Anda di halaman 1dari 2

Sucralfate 3x1

Sucralfate merupakan terapi anti ulcer. Sucralfate tidak diserap ke dalam tubuh melalui
saluran pencernaan, bekerja terutama pada lapisan perut dengan mengikuti situs maag
dan melindungi dari asam, enzim, dan garam empedu.

Sucralfat adalah golongan mucoprotectif untuk terapi penyembuhan PUD dengan mekanisme
membentuk micelananeus pada dinding lambung (koda kimble,2009; DIH,2008)

Sebagai anti ulcer golongan dopamine antagonis digunakan untuk anti mual (dyspepsia)

Komplikasi
"i&rilasi atriu
sering terjadi pada 3C, yang bisamenyebakan perburukan dramati s.
Cal tersebut merupakan indikasi pemantauan denyut jantung dengan pemberian digoksinE F
bloker- dan pemberian warfarin

Glikosida jantung digitalis-



*erupakan indikasi pada fi brilasi atrium dengan berbagai derajat gagal jantung.

Kombinasi digoksin dan penyekat beta lebih superior dibandingkan bila dipakai sendiri!sendiri tanpa
kombina
Si

ASSESSMENT
1. Pasien menerima terapi sukralfat dan omeprazol secara bersamaan untuk mengatasi ulkus yaitu
omeprazol pada pukul 08.00 untuk pemberian iv dan 08.00 dan 20.00 WIB untuk pemberian oral
sedangkan sukralfat pada pukul 08.00,12.00 dan 20.00 WIB. Penggunaan kombinasi keduanya
kurang efektif. Sukralfat dapat menurunkan absorbsi omeprazol. DRP yang terjadi: interaksi obat
1. Dipiridamol diberikan dengan dosis 2 x 50 mg sehari. Dosis yang digunakan pada pasien kasus
ini kurang. DRP yang terjadi : Dosis kurang
PLAN
1. Atur waktu pemberian. omeprazol digunakan 2 jam sebelum sukralfat. Selain itu, untuk
kenyamanan pada pasien geriatri dianjurkan gunakan omeprazol secara iv, 2 jam kemudian
lanjutkan dengan penggunaan sukralfat secara per oral (bentuk sediaan sirup). Tetapi perlu
diperhatikan jika waktu pemberian sukralfat berubah usahakan agar tidak bersamaan dengan
digoksin karena sukralfat akan menurunkan kadar digoksin dalam darah.
2. Dipiridamol lepas lambat diberikan dengan dosis 150-400 mg (AHFS, 2003) atau 200 mg 2 kali
sehari (EUSI, 2003).
Keterangan : H (high); tinggi, L (Low); rendah

Sukralfat

Terapi dispepsia fungsional perlu


dibedakan untuk subtipe nyeri atau distres
postprandial. Pada tipe nyeri epigastrium,
lini pertama terapi bertujuan menekan asam
lambung (H2-blocker, PPI). Pada tipe postprandial, lini pertama dengan prokinetik,

sukralfat tidak efektif


pada dispepsia fungsiona (SKPI)

Anda mungkin juga menyukai