Anda di halaman 1dari 126

I.

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

A. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya


1. Visi Jurusan Pendidikan Fisika yang konsisten denganVisi Lembaga
1.1 Visi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)
“Menjadi Universitas Unggul Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana di Asia
Pada Tahun 2045
1.2 Visi Fakultas MIPA Undiksha
”Menjadi Fakultas Unggul Dalam Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana Di Asia Tahun 2045”
1.3 Rumusan Visi Jurusan Pendidikan Fisika
“Menjadi program studi unggul dalam mengembangkan bidang pendidikan
fisika berlandaskan falsafah Tri Hita Karana”
Visi Program Studi Pendidikanselaras dan konsisten dengan rumusan Visi
Undiksha dan Visi Fakultas MIPA. Konsistensi pertama terletak pada
prasepengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Konsistensi kedua terletak
prase menghasilkan tenaga kependidikan dan non-kependidikanyang berkualitas dan
berdaya saing tinggi. Program-program penyelenggaraan pendidikan di Program Studi
Pendidikan Fisika mengacu kepada visi Prodi Pendidikan Fisika. Ini berarti program-
program pendidikan yang dilakukan di Prodi Pendidikan Fisika selaras dan konsisten
dengan program-program Universitas dan Fakultas.

2. Misi Program StudiPendidikan Fisika yang Konsisten dengan Misi Undiksha


dan FMIPA

2.1 Misi Undiksha


“Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kerjasama dalam bidang
kependidikan dan non-kependidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi dalam bidang vokasi, akademik, dan profesi yang
berkontribusi pada daya saing bangsa”. Pernyataan misi Undiksha secara rinci
adalah:

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


1
a. menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermartabat untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitip, kolaboratif, dan
berkarakter;
b. menyelenggarakan penelitian yang kompetitif, kolaboratif, dan inovatif
untuk pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang kompetitif ,
kolaboratif, akomodatif, dan inovatif.
2.2 Misi Faklutas MIPA

1. Memberikan pelayanan yang bermutu kepada stakeholders melalui pendidikan,


penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang MIPA dan Pendidikan
MIPA bermantabat untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kompetitif,
kolaboratif, dan berkarakter
3. Menyelenggarakan penelitian di bidang MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif,
kompetitif, dan kolaboratif untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di Bidang MIPA dan pendidikan
MIPA yang inovatif, kompetitif, dan akomudatif untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2.3 Misi Jurusan Pendidikan Fisika
“Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pendidikan dan
nonkependidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya
saing tinggi dalam bidang fisika”. Secara lebih rinci misi Jurusan Pendidikan Fisika
adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran kreatif, inovatif, dan humanis
secara berkesinambungan dan berkemajuan untuk mendidik calon pendidik fisika
dan peneliti pendidikan fisika yang produktif dan berkarakter;
b. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang pendidikan fisika yang taat asas untuk
mendukung perkembangan ipteks dan imtaq;
c. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk penerapan ipteks
secara proporsional, kolaboratif, dan akomodatif
Rumusan Misi Undiksha, Fakultas MIPA, dan Prodi Pendidikan Fisika di atas
menunjukkan adanya keselarasan dan konsistensi satu sama lain, dimana pada dasarnya

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


2
baik Undiksha, FMPA maupun Prodi Pendidikan Fisika sama–sama memiliki misi
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan
kerjasama.

3. Tujuan Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Undiksha


3.1 Tujuan Undiksha adalah:
a. mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan atau seni baik dalam bidang pendidikan dan non-kependidikan;
b. mengembangkan dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif untuk
menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas tinggi;
c. mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
bidang akademik, profesi, dan vokasi agar memiliki daya saing tinggi,
mandiri, dan berkontribusi pada daya saing bangsa;
d. menyelenggarakan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
bidang pendidikan dan non-kependidikan yang diperlukan dalam
pembangunan nasional;
e. menghasilkan dan mempublikasikan berbagai temuan dan inovasi di bidang
pendidikan, sains, teknologi, seni, dan olahraga yang berguna bagi
pembangunan bangsa dan negara; dan
f. membangun dan mengembangkan kemitraan yang kolegial dan saling
menguntungkan dengan berbagai perguruan tinggi, instansi, lembaga, dunia
usaha dan industry, baik dalam maupun luar negeri.

3.2 Tujuan Fakultas MIPA adalah:


a. Tersedianya dan terjangkaunya akses dan kesetaraan serta keterjaminan
memperoleh kesempatan layanan pendidikan tinggi yang bermutu, relevan, dan
berdaya saing tinggi bagi segenap lapisan masyarakat;
b. Dihasilkannya sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter serta
relevan dengan kebutuhan masyarakat, bangsa, dan negara, untuk merebut
peluang dalam menghadapi tantangan baik dalam bidang kependidikan maupun
nonkependidikan;

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


3
c. Dihasilkannya kuantitas dan kualitas penelitian yang memiliki relevansi yang
tinggi dalam bidang kependidikan dan nonkependidikan dengan publikasi di
tingkat nasional dan internasional beserta hak kekayaan intelektualnya;
d. Terselenggarakannya pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai bentuk
bidang keahlian dan keterampilan yang diperlukan, baik oleh pasar kerja
maupun pembangunan bangsa dan negara;
e. Terselenggarakannya penguatan tata kelola dalam menjamin terselenggaranya
layanan pendidikan tinggi bermutu, efisien, efektif, dan berkelanjutan; dan
f. Terbangunnya komunitas dan terjalinnya kemitraan dengan FMIPA dari
perguruan tinggi lain, instansi/lembaga, dunia usaha dan industri, di dalam
maupun di luar negeri yang bermuara pada peningkatkan sumber-sumber
pendapatan dana masyarakat
g. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang vokasi, akademik, dan profesi
baik bidang pendidikan dan nonkependidikan, yang berwawasan global, berbasis
kearifan lokal yang humanis, berbudaya, dan peduli lingkungan;

3.3 Tujuan Program Studi Pendidikan Fisika


Tujuan Program studi S1 pendidikan Fisika yaitu menghasilkan Sarjana Pendidikan
Fisika dan menyediakan layanan pendidikan pendidikan Fisika yang bermutu, relevan,
dan berdaya saing. Selanjutnya tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut.
a. Meningkatkan sumber daya manusia untuk menjadipendidik dan peneliti
pendidikan fisika yang berkualitastinggi serta menghasilkan karya akademik yang
unggul dalam bidang pendidikan fisika.
b. Mengembangkan sarana dan prasarana laboratorium yang dapat mendukung
penyelenggaraan pendidikan/pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat dalam bidangpendidikan fisika.
c. Mewujudkan iklim akademik kondusif, kreatif, dan inovatif untukmendukung
peningkatan produktivitas dan kewirausahaanserta semangat berkarya.
d. Meningkatkan unjuk kerjadalam penerapan hasil-hasil pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat, serta program pendidikan berkelanjutan.
e. Meningkatkan kerjasama kemitraan untuk mendukung profesi dan pelayanan
dengan berbagai instansi di dalam dan luar negeri.
Rumusan tujuan yang ingin dicapai oleh prodi pendidikan Fisika selaras dengan
tujuan Undiksha maupun tujuan fakultas yakni: menghasilkan sarjana S1 yang
professional: menghasilkan karya-karya penelitian; menghasilkan karya-karya

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


4
pengabdian kepada masyarakat; menghasilkan manajemen yang akuntabel, efektif dan
efisien; dan meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi lain, dunia usaha dan
industri.

4. Sasaran dan Strategi Pencapaian


4.1 Sasaran

Sasaran penyelenggaraan pendidikan program studi Pendidikan Fisika FMIPA


Undiksha adalah:
a. Dihasilkan Sarjana Pendidikan Fisika yang memiliki kompetensi
professional, pedagogi, sosial, dan kepribadian serta memiliki jiwa
kewirausahaan dan berwawasan global.
b. Dihasilkan penelitian-penelitian dalam bidang pendidikan Fisika yang
berkualitas yang dapat digunakan sebagai pijakan pengembangan keilmuan
maupun penerapannnya dalam praktek pendidikan Fisika.
c. Meningkatkan kontribusi Program Studi Pendidikan Fisika dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
d. Terselenggaranya managemen Program Studi Pendidikan Fisika yang
akuntabel, efektif dan efisien serta layanan yang optimal kepada pemangku
kepentingan (stakeholders)baik internal maupun eksternal.
e. Meningkatnya kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan
pihak-pihak yang terkait dengan penyelengaraan pendidikan Fisika, dunia
usaha, dan industri.

4.2 Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian sasaran dilakukan melalui:


1) Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang mengacu kepada kebijakan
akademik, standar akademik, kurikulum yang berlaku, pedoman studi, dan
standar prosedur operasional (SPO) yang telah ditetapkan.
2) Penyelenggaraan penelitian yang mengacu kepada Rencana Induk
Pengembangan (RIP) Penelitian Undiksha serta isu-isu mutahir dalam
pendidikan Fisika.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


5
3) Penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kepakaran yang
dimiliki oleh staf Prodi Pendidikan Fisika serta menjalin kerjasama dengan
instansi terkait (Dinas Pendidikan kabupaten/kota) dan Perguruan Tinggi lain.
4) Penyelenggaraan managemen secara akuntabel, profesional, efektif dan efisien
berdasarkan standar pengelolaan yang dipandu oleh standar prosedur operasional
(SPO).
5) Penyelenggaraan jaminan mutu secara konsisten dalam upaya meningkatkan
mutu proses pendidikan dan mutu lulusan secara berkesinambungan.
Sararan dan strategi yang dirumuskan oleh Prodi Pendidikan Fisika juga
merupakan jabaran dari sasaran dan strategi yang dirumuskan oleh Undiksha dan
FMIPA. Dengan demikian terdapat keselarasan dan konsistensi sasaran dan strategi
antara Undiksha, Faklutas dan Prodi Pendidikan Fisika.
5. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dirumuskan Prodi Pendidikan Fisika telah
mengacu pada visi, misi, tujuan, dan sasaran Undiksha dan Fakultas MIPA. Beranjak
dari visi, dirumuskan misi Prodi, misi ini kemudian dijabarkan kedalam tujuan, dan
tujuan ini kemudian dijabarkan kedalam bentuk sasaran. Oleh karena itu terdapat
keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran ProdiPendidikan Fisika seperti pada
Tabel 01.

Tabel 01. Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Prodi Pendidikan
Fisika
Visi (1) Misi (2) Tujuan (3) Sasaran (4)
Menjadi Menyelenggarakan Meningkatkan Dihasilkan
program studi pendidikan dan sumber daya manusia Sarjana
unggul dalam pembelajaran untuk Pendidikan Fisika
mengembangkan kreatif, inovatif, yang memiliki
menjadipendidik dan
bidang dan humanis kompetensi
pendidikan secara peneliti pendidikan professional,
fisika berkesinambungan fisika yang pedagogi, sosial,
berlandaskan dan berkemajuan berkualitastinggi dan kepribadian
falsafah Tri Hita untuk mendidik serta menghasilkan serta memiliki
Karana calon pendidik karya akademik yang jiwa
fisika dan peneliti unggul dalam bidang kewirausahaan
pendidikan fisika dan berwawasan
pendidikan fisika.
yang produktif dan global.
berkarakter
Menyelenggarakan Mengembangkan sarana Dihasilkan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


6
penelitian dalam dan prasarana penelitian-
bidang pendidikan laboratorium yang dapat penelitian dalam
fisika yang taat mendukung bidang
asas untuk pendidikan Fisika
penyelenggaraan
mendukung yang berkualitas
perkembangan pendidikan/pembelajaran, yang dapat
ipteks dan imtaq penelitian, dan digunakan
pengabdian kepada sebagai pijakan
masyarakat dalam pengembangan
bidangpendidikan fisika keilmuan maupun
penerapannnya
dalam praktek
pendidikan
Fisika.

Menyelenggarakan Mewujudkan iklim Meningkatkan


pengabdian pada akademik kondusif, kontribusi
masyarakat dalam kreatif, dan inovatif Program Studi
bentuk penerapan Pendidikan Fisika
untukmendukung
ipteks secara dalam
proporsional, peningkatan meningkatkan
kolaboratif, dan produktivitas dan kesejahteraan
akomodatif kewirausahaanserta masyarakat
semangat berkarya melalui
penerapan ilmu
pengetahuan,
teknologi dan
seni (IPTEKS).
Meningkatkan unjuk Terselenggaranya
kerjadalam penerapan managemen Prodi
Pendidikan Fisika
hasil-hasil yang akuntabel,
pendidikan, efektif dan efisien
penelitian, dan serta layanan yang
pengabdian pada optimal kepada
pemangku
masyarakat, serta kepentingan
program pendidikan (stakeholders)baik
berkelanjutan. internal maupun
eksternal.
Meningkatkan kerjasama Meningkatnya
kemitraan untuk kerjasama dan
mendukung profesi dan kemitraan yang
pelayanan dengan saling
berbagai instansi di menguntungkan
dengan pihak-pihak
dalam dan luar negeri yang terkait dengan
penyelengaraan
pendidikan Fisika,

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


7
dunia usaha, dan
industri.

Keselarasan dan konsistensi visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Pendidikan
Fisika dengan visi,misi, tujuan, dan sasaran Undiksha dan FMIPA merupakan kekuatan
Prodi Pendidikan Fisika untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran.
Keselarasan dan konsistensi ini menyebabkan implementasi visi, misi, tujuan dan
sasaran Prodi Pendidikan Fisika mendapat dukungan penuh baik secara kebijakan
maupuan pendanaan baik dari universitas maupun Fakultas.
Penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi Pendidikan Pendidikan Fisika
telah melibatkan pihak yang berkepentingan (stake holder) internal seperti dosen,
mahasiswa, pimpinan FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha dan pihak yang
berkepentingan ekternal seperti guru-guru Fisika, MGMP, dan Dinas Pendidikan.Para
pemangku kepentingan khususnya di lingkungan internal Pimpinan, dosen, dan
mahasiswa) memiliki pemahaman yang baik terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran
Prodi Pendidikan Fisika. Hal ini tercermin dari hasil penilaian yang dilakukan oleh
AMAI pada setiap akhir semester. Para pimpinan dan staf dosen memiliki komitmen
yang kuat dalam merealisasikan visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Pendidikan Fisika.
Prodi Pendidikan Fisika memiliki sumber daya manusia dengan kualifikasi
akademik yang memadai untuk mendukung merealisasikan visi, misi, tujuan, dan
sasaran itu. Saat ini Program Studi Pendidikan Fisika memiliki 17 orang dosendengan
kualifikasi pendidikan 12 orang doktor (70,6%) dan 5 orang magister (29,4%). Diantara
17 orang tersebut 4 orang (23,5%) memiliki jabatan guru besar.Namun, untuk
mewujudkan keunggulan terutama keunggulan internasional, Prodi Pendidikan fisika
memiliki kelemahan yaitu belum memiliki SDM yang mempunyai reputasi
internasional dan belum mampu menjalin jejaring nasional maupun internasional.
Kelemahaman lainnya adalah belum optimalnya dukungan sarana prasarana dan
terbatasnya anggaran untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran itu. Sumber
anggaran penyelenggaraan pendidikan di Prodi Pendidikan Fisika, masih sebagian besar
berasal dari mahasiswa.Jurusan Pendidikan Fisika belum mampu menggali sumber dana
diluar dana yang berasal dari pemerintah dan mahasiswa.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


8
Dalam mewujudkan visi,misi, tujuan, dan sasaran Prodi Pendidikan Fisika,
terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan antara lain: (1)Berlakunya Undang-
Undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen telah meningkatkan animo lulusan
sekolah menengah untuk menjadi guru; (2) Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asia
memungkinkan lulusan Jurdik Fisika memasuki dunia kerja khususnya di Negara-
Negara Asia; (3) Kesempatan untuk meningkatkan kualifikasi dosen ke S3 semakin
terbuka; (4) Semakin banyaknya sumber dana penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang bersumber dari pemerintah; (5)Semakin terbukanya sistem inforamsi
dan teknologi secara global.
Di balik adanya peluang yang dapat dimanfaatkan, Prodi pendidikan fisika juga
menghadapi beberapa ancaman (treath) untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan
sasarnnya antara lain: (1)Undang-Undang Guru dan Dosen membuka kesempatan
kepada lulusan Prodi non-kependidikan untuk menjadi guru; (2) Berlakunya MEA
memungkinkan tenaga asing khususnya guru-guru untuk mengambil peluang kerja di
Indonesia: (3) Banyaknya Prodi sejenis di Indonesia yang menyelenggarakan
pendidikan fisika dengan kelebihannya masing-masing; (4) Semakin mahalnya biaya
pendidikan tinggi.

6. Deskripsi SWOT Komponen A

Bertolak dari paparan di atas dapat dideskripsikan secara singkat Kekuatan


(Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Oppotunity), dan Ancaman (Threath) yang
dihadapi Prodi Pendidikan Fisika seperti berikut.

1) STRENGTH (S)

a. Visi, misi, tujuan, dan sasaran ProdiPendidikan Fisika selaras dan konsisten dengan
visi, misi, tujuan, dan sasaran Undiksha dan Fakultas MIPA.
b. Penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran telah melibatkan stakeholders internal
dan ekternal.
c. ProdiPendidikan Fisika memiliki sumber daya manusiadengan kualifikasi yang
memadai.
d. Staf pimpinan dan dosen di Prodi Pendidikan Fisika memiliki komitmen yang kuat
untuk mengimplementasikan visi, misi, tujuan dan sasaran.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


9
2) WEAKNESS (W)

a. Prodi Pendidikan Fisika, belum memiliki sumber daya manusia yang memiliki
kredibilitas dan reputasi internasional.
b. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Prodi Pendidikan Fisika belum optimal
untuk mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran.
c. Kemampuan Prodi Pendidikan fisika untuk membangun jejaring nasional maupun
internasional baik dalam bidang penyelenggaraan pendidikan dan penelitian masih
terbatas.
d. Prodi Pendidikan Fisika belum mampu menggali sumber dana diluar dana yang
berasal dari pemerintah dan mahasiswa.

3) OPPORTUNITY (O)

a. Berlakunya Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen telah


meningkatkan animo lulusan sekolah menengah untuk menjadi guru.
b. Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) memungkinkan lulusan Prodi
Pendidikan Fisika memasuki dunia kerja khususnya di Negara-Negara Asia.
c. Kesempatan untuk meningkatkan kualifikasi dosen ke S3 semakin terbuka.
d. Semakin banyaknya sumber dana penelitian dan pengabdian kepada
masyarakatyang bersumber dari pemerintah.
e. Semakin terbukanya sistem informasi dan teknologi secara global.

4) THREAT (T)

a. Undang-Undang Guru dan Dosen membuka kesempatan kepada lulusan prodi


nonkependidikan untuk menjadi guru.
b. Berlakunya MEA memungkinkan tenaga asing khususnya guru-guru untuk
mengambil peluang kerja di Indonesia.
c. Banyaknya Jurusan sejenis di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan fisika
dengan kelebihannya masing-masing.
d. Semakin mahalnya biaya pendidikan tinggi.

Analisis SWOT

Kondisi Internal
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


10
• Visi, misi, tujuan, dan • Prodi Pendidikan Fisika,
sasaran Prodi Pendidikan belum memiliki sumber
Fisika selaras dan daya manusia yang
konsistensi dengan visi, memiliki kredibilitas dan
misi, tujuan, dan sasaran reputasi internasional.
Undiksha dan Fakultas
• Sarana dan prasarana yang
MIPA.
dimiliki oleh Prodi
• Penysusunan visi, misi, Pendidikan Fisika belum
tujuan, dan sasaran telah optimal untuk mendukung
melibatkan stakeholders visi, misi, tujuan, dan
internal dan ekternal. sasaran.
• Prodi pendidikan fisika • Kemampuan Prodi
memiliki sumber daya Pendidikan fisika untuk
manusia dengan membangun jejaring
kualifikasi yang memadai. nasional maupun
internasional baik dalam
• Staff pimpinan dan dosen
bidang penyelenggaraan
di Prodi Pendidikan Fisika
pendidikan dan penelitian
memiliki komitmen yang
masih terbatas.
kuat untuk
mengimplementasikan
visi, misi, tujuan dan
sasaran.
OPPORTUNITY (O) S-O Strategy W-O Strategy
• Berlakunya Undang- • Updating kurikulum untuk • Peningkatan daya saing
Undang No 14 tahun 2005 mengantisipasi program nasional/internasional staf
tentang guru dan dosen Profesi PPG. dosen Jurusan Pendidikan
telah meningkatkan animo Fisika.
• Pengembangan program-
lulusan sekolah menengah
program unggulan di • Peningkatan kuantitas dan
untuk menjadi guru.
bidang pendidikan, kualitas kerjasama dalam
• Berlakunya Masyarakat penelitian dan pengabdian negeri dan luar negeri.
Ekonomi Asia kepada masyarakat.
• Updating kuantitas dan
memungkinkan lulusan
• Meningkatkan kualifikasi kualitas sasrana prsasrana.
Jurdik Fisika memasuki
dosen fisika dari magister
dunia kerja khususnya di • Penimgkatan kemampuan
(S2) ke Doktor (S3).
Negara-Negara Asia. komuniksi dalam bahasa
• Peningkatan kemampuan asing (bhasa Inggris) staf
• Kesempatan untuk
staf dosen dalam bidang dosen.
meningkatkan kualifikasi
penelitian dan pengabdian
dosen ke S3 semakin
kepada masyarakat.
terbuka.
• Semakin banyaknya
sumber dana penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat yang
bersumber dari
pemerintah.
THREATH S-T Strategy W-T Strategy
• Undang-Undang guru dan • Peningkatan kualitas dan • Peningkatan kapasitas
dosen membuka dosen dan staf Jurusan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


11
kesempatan kepada lulusan daya saing lulusan. Pendidikan Fisika untuk
Jurusan nonkependidikan pemanfaatkan teknologi
• Updating kurikulum agar
untuk menjadi guru. informasi.
lulusan mampu mengisi
• Berlakunya MEA peluang kerja di Negara- • Peningkatan kuantitas
memungkinkan tenaga negara Asia. bea siswa bagi
asing khususnya guru-guru mahasiswa Jurusan
• Pengembangan Program
untuk mengambil peluang Pendidikan Fisika.
Evaluasi pemyelenggraan
kerja di Indonesia.
pendidikan, penelitian dan • Pengembangan unit-unit
• Kebijakan pemerintah pengabdian kepada usaha guna mengurangi
yang memberi peluang masyarakat. beban mahasiswa dan
kepada perguruan tinggi diversifikasi pendapatan
• Updating kuantitas dan
luar negeri untuk Jurusan.
kualitas sarana prasarana
membuka cabang di
untuk meningkatkan daya
Indonesia.
saing Jurusan Pendidikan
• Semakin mahalnya biaya Fisika.
pendidikan tinggi.

B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan


MutuSistem Tata Pamong

1. Personil Beserta Fungsi dan Tugasnya


Sesuai dengan Permendiknas No.43 Tahun 2008 tentang Statuta Undiksha
Pendidikan Fisika dipimpin oleh Ketua Prodi dibantu oleh Sekretaris Prodi. Prodi
Pendidikan Fisika juga memiliki Ketua Laboratorium. Agar sistem tata pamong
berjalan secara efektif maka masing-masing komponen dalam struktur organisasi telah
dilengkapi dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang jelas seperti yang termuat
dalam Dokumen Sistem Tata Pamongyang ditetapkan dengan Keputusan Rektor
Universitas Pendidikan Ganesha No: 1046/UN48/PP/2015. Tupoksi masing-masing
komponen dalam struktur organisasi Prodi Pendidikan Fisika dapat diuraikan sebagai
berikut.

Tupoksi Ketua Prodi


a. Mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan pendidikan di Prodi
b. Mengkoordinasikan penelitian Prodi
c. Mengkoordinasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Prodi
d. Mengkoordinasikan tugas-tugas dosen Prodi
e. Menyelenggarakan rapat-rapat Prodi
f. Melaporkan keadaan Prodi secara rutin kepada staf Prodi

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


12
g. Mengendalikan penjaminan mutu Prodi

Tupoksi Sekretaris Prodi


a. Membantu tugas-tugas ketua Prodi
b. Mengadministrasikan kegiatan Prodi
c. Melaporkan keadaan administrasi jurusan kepada ketua Prodi
d. Membantu pengendalian penjaminan mutu Prodi

Tupoksi Ketua Laboratorium


a. Mengkoordinasikan penggunaan laboratorium Prodi
b. Mengkoordinasikan tugas-tugas laboran
c. Mengkoordinasikan kegiatan praktikum
d. Merencanakan pengadaan alat dan bahan praktikum
e. Menerima hasil pengadaan alat dan bahan praktikum
f. Mengkoordinasikan pemeliharaan alat dan bahan praktikum
g. Melaporkan keadaan laboratorium kepada Ketua Prodi
h. Membantu pengendalian penjaminan mutu Prodi.
Dalam operasional administrasi akademik dan nonakademik, prodi pendidikan
fisika dilaksanakan oleh bagian tata usaha FMIPA dan Lembaga/unit di lingkungan
Undiksha. Bagian tata usaha FMIPA Undiksha memiliki kelengkapan sebagai berikut:
(1) Kepala Tata Usaha (KTU) yang membawahi (a) SubbagianPendidikan, (b)
subbagian umum dan kerumahtanggaan, (c) subagian keuangan dan kepegawaian, dan
(d)subagian kemahasiswaan.
Prodi Pendidikan Fisika memiliki Sistem Informasi Akademik dan
Kemahasiswaan (SIAK) dan Sistem Informasi Akademik Dosen (SIAD). Prodi
Pendidikan Fisika juga memanfaatkan sistem pelaporan online untuk kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh
LPP, LPM, dan Lemlit. Semua sistem informasi di atas terintegrasi dalam Sistem
Informasi Management (SIM) Undiksha.
Untuk menjamin mutu pelaksanaan pendidikan dan peningkatan mutu secara
berkelanjutan Prodi Pendidikan Fisika memiliki tim Penjaminan Mutu Prodi. Tim ini
dikoordinasikan oleh Unit Penjaminan Mutu Undiksha. Semua instrumen kegiatan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


13
penjaminan mutu dikembangkan oleh Prodi dibawah koordinasi Unit Penjaminan Mutu
Undiksha. Tim Penjaminan Mutu Prodi ini melakukan audit sistem dan audit kepatuhan
secara berkelanjutan terutama terhadap: (1) pelaksanaan perkuliahan dan ujian, (2)
sistem bimbingan skripsi, (3) pelaksanaan ujian skripsi. Pelaksanaan penjaminan mutu
Prodi mengacu pada Prosedur Operasional Standar (POS).Hasil audit ini kemudian
dilaporkan kepada Unit Penjamainan Mutu Fakultas dan Universitas.

2. Sistem Kepemimpinan, dan Pengalihan (Deputizing) serta Akuntabilitas


Pelaksanaan Tugas

Sistem kepemimpinan di Prodi Pendidikan Fisika mengacu pada prinsip


astananing prabhu sidhi, yaitu konsep kepemimpinan yang lebih mengedepankan pada
akomodasi semua komponen yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam
sistim, dengan tetap mengacu pada mengemukanya aspirasi dan outokritik dari semua
komponen tersebut. Pola ini dikembangkan dengan membangun sebuah jaringan
komunikasi yang intens antara pengelola Prodi dengan unsur pimpinan, unsur
administrasi, unsur penunjang (perpustakaan dan unit layanan bahasa), serta unsur stake
holders. Pola komunikasi selalu dilakukan melalui rangkaian rapat koordinasi, rapat
rutin, dan penetapan standar prosedur administrasi akademik dan standar layanan
akademik, sebagaimana yang telah diatur dalam kebijakan akademik Undiksha, dan
buku pedoman studi serta sistem operasional prosedur pengelolaan jurusan Undiksha.
Dengan sistem kepemimpinan ini, kepemimpinan di Prodi Fisika bersifat
demokratis, dimana setiap stakeholders seperti dosen, mahasiswa, staf pegawai, dan
alumni dapat menyampaikan masukan dan kritik baik melalui rapat jurusan maupun
secara insidental. Rapat jurusan dilakukan minimal dua kali dalam satu semester dan
disesuaikan dengan perkembangan Jurusan. Rapat dihadiri oleh sekurang-kurangnya
75% dari jumlah staf dosen. Sebagai bentuk akuntabilitas, hasil-hasil rapat jurusan
didokumentasikan dan diedarkan sesuai dengan sifatnya serta diarsip agar sewaktu-
waktu dapat diaudit secara berkala maupun insidental.
Sistem pengalihan (deputizing) dan akuntabilitas dilakukan dengan pembagian
tugas dan tanggungjawab yang jelas antara ketua prodi, skretaris, dan ketua
laboratorium. Ketua prodi, sekretaris prodi, dan ketua laboratorium prodi senantiasa
berbagi tugas sesuai dengan tupoksi yang telah ditetapkan dengan sesekali melakukan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


14
improvisasi pekerjaan bilamana dihadapkan pada situasi yang diluar mekanisme yang
telah ditetapkan, seperti pada saat ketua prodi berhalangan atau dinas luar kota, maka
sekretaris prodi boleh menggantikannya sebagai pelaksana ketua ujian, sehingga
layanan akademik pada mahasiswa dan administrasi program tidak terganggu.
Sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan tugas-tugas, pada akhir
semester/akhir tahun pimpinan dan staf dosen menyampaikan laporan. Ketua prodi
menyampaikan laporan semesteran dan laporan tahunan, sementara itu dosen
menyampaikan laporannya persemester dalam bentuk Laporan Pencapaian Beban Kerja
Dosen (BKD), dan laporan tahunan berupa Laporan Pencapaian Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP). Laporan pencapaian SKP ini digunakan oleh ketua prodi untuk
melakukan penilaian kinerja dosen (DP3).

3. Partisipasi Civitas Academica dalam Pengembangan Kebijakan, serta


Pengelolaan dan Koordinasi Pelaksanaan Program

Setiap anggota civitas akademika (dosen, pegawai, dan mahasiswa) diberi


kesempatan dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi
pelaksanaan program studi Pendidikan Fisika, baik pada tahap perencanaan program,
pelaksanaan program, dan evaluasi program. Pada tahap perencanaan program
partisipasi civitas akademika tercermin dari keterlibantannya dalam penyusunan rencana
jangka menengah 5 tahun yang tertuang dalam Renstra program dan Renstra Fakultas.
Ketua program melakukan rapat jurusan yang melibatkan staf pimpinan, dosen-dosen
Prodi Pendidikan Fisika, dan mahasiswa. Dalam menjabarkan rencana program dalam
Renstra dalam bentuk kegiatan operasional tahunan dilakukan rapat kerja Prodiyang
melibatkan pimpinan prodi, staf dosen, staf pegawai, dan mahasiswa. Hasil rapat kerja
ini berupa perencanaan kegiatan dan anggaran yang tertuang dalam bentuk RAKL dan
POK.
Pada tataran pelaksanaan program (realisasi RAKL dan POK), semua civitas
akademika juga terlibat. Staf dosen melaksanakan program kegiatan akademik seperti
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran meliputi: perkuliahan, ujian tengah semester dan akhir
semester, bimbingan dan ujian praktek lapangan, KKN, bimbingan skripsi dan ujian
skripsi. Pelaksanaan kegiatan ini dikoordinasikan dan dimonitoring oleh pimpinan
jurusan. Staf pegawai berperan dalam mengadimistrasikan dan menata usahakan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


15
kegiatan tersebut. Evaluasi program kegiatan dikoordinasikan oleh Tim Penjaminan
Mutu Prodi, dan secara administratif dibantu oleh staf pegawai Prodi. Dalam hal ini,
dosen dan mahasiswa berperan sebagai sumber informasi. Dosen dan mahasiswa
memberi data tentang aspek-aspek penjaminan mutu.
Mahasiswa berperan penting dalam implementasi program-program pembinaan
kemahasiswaan dibawah koordinasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Berkaitan
dengan kegiatan kemahasiswaan, ketua prodi menetapkan dosen pembimbing kegiatan
kemahasiswaan. Pada setiap kegiatan kemahasiswaan, mahasiswa berkoordinasi dan
dibimbing oleh dosen pembimbing kegiatan kemahasiswaan dan melibatkan dosen-
dosen di Prodi Pendidikan Fisika. Sebagai contoh kegiatan PKM mahasiswa dan OSN
pertamina melibatkan dosen-dosen pembimbing kegiatan. Di samping dalam kegiatan
kemahasiswaan, mahasiswa juga dilibatkan dalam pelaksanaan tracer studyyang
bertujuan untuk memantau kondisi dan kinerja lulusan di masyarakat.

4. Perencanaan Program Jangka Panjang (Renstra) dan Monitoring


Pelaksanaannya sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program

Sebagai implementasi visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi Pendidikan Fisika,
Prodi Pendidikan Fisika telah memiliki Renstra Prodi Pendidikan Fisikayang
merupakan turunan dari Renstra Faklutas MIPA dan Renstra Universitas. Mengingat
terdapat keselarasan dan konsistensi antara visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi
pendidikan fisika dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran Undiksha dan FMIPA, maka
perencanaan dan pelaksanaan program-program Prodi Pendidikan Fisika telah mengacu
pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan.
Pelaksanaan program dimonitoring dan diaudit internal secara berkala oleh Unit
Jaminan Mutu Undiksha, melalui kegiatan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI).
Kegaitan ini mengacu kepada Dokumen Pedoman AMAI yang ditetapkan dengan SK
Rektor No: 1041/UN48/PP/2015, tanggal 11 November 2015. Sasaran AMAI terdiri
atas pihak teraudit dan objek audit. Sasaran audit mencakup pengelola prodi dan tenaga
kependidikan. Objek audit meliputi; visi,misi, standar kompetensi lulusan, dan 10
standar pendidikan yang melipiti standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, stndar pengelolaan,
standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


16
masyarakat. AMAI dilakukan sekali dalam setahun. Selain audit internal, juga
dilakukan audit eksternal oleh BAN-PT untuk mengaudit kesesuaian program dan
pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran.
Hasil AMAI prodi pendidikan fisika dalam tiga tahun terakhir menunjukkan (1)
tahun 2013 prodi pendidikan Fisika memperoleh skor rata-rata borang 439 dan skor
pengelolaan jurusan 495; (2) Tahun 2014 prodi pendidikan Fisika memperoleh skor
rata-rata borang 475 dan skor pengelolaan jurusan 759; (3) Tahun 2015 prodi
pendidikan Fisika memperoleh skor borang 305,57, dari skor maksimum 400, dengan
menggunakan PAP skor ini termasuk dalam kategori baik (laporan Audit Mutu Internal
Akademik tahun 2015). Sementara itu, hasil audit ekternal oleh BAN PT menempatkan
prodi pendidikan fisika Fisika sebagai prodi dengan akreditasi B.

5. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan


Jurusan Pendidikan Fisika telah melaksanakan kepemimpinan yang efektif dan
efisien. Ketua Prodi Pendidikan Fisika telah mendelegasikan tugas-tugas kepada
sekretaris, ketua laboratorium, dan unsur pelaksana lainnya dan dipandu dengan tugas
pokok dan fungsi masing-masing. Pendelegasian tugas-tugas ini menjadikan
kepemimpinan lebih efektif dan efisien, dimana pemimpin prodi tidak harus
melaksanakan semua tugas-tugas sendiri dan dapat memantau pelaksanaan tugas-tugas
oleh masing-masing pelaksana teknis. Di samping melaksanakan tugas-tugas yang
didelegasikan, unsur pelaksana juga menyampaikan laporan akuntabilitas pelaksanaan
program dan masukan-masukan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan
program. Efisiensi dan efektifitas kepemimpinan dapat juga diwujudkan dengan adanya
Sistem Informasi terpadu yang bisa diakses secara online baik untuk penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

6. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan


Evaluasi program dilakukan mengacu kepada dokumen AMAI Undikshayang
ditetapkan dengan SK Rektor No.1041/UN48/PP/2015, tanggal 11 Nopember 2015.
Evaluasi program meliputi kurikulum, proses pembelajaran, dan sistem evaluasi.
Kurikulum yang digunakan di prodi Pendidikan Fisika adalah Kurikulum berbasis
kompetensi, dengan kompetensi lulusan pendidikan fisika yaitu: Ilmuwan Pendidikan
Fisika; Pendidik Fisika; Peneliti Pendidikan Fisika; dan Wirausaha dalam bidang

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


17
Pendidikan/Pelatihan. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
prodipendidikan fisika melakukan evaluasi dan updating kurikulumnya secara periodik.
Di samping evaluasi terhadap kurikulum, prodi Pendidikan Fisika juga
melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran
dilakukan oleh Tim Penjaminan Mutu prodi dan Tim Audit Mutu Akdemik Internal
(AMAI) di bawah koordinasi Unit Penjaminan Mutu Universitas. Evaluasi proses
pembelajaran mencakup aspek-aspek: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi
Pembelajaran; bimbingan akademik; dan bimbingan Tugas Akhir/ Skripsi.
Dalam pelaksanan bimbingan akademik tampak bahwa rata-rata banyaknya
pertemuan permahasiswa persemester adalah4 (empat) kali. Setiap dosen Pembimbing
Akademik (PA) rata-rata membimbing 15sebanyak orang mahasiswa persemester.
Bimbingan skripsi sejauh ini berjalan efektif. Mahasiswa melakukan bimbingan
minimal sekali dalam seminggu sehingga proses penyelesaian skripsinya berjalan
lancar. Data dalam satu tahun terakhir (Tahun 2016), menunjukkan bahwa: (1) rata-rata
jumlah mahasiswa bimbingan perdosen adalah 7,1 orang; (2) Jumlahrata-rata pertemuan
antara mahasiswa dan dosen pembimbing mulai dari seminar proposal sampai ujian
skripsi adalahsebanyak 15 kali; (3)Rata-rata lama penyelesaian tugas akhir/skripsi pada
tiga tahun terakhir: 5,09 bulan, dimana selang waktu ini lebih kecil dari yang
ditentukan dalam buku pedoman akademik.
Evaluasi terhadap output/outcome lulusan dilakukaan melalui pelacakan lulusan
(tracer study). Metode tracer study telah diuraikan secara lengkap pada Borang
Akreditasi Sandar 3. Hasil pelacakan lulusan menunjukkan bahwa
7. Rata-rata IPK lulusan dalam lima tahun terakhir adalah: 3,24; 3,26; 3,26; 3,21 dan
3,12. Walaupun rata-rata IPK lulusan bersifat fluktuatif, namun masih di atas target
sasaran yang ditetapkan dan di atas IPK yang dipersyaratakan oleh kebanyakan
menyedia lapangan kerja yaitu 3,0.
8. Rata-rata waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama adalah 2,79
bulan dibawah target yang direncanakan.
9. 98,4% lulusan bekerja sesuai dengan bidang keahlian,
10. 67,7% lulusan menunjukkan kinerja yang sangat baik dan 32,3 % menunjukkan
kinerja baik.
Selengkapnya lihat borang akreditasi standar 3.1 dan 3.3.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


18
7. Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Memanfaatkan Hasil
Evaluasi Internal dan Eksternal

Perencanaan dan pengembangan program prodi Pendidikan Fisika dituangkan


dalam Rentra Jurdik Fisika(Dokumen.terlampir) dan Program Kerja Tahunan
(Dokumen.terlampir). Penyusunan Renstra dan Program Kerja Tahunan juga
memanfaatkan hasil evaluasi program baik oleh pihak internal dalam hal ini gugus
kendali mutu prodi dan unit jaminan mutu undiksha, maupun oleh tim pihak ekternal
seperti pemakai lulusan, alumni, dunia usaha dan industri dan BAN PT. Pemanfaatan
hasil evaluasi program ini dalam rangka perencanaan dan pengembangan program
menunjukkan prodi pendidikan Fisika telah melakukan proses perbaikan mutu secara
berkelanjutan.

8. Dampak hasil Evaluasi Program terhadap Pengalaman dan Mutu


Pembelajaran Mahasiswa

Dampak evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran


mahasiswa tampak dalam hal-hal sebagai berikut.
a. Kualitas proses pembelajaran semakin baik.
b. Pelaksanaan ujian-ujian tengah semester dan akhir semester semakin teratur.
c. Pelasanaan Ujian Skripsi mahasiswa semakin tertib.
d. Rata-rata lama studi mahasiswa semakin pendek.
e. Persentase mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan semakin
meningkat.
f. Respon mahasiswa terhadap proses pendidikan di Jurusan fisika semakin positif.
g. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan akademik semakin meningkat.
9. Pengelolaan Mutu Secara Internal pada Tingkat Program Studi (Misalnya
Kajian Kurikulum, Monitoring dan Mekanisme Balikan Bagi Mahasiswa,
Dosen dan Penguji Eksternal)

Pengelolaan mutu secara internal di Jurusan Pendidikan Fisika dilakukan oleh


Tim Penjaminan Mutu Jurusan dibawah koordinasi Unit Jaminan Mutu (UJM)
Undiksha. Penjaminan mutu di Jurdik Fisika yang telah dilakukan berupa: Evaluasi
Diri Jurusan secara mandiri dan pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI)
sesuai dengan program kerja dari UJM Undiksha.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


19
Berkaitan dengan pengelolaan mutu kurikulum, Jurusan Pendidikan Fisika
melakukan peninjauan kurikulum secara reguler untuk menjaga relevansi kurikulum
dengan perkembangan iptek dan kebutuhan lapangan kerja dengan melibatkan semua
stakeholders. Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pengelolaan kurikulum adalah
(1) mengadakan revisi kurikulum secara periodik, sebagai contoh perubahan kurikulum
2012 menjadi Kurikulum 2016 ( lihat Dokumen Kur 2012, dan 2016), (2) melakukan
updating silabus dan deskripsi mata kuliah (Dokumen silabus matakuliah); (3)
melakukan updating SAP mata kuliah (Dokumen SAP mata kuliah); (4) melakukan
updating bahan ajar/ buku ajar sesuai dengan deskripsi mata kuliah/ kurikulum
(dokumen bahan ajar/ buku ajar).
Pengelolaan mutu pembelajaran dilakukan dengan membentuk beberapa Tim
Pengampu mata kuliah (terlampir). Dosen-dosen anggota tim pengampu mata kuliah
diberi tanggung jawab untuk mengawal mutu proses pembelajaran. Tugas dari tim ini
adalah: (1) menyiapkan dan mengembangkan bahan ajar, media pembelajaran mata
kuliah yang diampu; (2) merancang strategi pembelajaran yang akan dipakai dalam
kegiatan pembelajaran; (3) menyusun alat evaluasi untuk ujian tengah semester (UTS)
dan akhir semester (UAS); (4) melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang telah disepakati bersama; (3) mendiskusikan hal-hal lain yang
mendukung pelaksanaan pengajaran sesuai dengan kelompok mata kuliah yang diampu.
Adanya tim ini dapat menjamin adanya standard proses dan produk pembelajaran setiap
mata kuliah, khususnya pada kelas-kelas parallel.
Penjaminan mutu di Jurusan Pendidikan Fisika juga ditempuh melalui
mekanisme monitoring proses pembelajaran. Monitoring dilakukan oleh Tim
Penjaminan Mutu Jurusan. Monitoring meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran. Monitoring perencanaan dilakukan dengan mewajibkan setiap dosen
menyerahkan perangkat perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan RPKPS.
Monitoring pelaksanaan perkuliahan dilakukan dengan mewajibkan dosen mengisi
daftar hadir dan jurnal perkuliahan. Monitoring evaluasi pembelajaran dilakukan dengan
mewajibkan setiap dosen pengampu mata kuliah menyerahkan soal ujian dan solusinya
serta mengamati ketepan waktu dosen mengupload nilai mahasiswa. Hasil monitoring
menunjukkan bahwa: (1) 100% dosen menyiapkan perangkat rencana perkuliahan baik
secara offline maupun online, (2) 100% dosen mengisi jurnal perkuliahan, dengan rata-

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


20
rata jumlah pertemuan dalam satu semester adalah.15,7 kali (> 75%); (3) 100% dosen
melaksanakan ujian sesuai dengan jadwal dan mengupload nilai tepat waktu.
Pengelolaan mutu program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik
penelitian yang didanai dari DIPA untuk yang POKnya ada di LP2M maupun dari dana
DIPA yang POKnya di Faklutas, dilakukan oleh LP2M. Monitoring terhadap kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam dua tahap. Tahap
pertama, saat pekerjaan mencapai 75% dan tahap kedua, saat pekerjaan mencapai 100%.
Para dosen diwajibkan untuk menyerahkan laporan kemajuan pekerjaan 75% lengkap
dengan administrasi keuangannya dan laporan capaian pekerjaan 100% lengkap dengan
produk dan laporan administrasi keuangannya. Hasil monitoring dan evaluasi
menunjukkan bahwa semua dosen prodi Pendidikan Fisika yang memperoleh dana
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah memenuhi kewajibannya sesuai
dengan kontrak yang ditandatangi.
Pengelolaan mutu internal di prodi Pendidikan Fisika dilakukan dengan
memanfaatkan balikan dari internal maupun ekternal. Balikan internal diperoleh melalui
rapat prodi, seminar/workshop, angket mahasiswa, dan diskusi insidental. Pada setiap
akhir semester prodi melaksanakan rapat yang diikuti oleh unsur pimpinan, seluruh
dosen dan staf pegawai. Pada rapat ini dosen diminta menyampaikan hasil refleksi
terhadap praktik manajemen prodi, proses dan hasil perkuliahan yang telah dilakukan
termasuk permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Para dosen juga diberi
kesempatan untuk menyampaikan saran-saran perbaikan/pemecaan masalah yang
dihadapi oleh piminan prodi berkaitan dengan tata kelola dan proses pembelajaran yang
dihadapi rekan sejawatnya. Selain masukan dari dosen dan pegawai, balikan juga datang
dari mahasiswa lewat angket yang diisi saat mereka mendownload hasilstudi dan
kuesioner yang disebarkan prodipada akhir semester. Masukan mahasiswa ini lebih
ditujukan kepada kinerja pembelajaran dosen. Berdasarkan masukan inilah perbaikan
tata kelola dan proses pembelajaran dilakukan.
Di samping memanfaatkan balikan internal, prodi juga memanfaatkan balikan
ekternal yang diperoleh dari alumni lewat tracer study, guru-guru fisika lewat
seminar/workshop dan temu alumni. Setiap tahun prodi pendidikan fisika menggelar
seminar/workshop yang melibatkan guru-guru fisika. Pada saat itu guru-guru diminta
untuk menyampaikan masukan berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


21
kegiatan praktik lapangan dan kebutuhan-kebutuhan guru di lapangan yang dapat
diakomodasi dalam rangka peningkatan mutu kurikulum dan proses pembelajaran.
Balikan-balikan yang disampaikan oleh alumni dan guru-guru fisika di lapangan antara
lain: (1) kurikulum hendaknya selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan guru
pada pendidikan di sekolah, mengingat lulusan prodi Pendidikan Fisika adalah pendidik
fisika (calon guru fisika); (2) penguasaan siswa terhadap materi fisika sekolah perlu
ditingkatkan, oleh karena itu pembelajaran fisika dasar perlu lebih diintensipkan, (3)
frekwensi praktikum fisika dasar hendaknya ditingkatkan, (4) perlua adanya
peningkatan kualitas proses dan evaluasi pembelajaran, (5) perlu adanya peningkatan
partisipasi alumni dalam kegiatan di Jurdik Fisika.

10. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga


Sistem penjaminan mutu Universitas Pendidikan Ganesha terdiri atas tiga level
yaitu penjaminan mutu pada tingkat universitas, penjaminan mutu tingkat faklutas, dan
penjaminan mutu tingkat jurusan. Semua level penjaminan mutu ini dikoordinasikan
oleh Unit Jaminan Mutu Undiksha. Sesuai dengan levelnya masing-masing penjaminan
mutu ini menangani aspek-aspek mutu tertentu. Gambar 01menunjukkan hubungan
antara Gugus Kendali Mutu Jurdik Fisika, Gugus Kendali Mutu Fakultas dan Unit
Jaminan Mutu Undiksha (sesuai Keputusan Rektor No:1027/UN48/PP/2015, tanggal 11
Nopember 2015).

REKTOR

SPI UJM

FAKULTAS

JURUSAN/PRODI GUGUS KENDALI


MUTU FAKULTAS

GUGUS KENDALI MUTU


JURUSAN/PRODI

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


22
Gambar.01. Strutur Unit Jaminan Mutu Undiksha

Garis komando; garis koordinasi

11. Dampak Proses Penjaminan Mutu Terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil
Belajar Mahasiswa

Proses penjaminan mutu berdampak positf terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa. UJM telah menyediakan berbagai dokumen yang berkaitan mutu
penyelenggaraan jurusan antara lain: Kebijakan Akademik; Standar Mutu Akademik;
Manual Mutu, dan Standar Prosesdur Operasional (SPO). Dokumen-dokumen ini
merupakan panduan yang digunakan oleh pimpinan jurusan dan staf dosen dalam
melaksanakan program akdemik. Penerapan dokumen-dokumen ini secara konsisten
dan berkelanjutan telah berdampak positif pada:
a. peningkatan kualitas proses pembelajaran yang merupakan cerminan dari
peningkatan kualitas pengalaman belajar mahasiswa,
b. tercapainya target yang telah ditetapkan dalam strategi pencapain sasaran prodi
seperti yang tertuang dalam Borang Akreditasi Standar A, seperti rata-rata
penyelesaikan skripsi/TA 4,12 bulan; rata-rata IPK 3,12,
c. meningkatnya tingkat kepuasan mahasiswa.
d. terdokumentasinya data akademik secara tertib dan teratur baik dalam bentuk
hard copy maupun secara online.
e. sangat kecilnya jumlah mahasiswa yang mendapat nilai C dan D
f. meningkatnya partisipasi dosen dalam kegiatan Penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
g. semakin menurunnya rata-rata lama study mahasiswa.
h. meningkatnya peran dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan dan
kompetis-kompetisi akademik maupun nonakademik.
i. dikembangnnya kelas-kelas bilingual untuk meningkatkan daya saing lulusan.

12. Metodologi Baku Mutu(Benchmarking)

Bakumutu prodi pendidikan Fisika mengacu kepada Unit Jaminan Mutu (UJM)
Undiksha. Baku mutu yang digunakan oleh UJM adalah BAN PT. Untuk menjamin
konsistensi dalam pengelolaan prodi dikembangkan Manual Mutu, Kebijakan Mutu, dan
Prosedur Operasional Standar. Di samping itu, baku mutu prodi Fisika juga mengacu

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


23
kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulumprodi pendidikan Fisika 2016) dan
saat ini sudah mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompensi Berorientasi KKNI
(Kurikulum 2016).

13. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan


Pengembangan pranata kelembagaan prodi pendidikan Fisika mengacu kepada
Organisasi Tata Kelola (OTK) Universitas Pendidikan Ganesha, Pedoman Studi
Faklutas MIPA, RIP LP2M, POS kepegawaian, dan Dokumen Etika Akademik dosen
pegawai, dan mahasiswa, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penilaian
pranata kelembagaan dilakukan melalui mekanisme monev oleh Unit Penjaminan Mutu
Universitas, Guggus Kendali Mutu Faklutas MIPA dan Tim Penjaminan Mutu prodi.
Hasil monitoring dan evaluasi ini digunakan untuk melakukan perbaikan secara
berkelanjutan terhadap aspek-aspek pranata kelembagaan.

14. Evaluasi Internal yang Berkelanjutan


Evaluasi internal secara berkelanjutan dilakukan oleh Unit Penjamian Mutu
Universitas, Gugus Jaminan Mutu Fakultas, dan Tim Penjaminan Mutu Prodi. Evaluasi
internal dilakukan terhadap aspek-aspek berikut.
a. Evaluasi tata kelola prodi dilakukan sekali dalam setahun oleh Unit Jaminan
Mutu Undiksha.
b. Evalausi pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi dilakukan secara kontinu oleh
gugus kendali mutu prodi Fisika.
c. Evaluasi kinerja dosen dilakukan satu kali/semester dalam bentuk BKD dan
angket yang diisi oleh mahasiswa, dan satu kali/tahun dalam bentuk laporan
pencapaian SKP.
d. Evaluasi terhadap kurikulum dilakukan paling lambat 5 tahun sekali oleh tim
pengembang kurikulum.
e. Evaluasi kinerja dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dilakukan minimal 2 kali/tahun tim reviewer dari LP2M.

15. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi dalam


Perbaikan dan Pengembangan Program

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


24
Hasil evaluasi internal dan ekternal digunakan untuk: (1) peningkatan kulitas
tata kelola prodi; (2) peningkatan kualitas proses pembelajaran dan evaluasi; (3)
peningkatan kinerja dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
(4) rasionalisasi terhadap beban kerja dosen (5) pemenuhan standar minimal
pendidikan; (6) peningkatan kualitas kurikulum, dan (6) peningkatan kepuasan
stakeholders internal.
Saat ini prodi Fisika baru terakeditasi B. Masukan-masukan yang diberikan
BAN-PT, digunakan untuk melakukan penyempurnaan terhadap standar-standar yang
dirasakan kurang untuk memperoleh status akreditasi yang lebih tinggi pada periode
akreditasi berikutnya.

16. Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu

Program kerja sama Jurdik Fisika berada di bawah payung kerja sama university
to university dan/atau institution to institution. Oleh karena itu MoU dan MoA dari
masing-masing kerja sama itu ada di tingkat universitas. Prodi berperan dalam mengisi
konten kerjasama tersebut. Terkait dengan pengendalian mutu, Prodi Fisika telah
melakukan kerja sama dengan intansi-intansi seperti berikut.
a. Pemerintah kabupaten/kota se Bali berkaitan dengan penjaminan mutu praktik
pengalaman lapangan.
b. Pemerintah kabupaten/kota se Bali berkaitan dengan penjaminan mutu KKN.
c. Pemerintah kabupaten/kota se Bali berkaitan dengan penjaminan mutu
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
d. Pihak dunia Usaha dan Industri berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan
mahasiswa dalam bentuk bantuan Bea Siswa.
e. Sekolah-sekolah internasional di Bali dalam kaitan dengan penjaminan mutu
PPL dan penempatan lulusan.
f. Universitas Negeri Jakarta dalam rangka peningkatan kualifikasi dosen sebagai
bentuk penjaminan mutu tenaga pendidik.
Realisasi kerja sama dengan instansi pemerintah khususnya dengan pemerintah
kabupaten/kota di Bali sudah tercapai dengan baik. Wujud kegiatan kerjasama tersebut
adalah: Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah; (2) Kuliah Kerja
Nyata; (3) Sharing pendanaan PkM yang mempersyaratkan dana pendamping dari

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


25
Pemkab/Pemkot seperti IbW Nusa Penida dengan Pemkab Klungkung; IbW
Muntigunung dan Pedahan dengan Pemkab Karangasem, IbW Kawasan Gitgit dengan
Pemkab Buleleng, (4) Penempatan dana Unversitas di Bank BNI, pemberian bea siswa
oleh BNI, BRI, dan Bank Mandiri; (5) penempatan lulusan di Sekolah-sekolah
interasional di Denpasar; (6) studi S3 dua orang staf Jurdik Fisika di UNJ (kerjasama
UNJ dengan Undiksha).

Deskripsi SWOT Komponen B


1)STENGTH (S)
a. Prodi Pendidikan Fisika telah memiliki struktur tata pamong yang jelas serta
didukung oleh dokumen yang lengkap.
b. Tersedianya Renstra Prodi, Renstra Fakultas, dan Renstra Undiksha sebagai pijakan
dalam perencanaan dan pelaksanaan tata pamong jurusan.
c. Pelaksanaan tata pamong di Prodi Pendidikan Fisika telah dipandu oleh Standar
Prosedur Operasional (SPO).
d. Prodi Pendidikan Fisika telah memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen dalam
pelaksanaan tata pamong secara terintegrasi dengan SIM Undiksha.
e. Prodi Pendidikan Fisika telah memiliki Gugus Kendali Mutu Tingkat Prodi yang
merupakan bagian dari Unit Penjaminan Mutu Universitas dan Gugus Penjaminan
Mutu Fakutas.
f. Civitas Akademik Prodi Pendidikan Fisika (dosen, pegawai, dan mahasiswa)
memberikan dukungan penuh dan berperan aktif dalam pengelolaan Jurusan.

2) WEAKNESS (W)
a. Anggaran untuk pengelolaan Prodi Pendidikan Fisika belum optimal dan penetapan
anggaran masih ditentukan oleh Universitas dan Fakultas.
b. Kurangnya kemampuan menggali sumber dana di luar dana yang berasal dari
pemerintah dan mahasiswa
c. Prodi Pendidikan Fisika belum memiliki kerja sama tingkat nasional maupun
internasional yang memberikan dukungan terhadap pengelolaan jurusan.
d. Status akreditasi yang masih belum optimal dapat mengurangi minat program studi
dari perguruan tinggi nasional atau internasional untuk bekerja sama.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


26
3) OPPORTUNITY (O)
a. Adanya berbagai hibah (penelitian, pengabdian kepada masyarakat, SPMI)
b. Adanya ikatan alumni di berbagai daerah dapat meningkatkan peran alumni dalam
pengelolaan prodi dan kerjasama antar pihak-pihak terkait.
c. Adanya berbagai kesempatan pelatihan bagi staf piminan, pegawai, dan dosen untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan prodi.
d. Adanya kesediaan dunia usaha dan industri untuk merekrut tenaga kerja dari lulusan
program studi kependidikan.

3) THREATH (T)
a. Tingkat persaingan antar perguruan tinggi untuk mendapatkan hibah-hibah semakin
meningkat.
b. Terbatasnya kemampuan pemerintah untuk mengangkat guru setiap tahun dapat
mengurangi minat calon mahasiswa untuk memilih prodi pendidikan Fisika.
c. Semakin rumit dan semakin ketatnya peraturan penggunaan dan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah.
Analisis SWOT Komponen B

Kondisi Internal
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
 Prodi Pendidikan Fisika  Anggaran untuk
telah memiliki struktur pengelolaan Prodi
tata pamong yang jelas Pendidikan Fisika belum
serta didukung oleh optimal dan penetapan
dokumen yang lengkap. anggaran masih ditentukan
 Tersedianya Renstra oleh Universitas dan
Prodi, Renstra Fakutas, Fakultas.
dan Renstra Undiksha  Kurangnya kemampuan
sebagai pijakan dalam menggali sumber dana di
perencanaan dan luar dana yang berasal dari
pelaksanaan tata paamong pemerintah dan mahasiswa
jurusan.  Prodi Pendidikan Fisika
 Pelaksanaan tata pamong belum memiliki kerja sama
di Prodi Pendidikan tingkat nasional maupun
Fisika telah dipandu oleh internasional yang
Standar Prosedur memberikan dukungan
Operasional (SPO). terhadap pengelolaan Prodi.
 Prodi Pendidikan Fisika  Status akreditasi yang masih

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


27
telah memanfaatkan belum optimal dapat
Sistem Informasi mengurangi minat program
Manajemen dalam studi dari perguruan tinggi
pelaksanaan tata pamong nasional atau internasional
secara terintegrasi dengan untuk bekerja sama.
SIM Undiksha.
 Prodi Pendidikan Fisika
telah memiliki Tim
Penjaminan Mutu Tingkat
prodi yang merupakan
bagian dari Unit
Penjaminan Mutu
Universitas dan Gugus
Penjaminan Mutu
Fakutas.
 Civitas Akademik prodi
Pendidikan Fisika (dosen,
pegawai, dan mahasiswa)
memberikan dukungan
penuh dan berperan aktif
dalam pengelolaan
Jurusan.
OPPORTUNITY (O) S-O Strategy W-O Strategy
OPPORTUNITY (O) • Peningkatan daya • Peningkatan kuantitas dan
 Adanya berbagai hibah kompetisi dosen dan staf kualitas kerja sama dengan
(penelitian, pengabdian dalam bidang Penjaminan PT lain, dunia usaha, dan
kepada masyarakat, Mutu, Penelitian dan industri.
SPMI) Pengabdian kepada
• Pelatihan pengembangan
 Adanya ikatan alumni di masyarakat.
proposal penelitian dan
berbagai daerah dapat • Meningkatkan peran pengabdian kepada
meningkatkan peran Alumni dalam Penjaminan masyarakat yang berdaya
alumni dalam pengelolaan Mutu tata pamong, saing nasional dan
jurusan dan kerjasama Pendidikan Penelitian, internasional.
antar pihak-pihak terkait. pengabdian kepada
 Adanya berbagai • Pengembangan Model-
masyarakat
kesempatan pelatihan model diklat guru, media
bagi staf pimpinan, • Optimalisasi pemanfaatan pendidikan, dan peralatan
pegawai, dan dosen untuk SIM Undiksha pada laboratorium yang dapat
meningkatkan kualitas penyelenggaraan tata “dijual” untuk diversifikasi
pengelolaan jurusan. pamong, pendidikan dan sumber dana pengelolaan
 Adanya kesediaan Dunia pengajaran, penelitian, dan Jurusan.
pengabdian kepada
Usaha dan Industri untuk • Pengembangan unit bisnis
merekrut tenaga kerja dari masyarakat.
Jurusan Pendidikan Fisika
lulusan Program Studi • Pengembangan unit bisnis untuk mendatangkan
Kependidikan. Jurusan Pendidikan Fisika sumber dana selain dari
untuk mendatangkan mahasiswa
sumber dana selain dari
mahasiswa.
THREAT (T) S-T Strategy W-T strategy
 Tingkat persaingan antar  Optimalisasi peran Tim • Meningkatkan status

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


28
perguruan tinggi untuk Penjaminan Mutu prodi akreditasi dari B menjadi A.
mendapatkan hibah- Pendidikan Fisika untuk
• Pelatihan-pelatihan
hibah semakin meningkatkan daya saing
penyusunan proposal
meningkat. lulusan.
penelitian dan pengabdian
 Terbatasnya kemampuan
 Pengembangan kepada masyarakat serta
pemerintah untuk hibah-hibah lainnya.
kompetensi alternatif bagi
mengangkat guru setiap
lulusan prodi fisika untuk • Penimgkatan kemampuan
tahun
dapat menangkap
 Semakin rumit dan kesempatan kerja di luar
staf pimpinan prodi dan
semakin ketatnya dosen dalam tata kelola
kependidikan. keuangan Negara.
peraturan penggunaan
dan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah.

C. Mahasiswa dan Lulusan

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa

Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
sepenuhnya mengikuti sistem dan rekrutmen calon mahasiswa yang dikembangkan oleh
Undiksha. Terdapat tiga jalur rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru di Undiksha yaitu
(1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN); (2) Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN); dan (3) Seleksi Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri (SMBJM)
SNMPTN merupakan sistem rekrutmen dan seleksi lewat penilaian raport
maupun prestasi lain pada calon mahasiswa baru. Penyelenggaraan SNMPTN ini
dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional melalui kepanitiaan pusat dan
kepanitiaan lokal. SBMPTN, merupakan sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru
lewat jalur tes nasional. SBMPTN diselenggarakan di bawah koordinasi Majelis Rektor
Perguruan Tinggi Negeri melalui panitia pusat dan panitia lokal. SMBJM, merupakan
sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa melalui tes yang dilakukan secara
mandiri oleh Undiksha
Rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika
didasarkan kepada daya tampung Program Studi Pendidikan Fisika. Gambar02 berikut
menunjukkan daya tampung mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dalam tiga
tahun terakhir.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


29
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TS-2 TS-1 TS

Gambar02 Daya Tampung Program Studi Pendidikan Fisika


Tampak bahwa daya tampung program studi hampir konstan pada rata-rata94 orang.
Daya tampung tertinggi terjadi pada tahun akademik 2014/2015.
Animo calon mahasiswa untuk memilih Program Studi Pendidikan Fisika dapat
dilihat dari perbandingan daya tampung dan peminat. Gambar03 menunjukkan
perbandingan daya tampung dan peminat dalam tiga tahun terakhir.
200 185
174
180
160
140
119
120
100 92
80 70 70
60
40
20
0
TS-2 TS-1 TS

Daya Tampung Peminat

Gambar03 Perbandingan daya Tampung dan Peminat dalam


tiga Tahun Terakhir

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


30
Tingkat keketatan persaingan dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah peminat
dan dan daya tampung. Gambar04 menunjukkan keketatan persaingan dalam tiga tahun
terakhir.
3
2.64
2.5

2 1.89
1.7
1.5

0.5

0
TS-2 TS-1 TS

Gambar04 Keketatan Persaingan (Rasio Peminat dan Daya Tampung)


Gambar04 menunjukkan bahwa keketatan persaingan masuk ke prodi Fisika
dalam tiga tahun terakhir masih sangat rendah yaitu rata-rata 1,94. Ini berarti tiap 1
kursi diperebutkan oleh 1,94 orang peminat. Tingkat keketatan ini jauh lebih kecil dari
standar BAN PT yakni 6,0. Rendahnya rasio keketatan persaingan ini merupakan salah
satu kelemahan Prodi Fisika dari aspek input mahasiswa.
Peminat lulusan SMA yang masuk ke Prodi Fisika dan yang diterima dalam tiga
tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar05.
200 185
174
180
160
140
119 119
120
100
75
80 63
60
40
20
0
TS-2 TS-1 TS

Daya Tampung Peminat

Gambar05 Peminat dan Yang Lulus Seleksi

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


31
Tampak bahwa peminat lulusan SMA yang masuk ke Prodi Fisika fluktuatif,
namun secara rata-rata masih sesuai dengan daya tampung yang ditetapkan.Persentase
pelamar yang diterima di Prodi Fisika dalam tiga tahun terakhir adalah seperti pada
Gambar06.
80
68.39
70
60 52.94
50
40.54
40
30
20
10
0
TS-2 TS-1 TS

Gambar06. Persentase Pelamar yang Diterima


Tampak bahwa persentase pelamar yang diterima dalam kisaran 40,54% s.d
68,39 %. Jika dilihat dari sistem penerimaan mahasiswa baru khususnya jalur mandiri,
tampak bahwa sistem yang dimiliki Undiksha kurang variatif. Jalur mandiri Undiksha
hanya terdiri dari penerimaan melalui tes. Hal ini merupakan salah satu kelemahan
Prodi Fisika ditinjau dari aspek sistem penerimaan mahasiswa baru. Ke depan
diharapkan sistem penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri ini bisa lebih variatif
misalnya melalui jalur prestasi, penjaringan berdasarkan minat dan kemampuan, sistem
penerimaan lewat kemitraan daerah atau sekolah.

2. Profil Mahasiswa: Akademik, Sosio-Ekonomi, Pribadi (Termasuk


Kemandirian dan Kreativitas)

Profil akademik mahasiswa juga dapat dilihat dari hasil belajar mereka dalam
tahun berjalan 2017. Persentase mahasiswa yang memiliki IPK <2,75 adalah 0,00%;
antara 2,75 s.d 3,50 adalah82,22% dan yang lebih besar dari 3,50 adalah 17,76%. Hal
ini merupakan kekuatan program studi fisika, karena dengan kondisi ini sangat
memungkinkan program studiuntuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Keadaan sosio-ekonomi mahasiswa dapat dilihat dari asal mahasiswa, pekerjaan
orang tua mahasiswa, dan rata-rata penghasilan orang tua. Jika dilihat asal mahasiswa,

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


32
sebagian besar (86%) mahasiswa berasal dari Bali, hanya 14% mahasiswa berasal dari
luar Bali. Gambar 07 menunjukkan diagram asal mahasiswa.

0%
0%
0%0%
0%
0%

Gambar 07. Asal Mahasiswa Jurdik Fisika


Data pekerjaan orang tua mahasiswa menunjukkan: (25%) orang tua mahasiswa
bekerja sebagai PNS, 22% sebagai wiraswasta, 21% sebagai petani, dan 14% sebagai
pegawai swasta. Secara ringkas data pekerjaan orang tua mahasiswa seperti pada
gambar 08.

Persentase
0%
0% 0%
0%
0%

Gambar 08. Distribusi Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


33
Penghasilan orang tua mahasiswa dalam rentang Rp.900.000,00 s.d Rp. 5.078.000,00.
Rata-rata penghasilan orang tua perbulan adalah Rp. 2.293.000,00, tampak bahwa rata-
rata penghasilan orang tua mahasiswa relatif rendah.
Kemandirian belajar mahasiswa mengalami perkembangan yang cukup baik.
Ketika baru memasuki semester awal (semester I) mereka masih perlu mendapat banyak
arahan. Namun, pada semester-semester berikutnya kemandirian mereka semakin baik.
Hal ini terjadi karena mereka telah mendapatkan pembinaan melalui kuliah-kuliah dan
kegiatan ekstra kurikuler serta mudahnya mengakses informasi yang diperlukan bagi
kebutuhan belajar mereka. Kemandirian mahasiswa juga tampak pada kemandirian
nonakademik. Hal ini dibuktikan oleh keterlibatan mereka di dalam kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler dan organisasi kemahasiswaan.
Kreativitas mahasiswa prodi Fisika baik dalam bidang akademis dan
nonakademik sangat tinggi. Tingginya kreativitas ini dapat dilihat dari prestasi yang
diperoleh dalam tiga tahun terakhir. Tabel 02 menunjukkan jumlah dan variasi karya
kreativitas mahasiswa dalam tiga tahun terakhir.

Tabel02. Jumlah Judul Karya Program Kreativitas Mahasiswa Dalam Tiga


Tahun Terakhir

Prog Kreativitas Jumlah judul dalam tahun akademik


mahasiswa 2015 2016 2017
PKMM 7 1 1
PKMP 4 0 0
PKMK 6 3 2
PKMC 0 1 0
PKMT 2 0 0
PMW 0 10 0
Total 19 15 4

Dari Tabel02, tampak bahwa jumlah judul karya kreativitas mahasiswa


fluktuatif, jumlah tertinggi pada tahun akademik 2015 dan terendah pada tahun
akademik 2017.
Pada tahun 2015, prestasi mahasiswa dalam karya tulis mengalami puncaknya..
Hal ini ditunjukkan Selain jumlah yang paling tinggi, diikuti pula oleh prestasi
mahasiswa prodi Fisika dalam PIMNAS ke 28 dimana mahasiswa atas nama Putu Gede

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


34
Asnawa Dikta, dkk meraih juara 1 Nasional PKM-M Presentasi terbaik, mahasiswa atas
nama Putu Gede Asnawa Dikta, meraih jura 2 PKM-MM Poster terbaik, mahasiswa
atas nama I Gede Dana Santika, dkk Juara 1 PKM-GT Presentasi terbaik. Prestasi
bidang ektra kurikuler lainnya yang menunjukkan tingginya kreativitas mahasiswa
dapat dilihat padatabel 03.

Tabel 03 Prestasi Mahasiswa di Bidang Ektra Kurikuler dalam Tiga Tahun


Terakhir

Tingkat (Lokal,
Nama Kegiatan dan Wilayah,
No. Prestasi yang Dicapai
Waktu Penyelenggaraan Nasional, atau
Internasional)
(1) (2) (3) (4)
2014 Program Mahasiswa Nasional Didanai 1 proposal
Wirausaha (Septa Arisna Dewi,
dkk)
Program Kreativitas
Mahasiswa
a) PKMM Nasional Didanai 3 Judul
(I Putu Nova Riasta
dkk, Luh Putu Santiaji
dkk, I Gede Dana
Santika dkk)
b) PKMP Nasional Didanai 1 Judul
(Ni Kadek Ari Widia
Astuti dkk)
c) PKMK Nasional Didanai 4 Judul
(I Gede Yatha
Wisnawa dkk, I Wayan
Setiawan dkk, Ketut
Ali Karisma dkk, Anak
Agung Gede Basudewa
dkk)
d) PKMKC Nasional Didanai 1 Judul
(Abdul Malik Fajar
dkk)
Olimpiade Sains dan Nasional Juara 3
Teknologi DIY (I Wayan Windu Sara)
OSN PTI Regional Juara I
(I Nengah Edi
Budiarta)
Regional Juara II
(Ketut Agus Asta
Putra)

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


35
Tingkat (Lokal,
Nama Kegiatan dan Wilayah,
No. Prestasi yang Dicapai
Waktu Penyelenggaraan Nasional, atau
Internasional)
Regional Juara III
(Putu Nova Riasta)
Duta Mahasiswa Generasi Regional Juara 2 (Putri)
Berencana (Genre) (Ayu Candra Dewi
Wesnawati)
Truna-Truni KMHD YBV Lokal Juara 2 (Putri)
Undiksha Ni Putu Panca Dewi
Savitri
Juara 2 (Putra)
Tude Nugraha
Mahantara
Undiksha Trekking Lokal Juara 1
Competition I Putu Adi Arimbawa
2015 Program Hibah Bina Desa Nasional Didanai
(I Gede Anggan Bayu
Permana, dkk)
Program Kreativitas
Mahasiswa
a) PKMM Nasional Didanai dikti 7 Judul
(Bagus Ngurah Alit
Putra Wirayan dkk,
Gusti Ayu Putu Bakti
Mahyuni dkk, I Gede
Anggan Bayu Permana
dkk, Mayumi Puspita
dkk, Ni Luh Gede Sri
Pratiwi dkk, Putu Gede
Asnawa Dikta dkk,
Gede Prendi Pandreana
dkk)
b) PKMP Nasional Didanai dikti 4 Judul
(I Gede Dana Santika
dkk, I Negah Edi
Budiarta dkk, I Putu
Widiarta dkk, Ni Made
Sastri Dwisarini dkk)
c) PKMK Nasional Didanai dikti 6 Judul
(Kadek Yuli
Cahyaningsih dkk,
Ketut Ali Karisma dkk,
Luh Putu Septa Arisna
Dewi dkk, Ni Komang
Sri Pustika Dewi dkk,
Ni Putu Panca Dewi

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


36
Tingkat (Lokal,
Nama Kegiatan dan Wilayah,
No. Prestasi yang Dicapai
Waktu Penyelenggaraan Nasional, atau
Internasional)
Savitri dkk, Putu Adi
Arimbawa dkk)
d) PKMT Nasional Didanai dikti 2 Judul
(Gede Parie Perdana
dkk, I Kadek Wirawan
dkk)
PIMNAS ke 28 Nasional Juara 1 PKM-M
Presentasi terbaik
(Putu Gede Asnawa
Dikta, dkk)
Nasional Juara 2 PKM-M Poster
terbaik
(Putu Gede Asnawa
Dikta)
Nasional Juara 1 PKM-GT
Presentasi terbaik
(I Gede Dana Santika,
dkk)
Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Juara 2
Nasional Bidang Sosial (Putu Gede Asnawa
Budaya, Pariwisata, dan Dikta)
Bela Negara
ON MIPA-PT Nasional Medali Perunggu
(I Wayan Windu Sara)
OSN PTI Nasional Juara 2
(I Wayan Windu Sara)
Regional Juara 1
(Ni Putu Panca Dewi
Savitri)
Regional Juara 2
(I Nengah Edi
Budiarta)
Regional Juara 3
(I Ketut Agus Asta
Putra)
Regional Juara 2 Poster Favorit
kategori Sains Proyek.
(Mayumi Puspita, Nita
Kurniawati, dan Sathya
Narayana)
Duta Mahasiswa Generasi Regional Juara 2 Putra
Berencana (Genre) (I Gede Anggan Bayu
Permana)
Regional Juara 2 Putri

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


37
Tingkat (Lokal,
Nama Kegiatan dan Wilayah,
No. Prestasi yang Dicapai
Waktu Penyelenggaraan Nasional, atau
Internasional)
(Mayumi Puspita)
Lomba Menulis Esai Regional Juara 2
(I Putu Widiarta)
Lomba Penulisan Opini Regional Juara 1
Tingkat Perguruan Tinggi (Ni Putu Panca Dewi
Savitri)
Undiksha Trekking Lokal Juara 2
Competition I Made Kusuma
Mahardika
Lokal Runner Up 1 Putri
(Ayu Candra Dewi
Wesnawati)
Music Acoustik Lokal Juara 1
Competition (I Gede Anggan Bayu
Permana, dkk))
Lomba Debat Lingkungan Lokal Juara 1
(I Gede Anggan Bayu
Permana, dkk)
Lokal Juara 3
(I Putu Widiarta, dkk)
Lomba Mininewspaper Lokal Juara 1
(Ni Putu Panca Dewi
Savitri, dkk)
Lomba Debat Aktivis Lokal Juara 3
Mahasiswa (I Gede Anggan Bayu
Permana, dkk)
Lomba Essay Ilmiah TIK Lokal Juara 3
(I Putu Widiarta)
Lomba Mininewspaper Lokal Juara 1
(Ni Putu Panca Dewi
Savitri, dkk)
Pemilihan Putra-Putri Lokal Runner Up 2 Putri
Undiksha (Ayu Candra Dewi
Wesnawati)
Lokal Runner Up 2 Putra
(I Made Yuda
Suryawan)
2016 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Juara 3
(Mayumi Puspita)
Ling Art Essay Nasional Juara III
Competition 2016 (Mayumi Puspita)
Abstrak Terbaik
(Mayumi Puspita)

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


38
Tingkat (Lokal,
Nama Kegiatan dan Wilayah,
No. Prestasi yang Dicapai
Waktu Penyelenggaraan Nasional, atau
Internasional)
PKM
a) PKM-K Nasional Didanai dikti 3 Judul
(I Kadek Mariasa dkk,
Putu Kirania Andhika
Putri dkk, Sutrisno
dkk)
b) PKM-KC Nasional Didanai dikti 1 judul
(Ni Komang Lilik
Handayani dkk)
c) PKM-M Nasional Didanai dikti 1 judul
(Ayu Candra Dewi
Wesnawati dkk)
LOMBA Regional Juara 1
“SOCIOPRENEURS (I Made Gede Dwi
MUDA INDONESIA Geminiawan)
(SOPREMA)” TAHUN
2016
Pemuda Pelopor Regional Juara 1
(I Made Gede Dwi
Geminiawan)
Lomba Penulisan Opini Regional Juara 3
Tingkat Perguruan Tinggi (I Putu Widiarta)
Lomba Essay Regional Juara 3
(I Putu Widiarta)
Lomba Debat Lokal Juara 1
(I Putu Widiarta, dkk)
Lomba debat aktivis Lokal Juara 2
(I Putu Widiarta, Made
Yuda Suryawan, Desak
Putu Krisna Febbyanti)
Mahasiswa Berprestasi Lokal Juara 1
(Ni Putu Panca Dewi
Savitri)
2017 PKM-K Nasional Didanai dikti 2 judul
(Unggasari dan Siti Nur
dkk)
PKM-M Nasional Didanai dikti 1 judul
(I Kadek Wirawan)

Tingginya tingkat kemandirian dan kreativitas mahasiswa Prodi Fisika,


merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Prodi Fisika yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kualitas, daya saing, dan kepercayaan publik terhadap lulusan.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


39
Mahasiswa yang berprestasi merupakan corong prodi Fisika untuk menunjukkan
eksistensinya di masyarakat.

3. Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Komisi yang Relevan


Seluruh mahasiswa Jurusan Fisika merupakan anggota Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ). Lewat HMJ ini mahasiswa terlibat aktif pada berbagai komisi. Beberapa
kegiatan yang melibatkan mahasiswa dan dikoordinasikan oleh mahasiswa antara lain:
(1) Orientasi Kehidupan Kampus (OKK); (2) Lomba Olimpiade Fisika yang diikuti oleh
siswa SMP dan SMA, (2) Pelatihan-pelatihan program kreativitas mahasiswa (seperti
PKMM, PKMP, PMKK, PKMKC, dan PMW), (3) seminar akademik, (4) latihan
kepemimpinan;dan (5) kegiatan ektra kurikuler. Keterlibatan mahasiswa dalam komisi-
komisi di atas berdampak pada pembentukan jiwa kepemimpinan dan karakter
mahasiswa. Dampak langsung dari keterlibatan mereka dalam komisi-komisi di atas
terlihat dari kuantitas dan kualitas kegiatan ekstra kurikulur baik dalam bidang
akademik maupun nonakademik.

4. Kegiatan Ekstra-Kurikuler
Jurdik Pendidikan Fisika memberi kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa
untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstra kurikuler yang dikoordinasikan oleh HMJ
Fisika. Terdapat tiga jenis kegiatan ekstra kurikuler yang dikoordinasikan oleh HMJ
Fisika antara lain.
a. Bidang Pendidikan dan penalaran meliputi: sharing karya ilmiah bidang
kreativitas mahasiswa dalam bentuk, PKMM, PKMP, PMKK, PKMKC, dan
PMW dll, debat ilmiah, seminar, lokakarya, pelatihan kepemimpinan, dan soft
skill.
b. Bidang olahraga meliputi; futsal, bulu tangkis, sepak bola, bola basket, bola
volley, dan catur.
c. Bidang Seni meliputi: partisipasi dalam kegiatan tabuh, tari, band, dan akustik
baik sebagai peserta dalam perlombaan maupun penyelenggara dan pengisi
acara kegiatan malam gelar seni. HMJ Pendidikan Fisika memiliki tari
kebesaranSresti Prakerti.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


40
Di samping kegiatan ekstra kurikuler yang diprogramkan oleh HMJ pendidikan
fisika, mahasiswa juga berpartisipasi dalam kegiatan ektra kurikuler yang diprogramkan
oleh Senat Mahasiswa FMIPA dan Senat Mahasiswa Universitas.Keterlibatan
mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler telah menciptakan atmosfer akademik yang
kondusif dan membentuk karakter baik mahasiswa.

5. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa (Minat Calon Mahasiswa dan


Kebutuhan Akan Lulusan Program Studi)

Jika dilihat dari perbandingan jumlah peminat dan daya tampung, tampak bahwa
peminat secara konsisten lebih besar dari jumlah daya tampung.Hal ini menunjukkan
bahwa peminat Jurdik Fisika masih relatif tinggi.Di samping itu, Jurdik Fisika
merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang mengelola pendidikan bagi calon
guru fisika di Propinsi Bali.Oleh karena itu bagi lulusan SMA di Bali yang berminat
menjadi guru, jurdik fisika merupakan satu-satunya pilihan.Keberlanjutan penerimaan
mahasiswa baru juga ditentukan oleh letak lembaga ini yang berdekatan dengan
Lombok dan Jawa Timur bagian timur.Kedua daerah ini dapat menjadikan jurdik fisika
Undiksha sebagai akternatif pilihan.Hal ini tampak dari semakin besarnya jumlah
mahasiswa jurdik fisika yang berasal dari luar Bali terutama Jawa Timur bagian timur
dan Nusa Tenggara Barat.Keberlanjutan penerimaan mahasiswa baru juga dijamin oleh
masih tetap dibutuhkannya calon guru fisika yang berkualitas. Dengan semakin
bertambahnya SMA-SMA negeri di Bali, kebutuhan akan guru fisika juga akan
bertambah.Peluang-peluang seperti ini harus dapat dimanfaatkan oleh Jurdik Fisika
untuk menjaga keberlanjutan penerimaan mahasiswa.
Berkaitan dengan keberlanjutan penerimaan mahasiswa baru, Jurdik Fisika
dihadapkan pada ancaman-ancaman antara lain; kemampuan pemerintah untuk
mengangkat guru PNS setiap tahun terbatas, tidak sesuai dengan jumlah guru yang
dibutuhkan. Hal ini dapat memperpanjang waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan
pekerjaan dan mengurangi minat lulusan SMA untuk memilih jurusan pendidikan fisika
sebagai tempat studinya.

6. Pelayanan untuk mahasiswa

6.1 Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


41
Jurdik Fisika senantiasa memberikan bantuan tutorial yang bersifat
akademik.Bantuan tutorial tersebut dimulai dari pemberian buku pedoman studi.Dari
buku pedoman studi mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai kurikulum,
prosedur perkuliahan, dan prosedur evaluasi.Batuan tutorial yang bersifat akademik
juga diberikan oleh Pembimbing Akademik.Pembimbing Akademik memberikan
bimbingan terhadap permasalahan-permasalahan akademik yang dihadapai mahasiswa
misalnya konsultasi akademik saat pengisian RKS dan registrasi; konsultasi masalah
belajar; konsutasi topik-topik karya tulis dan topik- topik penelitian dan masalah
akademik lainnya.Mahasiswa juga disediakan sistem informasi akademik dan sistem
informasi mahasiswa yang terintegrasi dengan SIM Undiksha.Pelayanan perpustakaan
bagi mahasiswa disediakan lewat perpustakaan pusat Undiksha dan koleksi buku di
jurusan.Demi kemudahan memperoleh informasi yang diperlukan serta melakukan
aktivitas-aktivitas online, mahasiswa mendapat pelayanan internet yang disediakan oleh
Undiksha.Mereka dapat memanfaatkan internet Undiksha selama 24 jam.

6.2 Informasi dan Bimbingan Karir


Informasi dan bimbingan karir bagi mahasiswa Jurdik Fisika diatur dalam POS
Pelaksanaan Kebijakan dan Layanan BK, informasi kerja mahasiswa dan lulusan
yangditetapkan dengan Keputusan Rektor Undiksha No. 1033/UN48/PP/2015.
Penyediaan informasi karir juga dilakukan melalui papan informasi fakultas, setiap ada
tawaran peluang kerja dari berbagai instansi dan dunia usaha/industri, fakultas/jurusan
selalu menempelkannya di papan informasi.Informasi dan bimbingan karir juga
disediakan lewat bursa kerja Undiksha.Undiksha setiap tahun membuka bursa kerja,
dimana perusahan-perusahan menawarkan lowongan pekerjaan dan bahkan langsung
melakukan tes wawancara kepada pelamar.

6.3 Konseling Pribadi dan Sosial.


Berkaitan dengan pelayanan konseling pribadi dan sosial, Undiksha telah
membentuk Unit Bimbingan Konseling (UBK). UBK menyediakan konseling pribadi
dan sosial yang mencakup: (1) masalah penyesuaian cara belajar mandiri; (2) masalah
penyesuaian diri dari cara hidup bersama orangtua menjadi hidup mandiri tanpa
didampingi secara rutin oleh orang tua, (3) masalah pergaulan dengan teman baru yang
berasal dari berbagai latar belakang budaya, masalah berkaitan dengan bagaimana

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


42
mendapatkan pekerjaan setelah mahasiswa menyelesaikan studinya, dan masalah
pribadi dan sosial lainnya. Pemanfaatan layanan UBK ini bisa atas anjuran pembimbing
akademik dan juga atas inisiatif mahasiswa sendiri. Jika PA merasa tidak mampu
membantu mahasiswa memecahkan masalah pribadi dan sosial mereka, PA akan
menyarankan mahasiswa yang bersangkutan untuk berkonsultasi dengan UBK dengan
dikoordinasikan oleh ketua jurusan.Namun, tidak banyak mahasiswa yang
menggunakan UBK ini untuk mendapatkan konseling pribadi maupun sosial.

7. Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan


Kompetensi lulusan Prodi Fisika dapat dikategorikan atas hard skill, soft skill,
dan etika lulusan. Hard skill merupakan kompetensi yang berkaitan dengan aspek
akademis dan bagaimana menerapkannya di lapangan. Soft skill adalah keahlian lulusan
untuk berkomunikasi, bersosialisasi dan bekerja sama. Kompetensi etika lulusan
berhubungan dengan kemampuan lulusan bersikap dan berprilaku sesuai kaidah-kaidah
yang berlaku dalam berkarya di bidang pendidikan maupun nonkependidikan.
Hard skill dan etika lulusan diperoleh mahasiswa melalui perkuliahan mata
kuliah di Jurdik Fisika. Soft skill diperoleh melalui perkuliahan di dalam kelas, Praktik
Lapangan, KKN, dan kegiatan ekstra kurikuler. Secara profil lulusan yang diharapkan
dapat dilihat pada borang Standar 5.
8. Hasil Pembelajaran

8.1 Kompetensi yang Dicapai Dibandingkan dengan yang Diharapkan


Untuk melihat kompetensi hard skill yang dicapai dibandingkan dengan yang
diharapkan dapat dilihat dari rata-rata IPK lulusan dalam tiga tahun terakhir.Sebab
kompetensi hard skill ini diperoleh melalui pembelajaran di dalam kelas, dan IPK
merupakan wujud hasil belajar yang menunjukkan wujud pencapaian kompetensi yang
diharapkan.Rata-rata IPK lulusan dalamtiga tahun terakhir berturut-turut adalah: 3,22;
3.17; dan 3,34. Rata-rata IPK ini termasuk dalam kategori baik. Ini berarti kompetensi
yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan
Indikator rata-rata IPK lulusan belum bisa digunakan untuk melihat kesesuaian
komptensi soft skill dan etika lulusan yang dicapai dengan yang diharapkan.Walaupun
demikian, hasil tracer study dapat digunakan sebagai indikator kesesuaian komptensi
soft skill yang dicapai dengan yang diharapkan. Pendapat pengguna lulusan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


43
menunjukkan bahwa: (1) 89,9% menyatakan bahwa lulusan memiliki integritas (etika
moral) sangat baik dan 10,1% menyatakan baik: (2) 90,0% menyatakan lulusan
memiliki kemampuan kerja sama tim dalam kategori sangat baik, dan 10,0%
menyatakan baik; (3) 77,39 % menyatakan lulusan memiliki kemampuan
pengembangan diri sangat baik, dan 22,1 % menyatakan lulusan memiliki kemampuan
pengembangan diri dalam kategori baik.
8.2 Kesesuaian Kompetensi yang Dicapai dengan Tuntutan dan Kebutuhan
Pemanfaat Lulusan

Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan


pemanfaatan lulusan juga dapat dilihat dari perbandingan IPK lulusan dengan IPK yang
dipersyaratkan oleh kebanyakan penyedia lapangan kerja. Rata-rata IPK lulusan dalam
tiga tahun terakhir adalah 3,22; 3,17; dan 3,34. Rata-rata IPK ini di atas IPK rata-rata
yang dipersyaratkan oleh kebanyakan penyedia lapangan kerja yakni ≥2,75. Hal ini
berarti kompetensi yang dicapai sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat
lulusan.
Kompetensi yang dicapai lulusan sangat sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Hal
dapat dilihat dari bahwa 95,6% lulusan bekerja pada bidang yang sesuai dengan
keahliannya yaitu bidang fisika/IPA. Di samping mengajar fisika/IPA lulusan juga
dipercaya mengajar mata pelajaran lain seperti matematika, TIK, dan kewirausahaan.
Namun demikian dilihat dari waktu tunggu untuk mendapatkan pekerjaaan rata-rata
waktu tunggu adalah 2,79 bulan. Data tersebut diperoleh dari kegiatan tracer study yang
telah dilaksanakan secara online dan manual dengan jumlah responden yang mengisi
angket sebanyak 126 orang. Berdasarkan data yang diperoleh melalui tracer study,
waktu tunggu alumni: a) 0-3 bulan sebanyak 165 responden, b) 4 – 6 bulan sebanyak 28
responden, c) 7 – 9 bulan sebanyak 10 responden dan d) ≥ 9 bulan sebanyak 3
respondendengan rincian 80,1% mengalami massa tunggu ≤ 4 bulan, sisanya 19,9%
mengalami massa tunggu > 4 bulan.
8.3 Data Tentang Kemajuan, Keberhasilan, dan Kurun Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa (Termasuk IPK dan Yudisium Lulusan)

Gambar 09Menunjukkan IPK Rata-rata Lulusan dalam Tiga Tahun Terakhir

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


44
3.4

3.35 3.34

3.3

3.25
3.22

3.2
3.17

3.15

3.1

3.05
TS-2 TS-1 TS

Gambar 09. Rata-Rata IPK 3 Tahun Terakhir.


Rata-rata IPK lulusan mahasiswa fluktuatif dan dalam tiga tahun terakhir,
namun masih tetap di atas 3,0, masih lebih besar dari target yang ditentukan dan dalam
kategori baik. Hal ini merupakan kekuatan yang dimiliki Jurdik Fisika dilihat dari
aspek hasil. Kekuatan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya promosi dalam
rangka meningkatkan peminat lulusan SMA untuk memilih jurdik Fisika sebagai salah
satu pilihan masuk PT.
Yudisium lulusan dapat dilihat dari persentase lulusan yang memperoleh IPK
<2,75; antara 2,75 dan 3,50, dan >3,50. Gambar 10 menunjukkan persentase lulusan
yang memiliki IPK < 2,75; antara 2,75 s.d 3,50, dan yang lebih besar dari 3,50.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


45
100% 93.94%
88.24%
90%
82.22%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
17.76%
20%
10% 6.06% 7.35%
4.41%
0% 0%
0%
TS-2 TS-1 TS

<2,75 2,75-3,5 >3,5

Gambar 10.Persentase Lulusan yang Memiliki IPK<2,75; 2,75  IPK  3,5


dan IPK ≥3,50

Dilihat dari gambar 10, tampak bahwa persentase lulusan dengan predikat Pujian
dalam tiga tahun terakhir berturut-turut 6,06%; 7,35%, dan 17,76%. Lulusan dengan
predikat sangat memuaskan adalah berturut turut: 93,94 %; 88,24%; dan 82,22%.
Sementata itu, persentase lulusan dengan yudisium memuaskan berturut-turut adalah:
0%; 0 %; dan 0%.Rata-rata lama studi mahasiswa dalamtiga tahun adalah 4,12 tahun.
Dalam tiga tahun terakhir Jurdik Fisika memiliki jumlah lulusan rata-rata 59,7
orang tiap tahun. Gambar 11 menunjukkan variasi jumlah lulusan sarjana pendidikan
fisika dalam tiga tahun terakhir.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


46
80

70

60

50

40

30

20

10

0
TS-2 TS-1 TS

Jumlah lulusan

Gambar 11 Jumlah Lulusan dalam Tiga tahun Terakhir


Pari gambar 11 tampak bahwa jumlah lulusan fluktuatif. Dari tahun akademik
2015 sampai 2016 jumlah lulusan mengalami penurunan, namun pada tahun akademik
2017 kembali mengalami kenaikan.
Fluktuasi jumlah lulusan berhubungan erat dengan fluktuasi Angka Efisiensi
Edukasi (AEE) yang merupakan perbandingan antara jumlah lulusan dengan jumlah
total mahasiswa. Rata-rata AEE adalah4,46. Gambar 12 menunjukkan variasi AEE
dalam tiga tahun terakhir.

6
5.31
5
4.33
4 3.74

0
TS-2 TS-1 TS

AEE

Gambar 12 AEE dalam Tiga Tahun Terakhir

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


47
Dari Gambar 12 terlihat bahwa AEE dalam tiga tahun terakhir cenderung
naik.Meskipun sempat turun di tahun akademik 2016, namun naik pada tahun akademik
2017.

8.4 Kepuasan Lulusan


Secara umum lulusan Jurdik Fisika sangat puas dengan kompetensi yang mereka
miliki, dimana 76,61% menyatakan sangat baik, 20,49% menyatakan baik, 2,89%
menyatakan kurang, 0% sangat kurang. Rata-rata tunggu lulusan untuk memperoleh
pekerjaan yang pertama adalah 2,79 bulan dan persentase lulusan yang bekerja dalam
bidangnya adalah 98,4% (Data borang 3.3.1 dan 3.3.2).

9. Kepuasan Pemanfaat Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan Lulusan


Tracer study yang dilakukan menunjukkan bahwa secara umum pemanfaat
lulusan sangat puas dengan kinerja lulusan Jurdik Fisika dimana 80,26% pengguna
lulusan menyatakan kinerja lulusan Jurdik Fisika dalam kategori sangat baik dan 16,3 %
menyatakan kinerja lulusan Jurdik Fisika dalam kategori baik. Jika dilihat peraspek
kinerja yang diukur persentase pengguna lulusan yang menyatakan kategori sangat baik
dan baik adalah seperti pada gambar 13.
100 89.9 90.45 93 95 90
77.39
80
60 49.75
40 26.13 22.61
20 10.1 9.55 7 5 10
0

Sangat Baik Baik

Gambar 13. Persentase Pengguna Lulusan yang Memberi


PenilaianTerhadap Kinerja Lulusan

Gambar 13 menunjukkan bahwa penilaian pengguna lulusan terhadap aspek-aspek


kinerja lulusan berkisar antara dalam kategori baik dan sangat baik.Penilaian ini dapat
digunakan sebagai indikator tingkat kepuasaan pengguna lulusan.Dengan demikian

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


48
dapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan pengguna lulusan berkisar antara tinggi dan
sangat angat tinggi.Kondisi ini tentu merupakan peluang bagi Jurdik Fisika untuk
meningkatkan kualitas lulusan dan menempatan lulusan di pasar kerja.

10. Produk Program Studi Berupa Model-Model, Karya Inovatif, Hak Paten, Hasil
Pengembangan Prosedur Kerja, Produk Fisik Sebagai Hasil Penelitian

Produk-produk program studi yang berkaitan dengan mahasiswa dan lulusan


terdapat dalam bentuk hasil penelitian berupa skripsi, karya-karya kreativitas mahasiswa
(PKMM, PKMT, PKMC, dll), artikel ilmiah, dan modul.Jurusan jurdik fisika
mewajibkan lulusan untuk mengumpulkan hasil penelitian skripsi mereka dalam bentuk
hard copy dan soft copy untuk dikoleksi di perpustakaan Undiksha dan/atau di ruang
baca jurusan.Jurusan juga menyediakan jurnal online untuk menerbitkan artikel ilmiah
lulusan yang ditulis dari karya skripsi mereka. Dalam rangka pembinaan lomba-lomba
ilmiah khususnya Olimpiade Fisika, HMJ menyusun buku-buku penyelesaian soal-soal
Olimpiade Fisika Nasional dan internasional. Buku-buku ini sangat berguna bagi
siswa-siswa SMA yang berminat dalam ajang Olimpiade Fisika Nasional atau
Internasional.
Terdokumentasi dan tersedianya produk-produk mahasiswa dan lulusan ini baik
dalam bentuk hard copy, soft copy maupun online merupakan salah satu bentuk
kekuatan Jurdik Fisika, dimana mahasiswa yang masih aktif dalam studi dapat
mengaksesnya dengan mudah dan menjadikannya sebagai salah satu sumber belajar
dalam menyelesaikan perkuliahan, pembuatan karya kreativitas mahasiswa, dan
penyelesaian skripsi. Namun, di balik kekuatan tersebut kemudahan mengakses karya-
karya mahasiswa lulusan oleh mahasiswa juga menimbulkan ancaman yang berkaitan
dengan masalah plagiarismeyang sangat diharamkan dalam dunia akdemik.Dengan
begitu banyaknya karya-karya lulusan terutama skripsi, sangat sulit bagi dosen untuk
mengetahui dan mencegah terjadinya praktik plagiarisme ini, lebih-lebih jurdik fisika
tidak memiliki instrumen untuk ini.

Deskrispi SWOT Komponen C


1) STRENGTH (S)

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


49
a. Rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Jurdik Fisika mengacu kepada sistem
rekrutmen nasional dan lokal yang sudah baku.
b. Kualitas akademik mahasiswa Jurdik Fisika rata-rata dalam kategori baik.
c. Mahasiswa menunjukkan kreativitas dan kemamdirian yang tinggi.
d. Jurdik Fisika mampu menyediakan layanan akademik dan nonakademik yang
memadai bagi mahssiswa.
e. Terdokumentasi dan tersedianya produk-produk mahasiswa dan lulusan ini baik
dalam bentuk hard copy, soft copy maupun online.
2) WEAKNESS (W)
a. Tingkat keketatan persaingan peminat Jurdik Fisika sangat rendah.
b. Sebagain besar mahasiswa berasal dari tingkat ekonomi orang tua sedang
kebawah.
c. Persentase jumlah mahasiswa yang berasal dari daerah di luar Bali sangat kecil.
d. Kemampuan mahasiswa dalam menghasilkan karya kreativtas mahasiswa
kurang merata.
3) OPPORTUNITY (O)
a. Tingginya tingkat kepuasan pengguna lulusan
b. Jurdik Fisika merupakan satu-satunya Jurusan di Universitas di Bali yang
menyelenggarakan Pendidikan Calon Guru Fisika.
c. Semakin berkembangnya sekolah-sekolah internasional di Bali dan di Indonesia.
d. Tersedianya berbagai jenis lomba akademik dan non akademik yang dapat
diikuti oleh mahasiswa.
e. Rendahnya waktu tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan pertama.
4) TREATH (T)
a. Kemampuan pemerintah untuk mengangkat guru PNS setiap Tahun terbatas,
tidak sesuai dengan jumlah guru yang dibutuhkan.
b. Jurdik fisika tidak memiliki instrumen untuk melacak dan mencegah praktik-
praktik plagarisme.
c. Tingkat persaingan untuk mendapatkan calon mahasiswa baru semakin
meningkat.

Analisis SWOT Komponen C

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


50
Kondisi Internal
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
 Rekrutmen dan seleksi  Tingkat keketatan
calon mahasiswa Jurdik persaingan peminat Jurdik
Fisika mengacu kepada Fisika sangat rendah.
sistem rekrutmen nasional  Sebagain besar mahasiswa
dan lokal yang sudah baku. berasal dari tingkat
 Kualitas akademik ekonomi orang tua sedang
mahasiswa Jurdik Fisika ke bawah.
rata-rata dalam kategori  Persentase jumlah
baik. mahasiswa yang berasal
 Mahasiswa menunjukkan dari daerah di luar Bali
kreativitas dan sangat kecil.
kemamdirian yang tinggi.  Kemampuan mahasiswa
 Jurdik Fisika mampu dalam menghasilkan karya
menyediakan layanan kreativtas mahasiswa
akademik dan kurang merata.
nonakademik yang
memadai bagi mahasiswa.
 Terdokumentasi dan
tersedianya produk-produk
mahasiswa dan lulusan ini
baik dalam bentuk hard
copy, soft copy maupun
online.
OPPORTUNITY (O) S-O Strategy W-O Strategy
*Tingginya tingkat kepuasan * Meningkatkan peran serta * Peningkatan kuantitas dan
pengguna lulusan stakeholder dalam kualitas sosialisasi ke
*Jurdik Fisika merupakan berbagai kegiatan di sekolah-sekolah faforit di
satu-satunya Jurusan di Jurdik Fisika. Bali dan luar Bali.
Universitas di Bali yang  Sosialisasi Jurdik Fisika ke * Menelenggarakan program
menyelenggarakan sekolah-sekolah unggulan dengan
Pendidikan Calon Guru internasionalbaik di dalam pembelajaran dwi bahasa
Fisika. maupun di luar Bali. yaitu Indonesia dan Inggris.
* Semakin berkembangnya  Menyiapkan mahasiswa
sekolah-sekolah dalam berbagai lomba * Mengintensifkan
internasional di Bali dan di akademik maupun non workshop/pelatihan
Indonesia. akademik penyusunan karya
* Tersedianya berbagai jenis kreativitas mahasiswa
lomba akademik dan non melalui mendaangkan TA
akademik yang dapat dari luar Undiksha
diikuti oleh mahasiswa.
* Rendahnya masa tunggu
lulusan untuk
mendapatkan pekerjaan
perama.
THREAT (T) S-T Strategy W-T Strategy
 Kemampuan pemerintah  Menyiapkan mahasiswa  Mengembangkan mata
untuk mengangkat guru agar mampu membuka kuliah interpreunership
PNS setiap Tahun lapangan pekerjaan sendiri yang memungkinkan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


51
terbatas, tidak sesuai atau bekerja di luar mahasiswa dapat
dengan jumlah guru yang bidangnya sebagai guru mengembangkan karier di
dibutuhkan. fisika. luar guru dan memperkuat
 Jurdik fisika tidak  Menjalin kerjasama soft skill.
memiliki instrumen untuk dengan dunia industri yang  Mengembangkan system
melacak dan mencegah relevan dengan bidang pelacakan plagiarisme
praktik-praktik pendidikan fisika. karya ilmiah.
plagiarisme.  Mengembangkan program
kerjasama dengan dunia
usaha

D. Sumber Daya Manusia


1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:
106760/A4/KP/2014 tanggal 4 September 2014 tentang seleksi CPNS untuk Dosen dan
Tenaga Kependidikan di lingkungan Universitas seluruh Indonesia, maka Universitas
Pendidikan Ganesha juga mengadakan seleksi CPNS dengan formasi sebanyak 64
dosen dan 14 tenaga kependidikan. Prosedur seleksi CPNS untuk dosen dan tenaga
kependidikan dilakukan melalui beberapa tahapanmengikuti peraturan yang telah
ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut.
Prosedur seleksi CPNS untuk dosen dan tenaga kependidikan dilakukan melalui
beberapa tahapansebagai berikut.
a. Menerima alokasi formasi dari Kemdikbud.
b. Pembentukan panitia seleksi penerimaan CPNS tingkat Universitas.
c. Membuat draf pengumuman penerimaan CPNS melalui media cetak, papan
pengumuman, dan elektronik (via Web atau internet).
d. Memintakan paraf dan tanda tangan kepada pimpinan.
e. Melakukan publikasi lewat unit kerja dan media massa.
f. Menerima berkas lamaran sesuai dengan rentang waktu yang telah ditetapkan
pada pengumuman penerimaan CPNS.
g. Memverifikasi berkas lamaran.
h. Menyiapkan berkas untuk pelaksanaan ujian. Sebagai contoh untuk seleksi
CPNS Dosen tahun 2014, tes dilakukan sebanyak dua tahapan. Tes tahap I
dterdiri dari tes potensi akademik (TPA) dan tes wawasan kebangsaan (TWK)
melalui sistem CAT yang dilakukan serempak secara nasional. Seluruh peserta

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


52
yang dinyatakan lulus tes tahap I, maka akan berhak melanjutkan mengikuti tes
tahap II yaitu tes kemampuan bidang (TKB) dan tes mengajar disesuaikan
dengan bidang masing-masing pada formasi yang dilamar. Tes tahap II
dilakukan oleh pihak Universitas.
i. Melaksanakan ujian tulis.
j. Melaksanakan pemusnahan naskah soal ujian.
k. Menerima hasil ujian tulis dan mengumumkannya.
l. Melaksanakan tes substansi dan tes lainnya.
m. Menyiapkan bahan rapat penentuan akhir.
n. Mengumumkan peserta ujian yang lulus.
o. Menerima kelengkapan berkas lamaran yang dinyatakan lulus.
p. Memverifikasi kelengkapan berkas.
q. Membuat draf surat pengantar usul penetapan NIP.
r. Meminta paraf dan tanda tangan pada pimpinan terkait.
s. Mengirim berkas usul penetapan NIP ke Kemdikbud Jakarta.
t. Menerima SK CPNS dari Kemdikbud.
u. Menyampaikan SK CPNS kepada yang bersangkutan dan unit kerja terkait.
v. Mengarsipkan SK CPNS pada personil Arsip.
Sistem seleksi dan penempatan dosen tetap diatur dalam Pengendalian Mutu
Dosen yang mengatur masalah pengadaan dosen tetap dan tenaga kependidikan untuk
menjamin mutu penyelenggaraan program akademik dilakukan melalui beberapa
tahapan berikut.
a. Melalui rapat jurusan ditetapkan kebutuhan dosen sesuai dengan dengan
keahlian yang diperlukan, kemudian diusulkan kepada Dekan.
b. Dekan mengusulkan kepada Rektor tentang kebutuhan dosen tetap berdasarkan
kebutuhan dari Ketua Jurusan.
c. Rektor mengajukan permohonan penambahan dosen tetap kepada Dirjen Dikti.
d. Rektor membentuk panitia penerimaan dosen (CPNS).
e. Panitia melakukan seleksi melalui dua tahap. Tahap pertama, tes yang dilakukan
oleh Dikti. Tahap kedua, bagi yang telah lulus seleksi tes Dikti maka selanjutnya
dilakukan tes kompetensi yang berupa tes tulis dan tes kinerja keterampilan
mengajar yang dilakukan oleh panitia Undiksha.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


53
f. Rektor mengumumkan hasil seleksi yang lulus dan penetapan SK
pengangkatannya dari pusat.
g. Penempatan dosen didasarkan pada bidang keahliannya dan atas persetujuan dari
senat Fakultas selanjutnya di usulkan kepada Rektor.
h. Rektor menerbitkan surat keputusan sebagai tenaga pengajar setelah diverifikasi
oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I).
Berdasarkan hasil analisis terhadap proses rekruitmen dosen yang dilakukan di
Undiksha seleksi berjalan sesuai dengan kebutuhan program studi, peraturan yang
berlaku di Kementerian Pendidikan dan Kebudayuaan, dan diperkuat Surat Keputusan
Rektor tentang penerimaan dosen dan pegawai, serta pelaksanaannya dilakukan secara
transfaran dan akuntabel.
2. Pengelolaan Dosen dan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan (pegawai administrasi dan pegaswai
fungsional) di Program StudiPendidikan Fisika dilakukan oleh Dekan FMIPA
Undiksha, sementara Program Studi Pendidikan Fisika hanya mengelola
penyelenggaraan pendidikan sesuai satuan kurikulum di Jurusan Pendidikan Fisika
dengan mengutamakan mutu, produktivitas, efisiensi dan efektifitas. Otonomi
penyelenggaraan akademik dosen dijalankan dengan kepercayaan penuh, namun tetap
dilakukan penjaminan mutu oleh gugus penjamin mutu di tingkat Jurusan dengan
monitoring dan evaluasi terhadap kinerja akademik dosen seperti pengumpulan Silabus,
SAP dan hand out dosen serta melihat angket kinerja dosen yang diisi oleh mahasiswa.
Tenaga kependidikan di FMIPA Undiksha yang menunjang proses akademik di
Program Studi Pendidikan Fisika terdiri dari teknisi/laboran, pustakawan, arsiparis, dan
tenaga administrasi lainnya yang difungsikan sesuai bidang kegiatan yaitu perencanaan,
akademik, kepegawaian, dan keuangan. Pengelolaan tenaga kependidikan masing-
masing bidang kegiatan ini secara struktural dilakukan berdasarkan pangkat dan
golongan yang dilakukan melalui pertemuan Tim Baperjakat. Dalam kurun waktu
tertentu penempatan pegawai administrasi dilakukan reorganisasi guna penyegaran dan
pembinaan terhadap kinerja pegawai.
Pengangkatan dalam jabatan didasarkan atas prestasi kerja, disiplin kerja,
kesetiaan, pengabdian, pengalaman, dapat dipercaya dan syarat-syarat obyektif lainnya.
Seorang pegawai yang diangkat dalam suatu jabatan harus mempunyai pangkat yang

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


54
sesuai dengan jenjang pangkat bagi jabatan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Sebagai penghargaan atas pengabdian pegawai terhadap Undiksha dan
memberi dorongan untuk lebih meningkatkan pengabdiannya maka pegawai diberikan
kenaikan pangkat yang ditetapkan pada buku pedoman kenaikan pangkat dan jabatan
yang dikeluarkan oleh Undiksha.

3. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung: Mutu, Kualifikasi, Pengalaman,


Ketersediaan (Kecukupan, Kesesuaian, dan Rasio Dosen-Mahasiswa)

Profil Dosen Program StudiPendidikan Fisika Undiksha yang keseluruhannya


merupakan dosen tetap yang berjumlah 18 orang. Dari 18 orang tersebut, 4 orang (22%)
guru besar (Prof. Dr), 4 orang Doktor, dan sisanya 9 orang Magister (S2) yang saat ini
masih mengikuti pendidikan S3 sebanyak 5 orang tugas belajar dan 1 orang ijin belajar.
Mutu, kualifikasi, pengalaman dan ketersediaan dosen pengajar di Program
StudiPendidikan Fisika Undiksha sangat memadai seperti terlihat pada Borang sub bab
4.3 dan 4.4. Beban akademik (mengajar, penelitian, P2M, dan tugas
tambahan/manajemen) dosenProgram StudiPendidikan Fisika adalah rata-rata 13,88
SKS untuk semester genap 2016 gasal dan 11,93 untuk semester gasal2016 per dosen.
Rasio dosen: mahasiswa per Desember2016 adalah 1 : 14. Hal ini disebabkan karena 5
orang tugas belajar di luar Bali dan 1 orang ijin belajar di wilayah Bali.
Tenaga pendukung terdiri atas pegawai administrasi, pustakawan dan
teknisi/laboran yang pengelolaannya ada di FMIPA Undiksha. Mutu dan
ketersediaannya sangat memadai untuk menunjang kelancaran layanan akademik di
Program Studi Pendidikan Fisika.
Dengan demikian, Program StudiPendidikan Fisika memiliki kekuatan ditinjau
dari ketersediaan dan kualitas dosen dan tenaga pendukungnya. Pengelolaan SDM yang
lebih baik dengan pedoman pengelolaan yang jelas, transparan dan akuntabel akan
menjamin terselenggaranya layanan akademik yang prima di Program StudiPendidikan
Fisika FMIPA Undiksha.

4. Karya Akademik Dosen (Hasil Penelitian dan Karya Lainnya)


Karya akademik dosen di Program Studi Pendidikan Fisika tergolong sangat
tinggi ditinjau dari kuantitasnya. Hal ini tergambar dalam pengalaman dosen di bidang

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


55
penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan layanan akademik lainnya seperti
sebagai konsultan pendidikan baik tingkat lokal, regional dan nasional. Rata-rata nilai
kasar (Nk) penelitian dosen sebesar 3,05 (Borang Tabel penelitian dosen 7.1). Ditinjau
dari kualitas penelitian dosen sebagian besar penelitian kompetitif nasional seperti
Hibah Pasca, Hibah Kompetitif, Hibah Bersaing, Stranas).Dalam bidang artikel
ilmiah/karya ilmiah/karya seni/buku rata-rata nilai kasar (NK) 6,3 (Lihat borang Tabel
7.2) Dalam bidang pengabdian masyarakat memiliki Nk sebesar 3,33 (Lihat borang
Tabel.7.3). Dilihat dari kualitas P2M beberapa mendapatkan hibah DP2M Dikti dalam
skimIbW dan IbM.
Hal ini menunjukkan bahwa, kualitas SDM khususnya dosen di Jurusan
Pendidikan Fisika sangat prospektif sebagai penghasil pendapatan PNBP non SPP.
Kekuatan penelitian dosen Jurusan Pendidikan Fisika berkontribusi besar pada kekuatan
penelitian Undiksha tiga tahun terakhir dideskripsikan dengan sebaran tema
kependidikan dan humaniora 100%. Dengan dana rata-rata 3 tahun sebesar Rp. Rp.
547.017.333 pertahun untuk jurusan Pendidikan Fisika (rata-rata per dosen per tahun
sebesar Rp.30.389.852). Untuk pengabdian pada masyarakat rata-rata 3 tahun untuk
jurusan Pendidikan Fisika sebesar Rp. 592.533.333 (rata-rata per dosen sebesar
Rp.32.918.519). Jenis P2M yang dimenangkan dosen jurusan Pendidikan Fisika
meliputi IBW, IBIK, IBM.
Oleh karena itu, prodi Pendidikan Fisika Undiksha layak menjadi pusat
pengembangan penelitian pendidikan fisika di samping juga pengembangan IPTEKS
yang meningkatkan eksistensi kearifan lokal khususnya Bali. Namun demikian, karya
dosen yang dipublikasikan dalam jurnal internasional masih perlu ditingkatkan.

5. Peraturan Kerja dan Kode Etik


Peraturan mengenai hak dan kewajiban dosen dan tenaga pendukung telah diatur
dalam Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Nomor:
47192/A4/KP/2009 yang bertujuan agar seluruh civitas akademika dapat menjalankan
fungsinya secara optimal. Disamping itu juga mengacu pada peraturan pemerintah
Republik Indonesia nomor 30 tahun 1980 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil
dan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 10 tahun 1979 tentang penilaian
pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil serta dipertegas dengan peraturan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


56
pemerintah Republik Indonesia nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri
sipil. Berkenaan dengan peraturan kerja dan kode etik dosen dan pegawai Undiksha
diatur dalam SK Rektor Nomor 1260/UN48/PJ/2016 tentang Pedoman Perencanaan
Sumber Daya Manusia, SK Rektor Undiksha Nomor 1253/UN48/PJ/2016 tentang
Dokumen kebebasan akademik, mimbar dan otonomi keilmuan.

6. Pengembangan Staf
Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pengajar Program Studi Pendidikan
Fisika FMIPA Undiksha, para tenaga pengajar tersebut dilibatkan dalam kegiatan
pelatihan dosen muda 90 jam, seminar dan pertemuan ilmiah nasional maupun
internasional, baik di lingkungan FMIPA, Universitas maupun yang diselenggarakan
oleh pihak-pihak lainnya di dalam maupun di luar negeri. Pengembangan staf dosen
Program Studi Pendidikan Fisika dilakukan melalui pengkaderan dan penjenjangan
dalam waktu yang cukup lama. Program pengembangan staf dosen tetap dilakukan
melalui mekanisme penjenjangan mulai dari sebagai asistensi, anggota tim pengajar,
anggota tim pembimbing, pembimbing utama maupun pengajar utama jika telah
menduduki jabatan Lektor dan menduduki jabatan guru besar. Penataran yang
dilaksanakan sendiri oleh Program Studi Pendidikan Fisika ditujukan untuk
menyamakan persepsi baik dalam kegiatan perkuliahan maupun dalam kegiatan
pembimbingan. Untuk pengembangan jangka panjang dilakukan melalui pendidikan
lanjut (S3). Saat ini, dari 18 orang dosen yang ada 5 orang dosen Program Studi
Pendidikan Fisika sedang mengikuti pendidikan S3 di beberapa perguruan tinggi di luar
Undiksha seperti, 3 orang di Unesa, 1 orang di UNUD, 1 orang di ITS, dan 1 orang di
UGM. Ke depan, direncanakan untuk mendorong dosen yang masih pendidikannya S2
untuk mengikuti pendidikan lanjut ke universitas favorit di luar negeri.
Berdasarkan paparan di atas dapat dirangkum analisis SWOT sebagai berikut.
Deskrispi SWOT Komponen D
1) STRENGTH (S)
a. Rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan prodi pendidikan Fisika
mengacu kepada sistem rekrutmen nasional dan lokal yang sudah baku.
b. Kualitas akademik dosen prodi pendidikan Fisika rata-rata dalam kategori
baik.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


57
c. Produktivitas dosen dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat tinggi.
d. Prodi pendidikan Fisika mampu menyediakan layanan akademik dan
nonakademik yang memadai bagi dosen.
e. Terdokumentasi dan tersedianya produk-produk ilmiah dosen dalam bentuk
hard copy, soft copy maupun online.
2) WEAKNESS (W)
a. Kemampuan dosen dalam bahasa Inggris aktif masih kurang.
b. Publikasi ilmiah dosen pada jurnal nasional terakreditasi dan internasional
masih rendah.
c. Penelitian dosen dalam bentuk kerjasama masih kurang.
d. Kualitas tenaga kependidikan dalam bidang manajerial dan IT masih kurang
merata.

3) OPPORTUNITY (O)
a. Banyaknya tawaran studi lanjut, kunjungan singkat, dan konferensi ke luar
negri.
b. Banyaknya jurnal-jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional yang
siap mempublikasikan karya dosen Jurdik Fisika.
c. Adanya kesempatan tenaga kependidikan mengikuti lomba tenaga fungsional
berprestasi tingkat lokal dan nasional.
4) TREATH (T)
a. Adanya surat edaran Dirjen Dikti tentang kewajiban dosen dan guru besar
dalam publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal
internasional yang kredibel.
b. Adanya Undang-Undang Aparatur Sipil Negera (ASN) yang menuntut
tenaga kependidikan yang professional.

Analisis SWOT Komponen D


Kondisi
Internal STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
 Rekrutmen dan seleksi  Kemampuan dosen dalam
dosen dan tenaga bahasa Inggris aktif masih
kependidikan Prodi kurang.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


58
Fisikamengacu kepada  Publikasi ilmiah dosen pada
sistem rekrutmen nasional jurnal nasional terakreditasi
dan lokal yang sudah baku. dan internasional masih
 Kualitas akademik dosen rendah.
Prodi Pendidikan Fisika  Penelitian dosen dalam bentuk
rata-rata dalam kategori kerjasama masih kurang.
baik.  Kualitas tenaga kependidikan
 Produktivitas dosen dalam dalam bidang manajerial dan
penelitian dan pengabdian IT masih kurang merata.
pada masyarakat tinggi.
 Prodi Pendidikan Fisika
mampu menyediakan
layanan akademik dan
nonakademik yang memadai
bagi dosen.
 Terdokumentasi dan
tersedianya produk-produk
ilmiah dosen dalam bentuk
hard copy, soft copy
maupun online.

OPPORTUNITY (O) S-O Strategy W-O Strategy


 Banyaknya tawaran  Menambah kompetensi  Mengikutkan dosen untuk
studi lanjut, bahasa Inggris bagi dosen. mengikuti kursus bahasa
kunjungan singkat,  Menambah keterampilan Inggris aktif secara intensif.
dan konferensi ke dalam menulis karya ilmiah
 Melatih dosen untuk menulis
luar negri. bertaraf internasional bagi
karya ilmiah untuk publikasi
 Banyaknya jurnal- dosen.
internasional melalui
jurnal nasional  Merancang program untuk pengiriman staf magang dan
terakreditasi dan meningkatkan kompetensi mendatangkan TA.
jurnal internasional tenaga kependidikan melalui
yang siap pelatihan di luar PT.  Mengirimkan tenaga
mempublikasikan kependidikan untuk mengikuti
karya dosen Prodi lomba tenaga fungsional baik
pendidikan Fisika. lokal maupun nasional.
 Adanya kesempatan
tenaga kependidikan
mengikuti lomba
tenaga fungsional
berprestasi tingkat
lokal dan nasional.
THREAT (T) S-T Strategy W-T Strategy

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


59
 Adanya Permenristek  Mensosialisasikan Peraturan  Memberikan dana insentif
Dikti no. 44 tahun tentang Kewajiban Penulisan bagi dosen yang mampu
2016 dan Surat Karya Ilmiah bagi Profesor mempublikasikan karya
Edaran Dikti tentang dan Dosen. ilmiahnya di jurnal
kewajiban dosen dan terakreditasi dan internasional
 Mendorong dan menyiapkan
guru besar dalam yang terindeks/kredibel.
tenaga kependidikan untuk
publikasi ilmiah pada  Mengirimkan tenaga
mengikuti lomba tenaga
jurnal nasional kependidikan untuk mengikuti
kependidikan.
terakreditasi dan pendidikan dan latihan di luar
jurnal internasional lembaga.
yang kredibel.
 Adanya Undang-
Undang Aparatur
Sipil Negera (ASN)
yang menuntut tenaga
kependidikan yang
professional.

E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik


1. Kurikulum
Untuk dapat menghasilkan lulusan sesuai dengan misi dan tujuan Prodi
Pendidikan Fisika, kurikulum Jurusan Pendidikan Fisika seperti di bawah ini.
1) Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan
Kurikulum Prodi Pendidikan Fisika yang bertujuanuntuk mengembangkan individu
yang memiliki motif bekerja atau belajar yang baik, memiliki antusiasme dalam
tugas dan hasil kerjanya, serta memiliki pengetahuan terhadap nilai hasil kerja
yang dapat diperuntukkan kepada masyarakat seluas-luasnya.
Karakteristik kurikulum Prodi Pendidikan Fisika lebih menggambarkan suatu
upaya penciptaan etos kerja akademik, yang ciri umumnya adalah sebagai berikut.
a. Mahasiswa dan dosen diwajibkan untuk berprestasi seoptimal mungkin dengan
memberi keyakinan bahwa setiap orang mampu mencapai prestasi kerja secara
maksimal.
b. Standar prestasi kerja atau unjuk kerja selalu memperhatikan perbedaan
individual.
c. Sistem komunikasi antara administrator, dosen, mahasiswa selalu bersifat
terbuka dan multiarah.
d. Mahasiswa dari latar belakang dan budaya berbeda diharuskan untuk selalu
melakukan studi dan sosialisasi secara bersama-sama.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


60
e. Bidang ilmu pengetahuan distruktur dengan menyajikan mata kuliah wajib
dalam suatu kurikulum yang bervariasi, dengan menyediakan banyak pilihan
kepada mahasiswa untuk menyadari potensi diri dan lingkungannya yang kaya.
f. Dosen dan administrator menjadi pemeran contoh untuk mengembangkan sikap-
sikap ilmiah yang baik.
g. Kepustakaan digunakan untuk menumbuh-kembangkan sikap belajar yang
makin berkualitas.
h. Lingkungan (lokal, provinsi, nasional, dan internasional) dijadikan sumber
utama untuk mengembangkan kesadaran akan nilai dan manfaat lingkungan bagi
kesejahteraan umat manusia.
i. Mengembangkan penguasaan bahasa Inggris pasif dan aktif bagi mahasiswa
melalui pembelajaran bilingual.
Berdasarkan uraian di atas, kurikulum yang dikembangkan diProdi pendidikan
fisika memiliki relevansi yang kuat dengan visi, misi, dan tujuan Prodi
Pendidikan Fisika untuk menjadi pusat pengembangan dan keunggulan
pendidikan Fisikaserta menghasilkan tenaga kependidikan yang berkualitas dan
berdaya saing.
2) Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholder
Kurikulum Prodi Pendidikan Fisika yang dikembangkan tahun 2012 adalah
kurikulum berbasis kompetensi. Selanjutnya tahun 2016 dikembangkan lagi
kurikulum dengan penekanan orientasi pada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dan berbagai masukan dari stakeholder maupun lulusan.
Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan di Prodi Pendidikan Fisika
selalu berorientasi pada tuntutan dan kebutuhan pengguna.
3) Struktur dan Isi Kurikulum
Strukturdanisikurikulum Prodi Pendidikan Fisika dapat dilihat pada borang
7.1.1.2. Kurikulum 2012 Prodi Pendidikan Fisikaterdiridarikompetensi utama,
kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya. Mata kuliah umum wajib 12
sks, mata kuliah dasar bidang studi 22 sks, mata kuliah keahlian bidang studi 88
sks, mata kuliah lainnya 17 sks. Jadi total mata kuliah wajib 139 sks. Mata kuliah
pilihan sebanyak 26 sks dan minimal pilihan 8 sks. Kurikulum 2016 Prodi
Pendidikan Fisika terdiri dari kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


61
kompetensi lainnya. Mata kuliah umum wajib 12 sks, mata kuliah dasar bidang
studi 22 sks, mata kuliah keahlian bidang studi 88 sks, mata kuliah lainnya 19
sks. Jadi total mata kuliah wajib 141 sks. Mata kuliah pilihan sebanyak 26 sks
dan minimal pilihan 8 sks. Keluasan, kedalaman, koherensi, dan
penataan/organisasi telah diperhatikan dalam penyusunan kurikulum ini, seperti
adanya mata kuliah wajib, pendukung, lainnya, dan prasyarat untuk pengambilan
mata kuliah tertentu.
4) Derajat Integrasi Materi Pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu)
Materipembelajaran padaProdiPendidikan Fisikatelahdirancang secaraterintegrasi
berdasar visi dan misi yang diemban, kompetensi keilmuan dan profesional, dan
kebutuhan masyarakatyang
pelaksanaandilakukansecarabertahapuntukmenghasilkanlulusanyang
berkompentensipadabidangnyasepertiterlihatpadaborang 5.1.1.2.Kompetensi
keilmuanFisikadan kompetensikeahlian bidang studi(profesional)menjadititik
beratdarimateri pembelajaran di Prodi Pendidikan Fisika. Materi
pembelajaranpenunjang keahlian bidang studi
mendudukiperingkatberikutnya,dan
diikutiolehmateripenunjangumum.Pelaksanaan materi
pembelajarandidukungdengan beberapaBidangKeahlianyang merujukpada
kompetensikeilmuandankeahlian.
5) Kurikulum Lokal yang Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat Terdekat dan
Kepentingan Internal Lembaga
Kurikulum Pendidikan Fisika telah mengembangkan muatan lokal yaitu mata
kuliah sains asli/indigenous science di mana mata kuliah ini mengakomodasi
local genous atau kearifan lokal masyarakat Bali.
6) Mata Kuliah Pilihan yang Merujuk pada Harapan/Kebutuhan Mahasiswa secara
Individu/Kelompok Mahasiswa
Kurikulum Pendidikan Fisika telah menyiapkan mata kuliah pilihan sebanyak 26
sks dan mahasiswa diwajibkan memilih 8 sks.
7) Peluang bagi Mahasiswa untuk Mengembangkan Diri
Kurikulum Prodi Pendidikan Fisika telah dirancang untuk mahasiswa dapat
mengembangkan diri seperti melanjutkan studi, mengembangkan pribadi,

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


62
memperoleh pengetahuan dan pemahaman khusus sesuai bidang studinya,
mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable skills),
terorientasi kearah karier, dan pemerolehan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari
mata kuliah dan proses perkuliahan yang dikembangkan melalui program bilingual.
Buktinya beberapa lulusan Prodi Pendidikan Fisika Undiksha diterima dan lulus S2
dengan cumlaude di UGM , 1 orang lolos ke S2 program LPDP ke Universitas di
German, dan 1 orang lulus LPDP ke Australia. Di samping itu, keterampilan
tambahan yang dipilih mahasiswa pada mata kuliah pilihan memungkinkan
mengembangkan keterampilan ke arah karier dan membuka peluang pekerjaan
sendiri melalui kuliah enterpreneur.
8) Pengembangan Strategi Pembelajaran
Perkuliahan di Prodi Pendidikan Fisika dikembangkan berdasarkan paham
konstruktivisme di mana mahasiswa lebih banyak membangun sendiri pengetahuan
dan keterampilannya melalui berbagai model pembelajaran inovatif, seperti
problem based learning, kooperatif learning, inquiry learning, serta difasilitasi
dengan penggunaan IT dalam pembelajaran. Dengan demikian, efisiensi dan
efektivitas pembelajaran dapat tercapai.
9) Keterlibatan Mahasiswa dalam Penyelesaian Skripsi
Pengajuan usulanskripsi oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika dilakukan secara
mandiri oleh mahasiswa dibawah arahan, bimbingan, pengawasan, dan penilaian dari
tim pembimbing yang khusus diadakan untuk kepentingan tersebut, mulai dari
seminar proposal sampai dengan skripsi tersebut dinyatakan selesai menurut
peraturan akademik Undiksha. Tim pembimbing skripsi mahasiswa, terdiri dari dua
orang, masing-masing berposisi sebagai pembimbing I dan pembimbing II. Sesuai
dengan kaidah akademis, maka secara umum tugas tim pembimbing dapat dirinci
sebagai berikut.
a. Mengarahkan dan memfasilitasi mahasiswa dalam menetapkan topik dan pokok
masalah yang hendak dikaji dalam penulisan skripsi.
b. Membimbing mahasiswa dalam menyusun pra proposal skripsi.
c. Memfasilitasi dan mengantarkan mahasiswa untuk menyajikan proposal
skripsinya dalam seminar.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


63
d. Mempertimbangkan masukan dan saran penyempurnaan yang diperoleh dalam
seminar proposal skripsi.
e. Menetapkan proposal skripsi mahasiswa menjadi usulan penelitian skripsi, yang
dinyatakan dengan lembar persetujuan pada lembar pengesahan proposal skripsi
mahasiswa.
f. Membimbing dan mengarahkan penyusunan instrumen penelitian yang akan
dilakukan oleh mahasiswa.
g. Membimbing dan mengawasi pelaksanaan penelitian;
h. Membimbing dan mengawasi dalam penyusunan naskah skripsi.
i. Mengantarkan mahasiswa pada ujian skripsi.
j. Bertindak sebagai salah satu tim penguji dalam ujian skripsi mahasiswa
bimbingannya.

Pengangkatan dan Penggantian Pembimbing


a. Tim pembimbing skripsi mahasiswa diusulkan oleh ketua Prodi dalam bentuk
format calon tim pembimbing skripsi mahasiswa (bilamana diperlukan, skripsi
dengan persetujuan tertulis calon pembimbing yang diusulkan) yang
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Prodi kepada Dekan FMIPA
Undiksha.
b. Dekan FMIPA Undiksha mengangkat dan menetapkan tim pembimbing melalui
Surat Keputusan yang diadakan khusus untuk itu.
c. Jika karena sesuatu sebab, seorang pembimbing berhalangan menjalankan
tugasnya, sehingga dipandang perlu untuk menggantinya, maka atas usul ketua
Prodi dan persetujuan Dekan, akan dilakukan penggantian pembimbing, yang
dinyatakan dalam sebuah surat keputusan yang dibuat khusus untuk hal tersebut.
d. Tugas sebagai pembimbing skripsi mahasiswa, berakhir pada saat yang
bersangkutan telah menandatangani skripsi yang telah dipertahankan dalam
ujian skripsi dan dinyatakan lulus, serta telah disempurnakan mahasiswa
bimbingannya.
Dalam satu tahun anggaran (2017) jumlah bimbingan skripsi per dosen per
semester adalah sebanyak 4,59orang.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


64
Penyusunan Skrispi
Skripsi disusun melalui prosedur tertentu setelah mahasiswa memenuhi syarat-
syarat akademis dan administratif yang ditetapkan oleh Universitas. Pada awal semester
VII, mahasiswa telah diperbolehkan mengajukan judul pra proposal skripsi kepada
Pembimbing Akademik (PA) untuk dimintakan masukan dan persetujuannya. Setelah
PA menyetujui, maka mahasiswa mengajukan ke ketua Prodi, untuk ditetapkan calon
pembimbingnya sesuai dengan topik/pokok masalah yang akan dikaji oleh masing-
masing mahasiswa.

Seminar Proposal Skripsi


Seminar proposal skripsi diselenggarakan oleh Prodi dengan melibatkan semua
calon pembimbing yang telah diusulkan kepada Dekan dan 2 orang dosen penguji di
luar pembimbing. Mahasiswa mempresentasikan proposalnya di depan penguji untuk
menguji pemahamannya dan memperoleh masukan bagi penyempurnaan proposalnya,
sehingga dapat ditetapkan sebagai proposal skripsi. Seminar proposal skripsi,
dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek dan komponen, yaitu:
1) Hari, tanggal, dan waktu seminar ditentukan dan dijadwalkan secara resmi oleh
Prodi.
2) Peserta seminar proposal skripsi terdiri dari: (1) ketua dan/atau sekretaris prodi, tim
pembimbing, 2 orang staf dosen Pendidikan Fisika di luar pembimbing, dan dapat
juga dihadiri mahasiswa.
3) Seminar dipandu oleh ketua atau sekretaris Prodi.
4) Penilaian proposal skripsi ditentukan oleh ketua Prodi, tim pembimbing, dan 2
orang staf dosen penguji, dengan mempertimbangkan komponen-komponen yang
tertera pada lembar penilaian ujian seminar proposal skripsi (mutu naskah,
penyajian, penguasaan terhadap materi sajian, dan kesantunan akademis).
5) Hasil seminar adalah penyempurnaan proposal skripsi mahasiswa berdasarkan
semua masukan dari peserta seminar.

Revisi Proposal Skripsi


Setelah seminar proposal skripsi, mahasiswa berkewajiban melakukan perbaikan
atau revisi terhadap proposal skripsinya sesuai dengan masukan yang mengemuka pada

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


65
saat seminar dibawah bimbingan tim pembimbing. Pentahapan revisi proposal menjadi
proposal skripsi oleh mahasiswa harus mengarah kepada pemastian dan kepastian
mengenai pokok masalah yang hendak dikaji, teori yang dipakai sebagai landasan
kajiannya, metodologi (pendekatan, metode, dan teknik), serta berbagai instrumen
penelitian, seperti: lembar observasi, kuesioner, pedoman wawancara, perangkat tes dan
kelengkapannya, perangkat dan kelengkapan eksperimen, dan hal-hal lain yang
diperlukan untuk kepentingan penelitiannya.
Berkaitan dengan kaidah-kaidah akademik, rancangan penelitian dapat diartikan
sebagai strategi mengatur latar (setting) penelitian agar penelitian memperoleh data
yang sahih (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Tahap ini
selesai dengan disetujuinya rancangan penelitian mahasiswa oleh tim pembimbing,
yang ditandai dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh tim pembimbing dan
diketahui oleh ketua jurusan.
Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan mahasiswa dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan penelitian diupayakan sesuai dengan rancangan penelitian yang
sudah disetujui pembimbing.
b. Mahasiswa wajib berkonsultasi dengan pembimbingnya secara intensif,
berkesinambungan, terjadwal, dan terdokumentasikan dalam kartu bimbingan.
c. Jangka waktu penelitian diupayakan tidak lebih dari enam bulan, dan
kemajuannya dilaporkan minimal sekali dalam setiap bulan kepada tim
pembimbing.
d. Bilamana dalam rentang waktu tiga bulan mahasiswa tidak pernah melaporkan
kemajuan penelitiannya kepada tim pembimbing, maka kepada yang
bersangkutan akan dilakukan konfirmasi baik secara tertulis maupun lisan oleh
Ketua Prodi, berdasarkan laporan dan data bimbingan yang ada pada tim
pembimbing.
Penyusunan Naskah Skripsi
Setelah proses penelitian selesai, mahasiswa harus menyusun laporan hasil
penelitiannya itu dalam bentuk skripsi dengan memperhatikan hal-hal berikut.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


66
a. Laporan hasil penelitian, yang hakikatnya merupakan tesis, mengandung bagian
inti yang sekurang-kurangnya terdiri atas pendahuluan, kajian pustaka, metode
penelitian, hasil penelitian (temuan dan pembahasan), dan penutup (simpulan,
saran/ rekomendasi).
b. Penyusunan laporan hasil penelitian dilakukan dibawah pendampingan dan
fasilitasi tim pembimbing secara penuh, yang terdokumentasikan dalam kartu
bimbingan.
c. Proses bimbingan pada tahap ini, berakhir dengan terwujudnya naskah tesis
yang layak dan siap uji, yang ditandai dengan persetujuan tertulis oleh tim
pembimbing dalam lembaran persetujuan mengikuti ujian skripsi.

Ujian Skripsi
Ujian skripsi adalah evaluasi akhir studi mahasiswa untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Fisika atas naskah
skripsi yang telah disusun oleh mahasiswa dan disetujui oleh tim pembimbing dalam
suatu forum ujian yang khusus dilakukan untuk hal tersebut. Seorang mahasiswa
dinyatakan berhak mengikuti ujian skripsi, bilamana telah memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
a. Mahasiswa telah dinyatakan lulus untuk semua mata kuliah, yang dinyatakan
dalam bentuk kutipan nilai yang diketahui oleh Wakil Dekan I.
b. Telah melunasi seluruh kewajiban administrasi keuangan sebagaimana
ditentukan oleh Universitas, Fakultas, dan Prodi.
c. Mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian skripsi kepada sekretaris ujian(ketua
program studi). Bukti pendaftaran diserahkan pada saat penyerahan naskah
kepada sekretaris.
d. Menyerahkan 4 (empat) eksemplar naskah skripsi yang terjilid secara rapi,
dengan warna hijau sesuai dengan karakteristik FMIPA kepada sekretaris ujian,
minimal satu minggu sebelum hari dan tanggal ujian dilaksanakan.
e. Panitia ujian skripsi dibentuk berdasarkan surat keputusan Dekan FMIPA
Undiksha, atas usulan dari ketua prodi. Tim penguji terdiri dari tim pembimbing,
dan dua orang anggota staf pengajar di luar tim pembimbing.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


67
Pelaksanaan Ujian
Pelaksanaan ujian skripsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Pembimbing berperang sebagai pemandu untuk memulai ujian
b. Lama ujian maksimum 90 menit, dengan ketentuan semua anggota penguji
diberi kesempatan yang sama dalam mengajukan pertanyaan.
c. Mahasiswa peserta ujian diberi kesempatan untuk menyajikan isi skripsi secara
lisan atau dengan bantuan media yang dibutuhkan maksimum 15 menit.
d. Ujian dapat dilaksanakan secara terbuka
e. Materi yang diujikan dititikberatkan pada materi yang ditulis pada skripsi.
f. Pendokumentasian nilai ujian dilakukan dalam bentuk lembar penilaian ujian
dengan skor pembobotan tertentu, yang dikeluarkan oleh Universitas.
g. Penilaian dilakukan terhadap komponen-komponen: (1) penyajian isi naskah
skripsi oleh mahasiswa, (2) penguasaan mahasiswa terhadap isi naskah, (3)
kemampuan mempertahankan isi naskah, dan (4) etika akademis selama
mengikuti ujian.
h. Skor penilaian ujian skripsi menggunakan skala 0-100 dalam format resmi yang
dikeluarkan oleh Universitas.
i. Nilai akhir dari tiap penguji berbentuk skor rerata dari seluruh aspek/komponen
yang diuji sesuai dengan format penilaian.
j. Nilai lulus ujian skripsi minimal C yang diperhitungkan dalam penentuan Indeks
Prestasi Kumulatif serta predikat kelulusan sesuai dengan aturan yang berlaku.
(Kepmendiknas Nomor 232/U/2000; Pasal15 ayat 3.
k. Ketua panitia ujian mengumpulkan skor rerata dari semua penguji, dan
menentukan skor reratanya, dan mengkonversikan-nya menjadi nilai huruf
dengan kriteria A, B, C, D, dan E sebagaimana tampak dalam tabel berikut.
Rentangan Nilai Angka Nilai Hurup
85 % - 100 % 4 A
70 % - 84 % 3 B
55 % - 69 % 2 C
40% - 59 % 1 D
0 % - 39 % 0 E

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


68
Pasca Ujian
a. Pengumuman kelulusan peserta ujian, dapat disertai dengan pemberian
kewajiban kepada mahasiswa untuk memperbaiki naskah skripsinya dibawah
bimbingan dan fasilitasi tim pembimbing, dalam rentang waktu maksimal tiga
bulan dari tanggal pelaksanaan ujian. Bilamana pada rentang waktu tersebut,
mahasiswa belum bisa memenuhi kewajibannya, maka kepada yang
bersangkutan diwajibkan mengikuti ujian ulangan.
b. Mahasiswa yang tidak lulus ujian skripsi diberi kesempatan untuk menempuh
ujian ulang sebanyak-banyaknya dua kali dalam jangka waktu selama-
lamanya enam bulan setelah ujian.
c. Skripsi yang telah diperbaiki dan disetujui serta di ditandatangani oleh tim
penguji, dijilid hard cover dengan warna hijau dan disahkan oleh Dekan
FMIPA Undiksha.
d. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsi sebanyak 3 eksemplar, artikel ilmiah
sebanyak 2 eksemplar, beserta soft copy skripsi dan artikel ilmiah dalam
bentuk compack disk (CD) dan kepada masing-masing pembimbing sebanyak
1 ekspemplar yang diserahkan langsung oleh mahasiswa bersangkutan.
e. Peserta ujian wajib mengikuti yudisium yang dilaksanakan oleh Dekan
FMIPA, atau yang ditugaskan untuk itu.
f. Lulusan wajib mengikuti Wisuda Undiksha yang dilaksanakan oleh
Universitas.

10) Penilaian Hasil dan Keberhasilan Belajar


Penilaian hasil dan keberhasilan belajar mahasiswa diatur dalam peraturan Rektor
Undiksha tentang Pedoman Studi Undiksha. Penilaian menyangkut penilaian proses,
ujian tengah dan akhir semester, dan tugas. Dosen dan mahasiswa menyepakati
presentase atau bobot penilaian pada awal kuliah melalui kontrak kuliah. Bobot
tugas-tugas dan penilaian kinerja mahasiswa mendapat porsi yang lebih besar
dibandingkan hasil tes pengetahuan. Hasil penilaian oleh dosen terhadap tugas-tugas
mahasiswa maupun hasil tes dapat dilihat langsung oleh mahasiswa(dikembalikan)
dan dapat mengajukan keberatan kalau terjadi kesalahan oleh dosen. Nilai

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


69
mahasiswa secara langsung diupload dosen pengampu mata kuliah dan dapat
diakses langsung oleh mahasiswa.
Monitoring perkuliahan di Prodi Pendidikan Fisika dilakukan melalui beberapa
kegiatan administratif, yaitu: pada setiap akhir semester, Prodi akan melakukan evaluasi
kinerja dosen oleh mahasiswa, dimana hasilnya akan dijadikan sebagai stimulus dan
rewarding bagi kinerja dosen untuk semester selanjutnya. Disisi lain, untuk melihat
tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan, telah disediakan jurnal mengajar, sehingga
staf dosen harus menandatangani jurnal tersebut, dan menuliskan materi yang
dibelajarkan selama perkuliahan. Jurnal ini dipegang oleh koordinator tingkat
mahasiswa. Sementara untuk kehadiran mahasiswa, telah disediakan absensi kehadiran,
yang wajib diisi oleh setiap mahasiswa yang hadir pada setiap sesi perkuliahan. Untuk
materi perkuliahan, pada setiap awal semester, setiap dosen pengampu mata kuliah
wajib menyerahkan silabus, RPS,kontrak kuliah, RTM, dan buku ajar (bila telah ada)
untuk setiap mata kuliah yang diampunya. Hal ini dilakukan dibawah koordinasi ketua
prodi, dengan pelaksana teknis staf administrasi prodi dan Fakultas.
Untuk menunjang kepentingan perkuliahan dan kemudahan akses materi kuliah,
maka prodi Pendidikan Fisika telah menyediakan fortal bagi setiap dosen untuk
mengupload materi kuliahnya, karya akademik, dan bahan-bahan lain yang menunjang
perkuliahan, sehingga bisa diakses oleh mahasiswa dari mana saja dan kapan saja. Hal
ini telah terbukti berdampak positif bagi capaian prestasi dan kinerja akademik
mahasiswa, yang pada tiga tahun terakhir IPK < 2,75 adalah 4,41%; antara 2,75 s.d 3,50
adalah 88,24% dan yang lebih besar dari 3,50 adalah7,35% (cum laude). Penyelesaian
bimbingan mahasiswa dalam menyelesaian skripsi dalam waktu 3 tahun terakhir dengan
rata-rata 5,09bulan.

11) Upaya Peningkatan Suasana Akademik


Kebebasan akademik dalam penelitian, paradigma keilmuan yang dianut adalah
pengetahuan ilmiah yang merupakan upaya manusia untuk mencari kebenaran secara
dinamis ke arah penemuan pengetahuan yang lebih rasional, elegan, akurat, dan teruji.
Artinya tidak seorang pun manusia bisa mengajukan klaim bahwa dialah satu-satunya
pemilik pengetahuan yang benar. Kebenaran dalam kegiatan akademik ditentukan lewat
wacana intelektual (intellectual discourse) bersainskan argumentasi keilmuan baik

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


70
menyangkut substansi material (logika material) maupun keabsahan alur pemikiran
(logika formal).
Pendekatan ilmiah lebih merupakan preferensi yang argumentatif daripada
kebenaran yang normatif. Oleh sebab itu, preferensi ilmuwan dalam melakukan
penelitian yang tercermin dalam pemilihan tujuan dan metodologi penelitian serta
teknik analisis yang relevan, merupakan hak yang harus dihormati oleh siapapun juga
selama ditunjang oleh kaidah keilmuan. Untuk itu, dalam penelitian mahasiswa diberi
kebebasan untuk memutuskan sendiri dalam memilih dosen pembimbing dan diberi
kebebasan untuk memilih jenis penelitian apa dan variabel apa yang akan diteliti selama
ditopang oleh kaidah keilmuan.
Kebebasan akademik mahasiswa dalam penelitian maupun dalam tulisan ilmiah
lainnya dan yang terkait dengan perkuliahan dijamin oleh Universitas Pendidikan
Ganesha sesuai dengan etika akademik tentang hak mahasiswa. Mahasiswa mempunyai
hak mengemukakan pendapat dalam kegiatan perkuliahan, diskusi, dan bimbingan
penelitian selama hal ini ditopang oleh kaidah keilmuan, mempunyai hak untuk
menentukan tujuan dan metode penelitian serta teknik analisis data yang relevan selama
ditopang oleh kaidah keilmuan, mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan
akademik dari dosen (sesuai dengan jadwal yang ditentukan) pembimbing secara teratur
(minimal dua kali dalam sebulan) dalam suasana santun yang tidak merendahkan
martabat seseorang serta suasana akademik yang berlandaskan etika keilmuan.
Interaksi akademik terjadi secara kondusif bisa dilihat dari pemberian bantuan
bagi mahasiswa, baik dalam bimbingan akademik, bantuan pemecahan masalah sosial
atau pribadi, bantuan keuangan, penempatan kerja dan bantuan lainnya. Secara
struktural bantuan akademik dilakukan secara menyeluruh dan intensif baik secara
individual oleh dosen pembimbing maupun secara kelembagaan oleh pimpinan Jurusan
dan Fakultas.
Bantuan pada mahasiswa secara pribadi dilakukan bagi mahasiswa yang
mempunyai permasalahan baik dalam perkuliahan maupun dalam penelitian, diberikan
bantuan akademik dengan jalan memberikan bantuan konsultasi akademik, melalui
Pembimbing Akademik (PA), sebagaimana telah diatur dalam Buku Pedoman Studi
FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


71
Melalui kurikulum yang sudah dijelaskan di atas diharapkan mereka akan
memiliki sikap dan perilaku yang dapat mencerminkan perkembangan kepribadian yang
matang dalam wacana intelektual (intelectual discourse) yang dicirikan oleh: (1)
kemampuan menangkap esensi permasalahan dalam konstelasinya, (2) kemampuan
berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal dalam mengemukakan gagasan-
gagasan baru yang terkait dengan Pendidikan Fisika, (3) kemampuan beragumentasi
secara nalar (logika formal) dengan menggunakan substansi yang dapat
dipertanggungjawabkan (logika material), (4) kemampuan menangkap isi pemikiran
orang lain yang berbeda dan menghargai perbedaan itu meskipun dalam wacana
akademik secara santun dan terpelajar, (5) kemampuan untuk memahami, mencerna dan
mengevaluasi berbagai pemikiran dan menyimpulkannya sebagai pendapat pribadi.
Artinya, seorang ilmuwan akan bersifat terbuka terhadap berbagai informasi baik dari
dosen, pembimbing, pimpinan,dan lain-lain.

Deskripsi SWOT Komponen E


1) STRENGTH (S)
a. Kurikulum yang dikembangkan di Prodi Pendidikan Fisika adalah kurikulum
berbasis kompetensi yang berorientasi KKNI sesuai dengan Visi, Misi, dan
tujuan Prodi Pendidikan Fisika.
b. Kurikulum yang dikembangkan telah mengakomodasi kebutuhan stakeholder
dan muatan lokal budaya Bali.
c. Dokumen dan perangkat kurikulum tersedia dalam hard copy dan online.
d. Implementasi kurikulum di Prodi Pendidikan Fisika berjalan dengan baik
dipandu POS serta dipantau secara kontinyu oleh unit jaminan mutu.
e. Suasana akademik antara mahasiswa-dosen dalam konteks perkuliahan, kegiatan
bimbingan, maupun kegiatan non akademik lainnya sangat kondusif.

2) WEAKNESS (W)
a. Pengembangan soft skill dalam implementasi kurikulum Prodi Pendidikan Fisika
belum mendapat porsi yang berimbang dibandingkan hard skill.
b. Porsi pembelajaran dengan E-learning masih kurang.
c. Pembelajaran secara bilingual belum optimum dalam pelaksanaannya.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


72
3) OPPORTUNITY (O)
a. Adanya peluang mengembangkan soft skill melalui pembelajaran.
b. Dengan datangnya doctor baru peluang pengembangan E-learning sangat besar.
c. Banyaknya kesempatan lulusan melanjutkan pendidikan S2/S3 di luar negeri
melalui dana LPDP maupun beasiswa lainnya.
d. Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asia memungkinkan lulusan Prodi
PendidikanFisika memasuki dunia kerja khususnya di Negara Asia.

4) TREATH (T)
a. Dunia kerja menuntut kompetensi soft skill menjadi prioritas utama.
b. Dunia kerja menuntut lulusan memiliki kompetensi bahasa Inggris yang baik.
c. Penguasaan bahasa Inggris lulusan tinggi.

Analisis SWOT Komponen E


Kondisi
Internal STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
 Kurikulum yang  Pengembangan soft skill
dikembangkan di Prodi dalam implementasi
Pendidikan Fisika adalah kurikulum Prodi
kurikulum berbasis Pendidikan Fisika belum
kompetensi yang mendapat porsi yang
berorientasi KKNI sesuai berimbang dibandingkan
dengan Visi, Misi, dan hard skill.
tujuan Prodi Pendidikan  Porsi pembelajaran dengan
Fisika. E-learning masih kurang.
 Kurikulum yang  Pembelajaran secara
dikembangkan telah bilingual belum optimum
mengakomodasi kebutuhan dalam pelaksanaannya
stakeholder dan muatan
lokal budaya Bali.
 Dokumen dan perangkat
kurikulum tersedia dalam
hard copy dan online.
 Implementasi kurikulum di
Prodi Pendidikan Fisika
berjalan dengan baik
dipandu POS serta dipantau
secara kontinyu oleh unit
jaminan mutu.
 Suasana akademik antara

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


73
mahasiswa-dosen dalam
konteks perkuliahan,
kegiatan bimbingan,
maupun kegiatan non
akademik lainnya
sangatkondusif.

OPPORTUNITY (O)
 Adanya peluang  Mengembangkan kurikulum  Mengintegrasikan soft skill
mengembangkan soft KKNI secara menyeluruh. melalui perkuliahan secara
skill melalui  Memfasilitasi dosen untuk intensif.
pembelajaran. mengembangkan E-learning.  Melakukan workshop
 Doktor baru di Prodi  Mengoptimalisasi pengembangan E-learning
Pendidikan pelaksanaan kelas Bilingual bagi dosen Prodi Pendidikan
fisikasebagai Fisika.
pengembang  Mengirimkan tenaga dosen
elearning. mengikuti kursus bahasa
 Banyaknya Inggris dan magang di PT
kesempatan lulusan lain yang mapan dalam
melanjutkan pengembangan kurikulum
pendidikan S2/S3 di bilingual.
luar negeri melalui
dana LPDP maupun
beasiswa lainnya.
 Berlakunya
Masyarakat Ekonomi
Asia memungkinkan
lulusan Jurdik Fisika
memasuki dunia
kerja khususnya di
Negara Asia.

THREAT (T)
 Dunia kerja  Melatih dosen untuk  Mengintegrasikan soft skill
menuntut mengintegrasikan soft skil dalam perkuliahan secara
kompetensi soft skill dalam perkuliahan. berimbang dengan hard
menjadi prioritas skill.
 Memperkuat penguasaan
utama.  Pembelajaran bilingual
bahasa Inggris dosen
 Dunia kerja dan PT diintensifkan.
di luar negeri  Standard TOEFL untuk
menuntut lulusan lulusan ditingkatkan.
memiliki
kompetensi bahasa
Inggris yang baik.

F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi


1. Sistem Alokasi Dana

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


74
Anggaran belanja (pendanaan) untuk penyelenggaraan pendidikan Jurusan
Pendidikan Fisika dikelola secara terpadu dan dikoordinir oleh Pembantu Dekan II.
Strategi pengelolaan pendanaan Universitas Pendidikan Ganesha berlandaskan
pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan serta
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan. Sebagai perguruan tinggi negeri, pendanaan Undiksha menjadi tanggung
jawab pemerintah pusat melalui dana Kemendiknas dan dari masyarakat melalui
sumbangan mahasiswa (SPP, SDP dll). Untuk menjamin keberlanjutan pendanaan
(found sustainability) maka Undiksha tetap mengupayakan sumber pendanaan lainnya
seperti sumber pendanaan dari pemerintah daerah baik pemerintah provinsi maupun
kabupaten serta sumber-sumber pendanaan dari kerjasama baik dengan pihak dalam
mupun luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sistem pengalokasian dana Undiksha mengacu pada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA), Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian Lembaga (RKKAL) dan
Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Undiksha. Acuan ini ditetapkan melalui siklus
perencanaan yang memuat kegiatan/program maupun rincian anggaran dan belanja
Undiksha secara keseluruhan, dengan memperhatikan usulan dari prodi/unit/jurusan
serta skala prioritas baik rektorat maupun pemerintah (Kemendiknas). Namun pada
dasarnya alokasi dana di Undiksha dapat di bagi menjadi :
a. Biaya Operasional penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi yang
meliputi pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Biaya investasi yaitu penyediaan sarana dan prasarana penunjang baik itu
penunjang pendidikan seperti lahan, gedung, alat pendidikan maupun
operasional perguruan tinggi.
c. Biaya pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM)
dilingkungan Undiksha.
Proses perencanaan merupakan siklus awal dari sistem pengalokasian anggaran.
Undiksha selaku perguruan tinggi pemerintah mengikuti siklus perencanaan yang telah
di jadwalkan oleh pemerintah pusat dalam mengalokasikan dana yang diperolehnya.
Proses Perencanaan Undiksha dimulai dengan penyelenggaraan kegiatan rapat
dinas tahunan yang disebut Rapat Kerja (Raker) Undiksha. Dalam kegiatan Raker

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


75
tersebut Undiksha merancang program kegiatan untuk satu tahun yang disebut Rencana
Kerja Tahunan (RKT). Dalam penentuan RKT, selain disebutkan jenis-jenis program
kerja yang akan dilaksanakan dalam waktu satu tahun kedepan, diusulkan juga alokasi
biaya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan. Penentuan alokasi biaya tersebut dimulai
ditingkat prodi/jurusan/unit kerja yang ada dilingkungan Undiksha untuk kemudian di
kompilasi menjadi usulan tingkat fakultas/rektorat. Selain mempertimbangkan
masukan-masukan yang muncul dalam pembahasan rapat pimpinan pada rakerda,
alokasi dana yang ditetapkan pada tahun anggaran sebelumnya dimanfaatkan juga
sebagai bahan perbandingan untuk menetapkan alokasi tahun anggaran yang akan
berjalan. Pada proses perencanaan, Undiksha mengacu pada system bottom-up dan top-
down. Hal ini dilakukan agar pengalokasian penganggaran lebih tepat sasaran karena
langsung dilakukan oleh prodi-prodi/jurusan dan unit-unit yang ada dilingkungan
Undiksha dengan tetap mengedepankan pada program-program yang menjadi skala
prioritas yang telah digariskan oleh pihak rektorat dan pemerintah (Kemendiknas).
Dalam kaitan ini, Undiksha memberikan kebebasan kepada setiap
Jurusan/unit/jurusan/lembaga/pascasarjana untuk menentukan program dan kegiatan dan
biayanya sendiri yang tentu berimbas pada jumlah pengalokasian dananya yang
merupakan realisasi Proses Perencanaan yang telah dijalankan dengan memperhatikan
ketersediaan dan pemanfaatan/penggunaan dana yang disesuaikan dengan prioritas
kegiatan, sehingga program dapat terlaksana dengan baik.
2. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana
Pengelolaan dana Undiksha berbasis kinerja dengan menerapkan prinsip-prinsip
Good University Goverment (Pengelolaan Universitas yang Baik) yang menerapkan
prinsip-prinsip antara lain: keadilan, efisiensi, efektifitas dan ekonomis, transparansi
serta akuntabilitas.
Dana yang diperoleh dan telah mendapat persetujuan Kementerian Keuangan
untuk satu tahun anggaran yang tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA), Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) dan Petunjuk
Operasional Kegiatan (POK) Undiksha dikelola bersainskan aktivitas (activity-based)
yang telah disetujui RKT-nya oleh universitas. Dana dikelola untuk mendudkung
pelaksanaan enam kelompok program dalam Program Anggaran Terpadu Undiksha
yang meliputi (1) Penyelenggaraan Pendidikan, (2) Penelitian, (3) Pengabdian pada

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


76
masyarakat, (4) Investasi Prasarana, (5) Investasi Sarana, (6) Investasi SDM. Dana yang
diterima selanjutnya disimpan dalam rekening bank atas nama Rektor sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran. Untuk proses penggunaan anggaran (pencairan dana) KPA
mengajukan usulan kepada KPPN dengan terlebih dahulu membuat/menerbitkan Surat
Perintah Membayar (SPM) dan persetujuaannya dikeluarkan dalam bentuk Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D). Setelah dana diterima, langsung didistribusikan
kepada Fakultas, Unit, lembaga, Prodi, Pascasarjana sesuai pengusul dana tersebut
sejumlah dana yang diusulkan. Proses akuntabilitas atas penggunaan anggaran
dilakukan beberapa proses:
a. Fakultas/Unit/Pascasarjana melakukan proses akuntabilitas dengan
melaporkan realisasi anggarannya melalui laporan realisasi anggaran dan
biaya setiap bulan kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui POK Online.
b. Undiksha melakukan akuntabilitas dengan melaporkan penggunaan
anggarannya seperti yang dipersyaratkan sebagai institusi pemerintah
melalui Laporan Keuangan (termasuk didalamnya Neraca, Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)),
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), SAI dan
SABMN.
Untuk meningkatkan Akuntabilitas dari setiap pelaporan yang dilakukan oleh Undiksha
maka dilakukan audit atas laporan Undiksha oleh tim audit baik ekternal maupun
internal oleh SPI.

3. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya


Sumber pendanaan universitas berasal dari APBN dan PNBP. Pendapatan untuk
jurusan Pendidikan Fisika yaitu tahun 2014 sebesar Rp. 5.092.766.800, tahun 2015
sebesar 6.138.237.456, dan tahun 2016 sebesar 5.125.554.200. Dengan demikian
pendapatan rata-rata selama tiga tahun sebesar Rp. 5.452.186.152.
Jumlah dana yang begitu besar menuntut pengelolaan yang semakin efektif dan
efisien. Pada tahun 2014 sampai tahun 2015 pengelolaan sistem keuangan masih
menggunakan sistem yang bersifat semi manual, sedangkan mulai tahun 2016 dimana
Undiksha melaksanakan pengelolaan keuangan dengan Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PK BLU), maka seluruh usulan sampai pertanggungjawabannya

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


77
dilakukan secara online. Langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan juga
dilakukan dengan peningkatan kompetensi pejabat dan pengelola keuangan.
Pemanfaatan keuangan sebagai suatu institusi akademik membawa pada
pengalokasian anggaran Undiksha yang semakin difokuskan untuk kegiatan akademik
dan pengembangannya. Pada saat ini penggunaan dana PNBP Jurdik Fisika
dialokasikan rata-rata untuk pendidikan sebesar Rp. 1.143.244.722, penelitian sebesar
Rp. 547.017.333, pengabdian masyarakat sebesar Rp. 602.433.333, investasi sarana
prasarana sebesar Rp. 454.978.812, investasi SDM sebesar Rp. 148.229.445,
pengembangan jurusan sebesar Rp. 61.791.111. Proporsi ini menunjukkan masih
perlunya dristibusi yang lebih berpihak pada bidang pendidikan.

4. Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Pengelolaan dan pencatatan sarana dan prasarana menggunakan sistem informasi
SIMAKBMN, pemanfaatan sudah berjalan optimal mulai dari gedung, ruang kuliah
yang pemakaian sampai sore/malam, laboratorium, maupun fasilitas juga dimanfaatkan
dengan optimal untuk penunjang proses pembelajaran mahasiswa maupun kegiatan lain.
Pemeliharaan sudah berjalan dengan baik, yang direncanakan secara berkala baik dari
segi pembiayaan waktu pelaksanaan sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi.
5. Ketersediaan dan Mutu gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Perpustakaan,
dll.
5.1 Sarana dan Prasarana
a. Lahan
Ketersediaan prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Universitas Pendidikan
Ganesha menyebar di 8 lokasi yaitu 1) Kampus di Jalan Udayana Singaraja yang di
dalamnya dihuni oleh beberapa fakultas di antaranyan : Fakultas MIPA, Fakultas Ilmu
Sosial, Fakultas lmu Pendidikan, Fakultas Teknologi dan Kejurusan, Fakultas Olah raga
kesehatan, dan Program Pascasarjana. Di samping ke 5 fakultas dan program
pascasarjana, kampus di jalan udayana juga ada Unit Puskom, Unit Perpustakaan, Unit
PPL, Unit Penerbitan. Kampus Undiksha yang ada di Jalan Udayana memiliki luas
130.587 M2. 2) Kampus di jalan Raya Sesetan Denpasar dipergunakan untuk UPP II
PGSD Denpasar yang memiliki luas lahan 24.000 M2, 3) Kampus Jalan Jetayu
Singaraja, dipergunakan untuk UPPI PGSD Singaraja yang memiliki luas lahan 22.500

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


78
M2, 4) Kampus Jalan Bisma Singaraja yang memiliki luas lahan 3.500 M2, 5) Kampus
di Desa Jinengdalam yang rencananya dipergunakan oleh Fakultas Olahraga dan
kesehatan yang memiliki luas lahan 37.051 M2, 6) Kampus di jalan A.Yani yang
sampai sekarang kampus Undiksha yang kepemilikan lahannya hanya Hak Guna Pakai,
yang memiliki luas lahan 12.474, yang dipergunakan untuk Fakulktas Bahasa dan Seni,
serta 7) Kampus di jalan Dewi Sartika Singaraja yaitu Hotel Mini, yang peruntukannya
sebagai tempat praktek dari mahasiswa jurusan perhotelan fakultas Ilmu Sosial, yang
memiliki luas lahan 374 M2. Data lokasi, status kepemilikan, penggunaan lahan dan
luas lahan tersebut dapat dilihat pada tabel 03 di bawah ini.

Tabel 03. Data Lokasi, Status Kepemilikan, Penggunaan Lahan dan Luas Lahan

Lokasi Lahan Luas


Status Penguasaan/
No. (Nama dan Nomor Jalan, Penggunaan Lahan Lahan
Kepemilikan Lahan*
Kota, Propinsi) (M²)
(1) (2) (3) (4) (5)
Jl. Udayana Singaraja (di Kampus Tengah 122.537
1 Hak Milik
sebelah selatan jalan) Undiksha Singaraja
Jl. Raya Sesetan UPP II Pgsd
2 Hak Milik 24.000
Denpasar Denpasar
UPP I PGSD
3 Jl. Jatayu Singaraja Hak Milik 22.500
Singaraja
4 Jln Bisma Singaraja Hak Milik - 3.500
Desa Jinang Dalem FOK
5 Hak Milik 37.051
Buleleng
6 Jln A. Yani Singaraja Hak Guna Pakai FBS 12.474
Jl. Udayana Singaraja Penerbitan, LPM,
7 Hak Milik 8.050
(sebelah utara jalan) Lemlit,Sportmart
8 Jl. Dewi sartika Singaraja Hak Milik Hotel Mini 374

b. Ruang Kuliah, Administrasi, Ruang Diskusi/Rapat, Ruang Kerja Dosen


Ketersediaan sarana dan prasana ruang kuliah yang dimiliki oleh Undiksha
sebanyak 104 buah menyebar di enam fakultas ruang administrasi 15 buah,ruang rapat
12 buah, ruang kerja dosen 41 buah. Dengan jumlah yang memadai merupakan kunci
kekuatan Undiksha dalam penyelenggaraan pendidikan. Kualitas sarana dan prasarana
fisik dalam setiap tahunnya yang terus ditingkatkan semakin memperkuat keunggulan
ini. Ruang kelas yang tersedia sebanyak itu menunjukkan ketercukupan untuk
tercapainya suasana belajar yang nyaman. Ketersediaan ruang untuk dosen
memungkinkan terciptanya suasana kerja yang nyaman dan memungkinkan interaksi

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


79
antara dosen dan mahasiswa dengan baik. Ketersediaan ruang administrasi sebagai salah
satu komponen dalam proses pembelajaran nampak sudah cukup, karena proses
administrasi selain ditangani oleh unit puskom juga ditangani terlebih dahulu oleh staf
administrasi di masing – masing fakultas. Baik yang menyangkut administrasi akademik
maupun administrasi non akademik. Jumlah ruang yang dimiliki oleh Undiksha dapat
dilihat seperti tabel 04.
Perbandingan kebutuhan ruangan antara penggunaan administratif dan akademik
dengan perbandingan 1:0,66 menunjukkan adanya ketimpangan dalam pemanfaatan
ruang. Meskipun terdapat penggunaan ruang administratif yang termasuk ruang staf
akademik, terasa bahwa ruang yang tersedia masih perlu dioptimalkan. Pada sisi lain
secara tidak langsung perbandingan pemanfaatan ruang ini juga menunjukkan
kurangnya perhatian kepada aspek manajemen sumberdaya untuk menjalankan kegiatan
akademik dan administratif kampus. Besarnya perbandingan tersebut juga menunjukkan
bahwa pengelolaan universitas dilihat dari aspek manajemen sumberdaya terkait dengan
ketersediaan ruang masih kurang efisien. Semakin kecil perbandingan penggunaan
ruang untuk administratif akan menunjukkan efisiensi pengelolaan dan pemanfaatan
untuk kegiatan akademik.
Pada saat ini rata-rata ruang perkuliahan disediakan untuk dapat menampung
mahasiswa dalam jumlah antara 20-40. Namun demikian juga terdapat ruang-ruang
besar dan kecil, sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan efisiensi
pemanfaatan ruang. Ruang kelas pada umumnya dipergunakan antara 3-6 shift per hari
dengan hari perkuliahan sebanyak 5 hari dalam satu minggu. Beberapa ruang
termanfaatkan sampai dengan pukul 20.00 wita (malam hari).
Pemanfatan ruang kelas secara umum masih dalam kategori cukup. Namun
demikian, peningkatan efisiensi pemanfaatan masih terbuka luas untuk dicapai.
Keseimbangan pemanfaatan ruangan secara keseluruhan masih dalam kategori kurang
baik. Kondisi-kondisi over utilization yang dapat mempercepat proses kerusakan
ruang/bangunan masih ditemui di beberapa tempat. Pada sisi yang lain under utilization
ruang kelas yang menunjukkan rendahnya efisiensi penggunaan juga masih ditemui.
Fasilitas pendukung pelaksanaan proses belajar mengajar di dalam ruang kelas
bervariasi dari satu lokal kelas ke lokal kelas yang lain. Manajemen pemanfaatan ruang
kelas yang tersedia diusahakan tidak bersifat sektoral jurusan/fakultas agar tercapai

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


80
resource sharing ruang kelas. Upaya yang dilakukan adalah pengembangan suatu
sistem manajemen ruang kuliah secara terpusat dengan didukung sistem informasi
manajemen ruang yang transparan berbasiskan teknologi informasi. Dengan
menghimpun dan menata ruang kelas yang ada sebagai satu kesatuan dalam mendukung
kesatuan kegiatan akademik universitas diyakini di kemudian hari akan memberikan
dampak efisiensi pemanfaatan ruang kelas. Pada sisi lain, sentralisasi manajemen
pemanfaatan ruang kelas dan perawatannya akan memberikan dampak efisiensi dalam
pengelolaan anggaran untuk perawatan. Pendistribusian pemanfaatan ruangan yang
merata juga akan meningkatkan waktu pakai rata-rata bangunan yang akan mengalami
proses kerusakan akibat penggunaan.
Prasarana untuk jurusan Pendidikan Fisika seperti terlihat pada Tabel 04 berikut.
Tabel 04. Prasarana Jurusan Pendidikan Fisika
Jum- Total Kepemilikan Kondisi Utilisasi
Jenis
No lah Luas Tera- Tidak (jam/
Prasarana
Unit (m2)
SD SW minggu)
wat Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ruang Ketua
1 dan Sekretaris 1 15 √ √ 40
Jurusan
Ruang
2 3 189 √ √ 60
Perkuliahan
Lab.
3 2 126 √ √ 18
Mikroteaching
Puskom
4 1 610 √ √ 40
Undiksha
Ruang
5 Perpustakaan 1 63 √ √ 40
Jurusan
Perpustakaan √ √
6 1 310 48
UNDIKSHA
Lab Fisika
7 1 112 √ √ 60
Dasar
Lab Fisika
8 1 112 √ √ 60
Lanjut
9 Ruang Bahan 1 12 √ √ 168
10 Ruang Alat 4 48 168
11 Ruang Gelap 1 12 9
12 Ruang Laboran 3 27 √ √ 40
Ruang Sidang
13 1 48 √ √ 6
Jurusan/Ujian
14 Ruang Bengkel 1 63 √ √ 40
Ruang Lab √ √
15 1 63 36
Komputer
16 Anjungan 2 24 √ √ 11

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


81
Jum- Total Kepemilikan Kondisi Utilisasi
Jenis
No lah Luas Tera- Tidak (jam/
Prasarana
Unit (m2)
SD SW minggu)
wat Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
internet

Prasarana yang dapat digunakan oleh Jurusan Pendidikan Fisika dalam


melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi terdiri dari ruang kuliah sebanyak 3 unit
dilengkapi dengan LCD, layar, AC, meja dan kursi dosen serta kursi mahasiswa serta
lab microteaching, lab fisika dasar, lab. fisika lanjut, lab computer dan bengkel. Di
laboratorium tersedia ruang alat, ruang bahan, ruang gelap, ruang laboran dan ruang
ketua laboran.Ruang laboratorium dilengkapi meja praktikum, kursi, lemari
penyimpanan alat, LCD, layar, dan papan tulis serta didukung oleh luas masing-masing
ruang yang representatif sehingga memberi rasa nyaman untuk penyelenggaraan
pembelajaran.Perpustakaan Jurusan dan perpustakaan UNDIKSHA tersedia buku teks,
modul, bahan ajar yang penunjang pembelajaran dengan jumlah buku dan luas ruang
baca yang representatif. Selain itu prasarana yang menunjang pembelajaran adalah
anjungan internet yang digunakan mahasiswa mengakses bahan kuliah, diskusi, dan
membuat tugas-tugas.

c. Fasilitas Kegiatan Mahasiswa


Proses pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha bukan hanya ditekankan
pada aspek hard skills, namun juga sudah memperhatikan aspek soft skills mahasiswa.
Pengembangan soft skills antara lain dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan
formal dan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa. Berbagai prestasi telah dicapai oleh
mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha dalam berbagai ajang kegiatan mahasiswa
pada tingkat nasional. Hal ini merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Universitas
Pendidikan Ganesha. Namun demikian untuk mempertahankan kekuatan yang dimiliki
ini, Universitas Pendidikan Ganesha perlu menghadapi ancaman dan kelemahan yang
ada. Secara umum kelemahan yang dimiliki menyangkut kelengkapan fasilitas misalnya
Sport Center. Sport Center akan dibangun di kompleks GOR Kampus Jineng Dalem
tahun 2012. Dengan demikian fasilitas yang tersedia sangat memadai. Setiap Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) memiliki kantor, sarana olah raga, yaitu: lapangan sepak

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


82
bola, bulu tangkis, tenis meja, bola basket, bola voli, dan lain-lain sudah tersedia di
kampus.
Program pengembangan minat, bakat, penalaran dan kesejahteraan mahasiswa
diwadahi dalam organisasi UKM, HMF, HMJ dan dikelompokkan dalam berbagai
bidang. Dukungan terhadap pengembangan dan pembinaan kemampuan mahasiswa di
luar bidang akademik langsung dapat dilihat bukan hanya dari ketersediaan unit-unit
kegiatan, namun juga dari komitmen dukungan dana dan prasarana yang memadai.
Alokasi pendanaan yang semakin besar menunjukkan perhatian yang semakin serius
dari lembaga. Hal ini terkait dengan kesadaran bahwa unit kegiatan cukup signifikan
dalam meningkatkan softskill mahasiswa yang pada akhirnya berdampak pada daya
saing lulusan.
Tabel 05. Fasilitas Kegiatan Mahasiswa
Kepemilikan* Kondisi**
Jenis Total
Jumlah Sewa/
No. Prasarana Luas Milik Tidak
Unit Pinjam/ Terawat
Pendukung (m2) Sendiri Terawat
Kerjasama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 UKM 21 275  -  -
2 Asrama 5 11.766  -  -
3 Ruang 41 307,5  -  -
himpunan
Mahasiswa
Luas Seluruhnya 12.348,5

d. Fasilitas Prasarana Tambahan


Tidak dapat dipungkiri bahwa Universitas Pendidikan Ganesha memegang peran
cukup dominan dalam mendukung perkembangan kota Singaraja menjadi salah satu
kota tujuan pendidikan. Dengan keberadaan sumber daya manusia di universitas,
berdampak pula dengan bertumbuh kembangnya lembaga-lembaga pendidikan tinggi
lain di kota Singaraja. Secara psikologis maupun dari aspek praktis pada kenyataannya
banyak lembaga tinggi yang didirikan di sekitar lahan kampus universitas. Hal ini
berdampak pula terhadap nilai aset lahan kampus yang dimiliki oleh universitas, di
mana pertumbuhan nilai aset dari lahan utama kampus berikut prasarananya tidak
terlepas dari pertumbuhan universitas serta dampaknya pada pertumbuhan
perekonomian masyarakat di sekitar kampus serta kota Singaraja secara keseluruhan.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


83
Hal ini menjadikan kampus utama universitas sebagai salah satu aspek prasarana fisik
yang pendukung kelayakan finansial, jika dilihat dari nilai aset yang dimiliki. Prasarana
tambahan yang dikelola dalam tiga tahun terakhir dan rencana investasi untuk prasarana
dalam lima tahun mendatang, dengan tabel 05 berikut.

Tabel 05. Investasi Prasarana Tambahan


Investasi Prasarana Rencana Investasi Prasarana dalam
Jenis Prasarana Selama Tiga Tahun Lima Tahun Mendatang
No.
Tambahan Terakhir Nilai Investasi
Sumber Dana
(Juta Rupiah) (Juta Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Asrama 24,384.73 PNBP
2 Kantin 179.55 PNBP
3 Sportmart 656.88 PNBP
4 Sarana Olah raga 206.29 PNBP
5 Auditorium 9,306.79 RM
6 Sport Center 1,400.00 Hibah
Kemenpora

Problema lain yang terus berkembang adalah penyediaan lahan parkir untuk
sivitas akademika universitas. Faktor eksternal lemahnya layanan publik di sektor
transportasi ini disebabkan karena semakin tingginya kepemilikan kendaraan pribadi
baik roda dua maupun roda empat. Pada saat ini permasalahan penyediaan prasarana
parkir sudah menjadi suatu masalah tersendiri. Dengan membayar mahal hilangnya
lahan-lahan hijau terbuka dan berubah fungsi menjadi lahan parkir tidak sebanding
dengan pendapatan tambahan dari sektor restribusi parkir, yang juga belum sepenuhnya
dikelola dengan baik. Ketenangan kampus untuk menunjang suasana akademik serta
kebutuhan udara bersih menjadi berkurang. Hal ini tentunya akan dapat menjadi
ancaman tersendiri dalam upaya mengembangkan kualitas proses belajar mengajar dan
penelitian di dalam kampus. Suatu upaya kebijakan terintegrasi untuk menyelesaikan
permasalahan dengan tanpa menambah lahan parkir kendaraan sebaiknya segera
dilakukan dan ditindaklanjuti bersama. Kepentingan-kepentingan sektoral yang
mungkin ada harus segera ditata untuk membangun suasana kampus yang kondusif dari
aspek ini, dengan melihat dampak dan keuntungan lebih luas serta dalam jangka
panjang.
Keinginan menjaga ketersediaan lahan hijau terbuka untuk menunjang suasana
tenang dan segar juga mempertimbangkan mobilitas sivitas akademika dalam

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


84
aktivitasnya di kampus. Penyediaan koridor-koridor untuk menghubungkan antar
gedung agar tidak menjadi hambatan dengan musim layak segera dilakukan. Selain
untuk memberikan kemudahan akses di segala musim, penyediaan koridor yang baik
juga akan memberikan dukungan yang terbaik bagi para penyandang cacat dalam
beraktivitas di kampus.
Sistem drainase dalam kampus juga memerlukan perhatian serius dalam
permasalahan manajemen fisik universitas. Banyaknya area-area genangan air pada
musim hujan menunjukkan kurang tertatanya sistem drainase dan penataan ruang. Di
samping menyebabkan suasana yang kurang nyaman dari aspek estetika, kondisi banjir
juga secara signifikan menghambat kegiatan akademik pada musim hujan. Penataan
sistem pembuangan air yang komprehensif perlu dilakukan untuk mengatasi
permasalahan genangan air pada musim hujan.

5.2Laboratorium
a. Ruang Laboratorium
Ketersediaan sarana dan prasana ruang laboratorium dengan jumlah yang
memadai merupakan kekuatan Undiksha dalam penyelenggaraan pendidikan. Kualitas
sarana dan prasarana fisik yang terus ditingkatkan semakin memperkuat keunggulan ini.
Ketersediaan laboratorium yang bersesuaian dengan bidang-bidang pendidikan dan
penelitian memberikan suatu keunggulan untuk tercapainya kegiatan akademik yang
berkualitas. Kondisi bangunan yang digunakan untuk laboratorium dalam kondisi
sangat baik. Artinya, bangunan tersebut dari segi fisik maupun fasilitas/sarana yang
berada di dalamnya siap digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar serta
dalam keadaan terawat.
Sarana dan prasarana laboratorium yang ada di masing-masing Jurusan dikelola
secara otonomi dengan tetap berkoordinasi dengan pihak lembaga. Selain infrastruktur
yang dikelola oleh masing-masing jurusan, terdapat juga fasilitas yang pengelolaannya
dilakukan oleh fakultas dan lembaga Undiksha.Kelengkapan dan kondisi laboratorium
terawat dengan baik. Ketersediaan peralatan yang memadai. Luas ruangan laboratorium
memungkinkan mahasiswa beraktivitas dengan baik. Ketersediaan sarana dan prasarana
laboratorium ini memiliki dampak positif bagi proses pembelajaran dan penelitian.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


85
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana laboratorium dan ruang kuliah dipenuhi
melalui dana rutin maupun dana-dana kompetitif yang diperoleh melalui hibah
kompetisi dari Ditjen Dikti. Sebagian lagi terpenuhi dari dana-dana masyarakat (PNBP)
yang dialokasikan untuk kepentingan pendidikan. Perkembangan peralatan yang
semakin meningkat dan menuju standar peralatan untuk melaksanakan kegiatan
penelitian diharapkan juga berdampak pada kualitas proses pembelajaran.
Kualitas peralatan-peralatan di laboratorium pada umumnya dapat ditingkatkan
dengan memanfaatkan dana-dana dari beberapa sumber antara lain: PGSM, Dana Rutin,
DBO, Dana Hibah “Due Like”, IMHERE, PHK A2. Ke depan laboratorium perlu
ditingkatkan baik dari segi sarana prasarana maupun ruang laboratorium. Pada tahun
2012 ini melalui APBN-P FMIPA mendapat bantuan peralatan laboraorium berkisar
Rp. 20 Milyar (untuk 3 jurusan termasuk Jurusan pendidikan Fisika). Rata-rata dana
per jurusan pengadaan peralatan laboratorium sebesar 6,6 milyar. Pada tahun 2016,
untuk fakultas FMIPA mendapat dana tambahan untuk sarana sebesar 1 Milyar. Untuk
jurusan Pendidikan Fisika mendapat dana sebesar Rp. 170.000.000 dari dana BLU
Undiksha untuk pengembangan sarana pendidikan di jurusan.
Ketersediaan informasi yang bisa diakses luas oleh sivitas akademika atas
ketersediaan sarana dan prasarana laboratorium masih sedikit. Hal ini terkait dengan
masih belum optimalnya sistem informasi manajemen sarana dan prasarana. Terkait
dengan permasalahan tersebut, lembaga terus berupaya mengusahakan sumber-sumber
dana pengadaan sarana dan prasara laboratorium. Diharapkan ke depan pemanfaatan
peralatan yang ada menjadi jauh lebih optimal dengan akses pengguna yang semakin
luas.
Sarana dan prasarana yang ada di Undiksha telah digunakan untuk menunjang
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan telah dilengkapi dengan Standar
Operational Procedure (SOP). Untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan,
terutama instrumen elektronik, yang dapat mengoperasikan peralatan tersebut hanyalah
operatornya, atau didampingi oleh operator. Mengingat biaya perawatan alat-alat
tersebut cukup tinggi, maka penggunaan di luar kepentingan pembelajaran dikenakan
biaya perawatan dan penggantian bahan-bahan habis, termasuk untuk kegiatan
entrepreneurship.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


86
b. Ketersediaan dan Kualitas Gedung Laboratorium
Pengembangan laboratorium di masing-masing jurusan termasuk di Jurusan
Pendidikan Fisika secara otonomi dikelola oleh jurusan, baik menyangkut infra struktur
maupun pemberdayaan daya dukung laboratorium. Sampai saat ini, jurusan Pendidikan
Fisika telah memiliki Laboratorium Fisika Dasar, Laboratorium Fisika Lanjut dan
Elektronika, Laboratorium Komputer, dan Bengkel Lab Karya. Kualitas gedung
laboratorium cukup memadai untuk pelayanan kepada mahasiswa dalam pembelajaran
maupun penelitian.

c. Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana Laboratorium


Jika dibandingkan antara infrastruktur dengan volume aktivitas yang dilakukan
oleh sivitas di Undiksha, fasilitas yang ada sudah cukup memadai, dan dapat
dipergunakan sesuai dengan keperluan dan peruntukannya. Alat-alat yang dimiliki
dipergukan untuk menunjang kegiatan perkuliahan/praktikum, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat, serta untuk kegiatan kewirausahaan.

d. Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan dan Pemanfaatannya


Alat-alat yang dimiliki di masing-masing jurusan diadakan lewat dana rutin
(PNBP) dan lewat dana hibah seperti DUE-Like, PHK, APBN, APBN-P, dan lainnya.
Alat-alat yang diadakan lewat dana rutin umumnya alat-alat yang tidak tergolong mahal,
termasuk kit-kit fisika dan alat-alat ukur lainnya. Sebaliknya, untuk alat-alat yang
tergolong mahal seperti yang dibutuhkan di laboratorium fisika lanjut diadakan lewat
dana hibah DUE-Like dan Hibah PHK A, dana APBN (Rupaih Murni). Dengan
dilengkapi alat-alat instrumentasi yang canggih tersebut, diharapkan dapat mendorong
peningkatan daya dukung laboratorium terhadap pengembangan keilmuan, penelitian,
pengabdian masyarakat, maupun kewirausahaan. Mengingat penggunaan instrumentasi
yang tergolong mahal relatif jarang digunakan untuk kegiatan perkuliahan maka alat-alat
tersebut diberdayakan untuk kegiatan penelitian dan kewirausahaan. Untuk menghindari
kesalahan dalam mengoperasikannya, alat-alat tersebut dilengkapi dengan SOP dan
operator. Selanjutnya, untuk menjaga kesinambungan penggunaan alat-alat tersebut
diluar kegiatan perkuliahan, dikenakan biaya pemakaian dan penggantian bahan habis.
Untuk menjaga kesinambungan keberadaan dan kebermanfaatan alat-alat yang ada di

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


87
jurusan, ke depan terus diupayakan penggunaan alat-alat tersebut untuk kegiatan
kewirausahaan dan penelitian, serta pencarian sumber dana lewat program hibah
kompetitif lainnya.

5.3 Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai unit di bidang
perpustakaan berperan dan berfungsi untuk melaksanakan penyediaan layanan bahan
pustaka untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Sebagai salah satu sumber informasi utama di Undiksha, perpustakaan memainkan
peran penting dalam penyebaran pengetahuan baik melalui cetakan maupun elektronik
yang memperkaya elemen ilmu pengetahuan. Saat ini perpustakaan Undiksha telah
menyediakan kedua bahan informasi tersebut. Bahan informasi (tercetak dan elektronik)
sudah dapat diperoleh baik melalui layanan penelusuran berbasis TI (OPAC) maupun
internet.
Perhatian pimpinan universitas terhadap peningkatan layanan perpustakaan
semakin membaik, sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan anggaran untuk
menambah koleksi bahan pustaka, peningkatan kualitas SDM Perpustakaan,
peningkatan operasional manajemen perpustakaan dan peningkatan anggaran untuk
pelestarian dan pemeliharaan bahan pustaka.
Perpustakaan universitas saat ini juga menunjukkan sebagai perpustakaan
universitas yang progresif dengan banyak inisiatif, terutama dalam mewujudkan dan
mengimplementasikan on line library sistem. Selain itu, perpustakaan Undiksha telah
tumbuh menjadi pusat pembelajaran dan infomasi yang dapat mendukung kebutuhan
universitas.
Lokasi Perpustakaan Undiksha ada di 3 (tiga) tempat, yaitu Perpustakaan Pusat
Undiksha, Perpustakaan Pascasarjana Undiksha dan Perpustakaan PGSD UPP II
Undiksha di Denpasar. Perpustakaan Pusat luas gedungnya 1.550 m2 dan Perpustakaan
Pascasarjana dan PGSD Denpasar masing-masing 20 m2. Perpustakaan Pusat Undiksha
menempati bangunan yang cukup representatif dan strategis berada di tengah-tengah
pusat pembelajaran, dan terletak di bagian tengah dari kampus. Ruang yang tersedia
dialokasikan untuk berbagai tujuan, yang sebagian besar untuk ruang baca dan koleksi

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


88
buku. Hal ini semua menunjukkan bahwa kebijakan penggunaan ruang telah
menunjukkan arah yang benar.
Staf perpustakaan berjumlah 26 orang, terdiri dari seorang Kepala Perpustakaan,
8 orang pustakawan ahli madya, 8 orang pustakawan ahli muda, 7 orang pustakawan
pratama, dan 2 orang pustakawan terampil penyela.
Dengan jumlah 26 staf tersebut pustakawan dan jumlah koleksi dan kunjungan
menunjukkan bahwa perpustakaan memiliki kecukupan sumber daya. Penerapan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan pepustakaan telah menyentuh
manajemen perpustakaan. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi ini makin
meningkatkan efisiensi. Pemanfaatan TIK selanjutnya ditingkatkan untuk memberikan
layanan informasi.
Koleksi buku perpustakaan universitas terbanyak dalam bidang ilmu
kependidikan Pembagian ini terkait erat dengan keberadaan jurusan/Jurusan di
Undiksha. Koleksi bentuk pustaka lainnya, seperti karya ilmiah, karya terbitan
berseri/berkala, audio-visual, jurnal, majalah juga menunjukkan kesamaan. Keadaan
jumlah koleksi perpustakaan Undiksha dapat dilhat pada tabel 6.8 (Borang Standar 6).
Untuk mengantisipasi kondisi ini, manajemen universitas telah membantu
mengembangkan sistem informasi guna mengelola koleksi buku menjadi bahan ajar dari
staf edukatif. Strategi untuk menjadikan tugas akhir (skripsi, thesis dan disertasi)
menjadi koleksi pustaka perlu perbaikan.
Ketersediaan koleksi yang memadai ini direspon cukup positif oleh sivitas
akademika. Jumlah pengunjung, transaksi peminjaman dan pengembalian buku, dari
waktu ke waktu terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan telah
berkembang menjadi salah satu kekuatan Undiksha dalam penyelenggaraan kegiatan
akademik, khususnya dalam penyediaan informasi. Ini juga ditunjukkan dengan kinerja
perpustakaan yang baik dan dapat menjadi rujukan local maupun nasional untuk
pengembangan perpustakaan. Terhubungnya ruang baca dengan Perpustakaan pusat
semakin memudahkan para sivitas akademika untuk mendapatkan informasi pustaka
yang dibutuhkan. Dengan demikian resources sharing dan efisiensi dapat dilakukan
Pengelolaan pelayanan perpustakaan Undiksha telah berbasis teknologi
informasi (TI) dengan memakai program DEKSTOP, baik untuk layanan kartu anggota,
layanan penelusuran informasi, layanan sirkulasi dan layanan teknis (pengolahan).

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


89
Pengelolaan berbasis TI ini sangat dirasakan bermanfaat bagi pemustaka dan staf dalam
upaya pengembangan dan pemanfaatan perpustakaan menjadi meningkat.
Dalam upaya saling berbagi informasi antar unit perpustakaan, Perpustakaan
Undiksha telah ikut dalam berbagai forum kerjasama baik di tingkat provinsi Bali
maupun Nasional, sepetrti Forum Kerjasama Perpustakaan se Kabupaten Buleleng,
Kerjasama Perpustakaan se Bali, kerjasama yang lain adalah membentuk
paguyUndikshaan forum perpustakaan dengan nama FKP2TN (Forum Kerjasama
Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri) dengan lingkup se-Indonesia. Ketersediaan
akses on line dan semakin berkembangnya akses IT di dalam kampus nampaknya telah
diantisipasi oleh perpustakaan. Sebagai upaya melestarikan aset karya Undiksha yang
berupa skripsi dan tugas akhir dan thesis diformat dalam suatu file di server yang
disebut sebagai Perpustakaan Undiksha Knowledge (PUK), yaitu suatu per-Undiksha-
ahan bentuk penyimpanan koleksi tercetak ke bentuk elektronik yang bertujuan agar
kelestarian dan kecepatan serta ketepatan akses informasi secara cepat, tepat dan
memadai.
Kinerja Perpustakaan Undiksha yang selalu berkembang dengan digital library
dan handal menjadi daya tarik tersendiri bagi berbagai perpustakaan (baik dari kalangan
perpustakaan sekolah, umum, perguruan tinggi, maupun perpustakaan lainnya) untuk
dijadikan sebagai tempat pelatihan serta kunjungan maupun obyek studi banding oleh
kalangan pustakawan maupun pemegang kebijaksanaan untuk mengembangkan
perpustakaan. Perpustakaan Undiksha terus dikembangkan dan dibenahi agar menjadi
perpustakaan mandiri dan berkualitas.

6. Fasilitas Komputer dan Pendukung Pembelajaran dan Penelitian


Ketersediaan perangkat IT untuk mendukung proses pembelajaran sudah
merupakan suatu kebutuhan dan standar minimum yang harus terpenuhi. Hal ini
memungkinkan dosen maupun mahasiswa dapat mengekspresikan ide dan inovasi
dalam proses pembelajaran dengan lebih mudah. Interaksi dosen dan mahasiswa
menjadi lebih dinamis dan menumbuhkan suasana belajar yang lebih nyaman dan
menarik.
Terminal komputer yang tersedia dan dapat dipergunakan oleh mahasiswa dan
dosen berada pada rasio 1:10. Pada beberapa jurusan kecukupan ketersediaan terminal

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


90
sudah memenuhi target minimal 1:4, sedangkan dosen dengan target 1:1. Akses
informasi melalui jaringan yang disediakan juga dapat dilakukan melalui akses nirkabel
yang tersedia secara luas di dalam kampus. Selain itu, fasilitas lain untuk mendukung
proses pembelajaran berbasis multimedia dengan teknologi informasi terus ditingkatkan
penyediaannya secara menyeluruh. Sampai sekarang wireless access point internet (hot
spot) sudah terpasang di 170 titik di seluruh Undiksha dan di FMIPA terpasang
sebanyak 19 titik, yang tersebar di area kampus Undiksha. Dengan demikian,
mahasiswa yang memiliki perangkat mobile computer (notebook/laptop) dapat
melakukan akses internet di mana saja di dalam kampus. Hal ini cukup membantu
dalam meningkatkan rasio pemanfaatan IT oleh mahasiswa. Dengan ketersediaan sarana
mobile computer yang semakin terjangkau oleh mahasiswa, nampaknya ke depan rasio
ketersediaan terminal komputer tetap (desktop) tidak perlu mencapai target 1:5
mahasiswa, karena sudah cukup untuk memenuhi keperluan praktikum. Terminal
komputer untuk mendukung proses belajar mengajar dari waktu ke waktu juga semakin
meningkat. Kesadaran mahasiswa akan manfaat TI dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu kekuatan lain dari aspek TI. Lebih dari 80% mahasiswa
memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran sehari-hari. Kesadaran staf untuk
memanfaatkan TI guna menunjang kelancaran tugas dan pekerjaan juga merupakan sisi
positif dari universitas. Lebih dari 75% tenaga kependidikan menggunakan komputer
untuk menunjang pekerjaan sehari-hari. Lebih dari 90% dosen menggunakan komputer
untuk menunjang kegiatan Tridharma. Hal ini menunjukkan kekuatan dengan
tumbuhnya budaya TI dalam kampus. Namun demikian, kekuatan ini masih perlu
didukung oleh ketersediaan sumberdaya energi yang memadai.
Sarana pembelajaran menggunakan TI telah tersedia dan dapat diakses baik oleh
dosen, mahasiswa maupun oleh masyarakat luas baik dari dalam kampus maupun dari
luar kampus melalui jaringan interne seperti e-learning. E-Learning Universitas
Pendidikan Ganesha sudah diintegrasikan dengan website institusi Universitas
Pendidikan Ganesha, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh dosen maupun
mahasiswa dengan halaman
www.undiksha.ac.id/e-learning.
Ini juga sejalan dengan rencana strategis
Undiksha untuk memberdayakan pembelajaran

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


91
yang terpadu dengan dukungan layanan sistem informasi elektronik telah disadari dan
dimanfaatkan oleh civitas akademika kampus terutama mahasiswa dan dosen. Hal itu
dapat dibuktikan dengan adanya silabus on-line, e-learning, e-books/e-journals, dan
pembelajaran berbasis multimedia. Untuk mendukung pelaksanaan program ini Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Komputer Undiksha yang bertindak sebagai perancang
program dan penyedia sejumlah komputer untuk mengaksesnya.

7. Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana


Sistem manajemen informasi Universitas Pendidikan Ganesha yang mengarah
kepada pelayanan dimasing-masing fakultas/prodi ke depan memerlukan infrastruktur
jaringan yang baik dengan terpasangnya jaringan kabel berbasis fiber optic (FO)
sehingga komunikasi dan transformasi data berjalan dengan baik. Sumber daya yang
handal dalam bidang TI sudah termanfaatkan dengan baik. Ini tercermin dari seringnya
pihak Undiksha diminta oleh berbagai lembaga sebagai nara sumber atau tenaga ahli,
didukung oleh fasilitas yang cukup, seperti piranti komputer dan ruangan. Aktivitas
sumber daya ini didukung oleh ketersediaan fasilitas yang cukup memadai, seperti
beberapa komputer server administrasi, komputer server web, komputer server internet,
komputer multimedia, komputer user, kamera ukuran besar dan kecil, scanner, printer
berbagai tipe, dan ruangan yang dilengkapi AC. UPT. Pusat Komputer yang diberi tugas
dalam pengelolaan system informasi juga menyediakan ruangan dan sejumlah perangkat
komputer yang dapat dimanfaatkan baik oleh dosen, mahasiswa, maupun staf
administrasi.

8. Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan dan Pemanfaatannya


Undiksha yang masih terus berkembang dapat dilihat dari disetujuinya oleh
Dikti pembukaan beberapa Jurusan baru terutama S1 kependidikan dan S2 pada
program pascasarjana. Sampai saat ini jumlah Jurusan di Undiksha secara keseluruhan
adalah 41 Jurusan. Untuk menunjang perkembangan diatas secara berkelanjutan
pengadaan sarana prasarana saat ini juga berjalan dengan baik dengan tetap mengacu
pada rencana strategis pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
Undiksha. Pemeliharaan sarana dan prasarana juga harus lebih dipotimalkan sehingga
pemanfaatannya menjadi lebih efektif dan efisien.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


92
9. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi
Cikal bakal pemanfaatan TI di lingkungan kampus Undiksha tidak terlepas dari
keberadaan UPT Pusat Komputer (Puskom) yang terbentuk pada awal tahun 1990-an.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan-kebutuhan yang ada,
masing-masing fakultas, jurusan dan unit kerja yang ada mulai mengembangkan sendiri
sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Lemahnya koordinasi di
tingkat universitas menimbulkan keanekaragaman sistem yang ada. Hal ini
menyebabkan inefisiensi sumber daya dan keuangan, namun demikian di sisi lain juga
berdampak positif pada perkembangan sumberdaya yang ada di masing-masing unit.
Sistem Informasi Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha yang dikelola
secara sentral oleh UPT. Pusat Komputer terus berkembang dengan mengarah kepada
desentralisasi dan mengoptimalkan layanan online. Layanan online yang desentralisasi
sudah mulai dilakukan mulai semester genap tahun akademik 2008/2009 yang diawali
dengan terbentuknya tim TI di fakultas masing-masing. Tahap awal penawaran mata
kuliah sudah diisi secara online oleh operator TI fakultas sesuai penawaran yang
diserahkan oleh ketua jurusan sesuai jadwal yang diatur dalam kalender akademik.
Mahasiswa juga mengisi KRS (kartu rencana studi) secara mandiri dan online melalui
website Undiksha dengan tetap dilegalkan oleh PA dan Kasubbag. Pendidikan Fakultas.
Untuk kegiatan registrasi administrasi yaitu pembayaran SPP sudah dilakukan secara
online dengan bekerjasama dengan pihak eksternal (untuk saat ini dengan Bank BNI46)
dengan menggunakan system SPC (student payment center) mahasiswa bisa melakukan
pembayaran SPP di seluruh cabang bank BNI. Beberapa kegiatoleh administrasi baik
akademik maupun kemahasiswaan diproses dengan system informasi dengan jaringan
intranet yang ditangani oleh UPT. Pusat Komputer dengan server dan multiuser seperti
pembuatan daftar hadir peserta kuliah (DPK), daftar hadir peserta kuliah dan nilai akhir
(DPNA), entri nilai, kutipan daftar nilai (KDN), transkrip nilai maupun pembuatan
ijasah. Secara bertahap dirancang dengan pertimbangan efisiensi dan efektifitas baik
waktu pengerjaan, tenaga maupun biaya pengembangan system informasi mengarah
pada desentralisasi yang tentunya dipertimbangkan juga SDM yang ada.
Sebagai penunjang system informasi online Undiksha untuk saat ini
dilingkungan kampus sudah dipasang kabel jaringan berbasis Fiber Optic (FO) untuk

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


93
menghubungkan antar kampus. Selain itu, fasilitas lain untuk mendukung proses
pembelajaran berbasis multimedia dengan teknologi informasi terus ditingkatkan
penyediaannya secara menyeluruh. Sampai sekarang wireless access point internet (hot
spot) sudah terpasang di 170 titik, yang tersebar di area kampus Undiksha. Dengan
demikian, mahasiswa yang memiliki perangkat mobile computer (notebook/laptop)
dapat melakukan akses internet di mana saja di dalam kampus. Hal ini cukup membantu
dalam meningkatkan rasio pemanfaatan IT oleh mahasiswa. Dengan ketersediaan sarana
mobile computer yang semakin terjangkau oleh mahasiswa, nampaknya ke depan rasio
ketersediaan terminal komputer tetap (desktop) tidak perlu mencapai target 1:4
mahasiswa, karena sudah cukup untuk memenuhi keperluan praktikum.
Fasilitas internet dalam bentuk email accountmemberikan peluang kepada
seluruh civitas akademica Undiksha untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Mahasiswa dan dosen juga dapat memperoleh berita dari portal berita Undiksha pada
website http://www.undiksha.ac.id. Dalam website ini terdapat silabus on-line yang
menjadi panduan proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa. Mahasiswa dan
orang tua dapat memantau silabus on-line tersebut demi terjalinnya hUndikshaungan
yang serasi dan kontrol yang baik di antara universitas, masyarakat, dan dunia. E-
learning dimanfaatkan oleh sebagian dosen untuk proses pembelajaan pada mata kuliah
Menulis dan Editing. E-books/E-journals dalam kapasitas tertentu dapat membantu
mahasiswa dalam menyusun tugas akhir. Pembelajaran dengan multimedia sedang
dikembangkan dalam bentuk pembuatan bahan ajar yang menarik
Bersamaan dengan upaya perbaikan internal sistem informasi manajemen,
Undiksha juga perlu segera menangani potensi lain terkait TI di sekitar kampus. Posisi
geografis kampus di jantung kota Singaraja merupakan salah satu kekuatan tersendiri
untuk dapat dimanfaatkan untuk menjadikan Undiksha sebagai service provider institusi
pendidikan di Singaraja .
Ketercukupan infrastruktur perangkat keras dan sistem jaringan masih belum
secara optimal dimanfaatkan, sehingga masih terdapat kapasitas tersisa yang sebaiknya
segera dimanfaatkan. Langkah konsolidasi, sosialisasi dan pelatihan-pelatihan
nampaknya perlu ditingkatkan dan dicarikan terobosan agar dapat dipercepat.
Pengembangan manajemen dalam hal ketersediaan sumber daya untuk support teknis
perlu ditingkatkan sehingga mampu memberikan pelayanan dalam hal pengembangan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


94
dan operasional secara optimal dan dapat memanfaatkan sarana prasarana yang ada
secara optimal.

11. Kecukupan dan Kesesuaian Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Pendukung
untuk Pemberdayaan Sistem Informasi

Sistem informasi mendapat porsi yang cukup memadai. Aktivitas sumber daya
ini didukung oleh ketersediaan fasilitas yang cukup memadai, seperti komputer
multimedia, kamera ukuran besar dan kecil, scanner, printer berbagai tipe, dan ruangan.
Kuantitas dan kualitas sumber daya dibidang TI yang difungsikan secara optimal
dapat memaksimalkan pengelolaan system informasi. Tim TI yang dibentuk
bersainskan SK rektor sangat membantu dalam melaksanakan administrasi, entry data
pada layanan system informasi online. Fasilitas hotspot yang sudah bisa diakses
dimasing-maisng fakultas memudahkan koordinasi, dan sudah dimanfaakan dengan
cukut tinggi oleh staf operator, dosen maupun mahasiswa.

12. Efisiensi dan Efektivitas Pemanfaatan Sistem Informasi


Sistem informasi yang dipergunakan di Undiksha selama ini dirasa telah cukup
memadai. Berkembangnya layanan akademik, kemahasiswaan dan keuangan yang
dilakukan secara online dapat berjalan dan berlangsung sesuai dengan harapan, dimulai
dari penerimaan mahaiswa baru jalur mandiri (PMJM) yaitu pada saat pendaftaran awal
sampai pembayaran dilakukan secara online sangat membantu dalam efisiensi waktu,
biaya, penyedian data dan validasi data. Sebagian proses administrasi akademik dan
kemahasiswaan juga dikelola secara komputerisasi dengan menggunakan jaringan lokal
(intranet) dengan tujuan menjaga keamanan data. Efektivitas dan efisiensi sistem
informasi ini terus-menerus ditingkatkan melalui pengembangan sistem informasi
terpadu UPT Pusat Komputer, BAAKPSI dan Fakultas/Jurusan.

13. Keberadaan dan Pemanfaatan On-Campus Connectivity Devices(intranet)


Universitas Pendidikan Ganesha telah memanfaatkan fasilitas sistem informasi
yang dikelola oleh UPT Pusat Komputer. Pusat Komputer yang menunjang pelayanan
akademik, kemahasiswaan, gaji, dan kepegawaian. Mulai tahun 1990 Layanan
akademik di Undiksha seperti pengisian data awal mahasiswa, penawaran mata kuliah,

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


95
kartu rencana studi kontrak mata kuliah, daftar hadir mahasiswa, serta pengelolaan nilai
sudah hampir seluruhnya terkomputerisasi. Selanjutnya, jurusan telah memanfaatkan
jaringan dalam kampus yang dikendalikan oleh UPT. Pusat Komputer untuk
kepentingan akses global dan lokal kampus dengan sistem Local Area Network (LAN).

14. Keberadaan dan Pemanfaatan Global ConnectivityDevices(Internet)


Pada saat ini ketersediaan bandwidth dengan kapasitas keseluruhan 170 Mbps
dengan pembagian 140 Mbps untuk di Singaraja dan 25 Mbps untuk di Denpasar, dan di
kampus Jinengdalem 15 Mbps cukup memberikan kesempatan memadai bagi
mahasiswa dan dosen dalam mengakses informasi di internet. Dengan rasio
ketersediaan bandwith yang mendekati angka 1 Kbps dirasa sudah cukup memadai
dalam pemenuhan standar minimum kecukupan akses. Meskipun demikian nampaknya
kebutuhan akan ketersediaan bandwidth internet ini menjadi faktor yang harus
diperhatikan dengan fakta bahwa sampai saat ini pemakaian bandwidth berada pada
kondisi maksimum dari waktu ke waktu. Terminal komputer yang tersedia dan dapat
dipergunakan oleh mahasiswa dan dosen berada pada rasio 1:10. Pada beberapa jurusan
kecukupan ketersediaan terminal sudah memenuhi target minimal 1:3, sedangkan dosen
dengan target 1:1. Akses informasi melalui jaringan yang disediakan juga dapat
dilakukan melalui akses nirkabel yang tersedia secara luas di dalam kampus.
Selain itu, fasilitas lain untuk mendukung proses pembelajaran berbasis
multimedia dengan teknologi informasi terus ditingkatkan penyediaannya secara
menyeluruh. Sampai sekarang wireless access point internet (hot spot) sudah terpasang
di 45 titik, yang tersebar di area kampus Undiksha. Dengan demikian, mahasiswa yang
memiliki perangkat mobile computer (notebook/laptop) dapat melakukan akses internet
di mana saja di dalam kampus. Hal ini cukup membantu dalam meningkatkan rasio
pemanfaatan IT oleh mahasiswa. Dengan ketersediaan sarana mobile computer yang
semakin terjangkau oleh mahasiswa, nampaknya ke depan rasio ketersediaan terminal
komputer tetap (desktop) tidak perlu mencapai target 1:5 mahasiswa, karena sudah
cukup untuk memenuhi keperluan praktikum.
Dengan ketersediaan sarana dan prasarana IT untuk kegiatan akademik ini, maka
salah satu keunggulan yang diperoleh adalah bahwa lulusan Undiksha memiliki
kemampuan sains IT yang memadai. Kemampuan sains untuk membuat laporan,

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


96
melakukan presentasi dan melakukan pengolahan data dapat dikuasai selama menjalani
proses pendidikan di Undiksha.
Berdasarkan uraian di atas kondisi internal Undiksha di bidang .pembiayaan,
sarana dan prasarana, serta sistem informasi ditemui beberapa kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan Undiksha di bidang ini adalah sebagai: (1)Sistem pengelolaan keuangan yang
menggunakan satu rekening yaitu rekening rektor; (2)Penyusunan anggaran setiap tahun
melalui raker; (3)Jumlah pemustaka (mahasiswa, dosen,pegawai, masyarakat umum)
cukup besar; (4) Jumlah koleksi perpustakaan (tercetak dan non cetak) memadai;
(5)Kemampuan pustakawan dalam publikasi ilmiah cukup baik; (6)Kuantitas dan
kualitas layanan Perpustakaan semakin meningkat; dan (7) Pendataan dengan memakai
sistem komputerisasi mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan data
akademik. Selain itu, pemanfaatan Global Connectivity Devices dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran mahasiswa; dan (8) Sudah dipasangnya jaringan
berbasis Fiber Optic sehingga menjadi jalan untuk mengembangkan system informasi
terpadu. Sedangkan kelemahan yang dirasakan Undiksha adalah: (1) Ketergantungan
sumber dana dari mahasiswa; (2) Kemampuan teknis kepustakawanan pustakawan
umumnya belum memadai dan studi lanjut pustakawan ke S1 dan S2 ilmu perpustakaan
rendah; (3) Koleksi elektronik belum memadai, dimana produk publikasi perpustakaan
belum dikemas seoptimal mungkin menjadi program unggulan yang memiliki daya
saing tinggi; (4) Belum diterapkannya penelitian perpustakaan untuk keperluan analisis
kebutuhan dan kebijakan institusi; (5) Kurangnya koordinasi antara dosen dan
manajemen staf akademik menghambat pengolahan dan pengelolaan data. Kemudian,
kurangnya kecakapan dosen dan mahasiswa dalam memanfaatkan layanan pembelajaran
dengan sistem informasi mutakhir dapat mengurangi efektivitas dan efisiensi kerja
sistem informasi; (6) Lokasi kampus yang berada dibeberapa tempat membuat
pemasangan infrastruktur jaringan dengan biaya yang lebih tinggi serta perawatan dan
monitoring jaringan yang cukup berat; (7) Keterlambatan data dan tidak sempurnanya
data yang masuk menyebabkan layanan sistem informasi tidak bisa berjalan optimal;
dan (8) Kepatuhan dalam mengikuti jadwal kalender akademik, dan kedisiplinan yang
menyebabkan keterlambatan data dan kurang lengkapnya dalam melakukan entry data.
Kondisi eksternal memberikan peluang sekaligus ancaman kepada
UNDISKSHA berbaitan dengan .pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


97
informasi. Beberapa peluang Undiksha adalah: (1) Dengan adanya kebijakan anggaran
pendidikan 20% dari APBN dan didukung oleh berbagai peraturan perundang-undangan
di dunia pendidikan, maka memungkinkan Undiksha meningkatkan kuantitas dan
kualitas pembiayaan, sarana prasarana dan system informasi; (2) KepMenpan
No.132/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya memberi
peluang untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pustakawan; (3) Rencana
kenaikan anggaran kependidikan oleh Pemerintah; (4) Kebutuhan masyarakat terhadap
sumber informasi dalam berbagai disiplin ilmu semakin meningkat; (5) Globalisasi
memberikan peluang semakin terbuka luas untuk bekerjasama, baik dengan kalangan
perpustakaan perguruan tinggi maupun unit perpustakaan lainnya yang terkait.; (6)
Memaksimalkan fungsi sistem informasi untuk kegiatan administratif akademik,
kemahasiswaan, dan kepegawaian merupakan peluang untuk meningkatkan efektifltas
dan efisiensi; dan (7) Dengan sudah berjalannnya beberapa layanan online dapat
memberikan pelayanan yang lebih cepat dan bias diakses secara global. Sedangkan
ancaman yang harus dihadapi atau dihidarkan oleh Undiksha adalah: (1) Tuntutan
terhadap layanan perpustakaan yang berkualitas semakin meningkat; (2) Tuntutan
pelayanan prima semakin meningkat sehingga diperlukan tenaga yang profesional; (3)
Tersedianya akses informasi di luar Undiksha yang semakin banyak, sehingga
diperlukan adanya layanan TI yang berkualitas; (4) Ketidakakuratan data awal yang
dimasukkan ke dalam sistem dan kurangnya pengamanan terhadap sistem menjadi salah
satu unsur yang menurunkan kehandalan sistem informasi yang sedang dikembangkan;
dan (5) Keamanan data menjadi ancaman yang paling penting pada system informasi
online dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab seperti hacker.

Deskripsi SWOT Bidang F


1) STRENGTH (S)
a. Pengelolaan dana di tingkat Jurdik Fisika sudah transfaran dan akuntabel.
b. Sumber dana yang dihasilkan dosen melalui penelitian dan pengabdian pada
masyarakat tinggi.
c. Sumber daya dosen memiliki kemampuan yang memadai untuk mengelola
sistem informasi.
2) WEAKNESS (W)

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


98
a. Jurusan Pendidikan Fisika belum mampu menggali sumber dana diluar dana
yang berasal dari pemerintah dan mahasiswa.
b. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Jurdik Fisika belum optimal untuk
mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran.
c. Jurdik Fisika belum mampu menggali sumber dana diluar dana yang berasal dari
pemerintah dan mahasiswa.
3) OPPORTUNITY (O)
a. Pemberlakuan Pengelolaan Keuangan sebagai Badan Layanan Umum (PK BLU)
bagi Undiksha mulai tahun 2016.
b. Semakin banyaknya sumber dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang bersumber dari pemerintah.
c. Kerjasama dengan dunia usaha semakin terbuka lebar.
4) TREATH (T)
a. Semakin tinginya biaya operasional pendidikan di Perguruan Tinggi.
b. Semakin banyaknya perguruan tinggi sejenis di Indonesia.
c. Semakin tingginya tuntutan kualitas lulusan.

Analisis SWOT Komponen F


Kondisi
Internal STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
 Pengelolaan dana di tingkat  Jurusan Pendidikan Fisika
Jurdik Fisika sudah transfaran belum mampu menggali
dan akuntabel. sumber dana diluar dana
 Sumber dana yang dihasilkan yang berasal dari
dosen melalui penelitian dan pemerintah dan mahasiswa.
pengabdian pada masyarakat  Sarana dan prasarana yang
cukup tinggi. dimiliki oleh Jurdik Fisika
 Sumber daya dosen memiliki belum optimal untuk
kemampuan yang memadai mendukung visi, misi,
untuk mengelola sstem tujuan, dan sasaran.
informasi.  Jurdik Fisika belum mampu
menggali sumber dana
diluar dana yang berasal
dari pemerintah dan
mahasiswa.
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
 Pemberlakuan  Mendatangkan TA untuk  Mengintegrasikan soft skill
Pengelolaan menambah pengetahuan melalui perkuliahan secara

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


99
Keuangan sebagai dosen dalam penelitian dan intensif.
Badan Layanan P2M dengan skim yang lebih  Melakukan workshop
Umum (PK BLU) tinggi dan dana yang lebih pengembangan elearning
bagi Undiksha mulai besar. bagi dosen Jurdik Fisika.
tahun 2016.  Memfasilitasi dosen untuk  Mengirimkan tenaga dosen
 Semakin banyaknya mengembangkan e learning. mengikuti kursus bahasa
sumber dana  Mengoptimalisasi Inggris dan magang di PT
penelitian dan pelaksanaan kelas unggulan lain yang mapan dalam
pengabdian kepada pengembangan kurikulum
masyarakat yang bilingual.
bersumber dari
pemerintah.
 Kerjasama dengan
dunia usaha semakin
terbuka lebar.
THREAT (T)
 Semakin tinginya  Melatih dosen untuk  Mengintegrasikan soft skill
biaya operasional mengintegrasikan soft skil dalam perkuliahan secara
pendidikan di dalam perkuliahan. berimbang dengan hard
Perguruan Tinggi.  Memperkuat penguasaan skill.
bahasa Inggris dosen  Pembelajaran bilingual
 Semakin banyaknya
diintensifkan.
perguruan tinggi
sejenis di Indonesia.  Standard TOEFL untuk
lulusan ditingkatkan.
 Semakin tingginya
tuntutan kualitas
lulusan.

G. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama


1. Penelitian
1.1 Mutu, Produktivitas, Relevansi Sasaran, dan Efisiensi Pemanfaatan Dana Penelitian
Hingga saat ini, sejumlah penelitian bermutu telah mampu dilakukan oleh
Undiksha, dibuktikan dari sejumlah penelitian berskala nasional yang dimenangkan,
seperti hibah pascasarjana, hibah bersaing, hibah fundamental, hibah kompetensi,
pekerti, penelitian strategis nasional, dan penelitian pemetaan mutu pendidikan (PPMP).
Produktivitas penelitian terlihat dari jumlah penelitian yang meningkat dari tahun ke
tahun
Sesuai dengan visi dan misi Undiksha, maka visi Lembaga Penelitian Undiksha
adalah mewujudkan lembaga penelitian yang unggul berlandaskan Pancasila dan UUD
1945 serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan profesionalisme dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kependidikan dan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


100
nonkependidikan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kini dan yang akan
datang, sedangkan Misi Lembaga Penelitian Unidksha adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan kelembagaan penelitian menjadi institusi yang unggul dalam
bidang penelitian kependidikan dan non kependidikan serta mengamalkan
hasil-hasilnya bagi pembangunan bangsa.
b. Melaksanakan program-program penelitian pada bidang-bidang: pendidikan
dan budaya, kajian wanita, bahasa dan seni, MIPA, pedesaan dan lingkungan
hidup, ideologi dan demokrasi, serta olah raga dan kesehatan dalam rangka
menghasilkan produk unggulan Undiksha.
c. Mengelola kegiatan penelitian secara profesional sehingga terjadi peningkatan
produk penelitian secara kuantitas dan kualitas.
d. Memfasilitasi pengembangan kemampuan meneliti bagi sivitas akademika
Undiksha.
e. Menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni serta menjunjung tinggi akhlak dan nilai-nilai kemanusiaan dalam semua
bidang kehidupan.
f. Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif dengan
memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal, mendorong
sivitas akademika untuk melaksanakan penelitian, serta responsif terhadap
perkembangan teknologi sosial dan budaya.
Produktivitas penelitian dosen Undiksha tiga tahun terakhir, seperti yang
diuraikan di atas, telah relevan dengan sasaran yang ingin dicapai sesuai jabaran visi
dan misi di atas.
Efisiensi pemanfaatan dana penelitian di Undiksha dapat dijelaskan sebagai
berikut. Sumber dana penelitian Undiksha diperoleh dari DIPA Undiksha, desentralisasi
penelitian, dan hibah kompetitif nasional. Untuk dana dari DIPA, sudah secara jelas
diatur pemanfaatannya dengan mengalokasikan dana untuk peneliti pemula, peneliti
lanjut, pusat kajian, dan penelitian kebijakan.

1.2 Agenda, Keberlanjutan, dan Diseminasi Hasil Penelitian


Agenda penelitian dirumuskan berdasarkan visi dan misi penelitian Undiksha
dalam bentuk tujuan strategis Lembaga Penelitian sebagai berikut.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


101
a. Menghasilkan produk-produk penelitian yang memiliki nilai unggul dalam
menunjang pembangunan lembaga dan bangsa.
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian pada bidang-bidang: pendidikan
dan budaya, kajian wanita, bahasa dan seni, MIPA, lingkungan hidup dan
pedesaan, ideologi dan demokrasi, dan olah raga dan kesehatan dalam rangka
menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian yang relevan kepada pengguna.
d. Memfasilitasi tumbuh kembangnya budaya meneliti bagi civitas akademika
Undiksha, para guru di sekolah, dan masyarakat lainnya.
e. Melakukan koordinasi secara intensif berbasis nota kesepahaman dengan
instansi-instansi terkait dalam upaya pengajian berbagai bidang yang menjadi
garapan Lembaga Penelitian Undiksha.
Keberlanjutan penelitian berupa skim penelitian multi tahun, penetapan tema-
tema unggulan perguruan tinggi sesuai dengan semangat desentralisasi penelitian,
diseminasi hasil-hasil penelitian untuk peningkatan kualitas pendidikan serta
merangsang lahirnya ide-ide inovatif yang perlu diteliti sebagai upaya keberlanjutan
penelitian.
Diseminasi hasil penelitian dilakukan secara turin setiap tahun, menyasar
kantong-kantong yang relevan dengan tema penelitian. Hingga saat ini, mengingat
penelitian Undiksha kebanyakan adalah bertema pendidikan, maka deseminasi yang
dilakukan lebih difokuskan pada guru-guru dan dosen LPTK.

1.3 Kegiatan Penelitian Bersama Dosen dan Mahasiswa


Pelibatan mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dalam penelitian dosen
sudah dilakukan, misalnya dalam penelitian Hibah Bersaing, Stranas, dan lainnya.
Keterlibatan mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dalam penelitian dosen, baru
dalam hal pengumpulan data, analisis data, dan kegiatan teknis lainnya. Meskipun
belum secara nyata terlibat dalam payung penelitian dosen, namun dari segi pengalaman
telah memberikan dampak positif kepada mahasiswa. Hal ini telah secara nyata
mempercepat kelulusan mahasiswa, sekaligus memberikan pengalaman penelitian yang
baik bagi mahasiswa baik dalam kompetisi di tingkat nasional maupun dalam

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


102
penyelesaian studi mereka. Ke depan, perlu dibuat regulasi agar mahasiswa secara
langsung terlibat dalam payung setiap penelitian dosen.

1.4 Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian yang Dilakukan oleh Mahasiswa
Kegiatan penelitian mahasiswa berupa PKMP (Program Kreativitas Mahasiswa
Penelitian) adalah tahun 2013 sampai 2015 sebanyak 5 judul penelitian; PKMM
(Program Kreativitas Mahasiswa Masyarakat) adalah 11 buah. Dari PKMP dan PKMM
yang telah dilakukan, mahasiswa Undiksha berhasil lolos mengikuti Pimnas sebanyak 2
judul tahun 2015/2016 dan berhasil mendapat 2 emas untuk presentasi kategori terbaik
dan 1 perak untuk poster terbaik. Untuk medali emas dengan jenis PKMM atas nama
Putu Gede Asnawa Dikta ,dkk dan untuk PKMGT atas nama I Gede Dana Santika, dkk.
Poster terbaik dengan medali perak diperoleh PKMM atas nama Putu Gede Asnawa
Dikta, dkk.

1.5 Hubungan antara Pengajaran, Penelitian Dan Pelayanan/ Pengabdian Kepada


Masyarakat

Pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat berhubungan secara sinergis.


Dari problem pembelajaran yang dihadapi akan lahir ide-ide penelitian. Demikian pula
hasil-hasil penelitian perlu didesiminasikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Ini merupakan sinergi dari aspek-aspek keilmuan; ontology keilmuan merupakan
substansi yang diteliti, epistemologinya adalah prosedur penelitian hingga mendapatkan
hasil penelitian, dan aksiologi penelitian adalah sumbangan hasil penelitian tersebut
untuk peningkatan mutu kehidupan. Hingga saat ini, implementasi aspek-aspek
keilmuan tersebut telah dilakukan berupa diseminasi hasil-hasil penelitian oleh lemlit
Undiksha

1.6 Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian dan Publikasi Dosen


Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Lemlit Undiksha telah mengkoordinasikan
berbagai jenis penelitian seperti (1) penelitian dana DIPA (sebelumnya DIK/DIK-S),
(2) penelitian hibah bersaing (HB), (3) penelitian fundamental, (4) penelitian dosen
muda, (5) penelitian kajian wanita, (6) penelitian pengembangan inovasi pembelajaran
di sekolah (sebelumnya PTK), (7) penelitian peningkatan kualitas pembelajaran

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


103
(sebelumnya RII), (8) penelitian hibah tim pascasarjana (HTP), (9) penelitian strategis
unggulan nasional, (10) RUKK, (11) penelitian lainnya seperti penelitian kerjasama
dengan pemda, ristek dan sebagainya.
Berdasarkan pada proses pelaksanaan penelitian mulai dari penyusunan
proposal, seleksi, pelaksanaan penelitian sampai penulisan laporan dan publikasi artikel,
para dosen di Program Studi Pendidikan Fisika telah mampu mengemban tugasnya
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dosen dalam melaksanakan penelitian
dengan dana DIPA DP2M Dikti dalam tiga tahun terakhir sebagaimana disajikan pada
tabel 06 berikut. Data lengkap judul dan dananya ada pada 6.2.2 Borang Akreditasi.

Tabel 06. Penelitian Dosen Program Studi Pendidikan Fisika


Jumlah Keterlibatan
No Tahun
Judul Dosen Mhsw Prosentase keterlibatan dosen
1 2015 13 18 22 100% (jumlah dosen 18)
2 2016 13 18 22 100% (jumlah dosen 18)
3 2017 7 18 22 100%(jumlah dosen 18)

Total dana penelitian yang diperoleh dosen Program Studi Pendidikan Fisika tahun
2014 sebesar Rp.489.189.000, tahun 2015 sebesar Rp.226.763.000, dan tahun 2016
sebesar Rp. 526.600.000. Rata-rata selama 3 tahun sebesar Rp. 414.184.000 (cek di
WINA).

2. Pengabdian Kepada Masyarakat


2.1 Mutu, Produktivitas, Relevansi Sasaran, dan Efisiensi Pemanfaatan Dana
Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat

Hingga saat ini, sejumlah pengabdian pada masyarakat bermutu telah mampu
dilakukan oleh staf dosen Program Studi Pendidikan Fisika, dibuktikan dari berhasilnya
mereka memenangkan kompetisi program pengabdian pada masyarakat di tingkat
nasional. Jumlah dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersumber dari
DP2M dikti dalam tiga tahun terakhir (2014 s/d 2016) cukup membanggakan seperti
pada tabel 07 berikut.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


104
Tabel 07. Pengabdian Masyarakat Dosen Program Studi Pendidikan Fisika
Jumlah Keterlibatan
No Tahun
Judul Dosen Mhsw Prosentase keterlibatan dosen
1 2015 11 18 20 100% (jumlah dosen 18)
2 2016 16 18 22 100 % (jumlah dosen 18)
3 2017 14 18 22 100% (jumlah dosen 18)

Total dana Pengabdian pada Masyarakat (P2M) yang diperoleh oleh dosen Program
Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2014 sebesar Rp. 255.000.000, tahun 2015 sebesar
889.900.000, dan tahun 2016 sebesar Rp. 659.000.000. Rata-rata selama 3 tahun sebesar
601.466.670 (cek di WINA).
Semakin bertambahnya jumlah penelitian dan program pengabdian kepada
masyarakat yang dimenangkan menunjukkan adanya peningkatan produktivitas dosen
dalam membuat usulan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Hibah-hibah
kompetisi yang dimenangkan di atas memiliki relevansi yang tinggi dengan kebutuhan
masyarakat, karena kegiatan-kegiatan yang diusulkan berbasis pada kebutuhan
masyarakat. Dilihat dari kemanfaatan, hibah-hibah di atas dirasakan sangat bermanfaat
karena menyentuh kebutuhan langsung khalayak sasaran.
Sumber dana penelitian dan pengabdian pada masyarakat Program Studi
Pendidikan Fisika Undiksha diperoleh dari DIPA Undiksha, DP2M Dikti dan dana
pendampingan pemerintah Kabupaten dan Provinsi. Pendanaannya sangat disesuaikan
dengan peruntukkannya dan penggunaannya terus dipantau baik melalui pemantauan
laporan administrasi maupun melalui monitoring secara berkala dan berkelanjutan.
Untuk dana dari DIPA, sudah secara jelas diatur pemanfaatannya dengan
mengalokasikan dana untuk pengabdian masyarakat baik yang bersifat rintisan maupun
penunjang.

2.2 Agenda, Keberlanjutan, Diseminasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat


Agenda pengabdian pada masyarakat: Berdasarkan visi dan misi di atas,
dikembangkan arah kegiatan, tujuan dan sasaran strategis program Lembaga
Pengabdian pada Masyarakat Undiksha sebagai berikut. Arah kegiatan P2M Juurusan
Pendidikan FisikaUndiksha adalah menuju tercapainya masyarakat Indonesia yang
maju, adil dan sejahtera bersainskan Pancasila dan Undang-undang Sains 1945.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


105
Sementara Tujuan dari pelaksanaan P2M adalah: (1) meningkatkan pemenuhan
berbagai kebutuhan sekolah dan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui pendekatan pendidikan, penyuluhan dan pembinaan secara
partisipatif, dan (2) mempercepat proses peningkatan kualitas pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Sasaran dari P2M adalah: (1) masyarakat Sekolah, yang
didalamnya termasuk siswa, guru, dan pegawai administrasi sekolah, dan (2)
masyarakat, yaitu masyarakat yang memiliki latar belakang sosial demografis,
ekonomis, pendidikan yang berbeda; kader-kader pembangunan di desa/kelurahan
sasaran; anggota masyarakat potensial di desa sasaran, maupun lembaga/organisasi,
serta badan dan dinas pemerintah maupun non pemerintah.
Agenda ke depan dapat dilihat dari bidang garapan Lembaga Pengabdian kepada
Masyarakat. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian masyarakat mengusung bidang unggulan
Pemberdayaan Masyarakat berbasis riset berdimensi kerakyatan dan berkelanjutan.
Bidang unggulan tersebut didukung oleh pelaksanaan bidang-bidang garapan berikut:
a. Pengabdian dan pendampingan dalam bidang pendidikan persekolahan
b. Pengabdian dan pendampingan dalam bidang pendidikan masyarakat
c. Pengabdian dan pendampingan dalam bidang pengembangan sumber daya
d. Pengabdian dan pendampingan dalam bidang advokasi dan akuntan publik
e. Konsultan bidang pendidikan, industri, kewirausahaan, sumber daya, dan
penerapan IPTEKS.
Dilihat dari bidang garapan /bentuk kegiatan yang terakumulasi dalam kegiatan
P2M ini dapat dijabarkan beberapa kegiatan, yaitu sebagai berikut.
a. Pendidikan kepada masyarakat. Kegiatan pendidikan kepada masyarakat
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia,
melalui pendidikan luar sekolah. Bentuk-bentuk kegiatannya, berupa:
pendidikan keluarga, kursus-kursus, lokakarya, penyuluhan, latihan,
bimbingan kerja, proyek percontohan, kelompok belajar dan lain-lain.
b. Pelayanan kepada Masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat adalah
pemberian layanan oleh Undiksha secara profesional kepada masyarakat
yang memerlukan. Pelayanan yang diberikan dapat berbentuk: perencanaan
kota, studi kelayakan, pelayanan kesehatan, bimbingan, dan penyuluhan
pertanian dalam arti luas, pelayanan manajemen, bantuan hukum, pelayanan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


106
teknologi dan komunikasi pendidikan, konsultasi berbagai disiplin ilmu yang
dimiliki Undiksha
c. Penerapan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni serta hasil-hasil Penelitian.
Penerapan IPTEKS dan hasil penelitian dapat berupa: teknologi tepat guna,
penerapan hasil-hasil penelitian, penerapan berbagai ilmu terapan dan
sebagainya.
d. Pengembangan Wilayah secara Terpadu. Lembaga pengabdian kepada
masyarakat Undiksha, dalam mewujudkan kegiatan ini menetapkan desa
binaan sebagai sentra aktivitas. Bekerja sama dengan Pemkab setempat yang
ada di Bali, ditetapkan beberapa desa untuk menjadi binaan dalam kurun
waktu yang tidak terbatas. Pembinaan dilakukan secara interdisipliner
dengan harapan bisa menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat.
e. Alih Teknologi. Alih teknologi merupakan kelanjutan pengembangan hasil-
hasil penelitian di perguruan tinggi yang tidak hanya sebagai proses
teknologi saja, tetapi merupakan perpaduan proses ekonomi, sosial, budaya
dan teknologi. Teknologi yang dipilih harus langsung dapat dimanfaatkan
dan dinikmati masyarakat serta mampu menciptakan kegiatan yang selaras
dengan kondisi sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.
f. Kaji Tindak. Kaji tindak merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada
masyarakat dengan cara melaksanakan kegiatan (action) yang mampu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuannya untuk
mengembangkan kemampuan dan pendekatan baru serta memecahkan
masalah dengan penerapan langsung gagasan-gagasan terhadap masalah-
masalah aktual dalam masyarakat atau di dunia usaha.

2.3Kegiatan Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat Bersama Dosen dan


Mahasiswa

Sejauh ini keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM baik yang didanai dari
DP2M dikti, DIPA Undiksha, maupun sumber dana lainnya masih sangat kecil.
Pelibatan mahasiswa sifatnya sangat insidental, misalnya pada kegiatan penghijauan
atau kegiatan lainnya yang memerlukan jumlah personal yang banyak.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


107
2.4 Banyak dan Mutu Kegiatan P2M dan Publikasi Dosen
Sebagian hasil-hasil kegiatan P2M, baik yang berasal dari dana DP2M dikti
maupun DIPA Undiksha telah dipublikasikan. Dalam tiga tahun terakhir 6 buah telah
dipublikasikan pada Jurnal nasional tak terakreditasi. Sampai saat ini belum ada hasil-
hasil kegiatan P2M yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi maupun
jurnal internasional. Jika dibandingkan dengan jumlah kegiatan P2M dalam tiga tahun
terakhir, jumlah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional tak terakreditasi hanya 20%.

2.5 Hubungan Kerjasama dan Kemitraan Pengabdian Kepada Masyarakat


Dengan Lembaga Dalam dan Luar Negeri

Sejauh ini kerjasama dan kemitraan dengan lembaga dalam negeri di bidang
pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan. Namun jangkauan kerjasama tersebut
baru terbatas di lingkungan pemkab dan pemprov Bali. Beberapa bentuk kerjasama dan
kemitraan yang telah dilakukan dengan, perguruan tinggi, pemkab/pemkot dan pemprov
adalah:
(1) Kerjasama dengan Universitas Panji Sakti, Pemkab Kab Buleleng dalam sharing
pendanaan untuk program Iptek bagi Wilayah.
(2) Kerjasama dengan pemerintah provinsi Bali dalam penuntasan buta aksara.
(3) Kerjasama dengan pemkab Buleleng dalam berbagai bentuk kajian antara lain:
revitaliasi terminal Sangket, revilatlisasi Wisata Air Sanih; kajian tambak
bandeng di Gerokgak, kajian batu merah di Tajun, kajian pengembangan Badan
Bencana Daerah, dan Kajian pemekaran kecamatan.
Sampai saat ini LPM Undiksha belum memiliki kerjasama dan kemitraan dengan
lembaga yang berkaiatan dengan pengabdian kepada masyarakat di luar negeri.

3. Kerjasama
3.1 Kerjasama dengan Instansi Yang Relevan
Untuk mencapai visi dan misi Undiksha, peran kerjasama sangat menentukan.
Kuantitas dan kualitas kerjasama yang dilakukan Undiksha sangat tergantung dari
kondisi Undiksha. Kebijakan kerjasama diarahkan untuk mendukung tercapainya
visi dan misi yang telah dirumuskan. Untuk itu program-program kerjasama
diarahkan pada peran utama yang diemban Undiksha, yaitu Tri Dharma Perguruan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


108
Tinggi meliputi: (i) bidang pendidikan dan pengajaran, (ii) bidang penelitian, dan
(iii) bidang pengabdian pada masyarakat, dengan memperhatikan sumber daya yang
dimiliki. Kerjasama bidang pendidikan dan pengajaran, meliputi:
(a) Darma siswa dan student exchange. Program Studi Pendidikan Fisika Undiksha
menerima darma siswa masing-masing 4, 2, dan 20 pada tahun 2009, 2010, dan
2011. Undiksha juga menerima kunjungan mahasiswa dari Griffith University
Gold Cost Australia sebanyak 20 orang untuk melakukan program literary
writing. Pada tahun 2011 ini, Undiksha menerima kunjungan mahasiswa dan
dosen dari School of Education Windesheim University Belanda untuk
melakukan berbagai seminar.
(b) Praktek mengajar di sekolah-sekolah. Undiksha telah bekerjasama dengan
pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan untuk melaksanakan praktek
mengajardi sekolah-sekolah;
Kerjasama bidang penelitian. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Undiksha
belum ada melakukan kerjasama penelitian dengan instansi lain. Sementara untuk
kerjasama dalam bidang pengabdian pada masyarakat, Program Studi Pendidikan Fisika
Undiksha telah melakukan beberapa kegiatan, antara lain:
a. Program Pembinaan Desa Tertinggal. Undiksha bekerjasama dengan pemerintah
Kabupaten Buleleng untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat di
kecamatan Kubutambahan Buleleng sejak tahun 2009 s.d 2011 dalam rangka
menekan kemiskinan dan di desa Kubu Karangasem untuk menekan jumlah
pengemis sejak tahun 2010-sekarang.
b. Para dosen Jurdik Fisika Prof. Dr. I Wayan Sadia, Prof.Dr. Ketut Suma, Prof.
Dr. I Wayan Suastra, Prof. Dr. I Wayan Santyasa, Drs. Putu Yasa, M.Si, Putu
Artawan, S.Pd, M.Si terlibat sebagai Tim Akademisi dan Pembina dalam
kegiatan Olimpiade Fisika dan Sains di Provinsi Bali dan sebagai narsumber di
sekolah-sekolah di seluruh Bali.
c. Prof. Dr I Wayan Suastra, M.Pd sebagai Tim seleksi Kepala Sekolah Bali
Mandara tahun 2015 (SK Gubernur Bali) dan tahun 2016 sebagai Tim seleksi
Pejabat Tinggi Pratama (setingkat Kepala Dinas) di Kabupaten Buleleng. Di
samping itu, juga terlibat sebagai tim pendamping akademik di berbagai PT di

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


109
luar Undiksha seperti IKIP PGRI Bali, Universitas Warmadewa, STP Nusa Dua,
IHDN Denpasar, dan STAH Mpu Kuturan Singaraja.

3.2 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama


Monitoring dan evalusi pelaksanaan kerjasama belum dilaksanakan secara optimal,
hanya sebatas pada kegiatan tertentu dan rapat tim kerjasama. Untuk mengetahu
tingkat keterlaksanaan dan capaian target kerjasama, monev harus dilaksanakan
pada saat kegiatan kerjasama dilaksanakan. Untuk itu ke depan Undiksha harus
melibatkan tim monev internal untuk memantau dan mengevalusi semua aktivitas
kerjasama, dan merekamnya dengan instrumen monev.

3.3 Hasil Kerjasama yang Saling Menguntungkan


Kerjasama yang dilakukan selama ini sudah barang tentu memberikan benefit pada
baik staf pengajar dan mahasiswa serta Undiksha, terutama nonfinacial benefite.
Sampai saat ini financial benefite yang diperoleh sangat kecil, sebatas honor tenaga
ahli. Ke depan Undiksha harus merancang kerjasama yang dapat memberikan
keuntungan bukan saja nonfinansial tetapi juga memberikan keuntungan finansial.
Kerjasama harus dimanfaatkan untuk generating revenue bagi Undiksha.

3.4 Kepuasan Pihak-Pihak yang Bekerja Sama


Mitra kerjasama menyatakan kegiatan kerjasama yang dilaksanakan dengan
Undiksha selama ini rata-rata sangat puas. Untuk merekam tingkat kepuasan mitra
kerjasama, Undiksha perlu mempersiapkan intrumen untuk mengukut tingkat
kepuasan kegiatan yang dilakukan, dan ini sudah dipersiapkan.
Analisis kondisi real internal di Undiksha yang berkaitan dengan Lembaga
Penelitian, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat dan kegiatan kerjasama yang
dimotori oleh tim kerjasama Undiksha di bawah naungan PR4 menghasilkan cermatan
kekuatan dan kelemahan Undiksha dalam penelitian, pengabdian kepada masyarakat
dan kerjasama. Kekuatan Undiksha dalam bidang ini adalah: (1) Tersedia sumber daya
manusia (SDM) yang memadai, terutama tenaga edukatif yang terakumulasi sejak
tahun 2009 sampai dengan dengan tahun 2012 dalam bentuknya sebagai sebuah
universitas yang diberi perluasan mandat untuk mengembangkan program-program

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


110
kependidikan dan non kependidikan. Potensi SDM Undiksha yang cukup baik ini masih
dapat dikembangkan lagi untuk berkontribusi pada pelaksanaan penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dan kerjasama di tingkat nasional dan internasional; (2) Sarana dan
prasarana untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat cukup memadai
tersedia kalau ditinjau dari tema-tema fokus penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat Undiksha. Sarana pendidikan yang dimiliki Undiksha meliputi sarana ICT
dan teleconference, buku-buku, fasilitas laboratorium komputer, fasilitas laboratorium
bahasa, ruang belajar multi media, fasilitas audio visual, media pembelajaran, dan
sarana penunjang pendidikan lainnya. Sarana dan prasarana penunjang pendidikan
tersebut dapat digunakan secara optimal guna meningkatkan kualitas PBM di Undiksha;
(4) Inovasi dan kreativitas individual dosen dan mahasiswa cukup tinggi dalam
mengembangkan topik-topik penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; dan (5) Hal
ini didukung oleh komitmen dan kebijakan pimpinan Undiksha yang berorientasi pada
keunggulan akademik, inovasi dan kreatifitas. Hal ini dapat dilihat dari Hibah-hibah
dana penelitian dan pengabdian masyarakat berskala nasional yang dimenangkan oleh
dosen dan mahasiswa Undiksha.
Di samping kekuatan-kekuatan yang diuraikan di atas, Undiksha juga
dihadapkan pada kondisi-kondisi yang dapat dipandang sebagai kelemahan dalam hal
penelitian, pengabdian kepada masyarakat (P2M) dan kerjasama, di antaranya adalah:
(1) Penelitian, P2M dan kerjasama yang dikembangkan dosen Undiksha belum
dibingkai sesuai dengan kelompok bidang keilmuan/bidang studi/keilmuan yang
menjadi unggulan Undiksha; (2) Produk-produk akademik unggulan Undiksha seperti
berbagai hasil-hasil pengabdian pada masyarakat dalam bidang pendidikan, sosial,
ekonomi, budaya, seni, dan Ipteks belum dikemas seoptimal mungkin dalam bentuk
program-program unggulan yang memiliki daya saing tinggi untuk bisa dijual atau
ditawarkan pada pemerintah daerah maupun perguruan tinggi lain dan industri terkait.
Hal ini berakibat pada rendahnya pemasukan dana yang berasal dari program tersebut;
(3) Sumber dana pengabdian pada masyarakat masih sebagian besar dari pemerintah,
khususnya Ditjen Dikti (DP2M) dan Ristek. Sumber dana dari pemerintah daerah dan
dunia usaha (Dudi) masih sangat minim; (4) Belum adanya sinergi antara penelitian dan
P2M dan kerjasama institusi untuk menjamin keberlanjutan dan produk unggul yang
dihasilkan; (5) Jumlah publikasi ilmiah dalam Jurnal berskala internasional dan nasional

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


111
terakreditasi serta HAKI/Paten nasional maupun internasional masih sedikit dan masih
sangat memungkinkan untuk ditingkatkan; dan (6) Pendokumentasian dan tata kelola
data kinerja dan produk ilmiah dosen perlu diperbaiki, sehingga memudahkan
pemangku kepentingan dan masyarakat luas mengakses produk-produk akademik
tersebut, dalam hal ini sistem penelusuran sitasi sangat penting dikembangkan. dan dan
dibuat secara bersainskan potensi karya pengabdian pada masyakat.
Dewasa ini dunia berada pada era global dengan berbagai implikasinya. Pada era
ini telah terdapat kecenderungan pergeseran dari sistem produksi massal, sistem politik
demokrasi, dan budaya modern pada gelombang kedua menuju ciri sistem produksi
fleksibel dan terdesentralisasi pada gelombang ketiga sebagaimana dinyatakan oleh
sejumlah tokoh futuristik seperti Alvin Toffler dan John Naisbit. Implikasi dari
perubahan tersebut diduga secara langsung terwujud pada pergeseran kekuasaan
(powershift), perdagangan, ekonomi, politik, dan interrelasi internasional.
Mengantisipasi keadaan ini, beberapa perguruan tinggi yang mampu, diberi
kesempatan untuk merealisasikan pengelolaan atas sains otonomi sebagaimana diatur
dalam PP 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Bertolak dari gambaran umum tersebut, perlu dilakukan telaah terhadap
sejumlah faktor eksternal, baik yang berupa peluang maupun ancaman yang dihadapi
oleh Undiksha Singaraja pada masa depan. Dengan memadukan hasil pencermatan
terhadap kondisi internal dan eksternal tersebut dapat dilaksanakan telaah strategik yang
keluarannya dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun Rencana Strategis
Pengembangan Undiksha tahun 2010-2014.
Kondisi eksternal yang berkaitan dengan penelitian, P2M dan kerjasama yang
memberikan peluang bagi Undiksha dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Undang-
Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen berdampak positif terhadap
peningkatan jumlah calon mahasiswa Undiksha, khususnya untuk jurusan/Jurusan
kependidikan. Kondisi ini telah meningkatkan tingkat persaingan calon mahasiswa di
Undiksha, yang dengan demikian sangat memungkinkan bagi Undiksha untuk
memperoleh calon mahasiswa baru yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas
mahasiswa akan memberi peluang pada peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa atau kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dosen yang melibatkan mahasiswa; (2) Adanya persyaratan sertifikasi guru

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


112
memberi peluang bagi Undiksha untuk meningkatkan perannya dalam pembinaan dan
pengembangan program-program kerjasama peningkatan profesionalisme guru; (3)
Adanya kebijakan pemerintah yang mendorong tiap kabupaten/kota memiliki minimal
sebuah sekolah bertaraf internasional di berbagai jenjang (TK, SD, SMP, SMA/SMK,
bahkan perguruan tinggi), memberi peluang pada Undiksha untuk mengembangan
kegiatan penelitian, P2M dan kerjasama dalam pengembangan dan peningkatan prestasi
sekolah bertaraf internasional di berbagai daerah kabupaten/kota; (4) Undiksha menjadi
harapan Pemkab/Pemkot se-Bali dan Pemerintah Provinsi Bali dalam berkontribusi
besar dalam program-program peningkatan mutu, pemerataan, dan akses pendidikan
yang mereka programkan. Hal ini akan memberi peluang yang besar kepada Undiksha
membangun kemitraan baik di bidang penelitian dan pengembangan (reserach and
development), dan berbagai jenis kegiatan pengabdian kepada masyarakat; (5) Adanya
kesadaran dan komitmen semua stakeholder (pemerintah dan organisasi nonpemerintah)
tentang pelestarian lingkungan dan pendidikan lingkungan hidup, memberi peluang
Undiksha untuk mengembangkan program-progam penelitian, P2M dan kerjasama
tentang pendidikan lingkungan hidup, IPTEKS berbasis lingkungan hidup, dan
program-program penanggulangan bencana yang memerlukan kerjasama dari berbagai
pihak terkait; (7) Semakin diperlukan produk perguruan tinggi yang berupa lulusan,
ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berguna langsung untuk mengatasi berbagai
masalah pengentasan kemiskinan, masalah kependudukan, pengelolaan sumberdaya
alam, pemberdayaan ekonomi rakyat, hukum, dan aspek IPOLEKSOSBUD lainnya; (8)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang mensyaratkan porsi dana pendidikan
20% dari RAPBN/RAPBD yang didukung oleh komitmen pemerintah pusat dan daerah
untuk terus mengusahakan keterwujudannya menjadi peluang bagi Undiksha untuk
memenuhi tuntutan terhadap mutu sumber daya manusia Indonesia, sejalan dengan
pengakuan dan kesadaran terhadap fungsi dan peran SDM tersebut dalam memajukan
kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Peningkatan anggaran tersebut menjadi
peluang Undiksha untuk meningkatkan anggaran kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat; (10) Globalisasi memberikan peluang semakin terbuka luas untuk
bekerja sama, baik dengan kalangan perguruan tinggi di dalam negeri maupun dengan
kalangan perguruan tinggi luar negeri dalam berbagai bentuk kegiatan akademik dan
nonakademik yang terkait; (11) Posisi Bali sebagai daerah tujuan wisata (DTW)

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


113
nasional dan internasional membuka peluang kerja yang besar di sektor kepariwisataan
dengan berbagai keahlian pendukung, temasuk di dalamnya penguasaan berbagai
bahasa asing. Di samping itu, Bali juga banyak dipelajari orang karena kesenian dan
kebudayaannya. Oleh karena itu, ada peluang Undiksha untuk mengembangkan
kebudayaan, kesenian, dan bahasa daerah. Undiksha dapat turut berkontribusi dalam
internasionalisasi kearifan lokal Bali dalam berbagai bentuk karya akademik baik dalam
bentuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyrakat; (12) Adanya kewajiban bagi
dunia usaha dan industry untuk menyiapkan dana Corporate Social Responsibility
(CSR) memberi peluang bagi Undiksha untuk bekerjasama dalam mengembangkan
model-model turut menyalurkan dana CSR itu dengan sasaran yang tepat, seperti BNI
46 dengan program Clean and Green, pemberian beasiswa bagi mahasiswa kurang
mampu, dan bedah rumah bagi masyarakat miskin.
Di balik beberapa peluang yang diuraikan di atas, Jurusan Pendidikan Fisika
Undiksha juga menghadapi tantangan atau ancarman sebagai akibat perubahan kondisi
eksternal yaitu: (1) Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang
memberi peluang bagi lulusan nonkependidikan untuk menjadi guru akan memperketat
persaingan lulusan Undiksha di pasar kerja. Hal ini merupakan ancaman bagi Undiksha
yang mengharuskannya untuk meningkatkan daya saing lulusan. Keharusan
peningkatan kualitas lulusan juga mengharuskan Undiksha untuk meningkatkan
kerjasama dengan berbagai pihak agar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
untuk mendidik mahasiswa yang mampu bersaing di dunia kerja; (2) Tuntutan terhadap
mutu semakin meningkat baik secara nasional maupun global. Hal ini ditandai oleh
semakin maraknya persaingan antarperguruan tinggi di tingkat nasional di samping
masuknya perguruan tinggi asing yang menyasar warga masyarakat sebagai calon
konsumen jasa pendidikan tinggi. Sebagai implikasinya, tingkat persaingan semakin
ketat, sehingga untuk memenangkan persaingan itu diperlukan resources embodyment
dan resources utilization secara optimal. Kompetisi untuk mendapatkan dana kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang bersumber dari DP2M dikti semakin ketat; (3)
Keluhan stakeholders tentang melorotnya moral anak didik dan pendidik dengan
maraknya perkelahian antarpelajar dan penggunaan cara-cara tidak manusiawi dalam
mendidik oleh beberapa oknum guru menjadikan lembaga penghasil guru dan
pengembang pendidikan menjadi sorotan banyak pihak dan humanisasi pendidikan

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


114
dipertanyakan. Oleh karena itu, Undiksha menghadapi tantangan untuk
mengembangkan diri dan menawarkan pendidikan yang humanis dan berbudaya. Warga
masyarakat sekitar yang tergolong mampu cenderung memilih perguruan tinggi
bergengsi di luar Bali dan di luar negeri sehingga menantang Undiksha untuk
meningkatkan reputasi, akreditasi, dan pencitraan institusinya; (5) Kecenderungan
meningkatnya biaya pendidikan pada masa depan dalam menuju pendidikan tinggi yang
lebih berkualitas pada sisi lainnya akan menyulitkan golongan ekonomi lemah untuk
memperoleh pendidikan tinggi yang sesuai dengan harapan dan kemampuannya; dan (6)
Tantangan otonomi perguruan tinggi yang mematok biaya operasional yang harus
ditanggung perguruan tinggi sebesar minimal 1/6, dan 1/3 dari mahasiswa di luar yang
disubsidi pemerintah akan memberikan ancaman yang cukup serius bagi kedirian
Undiksha, jika tidak ditanggapi dengan segera melalui pengembangan program-program
self-generating revenue, dengan pelibatan semua komponen masyarakat kampus.

Deskrispi SWOT Komponen G


1) STRENGTH (S)
a. Produktivitas dosen dalam penelitian cukup tinggi.
b. Produktivitas dosen dalam pengabdian pada masyarakat (P2M) cukup tinggi.
c. Jumlah kerja sama Jurdik Fisika, baik di dalam negeri maupun dengan PT luar
negeri cukup tinggi.

2) WEAKNESS (W)
a. Belum meratanya kompetensi dosen Jurdik Fisika untuk penelitian dan
pengabdian pada masyarakat kompetitif nasional.
b. Belum adanya penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dananya
bersumber dari luar pemerintah.
c. Belum optimumnya realisasi kerjasama Jurdik Fisika dengan pemerintah
daerah, swasta, maupun PT di luar negeri.

3) OPPORTUNITY (O)
a. Banyaknya tawaran penelitian kompetitifdari Kemenristekdikti, LPDP,
pemerintah daerah, maupun swasta.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


115
b. Banyaknya tawaran kerja sama baik di dalam maupun di luar negeri.

4) TREATH (T)
a. Makin banyaknya dosen-dosen di luar Undiksha yang memiliki kompetensi
yang baik dalam penelitian dan P2M.
b. Makin banyaknya PT di luar Undiksha yang mampu menjalin dan
merealisasikan kerjasama baik di dalam maupun di luar negeri.
Analisis SWOT Komponen G
Kondisi Internal
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Kondisi Ekternal
 Produktivitas dosen dalam  Belum meratanya
penelitian cukup tinggi. kompetensi dosen Jurdik
 Produktivitas dosen Fisika untuk penelitian dan
adalam pengabdian pada pengabdian pada
masyarakat (P2M) cukup masyarakat kompetitif
tinggi. nasional.
 Jumlah kerja sama Jurdik  Belum adanya penelitian
Fisika, baik di dalam dan pengabdian pada
negeri maupun dengan PT masyarakat yang dananya
luar negeri cukup tinggi. bersumber dari luar
pemerintah.
OPPORTUNITY (O)
 Banyaknya tawaran  Meningkatkan kompetensi  Mendatangkan TA untuk
penelitian kompetitif dari dosen dalam menyusun memberi wawasan dan
Kemenristekdikti, LPDP, proposal dan hasil penelitian kemampuan untuk menyusun
pemerintah daerah, kompetetif nasional. proposal kompetititf nasional
maupun swasta. dan kerjasama.
 Banyaknya tawaran kerja  Mereorientasi kegiatan  Memantapkan kegiatan
sama baik di dalam maupun kerjasama agar lebih kerjasama yang diarahkan
di luarv negeri. operasional. pada penelitian, pengabdian
I pada masyarakat, dan
kemahasiswaan.
THREAT (T)
 Makin banyaknya dosen-  Meningkatkan kompetensi  Melatih dosen dalam
dosen di luar Undiksha dosen meningkatkan membuat proposal
yang memiliki kompetensinya dalam penelitian dan P2M yang
kompetensi yang baik penelitian dan P2M. kompetitif dan kerjasama.
dalam penelitian dan  Mengirimkan mahasiswa
 Melakukan audiensi dan
P2M. dan dosen untuk mengikuti
sosialiasi Jurdik Fisika
peluang konferensi, short
 Makin banyaknya PT di baik di dalam maupun di
visit di luar negeri.
luar Undiksha yang luar negeri.
mampu menjalin dan
merealisasikan
kerjasama baik di dalam
maupun di luar negeri.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


116
II. ANALISIS SWOT Program Studi Pendidikan Fisika Secara Keseluruhan
A. Analisis SWOT Antar Komponen
A Strength (S) Weakness (W)
(1) Visi, misi, tujuan, dan sasaran (1) Program Studi Pendidikan Fisika,
Program Studi Pendidikan Fisika belum memiliki sumber daya
selaras dan konsistensi dengan manusia yang memiliki kredibilitas
visi, misi, tujuan, dan sasaran dan reputasi internasional.
Undiksha dan Fakultas MIPA. (2) Sarana dan prasarana yang dimiliki
(2) Penysusunan visi, misi, tujuan, oleh Jurdik Fisika belum optimal
dan sasaran telah melibatkan untuk mendukung visi, misi,
stakeholders internal dan tujuan, dan sasaran.
ekternal. (3) Kemampuan Program Studi
(3) Program Studi Pendidikan Fisika Pendidikan Fisika untuk
memiliki sumber daya manusia membangun jejaring nasional
dengan kualifikasi yang maupun internasional baik dalam
memadai. bidang penyelenggaraan
(4) Staf pimpinan dan dosen di pendidikan dan penelitian masih
Program Studi Pendidikan Fisika terbatas.
memiliki komitmen yang kuat (4) Program Studi Pendidikan Fisika
untuk mengimplementasikan belum mampu menggali sumber
visi, misi, tujuan dan sasaran. dana diluar dana yang berasal dari
pemerintah dan mahasiswa.

Opportunity (O) Threat (T)


(1) Berlakunya Undang-Undang No (5) Undang-Undang Guru dan Dosen
14 tahun 2005 tentang guru dan membuka kesempatan kepada
dosen telah meningkatkan animo lulusan Jurusan nonkependidikan
lulusan sekolah menengah untuk untuk menjadi guru.
menjadi guru. (6) Berlakunya MEA memungkinkan
(2) Berlakunya Masyarakat tenaga asing khususnya guru-guru
Ekonomi Asia memungkinkan untuk mengambil peluang kerja di
lulusan Jurdik Fisika memasuki Indonesia.
dunia kerja khususnya di (7) Banyaknya Jurusan sejenis di
Negara-Negara Asia. Indonesia yang menyelenggarakan
(3) Kesempatan untuk pendidikan fisika dengan
meningkatkan kualifikasi dosen kelebihannya masing-masing.
ke S3 semakin terbuka. (8) Semakin mahalnya biaya
(4) Semakin banyaknya sumber pendidikan tinggi.
dana penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang
bersumber dari pemerintah.
(5) Semakin terbukanya sistem
inforamsi dan teknologi secara
global.
B Strength (S) Weakness (W)
(1) Program Studi Pendidikan Fisika (1) Anggaran untuk pengelolaan
telah memiliki struktur tata Program Studi Pendidikan Fisika
pamong yang jelas serta belum optimal dan penetapan
didukung oleh dokumen yang anggaran masih ditentukan oleh

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


117
lengkap. Universitas dan Fakultas.
(2) Tersedianya Renstra Jurusan, (2) Kurangnya kemampuan menggali
Renstra Fakultas, dan Renstra sumber dana di luar dana yang
Undiksha sebagai pijakan dalam berasal dari pemerintah dan
perencanaan dan pelaksanaan mahasiswa
tata pamong jurusan. (3) Program Studi Pendidikan Fisika
(3) Pelaksanaan tata pamong di belum memiliki kerja sama tingkat
Program Studi Pendidikan Fisika nasional maupun internasional
telah dipandu oleh Standar yang memberikan dukungan
Prosedur Operasional (SPO). terhadap pengelolaan jurusan.
(4) Program Studi Pendidikan Fisika (4) Status akreditasi yang masih belum
telah memanfaatkan Sistem optimal dapat mengurangi minat
Informasi Manajemen dalam program studi dari perguruan
pelaksanaan tata pamong secara tinggi nasional atau internasional
terintegrasi dengan SIM untuk bekerja sama.
Undiksha.
(5) Program Studi Pendidikan Fisika
telah memiliki Tim Penjaminan
Mutu Tingkat jurusan yang
merupakan bagian dari Unit
Penjaminan Mutu Universitas
dan Gugus Penjaminan Mutu
Fakutas.
(6) Civitas Akademik Program Studi
Pendidikan Fisika (dosen,
pegawai, dan mahasiswa)
memberikan dukungan penuh
dan berperan aktif dalam
pengelolaan Jurusan.
Opportunity (O) Threat (T)
(1) Adanya berbagai hibah (1) Tingkat persaingan antar perguruan
(penelitian, pengabdian kepada tinggi untuk mendapatkan hibah-
masyarakat, SPMI) hibah semakin meningkat.
(2) Adanya ikatan alumni di berbagai (2) Terbatasnya kemampuan
daerah dapat meningkatkan pemerintah untuk mengangkat guru
peran alumni dalam pengelolaan setiap tahun dapat mengurangi
jurusan dan kerjasama antar minat calon mahasiswa untuk
pihak-pihak terkait. memilih Program Studi Pendidikan
(3) Adanya berbagai kesempatan Fisika.
pelatihan bagi staf piminan, (3) Semakin rumit dan semakin
pegawai, dan dosen untuk ketatnya peraturan penggunaan dan
meningkatkan kualitas pertanggungjawaban keuangan
pengelolaan jurusan. pemerintah.
(4) Adanya kesediaan Dunia Usaha
dan Industri untuk merekrut
tenaga kerja dari lulusan
Program Studi Kependidikan.
C Strength (S) Weakness (W)
(1) Rekrutmen dan seleksi calon (1) Tingkat keketatan persaingan
mahasiswa Jurdik Fisika peminat Jurdik Fisika sangat
mengacu kepada sistem rendah.
rekrutmen nasional dan lokal (2) Sebagain besar mahasiswa berasal

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


118
yang sudah baku. dari tingkat ekonomi orang tua
(2) Kualitas akademik mahasiswa sedang ke bawah.
Jurdik Fisika rata-rata dalam (3) Persentase jumlah mahasiswa yang
kategori baik. berasal dari daerah di luar Bali
(3) Mahasiswa menunjukkan sangat kecil.
kreativitas dan kemamdirian (4) Kemampuan mahasiswa dalam
yang tinggi. menghasilkan karya kreativtas
(4) Jurdik Fisika mampu mahasiswa kurang merata.
menyediakan layanan akademik
dan nonakademik yang memadai
bagi mahssiswa.
(5) Terdokumentasi dan tersedianya
produk-produk mahasiswa dan
lulusan ini baik dalam bentuk
hard copy, soft copy maupun
online.
Opportunity (O) Threat (T)
(1) Tingginya tingkat kepuasan (1) Kemampuan pemerintah untuk
pengguna lulusan mengangkat guru PNS setiap Tahun
(2) Jurdik Fisika merupakan satu- terbatas, tidak sesuai dengan jumlah
satunya Jurusan di Universitas di guru yang dibutuhkan.
Bali yang menyelenggarakan (2) Jurdik fisika tidak memiliki
Pendidikan Calon Guru Fisika. instrumen untuk melacak dan
(3) Semakin berkembangnya mencegah praktik-praktik
sekolah-sekolah internasional di plagarisme.
Bali dan di Indonesia. (3) Tingkat persaingan untuk
(4) Tersedianya berbagai jenis mendapatkan calon mahasiswa baru
lomba akademik dan non semakin meningkat.
akademik yang dapat diikuti (4) Masih tingginya rata-rata waktu
oleh mahasiswa. tunggu lulusan untuk mendapatkan
pekerjaan
D Strength (S) Weakness (W)
(1) Rekrutmen dan seleksi dosen (1) Kemampuan dosen dalam bahasa
dan tenaga kependidikan Jurdik Inggris aktif masih kurang.
Fisika mengacu kepada sistem (2) Publikasi ilmiah dosen pada jurnal
rekrutmen nasional dan lokal nasional terakreditasi dan
yang sudah baku. internasional masih rendah.
(2) Kualitas akademik dosen Jurdik (3) Penelitian dosen dalam bentuk
Fisika rata-rata dalam kategori kerjasama masih kurang.
baik. (4) Kualitas tenaga kependidikan
(3) Produktivitas dosen dalam dalam bidang manajerial dan IT
penelitian dan pengabdian pada masih kurang merata.
masyarakat tinggi.
(4) Jurdik Fisika mampu
menyediakan layanan akademik
dan nonakademik yang memadai
bagi dosen.
e. Terdokumentasi dan
tersedianya produk-produk
ilmiah dosen dalam bentuk hard
copy, soft copy maupun online.
Opportunity (O) Threat (T)

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


119
(1) Banyaknya tawaran studi lanjut, (1) Adanya surat edaran Dirjen Dikti
kunjungan singkat, dan tentang kewajiban dosen dan guru
konferensi ke luar negri. besar dalam publikasi ilmiah pada
(2) Banyaknya jurnal-jurnal jurnal nasional terakreditasi dan
nasional terakreditasi dan jurnal jurnal internasional yang kredibel.
internasional yang siap (2) Adanya Undang-Undang Aparatur
mempublikasikan karya dosen Sipil Negera (ASN) yang menuntut
Jurdik Fisika. tenaga kependidikan yang
(3) Adanya kesempatan tenaga profesional.
kependidikan mengikuti lomba
tenaga fungsional berprestasi
tingkat lokal dan nasional.
E Strength (S) Weakness (W)
(1) Kurikulum yang dikembangkan (1) Pengembangan soft skill dalam
di Jurdik Fisika adalah implementasi kurikulum Jurdik
kurikulum berbasis kompetensi Fisika belum mendapat porsi yang
yang berorientasi KKNI sesuai berimbang dibandingkan hard skill.
dengan Visi, Misi, dan tujuan (2) Porsi pembelajaran dengan
Jurdik Fisika. elearning masih kurang.
(2) Kurikulum yang dikembangkan (3) Pembelajaran secara bilingual
telah mengakomodasi kebutuhan belum optimum dalam
stakeholder dan muatan lokal pelaksanaannya.
budaya Bali.
(3) Dokumen dan perangkat
kurikulum tersedia dalam hard
copy dan online.
(4) Implementasi kurikulum di
Jurdik Fisika berjalan dengan
baik dipandu POS serta
dipantau secara kontinyu oleh
unit jaminan mutu.
(5) Suasana akademik antara
mahasiswa-dosen dalam konteks
perkuliahan, kegiatan
bimbingan, maupun kegiatan
non akademik lainnya sangat
kondusif.
Opportunity (O) Threat (T)
(1) Adanya peluang (1) Dunia kerja menuntut kompetensi
mengembangkan soft skill soft skill menjadi prioritas utama.
melalui pembelajaran. (2) Dunia kerja menuntut lulusan
(2) Dengan datangnya doctor baru memiliki kompetensi bahasa Inggris
peluang pengembangan yang baik.
elearning sangat besar. (3) Penguasaan bahasa Inggris lulusan
(3) Banyaknya kesempatan lulusan tinggi.
melanjutkan pendidikan S2/S3 di
luar negeri melalui dana LPDP
maupun beasiswa lainnya.
(4) Berlakunya Masyarakat
Ekonomi Asia memungkinkan
lulusan Jurdik Fisika memasuki
dunia kerja khususnya di Negara

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


120
Asia.
F Strength (S) Weakness (W)
(1) Pengelolaan dana di tingkat (1) Program Studi Pendidikan Fisika
Jurdik Fisika sudah transfaran belum mampu menggali sumber
dan akuntabel. dana diluar dana yang berasal dari
(2) Sumber dana yang dihasilkan pemerintah dan mahasiswa.
dosen melalui penelitian dan (2) Sarana dan prasarana yang dimiliki
pengabdian pada masyarakat oleh Jurdik Fisika belum optimal
tinggi. untuk mendukung visi, misi,
(3) Sumber daya dosen memiliki tujuan, dan sasaran.
kemampuan yang memadai (3) Jurdik Fisika belum mampu
untuk mengelola sstem menggali sumber dana diluar dana
informasi. yang berasal dari pemerintah dan
mahasiswa.
Opportunity (O) Threat (T)
(1) Pemberlakuan Pengelolaan (1) Semakin tinginya biaya operasional
Keuangan sebagai Badan pendidikan di Perguruan Tinggi.
Layanan Umum (PK BLU) bagi (2) Semakin banyaknya perguruan
Undiksha mulai tahun 2016. tinggi sejenis di Indonesia.
(2) Semakin banyaknya sumber (3) Semakin tingginya tuntutan kualitas
dana penelitian dan pengabdian lulusan.
kepada masyarakat yang
bersumber dari pemerintah.
(3) Kerjasama dengan dunia usaha
semakin terbuka lebar.
G Strength (S) Weakness (W)
(1) Produktivitas dosen dalam (1) Belum meratanya kompetensi
penelitian cukup tinggi. dosen Jurdik Fisika untuk
(2) Produktivitas dosen dalam penelitian dan pengabdian pada
pengabdian pada masyarakat masyarakat kompetitif nasional.
(P2M) cukup tinggi. (2) Belum adanya penelitian dan
(3) Jumlah kerja sama Jurdik Fisika, pengabdian pada masyarakat yang
baik di dalam negeri maupun dananya bersumber dari luar
dengan PT luar negeri cukup pemerintah.
tinggi. (3) Belum optimumnya realisasi
kerjasama Jurdik Fisika dengan
pemerintah daerah, swasta, maupun
PT di luar negeri.
Opportunity (O) Threat (T)
(1) Banyaknya tawaran penelitian (1) Makin banyaknya dosen-dosen di
kompetitif dari luar Undiksha yang memiliki
Kemenristekdikti, LPDP, kompetensi yang baik dalam
pemerintah daerah, maupun penelitian dan P2M.
swasta. (2) Makin banyaknya PT di luar
(2) Banyaknya tawaran kerja sama Undiksha yang mampu menjalin
baik di dalam maupun di luar dan merealisasikan kerjasama baik
negeri. di dalam maupun di luar negeri.

B. Perumusan Strategi, Pemecahan Masalah dan Pengembangan

A Strategi SO Strategi WO
(1) Updating kurikulum untuk (1) Peningkatan daya saing

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


121
mengantisipasi program Profesi nasional/internasional staf dosen
PPG. Program Studi Pendidikan Fisika.
(2) Pengembangan program- (2) Peningkatan kuantitas dan kualitas
program unggulan di bidang kerjasama dalam negeri dan luar
pendidikan, penelitian dan negeri.
pengabdian kepada masyarakat. (3) Updating kuantitas dan kualitas
(3) Meningkatkan kualifikasi dosen sasrana prsasrana.
fisika dari magister (S2) ke (4) Penimgkatan kemampuan komuniksi
Doktor (S3). dalam bahasa asing (bahasa Inggris)
(4) Peningkatan kemampuan staf staf dosen.
dosen dalam bidang penelitian
dan pengabdian kepada
masyarakat.
Strategi ST Strategi WT
(1) Program peningkatan kualitas dan (1) Program peningkatan kapasitas dosen
daya saing lulusan. dan staf Program Studi Pendidikan
(2) Updating kurikulum agar lulusan Fisika untuk pemanfaatkan teknologi
mampu mengisi peluang kerja di informasi.
Negara-negara Asia. (2) Peningkatan kuantitas bea siswa bagi
(3) Pengembangan Program Evaluasi mahasiswa Program Studi
pemyelenggraan pendidikan, Pendidikan Fisika.
penelitian dan pengabdian kepada (3) Pengembangan unit-unit usaha guna
masyarakat. mengurangi beban mahasiswa dan
(4) Program updating kuantitas dan diversifikasi pendapatan Jurusan.
kualitas sarana prasarana untuk
meningkatkan daya saing Program
Studi Pendidikan Fisika.
B Strategi SO Strategi WO
(1) Peningkatan daya kompetisi (1) Peningkatan kuantitas dan kualitas
dosen dan staf dalam bidang kerja sama dengan PT lain, dunia
Penjaminan Mutu, Penelitian usaha, dan industri.
dan Pengabdian kepada (2) Pelatihan pengembangan proposal
masyarakat. penelitian dan pengabdian kepada
(2) Meningkatkan peran Alumni masyarakat yang berdaya saing
dalam Penjaminan Mutu tata nasional dan internasional.
pamong, Pendidikan Penelitian, (3) Pengembangan Model-model diklat
pengabdian kepada masyarakat guru, media pendidikan, dan
(3) Optimalisasi pemanfaatan SIM peralatan laboratorium yang dapat
Undiksha pada penyelenggaraan “dijual” untuk diversifikasi sumber
tata pamong, pendidikan dan dana pengelolaan Jurusan.
pengajaran, penelitian, dan (4) Pengembangan unit bisnis Program
pengabdian kepada masyarakat. Studi Pendidikan Fisika untuk
(4) Pengembangan unit bisnis mendatangkan sumber dana selain
Program Studi Pendidikan Fisika dari mahasiswa
untuk mendatangkan sumber
dana selain dari mahasiswa.
Strategi ST Strategi WT
(1) Optimalisasi peran Tim (1) Meningkatkan status akreditasi dari
Penjaminan Mutu Program Studi B menjadi A.
Pendidikan Fisika untuk (2) Pelatihan-pelatihan penyusunan
meningkatkan daya saing lulusan. proposal penelitian dan pengabdian
(2) Pengembangan kompetensi kepada masyarakat serta hibah-hibah

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


122
alternatif bagi lulusan jurdik fisika lainnya.
untuk dapat menangkap (3) Penimgkatan kemampuan staf
kesempatan kerja di luar pimpinan jurusan dan dosen dalam
kependidikan. tata kelola keuangan Negara.
C Strategi SO Strategi WO
(1) Meningkatkan peran serta (1) Peningkatan kuantitas dan kualitas
stakeholder dalam berbagai sosialisasi ke sekolah-sekolah faforit
kegiatan di Jurdik Fisika. di Bali dan luar Bali.
(2) Sosialisasi Jurdik Fisika ke (2) Menelenggarakan program unggulan
sekolah-sekolah dengan pembelajaran dwi bahasa
internasionalbaik di dalam yaitu Indonesia dan Inggris.
maupun di luar Bali. (3) Mengintensifkan workshop/pelatihan
(3) Menyiapkan mahasiswa dalam penyusunan karya krativitas
berbagai lomba akademik mahasiswa melalui mendaangkan
maupun non akademik TA dari luar Undiksha
Strategi ST Strategi WT
(1) Menyiapkan mahasiswa agar (1) Mengembangkan mata kuliah
mampu membuka lapangan interpreunership yang
pekerjaan sendiri atau bekerja di memungkinkan mahasiswa dapat
luar bidangnya sebagai guru fisika. mengembangkan karier di luar guru
(2) Menjain kerjasama dengan dunia dan memperkuat soft skill.
industri yang relevan dengan (2) Mengembangkan system pelacakan
bidang pendidikan fisika. plagiarisme karya ilmiah.
(3) Mengembangkan program kerjasama
dengan dunia usaha
D Strategi SO Strategi WO
(1) Menambah kompetensi bahasa (1) Mengikutkan dosen untuk mengikuti
Inggris bagi dosen. kursus bahasa Inggris aktif secara
(2) Menambah keterampilan dalam intensif.
menulis karya ilmiah bertaraf (2) Melatih dosen untuk menulis karya
internasional bagi dosen. ilmiah untuk publikasi internasional
(3) Merancang program untuk melalui pengiriman staf magang dan
meningkatkan kompetensi mendatangkan TA.
tenaga kependidikan melalui (3) Mengirimkan tenaga kependidikan
pelatihan di luar PT. untuk mengikuti lomba tenaga
fungsional baik local maupun
nasional.
Strategi ST Strategi WT
(1) Mensosialisasikan Peraturan (1) Memberikan dana insentif bagi
tentang Kewajiban Penulisan dosen yang mampu
Karya Ilmiah bagi Profesor dan mempublikasikan karya ilmiahnya di
Dosen. jurnal terakreditasi dan internasional
(2) Mendorong dan menyiapkan yang terindeks/kredibel.
tenaga kependidikan untuk (2) Mengirimkan tenaga kependidikan
mengikuti lomba tenaga untuk mengikuti pendidikan dan
kependidikan. latihan di luar lembaga.
E Strategi SO Strategi WO
(1) Mengembangkan kurikulum (1) Mengintegrasikan soft skill melalui
KKNI secara menyeluruh. perkuliahan secara intensif.
(2) Memfasilitasi dosen untuk (2) Melakukan workshop pengembangan
mengembangkan e learning. elearning bagi dosen Jurdik Fisika.
(3) Mengoptimalisasi pelaksanaan (3) Mengirimkan tenaga dosen

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


123
kelas unggulan mengikuti kursus bahasa Inggris dan
magang di PT lain yang mapan
dalam pengembangan kurikulum
bilingual.
Strategi ST Strategi WT
(1) Melatih dosen untuk (1) Mengintegrasikan soft skill dalam
mengintegrasikan soft skil dalam perkuliahan secara berimbang
perkuliahan. dengan hard skill.
(2) Memperkuat penguasaan bahasa (2) Pembelajaran bilingual diintensifkan.
Inggris dosen (3) Standard TOEFL untuk lulusan
ditingkatkan.
F Strategi SO Strategi WO
(1) Mendatangkan TA untuk (1) Mengintegrasikan soft skill melalui
menambah pengetahuan dosen perkuliahan secara intensif.
dalam penelitian dan P2M (2) Melakukan workshop pengembangan
dengan skim yang lebih tinggi elearning bagi dosen Jurdik Fisika.
dan dana yang lebih besar. (3) Mengirimkan tenaga dosen
(2) Memfasilitasi dosen untuk mengikuti kursus bahasa Inggris dan
mengembangkan e learning. magang di PT lain yang mapan
(3) Mengoptimalisasi pelaksanaan dalam pengembangan kurikulum
kelas unggulan bilingual.
Strategi ST Strategi WT
(1) Melatih dosen untuk (1) Mengintegrasikan soft skill dalam
mengintegrasikan soft skil dalam perkuliahan secara berimbang
perkuliahan. dengan hard skill.
(2) Memperkuat penguasaan bahasa (2) Pembelajaran bilingual diintensifkan.
Inggris dosen (3) Standard TOEFL untuk lulusan
ditingkatkan.
G Strategi SO Strategi WO
(1) Meningkatkan kompetensi dosen (1) Mendatangkan TA untuk memberi
dalam menyusun proposal dan wawasan dan kemampuan untuk
hasil penelitian kompetetif menyusun proposal kompetititf
nasional. nasional dan kerjasama.
(2) Mereorientasi kegiatan (2) Memantapkan kegiatan kerjasama
kerjasama agar lebih yang diarahkan pada penelitian,
operasional. pengabdian pada masyarakat, dan
kemahasiswaan.
Strategi ST Strategi WT
(1) Meningkatkan kompetensi dosen (1) Melatih dosen dalam membuat
meningkatkan kompetensinya proposal penelitian dan P2M yang
dalam penelitian dan P2M. kompetitif dan kerjasama.
(2) Melakukan audiensi dan sosialiasi (2) Mengirimkan mahasiswa dan dosen
Jurdik Fisika baik di dalam untuk mengikuti peluang konferensi,
maupun di luar negeri. short visit di luar negeri.

C.Prioritas Program
Berpijak pada pertalian antar komponen sebagaimana terdeskripsikan pada
analisis SWOT di atas, dan dengan mempertimbangkan ketajaman strategi dalam

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


124
pencapaian tujuan, maka dapat dipilih program prioritas pengembangan Program Studi
Pendidikan Fisika sesuai dengan Renstra Dikti dan Renstra Undiksha sebagai berikut.
(1) Mengembangkan model jejaring pendidikan dengan standar operasional prosedur
(SOP) yang valid untuk membuka akses pendidikan bermutu yang seluas-luasnya
bagi masyarakat, khususnya mereka yang bernaung di bawah kebesaran panji-
panji pendidikan fisika, untuk mempercepat capaian tujuan pendidikan nasional.
(2) Mengembangkan jalinan team work dan komitmen tata kelola yang demokratis
dan transfaran, sehingga mampu memperkuat tata kelola dan tata pamong jurusan
untuk menjamin terpola dan tercapainya produktifitas, efisiensi, dan kualitas
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan.
(3) Mengembangkan model dan sistim pengukuran kinerja akademik, untuk
meningkatkan keunggulan akademik dengan menghasilkan karya-karya penelitian
yang berkualitas dan memiliki relevansi yang tinggi dalam bidang kependidikan,
sains, teknologi, sosial, humaniora, seni, dan budaya, serta menyebarluaskannya
kepada masyarakat secara terpadu dalam bingkai sinergi antar komponen.
(4) Memperkuat dan memberdayakan sistem penjaminan mutu dan sistem
pengendalian internal jurusan, sehingga memicu terpolanya penjaminan mutu
institusi secara optimum.
(5) Mengembangkan model komunitas akademis dan mengembangkan jiwa
profesionalisme staf, serta jalinan kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi,
dunia usaha dan industri, baik di dalam maupun di luar negeri, serta pemerintah
daerah untuk meningkatkan pendapatan jurusan secara akademis maupun non
akademis, menuju terwujudnya Program Studi Pendidikan Fisika sebagai pusat
keunggulan akademis yang berstandar internasional.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


125
Referensi
BAN-PT, 2000. Guidelines for External Accreditation of Higher Education. Jakarta:
BAN-PT.
BAN-PT, 2000. Guidelines for Internal Quality Assessment of Higher Education.
Jakarta: BAN-PT.
BAN-PT, 2001. PedomanEvaluasi-diri Jurusan. Jakarta: BAN-PT.
Buku Pedoman Studi Undiksha Tahun 2011.
Renstra Kemendiknas 2010-2014. Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta
Renstra Dikti 2010-2014. Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta
Statuta dan OTK Undiksha. Singaraja: Undiksha
Renstra Undiksha 2010 – 2014. Singaraja : Undiksha.
Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, buku pedoman
rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa, pedoman layanan mahasiswa, hasil
studi pelacakan, laporan wisuda tahunan/tengah tahunan, transkrip hasil belajar
para lulusan, direktori lulusan program studi, hasil studi pelacakan, peraturan
perundang-undangan yang terkait.

Evaluasi Diri Prodi Pendidikan Fisika 2018


126

Anda mungkin juga menyukai