 Pembuatan formaldehid yang sering dilakukan dengan cara Katalitis oksidasi
-dehidrogenasi methanol, dengan menggunakan bantuan katalis perak dan kasa
tembaga sebagai katalisnya, digunakan untuk penyeimbang reaksi.

 Formaldehid yang dihasilkan pada industri ini dimana menggunakan proses


Katalitis oksidasi -dehidrogenasi methanol yaitu sebesar 37 bagian
formaldehid dan 63 bagian air. Formaldehid inilah yang dapat kita temui
dipasaran. Formaldehid yang 100% merupakan formaldehid yang berbentuk
gas yang ada ditersebar diudara.

DAFTAR PUSTAKA

Chaptere,dryden.1963.outlines of chemical technology.2nd en.


13
http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen

http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen http://id.wikipedia.org/wiki/Formaldehida

http://id.wikipedia.org/wiki/Metanol

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28393/4/Chapter%20I.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai