Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TARIF BEA MASUK, KURS DAN VOLUME IMPOR TERHADAP

PENERIMAAN BEA MASUK


(Studi Pada Kppbc TMP Tanjung Emas Semarang Periode 2009 – 2017)

Elynda Oktifani
PS Manajemen Bisnis Internasional, Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri
Semarang
Email: sekretariat@polines.ac.id

ABSTRACT
The purpose of this research is to explain the influence of Tariff, Exchange Rate
and Import Volume on the Acceptance of Import Duty on Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas both simultaneously and
partially. The data which were used were the secondary data received from Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas,
Statistics Indonesia (www.bps.go.id), and Ministry of Finance
(www.fiskal.kemenkeu.go.id). The analysis appliance on this study was the multiple of
linier regression statistic. The result of T-Test shows that the Tariff, Exchange Rate and
Import Volume had a significant effect on Acceptance of Import Duty on Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas.
Simultaneously, the result of F-Test shows that the Tariff, Exchange Rate and Import
Volume had a significant effect on the Acceptance of Import Duty on Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas.

Keyword : Tarif; Exchange Rate; Import Volume; and Acceptance of Import Duty

Wijono (2005:1) adalah salah satu


PENDAHULUAN indikator kemajuan pembangunan.

Perdagangan internasional Kegiatan perdagangan


terjadi karena adanya perbedaan sumber internasional yang semakin kompleks
daya yang dimiliki, faktor produksi, ternyata menuntut diadakannya suatu
kualitas serta harga barang di masing- sistem dan prosedur kepabeanan yang
masing negara. Suatu negara sangat lebih efektif dan efisien, serta mampu
sulit untuk mengembangkan sektor meningkatkan kelancaran arus barang
ekonominya jika hanya berkutik di dan dokumen. Adanya kondisi tersebut
negaranya sendiri. Oleh karena antar tentunya tidak terlepas dari pentingnya
negara satu sama lain memerlukan pemerintah untuk terus melakukan
kebutuhan yang kadang tidak tersedia di berbagai kebijakan di bidang ekonomi,
negaranya sendiri sehingga harus terutama dalam meningkatkan
mensupply dari negara lain. pertumbuhan perekonomian nasional.
Pertumbuhan ekonomi diharapkan akan Kebijakan pemerintah tentang
meningkat secara signifikan dengan perubahan undang-undang kepabeanan
adanya perdagangan internasional antar yang disahkan melalui UU No.10/1995
negara. Pertumbuhan ekonomi menurut dan telah direvisi dengan UU
No.17/2006, jelas merupakan langkah
antisipatif yang diharapkan mampu Kantor Pengawasan dan
menghadapi tantangan di era Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
perdagangan bebas dunia khususnya di Pabean Tanjung Emas adalah salah satu
kawasan Asia. dari 114 Kantor Pengawasan dan
Salah satu sumber penerimaan Pelayanan Bea dan Cukai dibawah
dalam negeri yang berasal dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai –
perpajakan khususnya pajak Kementerian Keuangan Republik
perdagangan internasional adalah bea Indonesia. Tugasnya melaksanakan
masuk yang pelaksanaan kepabeanan dan cukai, berdasarkan
pengumpulannya dibebankan kepada kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, menteri dan mengamankan
yaitu berupa penerimaan yang berasal kebijaksanaan pemerintah yang
dari pembayaran bea masuk oleh para berkaitan dengan lalu lintas barang yang
importir sehubungan dengan kegiatan masuk atau keluar Daerah Pabean dan
memasukkan barang-barang ke dalam pemungutan Bea Masuk dan Cukai serta
daerah pabean. pungutan negara lainnya berdasarkan
Pemungutan bea masuk dan peraturan perundang-undangan yang
pajak dalam rangka impor atas barang berlaku.
kiriman memakai sistem Official Penerimaan bea masuk selama
Assessment, dimana Pejabat Bea dan sembilan tahun terakhir mengalami
Cukai yang melakukan perhitungan dan fluktuasi. Tabel 1 berikut ini adalah data
pemungutan atas barang kiriman. Lain target, realisasi dan persentase
halnya dengan barang impor pada pencapaian target bea masuk pada
umumnya, importir melakukan kegiatan KPPBC TMP Tanjung Emas Periode
menghitung, memberitahukan dan 2009-2017.
membayar bea masuk dan pajak dalam Tabel 1
rangka impornya sendiri atau Self Target dan Realisasi Pencapaian Target
Assessment. Kemudian untuk penentuan Bea Masuk Pada KPPBC TMP Tanjung
nilai pabean barang kiriman tetap Emas Periode 2009-2017
berdasar pada Undang-Undang
Th
Republik Indonesia Nomor 17 tahun Target Realisasi
Angg
2006 Tentang Nilai Pabean untuk (Juta Rupiah) (Juta Rupiah)
aran
perhitungan bea masuk, dimana nilai 2009 494.282.253.000 566.356.463.469
pabean yang dimaksud nilai transaksi 2010 384.298.530.000 458.413.767.748
dari barang yang bersangkutan sesuai
2011 626.294.426.000 683.723.077.360
Internal Commercial Term (Incoterms),
2012 803.165.831.323 904.747.898.828
yaitu dengan menggunakan terminologi
2013 1.238.066.374.000 1.205.051.785.177
penyerahan barang Cost, Insurance and
Freight (CIF), biaya-biaya transportasi 2014 1.193.869.337.736 1.102.663.995.851
dan asuransi harus ditambahkan 2015 1.397.841.564.915 1.379.885.357.140
kedalam biaya yang sebenarnya dibayar 2016 1.853.328.723.000 1.755.984.030.154
atau yang seharusnya dibayar. Nilai 2017 2.020.665.737.000 2.099.770.142.139
Pabean merupakan nilai yang digunakan Sumber: Data Penerimaan KPPBC TMP
sebagai dasar menghitung Bea Masuk Tanjung Emas, 2018
dan Pajak dalam Rangka Impor.

2
Berdasarkan Tabel 1 dapat Negara (APBN) 2014 sebesar Rp
diketahui bahwa perkembangangan 10.500 per dolar.
target dan realisasi penerimaan bea Penelitian terdahulu
masuk dari tahun 2009-2017 mengalami membuktikan bahwa Realisasi
fluktuasi. Pada tahun 2013 sampai 2016 penerimaan bea masuk dipengaruhi oleh
mengalami penurunan dari target yang tarif bea masuk dan volume impor
ditentukan, walaupun tahun 2017 sedangkan harga rata-rata impor dan
mengalami peningkatan. kurs tidak mempengaruhi secara
Ditinjau dari Undang-Undang signifikan (Anton, 2003). Berbeda
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun dengan penelitian Aryana (2011) yang
2006 tentang Perubahan atas Undang- mengatakan bahwa tarif bea masuk
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang tidak berpengaruh terhadap penerimaan
Kepabeanan, menjelaskan bahwa bea masuk. Penelitian tersebut diperkuat
faktor-faktor yang mempengaruhi dengan penelitian Sinaga (2017) yang
penerimaan bea masuk adalah tarif bea mengatakan tarif bea masuk dan kurs
masuk, kurs (Nilai Dasar Perhitungan tidak mempengaruhi secara parsial.
Bea Masuk/NDPBM), volume impor,
nilai impor, perdagangan bebas dan Berdasarkan latar belakang di
harga rata-rata barang impor. atas, maka penelitian ini diambil judul:
Menurut pendapat Apriyanto “Pengaruh Tarif Bea Masuk, Kurs dan
dalam Warta Bea Cukai (2016:15) yang Volume Impor Terhadap Penerimaan
isinya tentang beberapa faktor yang Bea Masuk (Studi Pada KPPBC TMP
mempengaruhi penerimaan DJBC yaitu: Tanjung Emas Periode 2009 – 2017)”
kurs, tarif, nilai impor, penggunaan
fasilitas Free Trade Agreement (FTA) TUJUAN PENELITIAN
dan volume impor barang modal, impor
bahan baku dan pendukung. Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah
menurut Plt Direktur PPKC Dirjen Bea untuk :
dan Cukai (Oza Olavia, 2015) tidak 1. Untuk mengetahui pengaruh tarif bea
tercapainya realisasi bea masuk masuk terhadap penerimaan bea
disebabkan oleh perekonomian global masuk pada Kantor Pengawasan dan
yang sedang menurun. Pelayanan bea dan Cukai Tipe
Faktor lain yang dapat Madya Pabean Tanjung Emas
mempengaruhi penerimaan bea masuk Semarang.
menurut Direktur Penerimaan dan 2. Untuk mengetahui pengaruh kurs
Peraturan DJBC (Susiwijono Rupiah terhadap Dollar AS terhadap
Moegiarso, 2014) adalah selisih kurs. penerimaan bea masuk pada Kantor
Kurs rata-rata pembayaran pajak atau Pengawasan dan Pelayanan bea dan
nilai dasar penghitungan bea masuk Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung
(NDBPM) sampai 28 Februari 2014 Emas Semarang.
mencapai Rp 12.131,21 atau naik 24,80 3. Untuk mengetahui pengaruh volume
persen (year-on-year). Pada tahun impor terhadap penerimaan bea
anggaran yang sama 2013, nilainya masuk pada Kantor Pengawasan dan
mencapai Rp 9.720,45 dengan asumsi Pelayanan bea dan Cukai Tipe
kurs Anggaran Pendapatan dan Belanja Madya Pabean Tanjung Emas
Semarang.
3
4. Untuk mengetahui pengaruh tarif bea tarif bea masuk (X1), kurs (X2) dan
masuk, kurs Rupiah terhadap Dollar volume impor (X3).
AS dan volume impor secara Jenis data yang digunakan dalam
simultan terhadap penerimaan bea penelitian ini adalah data sekunder yang
masuk pada Kantor Pengawasan dan berupa time series secara bulanan dari
Pelayanan bea dan Cukai Tipe tahun 2009 hingga tahun 2017. Data
Madya Pabean Tanjung Emas tersebut diperoleh dari berbagai sumber
Semarang. antara lain melalui Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
KONTRIBUSI PENELITIAN Madya Pabean Tanjung Emas, internet
seperti Badan Pusat Statistik dan
Adapun kontribusi dari Kementrian Keuangan.
penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini menggunakan
teknik analisis data regresi linear
1. Akademis, mampu memberikan berganda dengan menggunakan uji-uji
sumbangan pada ilmu ekonomi pada asumsi klasik yang berupa uji
umumnya dan ekspor impor pada normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
khususnya terutama yang berkaitan autokorelasi dan uji multikolinearitas.
dengan pengaruh tarif bea masuk, Penelitian ini juga menggnakan uji-uji
kurs, nilai impor, dan volume impor hipotesis yang berupa koefisien
terhadap penerimaan bea masuk. determinasi, Uji secara bersama-sama,
2. Instansi terkait, menjadi masukan dan Uji Parsial dengan menggunakan
dan sumbangan pemikiran untuk software SPSS 16.0.
evaluasi dalam rapat kinerja tahunan Pengambilan Keputusan dalam
sehingga dapat dijadikan sebagai uji hipotesis menggunakan dasar dengan
pertimbangan dalam menentukan membandingkan derajat kepercayaan
kebijakan. sebesar 5% (0,05) dengan nilai
3. Peneliti lain, penelitian ini dapat signifikansi. Apabila nilai signifikansi ≤
menjadi masukan selanjutnya yang derajat kepercayaan maka H1 maupun
dapat digunakan sebagai dasar H2 diterima. Namun apabila nilai
memperluas penelitian dan dapat signifikansi ≥ derajat kepercayaan maka
memberikan bahan tambahan sebagai H1 ataupun H2 ditolak (Ghozali,
referensi untuk penelitian 2018:98).
selanjutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Uji Asumsi Klasik
Jenis penelitian yang dilakukan
menggunakan explanatory research 1. Uji Normalitas Data
yang menjelaskan pengaruh variabel
Uji normalitas menggunakan uji
independen terhadap variabel dependen.
Jumlah penerimaan bea masuk pada statistik Kolmogorov-Smirnov Test.
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung
Emas sebagai variabel terikat (Y),
sedangkan variabel bebasnya adalah
4
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas antara variabel bebas memiliki masalah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
multikorelasi atau tidak.
Unstandardiz
ed Residual Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
N 107
Normal Parametersa,b Mean Collinearity Statistics
,0000000
Model Tolerance VIF
Std. Deviation ,14784807 1 (Constant)
Most Extreme Absolute ,043
Differences TARIF ,921 1,086
Positive ,043 KURS ,795 1,257
Negative -,040 VOLUME ,857 1,167
Test Statistic ,043
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Berdasarkan perhitungan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018 persamaan tabel tersebut diketahui
Hasil Asymp Sig. (2-tailed) bahwa VIF=1,086 ; 1,257 ; 1,167.
sebesar 0,200. Nilai tersebut berada Artinya, nilai VIF lebih kecil daripada
diatas nilai α = 0,05 sehingga dapat 10 (1,086<10); (1,257<10); (1,167<10),
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
disimpulkan bahwa data terdistribusi
gejala multikolinearitas di antara
normal. Uji normalitas juga dapat variabel bebas.
dilihat pada grafik Normal P-Plot
sebagai berikut 3. Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya
Gambar 1 Kurva Normal P-Plot heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melalui grafik Scatterplot.
Gambar 2 Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018


Gambar menunjukkan bahwa
model regresi telah memenuhi syarat
asumsi normalitas. Hal ini dapat dilihat Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
dari data yang menyebar disekitar garis Titik-titik menyebar secara acak
diagonal dan mengikuti arah garis diatas maupun dibawah nilai 0 pada
diagonal. sumbu Y. Maka, dapat disimpulkan
bahwa model regresi tersebut adalah
2. Uji Multikolinearitas
homoskedastisitas atau terbebas dari
Uji multikorelasi bertujuan
masalah heterokedastisitas.
untuk mengetahui apakah hubungan di
5
4. Uji Autokorelasi model regresi ini adalah model yang
Untuk mendeteksi ada atau linier.
tidaknya autokorelasi dalam penelitian
Analisis Regresi Linier Berganda
ini dapat dilakukan dengan pengujian Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Linier
Durbin Watson. Berganda
b
Model Summary
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Adjuste
b dR Change Statistics
Model Summary
R Square F Change Sig. F Change
Std. Error of the ,917a ,836 181,684 ,000
Model Estimate Durbin-Watson

1 ,14999 1,997 Coefficientsa


Standardized
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018 Coefficients
Berdasarkan output di atas Model Beta t Sig.
memperlihatkan nilai DW sebesar 1.997 1 (Consta
-4,468 ,000
nt)
dengan jumlah sampel 108 (n) dan TARIF ,388 9,484 ,000
jumlah variabel independen 3 maka KURS ,414 9,402 ,000
diperoleh nilai DU 1,7428, DL 1,6277, VOLUM
,493 11,625 ,000
E
dan 4-DU sebesar 2,2572. Nilai DU
1,7428 < DW 1,997 < 4-DU sebesar Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
2,2572, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat autokorelasi pada model Berdasar pada tabel diatas
regresi. diperoleh persamaan regresi berganda
sebagai berikut:
5. Uji Linearitas
Y = 0,388 X1 + 0,414 X2 + 0,493 X3
Menurut Ghozali (2018:170)
untuk menguji linearitas sebuah model Persamaan regresi tersebut mempunyai
regresi dapat menggunakan uji lagrange maksud sebagai berikut :
multiplier dengan melihat R square 1. Koefisien Tarif Bea Masuk = 0,388
pada hasil olah data spss. Jika tarif bea masuk mengalami
peningkatan maka Penerimaan bea
Tabel 5 Uji Linearitas
masuk pada Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Adjusted R Madya Pabean Tanjung Emas akan
Model R Square
1 a bertambah sebesar 0,388 dengan
,917 ,836
asumsi variabel lainnya dianggap
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018 konstan.
Terlihat R square sebesar 0,836 2. Koefisien Kurs = 0,414
dengan jumlah n=107, maka besarnya Jika kurs mengalami peningkatan
c2 hitung adalah 107 x 0,836 = 89,452. maka Penerimaan bea masuk pada
Lalu, bandingkan dengan c2 tabel Kantor Pengawasan dan Pelayanan
=128,804 , dengan df= 107 – 3 = 104 Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
dan tingkat signifikansi 0,05, oleh Tanjung Emas akan bertambah
karena nilai c2 hitung lebih kecil dari c2 sebesar 0,414 dengan asumsi
tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel lainnya dianggap konstan.
6
3. Koefisien Volume Impor = 0,493 pada Tabel 7. Kontribusi variabel tarif
Jika volume impor mengalami bea masuk, kurs dan volume impor
peningkatan maka Penerimaan bea terhadap variabel penerimaan bea
masuk pada Kantor Pengawasan dan masuk yang diperoleh dari hasil analisis
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe data sebesar 0,836 atau dalam
Madya Pabean Tanjung Emas akan presentase menjadi 83,6%, sedangkan
bertambah sebesar 0,493 dengan sisanya sebesar 16,4% dijelaskan oleh
asumsi variabel lainnya dianggap faktor-faktor lainnya di luar model
konstan. penelitian ini.

UJI HIPOTESIS 3. Pengujian Hipotesis Secara


Simultan (Uji F)
1. Koefisien Korelasi (R) Uji F dilakukan untuk menguji
Korelasi digunakan untuk signifikansi pengaruh beberapa variabel
melihat hubungan variabel independen independen terhadap variabel dependen.
bersama-sama terhadap variabel TABEL 8 UJI F
dependen. Hasil korelasi dapat dilihat ANOVAa
Sum of Mean
dalam Tabel 7 dibawah ini. Model Squares df Square F Sig.
Tabel 7 1 Regressi 181,
12,261 3 4,087 ,000b
Uji R Dan R Square on 684
b Residual 2,317 103 ,022
Model Summary
Total 14,578 106
Adjusted R
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
Model R Square Dari uji ANOVA atau F test
a
1 ,917 ,836 didapat nilai F hitung sebesar 181,684
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018 dan F tabel sebesar 2,69 dengan
Dari tabel dilihat dari nilai R probabilitas 0,000. Karena probabilitas
yang merupakan korelasi tarif bea jauh lebih kecil dari 0,05 dan F hitung >
masuk, kurs dan volume impor F tabel maka model regresi dapat sudah
bersama-sama memiliki hubungan benar atau dapat dikatakan secara
terhadap variabel penerimaan bea bersama-sama variabel independen
masuk sebesar 0,917. Interpretasi bagi berpengaruh terhadap variabel
hubungan variabel tarif bea masuk, kurs dependen.
dan volume impor bersama-sama
terhadap variabel penerimaan bea 4. Uji Parameter Signifikan T (Uji t)
masuk tergolong sangat kuat. Uji t digunakan untuk
mengetahui apakah secara parsial
2. Koefisien Determinasi (R2) variabel independen berpengaruh
R Square (R2) atau disebut juga signifikan atau tidak terhadap variabel
dengan koefisien determinasi digunakan dependen.
untuk mengetahui besarnya kontribusi
dari variabel independen terhadap
variabel dependen. Besar kontribusi
variabel tarif bea masuk, kurs dan
volume impor terhadap variabel
penerimaan bea masuk dapat dilihat
7
TABEL 9 UJI T 3. Pengujian hipotesis 3
Coefficientsa Variabel volume impor mempunyai
angka signifikansi di bawah nilai
Model t Sig. probabilitas signifikan 0,05 (α=5%)
1 (Constant) -4,468 ,000 yaitu sebesar 0,000 sedangkan t
TARIF 9,484 ,000
KURS 9,402 ,000
hitung sebesar 11,625 > dari t tabel
VOLUME 11,625 ,000 sebesar 1,65978. Hal itu berarti
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018 bahwa variabel volume impor
1. Pengujian hipotesis 1 berpengaruh secara positif dan
Seperti yang tertera pada tabel di signifikan terhadap penerimaan bea
atas, variabel tarif bea masuk masuk. Dengan demikian hipotesis
mempunyai angka signifikansi di 3 yang menyatakan volume impor
bawah probabilitas signifikan 0,05 berpengaruh positif dan signifikan
(α=5%) yaitu sebesar 0,000 terhadap penerimaan bea masuk
sedangkan t hitung sebesar 9,484 pada Kantor Pengawasan dan
dan t tabel sebesar 1,65978 yang Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
berarti bahwa variabel tarif bea Madya Pabean Tanjung Emas,
masuk berpengaruh positif dan dinyatakan diterima.
signifikan terhadap penerimaan bea
masuk. Dengan demikian hipotesis KESIMPULAN
1 yang menyatakan tarif bea masuk 1. Tarif bea masuk secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap penerimaan bea masuk terhadap penerimaan bea masuk
pada Kantor Pengawasan dan pada Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean Tanjung Emas, Madya Pabean Tanjung Emas.
dinyatakan diterima. 2. Kurs secara parsial berpengaruh
2. Pengujian hipotesis 2 positif dan signifikan terhadap
Variabel kurs mempunyai angka penerimaan bea masuk pada Kantor
signifikansi di bawah nilai Pengawasan dan Pelayanan Bea
probabilitas signifikan 0,05 (α=5%) dan Cukai Tipe Madya Pabean
yaitu sebesar 0,000 sedangkan t Tanjung Emas.
hitung sebesar 9,402 > dari t tabel 3. Volume Impor secara parsial
sebesar 1,65978. Hal itu berarti berpengaruh positif dan signifikan
bahwa variabel kurs berpengaruh terhadap penerimaan bea masuk
secara positif dan signifikan pada Kantor Pengawasan dan
terhadap penerimaan bea masuk. Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Dengan demikian hipotesis 2 yang Madya Pabean Tanjung Emas.
menyatakan kurs berpengaruh 4. Pengaruh secara bersama-sama
positif dan signifikan terhadap variabel tarif bea masuk, kurs dan
penerimaan bea masuk pada Kantor volume impor terhadap penerimaan
Pengawasan dan Pelayanan Bea bea masuk dilakukan dengan
dan Cukai Tipe Madya Pabean pengujian uji F. Hasil analisis
Tanjung Emas, dinyatakan regresi linier berganda
diterima. menunjukkan bahwa tarif bea

8
masuk, kurs dan volume impor Badan Kebijakan Fiskal Kementrian
memiliki pengaruh yang signifikan Keuangan diakses dari
bersama-sama terhadap penerimaan http://www.fiskal.kemenkeu.go
bea masuk pada Kantor .id/dw-kurs-db.asp (12 Juni
Pengawasan dan Pelayanan Bea 2018)
dan Cukai Tipe Madya Pabean
Tanjung Emas, sehingga dapat Ferdiawan et al. 2014. Pengaruh
disimpulkan bahwa pengujian Tingkat Inflasi, Tingkat Suku
terhadap hipotesis yang Bunga Sertifikat Bank
menyatakan bahwa adanya Indonesia, Dan Nilai Tukar
pengaruh secara bersama-sama Kurs Terhadap Penerimaan
variabel tarif bea masuk, kurs dan Pajak Penghasilan. Malang :
volume impor terhadap penerimaan Universitas Brawijaya
bea masuk dapat diterima.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis
DAFTAR PUSTAKA Multivariete dengan Program
IBM SPSS 25. Semarang:
Anton. 2003. “Pengaruh Harga Rata- Badan Penerbit Universitas
rata Barang Impor, Kurs Diponegoro.
Rupiah, Tarif BM dan Volume
Impor Terhadap Penerimaan Hasyim, Ali Ibrahim. 2017. Ekonomi
Bea Masuk Indonesia dari Makro. Depok: Kencan
tahun 2002-2003”. Tesis.
Jakarta: Fakultas Ekonomi. Joramo, Oda M S. 2016. The Effect of
Universitas Indonesia. Tariffs on Import. Tesis.
University of Oslo:
Aryana, I Made. 2011. “Pengaruh Tarif Department of Economics.
Bea Masuk, Kurs dan Volume
Impor Terhadap Penerimaan Kurniawan, Albert. 2014. Metode Riset
Bea Masuk di Indonesia”. untuk Bisnis dan Ekonomi.
Tesis. Bali: Fakultas Ekonomi. Penerbit Alfabeta
Universitas Udayana.
Moegiarso, Susiwijono. 2014. Tiga
Apriyanto, Sugeng. 2016. Tentang Alasan Penerimaan Pabean
Realisasi Penerimaan Bea Meleset Dari Target.
Cukai Tahun 2016 Semester I. https://bisnis.tempo.co/read/ne
Warta Bea Cukai (WBC). ws/2014/03/24/090564770/tiga
Volume 48. Jakarta : Direktorat -alasan-penerimaan-pabean-
Jenderal Bea dan Cukai. meleset-dari-target. (28 Juni
Kementerian Keuangan 2018).
Republik Indonesia.
Purwito, Ali. 2013. Kepabeanan
Badan Pusat Statistik (BPS) diakses dari Indonesia. Tangerang Selatan:
http://www.bps.go.id/. (12 Juni Jelajah Nusa
2018)

9
Republik Indonesia. 2003. Keputusan KPPBC TMC Malang. Malang:
Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. Fakultas Ilmu Administrasi.
07/BC/2003 tentang Sistim dan Universitas Brawijaya
Prosedur Kepabeanan.
Soeriaatmadja, Arifin. 2012.
_______. Undang-Undang Dasar 1945 Kompendium Bidang Hukum
Keuangan Negara. Jakarta:
_______. Undang-Undang Nomor 17 Badan Pembinaan Hukum
Tahun 2003 tentang Keuangan Nasional
Negara
Sinaga, Meiwanro. 2017. Analisis
_______. Undang-Undang No.10 Pengaruh Tarif Bea Masuk,
Tahun 2006 tentang Kurs, Nilai Impor dan Volume
Kepabeanan. Impor terhadap penerimaan
Bea Masuk di Indonesia
_______. Undang-Undang No.17 dengan Free Trade Agreement
Tahun 2006 tentang (FTA) Sebagai Variabel
Kepabeanan. Moderating). Tesis. Medan:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
_______. Undang-Undang No.42 Tahun Universitas Sumatera Utara.
2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang Sinuraya et al. 2017. Dampak
dan Jasa dan Pajak Penjualan Kebijakan Pajak Ekspor dan
atas Barang Mewah Tarif Impor Terhadap
Kesehajteraan Produsen dan
_______. Keputusan Menteri Keuangan Konsumen Kakao di Indonesia.
Republik Indonesia nomor : Bogor : Institut Pertanian
2/KMK.02/2005 tentang Bogor.
Kebijakan dan Standarisasi
Teknis bidang Kepabeanan Sujarweni, V. Wiratna. 2015.
dan Cukai. Metodologi Penelitian Bisnis
& Ekonomi. Yogyakarta:
Rizky et al. 2014. Pengaruh Tingkat Pustaka Baru Press
Inflasi Terhadap Volume Impor
Mobil CBU (Completely Built Sunarno, SH. 2011. Sistim Penetapan
Up) Dengan Nilai Tukar Nilai Pabean. Kementerian
Rupiah Sebagai Variabel Keuangan RI. Jakarta : Badan
Moderasi. Malang: Fakultas Pendidikan dan Pelatihan
Ilmu Administrasi. Universitas Keuangan Pusdiklat Bea dan
Brawijaya Cukai.

Sari et al. 2016. Pengaruh Bea Masuk Sutedi, Adrian. 2010. Hukum Keuangan
dan Pajak Dalam Rangka Negara. Jakarta: Sinar Grafika
Impor (BM dan PDRI)
Terhadap Total Penerimaan

10

Anda mungkin juga menyukai