Tabel 01. Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Prodi Pendidikan
Fisika
Visi (1) Misi (2) Tujuan (3) Sasaran (4)
Menjadi Menyelenggarakan Meningkatkan Dihasilkan
program studi pendidikan dan sumber daya manusia Sarjana
unggul dalam pembelajaran untuk Pendidikan Fisika
mengembangkan kreatif, inovatif, yang memiliki
menjadipendidik dan
bidang dan humanis kompetensi
pendidikan secara peneliti pendidikan professional,
fisika berkesinambungan fisika yang pedagogi, sosial,
berlandaskan dan berkemajuan berkualitastinggi dan kepribadian
falsafah Tri Hita untuk mendidik serta menghasilkan serta memiliki
Karana calon pendidik karya akademik yang jiwa
fisika dan peneliti unggul dalam bidang kewirausahaan
pendidikan fisika dan berwawasan
pendidikan fisika.
yang produktif dan global.
berkarakter
Menyelenggarakan Mengembangkan sarana Dihasilkan
Keselarasan dan konsistensi visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Pendidikan
Fisika dengan visi,misi, tujuan, dan sasaran Undiksha dan FMIPA merupakan kekuatan
Prodi Pendidikan Fisika untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran.
Keselarasan dan konsistensi ini menyebabkan implementasi visi, misi, tujuan dan
sasaran Prodi Pendidikan Fisika mendapat dukungan penuh baik secara kebijakan
maupuan pendanaan baik dari universitas maupun Fakultas.
Penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi Pendidikan Pendidikan Fisika
telah melibatkan pihak yang berkepentingan (stake holder) internal seperti dosen,
mahasiswa, pimpinan FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha dan pihak yang
berkepentingan ekternal seperti guru-guru Fisika, MGMP, dan Dinas Pendidikan.Para
pemangku kepentingan khususnya di lingkungan internal Pimpinan, dosen, dan
mahasiswa) memiliki pemahaman yang baik terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran
Prodi Pendidikan Fisika. Hal ini tercermin dari hasil penilaian yang dilakukan oleh
AMAI pada setiap akhir semester. Para pimpinan dan staf dosen memiliki komitmen
yang kuat dalam merealisasikan visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Pendidikan Fisika.
Prodi Pendidikan Fisika memiliki sumber daya manusia dengan kualifikasi
akademik yang memadai untuk mendukung merealisasikan visi, misi, tujuan, dan
sasaran itu. Saat ini Program Studi Pendidikan Fisika memiliki 17 orang dosendengan
kualifikasi pendidikan 12 orang doktor (70,6%) dan 5 orang magister (29,4%). Diantara
17 orang tersebut 4 orang (23,5%) memiliki jabatan guru besar.Namun, untuk
mewujudkan keunggulan terutama keunggulan internasional, Prodi Pendidikan fisika
memiliki kelemahan yaitu belum memiliki SDM yang mempunyai reputasi
internasional dan belum mampu menjalin jejaring nasional maupun internasional.
Kelemahaman lainnya adalah belum optimalnya dukungan sarana prasarana dan
terbatasnya anggaran untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran itu. Sumber
anggaran penyelenggaraan pendidikan di Prodi Pendidikan Fisika, masih sebagian besar
berasal dari mahasiswa.Jurusan Pendidikan Fisika belum mampu menggali sumber dana
diluar dana yang berasal dari pemerintah dan mahasiswa.
1) STRENGTH (S)
a. Visi, misi, tujuan, dan sasaran ProdiPendidikan Fisika selaras dan konsisten dengan
visi, misi, tujuan, dan sasaran Undiksha dan Fakultas MIPA.
b. Penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran telah melibatkan stakeholders internal
dan ekternal.
c. ProdiPendidikan Fisika memiliki sumber daya manusiadengan kualifikasi yang
memadai.
d. Staf pimpinan dan dosen di Prodi Pendidikan Fisika memiliki komitmen yang kuat
untuk mengimplementasikan visi, misi, tujuan dan sasaran.
a. Prodi Pendidikan Fisika, belum memiliki sumber daya manusia yang memiliki
kredibilitas dan reputasi internasional.
b. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Prodi Pendidikan Fisika belum optimal
untuk mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran.
c. Kemampuan Prodi Pendidikan fisika untuk membangun jejaring nasional maupun
internasional baik dalam bidang penyelenggaraan pendidikan dan penelitian masih
terbatas.
d. Prodi Pendidikan Fisika belum mampu menggali sumber dana diluar dana yang
berasal dari pemerintah dan mahasiswa.
3) OPPORTUNITY (O)
4) THREAT (T)
Analisis SWOT
Kondisi Internal
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
Sebagai implementasi visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi Pendidikan Fisika,
Prodi Pendidikan Fisika telah memiliki Renstra Prodi Pendidikan Fisikayang
merupakan turunan dari Renstra Faklutas MIPA dan Renstra Universitas. Mengingat
terdapat keselarasan dan konsistensi antara visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi
pendidikan fisika dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran Undiksha dan FMIPA, maka
perencanaan dan pelaksanaan program-program Prodi Pendidikan Fisika telah mengacu
pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan.
Pelaksanaan program dimonitoring dan diaudit internal secara berkala oleh Unit
Jaminan Mutu Undiksha, melalui kegiatan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI).
Kegaitan ini mengacu kepada Dokumen Pedoman AMAI yang ditetapkan dengan SK
Rektor No: 1041/UN48/PP/2015, tanggal 11 November 2015. Sasaran AMAI terdiri
atas pihak teraudit dan objek audit. Sasaran audit mencakup pengelola prodi dan tenaga
kependidikan. Objek audit meliputi; visi,misi, standar kompetensi lulusan, dan 10
standar pendidikan yang melipiti standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, stndar pengelolaan,
standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
REKTOR
SPI UJM
FAKULTAS
11. Dampak Proses Penjaminan Mutu Terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil
Belajar Mahasiswa
Proses penjaminan mutu berdampak positf terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa. UJM telah menyediakan berbagai dokumen yang berkaitan mutu
penyelenggaraan jurusan antara lain: Kebijakan Akademik; Standar Mutu Akademik;
Manual Mutu, dan Standar Prosesdur Operasional (SPO). Dokumen-dokumen ini
merupakan panduan yang digunakan oleh pimpinan jurusan dan staf dosen dalam
melaksanakan program akdemik. Penerapan dokumen-dokumen ini secara konsisten
dan berkelanjutan telah berdampak positif pada:
a. peningkatan kualitas proses pembelajaran yang merupakan cerminan dari
peningkatan kualitas pengalaman belajar mahasiswa,
b. tercapainya target yang telah ditetapkan dalam strategi pencapain sasaran prodi
seperti yang tertuang dalam Borang Akreditasi Standar A, seperti rata-rata
penyelesaikan skripsi/TA 4,12 bulan; rata-rata IPK 3,12,
c. meningkatnya tingkat kepuasan mahasiswa.
d. terdokumentasinya data akademik secara tertib dan teratur baik dalam bentuk
hard copy maupun secara online.
e. sangat kecilnya jumlah mahasiswa yang mendapat nilai C dan D
f. meningkatnya partisipasi dosen dalam kegiatan Penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
g. semakin menurunnya rata-rata lama study mahasiswa.
h. meningkatnya peran dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan dan
kompetis-kompetisi akademik maupun nonakademik.
i. dikembangnnya kelas-kelas bilingual untuk meningkatkan daya saing lulusan.
Bakumutu prodi pendidikan Fisika mengacu kepada Unit Jaminan Mutu (UJM)
Undiksha. Baku mutu yang digunakan oleh UJM adalah BAN PT. Untuk menjamin
konsistensi dalam pengelolaan prodi dikembangkan Manual Mutu, Kebijakan Mutu, dan
Prosedur Operasional Standar. Di samping itu, baku mutu prodi Fisika juga mengacu
Program kerja sama Jurdik Fisika berada di bawah payung kerja sama university
to university dan/atau institution to institution. Oleh karena itu MoU dan MoA dari
masing-masing kerja sama itu ada di tingkat universitas. Prodi berperan dalam mengisi
konten kerjasama tersebut. Terkait dengan pengendalian mutu, Prodi Fisika telah
melakukan kerja sama dengan intansi-intansi seperti berikut.
a. Pemerintah kabupaten/kota se Bali berkaitan dengan penjaminan mutu praktik
pengalaman lapangan.
b. Pemerintah kabupaten/kota se Bali berkaitan dengan penjaminan mutu KKN.
c. Pemerintah kabupaten/kota se Bali berkaitan dengan penjaminan mutu
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
d. Pihak dunia Usaha dan Industri berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan
mahasiswa dalam bentuk bantuan Bea Siswa.
e. Sekolah-sekolah internasional di Bali dalam kaitan dengan penjaminan mutu
PPL dan penempatan lulusan.
f. Universitas Negeri Jakarta dalam rangka peningkatan kualifikasi dosen sebagai
bentuk penjaminan mutu tenaga pendidik.
Realisasi kerja sama dengan instansi pemerintah khususnya dengan pemerintah
kabupaten/kota di Bali sudah tercapai dengan baik. Wujud kegiatan kerjasama tersebut
adalah: Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah; (2) Kuliah Kerja
Nyata; (3) Sharing pendanaan PkM yang mempersyaratkan dana pendamping dari
2) WEAKNESS (W)
a. Anggaran untuk pengelolaan Prodi Pendidikan Fisika belum optimal dan penetapan
anggaran masih ditentukan oleh Universitas dan Fakultas.
b. Kurangnya kemampuan menggali sumber dana di luar dana yang berasal dari
pemerintah dan mahasiswa
c. Prodi Pendidikan Fisika belum memiliki kerja sama tingkat nasional maupun
internasional yang memberikan dukungan terhadap pengelolaan jurusan.
d. Status akreditasi yang masih belum optimal dapat mengurangi minat program studi
dari perguruan tinggi nasional atau internasional untuk bekerja sama.
3) THREATH (T)
a. Tingkat persaingan antar perguruan tinggi untuk mendapatkan hibah-hibah semakin
meningkat.
b. Terbatasnya kemampuan pemerintah untuk mengangkat guru setiap tahun dapat
mengurangi minat calon mahasiswa untuk memilih prodi pendidikan Fisika.
c. Semakin rumit dan semakin ketatnya peraturan penggunaan dan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah.
Analisis SWOT Komponen B
Kondisi Internal
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
Prodi Pendidikan Fisika Anggaran untuk
telah memiliki struktur pengelolaan Prodi
tata pamong yang jelas Pendidikan Fisika belum
serta didukung oleh optimal dan penetapan
dokumen yang lengkap. anggaran masih ditentukan
Tersedianya Renstra oleh Universitas dan
Prodi, Renstra Fakutas, Fakultas.
dan Renstra Undiksha Kurangnya kemampuan
sebagai pijakan dalam menggali sumber dana di
perencanaan dan luar dana yang berasal dari
pelaksanaan tata paamong pemerintah dan mahasiswa
jurusan. Prodi Pendidikan Fisika
Pelaksanaan tata pamong belum memiliki kerja sama
di Prodi Pendidikan tingkat nasional maupun
Fisika telah dipandu oleh internasional yang
Standar Prosedur memberikan dukungan
Operasional (SPO). terhadap pengelolaan Prodi.
Prodi Pendidikan Fisika Status akreditasi yang masih
Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
sepenuhnya mengikuti sistem dan rekrutmen calon mahasiswa yang dikembangkan oleh
Undiksha. Terdapat tiga jalur rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru di Undiksha yaitu
(1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN); (2) Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN); dan (3) Seleksi Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri (SMBJM)
SNMPTN merupakan sistem rekrutmen dan seleksi lewat penilaian raport
maupun prestasi lain pada calon mahasiswa baru. Penyelenggaraan SNMPTN ini
dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional melalui kepanitiaan pusat dan
kepanitiaan lokal. SBMPTN, merupakan sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru
lewat jalur tes nasional. SBMPTN diselenggarakan di bawah koordinasi Majelis Rektor
Perguruan Tinggi Negeri melalui panitia pusat dan panitia lokal. SMBJM, merupakan
sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa melalui tes yang dilakukan secara
mandiri oleh Undiksha
Rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika
didasarkan kepada daya tampung Program Studi Pendidikan Fisika. Gambar02 berikut
menunjukkan daya tampung mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dalam tiga
tahun terakhir.
2 1.89
1.7
1.5
0.5
0
TS-2 TS-1 TS
Profil akademik mahasiswa juga dapat dilihat dari hasil belajar mereka dalam
tahun berjalan 2017. Persentase mahasiswa yang memiliki IPK <2,75 adalah 0,00%;
antara 2,75 s.d 3,50 adalah82,22% dan yang lebih besar dari 3,50 adalah 17,76%. Hal
ini merupakan kekuatan program studi fisika, karena dengan kondisi ini sangat
memungkinkan program studiuntuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Keadaan sosio-ekonomi mahasiswa dapat dilihat dari asal mahasiswa, pekerjaan
orang tua mahasiswa, dan rata-rata penghasilan orang tua. Jika dilihat asal mahasiswa,
0%
0%
0%0%
0%
0%
Persentase
0%
0% 0%
0%
0%
Tingkat (Lokal,
Nama Kegiatan dan Wilayah,
No. Prestasi yang Dicapai
Waktu Penyelenggaraan Nasional, atau
Internasional)
(1) (2) (3) (4)
2014 Program Mahasiswa Nasional Didanai 1 proposal
Wirausaha (Septa Arisna Dewi,
dkk)
Program Kreativitas
Mahasiswa
a) PKMM Nasional Didanai 3 Judul
(I Putu Nova Riasta
dkk, Luh Putu Santiaji
dkk, I Gede Dana
Santika dkk)
b) PKMP Nasional Didanai 1 Judul
(Ni Kadek Ari Widia
Astuti dkk)
c) PKMK Nasional Didanai 4 Judul
(I Gede Yatha
Wisnawa dkk, I Wayan
Setiawan dkk, Ketut
Ali Karisma dkk, Anak
Agung Gede Basudewa
dkk)
d) PKMKC Nasional Didanai 1 Judul
(Abdul Malik Fajar
dkk)
Olimpiade Sains dan Nasional Juara 3
Teknologi DIY (I Wayan Windu Sara)
OSN PTI Regional Juara I
(I Nengah Edi
Budiarta)
Regional Juara II
(Ketut Agus Asta
Putra)
4. Kegiatan Ekstra-Kurikuler
Jurdik Pendidikan Fisika memberi kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa
untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstra kurikuler yang dikoordinasikan oleh HMJ
Fisika. Terdapat tiga jenis kegiatan ekstra kurikuler yang dikoordinasikan oleh HMJ
Fisika antara lain.
a. Bidang Pendidikan dan penalaran meliputi: sharing karya ilmiah bidang
kreativitas mahasiswa dalam bentuk, PKMM, PKMP, PMKK, PKMKC, dan
PMW dll, debat ilmiah, seminar, lokakarya, pelatihan kepemimpinan, dan soft
skill.
b. Bidang olahraga meliputi; futsal, bulu tangkis, sepak bola, bola basket, bola
volley, dan catur.
c. Bidang Seni meliputi: partisipasi dalam kegiatan tabuh, tari, band, dan akustik
baik sebagai peserta dalam perlombaan maupun penyelenggara dan pengisi
acara kegiatan malam gelar seni. HMJ Pendidikan Fisika memiliki tari
kebesaranSresti Prakerti.
Jika dilihat dari perbandingan jumlah peminat dan daya tampung, tampak bahwa
peminat secara konsisten lebih besar dari jumlah daya tampung.Hal ini menunjukkan
bahwa peminat Jurdik Fisika masih relatif tinggi.Di samping itu, Jurdik Fisika
merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang mengelola pendidikan bagi calon
guru fisika di Propinsi Bali.Oleh karena itu bagi lulusan SMA di Bali yang berminat
menjadi guru, jurdik fisika merupakan satu-satunya pilihan.Keberlanjutan penerimaan
mahasiswa baru juga ditentukan oleh letak lembaga ini yang berdekatan dengan
Lombok dan Jawa Timur bagian timur.Kedua daerah ini dapat menjadikan jurdik fisika
Undiksha sebagai akternatif pilihan.Hal ini tampak dari semakin besarnya jumlah
mahasiswa jurdik fisika yang berasal dari luar Bali terutama Jawa Timur bagian timur
dan Nusa Tenggara Barat.Keberlanjutan penerimaan mahasiswa baru juga dijamin oleh
masih tetap dibutuhkannya calon guru fisika yang berkualitas. Dengan semakin
bertambahnya SMA-SMA negeri di Bali, kebutuhan akan guru fisika juga akan
bertambah.Peluang-peluang seperti ini harus dapat dimanfaatkan oleh Jurdik Fisika
untuk menjaga keberlanjutan penerimaan mahasiswa.
Berkaitan dengan keberlanjutan penerimaan mahasiswa baru, Jurdik Fisika
dihadapkan pada ancaman-ancaman antara lain; kemampuan pemerintah untuk
mengangkat guru PNS setiap tahun terbatas, tidak sesuai dengan jumlah guru yang
dibutuhkan. Hal ini dapat memperpanjang waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan
pekerjaan dan mengurangi minat lulusan SMA untuk memilih jurusan pendidikan fisika
sebagai tempat studinya.
3.35 3.34
3.3
3.25
3.22
3.2
3.17
3.15
3.1
3.05
TS-2 TS-1 TS
Dilihat dari gambar 10, tampak bahwa persentase lulusan dengan predikat Pujian
dalam tiga tahun terakhir berturut-turut 6,06%; 7,35%, dan 17,76%. Lulusan dengan
predikat sangat memuaskan adalah berturut turut: 93,94 %; 88,24%; dan 82,22%.
Sementata itu, persentase lulusan dengan yudisium memuaskan berturut-turut adalah:
0%; 0 %; dan 0%.Rata-rata lama studi mahasiswa dalamtiga tahun adalah 4,12 tahun.
Dalam tiga tahun terakhir Jurdik Fisika memiliki jumlah lulusan rata-rata 59,7
orang tiap tahun. Gambar 11 menunjukkan variasi jumlah lulusan sarjana pendidikan
fisika dalam tiga tahun terakhir.
70
60
50
40
30
20
10
0
TS-2 TS-1 TS
Jumlah lulusan
6
5.31
5
4.33
4 3.74
0
TS-2 TS-1 TS
AEE
10. Produk Program Studi Berupa Model-Model, Karya Inovatif, Hak Paten, Hasil
Pengembangan Prosedur Kerja, Produk Fisik Sebagai Hasil Penelitian
6. Pengembangan Staf
Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pengajar Program Studi Pendidikan
Fisika FMIPA Undiksha, para tenaga pengajar tersebut dilibatkan dalam kegiatan
pelatihan dosen muda 90 jam, seminar dan pertemuan ilmiah nasional maupun
internasional, baik di lingkungan FMIPA, Universitas maupun yang diselenggarakan
oleh pihak-pihak lainnya di dalam maupun di luar negeri. Pengembangan staf dosen
Program Studi Pendidikan Fisika dilakukan melalui pengkaderan dan penjenjangan
dalam waktu yang cukup lama. Program pengembangan staf dosen tetap dilakukan
melalui mekanisme penjenjangan mulai dari sebagai asistensi, anggota tim pengajar,
anggota tim pembimbing, pembimbing utama maupun pengajar utama jika telah
menduduki jabatan Lektor dan menduduki jabatan guru besar. Penataran yang
dilaksanakan sendiri oleh Program Studi Pendidikan Fisika ditujukan untuk
menyamakan persepsi baik dalam kegiatan perkuliahan maupun dalam kegiatan
pembimbingan. Untuk pengembangan jangka panjang dilakukan melalui pendidikan
lanjut (S3). Saat ini, dari 18 orang dosen yang ada 5 orang dosen Program Studi
Pendidikan Fisika sedang mengikuti pendidikan S3 di beberapa perguruan tinggi di luar
Undiksha seperti, 3 orang di Unesa, 1 orang di UNUD, 1 orang di ITS, dan 1 orang di
UGM. Ke depan, direncanakan untuk mendorong dosen yang masih pendidikannya S2
untuk mengikuti pendidikan lanjut ke universitas favorit di luar negeri.
Berdasarkan paparan di atas dapat dirangkum analisis SWOT sebagai berikut.
Deskrispi SWOT Komponen D
1) STRENGTH (S)
a. Rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan prodi pendidikan Fisika
mengacu kepada sistem rekrutmen nasional dan lokal yang sudah baku.
b. Kualitas akademik dosen prodi pendidikan Fisika rata-rata dalam kategori
baik.
3) OPPORTUNITY (O)
a. Banyaknya tawaran studi lanjut, kunjungan singkat, dan konferensi ke luar
negri.
b. Banyaknya jurnal-jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional yang
siap mempublikasikan karya dosen Jurdik Fisika.
c. Adanya kesempatan tenaga kependidikan mengikuti lomba tenaga fungsional
berprestasi tingkat lokal dan nasional.
4) TREATH (T)
a. Adanya surat edaran Dirjen Dikti tentang kewajiban dosen dan guru besar
dalam publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal
internasional yang kredibel.
b. Adanya Undang-Undang Aparatur Sipil Negera (ASN) yang menuntut
tenaga kependidikan yang professional.
Ujian Skripsi
Ujian skripsi adalah evaluasi akhir studi mahasiswa untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Fisika atas naskah
skripsi yang telah disusun oleh mahasiswa dan disetujui oleh tim pembimbing dalam
suatu forum ujian yang khusus dilakukan untuk hal tersebut. Seorang mahasiswa
dinyatakan berhak mengikuti ujian skripsi, bilamana telah memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
a. Mahasiswa telah dinyatakan lulus untuk semua mata kuliah, yang dinyatakan
dalam bentuk kutipan nilai yang diketahui oleh Wakil Dekan I.
b. Telah melunasi seluruh kewajiban administrasi keuangan sebagaimana
ditentukan oleh Universitas, Fakultas, dan Prodi.
c. Mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian skripsi kepada sekretaris ujian(ketua
program studi). Bukti pendaftaran diserahkan pada saat penyerahan naskah
kepada sekretaris.
d. Menyerahkan 4 (empat) eksemplar naskah skripsi yang terjilid secara rapi,
dengan warna hijau sesuai dengan karakteristik FMIPA kepada sekretaris ujian,
minimal satu minggu sebelum hari dan tanggal ujian dilaksanakan.
e. Panitia ujian skripsi dibentuk berdasarkan surat keputusan Dekan FMIPA
Undiksha, atas usulan dari ketua prodi. Tim penguji terdiri dari tim pembimbing,
dan dua orang anggota staf pengajar di luar tim pembimbing.
2) WEAKNESS (W)
a. Pengembangan soft skill dalam implementasi kurikulum Prodi Pendidikan Fisika
belum mendapat porsi yang berimbang dibandingkan hard skill.
b. Porsi pembelajaran dengan E-learning masih kurang.
c. Pembelajaran secara bilingual belum optimum dalam pelaksanaannya.
4) TREATH (T)
a. Dunia kerja menuntut kompetensi soft skill menjadi prioritas utama.
b. Dunia kerja menuntut lulusan memiliki kompetensi bahasa Inggris yang baik.
c. Penguasaan bahasa Inggris lulusan tinggi.
OPPORTUNITY (O)
Adanya peluang Mengembangkan kurikulum Mengintegrasikan soft skill
mengembangkan soft KKNI secara menyeluruh. melalui perkuliahan secara
skill melalui Memfasilitasi dosen untuk intensif.
pembelajaran. mengembangkan E-learning. Melakukan workshop
Doktor baru di Prodi Mengoptimalisasi pengembangan E-learning
Pendidikan pelaksanaan kelas Bilingual bagi dosen Prodi Pendidikan
fisikasebagai Fisika.
pengembang Mengirimkan tenaga dosen
elearning. mengikuti kursus bahasa
Banyaknya Inggris dan magang di PT
kesempatan lulusan lain yang mapan dalam
melanjutkan pengembangan kurikulum
pendidikan S2/S3 di bilingual.
luar negeri melalui
dana LPDP maupun
beasiswa lainnya.
Berlakunya
Masyarakat Ekonomi
Asia memungkinkan
lulusan Jurdik Fisika
memasuki dunia
kerja khususnya di
Negara Asia.
THREAT (T)
Dunia kerja Melatih dosen untuk Mengintegrasikan soft skill
menuntut mengintegrasikan soft skil dalam perkuliahan secara
kompetensi soft skill dalam perkuliahan. berimbang dengan hard
menjadi prioritas skill.
Memperkuat penguasaan
utama. Pembelajaran bilingual
bahasa Inggris dosen
Dunia kerja dan PT diintensifkan.
di luar negeri Standard TOEFL untuk
menuntut lulusan lulusan ditingkatkan.
memiliki
kompetensi bahasa
Inggris yang baik.
Tabel 03. Data Lokasi, Status Kepemilikan, Penggunaan Lahan dan Luas Lahan
Problema lain yang terus berkembang adalah penyediaan lahan parkir untuk
sivitas akademika universitas. Faktor eksternal lemahnya layanan publik di sektor
transportasi ini disebabkan karena semakin tingginya kepemilikan kendaraan pribadi
baik roda dua maupun roda empat. Pada saat ini permasalahan penyediaan prasarana
parkir sudah menjadi suatu masalah tersendiri. Dengan membayar mahal hilangnya
lahan-lahan hijau terbuka dan berubah fungsi menjadi lahan parkir tidak sebanding
dengan pendapatan tambahan dari sektor restribusi parkir, yang juga belum sepenuhnya
dikelola dengan baik. Ketenangan kampus untuk menunjang suasana akademik serta
kebutuhan udara bersih menjadi berkurang. Hal ini tentunya akan dapat menjadi
ancaman tersendiri dalam upaya mengembangkan kualitas proses belajar mengajar dan
penelitian di dalam kampus. Suatu upaya kebijakan terintegrasi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan tanpa menambah lahan parkir kendaraan sebaiknya segera
dilakukan dan ditindaklanjuti bersama. Kepentingan-kepentingan sektoral yang
mungkin ada harus segera ditata untuk membangun suasana kampus yang kondusif dari
aspek ini, dengan melihat dampak dan keuntungan lebih luas serta dalam jangka
panjang.
Keinginan menjaga ketersediaan lahan hijau terbuka untuk menunjang suasana
tenang dan segar juga mempertimbangkan mobilitas sivitas akademika dalam
5.2Laboratorium
a. Ruang Laboratorium
Ketersediaan sarana dan prasana ruang laboratorium dengan jumlah yang
memadai merupakan kekuatan Undiksha dalam penyelenggaraan pendidikan. Kualitas
sarana dan prasarana fisik yang terus ditingkatkan semakin memperkuat keunggulan ini.
Ketersediaan laboratorium yang bersesuaian dengan bidang-bidang pendidikan dan
penelitian memberikan suatu keunggulan untuk tercapainya kegiatan akademik yang
berkualitas. Kondisi bangunan yang digunakan untuk laboratorium dalam kondisi
sangat baik. Artinya, bangunan tersebut dari segi fisik maupun fasilitas/sarana yang
berada di dalamnya siap digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar serta
dalam keadaan terawat.
Sarana dan prasarana laboratorium yang ada di masing-masing Jurusan dikelola
secara otonomi dengan tetap berkoordinasi dengan pihak lembaga. Selain infrastruktur
yang dikelola oleh masing-masing jurusan, terdapat juga fasilitas yang pengelolaannya
dilakukan oleh fakultas dan lembaga Undiksha.Kelengkapan dan kondisi laboratorium
terawat dengan baik. Ketersediaan peralatan yang memadai. Luas ruangan laboratorium
memungkinkan mahasiswa beraktivitas dengan baik. Ketersediaan sarana dan prasarana
laboratorium ini memiliki dampak positif bagi proses pembelajaran dan penelitian.
5.3 Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai unit di bidang
perpustakaan berperan dan berfungsi untuk melaksanakan penyediaan layanan bahan
pustaka untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Sebagai salah satu sumber informasi utama di Undiksha, perpustakaan memainkan
peran penting dalam penyebaran pengetahuan baik melalui cetakan maupun elektronik
yang memperkaya elemen ilmu pengetahuan. Saat ini perpustakaan Undiksha telah
menyediakan kedua bahan informasi tersebut. Bahan informasi (tercetak dan elektronik)
sudah dapat diperoleh baik melalui layanan penelusuran berbasis TI (OPAC) maupun
internet.
Perhatian pimpinan universitas terhadap peningkatan layanan perpustakaan
semakin membaik, sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan anggaran untuk
menambah koleksi bahan pustaka, peningkatan kualitas SDM Perpustakaan,
peningkatan operasional manajemen perpustakaan dan peningkatan anggaran untuk
pelestarian dan pemeliharaan bahan pustaka.
Perpustakaan universitas saat ini juga menunjukkan sebagai perpustakaan
universitas yang progresif dengan banyak inisiatif, terutama dalam mewujudkan dan
mengimplementasikan on line library sistem. Selain itu, perpustakaan Undiksha telah
tumbuh menjadi pusat pembelajaran dan infomasi yang dapat mendukung kebutuhan
universitas.
Lokasi Perpustakaan Undiksha ada di 3 (tiga) tempat, yaitu Perpustakaan Pusat
Undiksha, Perpustakaan Pascasarjana Undiksha dan Perpustakaan PGSD UPP II
Undiksha di Denpasar. Perpustakaan Pusat luas gedungnya 1.550 m2 dan Perpustakaan
Pascasarjana dan PGSD Denpasar masing-masing 20 m2. Perpustakaan Pusat Undiksha
menempati bangunan yang cukup representatif dan strategis berada di tengah-tengah
pusat pembelajaran, dan terletak di bagian tengah dari kampus. Ruang yang tersedia
dialokasikan untuk berbagai tujuan, yang sebagian besar untuk ruang baca dan koleksi
11. Kecukupan dan Kesesuaian Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Pendukung
untuk Pemberdayaan Sistem Informasi
Sistem informasi mendapat porsi yang cukup memadai. Aktivitas sumber daya
ini didukung oleh ketersediaan fasilitas yang cukup memadai, seperti komputer
multimedia, kamera ukuran besar dan kecil, scanner, printer berbagai tipe, dan ruangan.
Kuantitas dan kualitas sumber daya dibidang TI yang difungsikan secara optimal
dapat memaksimalkan pengelolaan system informasi. Tim TI yang dibentuk
bersainskan SK rektor sangat membantu dalam melaksanakan administrasi, entry data
pada layanan system informasi online. Fasilitas hotspot yang sudah bisa diakses
dimasing-maisng fakultas memudahkan koordinasi, dan sudah dimanfaakan dengan
cukut tinggi oleh staf operator, dosen maupun mahasiswa.
1.4 Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian yang Dilakukan oleh Mahasiswa
Kegiatan penelitian mahasiswa berupa PKMP (Program Kreativitas Mahasiswa
Penelitian) adalah tahun 2013 sampai 2015 sebanyak 5 judul penelitian; PKMM
(Program Kreativitas Mahasiswa Masyarakat) adalah 11 buah. Dari PKMP dan PKMM
yang telah dilakukan, mahasiswa Undiksha berhasil lolos mengikuti Pimnas sebanyak 2
judul tahun 2015/2016 dan berhasil mendapat 2 emas untuk presentasi kategori terbaik
dan 1 perak untuk poster terbaik. Untuk medali emas dengan jenis PKMM atas nama
Putu Gede Asnawa Dikta ,dkk dan untuk PKMGT atas nama I Gede Dana Santika, dkk.
Poster terbaik dengan medali perak diperoleh PKMM atas nama Putu Gede Asnawa
Dikta, dkk.
Total dana penelitian yang diperoleh dosen Program Studi Pendidikan Fisika tahun
2014 sebesar Rp.489.189.000, tahun 2015 sebesar Rp.226.763.000, dan tahun 2016
sebesar Rp. 526.600.000. Rata-rata selama 3 tahun sebesar Rp. 414.184.000 (cek di
WINA).
Hingga saat ini, sejumlah pengabdian pada masyarakat bermutu telah mampu
dilakukan oleh staf dosen Program Studi Pendidikan Fisika, dibuktikan dari berhasilnya
mereka memenangkan kompetisi program pengabdian pada masyarakat di tingkat
nasional. Jumlah dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersumber dari
DP2M dikti dalam tiga tahun terakhir (2014 s/d 2016) cukup membanggakan seperti
pada tabel 07 berikut.
Total dana Pengabdian pada Masyarakat (P2M) yang diperoleh oleh dosen Program
Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2014 sebesar Rp. 255.000.000, tahun 2015 sebesar
889.900.000, dan tahun 2016 sebesar Rp. 659.000.000. Rata-rata selama 3 tahun sebesar
601.466.670 (cek di WINA).
Semakin bertambahnya jumlah penelitian dan program pengabdian kepada
masyarakat yang dimenangkan menunjukkan adanya peningkatan produktivitas dosen
dalam membuat usulan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Hibah-hibah
kompetisi yang dimenangkan di atas memiliki relevansi yang tinggi dengan kebutuhan
masyarakat, karena kegiatan-kegiatan yang diusulkan berbasis pada kebutuhan
masyarakat. Dilihat dari kemanfaatan, hibah-hibah di atas dirasakan sangat bermanfaat
karena menyentuh kebutuhan langsung khalayak sasaran.
Sumber dana penelitian dan pengabdian pada masyarakat Program Studi
Pendidikan Fisika Undiksha diperoleh dari DIPA Undiksha, DP2M Dikti dan dana
pendampingan pemerintah Kabupaten dan Provinsi. Pendanaannya sangat disesuaikan
dengan peruntukkannya dan penggunaannya terus dipantau baik melalui pemantauan
laporan administrasi maupun melalui monitoring secara berkala dan berkelanjutan.
Untuk dana dari DIPA, sudah secara jelas diatur pemanfaatannya dengan
mengalokasikan dana untuk pengabdian masyarakat baik yang bersifat rintisan maupun
penunjang.
Sejauh ini keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM baik yang didanai dari
DP2M dikti, DIPA Undiksha, maupun sumber dana lainnya masih sangat kecil.
Pelibatan mahasiswa sifatnya sangat insidental, misalnya pada kegiatan penghijauan
atau kegiatan lainnya yang memerlukan jumlah personal yang banyak.
Sejauh ini kerjasama dan kemitraan dengan lembaga dalam negeri di bidang
pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan. Namun jangkauan kerjasama tersebut
baru terbatas di lingkungan pemkab dan pemprov Bali. Beberapa bentuk kerjasama dan
kemitraan yang telah dilakukan dengan, perguruan tinggi, pemkab/pemkot dan pemprov
adalah:
(1) Kerjasama dengan Universitas Panji Sakti, Pemkab Kab Buleleng dalam sharing
pendanaan untuk program Iptek bagi Wilayah.
(2) Kerjasama dengan pemerintah provinsi Bali dalam penuntasan buta aksara.
(3) Kerjasama dengan pemkab Buleleng dalam berbagai bentuk kajian antara lain:
revitaliasi terminal Sangket, revilatlisasi Wisata Air Sanih; kajian tambak
bandeng di Gerokgak, kajian batu merah di Tajun, kajian pengembangan Badan
Bencana Daerah, dan Kajian pemekaran kecamatan.
Sampai saat ini LPM Undiksha belum memiliki kerjasama dan kemitraan dengan
lembaga yang berkaiatan dengan pengabdian kepada masyarakat di luar negeri.
3. Kerjasama
3.1 Kerjasama dengan Instansi Yang Relevan
Untuk mencapai visi dan misi Undiksha, peran kerjasama sangat menentukan.
Kuantitas dan kualitas kerjasama yang dilakukan Undiksha sangat tergantung dari
kondisi Undiksha. Kebijakan kerjasama diarahkan untuk mendukung tercapainya
visi dan misi yang telah dirumuskan. Untuk itu program-program kerjasama
diarahkan pada peran utama yang diemban Undiksha, yaitu Tri Dharma Perguruan
2) WEAKNESS (W)
a. Belum meratanya kompetensi dosen Jurdik Fisika untuk penelitian dan
pengabdian pada masyarakat kompetitif nasional.
b. Belum adanya penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dananya
bersumber dari luar pemerintah.
c. Belum optimumnya realisasi kerjasama Jurdik Fisika dengan pemerintah
daerah, swasta, maupun PT di luar negeri.
3) OPPORTUNITY (O)
a. Banyaknya tawaran penelitian kompetitifdari Kemenristekdikti, LPDP,
pemerintah daerah, maupun swasta.
4) TREATH (T)
a. Makin banyaknya dosen-dosen di luar Undiksha yang memiliki kompetensi
yang baik dalam penelitian dan P2M.
b. Makin banyaknya PT di luar Undiksha yang mampu menjalin dan
merealisasikan kerjasama baik di dalam maupun di luar negeri.
Analisis SWOT Komponen G
Kondisi Internal
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
Produktivitas dosen dalam Belum meratanya
penelitian cukup tinggi. kompetensi dosen Jurdik
Produktivitas dosen Fisika untuk penelitian dan
adalam pengabdian pada pengabdian pada
masyarakat (P2M) cukup masyarakat kompetitif
tinggi. nasional.
Jumlah kerja sama Jurdik Belum adanya penelitian
Fisika, baik di dalam dan pengabdian pada
negeri maupun dengan PT masyarakat yang dananya
luar negeri cukup tinggi. bersumber dari luar
pemerintah.
OPPORTUNITY (O)
Banyaknya tawaran Meningkatkan kompetensi Mendatangkan TA untuk
penelitian kompetitif dari dosen dalam menyusun memberi wawasan dan
Kemenristekdikti, LPDP, proposal dan hasil penelitian kemampuan untuk menyusun
pemerintah daerah, kompetetif nasional. proposal kompetititf nasional
maupun swasta. dan kerjasama.
Banyaknya tawaran kerja Mereorientasi kegiatan Memantapkan kegiatan
sama baik di dalam maupun kerjasama agar lebih kerjasama yang diarahkan
di luarv negeri. operasional. pada penelitian, pengabdian
I pada masyarakat, dan
kemahasiswaan.
THREAT (T)
Makin banyaknya dosen- Meningkatkan kompetensi Melatih dosen dalam
dosen di luar Undiksha dosen meningkatkan membuat proposal
yang memiliki kompetensinya dalam penelitian dan P2M yang
kompetensi yang baik penelitian dan P2M. kompetitif dan kerjasama.
dalam penelitian dan Mengirimkan mahasiswa
Melakukan audiensi dan
P2M. dan dosen untuk mengikuti
sosialiasi Jurdik Fisika
peluang konferensi, short
Makin banyaknya PT di baik di dalam maupun di
visit di luar negeri.
luar Undiksha yang luar negeri.
mampu menjalin dan
merealisasikan
kerjasama baik di dalam
maupun di luar negeri.
A Strategi SO Strategi WO
(1) Updating kurikulum untuk (1) Peningkatan daya saing
C.Prioritas Program
Berpijak pada pertalian antar komponen sebagaimana terdeskripsikan pada
analisis SWOT di atas, dan dengan mempertimbangkan ketajaman strategi dalam