Kajian Pola Operasi Waduk Keureuto Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Baku Di Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh
Kajian Pola Operasi Waduk Keureuto Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Baku Di Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh
Abstract: One of the rivers that has potency to be developed for the purpose of fulfilling the
need of water in North Aceh Regency is Krueng Keureuto River. From its potential
characteristic, the appropriate conservation effort is by constructing a water reservoir. The
construction of Keureuto Reservoir is located in Krueng Keureuto’s stream in Paya Bakong
Sub-district. The purpose of this research is to determine inflow debit of Keureuto Reservoir
based on the probability of debit by dividing it into three operation year, to determine the debit
of water need of Keureuto Reservoir for the need of raw water, and to determine optimization
to optimize the Elevation of water surface in Keureuto Reservoir in wet year, normal year, and
dry year. The method of reservoir operation was analyzed by using optimization technique by
using program solver (Microsoft Excel). The first step is done by dividing the inflow debit data
into three kinds of operation year, that is, dry, normal, and wet year. Next, the need of water in
Keureuto Reservoir was analyzed based on the need of water. Storage is obtained from curve
data of reservoir’s capacity while output was obtained from the data of reservoir’s need of
water. Then, the arrangement and optimization in operation pattern of Keureuto Reservoir
was done. The water of Keureuto Reservoir is used to fulfil three necessities, that is, to fulfill
the preservation of the river stream as much as 1,11m3/s, to fulfil the people’s water necessity
as much as 0,50 m3/s and to fulfil the need of water for irrigation as much as 0,82 m3/s. The
result of optimization of fulfilling the need of raw water from Keureuto Reservoir shows that
the maximum elevation in dry year is 98,75m and the minimum elevation is 80 m. In normal
year, the maximum elevation is 100 m and the minimum is 81 m, while in wet year, the
maximum elevation is 100,60 m and the minimum is 83 m.
Keywords : Keureuto Reservoir, debit, raw water, inflow
Abstrak: Salah satu sungai yang berpotensi untuk dikembangkan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan air di wilayah Kabupaten Aceh Utara adalah Sungai Krueng Keureuto, Dari potensi
air tersebut maka upaya konservasi yang tepat adalah dengan membangunan sebuah waduk.
Pembangunan Waduk Keureuto ini berada pada aliran Sungai Krueng Keureuto Kecamatan
Paya Bakong. Maksud dari kajian ini adalah Menentukan debit inflow Waduk Keureutoe
berdasarkan probabilitas debit dengan pembagian tiga jenis tahun operasi, Menentukan debit
kebutuhan air Waduk Keureuto untuk kebutuhan air baku, dan Melakukan optimasi untuk
mengoptimalkan Elevasi Muka Air Waduk Keureuto pada Tahun Basah, Tahun Normal dan
Tahun Kering. Metode pengoperasian waduk dianalisis menggunakan teknik optimasi dengan
program solver (Microsoft Excel). Tahapan yang dilakukan adalah data debit inflow waduk
dibagi menjadi tiga jenis tahun operasi yaitu tahun kering, normal, dan tahun basah.
Selanjutnya dianalisis kebutuhan air waduk Keureuto berdasarkan data kebutuhan air. Storage
diperoleh dari data lengkung kapasitas waduk, sedangkan output diperoleh dari data kebutuhan
air waduk. Setelah itu penyusunan dan optimasi pada pola operasi Waduk Keureuto. Air waduk
Keureuto digunakan untuk memenuhi tiga kebutuhan yaitu pemenuhan kebutuhan aliran
pemeliharaan sungai sebesar 1,11 m3/s, pemenuhan kebutuhan air penduduk sebesar 0,50 m3/s
serta pemenuhan kebutuhan air untuk irigasi sebesar 0,82 m3/s. Hasil optimasi untuk
pemenuhan kebutuhan air baku dari Waduk Keureuto menunjukkan bahwa Elevasi Maksimum
pada tahun kering berada pada Elevasi 98,75 m, dan Elevasi Minimum berada pada Elevasi 80
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 1059
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
m, untuk tahun normal Elevasi Maksimum berada pada Elevasi 100 m dan Elevasi Minimum
berada pada Elevasi 81 m, sedangkan Elevasi Maksimum tahun basah berada pada Elevasi
100,60 m dan Elevasi Minimum berada pada Elevasi 83 m.
Kabupaten Aceh Utara di Propinsi Aceh Keureuto berdasarkan data kebutuhan air.
merupakan daerah yang berkembang pesat Storage diperoleh dari data lengkung kapasitas
dengan beberapa sektor andalan seperti waduk, sedangkan output diperoleh dari data
pertambangan, pertanian, perdagangan, kebutuhan air waduk. Setelah itu penyusunan
pariwisata dan lain-lain. Berdampak secara dan optimasi pada pola operasi Waduk
tidak langsung mendorong kemajuan ekonomi Keureuto.
sehingga menjadi salah satu penunjang
Permasalahan
pendapatan daerah kabupaten Aceh Utara.
Permasalahan kebutuhan air terkait
Perkembangan yang pesat ini tentunya
berdampak pada meningkatnya kebutuhan air. langsung dengan masalah ketersediaan air.
Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya kajian dalam penelitian ini adalah sebagai
Air. Konservasi Sumber Daya Air adalah berikut:
upaya memelihara keberadaan serta (1) Berapa debit inflow Waduk Keureuto
keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi berdasarkan probabilitas debit dengan
Sumber Daya Air agar senantiasa tersedia pembagian tiga jenis tahun operasi;
dalam kuantitas dan kualitas yang memadai (2) Berapa debit kebutuhan air Waduk
untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, Keureuto untuk pemenuhan kebutuhan
baik pada waktu sekarang maupun yang akan air baku;
datang yang dapat dilakukan melalui kegiatan (3) Apa yang dilakukan untuk
perlindungan dan pelestarian sumber air, mengoptimalkan Elevasi Muka Air
pengawetan air, serta pengelolaan kualitas air Waduk Keureuto pada Tahun Basah,
dan pengendalian pencemaran air. Tahun Normal dan Tahun Kering.
Berdasarkan alasan tersebut di atas maka
Kementerian Pekerjaan Umum membangun Tujuan Penelitian
Waduk Keureuto. 1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
Metode pengoperasian waduk dianalisis 2. Menentukan debit inflow Waduk Keureuto
menggunakan teknik optimasi dengan berdasarkan probabilitas debit dengan
program solver (Microsoft Excel). Tahapan pembagian tiga jenis tahun operasi;
yang dilakukan adalah data debit inflow 3. Menentukan debit kebutuhan air Waduk
waduk dibagi menjadi tiga jenis tahun operasi Keureutoe untuk kebutuhan air baku;
yaitu tahun kering, normal, dan tahun basah. 4. Melakukan optimasi untuk
Selanjutnya dianalisis kebutuhan air waduk
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
1060 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
mengoptimalkan Elevasi Muka Air Waduk pasangan batu yang dibangun selain untuk
Keureuto pada Tahun Basah, Tahun menahan dan menampung air, dapat pula
Normal dan Tahun Kering. dibangun untuk menahan dan menampung
limbah tambang (tailing), atau menampung
Rencana Metodologi
lumpur sehingga terbentuk waduk. Sedangkan
Rencana metodologi yang digunakan,
waduk merupakan wadah buatan yang
untuk mendapatkan jawaban penyelesaian dari
terbentuk sebagai akibat dibangunnya
permasalahan diatas, maka pada bagian ini
bendungan.
diuraikan Rangkaian penerapan metodologi
meliputi pengumpulan data berupa data Dasar Hukum Pola Operasi Waduk
hidrologi, topografi, dan lain-lain. Lalu data Dalam Peraturan Pemerintah Republik
yang telah dikumpulkan dianalisis kemudian Indonesia Nomor 37 Tahun 2010 Tentang
setelah dianalisis baru didapati nilai atau Bendungan pasal 40 disebutkan selama
tujuan yang diinginkan. pelaksanaan konstruksi bendungan, pem-
bangun bendungan harus menyiapkan rencana
Lingkup Penelitian
pengelolaan bendungan yang ditujukan
Kajian yang dilakukan meliputi kegiatan-
sebagai acuan dalam pelaksanaan operasi dan
kegiatan sebagai berikut :
pemeliharaan bendungan beserta waduknya.
1. Optimasi dengan tujuan mengoptimalkan
Sesuai dengan pasal 45 pengelolaan
pemanfaatan air Waduk Keureuto untuk
bendungan wajib dilengkapi dengan pola
kebutuhan air baku;
operasi waduk. Pola operasi waduk terdiri
2. Pengaruh pengurangan kapasitas
atas:
tampungan waduk akibat sedimentasi
(1) pola operasi tahun kering;
diabaikan;
(2) pola operasi tahun normal;
3. Pengaruh volume air waduk akibat
(3) pola operasi tahun basah.
infiltrasi, rembesan diabaikan;
4. Menggunakan metode non linear dengan METODOLOGI ENELITIAN
bantuan Add Ins pada Microsoft Excel Lokasi Studi
berupa Solver Analysis Tools. Kabupaten Aceh Utara merupakan salah
satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang terletak
TINJAUAN KEPUSTAKAAN di bagian pantai pesisir Utara, dengan batas-
Bendungan batas sebagai berikut Sebelah Utara berbatasan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah dengan Kota Lhokseumawe dan Selat Malaka,
Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2010 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Tentang Bendungan disebutkan bahwa Bener Meriah, Sebelah Timur berbatasan
bendungan adalah bangunan yang berupa dengan Kabupaten Aceh Timur, Sebelah Barat
urugan tanah, urugan batu, beton, dan/atau berbatasan dengan Kabupaten Bireuen.
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 1061
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
106 m3
Debit Inflow
Debit inflow pada penyusunan pola
operasi didasarkan atas 3 jenis tahun operasi,
yaitu tahun basah, tahun normal dan tahun
kering. Penentuan jenis tahun operasi tersebut
didasarkan pada tingkat peluang kejadian.
Proses perhitungan yang dilakukan adalah Gambar 2. Debit Rata-Rata (1986 – 2009) dalam
m3/s
dengan menyusun ketersediaan data debit
yang tersedia berdasarkan bulan yang sama Debit Minimum terjadi pada bulan
dari masing-masing tahun diurutkan dari nilai Agustus yaitu sebesar 19,52 m3/s, dan Debit
debit yang terbesar sampai dengan nilai debit Maksimum sebesar 34,16 m3/s terjadi pada
yang terkecil, selanjutnya penentuan debit bulan Desember. Pada Tahun 2008 jumlah
berdasarkan jenis tahun operasi dilakukan debit rata-rata bulanan dalam setahun sebesar
berdasarkan probabilitasnya dengan ketentuan 281,96 m3/s dan pada tahun 1993 dengan
sebagai berikut: Debit tahun basah adalah jumlah debit rata-rata bulanan dalam setahun
suatu debit yang terjadi dimana debit tersebut sebesar 389,62 m3/s.
memiliki peluang kejadian (probabilitas) Dari data debit diurutkan dari nilai yang
sebesar 20% dari dari seluruh data yang terbesar sampai dengan yang terkecil
tersedia, Debit tahun normal adalah suatu debit dilanjutkan dengan perhitungan tingkat
yang terjadi dimana debit tersebut memiliki peluang kejadian dari urutan data. Hasil
peluang kejadian (probabilitas) sebesar 50% perhitungan debit inflow berdasarkan ketiga
dari dari seluruh data yang tersedia, Debit jenis kondisi tahun operasi dapat dilihat pada
tahun kering adalah suatu debit yang terjadi gambar dan tabel berikut
dimana debit tersebut memiliki peluang
kejadian (probabilitas) sebesar 80% dari dari
seluruh data yang tersedia.
menunjukkan debit rata-rata Waduk Keureuto. peningkatan debit yang masuk ke Waduk
Keureuto terjadi meningkat mulai bulan
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 1063
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
Februari kemudian setelah bulan Mei menurun Tabel 2. Kebutuhan Maintenance Flow Kr.
Keureuto
lagi lalu mulai meningkat lagi pada bulan Debit Andalan Maintenance
Bln (80%) Flow
Agustus sampai maksimal pada bulan Oktober.
m3/s MCM m3/s MCM
Untuk operasi tahun basah debit maksimal Jan 22.57 60.46 1.13 3.02
3 Feb 21.00 50.81 1.05 2.54
sebesar 40,28 m /s dan debit minimal sebesar
Mar 20.45 54.78 1.02 2.74
24,59 m3/s. Untuk tahun normal debit Apr 24.28 62.93 1.21 3.15
Mei 20.97 56.16 1.05 2.81
maksimal sebesar 31,12 m3/s dan debit Jun 21.13 54.77 1.06 2.74
minimal sebesar 18,49 m3/s. Sedangkan untuk Jul 17.42 46.66 0.87 2.33
Agt 14.87 39.84 0.74 1.99
tahun kering debit maksimal sebesar 26,72 Sep 23.78 61.63 1.19 3.08
m3/s dan debit minimal sebesar 14,87 m3/s. Okt 26.40 70.70 1.32 3.54
Nov 26.72 69.25 1.34 3.46
Tabel 1. Debit inflow Waduk Keureutoe Des 25.77 69.02 1.29 3.45
Berdasarkan Jenis Tahun (m3/s)
Kehilangan Air Waduk Akibat
Evaporasi
Kehilangan air yang terjadi akibat
evaporasi pada permukaan genangan air
waduk menyebabkan berkurangnya volume
tampungan waduk.
Diharapkan dengan diketahuinya volume
evaporasi waduk dapat diperkirakan volume
kehilangan air waduk. Besarnya kehilangan air
akibat evaporasi berubah sesuai dengan
perubahan iklim dan luas permukaan air
waduk. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Kebutuhan Maintenance Flow
Tabel 2. Laju Evaporasi Rata-rata
Pemeliharaan Sungai ET0 Evaporasi
Volume
Evaporasi
Kebutuhan maintenance flow adalah Bln
(mm/hr) (mm/hr) MCM
kebutuhan debit minimum sungai dihilir Jan 10.00 11.00 29.46
waduk untuk menjaga agar kehidupan biota di Feb 11.22 12.34 29.86
Mar 11.28 12.41 33.23
alur-alur sungai terpelihara dengan baik serta Apr 10.14 11.15 28.91
Mei 10.36 11.40 30.52
menjaga kelestarian lingkungan wilayah Jun 10.74 11.81 30.62
Jul 10.06 11.07 29.64
sungai. Pada kajian ini debit minimum sungai Agt 11.02 12.12 32.47
diambil 5% dari debit rata-rata bulanan yang Sep 11.28 12.41 32.16
Okt 11.10 12.21 32.70
tersedia. Kebutuhan maintenance flow Krueng Nov 10.00 11.00 29.46
Des 10.32 11.35 30.41
Keureuto dapat dilihat pada Tabel berikut.
Grafik Elevasi menunjukkan bahwa menurun pada akhir tahun karena permintaan
ketinggian permukaan waduk akan cenderung air baku irigasi yang besar terjadi pada akhir
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
1066 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
tahun. Pada kondisi hujan, Waduk Keureuto minimum berada pada elevasi 83 m.
akan mengalami penurunan ketinggian
permukaan waduk. Hal ini juga berarti Pengoperasian Waduk Pada Tahun Basah
mendukung pengendalian banjir pada musim Volume inflow waduk pada kondisi basah
hujan, terutama jika terjadi curah hujan terendah pada bulan Agustus yaitu sebesar
Gambar 9. Elevasi Muka Air Waduk Untuk Tiga Jenis Tahun Operasi
Gambar 10. Grafik Inflow, Release dan Kebutuhan Air Tahun Basah
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 1067
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
Gambar 11. Grafik Inflow, Release dan Kebutuhan Air Tahun Normal
Gambar 12. Grafik Inflow, Release dan Kebutuhan Air Tahun Kering
Volume inflow waduk pada kondisi m3/s. Untuk tahun normal debit maksimal
kering tertinggi pada bulan Januari yaitu sebesar 47,36 m3/s, Sedangkan untuk tahun
sebesar 44,006 MCM. Volume Kebutuhan air kering debit maksimal sebesar 37,70 m3/s.
baku rata-rata adalah sebesar 1.314 MCM, Air waduk Keureuto digunakan untuk
volume release kebutuhan air baku terendah memenuhi tiga kebutuhan utama yaitu
adalah sebesar 1,220 MCM pada bulan pemenuhan kebutuhan aliran pemeliharaan
Februari. Volume release kebutuhan air irigasi sungai sebesar 1,11 m3/s, pemenuhan
rata-rata adalah 8,887 MCM sedangkan vol- kebutuhan air penduduk sebesar 0,50 m3/s
ume kebutuhan air irigasi rata-rata adalah serta pemenuhan kebutuhan air untuk irigasi
sebesar 8,687 MCM. sebesar 0,82 m3/s.
Hasil optimasi untuk pemenuhan
KESIMPULAN DAN SARAN kebutuhan air baku dari Waduk Keureutoe
Kesimpulan menunjukkan bahwa elevasi maksimum pada
Hasil kajian dari penelitian ini dapat tahun kering berada pada elevasi 98,75 m, dan
diambil beberapa kesimpulan diantaranya elevasi minimum berada pada elevasi 80 m,
adalah sebagai berikut. untuk tahun normal elevasi maksimum berada
Hasil Debit inflow yang masuk ke dalam pada elevasi 100 m dan elevasi minimum
Waduk Keureuto diambil dari data debit yang berada pada elevasi 81 m, sedangkan elevasi
tersedia selama 24 tahun dari awal tahun 1986 maksimum tahun basah berada pada elevasi
hingga tahun 2009 Debit Minimum terjadi 100,60 m dan elevasi minimum berada pada
3
pada bulan Agustus yaitu sebesar 19,52 m /s, elevasi 83 m.
3
dan Debit Maksimum sebesar 34,16 m /s
terjadi pada bulan Desember. Saran
bahwa elevasi permukaan waduk minimum perhitungan pada bab-bab sebelumnya, serta
justru terjadi pada awal dan akhir tahun, dari kesimpulan yang ada, maka dapat
sehingga Waduk Keureuto dinilai siap untuk disampaikan beberapa saran dan rekomendasi
musim hujan. Hal ini terjadi karena kebutuhan Perhitungan pola operasi ini merupakan
yang besar pada awal dan akhir tahun. salah satu cara perencanaan pengelolaan
Debit Waduk Keureuto mengalami waduk Keureuto. Akan tetapi, kondisi debit
perubahan berdasarkan tiga jenis tahun operasi inflow dan elevasi permukaan air waduk tidak
berdasarkan probabilitas debit yaitu tahun bisa ditentukan secara pasti kejadiannya dalam
basah, tahun normal, dan tahun kering. Untuk setahun, sehingga perencanaan pola operasi
tahun basah debit maksimal sebesar 43,42 harusnya dilakukan secara real-time per