Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM DAN

PERHITUNGAN VOLUME PENGECORAN LANTAI 7


PROYEK PEMBANGUNAN MOIZLAND TRADE CENTER
TANAH ABANG

Rifki Hafizh Hatmoko


1
2
Tati Novianti, ST., MT.

1,2
Jurusab Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
(Email: rifkihafizh01@gmail.com)
(Email: tatinoviati@staffsite.gunadarma.ac.id)

ABSTRAK

Proyek Pembangunan Moizland Trande Center Tanah Abang terletak di Jl. Kebon Kacang Raya
no 1 Tanah Abang Jakarta. Proyek di bangun di atas tanah seluas 688 m 2 Moizland Trade Center
terdiri dari 8 lantai. Proyek ini dimiliki oleh Moizland Grup Development dengan kontraktor
dari PT. Lautan Berkat Konstruksi. Jenis kontrak yang digunakan pada proyek ini adalah Lump
Sump Fixed Price, yang nilai kontraknya sebesar Rp. 23.628.000.000,- dengan waktu
pelaksanaan 288 hari kalender dan 90 hari masa pemeliharaan. Laporan ini membahas mengenai
metode pelaksanaan pekerjaan kolom dan perhitungan volume pengecoran kolom lantai 7,
jumlah kolom yang di tinjau 5 buah kolom dengan tipe kolom yang berbeda beda. Metode
pelaksanaan pekerjaan kolom terdiri dari menentukan as, pabrikasi kolom, pemasangan
tulangan kolom, penceklisan kolom, pembersihan area kolom, pemasangan bekesting kolom,
pengecoran kolom, pembongkaran bekesting kolom, perawatan. Berdsarkan hasil perhitungan
kebutuhan volume pengecoran didapat total volume kolom yaitu sebesar 2,4512 m 3.

Kata Kunci: Kolom, Metode Pelaksanaan, Pengecoran, Volume.

ABSTRACT

The Tanah Abang Moizland Trande Center Development Project is located on Jl. Kebon
Kacang Raya no. 1 Tanah Abang Jakarta. The project was built on a land area of 688 m2
Moizland Trade Center consisting of 8 floors. This project is owned byMoizland Group
Development with contractors from PT. The Ocean of Construction Blessing. The type of
contract used in this project is Lump Sump Fixed Price, whose contract value is Rp.
23,628,000,000, - with 288 calendar days of execution and 90 days of maintenance. This report
discusses the method of carrying out column work and calculating the volume of casting for the
7th floor column, the number of columns reviewed is 5 columns with different column types.
The method of carrying out column work consists of determining axles, column fabrication,
column reinforcement installation, column checking, column area cleaning, column formwork
installation, column casting, column formwork dismantling, maintenance. Based on the
calculation of the casting volume requirement, the total column volume is 2.4512 m3.

Keywords: Column, Implementation Method, Casting, Volume.


PENDAHULUAN
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya Gedung dan infrastruktur, tetapi mencangkup
lingkungan untuk keselamatan manusia.
Proses pembelajaran yang tidak singkat dan matang sangat diperlukan guna memahami
ilmu-ilmu yang dibutuhkan dalam proses konstruksi. Banyak cara yang dapat dilakukan agar
pengetahuan di bidang konstruksi bertambah. Selain presentasi teori di bangku kuliah, cara lain
untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas di bidang teknik sipil diantaranya adalah
melalui praktikum-praktikum yang dilakukan di laboratorium dan lebih jauhnya terjun langsung
ke lapangan melalui kegiatan kerja praktek di proyek pembangunan.
Kegiatan kerja praktek merupakan bentuk implementasi bagi mahasiswa dalam
menerapkan teori yang didapat di bangku perkuliahan terhadap kondisi nyata di lapangan,
dengan begitu diharapkan mahasiswa dapat membandingkan dan menganalisis berbagai
kemungkinan perbedaan yang terjadi di lapangan dan mengetahui solusi penyelesaiannya,
sehingga dapat membuka pengetahuan baru dan pengalaman langsung di bidang konstruksi.
Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan data serta pengamatan langsung di lapangan
selama kurang lebih 60 hari pada proyek pembangunan moizland trade center tanah abang,
dengan PT. Lautan Berkat sebagai kontraktor utama dan PT. Moizland sebagai owner

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilaksanakan pada proyek moizland trade center tanah abang antara
lain:
1. Mengetahui struktur organisasi yang ada di proyek.
2. Mengetahui kendala dan solusi dalam pelaksanaan proyek.
3. Mengetahui metode pelaksanaan kolom lantai 7 moizland trade center tanah abang.

Data Umum Proyek


Proyek pembangunan Moizland Trade Center (MTC) memiliki data-data proyek sebagai
berikut:
1. Nama Proyek : Moizland Trande Center (MTC) Tanah
Abang
2. Lokasi Proyek : Jl. Kebon kacang raya No. 1, RT. 13/RW.
6, Kb. Melati, Kecamatan tanah abang,
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10230.
3. Pemilik Proyek : PT. Moizland Grup Development
4. Kontraktor Pelaksana : PT. Lautan Berkat Kontruksi
5. Konsultan Perencana Struktur : PT. Ketira Engineering Konsultan
6. Perencana MEP : Best Manajemen Indonesia
7. Interior Konsultan : GMJ Interior
8. Quantity Surveyor : PT. Exkortime Consultant Abadi
9. Perencana Arsitektur : PT. Moizland Grup Development
10. Manajemen Kontruksi : PT. Moizland Grup Development
11. Sub Kontraktor
a. Beton Ready mix : PT. Adimix RMC Indonesia
b. Bekesting : PT. Rezeki logam jaya
: CV. Sarana Logam Jaya
c. Baja Tulangan : PT. Inter World Steel Mills Indonesia
: PT. The Master Steel MFc
12. Waktu Pelaksanaan : 288 hari
13. Nilai Kontrak : Rp. 23.628.000000
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan selama kerja praktek merupakan metode observasi atau
pengamatan langsung di lapangan. Berikut merupakan metode penelitian yang digunakan pada
penulisan kerja praktek
1. Metode konvesional atau pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui kegiatan
pekerjaan pada proyek konstruksi.
2. Membahas menegenai pekerjaan kolom dengan masalah khusus metode pelaksanaan
pekerjaan kolom dan perhitungan volume pengecoran lantai 7.
3. Pengumpulan data didapatkan dari pihak proyek, berikut data yang dibutuhkan untuk
penulisan laporan kerja praktek:
a. Data umum Proyek
b. Data teknis proyek
c. Data metode pelaksanaan
d. Shop drawing
4. Teknik pengelohan data dalam menyelesaikan laporan kerja praktek dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Perhitungan yang dijelasakan pada laporan kerja praktek dihitung dengan program
Microsoft Excel dan perhitungan manual atau kalkulator.
b. Laporan kerja praktek dikerjakan sesuai kaidah dan pedoman yang berlaku serta
diasistensikan kepada dosen pembimbing.

Lokasi Penelitian
Praktik lapangan dilaksanakan di proyek Moizland Trande Center yang berlokasi Jl. Kebon
Kacang Raya No.1, RT.13/RW.6, Kb. Melati, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10230.
Utara : Jl. KH Wahid Hasyim
Barat : Metro Tanah Abang
Selatan : Jl. Kebon Kacang 1
Timur : PT. Sinar Papua

Jl. KH Wahid Hasyim

Lokasi

Metro Tanah Abang

PT. Sinar Papua

Jl. Kebon Kacang 1

Gambar 1 Peta Lokasi Proyek Pembangunan Kios Moizland Trand Center (MTC) Tanang
Abang
Sumber : Google Maps
HASIL DAN PEMBAHASAN

Uraian umum
Kolom merupakan bagian dari suatu kerangka bangunan yang menepati posisi terpenting
dalam sistem struktur bangunan. Bila terjadi kegagalan pada kolom maka dapat berakibat
keruntuhan komponen struktur lain yang berhubungan dengannya, atau bahkan terjadi
keruntuhan total pada keseluruhan struktur bangunan.
Struktur dalam kolom terbuat dari besi dan beton, keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan terhadap tarik dan tekan. Besi adalah material yang tahan tarik,
sedangkan beton merupakan material yang tahan tekan. Gabungan antara kedua material ini
dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti balok bisa
menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Menurut SNI 2847:2013 kolom juga berfungsi untuk menahan beban aksial tekan vertikal,
sehingga perencanaan dimensi kolom perlu diperhatikan terutama dari segi lendutan dan
perilaku akibat beban. Kolom pada proyek pembangunan Moizland Trade Center merupakan
kolom beton bertulang yang terbuat dari dua material utama, yaitu besi tulangan dan beton.
Beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran agregat kasar, agregat halus, air,
semen (portland cement), dan dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya dengan perbandingan
tertentu hingga menjadi satu kesatuan yang homogen untuk menghasilkan beton dengan
karakteristik tertentu seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu
pengerasan.

Peralatan Konstuksi
Peralatan merupakan hal yang dibutuhkan dalam suatu pembangunan proyek, dimana
peralatan berfungsi sebagai alat bantu karena keterbatasan kemampuan tenaga kerja. Peralatan
yang digunakan pada proyek pembangunan Moizland Trade Center adalah sebagai berikut :
1. Tower crane
Tower crane adalah alat yang berfungsi untuk memindahkan material serta peralatan kerja
yang tidak dapat dibawa dengan tenaga manusia. Tower crane juga merupakan alat bantu
yang berhubungan dengan akses bahan dan material konstruksi dalam suatu proyek.
2. Dump Truck
Dump truck adalah alat yang digunakan untuk mengangkut bahan dan material dari lokasi
satu ke lokasi lainnya. Material-material tersebut dapat berupa tanah urug, pasir, batu split,
besi, dan sebagainya.
3. Truck Mixer
Truck Mixer adalah alat yang berfungsi untuk mencampurkan bahan adukan agar sesuai
dengan takaran sehingga memiliki kualitas bangunan yang terbaik dengan penggunaan
bahan yang sesuai. Selain itu Truck mixer juga merupakan alat yang digunakan untuk
mengangkut bahan material yang telah dicampurkan ke lokasi pengecoran setelah
dilakukan pengetesan slump dan memenuhi syarat yang di inginkan.
4. Bekisting
Bekisting adalah cetakan yang berisi beton cair yang digunakan untuk membentuk bentuk
bangunan tertentu. Biasanya bekisting digunakan untuk membentuk kerangka tangga,
balok, kolom dan sebagainya. Bekisting juga berfungsi sebagai penahan beton sementara
pada saat pengecoran sekaligus mempermudah dalam membuat struktur bangunan.
5. Bar bender
Bar bender merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan besi ulir dengan
diameter atau bentuk yang telah direncanakan. Cara kerja alat ini adalah memasukkan baja
yang akan dibengkokkan dan mengatur sudut sesuai kebutuhan, lalu pedal ditekan sehingga
roda pembengkok akan berputar sesuai sudut yang diinginkan.
6. Bar cutter
Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai ukuran yag
dibutuhkan. Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam bar
cutter, lalu menginjak pedal pengendali dan dalam hitungan detik baja tulangan akan
terpotong.
7. Air compressor
Air compressor adalah alat pengembus udara bertekangan tinggi yang digunakan untuk
membersihkan sisa-sisa kontoran yang menyebabkan berkurangnya mutu dan daya lekatan
tulangan beton. Sisa-sisa kotoran tersebut dapat berupa debu-debu, potongan-potongan
kawat, serbuk-serbuk kayu dan sebagainya.
8. Concrete vibrator
Concrete vibrator adalah alat yang digunakan untuk memadatkan beton yang telah
dituangkan, hal ini bertujuan agar beton menjadi lebih padat dan campur dengan baik serta
tidak ada rongga yang menyebabkan beton keropos.
9. Scaffolding
Scaffolding adalah alat yang digunakan untuk untuk menahan beban dari bagian atas yang
terdiri dari beban tulangan, beton, beban bekisting dan lainnya. Scaffolding terbuat dari
bahan logam besi berbentuk pipa yang dipasang satu dengan lainnya sehingga membentuk
suatu struktur yang kokoh.
10. Waterpass
Waterpass adalah Waterpass adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan
dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ka arah
horizontal. Dari pengalaman penulis di proyek MTC tanah abang waterpass digunakan
untuk mengukur elevasi saat dilakukannya pengecoran apakah sudah terlihat rata dan
sesuai dengan perencanaannya.
11. Theodolite
Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegakan bangunan agar
terlihat lurus dan membuat sudut-sudut bangunan. Theodolite juga di guanakan pada awal
pelaksanaan proyek untuk menentukan titik dasar bangunan dan menentukan as-as
bangunan.
12. Concrete Bucket
Concrete Bucket adalah alat konstruksi yang berfungsi untuk mengangkut beton ready mix
yang akan digunakan dalam penggecoran. Concrete Bucket diangkut menggunakan tower
crane, dalam proyek MTC tanah abang Concrete Bucket memiliki ukuran 0,8 m3.

Material Konstruksi
1. Baja Tulangan
Baja tulangan adalah material yang digunakan dalam proyek konstruksi untuk menahan
tegangan tarik pada beton. Pemilihan penggunaan baja tulangan dan jumlahnya tergantung
dari kekuatan struktur beton yang telah direncanakan kontraktor.
2. Beton Ready Mix
Beton ready mix adalah material konstruksi yang telah dipesan oleh kontraktor kepada sub
kontraktor sesuai dengan mutu dan kuat rencana yang diinginkan. Pengiriman beton ready
mix dari lokasi pembuatan menuju lokasi proyek menggunakan truck mixer.
3. Kawat Bendrat
Kawat bendrat adalah material yang digunakan untuk mengikat tulangan supaya tidak geser
dari lokasi yang ditentukan. Kawat baja juga berfungsi sebagai pengikat bekisting agar
menambah kuat agar tidak mengalami kesalahan saat pengecoran.
4. Beton Decking
Beton decking adalah material yang berfungsi sebagai jarak antara baja tulangan dan
bekisting, apabila beton decking tidak ada maka posisi besi akan turun atau terlalu rapat
dengan bagian luar selimut beton. Beton decking juga digunakan untuk mendapatkan
selimut beton yang diinginkan.
5. Perekat Bata Ringan
Perekat bata ringan adalah material bahan yang digunakan merekatkan pasangan bata
ringan satu dan lainnya yang berupa dry mortar. Perekat ini siap pakai yang terdiri dari
campuran semen, filler, dan aditif polymer

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Gambar 2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom


Dari diagram aliran diatas pelaksanaan pekerjan kolom di atas, dijelaskan secara rinci sebagai
berikut:
1. Menentukan As dan Membuat Marking Kolom
Penentuan as kolom dilakukan mengguanakan alat penyipat datar yaitu theodolite dan
waterpass. Menentukan as kolom berfungsi agar kolom sesuai dengan yang direncanakan
dan kolom simetris sesuai dengan gambar kerja.
2. Pabrikasi Kolom
Proses pabrikasi kolom yaitu baja tulangan di potong sesuai panjang kolom pada shop
drawing, proses ini disebut bar cutter. Setelah itu dilakukan proses pembengkokan
tulangan sesuai dengan shop drawing, proses ini disebut bar bender.
3. Pemasangan Tulangan Kolom
Tulangan kolom yang telah selesai dipabrikasi selanjutnya diangkat menggunakan tower
crane ke area di mana kolom itu akan dipasang. Tulangan kolom harus sudah dipastikan
tersambung dengan stek kolom dan sudah berdiri tegak lurus. Setelah tulangan terpasang
lalu dilakukan pengecekan ikatan pada tulangan, dan pemasangan sepatu kolom pada setiap
sudut marking dimensi kolom serta pemasangan beton decking pada setiap sisi kolom
untuk menjaga ketebalan selimut beton.
4. Penceklisan Kolom oleh Qc
Setelah pembesian tulangan kolom selesai, maka dilakukan checklist atau pemeriksaan
tulangan oleh qc yang harus sesuai dengan kolom apa bila saat pemeriksaan kolom tidak
sesuai dengan shopdrawing maka akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu untuk
memenuhi kriteria.
5. Pembersihan Area Kolom
Proses pembersihan kolom pada proyek MTC tanah abang menggunakan alat kompresor
guna mengefektifkan pekerjaan pembersihan pada kolom. Pembersihan dilakukan untuk
memastikan kolom dalam keadaan bersih dari kotoran seperti debu dan tanah yang
menempel pada tulangan.
6. Pemasangan Bekisting Kolom
Beton decking dipasang pada sisi luar tulangan sebelum pemasangan bekisting. Proses ini
di kerjakan agar didapatkan selimut beton yang sesuai rencana, kemudian di pasang
bekisting setelah di pasang dilakukan pengecekan posisi vertikal kolom menggunakan
unting-unting agar keadaan bekisting yang dipasang simetris.
7. Pengecoran Kolom
Proses pengecoran kolom pada proyek MTC tanah abang menggunakan bucket cor dan
tower crane, sebelum pengecoran beton dipindahkan terlebih dahulu dari truck mixer
kedalam bucket cor, lalu bucket cor di angkat menggunakan tower crane kearah kolom
yang ingin di cor. Pada saat pengecoran berlangsung dilakukan pemadatan menggunakan
alat bantu vibrator.
8. Pembongkaran Bekisting Kolom
Proses pembongkaran bekisting dilakukan setelah beton sudah cukup mengeras atau ± 24
jam setelah pengecoran. Pelepasan bekisting kolom diangkat menggunakan bantuan tower
crane, setelah bekisting terangkat sepenuhnya lalu bekisting dibawa ke tempat pabrikasi
kembali.
9. Perawatan (Curing)
Begitu pembongkaran bekisting selesai dilakukan, maka pekerjaan selanjutnya yaitu
perawatan beton dapat dilakukan. Proses curing ini dilakukan dengan penyiraman air ke
seluruh permukaan balok. Setelah itu, bahan curing compound dapat disemprotkan ke
permukaan balok. Perawatan beton ini sendiri bertujuan untuk menghindari beton
mengalami kehilangan kadar air yang berlebihan dengan menjaga suhu dan kelembaban
beton agar tidak terjadi retak.

PERHITUNGAN KEBUTUHAN BETON PADA KOLOM


Kebutuhan kolom beton pada kolom dapat dihitung berdasarkan shop drawing yang ada.
Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui jumlah volume beton yang dibutuhkan pada
saat pengecoran kolom lantai 7. Pada lantai 7 terdapat bebagai tipe kolom yang berbeda, ada 5
tipe kolom dan 24 kolom yang ada pada lantai 7. Area yang akan ditinjau dapat di lihat pada
gambar 3 shop drawing kolom lantai 7.
Gambar 3 Shop Drawing Kolom Lantai 7

Data spesifikasi kolom serta tulangan yang mengisinya dapat dilihat di table 1 dan 2 yang telah
tersusun dibawah ini. Spesifikasi kolom yang tertera dalam tabel meliputi kolom, jumlah kolom,
dimensi kolom, serta dimensi tulangan. Pada bagian perhitungan penulisan penullis hanya
merincikan perhitungan dari beberapa tipe kolom, namun ditampilkan table rekapitulasi
perhitungan dari setiap kolom yang ada pada lantai 7.

Tabel 1 Dimensi Kolom Lantai 7


Jumlah Dimensi Kolom Volume
No. Tipe Kolom
Kolom P (m) L (m) T (m) Kolom
1 K1 5 0,5 0,5 4,5 1,125
2 K2 13 0,6 0,3 4,5 0,81
3 K2A 3 0,6 0,3 4,5 0,81
4 K3 2 0,5 0,3 4,5 0,675
5 K3A 1 0,5 0,3 4,5 0,675

Tabel 2 Data Penulangan Kolom lanntai 7


Tipe Tulangan
No. Kolo
m Utama Sengkang
1 K1 10D22 D13-100
2 K2 12D19 D13-75
3 K2A 12D19 D13-75
4 K3 12D16 D13-75
D13-
5 K3A 12D16
75/150
Perhitungan Kebutuhan Volume Beton Kolom Tipe K1
Berikut adalah perhitungan volume kolom, volume utama, tulangan sengkang dan
kebutuhan pengecoran beton untuk kolom tipe K1 dalam satuan meter berdasarkan tabel 1 dan 2
sebagai berikut.

Tabel 3 Kolom Detail C K1


Kolom Detail C K1

Dimensi 500 x 500


Total Tulangan 10D22
Tumpuan D13 - 100
Sengkang
Lapangan D13 - 100

1. Perhitungan Volume Kolom (berdasarkan tabel 1)


Volume Kolom =P×L×T
= 0,5 × 0,5 × 4,5
= 1,125 m
2. Perhitungan Volume Tulangan (berdasarkan tabel 2)
a. Perhitungan Volume Tulangan Utama
1) Panjang Tulangan = Tinggi floor to floor lantai 7
= 4,500 m

2) Luas Tulangan =
1
= × π × 0,0222
4
= 0,0003801 m2
3) Jumlah Tulangan = 10 buah
4) Volume Tulangan = Panjang × Luas × Jumlah
= 4,500 × 0,0003801 × 10
= 0,0171 m3
b. Perhitungan Volume Tulangan Sengkang Tumpuan
Perhitungan volume tulangan sengkang tumpuan ini meliputi 2 bagian, yaitu tumpuan
atas dan tumpuan bawah, sehingga setelah diperoleh hasil dari salah satu bagian, maka
hasil harus dikalikan 2 agar hasil perhitungan di bawah ini meliputi tumpuan atas dan
bawah.
1) Panjang Tulangan = 2 × (bkolom - 2decking) + 2 × (hkolom -
2decking) + (2 × 6D)
= 2 × (0,5 - (2 × 0,04)) + 2 × (0,5 - (2 × 0,04)) + (2 ×
6(0,013))
= 2,832 m
1
2) Luas Tulangan = x π x d2
4
1
= x π x 0,0132
4
= 0,0001327 m2
Tinggi tulangan (1/ 4)h
3) Jumlah Tulangan =
Jarak pemasangan tulangan sengkang
1,125
=
0,100
= 11,25 buah, dibulatkan menjadi 11 buah.
4) Volume Tulangan = Panjang × Luas × Jumlah
= 2,832 × 0,0001327 × 11
= 0,0041 m3
c. Perhitungan Volume Tulangan Sengkang Lapangan
1) Panjang Tulangan =2 × (bkolom - 2decking) + 2 × (hkolom
2decking) + (2 × 6D)
= 2 × (0,5 - (2 × 0,04)) + 2 × (0,5 - (2 × 0,04))
+ (2 × 6(0,013))
= 2,832 m
1
2) Luas Tulangan = x π x d2
4
1
= x π x 0,0132
4
= 0,0001327 m2
Tinggi tulangan (1/ 2)h
3) Jumlah Tulangan =
Jarak pemasangan tulangan sengkang
2,250
=
0,100
= 22,5 buah
4) Volume Tulangan = Panjang × Luas × Jumlah
= 2,832 × 0,0001327 × 22
= 0,0082 m3
d. Perhitungan Volume Tulang Total
Volume Tulangan Total = Volume Tulangan Utama + Volume Tulang
Sengkang Tumpuan + volume Tulangan
Sengkang Lapangan
= 0,0171045 + 0,0041338704 + 0,0082677408
= 0,0295 m3
e. Perhitungan Volume Beton
Volume Beton = Volume Kolom - Volume Tulangan Total
= 1,125 - 0,0295061112
= 1, 0299 m3
f. Perhitungan Kebutuhan Truk Mixer
Kapasitas truk mixer besar = 7 m3
Volume beton kolom lantai 7
Kebutuhan pengecoran =
Kapasitas truk mixer
16,6615
=
7
= 2,3802 m3 = 3 truk mixer

Hasil Rekapitulasi Kebutuhan Beton Pada Kolom Lantai 7


Hasil rekapitulasi disajikan dalam bentuk table yang berisikan volume kolom, volume
tulangan utama, volume tulangan sengkang tumpuan dan lapangan, serta volume beton pada
setiap tipe kolom yang ada pada lantai 7 berikut table rekapitulasi yang dimaksud:

Tabel 4 Hasil Rekapitulasi Kebutuhan Beton


Volume (m3)
Tipe Dimensi Tulangan Sengkang
No. Tulangan
Kolom Kolom Kolom Beton
Utama Tumpuan Lapangan
1 K1 500 x 500 1,125 0,0171 0,0041 0,0082 1, 0299
2 K2 600 x 300 0,81 0,1530 0,0033 0,0065 0,6472
3 K2A 600 x 300 0,81 0,1530 0,0033 0,0065 0,6472
4 K3 500 x 300 0,675 0,0109 0,0286 0,0572 0,5784
5 K3A 500 x 300 0,675 0,0109 0,0286 0,0572 0,5784
Total 2,4512

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Selama melakukan kerja praktek di proyek pembangunan moizland trade center dan
melakukan pengamatan, maka kesimpulan yang di dapat dari kerja praktek adalah sebagai
berikut.
1. Dapat mengetahui organisasi yang ada diproyek seperti project manager, safety and
health environment (HSE), site manager, engineering, drafter, quality control,
surveyor, pelaksana struktur dan arsitektur, pelaksana MEP, administrasi proyek,
logistic dan mekanik.
2. Permasalahan yang timbul dilapangan seperti permasalahan tower crane yang dimana
salah satu baut tidak terpasang dengan baik yang bisa menyebabkan permasalahan
yang fatal dalam pembangunan konstruksi. Solusinya yaitu dengan melakukan
pengecekann sebelum twer crane akan di gunakan agar tidak terulang kembali yang
dimana akan memakan waktu dalam proses pengecoran.
3. Dapat mengetahui metode pelaksanaan struktur kolom seperti menentukan as dan
membuat marking kolom, pabrikasi kolom, pemasangan tulangan kolom, penceklisan
kolom, pembersihan area kolom, pemasangan bekisting kolom, pengecoran kolom,
pembokaran kolom dan perawatan kolom.

SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalankan kerja praktek di proyek pembangunan
moizland trade center Tanah Abang, penulis memberikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaannya, yaitu sebagai beriku:
1. Mahasiswa diharapkan aktif selama di proyek agar mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman yang terjadi di dalam dunia proyek.
2. Mahasiswa diharapkan menggunakan APD seperti sepatu safety, rompi, body harnes,
dan lain-lain untuk mencegah terjadinya kecelakaan di proyek.
3. Mahasiswa diharapkan sudah merencanakan masalah khusus yang akan diambil serta
mampu mengatur waktu kerja praktek agar tidak mengganggu waktu perkuliahan.

DAFTAR PUSTAKA

Boyoh, E.R., Windah, R.S. and Dapas, S.O. (2019). PERENCANAAN HOTEL KONSTRUKSI
BETON BERTULANG 12 LANTAI DI JLN. AHMAD YANI KOTA MANADO.
JURNAL SIPIL STATIK, [online] 7(8).
Lautan Berkat Kontsruksi. 2021. Data Proyek. PT. Lautan Berkat Konstruksi Pembangunan
MTC Tanah Abang
Lautan Berkat Kontsruksi. 2021. Gambar Perencanaan. PT. Lautan Berkat Konstruksi.
Pembangunan MTC Tanah Abang
Mudzaki. Satria., 2021. Metode Pelaksanaan dan Perhitungan Volume Kebutuhan Beton Kolom
Pada Lantai P9. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai