122
Istifarini, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 122-128
123
Istifarini, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 122-128
124
Istifarini, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 122-128
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data tes pembelajaran berupa ceramah, rata-rata hasil
(Tabel 1) diketahui bahwa hasil belajar kelas belajar siswa lebih rendah dari kelas eksperimen.
eksperimen dengan rata-rata 75,98 sedangkan Saat pembelajaran siswa hanya mendengarkan
rata-rata kelas kontrol 61,93. Pada kelas penjelasan dari guru sehingga siswa lebih
eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan banyak diam. Media pembelajaran tidak
media kartu bergambar dan diskusi kelompok, menarik hanya berupa buku dan papan tulis.
sedangkan pada kelas kontrol menggunakan Pembelajaran juga masih terpusat pada guru dan
pembelajaran dengan metode ceramah. Oleh keterlibatan peserta didik sangat terbatas. Tidak
karena itu, hasil belajar pada kelas eksperimen ada kegiatan diskusi yang merangsang daya
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Setelah pikir untuk lebih mengembangkan pemahaman
dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen yang di dapat. Cara mengajar yang dilakukan
dan kelas kontrol, terlihat bahwa hasil belajar guru seperti ini sebenarnya sudah bagus, tetapi
kedua kelas tersebut berbeda signifikan. Hal ini apabila dilakukan secara terus-menerus tanpa
ditunjukkan oleh hasil perhitungan (Tabel 2) disertai dengan variasi media maupun strategi
yang diperoleh thitung= 2,46 > ttabel= 2 yang pembelajaran, maka akan menyebabkan kurang
berarti Ho ditolak, artinya hasil belajar materi menariknya kegiatan pembelajaran. Sesuai
virus dengan menggunakan media kartu penelitian yang dilakukan Zaim (2005)
bergambar pada kelas eksperimen berbeda menyebutkan bahwa pemberian variasi dalam
signifikan dengan rata-rata hasil belajar pada pembelajaran dengan menggunakan media akan
kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
saja. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada kelas
Penggunaan media kartu bergambar eksperimen dalam pembelajaran baik dalam
dapat memperjelas penyampaian materi virus. kegiatan diskusi maupun presentasi dapat dilihat
Selain itu, penyampaian materi dengan pada Tabel 3.
menggunakan media kartu bergambar akan Tabel 3. Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen
mempermudah siswa dalam penguasaan materi dan Kelas Kontrol
sehingga hasil belajar siswa meningkat. Apabila
semua materi dapat tersampaikan dengan baik,
maka hasil pembelajaran akan lebih optimal.
Sudjana dan Rivai (2005) menambahkan
keunggulan media kartu bergambar: (a) Sifatnya
konkret. Media kartu bergambar lebih realistis
menunjukkan pokok masalah dibandingkan
dengan media verbal semata; (b) Dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak
semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa Tabel 3 menunjukkan bahwa kelas
ke kelas, dan tidak selalu bisa siswasiswa dapat eksperimen lebih aktif dari kelas kontrol, yang
dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Kartu terlihat dari persentase kriteria keaktifan dengan
bergambar dapat mengatasi masalah tersebut; (c) rata-rata 79,03% siswa aktif. Pengamatan
Media kartu bergambar dapat mengatasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
keterbatasan pengamatan. (d) Media kartu materi virus di kelas eksperimen berbeda dengan
bergambar dapat memperjelas suatu masalah, kelas kontrol. Keaktifan siswa kelas eksperimen
dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia pada saat mengikuti pembelajaran yang
berapa saja, sehingga dapat mencegah atau tergolong sangat aktif ada 12 siswa (38,71%),
membetulkan kesalah pahaman. (e) Harganya yang tergolong aktif ada 14 siswa (45,16%), yang
murah dan gampang didapat serta digunakan tergolong cukup aktif ada 3 siswa (9, 68%), yang
tanpa memerlukan peralatan khusus, sedangkan tergolong kurang aktif ada 2 siswa (6, 45%) dan
pada kelas kontrol dengan kegiatan rata-rata keaktifan siswa 79,03% , sedangkan
125
Istifarini, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 122-128
kelas kontrol yang tergolong sangat aktif ada 1 Tabel 4 menunjukkan bahwa kualitas
siswa (3, 33%), yang tergolong aktif ada 13 siswa kinerja guru pada kelas eksperimen dan kelas
(43, 33%), yang tergolong cukup aktif ada 7 kontrol termasuk kategori baik dan sangat baik.
siswa (23, 33%), yang tergolong kurang aktif ada Berdasarkan Tabel 4 kinerja guru dalam
7 siswa (23,33%), dan yang tergolong tidak aktif melaksanakan pembelajaran baik dalam kelas
ada 2 siswa (6, 67%) sedangkan rata-rata eksperimen maupun kelas kontrol tergolong baik
keaktifan siswa 63, 75%. karena guru melakukan semua aspek yang ada
Pada kelas eksperimen, aktivitas bertanya, pada lembar observasi. Hasil observasi
menjawab ataupun berpendapat pada kelompok tanggapan guru diperoleh dari angket tanggapan
terlihat pada saat kegiatan pembelajaran dengan yang diberikan kepada guru pada akhir
menggunakan metode diskusi. Siswa berani pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat mengetahui pendapat guru dalam pelaksanaan
teman, berani mengajukan maupun menjawab pembelajaran dengan media kartu bergambar.
pertanyaan sehingga mereka dapat bekerja sama Berdasarkan hasil angket tanggapan guru bahwa
dalam kelompoknya. Kelompok diskusi tersebut dengan menggunakan media kartu bergambar
dibagi guru pada saat awal kegiatan dapat menambah minat siswa saat pembelajaran
pembelajaran yang terdiri dari kelompok kecil dan media kartu bergambar tersebut juga dapat
yang masingmasing terdiri dari 5 siswa. Hal ini menambah pemahaman siswa terhadap materi.
bertujuan agar siswa tidak gaduh, fokus pada Adanya peningkatan partisipasi keaktifan siswa
diskusi dan dapat lebih mengenal masing- karena siswa dihadapkan dengan kegiatan
masing anggota kelompok sehingga hasil pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam
pembelajaran lebih baik. Hal ini sesuai dengan kegiatan diskusi kelompok. Kesulitan dalam
pernyataan Law (2008), yang menyatakan pembelajaran yaitu masih bingung apa yang
bahwa dalam pembelajaran, agar peserta didik harus dikerjakan pada awal pembelajaran.
belajar dengan efektif diperlukan keadaan yang Tetapi hal ini dapat diatasi dengan memberi
mendukung dengan memberikan pengaruh yang pengarahan kepada siswa tentang kegiatan yang
kuat dan kerjasama kelompok. Uraian tersebut akan dilaksanakan.
sejalan dengan pendapat Slameto (2003) yang Berdasarkan hasil wawancara guru, dapat
menyatakan bahwa ketertarikan dan rasa suka diketahui bahwa guru memberikan respon
siswa terhadap proses pembelajaran yang positif terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan menumbuhkan perhatian dan dilaksanakan. Guru menyatakan bahwa
kesediaan dalam diri siswa untuk mengikuti pembelajaran tersebut dapat membantu dalam
kegiatan pembelajaran secara aktif. kegiatan belajar mengajar (KBM), siswa lebih
Pada pelaksanaan penelitian dilakukan aktif, kreatif dan memiliki motivasi tinggi dalam
pengamatan kinerja guru yang dilaksanaan oleh pembelajaran. Selain itu, siswa tidak mudah
peneliti dan observer dengan menggunakan bosan karena dengan gambar-gambar pada
lembar observasi kinerja guru. Hasil observasi media kartu bergambar dapat menambah
kinerja guru diperoleh dari observasi terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi
kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran pembelajaran. Dengan demikian diharapkan
materi virus menggunakan media kartu akan tercipta iklim belajar dan pembelajaran
bergambar, sedangkan untuk kelas kontrol yang nyaman, aman, tenang, dan
dengan menerapkan metode ceramah dengan menyenangkan, yang mampu menumbuhkan
LKS. Rekapitulasi data hasil observasi kinerja semangat, gairah, dan nafsu belajar peserta
guru dapat dilihat pada Tabel 4. didik, sehingga dapat mengembangkan dirinya
Tabel 4. Kinerja guru dalam pembelajaran secara optimal (Mulyasa 2007). Siswa juga
sangat antusias dalam diskusi selama
pembelajaran karena rasa keingintahuan yang
tinggi tentang materi virus. Meskipun dalam
126
Istifarini, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 122-128
kenyataannya siswa sedikit mengalami umpan balik terhadap proses pembelajaran yang
kesulitan. Kesulitan dalam diskusi selama dilakukan di pada kelas eksperimen. Dari
pembelajaran yaitu siswa masih gaduh saat analisis terhadap hasil angket yang diberikan
pembagian kelompok dan siswa masih bingung kepada siswa diperoleh adanya respon positif
apa yang harus dikerjakan pada awal terhadap pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran. Tetapi hal ini dapat diatasi media kartu bergambar pada materi virus.
dengan memberi pengarahan kepada siswa Selama kegiatan pembelajaran pada kelas
tentang kegiatan yang akan dilaksanaka. eksperimen, guru memberi kesempatan kepada
Angket tanggapan siswa diisi oleh siswa siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan,
kelas eksperimen yang diberikan pada akhir membimbing siswa dan menyimpulkan materi.
pembelajaran materi virus. Angket tanggapan Apabila ada siswa yang tidak bekerja dalam
siswa dipakai untuk mengetahui tanggapan kelompok, guru member teguran dan berusaha
siswa terhadap pembelajaran dengan media mengingatkan pentingnya kerjasama dalam
kartu bergambar selama pembelajaran kelompok. Sedangkan pada saat presentasi hasil
berlangsung. Hasil tanggapan siswa terhadap diskusi, guru memberikan penguatan kepada
pembelajaran tersebut kemudian dianalisis dan siswa sehingga kalau ada kelompok siswa yang
disajikan pada Tabel 5. kurang tepat dalam menjawab pertanyaan saat
Penelitian ini selain mengamati hasil diskusi segera dapat diketahui bagaimana yang
belajar dan aktivitas siswa, juga mengamati tepat. Pada akhir pembelajaran guru mencoba
tanggapan siswa terhadap penggunaan media mengarahkan siswa untuk mengambil
kartu bergambar dalam pembelajaran. kesimpulan dari pembelajaran secara bersama-
Tanggapan siswa terhadap pembelajaran sama dengan melibatkan siswa. Guru sudah
diambil dengan menggunakan angket. Angket berperan aktif sebagai fasilitator yaitu memberi
tanggapan siswa diperlukan untuk mendapatkan fasilitas/ jalan keluar apabila siswa mengalami
127
Istifarini, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 122-128
Berdasarkan hasil penelitian dan Ismiati. 2009. Berbagai Bentuk Motivasi yang
dilakukan Guru di Sekolah. Jurnal Guru
pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses
Pembelajaran di Sekolah Dasar dan
pembelajaran siswa kelas X SMA Negeri 2 Menengah, No.2 Vol.6 Desember 2009 : 99-
Wonosobo materi virus dengan menggunakan 107. Padang Panjang: Dinas Pendidikan Kota
Padang Panjang.
media kartu bergambar dapat menjadikan siswa
lebih aktif serta ketuntasan hasil belajar siswa Junaidi. 2008. Upaya peningkatan hasil belajar
mencapai 83,87%. matematika siswa pada soal bentuk cerita
dengan menggunakan media komik di kelas
Guru Biologi SMA 2 Wonosobo
III SDN 03 balai-balai kota padang panjang.
sebaiknya memilih media pembelajaran yang Jurnal Guru 5(1): 75-81
tepat sesuai dengan materi dan kondisi siswa
Law KMY & Sandnes FE Jian HL. 2008. A
agar dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil
Comparative Study of Learning Motivation
belajar siswa, seperti media pembelajaran Among Engineering Students. The
dengan kartu bergambar. Perlu dilakukan International Journal of Enggineering
Education 25 (1). On line at: www . Ied.
pengembangan media kartu bergambar pada
Edu.hk/apfslt/v5 issuel/tsoimf/tsoimf5.htm-
materi Virus sebagai penyempurnaan. 7k(accessed 15 Agustus 2011).
128