ETKK 307
Oleh:
Ir. MUHAMMAD MAHBUB, MP
Fakultas Pertanian UNLAM
Pembentukan TSM
• Pada umumnya tanah sulfat
masam (TSM) terbentuk pada
lahan pasang surut yang
memiliki endapan marin.
• Endapan (sedimen) marin
terbentuk selama puluhan ribu
tahun yang lalu, ketika terjadi
peningkatan tinggi muka air laut,
sulfat air laut mengalami
percampuran dengan endapan
(mengandung oksida besi) dan
bahan organik membentuk besi
sulfida (pirit) pada kondisi
tergenang air.
TANAH SULFAT MASAM
• TSM yang dijumpai di wilayah pasang surut
terbentuk dari bahan endapan laut (marine)
yang proses pengendapannya dipengaruhi
oleh air laut.
• Pada wilayah agak ke dalam, pengaruh sungai
relatif masih kuat sehingga tanah bagian atas
terbentuk dari endapan sungai sedangkan
bagian bawah terdapat lapisan tanah mineral
yang mengandung bahan sulfidik (pirit) yang
tinggi.
Zona lahan rawa berdasarkan
pengaruh pasut
• Berdasarkan pengaruh air pasang
surut, khususnya sewaktu pasang
besar (spring tides) di musim
hujan, bagian Daerah aliran
sungai di bagian bawah (down
stream area) dapat dibagi menjadi
3 (tiga) zona.
• Klasifikasi zona-zona wilayah rawa
ini telah diuraikan oleh Widjaja-
Adhi et al. (1992), dan agak
mendetail oleh Subagyo (1997).
Ketiga zona wilayah rawa tersebut
adalah:
TANAH SULFAT MASAM
• Endapan-endapan marin (pengendapan
sedimen laut) dan endapan sungai yang
merupakan bahan induk tanah sulfat masam
yang terbentuk di daerah pasang-surut
(pasut).
• Berdasarkan pengaruh pasang surut, endapan
marin banyak berada pada zona I da II dari
pembagian zona lahan rawa pasut.
Zona lahan rawa berdasarkan pengaruh pasut
Penampang skematis zona I wilayah rawa pasang surut air asin/payau, merupakan pantai lepas
yang memiliki beting pasir pantai(coastal dunes)
Zona II (Pasut air tawar)
Hutan bakau/
mangrov
(Mangroves) Tumbuhan rawa liar (couch), rumputan (reeds), Teki (Cyperus sp)
*) Sulfaquents = TSM
Sambungan . . .
Bahan Landform Sub Tanah 1 Tanah 2 Total (ha)
induk landform