Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor.

1 Periode: Maret-Agustus 2015


 
  RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PIT 3000 BLOCK
  5 SOUTH BLOCK PT. TRUBAINDO COAL MINING KABUPATEN KUTAI BARAT
  PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
 
  Suyono, Indun Titisariwati, Abdul Mustaqfirin
  Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta,
  Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia
 ABSTRAK
 Pit 3000 Block 5 South Block merupakan proyek penambangan Batubara milik PT. Trubaindo Coal Mining. PT.
 Trubaindo Coal Mining adalah anak perusahaan dari PT. Indo Tambangraya Megah. Kegiatan penambangan
 Batubara sebagian besar dikerjakan oleh PT. Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor utama. Proyek ini berlokasi
 di Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
 Berdasarkan analisis data curah hujan dari tahun 2009 – 2013, diperoleh curah hujan rencana adalah 140,84
 mm/hari, intensitas curah hujan 48,83 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar
86,83 %.
 
 Sumber utama air tambang di Pit 3000 Block 5 South Block adalah air hujan. Saat ini belum ada rancangan sistem
 penyaliran tambang yang mendukung kegiatan penambangan Batubara di Pit 3000 Block 5 South Block pada
quarter 3 – 4 tahun 2014. Rancangan sistem penyaliran tambang yang direncanakan merupakan kombinasi antara
 mine drainage system dengan mine dewatering system.
 
Saluran terbuka dibuat di sekitar bukaan tambang Pit 3000 Block 5 South Block untuk mencegah masuknya air
 limpasan ke area penambangan. Air yang masuk ke dalam bukaan tambang dialirkan secara alami ke dalam sump.
 
Air dari dalam sump dipompa menuju kolam pengendapan. Pompa yang dipakai adalah merk Multiflo 420. Kolam
 pengendapan pada quarter 3 – 4 memiliki panjang 100 m dengan lebar 30 m dan kedalamannya 5 m. Perawatan
 kolam pengendapan dilakukan setiap 341 hari pada quarter 3 dan setiap 153 hari pada quarter 4.
 Kata  Kunci:  Curah  Hujan,  Sistem  Penyaliran  Tambang,  Pompa    
 
 
1. PENDAHULUAN perlu dilakukan perancangan sistem penyaliran
Pit 3000 Block 5 South Block merupakan area tambang pada quarter tersebut.
penambangan Batubara yang dimiliki PT. Trubaindo Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) PT.
Coal Mining yang rencananya akan dibuka pada Trubaindo Coal Mining secara geografis terletak
quarter 3 tahun 2014. Berdasarkan pengamatan di pada koordinat 115o38’00” BT - 115o48’30” BT dan
daerah penelitian, front kerja penambangan Batubara 0o27’44” LS - 0o33’35” LS. Sedangkan secara
merupakan daerah perbukitan. Disamping itu, bukaan administrasi termasuk dalam wilayah Kecamatan
tambang terletak pada daerah terendah dari topografi Muara Lawa, Kecamatan Muara Pahu, Kecamatan
di sekitarnya. Damai, Kecamatan Bentian Besar, dan Kecamatan
Bardasarkan data yang diperoleh dari stasiun Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan
pengukuran curah hujan di South Block PT. Timur.
Trubaindo Coal Mining, Pit 3000 Block 5 South 2. DASAR TEORI
Block memiliki curah hujan tinggi (114,64 mm/hari). a. Curah  Hujan  Rencana  
Sedangkan curah hujan rata – rata setiap tahun Penentuan   Cuarah   hujan   rencana  
sebesar 2.680 mm. Data curah hujan diperoleh menggunakan   persamaan   distribusi   Gumbel,  
selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2009 – yaitu:  
2013.
δx
Berdasarkan keadaan topografi dan kondisi
Xr = X + (Yr − Yn)  
δn
klimatologi daerah penelitian, air limpasan dari Keterangan :
permukaan di sekitar bukaan tambang berpotensi Xr = hujan harian maksimum dengan periode ulang
masuk ke dalam front kerja penambangan Batubara. tertentu (mm)
Mengingat belum adanya suatu rancangan sistem
penyaliran tambang di daerah penelitian, maka
X = curah hujan rata-rata (mm)
kegiatan penambangan Batubara akan terganggu δ x = standar deviasi nilai curah hujan dari data
dengan adanya genangan - genangan air di area δn = standar deviasi dari reduksi variat, tergantung
penambangan. Oleh karena itu, untuk mendukung dari jumlah data (n)
adanya rencana kegiatan penambangan Batubara, Yr = nilai reduksi variat dari variabel yang
diharapkan terjadi pada PUH

52  
 
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono
 
Yn = nilai rata-rata dari reduksi variat, tergantung
v2
dari jumlah data   =  head  kecepatan  (m).  
2g
b. Intensitas  Curah  Hujan  
Penentuan   intensitas   curah   hujan    
menggunakan  rumus  manonobe,  yaitu:   Metodologi  Penelitian  
2/3 Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini,
R24 ⎛ 24 ⎞ yaitu:
I= ⎜ ⎟
24 ⎝ t ⎠ 1. Studi  Literatur.  
Keterangan : Dilakukan   dengan   mengumpulkan   beberapa  
I = Intensitas curah hujan (mm/jam) informasi   yang   berhubungan   dengan  
t = Lama waktu hujan atau waktu konstan (jam) penelitian  ini.  Mulai  dari  buku  buku  literature,  
R24 = Curah hujan maksimum harian(mm). paper,   laporan   penelitian   yang   membahas  
masalah  yang  sama,  wawancara,  dan  internet.  
c. Debit  Air  Limpasan  
Penentuan   debit   air   limpasan   menggunakan   2. Pengumpulan  Data.  
rumus  rasional,  yaitu:   Data   curah   hujan   harian,   Peta   topografi   dan  
Q = 0,278. C . I .A peta   rencana   kemajuan   tambang   Zona   1,   Data  
Keterangan : data  lainnya  yang  mendukung  penelitian.  
Q = debit air limpasan maksimum (m3/detik) 3. Observasi  Lapangan.  
C = koefisien limpasan
I = Intensitas curah hujan (mm/jam) 4. Pengolahan  dan  Analisis  Data.  
A = Luas daerah tangkapan hujan(km2) 5. Penyusunan  Laporan.  
Hasil   penelitian   berupa   rancangan   system  
d. Dimensi  Saluran  Terbuka  dan  Gorong-­‐Gorong  
penyaliran  tambang  akan  disusun  dalam  suatu  
Perhitungan   kapasitas   pengaliran   suatu  
laporan.  
saluran   dapat   dihitung   menggunakan   rumus  
Manning,  yaitu:   3. ANALISIS
Q  =  1/n  .  A  .  S1/2  .  R2/3       Sumber  Air  
Keterangan  :   Sumber   air   yang   ada   pada   lokasi   penelitian  
Q   =  debit  pengaliran  maksimum  (m3/detik)   berasal  dari  air  hujan.  Sedangkan,  keberadaan  air  
A   =  luas  penampang  (m2)   tanah   di   lokasi   penelitian   diasumsikan   tidak  
S   =  kemiringan  dasar  saluran  (%)   mempengaruhi   total   air   tambang.   Hal   ini  
R   =  jari-­‐jari  hidrolis  (meter)   disebabkan   debit   air   tanah   sangat   kecil   dan  
n   =   koefisien   kekerasan   dinding   saluran   litologi   di   lokasi   penelitian   mayoritas   merupakan  
menurut  Manning   lapisan  impermeable.  
  Daerah  Tangkapan  Hujan  
e. Sumuran  
Pit   3000   Block   5   South   Block   merupakan   dataran  
Perhitungan   volume   optimal   sumuran  
rendah   yang   terletak   diantara   daerah   perbukitan  
adalah  sebagai  berikut:  
dengan   elevasi   tertinggi   127   mdpl   dan   elevasi  
Vsump   =  V  total  Limpasan  -­‐  Vpemompaan  
terendah   40   mdpl.   Kondisi   topografi   lokasi  
  tersebut   juga   merupakan   daerah   dengan  
f. Head   perbukitan  yang  curam.  Hal  ini  menyebabkan  arah  
Perhitungan  head  total  adalah  sebagai  berikut:  
aliran   air   limpasan   yang   terdapat   di   sekitar   area  
⎛ v 2 ⎞ penambangan   mengarah   ke   lubang   bukaan   Pit  
H =h s + h p + h f +⎜⎜ ⎟⎟    
2 g 3000   Block   5   South   Block   dengan   koefisien  
⎝ ⎠
limpasan   yang   besar.   Luas   masing-­‐masing   daerah  
Keterangan  :   tangkapan  hujan  dapat  dilihat  sebagai  berikut  
 
H   =  head  total  pompa  (m).   Curah  Hujan  Rencana  
hs   =  head  statis  pompa  (m).   Analisis   curah   hujan   didasarkan   pada   data   curah  
hujan   harian   maksimum   pada   lokasi   penelitian  
hp   =  beda  head  tekanan  pada  kedua   selama   5   tahun   terakhir,   dari   tahun   2009   sampai  
permukaan  air  (m).   dengan   tahun   2013.   Hasil   analisis   menunjukan  
hf   =  head  untuk  mengatasi  berbagai  hambatan   bahwa  CH  harian  rencana  140,84  mm/hari.  
pada  pompa  dan  pipa  (m),      meliputi  head    
gesekan  pipa,  serta  head  belokan  dan  lain-­‐  
lain.    

53
 
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono

Tabel 1. Luas Daerah Tangkapan Hujan Pit 3000 dimensi dari saluran terbuka Pit 3000 Block 5 South
Block 5 SB Block adalah sebagai berikut :
Luas Tabel 3. Hasil Perhitungan Dimensi Saluran Terbuka
No. Quarter DTH
(km2 ) Pit 3000 Block 5 South Block
1 I 0,26 Quar Saluran S α n A b B h d
2 II 0,16 ter % 0 m m m m m
3 I 0, 6 0,0 2, 1, 2, 1, 1
3 III (inpit) 0,02
(hauli 3 0 25 1 3 6 1
4 IV (inpit) 0,19 ng)
1 I 0,88 3 II 0, 6 0,0 1, 1, 2, 0, 0,
2 II 0,24 3 0 25 4 1 1 9 8
3 III 0,16 III 0, 6 0,0 0, 0, 1, 0, 0,
4 4 IV 0,07 (inpit 3 0 25 5 6 2 5 4
)
5 V 0,26
IV 0, 6 0,0 2, 1, 2, 1, 0,
6 VI (inpit) 0,11 (inpit 3 0 25 1 3 6 1 9
7 VII (inpit) 0,39 )
I 0, 6 0,0 6, 2, 4, 2 1,
Intensitas  Curah  Hujan   3 0 25 9 3 6 7
Penentuan   intensitas   curah   hujan   dilakukan  
II 0, 6 0,0 1, 1, 1, 1 0,
menggunakan   rumus   Mannonobe.   Hasil   dari   3 0 25 7 2 7 9
penentuan  curah  hujan  harian  rencana  maksimum  
III 0, 6 0,0 0, 0, 1, 0, 0,
digunakan   dalam   penentuan   intensitas   curah  
3 0 25 9 8 6 7 6
hujan   ini.   Sehingga   intensitas   curah   hujan   adalah  
4 Culve 0, - 0,0 2, - - 1, -
sebesar  48,83  mm/jam.  
rt 3 15 5 8
Debit  Air  Limpasan  dan  Debit  Air  Tambang  
IV 0, 6 0,0 1, 1 2, 0, 0,
Debit   air   limpasan   merupakan   banyaknya   air  
(inpit 3 0 25 4 1 9 8
limpasan   yang   ada   di   luar   area   bukaan   tambang.   )
Sedangkan,   untuk   debit   air   tambang   adalah  
V 0, 6 0,0 3, 1, 3, 1, 1,
banyaknya   air   hujan   yang   masuk   ke   area   bukaan  
(inpit 3 0 25 4 6 3 4 2
tambang   dalam   satuan   waktu.   Besarnya   kedua   )
debit   ini   dapat   diketahui   dengan   menggunakan  
VI 0, 6 0,0 2, 1, 2, 1, 1
rumus   rasional,   Sehingga   debit   yang   dihasilkan   (hauli 3 0 25 1 3 6 1
dari  sumber  air  adalah  sebagai  berikut  :   ng)
Tabel 2. Debit Air Limpasan Masing – Masing DTH  
No Quarter Daerah Intensitas Debit Sumuran (sump)
Tangkapan Hujan (m3/detik) Sump berfungsi sebagai tempat penampungan air dan
lumpur sementara pada pit bottom. Volume sump
Hujan (mm/jam)
yang dibuat ditentukan berdasarkan alat gali yang
(DTH) akan digunakan, lebar pit bottom serta debit air yang
1 3 I 48,83 2,18 akan ditampung. Alat gali yang digunakan adalah
2 II 48,83 1,34 Excavator merk Komatsu tipe PC 1250 dan PC 200
3 III (inpit) 48,83 0,20 LC Super Long Front jika akan dilakukan
4 IV (inpit) 48,83 2,09 pengerukan endapan lumpur pada sump. Berdasarkan
hasil perhitungan, volume sump minimum adalah
1 4 I 48,83 7,31
8.307,34 m3 pada quarter 3 dan 20.533,74 m3 pada
2 II 48,83 2,02 quarter 4, sedangkan volume sump dalam penelitian
3 III 48,83 1,33 ini adalah sebagai berikut :
4 IV 48,83 0,59 Tabel 4. Volume Sump
5 V 48,83 2,18 Sump V (m3)
6 VI (inpit) 48,83 1,21 Quarter 3 20.238,13
7 VII (inpit) 48,83 4,20 Quarter 4 65.772,41
Rancangan  Sistem  Penyaliran  Tambang  
Saluran  Terbuka.   Sistem Pemipaan dan Pemopaan
Dimensi saluran terbuka dihitung menggunakan Air yang masuk ke dalam sump kemudian
rumus Manning. Harga koefisien kekasaran saluran dipompakan menuju kolam pengendapan dengan
(n) yaitu 0,03, karena dinding saluran berupa tanah menggunakan pompa dan pipa. Pompa yang
tanpa pengerasan. Berdasarkan hasil perhitungan, digunakan adalah pompa tipe Multiflo 420 dengan
menggunakan pipa HDPE ukuran diameter dalam 12

54
 
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono
 
inci. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh data- a. Saluran  terbuka.  
data pemompaan adalah sebagai berikut : Quarter  3  :  
1. Saluran  1  (hauling)   :  A  =  2,1  m2;  b  =  
Tabel 5. Data Pemompaan
1,3  m;  B  =  2,6  m;  h  =  1,1  m.  
Sump Pompa Elevasi Elevasi Panjang
2. Saluran  2  (outpit)   :  A  =  1,4  m2;  b  =  
Awal Akhir Pipa
1,1  m;  B  =  2,1  m;  h  =  0,9  m.  
(m) (m) (m)
3. Saluran  3  (inpit)   :  A  =  0,5  m2;  b  =  
Quarter 3 Multiflo 20 52 159
0,6  m;  B  =  1,2  m;  h  =  0,5  m.  
420
4. Saluran  4  (inpit)   :  A  =  2,1  m2;  b  =  
Quarter 4 Multiflo 10 52 208
1,3  m;  B  =  2,6  m;  h  =  1,1  m.  
420
Quarter 4 :
1. Saluran  1  (outpit)   :  A  =  6,9  m2;  b  =  
Tabel 6. Hasil Perhitungan Head
2,3  m;  B  =  4,6  m;  h  =  2  m.  
Pompa Head Head Head Head Head Total Head
Statis Gesekan Belokan Kec Katup Head Spek 2. Saluran  2  (outpit)   :  A  =  1,7  m2;  b  =  
(m) (m) (m) (m) Isap (m) Alat 1,2  m;  B  =  1,7  m;  h  =  1  m.  
(m) (m) 3. Saluran  3  (outpit)   :  A  =  0,9  m2;  b  =  
Quarter 32 12,02 3,14 1,06 - 48,22 140 0,8  m;  B  =  1,6  m;  h  =  0,7  m.  
3 4. culvert     :  A  =  2,5  m2;  d  =  1,8  m.  
Quarter 42 18,39 4,65 1,25 - 66,29 140 5. Saluran  4  (inpit)   :  A  =  1,4  m2;  b  =  
4 1  m;  B  =  2,1  m;  h  =  0,9  m.  
6. Saluran  5  (inpit)   :  A  =  3,4  m2;  b  =  
Tabel 7. Hasil Perhitungan Kebutuhan Pompa 1,6  m;  B  =  3,3m;  h  =  1,4  m.  
Sump Pompa Volume Jumlah Jam 7. Saluran  6  (hauling)   :  A  =  2,1  m2;  b  =  
(m3/jam) Pompa Kerja 1,3  m;  B  =  2,6  m;  h  =  1,1  m.  
Pompa b. Sumuran  (sump).  
(jam/hari) Sumuran   yang   dibuat   berbentuk   sesuai  
Quarter Multiflo 1200 1 18 dengan   area   v-­‐cut   Pit   3000   Block   5   South  
3 420 Block  :  
Quarter Multiflo 1300 2 20 Volume  sump  quarter  3   :  20.238,13  m3  
4 420 Volume  sump  quarter  4   :  65.772,41  m3  
c. Sistem  pemipaan  dan  pemompaan.  
Kolam Pengendapan Pompa  yang  digunakan  adalah  Multiflo  420  
Fungsi kolam pengendapan adalah untuk dengan  pipa  HDPE  PN  16  PE  100  diameter  
mengendapkan lumpur atau material padatan dari air luar   14   inci   dan   diameter   dalam   12   inci.  
tambang sebelum dialirkan ke perairan umum. Debit   yang   dihasilkan   tiap   pompa   adalah  
Berdasarkan data pengujian terhadap lumpur di
sebagai  berikut  :  
lokasi penambangan, maka diperoleh persen padatan
 
adalah 0,15 % dan persen air 99,85 %. Kecepatan
Quarter  3  :  
pengendapan dari partikel padatan yaitu 0,0018
Debit   pompa   1200   m3/jam,   total   head  
m/detik. Maka dengan membandingkan volume total
sebesar   48,22   m   pada   1.000   rpm   dengan  
yang masuk ke kolam pengendapan dengan
kerja   pompa   18   jam/hari   dan  
kecepatan pengendapan, maka diperoleh luas
menggunakan  1  pompa.  
minimal kolam pengendapan yang akan dibuat
sebesar 212,54 m2 pada quarter 3 dan 428,33 m2 Quarter  4  :  
untuk quarter 4. Volume kolam pengendapan 14.235 Debit   pompa   1300   m3/jam,   total   head  
m3 dengan waktu perawatan setiap 341 hari pada sebesar   66,29   m   pada   1.100   rpm   dengan  
quarter 3 dan 153 hari pada quarter 4. Dimensi kolam kerja   pompa   20   jam/hari   dan  
pengendapan dapat dilihat pada gambar di lampiran. menggunakan  2  pompa.  
 
4. KESIMPULAN d. Kolam  pengendapan.  
1. Metode   penyaliran   tambang   yang   cocok   adalah   Dimensi   kolam   pengendapan   yang  
kombinasi   mine   drainage   system   dengan   mine   direncanakan   memiliki   panjang   kolam   100  
dewatering  system.   m   dengan   lebar   kolam   30   m   serta  
2. Sumber  air  utama  yang  masuk  ke  dalam  lokasi   kedalaman  kolam  5  m.  
penambangan   adalah   air   hujan   dengan   debit   4. Perawatan   kolam   pengendapan   dilakukan  
2,29   m3/detik   pada   quarter   3   dan   5,41   setiap   341   hari   pada   quarter  3   dan   setiap   153  
m3/detik  pada  quarter  4.   hari  pada  quarter  4.  
3. Komponen   sistem   penyaliran   tambang   terdiri    
dari  :    
 

55
 
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono

5. DAFTAR PUSTAKA Sosrodarsono S. dan Takeda K. 1993. Hidrologi


Budiarto,   Hartono,   dan   Hasywir   Thaib   Siri.   2011.   untuk Pengairan. Jakarta: PT. Pradnya
Handbook   Hidrogeologi.   Yogyakarta:   Paramita, hal. 2-8.
Program   Studi   Teknik   Pertambangan   UPN   Sularso dan Tahara, Haruo. 1991. Pompa dan
“Veteran”.   Kompresor (Pemilihan, Pemakaian, dan
Deming,   David.   2002.   Introduction   to   Pemeliharaan). Jakarta: PT. Pradnya
Hydrogeology.   New   York:   McGraw-­‐Hill   Paramita.
Higher  Education.     Sumaatmadja, Eddy R. 2005. Survey Pendahuluan
Hasywir Thaib Siri. 2012. Buku Panduan Praktek Batubara Daerah Longiram dan Mentawir
Tambang Terbuka. Yogyakarta: Program Kabupaten Kutai Barat dan Paser Penajam
Studi Teknik Pertambangan UPN “Veteran”. Utara Provinsi Kalimantan Timur. Bandung:
I Putu Eka. 2012. Rancangan Sistem Penyaliran Institut Teknologi Bandung.
Tambang Pit 19D Untuk Yearly Plan 2012 Supriatna, Sukardi dan Rustandi. 1995. Peta Geologi
PT Indominco Mandiri Bontang Kalimantan Lembar Samarinda Skala 1 : 250.000.
Timur. Yogyakarta: Program Studi Teknik Kalimantan. PPPG. Bandung.
Pertambangan UPN “Veteran”. Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan Yang
John M. Currie, dkk. 1973. Unit Operations in Berkelanjutan. Yogyakarta: PT. Andi, hal. 79
Mineral Processing. British Columbia : – 82; 144 – 151.
Department of Chemical and Metalurgical Te Chow, Ven. 1984. Hidrolika Saluran Terbuka.
Technology, hal. 10-1; 11- 4. Jakarta: Erlangga.
J. Patrick Powers. 1991. Construction Dewatering. Tedy Agung Cahyadi. 2007. Rancangan Sistem
New York : John Wiley & Sons, Inc. Penyaliran Tambang Terbuka PT. Mykoindo
Koesnaryo S. 2012. Metodologi Penelitian dan Daya Gemilang Di Kecamatan Kokap
Penulisan Ilmiah. Yogyakarta : Universitas Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa
Pembangunan Nasional “Veteran”. Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi
Multiflo Australia Pty Ltd. 2010. MF Heavy Duty Teknik Pertambangan – FTM, UPN
Mine Dewatering Pumps. Australia. “Veteran”.
Partanto Prodjosumarto. 1994. Rancangan Kolam Waterman Sulistyana B. 2010. Perencanaan
Pengendapan Sebagai Pelengkap Sistem Tambang. Yogyakarta: Program Studi Teknik
penyaliran Tambang. Pertambangan – FTM, UPN “Veteran”.
Peter Eka Rosadi. 2010. Mekanika Fluida. ____________. 2007. Laporan Revisi Studi
Yogyakarta: Program Studi Teknik Kelayakan Pertambangan Batubara PT.
Pertambangan UPN “Veteran”. Trubaindo Coal Mining. Melak.
PT. Kaltim Prima Coal. 2005. Hydraulic Design ____________. Multiflo Open Cut Mine Dewatering
Guidelines. Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Equipment. Australia.
Provinsi Kalimantan Timur. ____________. www.engineeringtoolbox.com/dirt-
Raju K.G. Ranga. 1986. Aliran Melalui Saluran mud-densities-d_1727.html
Terbuka. Jakarta: Erlangga.
Rudy Sayoga Gautama. 1999. Sistem Penyaliran
Tambang. Bandung: Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Teknologi Bandung, hal. 2-3; 4-3; 5-
10.

56
 
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono
 

LAMPIRAN
 

 
Gambar 1. Kolam Pengendapan Tampak Atas

 
Gambar 2. Kolam Pengendapan Tampak Samping

 
Gambar 2. Peta Rancangan Sistem Penyaliran Tambang Quarter 3

57
 

Anda mungkin juga menyukai