Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

PRAKIRAAN DAMPAK LALU LINTAS

3.1. TAHAP KEGIATAN KONSTRUKSI

A. Gangguan Kelancaran (Kemacetan) Lalu Lintas


a) Bangkitan tenaga kerja konstruksi
Pada masa konstruksi mobilisasi pekerja konstruksi cukup mempengaruhi
kelancaran dan keselamatan lalu lintas sekitar tapak proyek terutama pada pintu
masuk-keluar proyek. Berikut tabel estimasi jumlah tenaga kerja konstruksi yang
dibutuhkan dalam pekerjaan pembangunan Hotel “Swiss-Belhotel Yogyakarta” ini.

Tabel 3. 1. Estimasi Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi Hotel “Swiss-Belhotel”

Jumlah
Tenaga yang dibutuhkan Jenis Keahlian
(orang)
1. Project Manager S1 T. Sipil/Arsitektur 1
2. Site Manager S1 T. Sipil/Arsitektur 1
3. Site Engineer S1 T. Sipil/Arsitektur 1
4. Pelaksana D3 T. Sipil/Arsitektur, M, E 5
5. Arsitek S1 T. Arsitektur 3
6. Sipil/Struktur Engineer S1 T. Sipil 3
7. Mechanical Engineer S1 T. Mesin 2
8. Electrical Engineer S1 T. Electro 2
9. Project Control S1 T. Sipil/Arsitektur 5
10. Quantity Surveyor D3 T. Sipil/Arsitektur, M, E 5
11. Quality Control D3 T. Sipil/Arsitektur, M, E 5
12. Safety officer D3 T. Sipil/Arsitektur, M, E 5
13. Cad Operator SMK Bangunan, Mesin, 5
Elektro
14. Logistik SMK Bangunan, Mesin, 6
Elektro
15. Administrasi Proyek D3 5
16. Kepala Tukang SD/SMP/SMA 10
17. Tukang SD/SMP 30
18. Pembantu SD/SMP 60
tukang/helper
Jumlah 154
Sumber : PT Matratama Graha Mulia, 2014

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-1
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

Diperkirakan total pekerja konstruksi sebanyak 154 orang. Jika dari total jumlah
pekerja konstruksi, 40% (62 orang) berasal dari masyarakat sekitar proyek, maka
jumlah total potensi bangkitan lalu lintas dari mobilisasi tenaga kerja diperkirakan
sama dengan jumlah pekerja konstruksi yang berasal dari daerah sekitar proyek yaitu
sebesar ± 62 kendaraan (sisanya tidak berpotensi menggunakan kendaraan karena
diperkirakan menghuni base camp proyek). Jika peluang menggunakan moda
transportasi pribadi (sepeda motor) dan yang tidak menggunakan (menggunakan
angkutan umum atau diantar) 50:50 maka, beban bangkitan lalu lintas yang
ditimbulkan adalah 31 kend/hari yang diperkirakan menggunakan moda sepeda
motor.

b) Bangkitan lalu lintas pekerjaan galian tanah (basement)


Pada penggalian basement maka volume tanah yang harus diangkut/dibuang sebagai
berikut :
 Basement 2 = 1.303 m2 x 3,2 m = 4.169,6 m3
 Basement 1 = 1.303 m2 x 3,2 m = 4.169,6 m3
Total jumlah tanah galian untuk basement sebanyak 8.516,9 m3
Jika truk material dapat mengangkut 5 m3/truk ada bangkitan truk sebanyak 1.704
truk. Masa penggalian diperkirakan 3 bulan atau 90 hari efektif maka akan ada
bangkitan 19 kend/hari.

c) Bangkitan lalu lintas pembangunan fisik bangunan Hotel “Swiss-Belhotel


Yogyakarta"
Diketahui total luas bangunan ± 12.046,84 m 2. Jika asumsi kebutuhan material per m 2
bangunan adalah 2.5 m3 maka total kebutuhan material sebesar 30.117,1 m 3 material.
Jika pengangkutan material bangunan menggunakan dump truk kapasitas 5 m 3/truk
maka total bangkitan lalu lintas sebesar 6.023 kendaraan truk. Jika durasi pekerjaa
bangunan selama 15 bulan (450 hari) maka total bangkitan adalah sebesar 13
kend/hari.
Dengan demikian, total bangkitan lalu lintas pada tahap konstruksi adalah sebesar
32 kend truk/hari dan bangkitan sepeda motor pekerja 31 kend/hari (total 63
kend/hari) . Jika durasi pekerjaan konstruksi setiap hari 8 jam maka rata-rata
Analisis Dampak Lalu Lintas
Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-2
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

bengkitan lalu lintas pada masa konstruksi sebesar 4 kend truk/jam atau 5,2
smp/jam (4*1,3) ditambah 2 smp/jam (31*0,5/8) bangkitan kendaraan pekerja
konstruksi.
Dengan demikian total keseluruhan bangkitan tahap konstruksi adalah 7,2
smp/jam.

1. Gangguan kelancaran (kemacetan) pada ruas jalan Jend. Sudirman (saat


konstruksi hotel)

Dengan demikian dampak lalu lintas tahap konstruksi Hotel Swiss-Belhotel


Yogyakarta terhadap ruas jalan adalah sebagai berikut (perhitungan menggunakan
data arus puncak lalu lintas tertinggi pada hari kerja) :
Tabel 3. 2. Kinerja Ruas Jalan Sudirman (Saat Konstruksi)
Dengan Proyek
Parameter Tanpa Proyek Besar Dampak
Konstruksi
Arus Lalu Lintas (Q) 3968,6 smp/jam 3975,8 smp/jam 7,2 smp/jam
Kapasitas Jalan (C) 4.914 smp/jam 4.914 smp/jam -
Derajat Kejenuhan (DS) 0,8076 0,8091 0,0015
Sumber : Hasil Analisis, 2014

Dari hasil perhitungan Derajat Kejenuhan akibat konstruksi proyek terdapat


penambahan nilai DS hanya sebesar 0,0015 dan tidak menurunkan tingkat pelayanan
(kinerja) jalan Sudirman.

2. Gangguan kelancaran (kemacetan) pada simpang terdekat (saat konstruksi


hotel).

Dampak lain yang akan terjadi karena adanya pembangunan hotel ini adalah kinerja
persimpangan. Diperkirakan distribusi kendaraan proyek berasal dari arah utara
dengan rute Jl. Palagan-Kaliurang – Jl. Ringroad Utara– Jl. Monjali– Jl. AM.
Sangaji –Jl. Sudirman (lokasi konstruksi) rute ini dengan memperhatikan
tonase jalan yang akan dilewati. Sehingga akan membebani lengan barat dan
lengan timur simpang 3 bersinyal Sudirman-C. Simanjuntak masing-masing sebesar

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-3
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

7,2 smp/jam. Berikut ilustrasi gambar pergerakan kendaraan proyek saat konstruksi
hotel.

Menuju Jl. Palagan-Jl. Kaliurang

Ringroad Utara

Jl. Monjali

Jl. AM. Sangaji


Jl. C.Simanjuntak
Tapak Proyek Hotel

Jl. Jend.Sudirman

Tugu Jogja
Simpang 3 bersinyal
Simpang 4 bersinyal
Sudirman-Simanjuntak
Sudirman-Suroto

Gambar 3. 1. Ilustrasi pergerakan kendaraan proyek saat konstruksi hotel

Pengaruh distribusi kendaraan konstruksi tersebut jika terjadi pada puncak sore
(tertinggi) pada simpang terdampak adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 3. Kinerja simpang 3 bersinyal Sudirman – C.Simanjuntak


(peak tertinggi sore hari kerja)
Sebelum Ada Proyek Sesudah Ada Proyek Besar dampak lalu lintas
Arus Lalu Arus Lalu
Lintas Total Derajat Lintas Total Derajat Total
Lengan (smp/jm) Antrian Tundaan Jenuh (smp/jm) Antrian Tundaan Jenuh Antrian Tundaan Derajat Jenuh
Simpang (smp) (det/smp) (DS) (smp) (det/smp) (DS) (smp) (det/smp) (DS)
U 1586,1 3,64 9,83 0,41 1586,1 3,64 9,83 0,41 0,00 0,00 0,0000
S 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,0000
T 3448,2 4,94 45,24 0,94 3455,4 4,95 45,33 0,94 0,01 0,09 0,0020

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-4
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

Sebelum Ada Proyek Sesudah Ada Proyek Besar dampak lalu lintas
Arus Lalu Arus Lalu
Lintas Total Derajat Lintas Total Derajat Total
Lengan (smp/jm) Antrian Tundaan Jenuh (smp/jm) Antrian Tundaan Jenuh Antrian Tundaan Derajat Jenuh
Simpang (smp) (det/smp) (DS) (smp) (det/smp) (DS) (smp) (det/smp) (DS)
B 2207,3 9,11 62,74 0,8 2214,5 9,14 62,94 0,80 0,03 0,20 0,0026
rerata 0,01 0,10 0,0015

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Hasil analisis kinerja simpang 3 bersinyal Sudirman-C.Simanjuntak pada kondisi saat


konstruksi pada umumnya gangguan kelancaran lalu lintas (kemacetan) tidak
signifikan mempengaruhi kinerja simpang yang akan dilewati. Rata-rata besar
dampak lalu lintas pada indikator antrian kendaraan sebesar 0,01 , tundaan simpang
sebesar 0,10 dan DS sebesar 0,0015 dari kondisi eksisting (awal).

B. Gangguan Keselamatan Lalu Lintas


Dampak lalu lintas lainnya yang berpengaruh secara signifikan dari pekerjaan konstruksi
pembangunan Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta adalah gangguan keselamatan lalu lintas.
Hal ini disebabkan karena umumnya truk material memiliki dimensi atau ukuran yang
lebih besar dibanding mobil penumpang, maka pada saat manuver keluar/masuk lokasi
proyek akan membutuhkan sebagian jalan yang ada dan dapat menimbulkan konflik
dengan lalu lintas menerus, sehingga rawan terjadi kecelakaan. Berikut ilustrasi keluar-
masuk kendaraan proyek dari tapak proyek dan analisis potensi konflik lalu lintas yang
akan terjadi, yang diperkirakan kendaraan proyek berasal dari dan menuju arah barat
(Jalan Kaliurang, dll), sebagai berikut.

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-5
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

U
Tipe Konflik Lalu Lintas

C M = Merging (menggabung)
Lokasi Proyek
M
M W = Weaving (menyilang)

C = Crossing (berpotongan)

Jl.Sudirman

Gambar 3. 2. Potensi Konflik lalu lintas tahap konstruksi

Dari hasil analisis di atas maka potensi konflik lalu lintas dengan tipe merging sebanyak
2 titik konflik, dan crossing sebanyak 1 titik konflik. Dari segi tingkat kefatalan kejadian
kecelakaan, maka tipe konflik yang disebabkan oleh konflik crossing dan weaving adalah
yang sangat fatal. Jadi besaran potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas pada masa
konstruksi sebesar 63 kejadian/hari dengan rincian 67% (42 kejadian) adalah konflik
merging, 33% konflik crossing (21 kejadian).

3.2. TAHAP KEGIATAN OPERASIONAL

A. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta


Bangkitan lalu lintas saat operasional Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta ini ialah berasal
dari bangkitan lalu lintas oleh pegawai Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta dan bangkitan
pengunjung (tamu hotel). Berikut tabel prakiraan bangkitan lalu lintas operasional
Swiss-Belhotel Yogyakarta ini.

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-6
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

1. Bangkitan parkir pengunjung (tamu hotel)

Pada kegiatan operasional Swiss-Belhotel Yogyakarta menyediakan fasilitas kamar hotel


sebanyak 99 kamar dan total luas ruang pertemuan seluas 222,91 m2 pada upper ground
dan lantai 1 hotel. Jika asumsi yang digunakan adalah 1 orang menggunakan ruang 1,5 - 2,0
m2/orang, (sumber : Neufert, Ernst, Architects’ Data – 2nd ed., Granada Publishing, 1980,
London), maka diperkirakan kapasitas meetingroom 100-111 orang (tergantung pada
penataan dari meja, kursi dan peralatan lainnya). Berdasarkan advice planning Nomor
1158/VI/AP/DINZIN/2013, yang mensyaratkan standar kebutuhan ruang parkir sesuai
dengan ketentuan yang berlaku yaitu 0,4 SRP, maka Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta
membutuhkan lahan parkir sebagai berikut:

1. Kebutuhan parkir pengunjung kamar hotel

Parkir (SRP) = Jumlah kamar * Standart parkir


= 99*0,4
= 40 SRP (Mobil = 12,5 m2)

Luas Lahan = 40 * 12,5 m2


= 500 m2
2. Kebutuhan parkir ruang pertemuan

Berdasarkan keterangan pemrakarsa, meetingroom yang disediakan adalah


diperuntukan untuk kegiatan internal dalam hotel atau sebagai fasilitas
tambahan bagi tamu yang nginap pada hotel hal ini mengantisipasi
kekurangan kapasitas parkir hotel yang hanya mampu menampung bangkitan
tamu hotel (pada kondisi puncak bangkitan kamar tamu hotel). Dengan
demikian meetingroom tersebut tidak membangkitkan lalu lintas (parkir)
tambahan pada hotel.

2. Bangkitan Kendaraan Karyawan

Diperkirakan kebutuhan pegawai operasional Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta sebanyak


75 orang, jika diasumsikan pemberlakuan waktu kerja 3 shift/hari maka potensi
bangkitan lalu lintas menjadi 1/3 total pegawainya atau sebesar 25 kendaraan (SRP).
Jenis moda yang dibangkitkan pegawai cenderung pada moda sepeda motor. Berikut
prakiraan bangkitan lalu lintas yang ditimbulkan oleh pegawai operasional Hotel.

Parkir (SRP) = Jumlah pegawai/jumlah shift * SRP (Sepeda motor)


= (75/3) * SRP (Sepeda motor)

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-7
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

= 25 SRP (Sepeda motor)

Luas Lahan = 25 *1,5 m2


= 37,5 m2

3. Evaluasi parkir

Hasil analisis bangkitan parkir operasional hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta Untuk


kendaraan mobil adalah sebesar 40 SRP mobil dan sepeda motor 25 SRP.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengelola Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta,


bangunan ini direncanakan akan menyediakan ruang parkir mobil 40 SRP dan 54
SRP motor.

Dengan demikian, kebutuhan parkir Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta sudah


tercukupi.

B. Gangguan Kelancaran (Kemacetan) Lalu Lintas


Pada tahap operasional bangkitan lalu lintas dari Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta akan
menambah beban pada kapasitas jalan yang ada, khususnya Jalan Sudirman. Tambahan
beban volume lalu lintas tersebut tentunya akan menimbulkan gangguan kelancaran
(kemacetan) pada ruas jalan dan simpang yang dilewati.

1. Gangguan kelancaran (kemacetan) pada ruas jalan Jend. Sudirman (saat


operasional hotel)

Dengan kebutuhan ruang parkir mobil sebesar 40 SRP = 40 smp/hari, dan sepeda motor
sebesar 25 SRP = (25*0,4) = 10 smp/hari artinya total bangkitan atau tarikan kendaraan
maksimum dalam 1 hari adalah 50 smp/hari. Bila pergerakan kendaraan keluar masuk
Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta dalam waktu bersamaan (dalam 1 jam), maka akan
menambah beban pada ruas jalan yaitu 50 smp/jam. Dampak lalu lintas operasional
hotel diperkirakan mempengaruhi kinerja jalan sebagai berikut (perhitungan
menggunakan data arus puncak lalu lintas tertinggi pada hari kerja):

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-8
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

Tabel 3. 4. Kinerja Ruas Jalan Sudirman (Saat operasional hotel)


Dengan Proyek
Parameter Tanpa Proyek Besar Dampak
Konstruksi
Arus Lalu Lintas (Q) 3968,6 smp/jam 4018,6 smp/jam 50 smp/jam
Kapasitas Jalan (C) 4.914 smp/jam 4.914 smp/jam -
Derajat Kejenuhan (DS) 0,8076 0,8177 0,0101
Sumber : Hasil Analisis, 2014

Dari hasil perhitungan diketahui besar dampak lalu lintas akibat operasional hotel ialah
terdapat penambahan nilai DS hanya sebesar 0,0101 dan cukup menurunkan tingkat
pelayanan (kinerja) jalan Sudirman sebesar 1,01% dari kondisi lalu lintas awal sebelum
adanya hotel.

2. Gangguan kelancaran (kemacetan) pada simpang terdekat (saat operasional


hotel)

Dampak lain yang akan terjadi karena adanya pembangunan hotel ini adalah kinerja
persimpangan. Asumsi distribusi perjalanan dari dan menuju hotel 50% ke simpang 4
bersinyal Sudirman-Suroto dan 50% ke simpang 3 bersinyal Sudirman-C.
Simanjuntak. Sehingga akan membebani kedua simpang masing-masing sebesar 25
smp/jam. Berikut ilustrasi gambar pergerakan kendaraan pengunjung saat operasional
hotel.
Tapak
Jl. C.Simanjuntak Hotel
Swiss- Simpang 4 bersinyal
Simpang 3 bersinyal Belhotel Sudirman-Suroto
Sudirman-Simanjuntak Perkantoran Bank

50%
50%

Pos Polisi Jl. Jend.Sudirman Gramedia


Bank

Jl. Suroto

Gambar 3. 3. Ilustrasi pergerakan kendaraan saat operasional hotel

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-9
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

Pengaruh distribusi kendaraan saat operasional hotel tersebut sebanyak 38


smp/jam pada masing-masing simpang terdampak. Jika pergerakan terjadi pada
puncak sore (tertinggi) pada simpang terdampak maka besar dampak dapat disimak
pada tabel-tabel berikut :
Tabel 3. 5. Kinerja simpang 3 bersinyal Sudirman – C.Simanjuntak
(kondisi peak tertinggi sore hari kerja)
Sebelum operasional hotel Sesudah operasional hotel Besar dampak lalu lintas
Arus Lalu Arus Lalu
Lintas Total Derajat Lintas Antri Total Antria Total Derajat
Lengan (smp/jm) Antrian Tundaan Jenuh (smp/jm) an Tundaan Derajat n Tundaan Jenuh
Simpang (smp) (det/smp) (DS) (smp) (det/smp) Jenuh (DS) (smp) (det/smp) (DS)
U 1586,1 3,64 9,83 0,41 1624,1 3,73 10,07 0,42 0,09 0,24 0,01
S 0 0 0 0 38 0 0 0 0,00 0,00 0,00
T 3448,2 4,94 45,24 0,94 3486,2 4,99 45,74 0,95 0,05 0,50 0,01
B 2207,3 9,11 62,74 0,8 2245,3 9,27 63,82 0,81 0,16 1,08 0,01
rerata 0,10 0,60 0,01

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Hasil analisis kinerja simpang 3 bersinyal Sudirman-C.Simanjuntak pada kondisi saat


operasional pada umumnya gangguan kelancaran lalu lintas (kemacetan) cukup
signifikan mempengaruhi kinerja simpang yang akan dilewati, dengan rata-rata
dampak lalu lintas indicator antrian 0,10 , tundaan simpang 0,6 dan DS 0,01 dari
kondisi eksisting (awal).
Tabel 3. 6. Kinerja Simpang 4 Bersinyal Sudirman-Suroto
(kondisi peak tertinggi sore hari kerja)

Sebelum operasional hotel Sesudah operasional hotel Besar dampak lalu lintas
Arus Arus
Lalu Lalu Total
Lintas Antria Total Derajat Lintas Antria Tundaan Derajat Antria Total
Lengan (smp/jm n Tundaan Jenuh (smp/jm n (det/smp Jenuh n Tundaan Derajat
Simpang ) (smp) (det/smp) (DS) ) (smp) ) (DS) (smp) (det/smp) Jenuh (DS)
U 540 4,59 25,12 0,33 578 4,91 26,89 0,35 0,32 1,77 0,02
S 1657 11,79 93,46 0,88 1695 12,06 95,60 0,90 0,27 2,14 0,02
T 2023 9,79 54,4 0,53 2061 9,97 55,42 0,54 0,18 1,02 0,01
B 1430 11,23 41,47 0,83 1468 11,53 42,57 0,85 0,30 1,10 0,02
rerata 0,27 1,51 0,02

Sumber : Hasil Analisis,2014

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-10
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

Hasil analisis kinerja simpang 4 bersinyal Jl.Sudirman-Suroto pada kondisi saat


operasional pada umumnya gangguan kelancaran lalu lintas (kemacetan) cukup
signifikan mempengaruhi kinerja simpang yang akan dilewati, dengan rata-rata dampak
lalu lintas indicator antrian 0,27 , tundaan simpang 1,51 dan DS 0,02 dari kondisi
eksisting (awal).

C. Gangguan Keselamatan Lalu Lintas

Pada tahap operasional Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta, frekuensi dan besaran


bangkitan operasional sangat mempengaruhi potensi terjadinya kecelakaan di depan
akses masuk-keluar lokasi Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta. Berikut ilustrasi pergerakan
lalu lintas dan identifikasi tipe konflik lalu lintas yang ditimbulkan.

U
Tipe Konflik Lalu Lintas
Hotel Swiss-Belhotel M
C M = Merging (menggabung)
Yogyakarta
C W
M W = Weaving (menyilang)

C = Crossing (berpotongan)
Jl.Sudirman

Gambar 3. 4. Potensi Konflik Lalu Lintas saat operasional Hotel Swiss-Belhotel

Yogyakarta

Dari hasil analisis di atas maka potensi konflik lalu lintas dengan tipe merging sebanyak
2 titik konflik, crossing 2 titik dan weaving 1 titik konflik. Dari segi tingkat kefatalan
kejadian kecelakaan, maka tipe konflik yang disebabkan oleh konflik weaving dan
crossing adalah yang sangat fatal. Jadi besaran potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas
pada operasional Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta sebesar 65 kejadian/hari dengan
rincian 40% (26 kejadian) adalah konflik merging, 40% (26 kejadian) dan 20% weaving
(13 kejadian).

Analisis Dampak Lalu Lintas


Hotel Swiss Belhotel
Paraf/ 2014
Tjhin Tjong Giong Dishub Kota Yogyakarta

III-11

Anda mungkin juga menyukai