Anda di halaman 1dari 6

Hipertensi primer

Hipertensi primer / hipetensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
Hipertensi primer merupakan penyakit multifaktor , yang timbulnya karena interaksi antara satu
faktor resiko dengan faktor resiko lainnya. (ilmu penyakit dalam. Muhammad yugiantoro, 2009)
A. Penegakkan Diagnosis Holistik
1. Aspek 1
a.) Idea / keluhan utama :
Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-
masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Adapun
gejala-gejalanya bisa meliputi (American Helath Association/ AHA) :
- sakit kepala
- rasa berat di tengkuk
- vertigo
- antung berdebar-debar
- mudah Ielah
- penglihatan kabur
- telinga
- berdenging (tinnitus)
- dan mimisan
semua gejala2 diatas bisa jadi idea buat pasien datang ke dokter, makanya nanti
tergantung kasus. Jadi nanti teman2 jangan lupa teliti lihat kasus, hal apa yg pertama
dikeluhkan pasien saat datang kedokter 
b.) Concern (keluhan penyerta ):
Keluhan penyerta yang bisa muncul untuk kasus hipertensi juga tidak khas. Gejalanya
sama seperti sudah dijelaskan diatas sperti sakit kepala, rasa berat ditengkuk dll
(American health association/ AHA). Ini juga kembali lagi ke kasus, keluhan lain apa
yang dirasakan pasien, itu nanti dijelaskan semua.
c.) Anxiety ( perhatian pasien) :
Tergantung kasus, apa yang dicemaskan pasien dan keluarga terhadap penyakitnya
d.) Expectation (harapan pasien dan keluarga) :
Tergantung kasus, apa yang diharapkan pasien datang dan keluarga mendatangi
dokter
2. Aspek 2
a.) Anamnesis
1.) Riwayat penyakit sekarang :
Keluhan utama, penyerta :
- sakit kepala
- rasa berat di tengkuk
- vertigo
- antung berdebar-debar
- mudah Ielah
- penglihatan kabur
- telinga
- berdenging (tinnitus)
- dan mimisan
memperberat :
stress, aktivitas fisik berat, makan makanan tinggi garam, gorengan, konsumsi
alkohol, merokok, santan, makan jeroan (paparan faktor resiko) liat kasus
memperingan :
istirahat
2.) riwayat penyakit dahulu
keluarga ada yang terkena hipertensi, stroke, hiperlipidemia, DM
3.) riwayat keluarga
ada keluarga yang terkena hipertensi, atau stroke
4.) riwayat sosial ekonomi
dari beberapa penelitian, didapatkan hipertensi bisa mengenai semua kalangan
orang dengan sosial ekonomi rendah maupun tinggi. Pada penelitian diadaptkan
penduduk dengan sosek menengah keatas yg menderita hpertensi 63% keluarga
miskin 37% (Melly dan novita, 2008)
b.) pemeriksaan fisik
periksa vital sign, didapatkan hasil dari pengukauran tekanan darah sebagai berikut :

3. Aspek 3 (faktor risiko internal)


a.) Genetik. Riwayat penyakit cardiovaskular pada pasien atau keluarga pasien. Riwayat
hiperlipidemia pada pasien atau keluarga. Riwayat DM pada pasien atau keluarga
b.) Kebiasaan merokok
c.) Pola makan kurang baik, konsumsi makanan tinggi garam, santan, gorengan, kopi,
teh, makanan kaleng
d.) Kegemukan
e.) Intensitas olahraga kurang
f.) Usia tua
g.) Ras. Kulit hitam lebih beresiko terkena hipertensi daripada kulit putih
4. Aspek 4 (faktor resiko eksternal)

a. Perilaku sakit anggota keluarga lain yang kurang baik


b. Hubungan interpersonal kurang baik
c. Sosial ekonomi rendah
d. Pendidikan rendah
e. Place (tempat). Tempat yang dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kasus
hipertensi adalah merupakan wilayah yang berdominan dipesisir dari pada dipegunungan
( Ridwan amirudin, 2008)
f. Fasilitas kesehatan didaerah yang kurang memadai
5. Aspek 5 (skala fungsi sosial)

Tabel 2. Skala Fungsi Sosial


Skala Aktivitas menjalankan fungsi Ketergantungan terhadap
orang lain
1 Melakukan pekerjaan seperti Masih bisa melakukan
sebelum sakit perawatan terhadap dirinya,
bisa berkerja di luar rumah
secara mandiri
2 Melakukan pekerjaan ringan Mulai mengurangi aktivitas
sehari-hari di dalam/ di luar pekerjaan
rumah
3 Bisa melakukan pekerjaan Bisa melakukan pekerjaan
ringan di dalam rumah dan ringan di dalam rumah dan
melakukan perwatan diri melakukan perawatan diri
sendiri sendiri
4 Hanya bisa melakukan Tidak melakukan aktivitas
perwatan diri hanya keadaan kerja dan tergantung pada
tertentu keluarga
5 Tidak bisa melakukan Sangat tergantung kepada
perawatan diri sendiri orang lain
1. Personal care
a. Pengobatan inisial
1) Perbaiki gaya hidup
b. Pengobatan kausatif / suportif
1) Diuretik tiazid dikombinasikan dengan Angiotensin converting enzyme / Ca
Channel Blocker / Angiotensin reseptor blocker (JNC 8, 2014)
2) Target tekanan yang dicapai adalah <180 / <90 (JNC 8, 2014)
c. Pengobatan non-medikamentosa
Pengobatan nonmedikamentosa hanya dilakukan pada hipertensi yang mengalami
komplikasi. Seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal, gaguan mata dll untuk Ny.
Krida, tidak perlu dilakukkan pengobatan medikamentosa karena belum terjadi
komplikasi
d. KIE
1) Menjalani pola hidup sehat
Menjalani pola hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan tekanan darah,
dan secara umum sangat menguntungkan dalam menurunkan risiko permasalahan
kardiovaskular. Pada pasien yang menderita hipertensi derajat 1, tanpa faktor risiko
kardiovaskular lain, maka strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana tahap
awal, yang harus dijalani setidaknya selama 4 – 6 bulan. (James, 2013)
2.) Penurunan berat badan.
Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan sayuran dan
buah-buahan dapat memberikan manfaat yang lebih selain penurunan tekanan darah,
seperti menghindari diabetes dan dislipidemia. (James, 2013)
3.) Mengurangi asupan garam, gorengan, santan
Di negara kita, makanan tinggi garam dan lemak merupakan makanan
tradisional pada kebanyakan daerah. Tidak jarang pula pasien tidak menyadari
kandungan garam pada makanan cepat saji, makanan kaleng, daging olahan dan
sebagainya. Tidak jarang, diet rendah garam ini juga bermanfaat untuk mengurangi
dosis obat antihipertensi pada pasien hipertensi derajat ≥ 2. Dianjurkan untuk asupan
garam tidak melebihi 2 gr/ hari (James, 2013)
4.) Olah raga
Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60 menit/ hari,
minimal 3 hari/ minggu, dapat menolong penurunan tekanan darah. Terhadap pasien
yang tidak memiliki waktu untuk berolahraga secara khusus, sebaiknya harus tetap
dianjurkan untuk berjalan kaki, mengendarai sepeda atau menaiki tangga dalam
aktifitas rutin mereka di tempat kerjanya. (James, 2013)
2. Family care
a.)Edukasi pasien dan keluarga tentang hipertensi
b.)perencanaan makan atau intervensi gizi
c.) Rencana skrining
Rencana terkait risiko hipertensi, stroke :
1) Pemeriksaan tekanan darah pada seluruh anggota keluarga
2) Monitoring keluarga yang sudah menderita hipertensi untuk mengontrol tekanan
darah dan menghindari faktro resiko, seperti menghindari makanan tinggi
garam, gorengan, santan, kopi dan lain-lain
d.)Penanganan masalah dalam keluarga
1) Edukasi mengenai kemungkinan adanya faktor risiko hipertensi, stroke
2) Edukasi tentang bahaya merokok
3) Edukasi tentang banyak olah raga
4) Tingkatkan fungsi keluarga untuk mengingatkan satu sama lain utnuk
menghindari faktor resiko
3.Local community care
a. Penanganan masalah yang ada dalam komunitas lokal sekitar keluarga
1) Penyuluhan tentang pola hidup sehat
2) Informasi tentang faktor resiko hipertensi terutama masalah makanan. Seperti
mendoan, santan, garam
3) Pengendalian stress dengan inisiasi warga untuk hidup makmur dan rukun
4) Edukasi warga untuk mengurangi rokok

Dapus
Page MR. The JNC 8 Hypertension Guidelines: An In-Depth Guide [published
online January 21, 2014]. The American Journal of Managed Care. 2014 [cited
2014 April 07].
James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Himmelfarb CD, Handler J, et al.
2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in
Adults Report From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National
Committee (JNC 8) [published online December 18, 2013]. Journal American
Medical Association. 2013 [cited 2014 April 07]
novita nining widyaningsih, melly lathifah. 2008. pengaruh keadaan sosial
ekonomi, gaya hidup, status gizi, dan tingkat stres terhadap tekanan darah tinggi
journal nutrition and food. volume 3 nomor 1 maret 2008. issn : 1978-1059.
departemen gizi masyarakat fakultas ekologi manisua. (FEMA) IPB. Bandung.

Muhammad yugiantoro, 2009. Buku Ajar ilmu penyakit dalam. Interna Publising.
Ridwan amirudin. 2008. Hipertensi dan Faktor Resikonya dalam kajian
epidemiologi. Journal. New paradigm in public health.

Anda mungkin juga menyukai